Anda di halaman 1dari 15

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA SEKILAS SISWA

KELAS 1 PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN


MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD DI SDN LEMBENGAN 02
KABUPATEN JEMBER

Nimas Yolanda1)
Lutfi Ariefianto2)
Syaifuddin3)
1)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Terbuka
2)
Dosen Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Terbuka
2,3)
Dosen Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Terbuka

ABSTRAK

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan hasil membaca
siswa kelas 1 pada mata pelajaran Bahasa Inggris. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris pada siswa kelas 1melalui media flash card. Sumber
data penelitian ini adalah siswa kelas 1 SDN Lembengan 02 Kabupaten Jember dengan jumlah
peserta didik sebanyak 20 siswa didik. Waktu penelitian dilakukan pada semester 1 tahun
pelajaran 2023/2024. Penelitian dilakukan selama 2 siklus. Data yang dikumpulkan adalah data
kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari hasil tes formatif
pada setiap siklus. Sedangkan data kualitatif berupa hasil observasi pada tiap siklus
pembelajaran. Data yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan kriteria keberhasilan
untuk mengetahui hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada siklus 1 yaitu 11 siswa (55%).
Pada siklus II meningkat menjadi 18 siswa (90%). Kesimpulan dari penelitian perbaikan
pembelajaran melalui media flash card dapat meningkatkan hasil belajar membaca Bahasa
Inggris siswa kelas I di SDN Lembengan 02 Kabupaten Jember.

Kata Kunci: Bahasa Inggris, Membaca sekilas, Media Flash Card.

ABSTRACT
The problem discussed in this research is how to improve grade 1 students' reading results in
English subject. The purpose of this study is to improve the results of learning English in grade 1
students through flash card media. The data source for this research was grade 1 students at
SDN Lembengan 02, Jember Regency with a total of 20 students. When the research was
conducted in semester 1 of the 2023/2024 school year. The research was conducted for 2 cycles.
The data collected is quantitative and qualitative data. Quantitative data is data obtained from
the results of formative tests in each cycle. While the qualitative data is in the form of
observations in each learning cycle. The data obtained was then consulted with the success
criteria to determine student learning outcomes. Student learning outcomes in cycle 1 are 11
students (55%). In cycle II it increased to 18 students (90%). The conclusion from the research
on improving learning through flash card media can improve the reading learning outcomes of
grade I students at SDN Lempengab 02, Jember Regency.

Keywords: English, Skim reading, Flash Card Media

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan lembaga yang mempunyai kewajiban untuk mengadakan


pendidikan yang berkualitas. Pendidikan wajib dilakukan secara konsisten yang meliputi
inovasi serta pengembangan terus menerus ke arah yang lebih baik. Inovasi pembelajaran
serta pemakaian media yang tepat dan bervariasi di kelas sangat mendukung dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan, media yang digunakan oleh guru di dalam kelas dapat
membantu keberhasilan pembelajaran di kelas. Sekolah dasar merupakan pendidikan formal
yang diperoleh anak pada awal pembelajaran yang dilakukan secara kontinyu serta terarah
sebelum akhirnya melangkah kejenjang pendidikan yang lebih tinggi. Pendidikan yang di
berikan di Sekolah Dasar (SD) bertujuan untuk memberikan kemampuan dasar kepada anak
seperti membaca, menulis, berhitung, pengetahuan serta keterampilan dasar lainnya seperti
sikap dan perilaku (Yani, 2016).
Kegiatan membaca sekilas merupakan aktivitas memahami apa yang disampaikan
melalui teks atau bacaan. Proses pengelolaan bacaan bertujuan agar memperoleh
pemahaman secara menyeluruh tentang suatu bacaan atau arti. Membaca sekilas merupakan
tahapan permulaan dalam proses belajar pada sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar
memperoleh kemampuan untuk membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik. Oleh
karena itu, pembelajaran harus menarik agar anak tertarik dan kelas menjadi menyenangkan
(Kristianawati, 2021).
Menurut definisi yang terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, membaca
adalah proses melihat dan memahami isi tulisan baik dengan membacakan secara lisan
maupun dalam hati. Tujuan dari membaca adalah untuk mendapatkan informasi atau
memahami makna yang terkandung dalam tulisan tersebut. Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Susilo (Marita, 2019), membaca adalah proses aktif yang melibatkan
pengenalan dan pemahaman pesan-pesan serta memberi makna kepada simbol-simbol yang
ada. Hal ini merangsang otak untuk melakukan pemrosesan pikiran guna memahami makna
yang terdapat dalam sebuah tulisan.
Aryanti dan Lutfatulatifah (Lutfatulatifah et al., 2018) membaca merupakan sebuah
fondasi dasar keterampilan akademik, dimana sistem pendidikan menjadikan membaca
sebuah prioritas utama dalam pendidikan dasar. Pada hakikatnya membaca sudah dapat
diajarkan pada balita, namun menurut penelitian Glen lebih efektif diberikan pada usia
empat tahun daripada lima tahun bahkan tiga tahun lebih mudah daripada empat tahun
(Susanto, 2014). Apabila semakin kecil maka makin mudah untuk belajar, namun tentu
semakin kecil usianya, akan sangat menuntut kesabaran orang tua atau guru yang
mengajarnya.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas pengertian membaca untuk anakusia dini
adalah kegiatan belajar membaca yang diajarkan secara terprogram kepada anak dengan
kesiapan membaca. Salah satu kesiapan membaca yang harus diperhatiakan dari anak adalah
keinginan untuk belajar membaca dan kematangan emosional yang cukup untuk dapat
konsentrasi dalam membaca.
Salah satu cara untuk menarik rasa keingintahuan anak usia sekolah dasar atau 6-12
tahun yaitu dengan adanya membaca sekilas untuk mengenalkan beragam kosa-kata kepada
anak terutama terkait mata pelajaran bahasa inggris. Menurut Nastiti (Gabriel 2020)
penguasaan kosakata adalah kegiatan menguasai dengan kata lain kemampuan memahami
suatu makna dan menggunakan kata-kata dalam Bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan.
Tarigan (2015) menjelaskan bahwa kualitas keterampilan berbahasa seseorang bergantung
pada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya. Semakin kaya kosakata yang
dimiliki, semakin besar pula kemungkinan kita terampil berbahasa. Hal ini berarti bahwa
penguasaan kosakata seseorang menentukan kualitas berbahasa orang tersebut. Tanpa
memiliki penguasaan kosakata yang memadai maka sangat sulit bagi orang tersebut untuk
mengadakan interaksi yang baik.
Pengenalan bahasa inggris didasari suatu pemikiran bahwa belajar bahasa asing atau
bahasa kedua akan lebih baik bila dimulai lebih awal yaitu sejak anak usia dini. Hasil
penelitian dari Rishantie (2018) menyatakan bahwa meningkatkan kemampuan bahasa ini
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan mendengar, berkomunikasi (baik secara lisan
maupun tulisan), menambah perbendaharaan kata anak (Purwanti, 2020). Dapat disimpulkan
bahwa sebuah negara yang menguasai Bahasa Inggris, dapat dikatakan telah memasuki era
globalisasi dan dapat menjalin berbagai macam hubungan internasional dengan negara lain.
Hal inilah yang menjadi alasan semakin banyak orang yang berusaha mempelajari Bahasa
Inggris dengan baik agar mampu bersaing secara global serta memperkenalkan Bahasa
Inggris sejak dini. Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional sehingga menjadi
pelajaran wajib yang diajarkan kepada peserta didik di sekolah, seperti halnya dengan mata
pelajaran IPA, IPS, matematika, serta mata pelajaran lain yang di wajibkan. Oleh karena itu
para peserta didik dituntut untuk dapat menguasai mata pelajaran Bahasa Inggris, selain itu
peserta didik juga diharuskan terampil. Pentingnya penguasaan Bahasa Inggris merupakan
kemampuan penting yang harus dikuasai oleh siswa didik.
Membaca sekilas pada pelajaran bahasa inggris dimulai dengan penambahan kosakata
yang mana harus dikuasai oleh anak-anak usia 6-13 tahun atau siswa Sekolah Dasar (SD)
ada dua jenis, yaitu kosakata umum dan kosakata khusus. Kosakata umum meliputi istilah-
istilah umum yang digunakan seseorang untuk berkomunikasi termasuk kata verbal, nomina,
adjektiv, adverbial, konjungsi dan pronomia. Berbeda dengan kosakata umum, kosakata
khusus merupakan kata- kata khusus seperti kosakata waktu, warna, uang, rahasia, popular,
dan makian. Hurlock (Kurniawati, 2020).
Media flash card yang digunakan untuk meningkatkan pengusaan kosakata bahasa
Inggris diharapkan dapat memenuhi kriteria media pembelajaran. Media kartu gambar
dipilih sebagai media pembelajaran dalam pembelajaran kosakata bahasa Inggris karena
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran, yaitu membantu siswa dalam
meningkatkan pengusaan kosakata bahasa Inggris. Flash Card atau media kartu gambar
mendukung isi pembelajaran yang bersifat konsep dan sesuai dengan kebutuhan tugas
pembelajaran. Media kartu gambar bersifat praktis karena mudah dalam membuatnya dan
guru dapat menggunakannya dalam pembelajaran (Fajriyah, 2020).
Kemampuan siswa SDN Lembengan 02 terhadap pelajaran Bahasa Inggris masih
tergolong rendah, dapat dilihat dari cara siswa didik saat menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh pengajar, kebanyakan siswa terlalu banyak menjawab dengan kosa kata yang
tidak sesuai dengan artinya. Hal ini yang menyebabkan rendahnya hasil belajar Bahasa
Inggris peserta didik kelas 1 SDN Lembengan 02 Kabupaten Jember, karena media yang
digunakan oleh guru kepada siswa didik tidak menarik dan kurang melibatkan aktif dalam
pembelajaran. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peningkatan
hasil membaca sekilas anak kelas 1 pada mata pelajaran Bahasa Inggris dengan
menggunakan media flash card pada siswa kelas 1 SDN Lembengan 02 Kabupaten Jember.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan peningkatan hasil membaca sekilas siswa
kelas 1 melalui media flash card di SDN Lembengan 02 Kabupaten Jember .

METODE

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu PTK atau penelitian tindakan kelas.
Subyek pada penelitian ini merupakan kelas 1 SDN LEMBENGAN 02 Kabupaten Jember
yang terdiri dari 20 siswa, penelitian tindakan perbaikan ini dilaksanakan di SDN
LEMBENGAN 02 Kabupaten Jember . Sekolah ini dipilih sebagai tempat penelitian tentang
peningkatan hasil belajar membaca sekilas pada mata pelajaran Bahasa Inggris dengan
menggunakan media flash card. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam waktu dua
minggu yaitu pada bulan Mei minggu pertama dan minggu kedua tahun 2023 pada semester
Genap dengan jadwal sebagai berikut:
1. Siklus I dilaksanakan mulai pada tanggal 8 Mei 2023
2. Siklus II dilaksanakan mulai pada tanggal 15 Mei 2023

Tujuan penelitian ini merupakan cara untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa
Inggris dengan membaca sekilas menggunakan media flash card oleh karena itu desain yang
tepat digunakan untuk penelitian tindakan kelas adalah dengan model siklus, yang mana
setiap siklus tindakan terdiri dari empat kegiatan yaitu (1) Perencanaan tindakan, (2)
Pelaksanaan tindakan, (3) observasi kelas dan evaluasi, dan (4) analisis data dan refleksi
hasil tindakan. Masing-masing tahap kegiatan akan dijelaskan dibagian berikut:
1) Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan artinya kegiatan yang dilakukan sebelum pelaksanaan setiap
siklus. Adapun kegiatan yang dilakukan sebagai perencanaan tindakan adalah sebagai
berikut :
Siklus 1 :
a. Perencanaan
1. Menentukan kelas subyek penelitian
2. Menyusun RPP siklus 1
3. Mempersiapkan materi dan media pembelajaran yang digunakan.
4. Menyiapkan media flash card
5. Menyusun pedoman observasi kelas dalam bentuk cek list yang berisi
indikator partisipasi siswa.
6. Menyusun instrumen dalam bentuk tes tulis untuk siklus 1
7. Mempersiapkan kriteria keberhasilan tindakan
b. Pelaksanaan
Langkah-langkah pembelajaran yang dikembangkan sebagai berikut:
1. Menyiapkan Buku Paket Bahasa Inggris
2. Siswa diminta membacakan salah satu kata buah dalam Bahasa Inggris
3. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang kata buah dalam Bahasa Inggris
4. Siswa bermain falsh card untuk menambah kosa-kata dari membaca sekilas.
5. Siswa dan guru membuat kesimpulan
c. Pengamatan
1. Guru mengamati pada setiap kegiatan yang dilakukan peserta didik. Dimulai dari
permasalahan yang timbul pada awal pembelajaran hingga akhir. Memberikan
penilaian untuk tiap siswa didik tentang indikator keaktifan yang meliputi: 1)
Kelancaran; 2) Ketuntasan dan 3) Pelafalan serta keterampilan proses yang sudah
disiapkan.
2. Teman sejawat yang ikut membantu mengamati proses pembelajaran dengan
menggunakan media flash card. Apakah permasalahan yang dihadapi peserta
didik dan pada bagian mana saja mereka mengalami kesulitan terkait dalam
membaca sekilas untuk meningkatkan kosa-kata siswa.
3. Teman sejawat membantu mengamati proses pembelajaran untuk tiap individu
yang mampu dan juga tidak mampu menyelesaikan masalahnya.
4. Mengamati bagaimana siswa bermain flash card
d. Refleksi
Secara kolaboratif guru menelaah hasil pengamatan. Selanjutnya membuat suatu
refleksi, membuat kesimpulan sementara terhadap pelaksanaan siklus I
mendiskusikan hasil analisis berdasarkan hasil indikator pengamatan, membuat suatu
perbaikan tindakan atau rancangan revisi berdasarkan hasil analisis pencapaian
indikator.
Siklus 2 :
a. Perencanaan
1. Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang disiapkan untuk siklus 2
dengan melakukan revisi sesuai dengan hasil refleksi siklus 1.
2. Menyiapkan lembar kerja peserta didik
3. Menyiapkan flash card dalam bentuk kosa kata Bahasa Inggris
b. Pelaksanaan
1. Menyiapkan buku paket Bahasa Inggris
2. Siswa diminta membacakan salah satu kata buah dalam Bahasa Inggris
3. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang kata buah dalam Bahasa
Inggris
4. Tanya jawab tentang materi yang belum dipahami
5. Siswa bermain flash card dengan teknik membaca sekilas

c. Pengamatan
1. Guru mengamati pada setiap kegiatan yang dilakukan peserta didik. Dimulai
dari permasalahan yang timbul pada awal pembelajaran hingga akhir.
Memberikan penilaian untuk tiap siswa didik tentang indikator keaktifan yang
meliputi: 1) Kelancaran; 2) Ketuntasan dan 3) Pelafalan serta keterampilan
proses yang sudah disiapkan.
2. Teman sejawat yang ikut membantu mengamati proses pembelajaran dengan
menggunakan media flash card. Apakah permasalahan yang dihadapi peserta
didik dan pada bagian mana saja mereka mengalami kesulitan terkait dalam
membaca sekilas untuk meningkatkan kosa-kata siswa.
3. Teman sejawat membantu mengamati proses pembelajaran untuk tiap individu
yang mampu dan juga tidak mampu menyelesaikan masalahnya dalam bermain
flash card.
4. Mengamati bagaimana siswa bermain flash card
d. Refleksi
1. Secara kolaboratif guru menganalisis hasil pengamatan. Selanjutnya membuat
suatu refleksi dan kesimpulan atas hasil penelitian tindaka kelas yang telah
dilakukan.

2. Mendiskusikan hasil analisis berdasarkan hasil indikator pengamatan yang


terdiri atas aspek kelancaran, ketuntasan dan pelafalan dalam Bahasa Inggris.

2) Teknik Analisis Data


Untuk mendukung hasil penelitian tindakan kelas dan penilaian dilakukan
pengumpulan data-data. Ada dua jenis teknik pengumpulan data yang digunakan penulis,
yaitu :

1. Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) yang dapat dianalisis secara deskriptif,
misalnya dengan mencari nilai rata-rata, persentase keberhasilan belajar dari evaluasi
belajar yang telah dilakukan (Sugiyono, 2019).
2. Data kualitatif yaitu data yang berupa hasil observasi serta pengamatan yang
dituangkan kedalam informasi yang berbentuk kalimat yang memberi gambaran
tentang aktivitas peserta didik terkait membaca sekilas dalam mata pelajaran Bahasa
Inggris dengan menggunakan media flash card serta dalam mengikuti proses
pembelajaran dan keterampilan guru dalan mengelola kelas.
Adapun rumus penskoran sebagai berikut:

Skor = B x 100
N

Keterangan
B = Skor dari jawaban benar
N = Jumlah skor maksimal

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan kegiatan pra siklus. Tahap pra
siklus dapat menjadi acuan peneliti dalam melakukan penelitian. Tahap pra siklus dilakukan
peneliti secara langsung menggunakan observasi awal pada proses kegiatan pembelajaran
oleh guru kelas 1 SDN Lembengan 02 . Dari hasil observasi tersebut diperoleh bahwa belum
adanya inovasi media pembelajaran baru yang digunakan oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran sehingga proses belajar terkesan monoton dan siswa tidak tertarik mengikuti
proses pembelajaran Bahasa Inggris di kelas. Hal tersebut berdampak pada rendahnya hasil
belajar Bahasa Inggris siswa yang ditandai dengan minimnya kosa-kata Bahasa Inggris
siswa di kelas 1 SDN Lempengan 02 Kabupaten Jember karena tidak adanya media yang
menarik siswa untuk mengikuti pembelajaran Bahasa Inggris dan mengakibatkan suasana
kelas yang kurang menyenangkan.

Dari hasil observasi yang dilakukan, terdapat beberapa siswa yang masih kesulitan
dalam hal melafalkan Bahasa Inggris karena kosa-kata yang dimilikinya masih sedikit,
Sehingga membutuhkan media bantu untuk mempermudah mempelajari dan menambah
pelafalan kata Bahasa Inggris terlebih untuk menambah kosa kata dalam mata pelajaran
Bahasa Inggris. Peneliti menduga bahwa rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran
Bahasa Inggris ialah kurangnya media pembelajaran materi kosa kata yang diberikan
sehingga model pembelajaran yang diberikan pengajar kurang menarik perhatian peserta
didik. Berikut adalah data pra siklus I pada siswa kelas 1 SDN Lembengan 02 Kabupaten
Jember.

Tabel 1 Hasil Belajar Pra Siklus I

Keterangan
Rata-rata 56,50
Tuntas 7
Tidak Tuntas 13
Persentase Ketuntasan Belajar 35% 65%

Dari hasil data di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa di kegiatan prasiklus. Dari
20 peserta didik, 13 siswa didik (65%) belum tercapai standar kelulusan minimal (65) karena
kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran yang disampaikan melalui media
pembelajaran. yang digunakan monoton, sehingga peserta didik tidak aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Dikarenakan masih terdapat beberapa peserta didik didik yang belum
mencapai KKM, makapenelitian ini dilanjutkan pada siklus berikutnya.
Hasil Penelitian Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap pelaksanaan yang dilakukan pada penelitian berpedoman dengan
kurikulum yang digunakan, yaitu implementasi kurikulum merdeka (IKM), menentukan
standar kompetensi dan kompetensi dasar pada mata pelajaran Bahasa Inggris. Selanjutnya,
akan dirancang rencana implementasi pembelajaran yang akan dilakukan pada tahap siklus I.

b. Implimentasi
Pada tahap perbaikan pembelajaran siklus I, peneliti bertindak sebagai guru yang
diamati oleh Ibu Aminatul Arifina, S.Pd, seorang rekan sejawat. Observasi dilakukan
menggunakan lembar observasi yang telah digunakan sebelumnya. Berikut adalah langkah-
langkah kegiatan pembelajaran pada siklus I:
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru dan siswa saling menyapa dalam Bahasa Inggris dan tertib
b. Melakukan doa
c. Melakukan pemeriksaan kehadiran
d. Memberikan pengantar dan memotivasi siswa
e. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran
f. Menyampaikan instruksi

2. Kegiatan Inti
a. Guru menyiapkan media flash card
b. Menjelaskan aturan permainan
c. Memberikan intruksi pembelajaran
d. Pembelajaran dengan flash card yang meliputi: Take the card and say, Let’s do
survey, Let’s say and sing ; and My new words
e. Mengadakan sesi tanya jawab
f. Guru memberikan reinforcement (penguatan)

g. Melakukan evaluasi atau penilaian.

3. Kegiatan Penutup
a. Merangkum kegiatan pembelajaran
b. Recalling dengan pertanyaan dari guru
c. Tindak lanjut
d. Berdoa penutup
e. Salam dan Terimakasih

Tabel 2 Hasil Belajar Siklus I


Keterangan
Rata-rata 63,55
Tuntas 11
Tidak Tuntas 9
Persentase Ketuntasan Belajar 55% 45%

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa jumlah siswa yang berhasil
mencapai kelulusan semakin meningkat dibandingkan dengan tahap pra-siklus. Dari 20
siswa, sebanyak 11 siswa (55%) telah memperoleh nilai di atas standar kelulusan minimal
(65), sedangkan 9 siswa (45%) belum mencapai standar tersebut. Peningkatan ini
disebabkan oleh motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang menggunakan
media flash card dengan membaca sekilas, akibatnya, siswa-siswa menjadi lebih aktif dalam
proses pembelajaran dan tertarik mengikuti pembelajaran Bahasa Inggris Karena masih ada
beberapa siswa yang belum mencapai standar kelulusan minimal (KKM), penelitian ini akan
dilanjutkan pada siklus berikutnya.

c. Pengamatan
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh Aminatul Arifina, S.Pd sebagai rekan
sejawat, ditemukan hasil belajar selama pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Bahasa
Inggris dengan membaca sekilas menggunakan media flash card siklus I meningkat
dibandingkan dengan pembelajaran prasiklus, namun masih terdapat beberapa hal yang
perlu diperbaiki, yaitu :
1. Pengelolaan waktu dalam permainan flash card belum efisien;
2. Guru tidak memliki cukup waktu untuk proses pembelajaran
3. Kegiatan yang harus dipersiapkan sebelum proses pembelajaran, misalnya ketika
menyiapkan beberapa media untuk belajar.
d. Refleksi
Setelah mengamati hasil penggunaan media pembelajaran, dilakukan refleksi oleh
guru. Berdasarkan hasil observasi tersebut, guru memutuskan untuk melakukan perbaikan
pada siklus II dengan langkah-langkah berikut:
1. Mengatur penggunaan waktu secara efisien;
2. Menyiapkan proses pembelajaran, misalnya ketika membagikan kertas lipat untuk
membuat perahu dan para siswa dilibatkan secara aktif.
Hasil Penelitian Siklus II
a. Perencanaan
Setelah melakukan refleksi dan menganalisis kegiatan pembelajaran pada siklus I,
langkah perencanaan pada siklus II dilakukan dengan menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) perbaikan Siklus II. Tujuan perbaikan pada siklus II berfokus pada:
1. Mengatur penggunaan waktu secara efisien;
2. Menyiapkan proses sebelum proses pembelajaran, misalnya ketika membagikan dan
menunjuk anak untuk melalukan permainan flash card.
b. Pelaksanaan
Dalam melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II, peneliti mengambil peran
sebagai guru dan diamati oleh Aminatul Arifina, S.Pd sebagai rekan sejawat, menggunakan
lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya.
Berikut adalah langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada siklus II:
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru dan siswa saling menyapa dalam Bahasa Inggris dan tertib
b. Melakukan doa
c. Mengambil absensi
d. Memberikan pengantar dan motivasi
e. Menjelaskan tujuan pembelajaran
f. Menyampaikan instruksi
2. Kegiatan Inti
a. Guru menyiapkan media flash card
b. Menjelaskan aturan permainan
c. Memberikan intruksi pembelajaran
d. Pembelajaran dengan flash card yang meliputi: Take the card and say, Let’s do
survey, Let’s say and sing ; and My new words
e. Mengadakan sesi tanya jawab

f. Guru memberikan reinforcement (penguatan)


g. Melakukan penilaian.
3. Kegiatan Penutup

a. Merangkum kegiatan pembelajaran


b. Recalling dengan pertanyaan dari guru
c. Tindak lanjut dengan memberikan pekerjaan rumah
d. Berdoa penutup
e. Salam dan Terimakasih

Tabel 3 Hasil Belajar Siklus II

Rata-rata 83,10
Tuntas 18
Tidak Tuntas 2
Persentase Ketuntasan Belajar 90% 10%

Dari hasil data di atas, 20 peserta didik (90%) sudah memperoleh nilai di atas KKM
dengan nilai rata-rata kelas 83,10. Hal ini membuktikan bahwa kegiatan perbaikan pada
siklus II menggunakan media flash card dengan membaca sekilas pada siswa kelas 1 di SDN
Lempengan 02 Kabupaten Jember sehingga dapat disimpulkan bahwa perbaikan
pembelajaran ini telah berhasil meningkatkan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan hasil
tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa penelitian ini akan dihentikan setelah siklus ini.
c. Pengamatan
Setelah melakukan pengamatan oleh Aminatul Arifina, S.Pd sebagai teman sejawat,
hasil belajar pada kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan
yang signifikan. Hal ini dapat dicapai karena tujuan perbaikan pada siklus ini berhasil
tercapai dengan baik.

d. Refleksi
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh Ibu Aminatul Arifina, S.Pd, peneliti
melakukan refleksi dan menyimpulkan bahwa tindakan perbaikan pembelajaran yang
dilakukan telah berhasil.

Tabel 4 Rekapitulasi Hasil Prasiklus, Siklus 1, dan Siklus 2

Rata-rata 56,50 63,55 83,10

Persentase Ketuntasan
35% 55% 90%
Belajar

Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa pada kegiatan pembelajaran prasiklus
dengan melibatkan 20 siswa, terdapat 7 siswa yang berhasil mencapai nilai di atas standar
kelulusan minimal (KKM), dengan nilai rata-rata kelas sebesar 56,50. Setelah dilakukan
perbaikan pada siklus I, terjadi peningkatan hasil belajar siswa, di mana 11 siswa mencapai
nilai di atas KKM, dengan nilai rata-rata kelas sebesar 63,55. Selanjutnya, pada kegiatan
perbaikan siklus II, terjadi peningkatan lebih lanjut dalam hasil belajar siswa, di mana 18
siswa mencapai nilai di atas KKM, dengan nilai rata-rata kelas mencapai 83,10. Untuk
melihat lebih jelas mengenai peningkatan hasil belajar siswa dari prasiklus hingga perbaikan
siklus II, dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini:
18

16

14

12

10 Tuntas

8 Tidak Tuntas
6

0
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Gambar 1 Kegiatan prasiklus hingga kegiatan perbaikan siklus II

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
penggunaan membaca sekilas dengan menggunakan media flash card pada mata pelajaran
Bahasa Inggris di Kelas 1 dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik yang meliputi
ketepatan, ketuntasan dan pelafalan dalam kosa-kata Bahasa Inggris. Pada kegiatan pada
siklus I terdapat 11 siswa mendapat nilai di atas KKM 63,55 dan pada siklus II
meningkat menjadi 18 siswa yang dengan nilai rata-rata kelas 83,10.

DAFTAR PUSTAKA

Fajriyah, I. (2020). Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Melalui Penggunaan


Media Kartu Gambar Pada Siswa Kelas II SD Muhammadiyah 2 Yogyakarta.
Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. doi: https://eprints.uny.ac.id/15772/1.

Gabriel, S. Ilinawati, L.H. (2020). Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Menggunakan


Media Gambar Pada Siswa Kelas 1 SDN 43 Tapang aceh. Jurnal Kansasi.5(1).
71-80. http://jurnal.stkippersada.ac.id/jurnal/index.php/KAN/index.

Kristianawati, Diah. (2021). Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan dengan


menggunakan metode prompts dan media kartu angka dalam pembelajaran
tematik Kelas 1 SD Kristen Aletheia Probolinggo. Skripsi. (2021). PGSD
Universitas Terbuka.
Kurniawati, Wati dan Deni Karsana. (2020). Aspek Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris
oleh Siswa Sekolah Dasar di Kota Medan. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa. 9(2).
386—399. doi: https://doi.org/10.26499/rnh.v9i2.2977.

Lutfatulatifah dan Yuliyanto, Slamet Wahyudi. (2018). Persepsi Guru Tentang Membaca
Menulis dan Berhitung pada Anak Usia Dini. (2018). Jurnal. Golden Age: Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini. Universitas Islam Bandung, Vol.1, No.2.
https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/golden_age/article/view /2766. [Diakses
pada 10 Mei 2023]

Marita F, E. (2019). Analisis Korelasi Minat Baca Dengan Kemampuan Menemukan Pokok
Pikiran Paragraf Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal. Jurnal Magistra Ilmu
Pendidikan Dasar dan Keislaman. Vol. 9 (1). 1(2019).

Purwanti, R. (2020). Pembelajaran Bahasa Inggris Untuk Anak Usia Dini Melalui Metode
Gerak dan Lagu. Jurnal. Jurnal Ilmiah Potensia, 5 (2), 91-105.
doi:https://doi.org/10.33369/jip.5.2. 91-105.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alphabet.

Susanto, A. (2014). Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada media Group.
(2014) 83-84.

Tarigan, H.G. (2015). Pengajaran Kosakata.Bandung: Angkasa.

Yani, I.P. (2016). Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika pada Materi Pecahan
Melalui Model Quantum Teaching Menggunakan Alat Peraga Blok Pecahan Di
Kelas IV Sekolah Dasar. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar. (2016). 2107 Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Anda mungkin juga menyukai