Oleh
NURKHAIRANI MAULIDA,S.Pd.SD
KABUPATEN TAPIN
2020
BAB I
PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah
Masalah yang dapat diidentifikasi dari latar belakang tersebut di atas adalah :
1. Guru jarang menggunakan alat peraga dalam pembelajaran
2. Siswa belum bisa memahami huruf maupun kata dalam bacaaan
3. Pembelajaran masih dilakukan terpisah antara mata pelajaran yang satu dengan
yang lain.
4. Kemampuan membaca masih rendah.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, rumusan masalah
penelitian ini adalah Bagaimanakah pembelajaran dengan menggunakan permainan
kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas I SDN
Tambarangan Kecamatan Tapin Selatan.
.D. Pemecahan Masalah
Masalah yang akan diteliti, akan dilakukan pemecahan masalah melalui pelaksanaan
proses pembelajaran dengan menggunakan permainan kartu huruf.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan penelitian ini adalah
Untuk meningkatkan kemampuan pemahaman membaca siswa kelas I SDN
Tambarangan 2 Kecamatan Tapin Selatan dengan
permainan kartu huruf.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
1. Manfaat bagi siswa
a. Membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan membaca melalui
kartu huruf
2. Manfaat bagi guru
a. Memberi masukan bagi guru dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca
melalui permainan kartu huruf.
3. Manfaat bagi sekolah
a. Sebagai bahan referensi bagi sekolah dalam upaya meningkatkan mutu
pembelajaran dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca melalui
permainan kartu huruf.
G. Hipotesis Penelitian
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah jika pembelajaran dilaksanakan
melalui permainan kartu huruf maka dapat meningkatkan kemampuan membaca
siswa Kelas I SDN Tambarangan 2 .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
b. Kognitivisme
Teori ini mengacu pada wacana psikologi kognitif, yang didasarkan pada
kegiatan kognitif dalam belajar. Para ahli belajar ini berupaya menganalisis
secara ilmiah proses mental dan struktur ingatan atau cognition dalam
aktivitas belajar. Cognition diartikan sebagai aktivitas mengetahui,
memperoleh, mengorganisasikan, dan menggunakan pengetahuan. Tekanan
utama psikologi kognitif adalah struktur kognitif, yaitu setruktur
perbendaharaan pengetahuan pribadi individu yang mencakup ingatan jangka
panjangnya (long-term memory). Psikologi kognitif menekankan pada
hubungan antara orang dengan lingkungan psikologinya secara bersamaan
dan saling berhubungan secara timbal balik. Dalam hal belajar, aspek
psikologis ini memandang dalam proses belajar yang terjadi pada seseorang
tidak tampak dari luar dan sifatnya kompleks. Udin S. Winataputra, dkk
(2007).
c. Konstruktivisme
Konstruktivisme mempunyai pemahaman tentang belajar yang lebih
menekankan pada proses dari pada hasil. Hasil belajar sebagai tujuan dinilai
penting. Teori ini biasa juga disebut teori perkembangan intelektual atau teori
perkembangan kognitif. Teori belajar tersebut berkenaan dengan kesiapan
anak untuk belajar, yang dikemas dalam tahap perkembangan intelektual dari
lahir hingga dewasa. Setiap tahap perkembangan intelektual yang dimaksud
dilengkapi dengan ciri-ciri tertentu dalam mengkontruksi ilmu pengetahuan.
Misalnya, pada tahap sensor motor anak berfikir melalui gerakan atau
perbuatan (Ruseffendi, 1988:132). Dari ketiga teori tersebut di atas,
sehubungan dengan penelitian yang dilakukan penulis menggunakan teori
konstruktivisme mengingat bahwa melalui pembelajaran membaca melalui
permainan kartu pada pelajaran Bahasa Indoneisa, siswa dapat
mengkonstruksikan pemahaman konsep sains dengan menggunakan media
atau alat peraga.
B. Membaca
1. Pengertian Membaca
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca
untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media
kata-kata atau bahasa tulis Hodgson (dalam Tarigan, 2008:7). Pendapat tersebut
juga dijelaskan oleh Soedarsono (2001 : 4) bahwa membaca adalah aktivitas
yang kompleks dengan mengerahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-
pisah. Meliputi pengertian dan
khayalan, mengamati, dan mengingat-ingat. Widyamartaya (1992:137-138)
mengemukakan bahwa membaca adalah ikhtisar yang terus-menerus untuk
mengembangkan diri. Daya pikir kita didorong untuk selalu berpikir secara
lurus dan terang.
Dari keseluruhan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa membaca
adalah keterampilan berbahasa yang mempunyai kegiatan melisankan,
mempersepsi, memahami, serta memberi makna terhadap simbol-simbol visual.
2. Tujuan Membaca
Secara umum, tujuan membaca adalah
(1) Mendapatkan informasi,
(2) Memperoleh pemahaman,
(3) Memperoleh kesenangan.
Secara khusus, tujuan membaca adalah
(1) Memperoleh informasi faktual,
(2) Memperoleh keterangan tentang sesuatu yang khusus dan problematis,
(3) Memberikan penilaian kritis terhadap karya tulis seseorang,
(4) Memperoleh kenikmatan emosi, dan
(5) Mengisi waktu luang (Nurhadi,1987).
Hal menarik diungkapkan oleh Nurhadi (1987) bahwa tujuan membaca
akan mempengaruhi pemerolehan pemahaman bacaan. Artinya, semakin kuat
tujuan seorang dalam membaca maka semakin tinggi pula kemampuan orang
itu dalam memahami bacaannya.
3. Strategi Pembelajaran Membaca
Beberapa prinsip berikut mendasari kegiatan pengajaran membaca.
a. Ketahui Latar Pengetahuan Siswa
Latar pengetahuan pembaca bisa mempengaruhi pemahaman siswa dalam
membaca. Latar pengetahuan ini meliputi semua pengalaman yang ia bawa
kesebuah teks, misalnya, pengalaman hidup, pendidikan, pengetahuan
mengenai bagaimana teks bisa diatur secara retorikal, pengetahuan
bagaimana bahasa pertama atau kedua itu bekerja, serta latar belakang
budaya. Pemahaman membaca dapat lebih ditingkatkan jika latar
pengetahuannya itu diaktifkan melalui tujuan, pertanyaan, prediksi, struktur
teks, dan sebagainya. Jika siswa membaca sebuah topik yang tidak familiar,
maka guru perlu memulai proses bacaan dengan membangun latar
pengetahuan
b. Membangun Dasar Kosakata yang Kuat
Kosakata mendapat tempat paling tinggi dalam pembelajaran bahasa.
Banyak penelitian yang menekankan pentingnya kosakata dalam kesuksesan
membaca. Menurut Anderson (2003), kosakata menjadi penting untuk
diajarkan baik bagi siswa L1 maupun siswa L2 dan penggunaannya dalam
konteks agar mereka dapat menebak makna suatu kosakata yang jarang
muncul.
c. Ajari Pemahaman
Pada beberapa program instruksi membaca, penekanan kebanyakan pada
pengetesan pemahaman membaca, alih-alih pada mengajarkan siswa
bagaimana untuk paham. Memonitor pemahaman adalah penting untuk
mencapai sukses membaca. Salah satu hal yang terkait dalam proses
monitoring ini ialah memeriksa prediksi yang dihasilkan itu sudah benar
dan mengecek apakah siswa telah menyesuaikan apa yang diperlukan ketika
makna dalam bacaan itu belum diperoleh.
d. Usahakan Meningkatkan Kecepatan (Kelancaran) Membaca Salah satu
kendala bagi siswa L2 dalam hal membaca adalah meski mereka bisa baca
tetapi bacaannya kurang lancar. Dalam hal ini, prinsipnya ialah bahwa guru
harus seimbang baik posisinya sebagai pendamping siswa maupun
pengembang keterampilan siswa dalam pemahaman bacaan. Yang paling
penting untuk dicatat bahwa fokusnya itu bukan pada pengembangan
kecepatan siswa dalam membaca, tapi pada kelancaran membaca. Seseorang
dikatakan lancar membaca jika ia mampu membaca 200 kata per menit
dengan sedikitnya 70% memahami bacaan itu (Anderson, 2003: 76).
e. Ajarkan Strategi Membaca
Guna meraih hasil yang diinginkan, siswa perlu belajar menggunakan
strategi-strategi membaca yang sesuai dengan tujuannya. Mengajarkan
mereka akan hal ini dapat menjadi pertimbangan utama dalam kelas
membaca.
f. Dorong siswa menjelmakan strategi menjadi keterampilan
Ada perbedaan antara strategi dan keterampilan. Yang pertama merujuk
pada tindak kesadaran untuk meraih tujuan atau sasaran. Yang kedua adalah
strategi yang telah menjadi otomatis. Hal ini menekankan peran aktif yang
dimainkan oleh siswa dalam strategi membaca. Sebagai pelajar yang secara
sadar belajar dan mempraktikkan strategi membaca secara khusus, strategi
itu berpindah dari kesadaran menuju ketaksadaran, yakni dari strategi
menuju keterampilan.
g. Buat Penilaian dan Evaluasi
Penilaian dan evaluasi bisa secara kuantitatif atau kualitatif. Keduana bisa
diterapkan dalam kelas membaca. Penilaian kuantitatif meliputi informasi
dari ujian pemahaman baca dan juga data kelancaran membaca. Informasi
kualitatif diperoleh dari respon bacan jurnal, survei, dan respon terhadap
daftar cek yang dibuat untuk strategi membaca.
C. Bermain
1. Pengertian Bermain
Menurut tokoh-tokoh pendidikan anak-anak, seperti: Plato, Aristoteles, Frobel,
Hurlock dan Spencer (dalam Satya, 2006:98) bermain adalah suatu upaya anak
untuk mencari kepuasan, melarikan diri ke alam fantasi dengan melepaskan
segala keinginannya yang tidak dapat tersalurkan, seperti : keinginan untuk
menjadi presiden, raja, permaisuri dan lain-lain. Bermain sebagai kegiatan
mempunyai nilai praktis. Artinya bermain digunakan sebagai media untuk
meningkatkan keterampilan dan kemampuan tertentu pada anak. Sedangkan
menurut Hurlock, bermain adalah setiap kegiatan yang dilakukan untuk
kesenangan. Di samping itu bermain bagi anak adalah upaya yang
menyalurkan energi yang berlebihan dan dapat menghindari hal-hal negatif
yang diakibatkan dari tenaga yang berlebihan, salah-satu contoh akibat dari
kelebihan tenaga ini adalah timbulnya perkelahian antar pelajar.
Ketika bermain, mereka belajar tentang orang lain selain dirinya dan mereka
mencoba berbagai peran dan menyesuaikan diri saat bekerjasama dengan
orang lain. Bermain membentuk perkembangan anak pada semua bagian:
intelektual, sosial, emosional dan fisik (Isbell dalam Satya, 2006:120).
Dari pengertian di atas dapat simpulkan bermain adalah pekerjaan
anakanak dan anak-anak sangat gemar bermain. Dalam bermain anak
mengembangkan keterampilan memecahkan masalah dengan mencoba
berbagai cara dengan mengerjakan sesuatu dan memilih dan menentukan cara
yang paling tepat.
Kategori bermain dibagi 2, yaitu.
a. Bermain Aktif
Dalam bermain aktif, anak memperoleh kesenangan dari apa yang
dilakukannya. Misalnya berlari atau membuat sesuatu dari lilin.
b. Bermain Pasif
Kesenangan yang diperoleh anak dalam bermain egosentris. Sedikit demi
sedikit anak akan dilatih untuk mempertimbangkan perasaan orang lain,
bekerja sama, saling membagi dan menghargai. Melalui bermain anak dilatih
bersabar, menunggu giliran dan terkadang bisa kecewa karena inpasif berasal
dari kegiatan yang dilakukan oleh orang lain. Misalnya menikmati temannya
bermain, melihat hewan. Bermain jenis ini membutuhkan sedikit energi
dibandingkan bermain aktif.
2. Tujuan Bermain
Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan, mengembangkan
kemampuan berbahasa, mengembangkan pengertian tentang berhitung,
menambah, mengurangi, merangsang daya imajinasi dengan berbagai cara
bermain pura-pura (Sandiwara), membedakan benda dengan perabaan,
menumbuhkan sportivitas, mengembangkan kepercayaan diri, mengembangkan
sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang dirumahnya.
3. Macam-Macam Bermain
Menurut Suherman (2000:135) yang dikutip dari Hetzer macam-macam
permainan anak dapat dibedakan menjadi lima macam yaitu:
1) Permainan fungsi
Permainan dengan menggunakan gerakan-gerakan tubuh atau
anggota tubuh.
2) Permainan konstruktif
Membuat suatu permainan, contohnya membuat kereta.
3) Permainan reseptif
Sambil mendengarkan cerita atau membaca buku cerita anak berfantasi dan
menerima kesan-kesan yang membuat jiwanya aktif.
4) Permainan peranan
Dalam permainan ini akan bermain peran, sebagai contoh berperan sebagai
guru.
5) Permainan sukses
Yang diutamakan dalam permainan ini adalah prestasi sehingga diperlukan
keberanian.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas I SDN
Tambarangan 2 Kecamatan Tapin Selatan dengan jumlah siswa 10 anak yang
terdiri dari 4 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SDN Tambarangan 2 Kecamatan Tapin Selatan.
Sekolah ini merupakan tempat tugas peneliti.
3. Waktu Peniletian
Waktu pelaksanaan penelitian pada semester ganjil selama 4 bulan.
B. Sumber Data
Data penelitian diperoleh melalui tes dan non tes yaitu hasil evaluasi siswa, observasi.
F. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dilaksanakan dalam proses pengkajian berdaur yang terdiri dari
empat kegiatan pokok, yaitu: merencanakan, melakukan tindakan, mengamati
(observasi) dan melakukan refleksi (Latif, 2010:40) yang diilustrasikan melalui alur
penelitian tindakan kelas pada gambar di bawah ini:
Perencanaan
Observasi
Perencanaan
3. Tahap Pengamatan/Observer
Dalam kegiatan tahap ini, peneliti meminta bantuan kepada teman sejawat untuk
mengadakan pengamatan pada saat pelaksanan pembelajaran.
4. Tahap Refleksi
Hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan refleksi dalah membahas hal-hal yang
terjadi dalam siklus I yang dilakukan oleh peneliti. Bila terdapat kelemahan atau
kekurangan, maka akan dilakukan perbaikan pada
perencanaan tindakan untuk siklus I, dan siklus II.
Pertemuan Kedua
Perencanaan Tindakan :
Pada tahap perencanaan akan ditetapkan hal-hal sebagai berikut :
a. Menyiapkan silabus, rencana perbaikan pembelajaran, dan bahan ajar.
b. Menyiapkan instrumen peneletian terdiri dari lembar observasi untuk kegiatan
guru dan siswa, lembar kerja siswa, dan alat evaluasi
c. Menentukan materi
Penyampaian materi pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Mengajukan pertanyaan berkisar materi yang telah dibahas sebelumnya untuk
mengetahui daya ingat siswa tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya
2. Memotivasi siswa danmengingatkan siswa tentang lingkungan alam Indonesia
dengan bersama-sama menyanyikan lagu wajib nasional.
3. Mengemukakan tujuan pembelajaran tematik yang temanya masih sama
dengan pertemuan sebelumnya yaitu lingkungan pada pertemuan kedua
tentang pelestarian lingkungan alam, buatan, dan hewan.
4. Guru membimbing anak untuk menyusun kartu huruf menjadi katakata yang
berderet.
5. Menjelaskan bagaimana menulis kalimat sederhana yang benar, kemudian
membimbing siswa dalam menulis kalimat sederhana.
6. Guru mengemukakan kelanjutan materi tentang lingkungan yaitu mengenai
pemeliharaan lingkungan alam, lingkungan buatan dan pemeliharan hewan.
7. Melakukan evaluasi hasil belajar
Berdasarkan kajian tersebut guru bersama observer merumuskan kelebihan dan
kekurangan yang ada pada Siklus I sebagai koreksi yang dijadikan bahan
pertimbangan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II.
5. Tahap Pengamatan/observer
Dalam kegiatan tahap ini, peneliti meminta bantuan kepada teman sejawat untuk
mengadakan pengamatan pada saat pelaksanan pembelajaran.
6. Tahap refleksi
Hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan refleksi dalah membahas hal-hal yang
terjadi dalam siklus I yang dilakukan oleh peneliti. Bila terdapat kelemahan atau
kekurangan, maka akan dilakukan perbaikan pada perencanaan tindakan untuk
siklus II. Sedangkan kelebihan yang sudah dilakukan pada siklus I, dipertahankan
untuk siklus II.
Siklus II
1. Perencanaan Tindakan :
Pada tahap perencanaanakan ditetapkan hal-hal sebagai berikut :
a. Menyiapkan silabus, rencana perbaikan pembelajaran, dan bahan ajar.
b. Menyiapkan instrumen peneletian terdiri dari lembar observasi untuk kegiatan
guru dan siswa, lembar kerja siswa, dan alat evaluasi
c. Menentukan materi
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Penyampaian materi pembelajaran dalam sikus II adalah sebagai berikut :
Pertemuan Pertama
Mengadakan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan pada siswa tentang sesuatu yang
ada pada diri sendiri yang berkaitan dengan tema yang akan
dipelajari.
1. Mengemukakan tujuan pembelajaran
2. Guru membimbing anak untuk dapat membedakan antara laki-laki dan
perempuan
3. Guru menunjukkan gambar mata, tangan, hidung.
4. Guru menempelkan gambar-gambar tersebut pada papan tulis, kemudian
menyuruh anak untuk menempel kartu huruf pada gambar tersebut sesuai
dengan nam pada gambar.
5. Guru membahas hasil siswa yaitu mengenai anggota tubuh sendiri
6. Guru menunjukkan beberapa kartu huruf yang bertuliskan kata tentang diri
sendiri kemudian memeragakan, menyusun kartu-kartu tersebut menjadi kata-
kata sederhana.
7. Guru menjelaskan sedikit tentang benda-benda di lingkungan sekitar.
Dan menunjukkan apa nama benda itu?
8. Setiap siswa maju ke depan kelas menerima beberapa kartu huruf dan
menyusunnya menjadi kata-kata yang benar sesuai apa yang
diperintahkan oleh guru
9. Siswa yang belum mendapat giliran untuk maju, sama-sama membaca.
10. Guru menyuruh 2 siswa untuk maju dan diberi pertanyaan. Tuliskan dengan
kartu huruf. Siswa yang pertama menyusun kata, kemudian siswa yang kedua
membacanya dengan lantang.
11. Guru mengulas kembali materi yang telah disampaikan, untuk memantapkan
pemahaman siswa tentang materi yang telah dipelajari.
12. Melakukan evaluasi hasil belajar dengan bentuk soal tulis untuk mengetahui
sejauh mana kemampuan siswa dalam menerima materi pembelajaran.
Pertemuan Kedua
1. Mengadakan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan pada siswa tentang
materi pembelajaran yang telah dibahas pada pertemuan I untuk menggali
pengetahuan awal siswa.
2. Mengemukakan tujuan pembelajaran dan pokok masalah agar proses
pembelajaran berlangsung efektif dan efisien sesuai dengan harapan.
3. Guru mengemukakan inti materi yang merupakan kelanjutan dari pertemuan
pertama dengan tema Diri Sendiri yang mengaitkan mata pelajaran Matematika
dan Diri Sendiri. Matematika tentang penghitungan loncat, sedangkan Bahasa
Indonesia menyanyikan lagu.
4. Guru menunjukkan kartu angka dan meminta siswa untuk menyebutkan satu
persatu
5. Setiap angka yang ditunjukkan oleh guru dituliskan dengan kartu huruf.
Misalnya Angka 5 dituliskan menjadi L I M A.
6. Guru membimbing anak untuk menyayikan lagu yang ada kaitannya dengan
panca indera
7. Guru memotivasi anak yang pasif dalam belajar dengan menyuruhnya ke depan
kelas untuk memimpin menyanyikan lagu.
8. Guru melakukan evaluasi belajar dengan menunjukkan kartu angka secara acak,
kemudian siswa dituntut untuk menuliskan pada buku tugas
9. Pemberian tugas untuk mempergalam pemahaman anak mengenai materi yang
telah dipelajari
3. Tahap Pengamatan/Observer
Dalam kegiatan tahap ini, peneliti meminta bantuan kepada teman sejawat untuk
mengadakan pengamatan pada saat pelaksanan pembelajaran. Pada siklus II akan
diketahui apakah sikap dan semangat belajar anak mengalami kemajuan atau tidak.
4. Tahap Refleksi
Dalam tahap refleksi ini juga masih sama seperti dalam teknis pelaksanaan pada
siklus I. hasil dan refleksi siklus ini akan dijadikan pedoman dalam melaksanakan
kegiatan siklus berikutnya yaitu siklus III.
H. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini ditetapkan jika sekurangkurangnya
80% dari semua siswa mengalami peningkatan dalam kemampuan membaca.
a. Non Tes
Teknik non tes yang digunakan berupa pengamatan (observasi). Adapun
yang diobservasi meliputi sikap dan keterampilan siswa, serta kinerja guru.
Pengamatan (observasi) dilakukan selama pembelajaran berlangsung
menggunakan instrumen penilaian.
b. Tes
Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa pada
ranah kognitif. Jenis tes yang digunakan adalah tes tertulis yang berbentuk
pilihan ganda dan uraian. Tes tertulis dilaksanakan pada setiap akhir siklus.
Alat pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi dan butir soal.
Untuk mengobservasi sikap dan keterampilan siswa, serta kinerja guru
digunakan instrumen penilaian.
1.
2.
3.
4.
5.
Jumlah skor
Rata-rata
3 Jika hanya dua poin, pada aspek yang diamati yang muncul
2 Jika hanya satu poin, pada aspek yang diamati yang muncul
1 Jika tidak ada poin, pada aspek yang diamati yang muncul
1.
2.
3.
4.
5.
Jumlah skor
Rata-rata
Penilaian keterampilan siswa pada masing-masing aspek mengacu pada
indikator dibawah ini :
Berkomunikasi: 1 = menjelaskan isi poster dengan percaya diri
I Pra pembelajaran
1. Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran 12345
2. Memeriksa kesiapan siswa 12345
II Membuka pelajaran
3. Melakukan apersepsi 12345
4. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan rencana kegiatan
12345
Evaluasi 12345
Memberikan penghargaan 12345
IV Penutup
24. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 12345
25. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 12345
26. Melaksanakan tindak lanjut 12345
Jumlah Skor IPKG
Nilai
Kategori
Tambarangan
Keterangan : Observer
5 = sangat baik
4 = baik
3 = cukup
baik 2 =
kurang
1 = sangat kurang NIP.
NS = Nilai sikap
NK = Nilai keterampilan
Ns = 100
Aspek Indikator No
Item
Penggunaan Menjelaskan tujuan pembelajaran 1, 2
Media kartu Menjelaskan materi 3, 4
Kata
Memper gunakan media kartu kata 5, 6
Memberikan kesempatan siswa untuk mencoba 7, 8
menggunakan media kartu kata
Melaksanakan pembelajaran secara klasikal, 9, 10
berkelompok, dan individu
Membahas jawaban soal bersama-sama dan 11, 12,
individu 13
Memberika penghargaan dan kesimpulan 14, 16,
terhadap hasil tes individu siswa 15
A. Hasil Penelitian
1) Implementasi Siklus I
Pada siklus I ini dilaksanakan 2 (dua) kali pertemuan. Pertemuan pertama
yaitu pada hari Senina, tanggal 3 Februari 2020 dihadiri oleh 10 siswa,
terdiri dari 6 siswa perempuan dan 4 siswa laki-laki. Sedangkan pertemuan
kedua dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 10 Februari 2020. dihadiri
oleh 10 siswa. Tema pada siklus I adalah Lingkungan Bersih, Sehat, dan
Asri.
1. Siklus I Pertemuan I
a. Perencanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:
1) Menentukan KD yang digunakan dan mengembangkan menjadi
indikator-indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran.
2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai
dengan KD yang akan dicapai, yakni menulis kalimat
sederhana yang didiktekan guru. Setelah ditelaah, pelaksanaan
penelitian tindakan kelas menggunakan tema Tempat Umum
yang digunakan untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia,
Matematika dan IPS.
b. Pelaksanaan Tindakan
1. Kegiatan Awal
a) Memberi salam, doa bersama
b) Mengisi daftar hadir, menyiapkan alat pembelajaran
c) Mengajukan pertanyaan tentang sesuatu yang berhubungan
dengan Tempat Umum sebagai apersepsi untuk menggiring
pemikiran dan kesiapan siswa dalam mengikuti
pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
a) Mendengarkan cerita keadaan di dalam rumah
b) Guru mengelompokkan siswa menjadi 3 kelompok, setiap
kelompok terdiri dari 3 siswa dan ada yang 4 siswa.
c) Siswa secara kelompok membahas inti cerita
d) Mengidentifikasi isi cerita dengan dibimbing guru
e) Bermain peran tentang pekerjaan yang menghasilkan uang
f) Membimbing siswa dalam mengerjakan tugas kelompok
g) Perwakilan dari masing-masing kelompok membacakan kerja
kelompokknya dan kelompok lain diminta untuk
menanggapi.
h) Mengumpulkan hasil kerja kelompok
3. Kegiatan Akhir
a) Siswa dan guru menyimpulkan materi pembelajaran
b) Memberikan pesan moral pentingnya pasar bagi kehidupan
masyarakat.
2. Siklus I Pertemuan 2
a. Kegiatan Awal
1) Memberi salam
2) Mengisi daftar hadir, menyiapkan alat pembelajaran, apersepsi
tentang pelajaran lalu untuk mengembalikan ingatan siswa
b. Kegiatan Inti
1) endengarkan cerita tentang pentingnya menjaga kebersihan rumah
2) Siswa dibagi menjadi 3 kelompok, setiap kelompok terdiri dari
3 siswa dan ada 1 kelompok berjumlah yang 4 siswa.
3) Guru menempelkan sebuah gambar suasana rumah yang
berantakan dan kotor.
4) Setelah semua siswa mengumpulkan lembar tugasnya, guru
memanggil dua kelompok maju ke depan kelas.
5) Kepada kedua kelompok guru memberikan satu set kartu kata.
6) Guru menjelaskan bahwa kedua kelompok akan berlomba
menyusun kartu-kartu kata tersebut menjadi ungkapan petunjuk.
7) Sebelumnya guru mengingatkan kembali apa ciri-ciri ungkapan
petunjuk dan meminta salah satu siswa memberikan contohnya.
8) Setelah semua siswa dirasa mengerti, permainan dapat dimulai.
Guru memberikan aba-aba sebelum masing-masing kelompok
berlomba menyusun kalimatnya.
9) Kelompok yang cepat berarti dia pemenangnya.
10) Sebelum kelompok berikutnya maju, guru melakukan konfirmasi
benar tidaknya kalimat yang sudah disusun oleh masing-masing
kelompok. Guru juga meluruskan jika ada hal yang kurang tepat.
11) Setelah dua kelompok pertama selesai, dilanjutkan dua kelompok
berikutnya.
12) Begitu seterusnya sampai semua kelompok mendapat dua kali
kesempatan untuk bertanding.
c. Kegiatan Akhir
Hasil Siklus I
a. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Kegiatan siswa dalam pembelajaran diketahui dari catatan lapangan
yang dilakukan oleh seorang observer atau peneliti. Ada beberapa hal
yang diamati dalam catatan ini. Dari catatan lapangan, diketahui bahwa
pada siklus I guru masih kurang mampu dalam melakukan kegiatan
dalam pembelajaran yang direncanakan. Hal itu tentunya akan
berpengaruh pada pemahaman konsep matematika pada Siklus I.
Beberapa penyebab mengapa guru kurang mampu melakukan kegiatan
pemebelajaran karena guru dengan segala upaya yang dimiliki masih
mencoba untuk memunculkan suatu ide yang baru dan inovatif
sehingga masih banyak kekurangan dan perlu adanya penyempurnaan
pada tahapan-tahapan berikutnya. Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan pada siklus I tentang aktivitas siswa pada pembelajaran,
diperoleh data sebagai berikut:
Prosentase
No Aspek yang Dimiliki
(%)
1 Keterlibatan saat mengikuti kegiatan 50,00
Siswa pada
Tabel 2. Produk Prosentase Kemampuan Membaca
Siklus I
Prosentase
No Aspek yang Dinilai
(%)
1 Ketepatan dalam menyebutkan tanda bacaan 17,64
b. Refleksi Silklus I
Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran tematik
pada siklus I belum dapat mencapai indikator keberhasilan penelitian.
Dalam proses ini pembelajaran pada siklus I banyak ditemukan
kekurangan. Oleh karena itu, perlu diadakan perbaikan agar dapat
meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan pembelajaran sesuai
dengan yang diharapkan. Berdasarkan hasil observasi di atas, diketahui
kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus I, yaitu:
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Kegiatan Awal
1) Memberi salam dan doa bersama
2) Mengiri daftar hadir, menyiapkan alat pembelajaran
3) Mengajukan pertanyaan tentang sesuatu yang berhubungan
dengan Keluarga sebagai apersepsi untuk menggiring
pemikiran dan kesiapan siswa dalam mengikuti
pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
1) Mendengarkan cerita tentang keluarga
2) Membentuk 3 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3
siswsa dan ada 1 kelompok terdiri dari 4 orang
3) Tiap kelompok menuliskan nama anggota keluarganya
4) Guru menunjukkan 6 potongan gambar berseri dan
menempelnya di papan tulis. Guru juga menunjukkan 6
potongan kertas bertuliskan cerita/kalimat ungkapan petunjuk.
5) Guru meminta salah satu siswa maju untuk memilih potongan
cerita mana yang sesuai untuk gambar ke-1. Sebelumnya, guru
membacakan terlebih dahulu masing-masing potongan cerita.
Kemudian siswa dipersilakan untuk memilih yang menurutnya
sesuai.
6) Setelah memilih, siswa menyandingkan gambar dengan
kalimat yang dipilihnya.
7) Guru meminta siswa lainnya untuk maju melakukan hal yang
sama, sampai semua gambar memiliki pasangan cerita. Setelah
lengkap guru membacakan urutan ceritanya dari awal sampai
akhir. Jika ada yang tidak pas antara gambar dengan cerita,
guru meminta siswa mengkritisinya bersama. Sampai akhirnya
antara gambar dan cerita menjadi satu kesatuan yang utuh.
8) Selanjutnya siswa diminta menulis urutan petunjuk
membereskan kamar tidur sesuai gambar yang sudah
ditentukan.
9) Guru memberi waktu 30 menit kepada siswa untuk
menyelesaikan tugas ini.
10) Setelah waktu habis siswa diminta mengumpulkan tugasnya.
c. Kegiatan Akhir
1) Mengumpulkan tugas kelompok untuk dinilai
2) Menugaskan kelompok untuk mengerjakan soal yang
dituliskan guru
d. Siklus II Pertemuan 2
1) Memberi salam
2) Mengisi daftar hadir, menyiapkan alat pembelajaran, persepsi
tentang pelajaran yang lalu untuk mengembalikan ingatan
siswa.
3) Memberikan pertanyaan yang ada hubungannya dengan materi
pelajaran.
b. Kegiatan Inti
c. Kegiatan Akhir
Aktivitas
No Aspek yang Dinilai
(%)
Kategori
Penilaian
No Kegiatan Berdasarkan
Persentase
(%)
1 Siswa dapat menyebutkan tanda baca 79,41
c. Refleksi Siklus II
Kategori Penilaian
No Aspek yang Dinilai (%)
Siklus I Siklus II
1 Keterlibatan saat mengikuti
52,94 79,41
Kegiatan
2 Antusiasme saat mengikuti
29,41 58,82
Kegiatan
3 Keberanian dalam
14,70 29,41
mengemukakan pendapat
4 Kebersamaan dalam mengerjakan
35,29 58,82
tugas
Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa aktivitas siswa dalam
keberanian mengemukakan pendapat masih jauh dari yang
diharapkan. Hal ini dapat diatasi dengan pemberian hadiah bagi
siswa yang mampu mengemukakan pendapat dengan benar.
Proses pembelajaran siklus II berjalan lebih tertib sesuai dengan
pembelajaran yang direncanakan peneliti. Diskusi berjalan lancar
dan siswa lebih aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan
guru. Pencapaian ini terjadi karena perbaikan-perbaikan yang
dilakukan oleh peneliti sebagai upaya penyempurnaan
pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran tematik
sehingga antusiasme siswa dalam pembelajaran meningkat. Siswa
nampak lebih aktif dan sangat jarang melakukan kegiatan di luar
kegiatan pembelajaran. Suasana kelas lebih terkendali
dibandingkan siklus-siklus sebelumnya. Namun masih ada
kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran berlangsung
yakni belum maksimalnya keberanian siswa dalam
mengemukakan pendapat serta keterbatasan sumber belajar lain
sehingga siswa tidak memiliki banyak variasi soal latihan. Oleh
karena itu, perbaikan proses pembelajaran harus terus dilakukan.
Misalnya memberikan perhatian yang lebih pada siswa yang
belum serius dalam pembelajaran dan memberikan hadiah kepada
siswa yang aktif belajar. Selain itu, pemberian contoh soal dan
latihan yang bervariasi juga penting dilakukan. Siswa akan
mempunyai banyak kesempatan untuk meningkatkan pemahaman
mereka sehingga diharapkan hasil belajar siswa akan semakin
baik.
1. Perencanaan Tindakan
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Kegiatan Awal
c. Kegiatan Akhir
a. Kegiatan Awal
b. Kegiatan Inti
c. Kegiatan Akhir
Prosentase
No Aspek yang Dimiliki Jml.
(%)
Siswa
1 Keterlibatan saat mengikuti kegiatan 9 90
Prosentase
No Aspek yang Dinilai Jml.
(%)
Siswa
1 Ketepatan dalam menyebutkan tanda 8 80 %
Baca
2 Ketepatan dalam menyebutkan lafal 9 90 %
Bacaan
3 Siswa dapat menyebutkan dengan lafal 9 90 %
Pendek
4 Siswa dapat menyalin kalimat dengan 9 90 %
Benar
5 Siswa dapat menulis kalimat tegak 8 80 %
Bersambung
Berdasarkan tabel 1 di atas, dari 10 siswa yang ada dapat
diuraikan bahwa aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan
dengan prosentase 90% atau 9 siswa, kemudian antusiasme
siswa dalam mengikuti kegiatan sebesar 90% atau 9 siswa,
sedangkan keberanian dalam mengemukakan pendapat sebesar
80% atau 8 siswa, dan kebersamaan dalam mengerjakan tugas
masing-masing sebesar 90% atau 9 siswa.
Pada pertemuan pertama siklus I, kelas terlihat gaduh pada saat pembagian
kelompok sampai proses diskusi dalam kelompok. Siswa belum terbiasa
dengan pembelajaran yang direncanakan oleh peneliti karena sebelumnya
pembelajaran yang dilakukan didominasi pembelajaran secara langsung.
Jadi siswa hanya mendengar penjelasan guru, mencatat, dan mengerjakan
soal. Pada saat diskusi berlangsung, banyak siswa yang melakukan hal lain
diluar pembelajaran biasanya hanya mengobrol, mainan sendiri. Ketika
guru meminta salah satu kelompok untuk membacakan hasil diskusi, siswa
hanya diam, akhirnya guru menunjuk salah satu kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi mereka.
2. Siklus II
Semua kelemahan yang muncul pada siklus I menjadi dasar bagi peneliti
untuk memperbaiki proses pembelajaran pada siklus II. Pelaksanaan siklus
II menunjukkan proses kerja kelompok mulai berjalan dengan baik.
Sebagian besar menunjukkan proses kerja kelompok mulai berjalan
dengan baik. Sebagian besar siswa tidak lagi gaduh dalam mengerjakan
tugas kelompok dan siswa yang pasif pada saat kerja kelompok sudah
mengalami perubahan dan perkembangan ke arah yang lebih baik. Peran
aktif siswa dalam kerja kelompok terlihat saat diskusi. Jumlah siswa yang
tuntas pada siklus II sebanyak 24 siswa orang atau 70,6% dari seluruh
siswa, meningkat 17,64% dari siklus I yang hanya 52,96%. Dari haril
penelitian ini ternyata pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
tematik dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain dari data hasil
belajar, hal ini terlihat juga dari catatan lapangan. Aktivitas belajar siswa
dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Siswa terlihat lebih aktif
3. Siklus III
Semua kelemahan yang muncul pada siklus sebelumnya (siklus I dan
siklus II) merupakan acuan yang serius untuk memperbaiki proses
pembelajaran dengan harapan dengan adanya perubahan proses dapat
menghasilkan perubahan yang optimal pada pemahaman siswa terhadap
proses belajar mengajar yang sedang dan akan berlangsung. Pelaksanaan
siklus III sesuai dengan uraian yang terdapat pada tabel 7 dan 8.
Pada tabel 7 dan 8 menunjukkan bahwa siswa sebagian besar sudah
mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Siswa terlihat lebih aktif dan
lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran. Siswa telah mempunyai
keberanian untuk bertanya, menjawab pertanyaan dari guru. Walaupun
masih ada beberapa siswa yang terlihat masih kurang fokus dalam belajar
tetapi hal itu sangat bisa dimaklumi karena siswa beradaptasi dengan
konsep baru yang diberikan guru di kelas. Meningkatnya aktivitas siswa
pada saat pembelajaran juga mempengaruhi peningkatan hasil belajar
siswa.
BAB V
A. Kesimpulan
pada siklus III menjadi 90%. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran
melalui permainan kartu huruf dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas I SD Negeri Tambarangan 2 Kecamatan Tapin Selatan.
B. Saran
sebagai berikut:
Slameto. 2001. Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester. Jakarta:
Bumi Aksara.
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR
Muatan: PPKn
No Kompetensi Dasar
1.1 Menunjukkan sikap patuh aturan agama yang dianut dalam kehidupan
sehari-hari di rumah
2.1 Melaksanakan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah
Muatan : Matematika
No Kompetensi Dasar
3.4 Menjelaskan dan melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan yang
melibatkan bilangan cacah sampai dengan 99 dalam kehidupan sehari-hari
serta mengaitkan penjumlahan dan pengurangan
4.4 Menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan
penjumlahan dan pengurangan bilangan yang melibatkan bilangan cacah
sampai dengan 99 dalam kehidupan sehari-hari serta mengaitkan
penjumlahan dan pengurangan
C. TUJUAN
1. Melalui diskusi siswa mampu menyusun menjelaskan aturan yang harus
diterapkan di rumah agar bisa meningkatkan kebersihan d ilingkungan rumah
2. Melalui kerja kelompok siswa mampu menunjukkan aturan yang harus diterapkan
untuk menjaga kebersihan rumah dengan percaya diri.
3. Melalui penjelasan guru siswa mampu menunjukkan kalimat yang merupakan
ungkapan petunjuk.
4. Melalui permainan siswa mampu menyusun kalimat ungkapan petunjuk dengan
benar.
5. Melalui fenomena sehari-hari yang dipilihkan guru siswa mampu
mengidentifikasi masalah sehari-hari yang melibatkan proses pengurangan 2
bilangan 21-40 tanpa teknik meminjam.
6. Dengan mengaji cara mengurangkan dua bilangan, siswa dapat
mengomunikasikan hasil pengurangan dua bilangan 21-40 tanpa teknik
meminjam dengan benar
D. MATERI
1. Siswa dapat menunjukkan kalimat yang merupakan ungkapan petunjuk melalui
permainan.
2. Siswa dapat mengidentifikasi dan mengomunikasikan proses pengurangan 2
bilangan 21-40 tanpa teknik meminjam.
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan 1. Guru memberikan salam 10
Pendahuluan 2. Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah menit
seorang siswa. Siswa yang diminta membaca doa
adalah siswa siswa yang hari ini datang paling awal.
(Menghargai kedisiplikan siswa/PPK).
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap
disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi tercapainya
sita-cita.
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu
nasional lainnya. Guru memberikan penguatan
tentang pentingnya menanamkan semangat
Nasionalisme.
5. Pembiasaan membaca 15 menit dimulai dengan guru
menceritakan tentang kisah masa kecil salah satu
tokoh dunia, kesehatan, kebersihan,
makanan/minuman sehat , cerita inspirasi dan
motivasi . Sebelum membacakan buku guru
menjelaskan tujuan kegiatan literasi dan mengajak
siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut:
Apa yang tergambar pada sampul buku.
Apa judul buku
Kira-kira ini menceritakan tentang apa
Pernahkan kamu membaca judul buku seperti
ini
Ayo Berdiskusi
1. Siswa secara berkelompok diminta mendiskusikan
hal-hal yang harus dilakukan agar suasana rumah
tersebut menjadi rapi dan bersih.
2. Siswa diminta menuliskan hasil diskusinya pada
sebuah kertas karton yang sudah disiapkan di
masing-masing kelompok.
3. Setiap kelompok diberikan waktu 15 menit untuk
menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas.
4. Setelah semua kelompok maju, guru melakukan
konfirmasi dan penguatan terhadap topik diskusi
tersebut.
Ayo Berlatih
1. Setelah semua siswa mengumpulkan lembar
tugasnya, guru memanggil dua kelompok maju ke
depan kelas.
2. Kepada kedua kelompok guru memberikan satu set
kartu kata.
3. Guru menjelaskan bahwa kedua kelompok akan
berlomba menyusun kartu-kartu kata tersebut menjadi
ungkapan petunjuk.
H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses
pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru
yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubric penilaian sebagai berikut.
1. Pengamatan Sikap
a. Lembar Observasi Penilaian Sikap Spiritual
BS : Baik Sekali
PB : Perlu Bimbingan
BS : Baik Sekali
PB : Perlu Bimbingan
2. Penilaian Pengetahuan :
a. Mengidentifikasikan kalimat ungkapan petunjuk.
b. Lembar latihan tentang pengurangan bilangan 21-40.
3. Penilaian Keterampilan:
a. Kemampuan berdiskusi
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR
Muatan: PPKn
No Kompetensi Dasar
1.2 Menunjukkan sikap patuh aturan agama yang dianut dalam kehidupan
sehari-hari di rumah
2.2 Melaksanakan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah
Muatan : Matematika
No Kompetensi Dasar
3.4 Menjelaskan dan melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan yang
melibatkan bilangan cacah sampai dengan 99 dalam kehidupan sehari-hari
serta mengaitkan penjumlahan dan pengurangan
4. Menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan
penjumlahan dan pengurangan bilangan yang melibatkan bilangan cacah
sampai dengan 99
C. TUJUAN
1. Melalui penjelasan dan contoh guru, siswa mampu mengidentifikasi ungkapan
petunjuk dengan tepat.
2. Melalui pembuatan cerita gambar berseri, siswa mampu menyusun kalimat
ungkapan petunjuk dengan benar.
3. Melalui gambar siswa mampu mengidentifikasi aturan-aturan menjaga kebersihan
di rumah.
4. Melalui simulasi/pantomim sederhana, siswa mampu memeragakan kegiatan
menjaga kebersihan di rumah.
5. Dengan memaknai kalimat pada soal cerita sederhana siswa dapat menjelaskan
cara menentukan hasil pengurangan dua bilangan (21-40) dengan benar.
6. Dengan mengamati prosedur penyelesaian soal, siswa dapat menyelesaikan soal
cerita sederhana terkait pengurangan dua bilangan (21-40) dengan benar
D. MATERI
1. Siswa dapat mengidentifikasi ungkapan petunjuk dengan tepat.
2. Siswa dapat mengidentifikasi aturan-aturan menjaga kebersihan di rumah.
3. Siswa dapat memeragakan kegiatan menjaga kebersihan di rumah.
4. Siswa dapat menjelaskan dan menyelesaikan soal cerita terkait dengan cara
menentukan hasil pengurangan dua bilangan (21-40) dengan benar.
Ayo Bercerita
1. Lalu guru meminta siswa duduk melingkar. Guru
menceritakan aktifitasnya sehari-hari di rumah
terkait dengan tugas menjaga kebersihan dan
kerapian. Salah satunya adalah melipat pakaian
(seperti pada gambar berseri tadi)
2. Guru melakukan tanya jawab apakah di antara
siswa ada yang suka membantu orang tua
merapikan pakaian atau melakukan tugas
kebersihan lainnya.
3. Siswa satu per satu menceritakan kebiasaan di
rumah dalam membantu orang tua di rumah.
4. Guru menjelaskan kali ini siswa akan belajar cara
melipat pakaian, supaya nanti di rumah bisa bantu
orang tua merapikan pakaian.
5. Guru mendemonstrasikan cara melipat pakaian
sambil memberi penjelasan yang diperlukan.
6. Beberapa siswa diminta maju untuk mencoba
memeragakan cara melipat pakaian dengan benar
dengan arahan guru.
7. Setelah semua siswa mengerti caranya, sekarang
semua siswa kembali ke tempat masing-masing.
Kemudian siswa diminta mengeluarkan baju yang
dibawanya dari rumah. guru sudah menugaskannya
pada pertemuan yang lalu)
8. Lalu siswa mempraktikkan cara melipat pakaian
seperti yang sudah dijelaskan barusan.
9. Guru berkeliling kelas memperhatikan kerja siswa.
10. Setelah selesai satu persatu siswa menunjukkan
hasil kerjanya, dan guru memberikan feedback
terhadap hasil kerja siswa
Ayo Berlatih
1. Kemudian guru melanjutkan pembelajaran dengan
membahas sebuah soal cerita yang melibatkan
proses pengurangan dua bilangan.Pada pertemuan
kali ini bilangan difokuskan pada bilangan 31-40.
Remedial:
1. Mengulang pemahaman konsep pengurangan
bilangan 21-40 dan lambangnya bagi yang masih
belum memahamainya.
H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses
pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru
yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubric penilaian sebagai berikut.
1. Pengamatan Sikap
a. Lembar Observasi Penilaian Sikap Spiritual
BS : Baik Sekali
PB : Perlu Bimbingan
BS : Baik Sekali
PB : Perlu Bimbingan
2. Penilaian Pengetahuan :
Tes tertulis pada lembar kerja
Cara penilaian:
Skor penilaian : 0 – 100
Contoh:
Misalnya, ada 5 soal, setiap jawaban benar akan mendapat nilai 2. Jadi, skor
maksimalnya adalah 5 x 2 = 10.
Jika siswa hanya menjawab dengan benar empat soal, maka nilainya sebagai
berikut:
3. Penilaian Keterampilan:
a. Menulis kalimat ungkapan petunjuk sesuai gambar
b. Memeragakan kegiatan di rumah yang berkaitan dengan aturan menjaga
kebersihan,kerapian di rumah
Mengetahui Tambarangan, 17 Februari 2020
Kepala Sekolah, Guru Kelas 1
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR
Muatan: Matematika
No Kompetensi Dasar
3.7 Mengidentifikasi bangun datar yang dapat disusun membentuk pola
pengubinan
4.7 Menyusun bangun-bangun datar untuk membentuk pola pengubinan
Muatan : PPKn
No Kompetensi Dasar
1.4 Menerima keberagaman di rumah sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
di rumah
C. TUJUAN
1. Dengan mengamati gambar, siswa dapat menyebutkan bentuk-bentuk bangun
datar yang terdapat pada sebuah rumah dengan tepat.
2. Dengan membaca teks, siswa dapat menyebutkan kalimat ajakan dengan tepat.
3. Dengan membaca teks, siswa dapat menggunakan kata ajakan dalam kalimat
dengan tepat.
4. Dengan mengamati gambar, siswa dapat menyebutkan kegiatan-kegiatan yang
dapat dilakukan bersama-sama dalam menjaga kebersihan di lingkungan rumah
dengan tepat.
5. Dengan mengetahui kegiatan-kegiatan kerja sama dalam menjaga lingkungan,
siswa dapat menuliskan pengalaman bekerja sama dalam keberagaman di sekitar
rumah dengan tepat.
6. Dengan mengamati gambar pengubinan, siswa dapat menentukan bangun datar
yang membentuk pola pengubinan monohedral dengan benar.
7. Dengan mengamati gambar pengubinan siswa dapat menyusun berbagai bentuk
bangun datar untuk membentuk pola pengubinan dengan benar.
8. Dengan menggunakan bentuk bangun datar yang tersedia, siswa dapat menyusun
bangun datar membentuk pola pengubinan monohedral dengan tepat.
9. Dengan menyimpulkan apa yang telah mereka pelajari hari ini, siswa dapat
memiliki pemahaman akan keberadaannya sebagai makhluk Tuhan yang saling
membutuhkan satu sama lain dan perlu memiliki sikap saling menghargai, peduli,
jujur, santun dan bertanggung jawab.
D. MATERI
1. Siswa dapat menyebutkan bentuk-bentuk bangun datar yang terdapat pada sebuah
rumah dengan tepat.
2. Siswa dapat menyebutkan dan menggunakan kata ajakan dalam kalimat dengan
tepat.
3. Siswa dapat menjaga kebersihan di lingkungan rumah dengan tepat.
4. Siswa dapat menentukan dan menyusun bangun datar yang membentuk pola
pengubinan monohedral dengan benar.
E. PENDEKATAN & METODE
Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Teknik : Example Non Example
Metode : Permaianan, Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan 1. Guru memberikan salam 10
Pendahuluan 2. Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah menit
seorang siswa. Siswa yang diminta membaca doa
adalah siswa siswa yang hari ini datang paling awal.
(Menghargai kedisiplikan siswa/PPK).
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap
disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi tercapainya
sita-cita.
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu
nasional lainnya. Guru memberikan penguatan
tentang pentingnya menanamkan semangat
Nasionalisme.
5. Pembiasaan membaca 15 menit dimulai dengan guru
menceritakan tentang kisah masa kecil salah satu
tokoh dunia, kesehatan, kebersihan,
makanan/minuman sehat , cerita inspirasi dan
motivasi . Sebelum membacakan buku guru
menjelaskan tujuan kegiatan literasi dan mengajak
siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut:
Apa yang tergambar pada sampul buku.
Apa judul buku
Kira-kira ini menceritakan tentang apa
Pernahkan kamu membaca judul buku seperti
ini
1. Guru menyampaikan bahwa hari ini mereka akan
belajar tentang rumah. Mereka akan mengamati
rumah yang ada di lingkungan sekitar. Bentuk-bentuk
bangun datar apa yang ada di rumah.
2. Siswa mendapat kesempatan memberikan
pendapatnya berdasarkan apa yang ada di rumah
mereka masing-masing.
Ayo Membaca
1. Setelah mengamati rumah dan gambar, mintalah
siswa mengamati teks percakapan pada buku siswa.
Mintalah mereka membaca teks secara keseluruhan
terlebih dahulu.
2. Bacakanlah teks percakapan yang belum engkap itu
di hadapan siswa. Lalu mintalah mereka melengkapi
bagian kosong yang terdapat pada teks dengan kata
ajakan.
Ayo Menulis
1. Guru meminta siswa menyampaikan pendapatnya
tentang rumah yang diamati pada teks. Mintalah
siswa membandingkan dengan kondisi rumahnya.
Apakah di rumah mereka juga ada bentuk-bentuk
serupa? Apakah rumah mereka selalu dibersihkan dan
dirapikan? Bagamana dengan lingkungan rumah
mereka? Apakah selalu bersih dan rapi? Bagaimana
kondisi jalan di lingkungan mereka? Apakah selalu
bersih atau kotor? Jika bersih, siapa yang
membersihkan? Jika kotor, siapa yang seharusnya
membersihkan?
2. Mintalah siswa mengemukakan pendapat tentang
orang yang seharusnya membersihkan lingkungan
sekitar rumah? Minta mereka menuliskan diatas
secarik kertas. Lalu kertas dikumpulkan. Setelah
kertas terkumpul, mintalah dua siswa membacakan
jawaban yang tertulis di kertas. Siswa yang lain
menuliskan jawaban di papan tulis.
3. Mintalah siswa menuliskan di atas secarik kertas,
kegiatan apa saja yang dapat dilakukan agar
lingkungan bersih dan asri.
4. Mintalah siswa menyebutkan kegiatan apa saja yang
ditulis temannya di papan tulis yang dapat dilakukan
bersama-sama.
5. Lalu siswa menuliskan pendapatnya di buku siswa.
Siswa juga dapat menuliskannya pada buku latihan
siswa.
6. Setelah menuliskan kegiatan yang dapat dilakukan
bersama-sama, siswa menuliskan pengalamannya
melakukan salah satu kegiatan bekerja sama menjaga
kebersihan di lingkungan.
7. Mintalah mereka manuliskan nama kegiatan, bersama
siapa mereka melakukan itu, apa yang siswa lakukan,
apa manfaat kegiatan itu, bagaimana perasaan mereka
melakukan kegiatan itu.
8. Siswa dapat menulisnya di buku siswa atau buku
latihan.
Ayo Berlatih
1. Siswa mengamati bentuk dinding dan tiang rumah
yang diamati. Bentuknya sangat indah, berwarna
warni. Tersusun dari salah satu bentuk bangun datar.
2. Siswa mengamati gambar pada buku. Tanyakan
kepada siswa tersusun dari bentuk bangun datar
apakah gambar tersebut? Pernahkah siswa melihat
bentuk seperti pada gambar? Dimana? Apa
contohnya? Pancing siswa untuk mengingat lantai
rumah mereka atau lantai sekolah. Mintalah mereka
bercerita tentang apa yang mereka lihat.
3. Jelaskanlah bahwa bentuk bangun datar yang disusun
menjadi bentuk yang indah di sebut pengubinan.
H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses
pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru
yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubric penilaian sebagai berikut.
1. Pengamatan Sikap
a. Lembar Observasi Penilaian Sikap Spiritual
BS : Baik Sekali
PB : Perlu Bimbingan
BS : Baik Sekali
PB : Perlu Bimbingan
2. Penilaian Pengetahuan :
a. Tes tertulis pada lembar kerja
Menuliskan kalimat ajakan (latihan pada buku siswa).
Menuliskan kegiatan sesuai gambar (latihan pada buku siswa).
Tulislah lima gerakan yang dilakukan manusia sehari-hari. (berjalan maju-
mundur, berjalan ke samping kiri-kanan, berlari, melompat, menengok,
mendongak, membungkuk, dan lain-lain)
Cara penilaian:
Skor penilaian : 0 – 100
Contoh:
Misalnya, ada 5 soal, setiap jawaban benar akan mendapat nilai 2. Jadi, skor
maksimalnya adalah 5 x 2 = 10.
Jika siswa hanya menjawab dengan benar empat soal, maka nilainya sebagai
berikut:
3. Penilaian Keterampilan:
c. Menuliskan cerita pengalaman melakukan kegiatan bekerja sama
d. Membuat pengubinan
Mengetahui Tambarangan, 24 Februari 2020
Kepala Sekolah, Guru Kelas 1 ,
BS : BAIK SEKALI
PERLU
PB :
BIMBINGAN
PERCAYA
JUJUR DISIPLIN TANGGUNGJAWAB SANTUN PEDULI
DIRI
NO NAMA SISWA
BS PB BS PB BS PB BS PB BS PB BS PB
1 √ √ √ √ √ √
Aisha Nur Alifa Safitri
2 √ √ √ √ √ √
Akhmad Maulidi
3 √ √ √ √ √ √
Fatma Syntya Sari
4 √ √ √ √ √ √
Juana Nur Mailiana
5 √ √ √ √ √ √
Ahmad Azril Ramadhan
6 √ √ √ √ √ √
M. Rizki
7 √ √ √ √ √ √
M. Saupi
8 √ √ √ √ √ √
Nur Aisya Cahaya Kamila
9 √ √ √ √ √ √
Syifa Naylia Azzahra
10 √ √ √ √ √ √
Siti Nur Asyifa
BS
: BAIK SEKALI
PB
: PERLU BIMBINGAN
Penilaian Keterampilan Kemampuan Berdiskusi
Dapat
Dapat
Bekerjasama Dapat
KERJASAMA Bekerjasama
dengan Bekerjasama Tidak
KRITERIA DALAM dengan semua
beberapa dengan salah Berpartisipasi
KELOMPOK anggota
anggota satu anggota
Kelompok
Kelompok Kelompok
Aisha Nur Alifa Safitri 68
Akhmad Maulidi 65
Fatma Syntya Sari 67
Juana Nur Mailiana 65
Ahmad Azril Ramadhan 62
M. Rizki 60
M. Saupi 60
Nur Aisya Cahaya Kamila 72
Syifa Naylia Azzahra 71
Siti Nur Asyifa 61
Perlu
Baik Sekali (86-
Kriteria Skor Nilai Baik (71-85) Cukup (61-70) Bimbingan (≤
100)
60)
Dapat
Dapat
bertanya Dapat
bertanya
dengan bertanya Tidak dappt
KRITERIA BERTANYA dengan santun
santun tetapi dengan tidak bertanya
dan sesuai
tidak sesuai santun tetapi
topik
topik sesuai topik
Aisha Nur Alifa Safitri 64
Akhmad Maulidi 62
Fatma Syntya Sari 63
Juana Nur Mailiana 65
Ahmad Azril Ramadhan 62
M. Rizki 54
M. Saupi 53
Nur Aisya Cahaya Kamila 75
Syifa Naylia Azzahra 72
Siti Nur Asyifa 61
Perlu
Baik Sekali (86-
Kriteria Skor Nilai Baik (71-85) Cukup (61-70) Bimbingan (≤
100)
60)
Dapat
Dapat
menjawab Dapat
menjawab
pertanyaan menjawab Tidak dapat
MENJAWAB pertanyaan
KRITERIA dengan pertanyaan menjawab
PERTANYAAN dengan santun
santun tetapi dengan tidak pertanyaan
dan sesuai
tidak sesuai santun tetapi
topik
topik sesuai topik
Aisha Nur Alifa Safitri 61
Akhmad Maulidi 61
Fatma Syntya Sari 61
Juana Nur Mailiana 64
Ahmad Azril Ramadhan 62
M. Rizki 51
M. Saupi 50
Nur Aisya Cahaya Kamila 81
Syifa Naylia Azzahra 80
Siti Nur Asyifa 61
Perlu
Baik Sekali (86-
Kriteria Skor Nilai Baik (71-85) Cukup (61-70) Bimbingan (≤
100)
60)
Mendengakan
Saat orang lain
berbicara,
melihat orang
MENGHARGAI lian berbicara, Memenuhi
Memenuhi Memenuhi
KRITERIA PENDAPAT menerima salah satu
tiga kriteria dua kriteria
ORANG LAIN masukan orang kriteria
lain, tidak
menjeda saat
orang lain
berbicara
Aisha Nur Alifa Safitri 62
Akhmad Maulidi 61
Fatma Syntya Sari 63
Juana Nur Mailiana 62
Ahmad Azril Ramadhan 62
M. Rizki 60
M. Saupi 60
Nur Aisya Cahaya Kamila 81
Syifa Naylia Azzahra 81
Siti Nur Asyifa 62
Perlu
Baik Sekali (86-
Kriteria Skor Nilai Baik (71-85) Cukup (61-70) Bimbingan (≤
100)
60)
Penilaian Keterampilan Menyusun kalimat ungkapan
petunjuk
Tulisan rapi,
tanpa coretan, Memenuhi
Memenuhi Memenuhi
KRITERIA TULISAN muadah salah satu
tiga kriteria dua kriteria
terbaca, jeda kriteria
proposional
Aisha Nur Alifa Safitri 61
Akhmad Maulidi 61
Fatma Syntya Sari 61
Juana Nur Mailiana 61
Ahmad Azril Ramadhan 62
M. Rizki 50
M. Saupi 53
Nur Aisya Cahaya Kamila 71
Syifa Naylia Azzahra 65
Siti Nur Asyifa 61
Perlu
Baik Sekali (86-
Kriteria Skor Nilai Baik (71-85) Cukup (61-70) Bimbingan (≤
100)
60)
Menggunakan
kosa kata
baku, kalimat Memenuhi
Memenuhi Memenuhi
KRITERIA BAHASA efektif, kata salah satu
tiga kriteria dua kriteria
tertulis dengan kriteria
benaar,tanda
baca tepat
Aisha Nur Alifa Safitri 61
Akhmad Maulidi 61
Fatma Syntya Sari 61
Juana Nur Mailiana 61
Ahmad Azril Ramadhan 62
M. Rizki 50
M. Saupi 53
Nur Aisya Cahaya Kamila 71
Syifa Naylia Azzahra 65
Siti Nur Asyifa 61
Perlu
Baik Sekali (86-
Kriteria Skor Nilai Baik (71-85) Cukup (61-70) Bimbingan (≤
100)
60)
Sesuai
konteks,
Memenuhi
pilihan kata Memenuhi Memenuhi
KRITERIA ISI salah satu
tepat, struktur tiga kriteria dua kriteria
kriteria
kalimat benar,
ejaan tepat
Aisha Nur Alifa Safitri 61
Akhmad Maulidi 61
Fatma Syntya Sari 61
Juana Nur Mailiana 61
Ahmad Azril Ramadhan 61
M. Rizki 50
M. Saupi 53
Nur Aisya Cahaya Kamila 71
Syifa Naylia Azzahra 62
Siti Nur Asyifa 61
Perlu
Baik Sekali (86-
Kriteria Skor Nilai Baik (71-85) Cukup (61-70) Bimbingan (≤
100)
60)
HASIL PENILAIAN SIKLUS 2
1 √ √ √ √
Aisha Nur Alifa Safitri
2 √ √ √ √
Akhmad Maulidi
3 √ √ √ √
Fatma Syntya Sari
4 √ √ √ √
Juana Nur Mailiana
5 √ √ √ √
Ahmad Azril Ramadhan
6 √ √ √ √
M. Rizki
7 √ √ √ √
M. Saupi
8 √ √ √ √
Nur Aisya Cahaya Kamila
9 √ √ √ √
Syifa Naylia Azzahra
10 √ √ √ √
Siti Nur Asyifa
BS : BAIK SEKALI
PERLU
PB :
BIMBINGAN
Observasi Penilaian Sikap
Sosial
PERCAYA
JUJUR DISIPLIN TANGGUNGJAWAB SANTUN PEDULI
DIRI
NO NAMA SISWA
BS PB BS PB BS PB BS PB BS PB BS PB
1 √ √ √ √ √ √
Aisha Nur Alifa Safitri
2 √ √ √ √ √ √
Akhmad Maulidi
3 √ √ √ √ √ √
Fatma Syntya Sari
4 √ √ √ √ √ √
Juana Nur Mailiana
5 √ √ √ √ √ √
Ahmad Azril Ramadhan
6 √ √ √ √ √ √
M. Rizki
7 √ √ √ √ √ √
M. Saupi
8 √ √ √ √ √ √
Nur Aisya Cahaya Kamila
9 √ √ √ √ √ √
Syifa Naylia Azzahra
10 √ √ √ √ √ √
Siti Nur Asyifa
BS
: BAIK SEKALI
PB
: PERLU BIMBINGAN
Penilaian Keterampilan
a. Menulis kalimat ungkapan petunjuk sesuai
gambar
b. Memeragakan kegiatan di rumah yang berkaitan dengan aturan menjaga
kebersihan,kerapian di rumah
Masih belum
Seluruh kalimat
Terdapat mampu
MENULIS KALIMAT ungkapan Sebagian
kekeliruan menyusun
KRITERIA PETUNJUK SESUAI petunjuk benar kalimat tidak
tetapi sangat kalimat
GAMBAR sesuai dengan benar
minim ungkapan
gambarnya
petunjuk
Aisha Nur Alifa Safitri 78
Akhmad Maulidi 77
Fatma Syntya Sari 73
Juana Nur Mailiana 70
Ahmad Azril Ramadhan 70
M. Rizki 70
M. Saupi 70
Nur Aisya Cahaya Kamila 85
Syifa Naylia Azzahra 81
Siti Nur Asyifa 80
Baik Sekali (86- Perlu Bimbingan
Kriteria Skor Nilai Baik (71-85) Cukup (61-70)
100) (≤ 60)
MEMERAGAKAN
Lipatan baju
KEGIATAN DI RUMAH
Hasil lipatan rapi namun
YANG BERKAITAN Lipatan baju Belum bisa
KRITERIA pakaian sangat ada bagian
DENGAN ATURAN kurang rapi melipat baju
rapi yang tidak
MENJAGA KEBERSIHAN,
proposional
KERAPIAN DIRUMAH
Aisha Nur Alifa Safitri 75
Akhmad Maulidi 73
Fatma Syntya Sari 72
Juana Nur Mailiana 62
Ahmad Azril Ramadhan 62
M. Rizki 67
M. Saupi 66
Nur Aisya Cahaya Kamila 85
Syifa Naylia Azzahra 82
Siti Nur Asyifa 80
Baik Sekali (86- Perlu Bimbingan
Kriteria Skor Nilai Baik (71-85) Cukup (61-70)
100) (≤ 60)
HASIL PENILAIAN SIKLUS 3
1 √ √ √ √
Aisha Nur Alifa Safitri
2 √ √ √ √
Akhmad Maulidi
3 √ √ √ √
Fatma Syntya Sari
4 √ √ √ √
Juana Nur Mailiana
5 √ √ √ √
Ahmad Azril Ramadhan
6 √ √ √ √
M. Rizki
7 √ √ √ √
M. Saupi
8 √ √ √ √
Nur Aisya Cahaya Kamila
9 √ √ √ √
Syifa Naylia Azzahra
10 √ √ √ √
Siti Nur Asyifa
BS : BAIK SEKALI
PERLU
PB :
BIMBINGAN
Observasi Penilaian Sikap Sosial
PERCAYA
JUJUR DISIPLIN TANGGUNGJAWAB SANTUN PEDULI
DIRI
NO NAMA SISWA
BS PB BS PB BS PB BS PB BS PB BS PB
1 √ √ √ √ √ √
Aisha Nur Alifa Safitri
2 √ √ √ √ √ √
Akhmad Maulidi
3 √ √ √ √ √ √
Fatma Syntya Sari
4 √ √ √ √ √ √
Juana Nur Mailiana
5 √ √ √ √ √ √
Ahmad Azril Ramadhan
6 √ √ √ √ √ √
M. Rizki
7 √ √ √ √ √ √
M. Saupi
8 √ √ √ √ √ √
Nur Aisya Cahaya Kamila
9 √ √ √ √ √ √
Syifa Naylia Azzahra
10 √ √ √ √ √ √
Siti Nur Asyifa
BS BAIK
: SEKALI
PB PERLU
: BIMBINGAN
Penilaian Keterampilan
Kriteria Skor Nilai Baik Sekali (86-100) Baik (71-85) Cukup (61-70) Perlu Bimbingan
(≤ 60)
Menggunakan kosa
kata baku, kalimat Belum
Memenuhi tiga Memenuhi
KRITERIA BAHASA efektif, ejaan memenuhi
kriteria dua kriteria
benaar,struktur kalimat kriteria
tepat
Aisha Nur Alifa Safitri 90
Akhmad Maulidi 88
Fatma Syntya Sari 88
Juana Nur Mailiana 87
Ahmad Azril Ramadhan 85
M. Rizki 81
M. Saupi 83
Nur Aisya Cahaya Kamila 95
Syifa Naylia Azzahra 95
Siti Nur Asyifa 95
Kriteria Skor Nilai Baik Sekali (86-100) Baik (71-85) Cukup (61-70) Perlu Bimbingan
(≤ 60)
Ada pembukaan sis Memenuhi
Memenuhi Memenuhi
KRITERIA ISI sesuai tema/konteks, salah satu
empat kriteria tiga kriteria
isi runut, ada penutup kriteria
Aisha Nur Alifa Safitri 90
Akhmad Maulidi 90
Fatma Syntya Sari 86
Juana Nur Mailiana 88
Ahmad Azril Ramadhan 86
M. Rizki 85
M. Saupi 85
Nur Aisya Cahaya Kamila 95
Syifa Naylia Azzahra 95
Siti Nur Asyifa 90
Kriteria Skor Nilai Baik Sekali (86-100) Baik (71-85) Cukup (61-70) Perlu Bimbingan
(≤ 60)
Kurang dari 6
KRITERIA BANYAK KALIMAT Di Atas 10 Kalimat 10-8 Kalimat 7-6 Kalimat
Kalimat
b. Membuat pengubinan
Ide orisinal, komposisi
Belum
bentuk rapi, bentuk Memenuhi tiga Memenuhi
KRITERIA KREATIFITAS memenuhi
proposional, hasil kerja kriteria dua kriteria
kriteria
rapi
Aisha Nur Alifa Safitri 90
Akhmad Maulidi 87
Fatma Syntya Sari 88
Juana Nur Mailiana 85
Ahmad Azril Ramadhan 90
M. Rizki 85
M. Saupi 85
Nur Aisya Cahaya Kamila 90
Syifa Naylia Azzahra 86
Siti Nur Asyifa 86
Kriteria Skor Nilai Baik Sekali (86-100) Baik (71-85) Cukup (61-70) Perlu Bimbingan
(≤ 60)
Berenisiatif, serius
Belum
SIKAP dalam mengerjakan Memenuhi tiga Memenuhi
KRITERIA memenuhi
TANGGUNGJAWAB tugas, menjaga kriteria dua kriteria
kriteria
kerapian, antosias
Aisha Nur Alifa Safitri 90
Akhmad Maulidi 90
Fatma Syntya Sari 90
Juana Nur Mailiana 88
Ahmad Azril Ramadhan 85
M. Rizki 85
M. Saupi 85
Nur Aisya Cahaya Kamila 95
Syifa Naylia Azzahra 95
Siti Nur Asyifa 90
Kriteria Skor Nilai Baik Sekali (86-100) Baik (71-85) Cukup (61-70) Perlu Bimbingan
(≤ 60)