Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KEGIATAN INDIVIDU

PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT FEBI BERBASIS EKONOMI


KREATIF DI ERA 5.0 TAHUN 2024

“STRATEGI PEMEROLEHAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS


MELALUI PEMBELAJARAN KOSAKATA DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA VISUAL DI KELAS IV SD NEGERI
5 AWAL TERUSAN DESA RAWANG BESAR”

Disusun Oleh:

Mirna Anggun
(2020602091)

Dosen Pembimbing Lapangan:

Rina Febriana, M. Pd
NIDN. 2002029005

PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LEMBAGA


PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI RADEN FATAH PALEMBANG
2024
Surat keaslian ilmiah
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ARTIKEL ILMIAH

“STRATEGI PEMEROLEHAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS


MELALUI PEMBELAJARAN KOSAKATA DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA VISUAL DI KELAS IV SD NEGERI
5 AWAL TERUSAN DESA RAWANG BESAR”

Mirna Anggun
Prodi S1 Pendidikan Bahasa Inggris UIN Raden Fatah Palembang,
LP2M UIN Raden Fatah Palembang
Dosen pembimbing lapangan: Rina Febriana, M. Pd
E-mail: mirnaanggun@gmail.com

Abstrak

Program pengabdian masyarakat dalam bentuk pendidikan ini atas dasar kerjasama
mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang dengan
Desa Rawang Besar, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir,
Provinsi Sumatera Selatan untuk memberikan pengajaran terkait strategi pemerolehan
kosakata Bahasa ingris melalui pembelajaran kosakata dengan menggunakan media nyata
yang berjumlah 23 orang. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pendidikan
bahasa inggris bagi siswa/i SD Negeri 5 Awal Terusan desa Rawang Besar dengan
mengenalkan kosakata yang nyata ada di dalam kelas.

Kata Kunci: Pemerolehan, kosakata, media nyata


Abstract

This community service program in the form of education is based on the collaboration of
Real Work Lecture students of Raden Fatah State Islamic University Palembang with Rawang
Besar Village, Sirah Pulau Padang District, Ogan Komering Ilir Regency, South Sumatra
Province to provide teaching related to English vocabulary acquisition strategies through
vocabulary learning using real media totaling 23 people. The purpose of this service is to
improve English language education for students of SD Negeri 5 Awal Terusan, Rawang
Besar village by introducing real vocabulary in the classroom.

Keywords: Acquisition, vocabulary, real media

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Menurut Lengeveld memberikan pengertian bahwa pendidikan adalah usaha
mempengaruhi, melindungi serta memberikan bantuan yang tertuju kepada
kedewasaan anak didiknya atau dengan kata lain membantu anak didik agar cukup
mampu dalam melaksanakan tugas hidupnya sendiri tanpa bantuan orang lain.
(Ahmad Suriansyah, 2011)

Menurut Pembukaan UUD 1945, tujuan pendidikan nasional adalah untuk


mencerdaskan kehidupan bangsa. Kecerdasan yang dimaksud di sini bukan hanya
kecerdasan intelektual, tetapi kecerdasan yang memiliki pemahaman yang lebih luas.
Menurut Pasal 3 UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
berbunyi:
”…bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.”

Tujuan pendidikan undang-undang dapat didefinisikan secara lebih luas sebagai


tatanan perilaku seseorang sebagai warga negara. anak-anak untuk menjadi warga
negara yang baik. Pendidikan adalah upaya untuk membimbing perkembangan
manusia menuju tujuan tertentu. (Aziizu, 2015)
Kosakata adalah apa yang selalu digunakan sehari-hari. Dan mempelajari kosakata
adalah modal utama bagi seseorang untuk bisa menyusun atau membuat kalimat baru
dan juga membantu menguasai bidang-bidang lainnya. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia atau KBBI, kosakata adalah perbendaharaan kata. Oleh karena itu,
semakin banyak kosakata yang kita kuasai, semakin banyak pula perbendaharaan
kata yang kita miliki.

Dalam pembelajaran bahasa asing, siswa harus menguasai empat keterampilan:


mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Agar dapat menguasai semua
keterampilan ini, siswa harus memiliki penguasaan kosakata yang baik selain
penguasaan tata bahasa.

Menurut Zahn (2002), pembelajar bahasa asing dapat menghadapi tantangan dalam
tataran kosakata dalam dua kategori: tantangan interlingual (terjadi karena perbedaan
antara bahasa ibu (B1) dan bahasa asing (B2). Tantangan intralingual berasal dari
bahasa asing itu sendiri. Pada tataran paradigmatic, kategori interlingual dapat dibagi
menjadi lebih banyak kategori. Salah satu contohnya adalah perbedaan struktur
makna antara bahasa ibu dan bahasa asing. Bunyi fonetis kata B1 dan B2 mirip tetapi
berbeda maknanya, dan bunyi fonetis kata B1 dan B2 hampir sama. Penggunaan
verba plus preposisi adalah contoh kategori sintagmatik berikutnya.

KAJIAN TEORI

Kosa-kata

Salah satu komponen penting dalam penguasaan bahasa Inggris adalah pembelajaran
kosakata. Menurut Cahyono dan Widiati (2011:107), pentingnya kosakata tidak
hanya dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa asing di seluruh dunia, tetapi juga
dalam pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing di Indonesia.
Metode kuno, seperti menulis daftar kata dalam buku atau menyimak penjelasan
guru, membuat banyak siswa bosan.
Kosakata sangat penting untuk belajar bahasa Inggris karena penguasaan empat
keterampilan berbahasa: mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.Siswa
harus menguasai banyak kosakata jika mereka ingin berkomunikasi dengan baik
(Huyen, 2014).
Media visual

Siswa Sekolah Dasar berusia antara enam dan dua belas tahun. Pada usia ini, minat
anak terutama tertuju pada segala sesuatu yang bergerak dan dinamis. Anak-anak
mengembangkan aspek afektif, kognitif, fisik, dan psikomotor dalam lingkungan
sekolah. Salah satu tugas guru adalah menyediakan lingkungan belajar yang aman
dan nyaman bagi siswa. Mengembangkan desain pembelajaran adalah bagian dari
persiapan, yang mencakup menyiapkan materi, menentukan strategi pengajaran, dan
menentukan sarana dan media.

Hasil belajar kosakata siswa dipengaruhi oleh penggunaan media yang tepat. Media
secara harfiah berarti antau pengantar. Media didefinisikan oleh Accotiation for
Education and Communication Technology (AECT) sebagai segala bentuk yang
digunakan dalam proses penyebaran informasi. Menurut Zaenal (1984:35), media
visual dianggap paling efektif untuk meningkatkan hasil belajar. Penggunaan media
visual tidak hanya bertujuan untuk membantu guru, tetapi juga membantu siswa
dalam belajar. Dengan menggunakan media ini, pikiran siswa akan lebih terfokus
pada apa yang disampaikan oleh guru dan mereka dapat lebih memahami apa yang
mereka pelajari.

Media visual ini harus digunakan sesuai dengan tujuan pengajaran.


Dalam penelitian ini, tiga faktor diukur untuk menentukan kesesuaian media visual
yang digunakan oleh guru dengan situasi yang terjadi selama pelajaran:

1. Media visual digunakan jika siswa mengantuk, bosan, atau malas.


2. Media visual digunakan jika siswa kesulitan memahami materi yang
dijelaskan oleh guru.
3. Media visual digunakan untuk mengatasi keterbatasan sumber belajar.
Kualitas bahan visual menentukan keberhasilan penggunaan media berbasis
visual.

Pemerolehan kosa-kata dengan media visual

Penggunaan media visual dapat menarik perhatian siswa selama proses pembelajaran
kosa-kata bahasa asing berlangsung. Penggunaan media visual juga dapat melibatkan
siswa secara langsung. Hal itu tentu akan memotivasi siswa dalam proses belajar
sehingga siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih mudah, yaitu
memahami makna dari sebuah kata berbantu media.
Media berbasis visual (image) memegang peran yang sangat penting dalam proses
belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan.
Strategi visualisasi merupakan strategi yang menarik karena aktivitas membaca tidak
dilakukan dengan pasif, tetapi dengan aktif. Tidak hanya dengan teks, tetapi juga
dengan media gambar atau pun media yang nyata ada di sekitarnya. Akhirnya akan
membuat siswa tidak mudah bosan dan motivasi mereka meningkat.

METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif. Creswell (2008)
mendefinisikannya sebagai suatu pendekatan atau penelusuran untuk mengeksplorasi
dan memahami suatu gejala sentral. Untuk mengerti gejala sentral tersebut peneliti
mengobsevasi peserta penelitian atau partisipan dengan mengamati proses
pembelajaran siswa/i kelas VI SD Negeri 5 Awal Terusan desa Rawang Besar. Hasil
pengamatan yang dilakukan peneliti terhadap pastisipan kemudian dikumpulkan,
lnformasi tersebut berupa kata atau teks. Data yang berupa kata-kata atau teks
tersebut kemudian dianalisis. Hasil analisis itu dapat berupa penggambaran atau
deskripsi atau dapat pula dalam bentuk tema-tema. Dari data-data itu peneliti
membuat interpretasi untuk menangkap arti yang terdalam. Hasil akhir dari penelitian
kualitatif dituangkan dalam bentuk laporan tertulis.
Penelitian ini berlokasi di desa Rawang Besar, Kecamatan Sirah Pulau Padang,
provisi Sumatera Selatan. Tepatnya di dusun III. Tanah di daerah ini di dominasi
dataran rendah, dan persawahan. Di Kelurahan tersebut terdapat sekelompok
masyarakat yang bependapatan sedang. Masyarakat yang berprofesi sebagai petani,
pedagang dan buruh.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA


1. Observasi Observasi adalah bagian dalam pengumpulan data. Observasi berarti
mengumpulkan data langsung dari lapangan (Semiawan, 2010).
2. Dokumentasi metode dokumentasi berarti tata cara pengumpulan data dengan
mencatat data-data yang sudah ada. Metode dokumentasi adalah metode
pengumpulan data yang digunakan untuk menelusuri data historis. Dokumen
tentang orang atau sekelompok orang, peristiwa, atau kejadian dalam situasi
sosial yang sangat berguna dalam penelitian kualitatif (yusuf, 2014).
METODE KEGIATAN

Tahap Perencanaan Melakukan Koordinasi kepada bapak/ibu guru


mengenai penelitian dengan metode eksperimen strategi
perolehan kosa-kata berbantu media visual di sekolah.
Menentukan jadwa pelaksanaan kegiatan.
Tahap Persiapan Mempersiapkan perlengkapan apa saja yang di perlukan
saat wawancara. Menyiapkan beberapa kosa-kata yang
biasa di dalam kelas yang akan diajarkan.
Tahap Pelaksanaan 1. Kunjungan ke sekolah SD Negeri 5 Awal
Terusan.
2. Perkenalan diri, maksud dan tujuan kedatangan.
3. Penyampaian materi yang akan diajarkan.
4. Penyampaian materi dengan memeberikan
contoh beserta media yang digunakan sebagai
penjelas pemehaman mereka mengenai kata
yang diajarkan.
5. Penutup
6. Dokumentasi

HASIL DAN PEMBAHASAN


Evaluasi Context
Hasil observasi menunjukkan bahwa belajar kosa-kata bahasa asing berbantu media
visual lebih efektif di banding belajar kata tanpa media. Berikut hasil obsservasi di
kelas IV SD Negeri 5 Awal Terusan:
Dalam penelitian saya, pertama, saya menerapkan belajar kata tanpa media hal
tersebut tidak begitu efektif karena siswa/i kurang bisa memahami makna dari kata
hanya dengan membayangkan makna kata saja. Mereka butuh kata dan juga benda
nyata yang bisa mereka pelajari memudahkan kemampuan memngingat dengan di
bantu visual mereka. Maka dari itu, percobaan yang kedua saya menggabungkan
antara pembelajaran kata dengan memberikan media nyata yang sesuai dengan kata
yang diajarkan. Terbukti dalam proses mengajar tersebut sangat efektif dan para
siswa/i mengalami peningkatan dalam pemahaman kata dengan strategi yang
digunakan dalam penelitian ini.
Sebagai landasan penguat dari hasil observasi ini dapat terbukti, menurut Zaenal
(1984:35), menyatakan bahwa media visual dianggap paling efektif untuk
meningkatkan hasil belajar.

DOKUMENTASI

Gambar 1. Proses ngajar-mengajar

Gambar 2. Mengawasi siswa/siswi di dalam kelas


Gambar 3. Mengawasi agar anak duduk di belakang tetap disiplin

Gambar 4. Foto di kelas IV SD Negeri Awal Terusan

KESIMPULAN

Dengan dilaksanakannya program peningkatan kualitas pendidikan


pembelajaran kosa-kata berbantu media visual yang dilakukan di Desa
Rawang Besar. Penerapan strategi pembelajaran kosakata bahasa Inggris
dengan menggunakan media nyata atau visual di dalam kelas merupakan
langkah yang efektif dalam meningkatkan kemampuan bahasa siswa di SD
Negeri 5 Awal Terusan, Desa Rawang Besar. Penelitian ini memberikan
kontribusi penting dalam pengembangan metode pembelajaran yang inovatif
dan efektif di tingkat pendidikan dasar.
Daftar Pustaka

Suriansyah, A., (2011). Landasan Pendidikan (Banjarmasin: Comdes), hlm. 14.


https://repository.radenfatah.ac.id/20026/2/2.pdf

Marice., (2015). Pendekatan pengajaran bahasa asing.


https://media.neliti.com/media/publications/75631-ID-pendekatan-pengajaran-kosakata-
bahasa-as.pdf

Sari, D. I., (20160. Pengaruh media pembelajaran visual terhadap meningkatkatnya


minat belajar siswa sekolah dasar. https://news.unair.ac.id/2019/08/26/menggunakan-
media-visual-untuk-meningkatkan-kosa-kata-siswa/?lang=id

Mafulah, S. & Hariyanto, F. A., (2017). Efektifitas Media Online dalam


Meningkatkan Kemampuan Kosakata pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris.
https://vokasindo.ub.ac.id/index.php/vokasindo/article/download/34/pdf
BLANGKO PENILAIAN

Anda mungkin juga menyukai