Anda di halaman 1dari 4

ESSAY PROBLEM PENDIDIKAN DI INDONESIA

Essay ini disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester mata kuliah Tafsir Tarbawi
Dosen Pengampu : Abd. Halim, M.Hum.

Disusun Oleh:
Agas Angga Sasmita (203111173)

Kelas PAI 2 E

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA 2021
Problem Pendidikan di Indonesia
Pendidikan merupakan sebuah ranah pembahasan yang terus berkembang seiring
berjalannya waktu. Perubahan ruang dan waktu membuat kajian seputar pendidikan akan terus
berubah. Dalam perubahan tersebut, tidak heran banyak muncul problem baru dimana perlu
sebuah solusi dalam menyelesaikan hal tersebut. Seperti yang diketahui bahwa pendidikan
merupakan salah satu sector yang paling penting dalam sebuah negara. Tanpa adanya
pendidikan, maka dapat dipastikan kemajuan negara serta ketersediaan sumber daya manusia
menjadi minim. Itulah mengapa sebuah negara wajib menyediakan pendidikan yang layak bagi
seluruh warga negara. Indonesia merupakan negara besar yang memiliki berbagai macam aset
serta sumber daya manusia yang luar biasa banyaknya. Namun keadaan yang telihat sekarang
cukup memprihatinkan. Banyak aset negara yang masih dipegang oleh pihak asing, angka
pengangguran yang terus bertambah, serta pendapatan perkapita yang rendah membuat negeri
yang seharusnya menjadi macan asia, sekarang hanya mendapatkan julukan macan yang tertidur.
Salah satu hal mendasar yang membuat Indonesia tertinggal dengan negara lain adalah kualitas
sumber daya manusia yang kurang. Tak lain dan tak bukan karena taraf pendidikan yang
tergolong rendah menyebabkan kemajuan negeri Ini menjadi terhambat.
Beberapa factor yang menjadikan lemahnya pendidikan adalah kebijakan system
pendidikan di sekolah yang dipandang kurang mampu dalam mengajar dan membimbing siswa
dalam menjalankan system pendidikan. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya maple yang
harus dipelajari oleh murid, serta penanaman mindset bahwa setiap siswa diwajibkan untuk dapat
menguasai semua materi pembelajaran. Selain itu, panjangnya jam pelajaran membuat kegiatan
pembelajaran menjadi tidak efektif dikarenakan banyak waktu yang digunakan hanya untuk
kegiatan formal seperti belajar di kelas. Padahal tidak semua siswa memiliki bakat dan minat
yang sama pada setiap mata pelajaran maupun kegiatan. Salah satu yang hal yang membuat
pendidiakn Indonesia menjadi kurang berkembang terlihat dari ketidakmerataan sumber daya
manusianya. Hal ini disebabkan karena beberapa sekolah yang menerapkan ketentuan standar
nilai siswa, dimana hanya siswa pilihan yang memiliki nilai akademis bagus yang bisa menuntut
ilmu di sekolah tersebut. Sedangkan siswa yang tidak memenuhi kriteria tidak akan diterima dan
harus bersekolah di tempat lain. Kebijakan seperti merupakan sebuah contoh penyelewengan dari
misi pendidiakn. Dimana sekolah merupakan sebuah wadah untuk mencerdaskan anak bangsa
bukan hanya memilih yang cerdas agar nama sekolah atau instansi tersebut bisa melejit.
Sarana dan fassilitas yang terdapat di sekolah merupakan salah satu pendongkrak
majunya system pendidiakn. Hal yang selalu menjadi maslah pada pendidikan di negeri ini
adalah fasilitas yang kurang memeadai, khususnya yang terdapat di daerah yang terbengkalai
atau jauh dari sentuhan pemerintah. Padahal banyak sekali talenta-talenta yang terdapat didaerah
yang justru kurang diperhatikan oleh pemerintah. Hal ini dibuktikan dengan banyak siswa
berprestasi yang terdapat didaerah tertinggal seperti Papua. Selain factor sekolah, pendidik juga
ikut berkontribusi besar dalam tercapainya tujuan dalam pembelajaran. Kurangnya
profesionalitas dari beberapa pendidik membuat hubungan baik antara guru dan murid menjadi
terhambat. Padalah dalam kegiatan pembelajaran harus ada ikatan kuat agar materi yang
disampaikan dapat difahami dengan baik oleh peserta didik. Namun dalam kenyataannya
beberapa guru lebih bersemangat mengajar dikelas dimana banyak terdapat murid pandai dan
cenderung tidak menerapkan perilaku yang sama ketika mengajar di kelas lain. Selain itu tingkat
keseriusan guru dalam mengajar serta kreatifitas dalam menyampaikan bahan ajar juga
merupakan factor penting dalam kelancaran kegiatan pembelajaran.
Terakhir adalah dari sisi peserta didik. Problem yang cukup terasa dalam lingkup
pendidikan adalah kurangnya motivasi dari para murid. Mereka menganggap pendidikan
hanyalah sebatas kewajiban yang harus dilaksanakan. Dalam mindset sebagian murid bahwa
mereka harus menjalankan pendidikan minimal setingkat SMA agar tidak dicap sebagai anak
yang tidak berpendidikan. Mereka tidak peduli tentang pembelajaran maupun terhadap kegunaan
ilmu yang mereka dapatkan untuk maa depan. Yang terbesit dalam benak mereka adalah yang
terpenting adalah ijazah kelulusan. Kurangnya motivasi dan kesadaran tentang pentingnya
pendidikan yang mereka jalani menyebabkan ketidak seriuan dalam menjalankan pendidikan dan
kurangnya pandangan terhadap masa depan. Tentunya factor-faktor penghambat kemajuan
pendidikan seperti ini perlu untuk segera dituntaskan.
Beberapa cara yang mungkin bisa diterapkan oleh pemerintah selaku penanggung jawab
berjalannya pendidikan di negeri ini yaitu pertama, dengan cara mengadopsi beberapa kegiatan
sekolah yang ada di luar negeri. Seperti di negara Finlandia dimana sehari kegiatan pembelajaran
hanya berlangsung selama empat jam sehari. Meskipun tidak harus menerapkan waktu
pendidikan yang sama seperti negara Finlandia, namun paling tidak adanya pengurangan jam
pembelajaran di kelas harus dikurangi dan diganti dengan kegiatan lain seperti ekstrakulikuler.
Kedua, yaitu dengan pengurangan mata pelajaran yang dipelajari. Hal ini perlu dilakukan karena
banyaknya maple yang wajib dipelajari hanya akan membuat pembelajaran menjadi tidak efektif.
Lambat laun hal ini menyebabkan hasil yang diperoleh siswa tidak mencapai taraf maksimal
karena haruys dibebani materi yang tidak ada hubungannya terhadap pelajaran yang benar-benar
ingin ia kuasai. Ketiga, pengadaan fasilitas yang memadai untuk menunjang prestasi, minat, dan
bakat siswa. Selanjutnya yang keempat, yaitu dengan adanya pengadaan program pemuliaan
guru. Terkadang banyak guru yang kurang motivasi dalam mengajar dikarenakan kurangnya
pemerhatian soal kesejahteraan guru. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tunjangan
serta sarana pembelajaran. Dan yang terakhir adalah dengan memberikan perhatian penuh
kepada setiap siswa oleh tenaga pengajar dan pengadaan fasilitas yang lengkap oleh pihak
sekolah. Siswa banyak yang mengubur bakat dan minat mereka karena kurangnya bimbingan
dan arahan terhadap masa depan. Dengan adanya beberapa usulan diatas semoga dapat
membantu pengadaan ide untuk penunjang perencanaan pendidikan yang lebih baik untuk masa
depan.

Anda mungkin juga menyukai