Anda di halaman 1dari 9

PERANCANGAN RODA GIGI PADA ROAD RACE

MINI 2 WD DENGAN CHASIS SUPER 1

PEMODELAN SISTEM

Disusun Oleh :
Nama : Muhammad Arik Hawari
NPM : 3331200066
Mata Kuliah : Elemen Mesin II D

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
CILEGON-BANTEN
2023
1. Pendahuluan
Roda gigi adalah roda yang berguna untuk mentransmisikan daya besar atau
putaran yang cepat. Rodanya dibuat bergerigi dan berbentuk silinder atau
kerucut yang saling bersinggungan pada kelilingnya agar jika salah satu diputar
maka yang lain akan ikut berputar (Foley, Vernard et al,1982). Pengunaan yang
terakhir di awal penemuannya adalah roda gigi dengan sistem rantai sebagai
penghubung untuk meneruskan dayanya. Secara umum fungsi dari roda gigi
adalah untuk :
a. Meneruskan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan.
b. Mengubah putaran dari poros penggerak ke poros yang digerakkan, yaitu
dari putaran tinggi ke putaran rendah atau dari putaran rendah ke putaran
tinggi. Bisa juga mengubah putaran di sini berarti membuat arah putaran
poros yang digerakkan berlawanan dengan arah putaran poros gerak.
c. Memindahkan zat cair dari satu tempat ke tempat lain, misalnya oli,
minyak tanah, dan sebagainya. Jadi, fungsi roda gigi di sini adalah sebagai
pompa zat cair.
Selain fungsi pada roda gigi diatas, roda gigi juga memilki beberapa
macam bentuk. Roda gigi memiliki gigi-gigi yang saling bersinggungan
dengan gigi dari roda gigi yang lain. Roda gigi dapat mengubah kecepatan
putar, torsi, dan arah daya terhadap sumber daya. Tidak semua roda gigi
berkomunikasi dengan roda gigi yang lain, salah satu kasusnya merupakan
pasangan roda gigi dan pinion yang bersumber dari atau menghasilkan gaya
translasi, bukan gaya rotasi. Adapun macam-macam roda gigi yang ada pada
dunia perindustrian berdasarkan jurnal yang diambil dari (R.S Khurmi & J.K
Ghupta, 2005). Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Roda Gigi Lurus

Gambar 1.1 Roda Gigi Lurus


(Sumber: https://www.etsworlds.id/klasifikasi-dan-jenis-roda-gigi.html)
Roda gigi paling dasar dengan jalur gigi yang sejajar poros. Contohnya
pada gear box pada mesin.
2. Roda Gigi Dalam

Gambar 1.2 Roda Gigi Dalam


(Sumber https://www.etsworlds.id/klasifikasi-dan-jenis-roda-gigi.html)

Dipakai jika diingini alat transmisi dengan ukuran kecil dengan


perbandingan reduksi besar, karena pinyon terletak di dalam roda gigi.
Contoh penerapannya antara lain pada lift.
3. Pinyon Dan Batang Gigi

Gambar 1.3 Pinyon Dan Batang Gigi


(Sumber https://www.etsworlds.id/klasifikasi-dan-jenis-roda-gigi.html)
Merupakan dasar profil pahat pembuat gigi. Contoh pemakaian gigi reck
terdapat pada mesin bor tegak, mesin bubut, dll.

2. Tujuan
Tujuan dari penulisan tugas ini adalah sebagai berikut:
a. Memahami proses perancangan elemen mesin pada bab roda gigi
b. Memahami perhitungan tahap estimasi dan analisa roda gigi
3. Metode
Metode yang digunakan untuk perancangan roda gigi ini adalah sebagai
berikut:
a. Mencari benda yang menggunakan aplikasi roda gigi dikehidupan sehari-
hari
b. Menghitung tahapan estimasi perancangan roda gigi.
4. Penyelesaian metode yang digunakan
Pengaplikasian roda gigi yang digunakan adalah dengan mengaplikasikan
roda gigi tersebut pada mainan mini 2 WD yang kemudian dirancang
perancangan roda giginya untuk mengganti roda gigi pada mini 2 WD yang
lama dengan rancangan roda gigi yang telah selesai dirancang.
Tahap perhitungan perancangan estimasi roda gigi sebagai berikut
• Data Masukan
Diketahui pada mini 4WD memiliki daya sebesar
V= 2,4 Volt I= 7,5 A
N1 = 0,025 Hp ( Daya yang diteruskan )
n1 = 18.000 Rpm ( putaran pinion )
Z1 = D/m = 8/ 0,5 =14 buah
Z2 = D/m = 16/0,5 =31 buah
I = Z2 / Z1 I = 31 /14 = 2,2
SG = 1,5 diperoleh dari tabel 22/13
Kemudian mencari nilai K0 dari tabel 22/25
K0 = 0,18 Kgf /mm2 ( Harga kekuatan Lelah permukaan material )
Dilanjutkan dengan mencari nilai KD
KD = yG yH yS yV k0
yG = 0,5 + 2,1 x 104 / ( 2 x E )
karena menggunakan material PET ( Polythylene terephalate ) maka nilai
modulus elastisitasnya sebesar 4200 Mpa → 428,28 Kgf /mm2
yG = 0,5 + 2,1 x 104 / ( 2 x 428,28)
= 25,02
yH = ( H/HB)2
yH = 1 karena material plastik
yS = 0,75 dari tabel 22/26
0,6
yV = 0,7 + 8 2
1+( )
𝑣

v →2 m/s
0,6
yV = 0,7 + 8 2 = 0,735
1+( )
2

setelah diketahui semua nilai yang dibutuhkan untuk mencari nilai K D maka
KD = 25,02 x 1 x 0,75 x 0,735 x 0,18
KD = 2,48
Kemudian mencari nilai
0,35 . 𝐾𝐷
B0 = 𝐶
𝑆 𝑆𝐺 (𝑖+1)

Nilai CS = 1,25 didapat dari tabel 22/18 dan


Nilai SG = 1,5
0,35 .2,48
B0 = 1,25 .5 (2,2+1) = 0,144

Bzul = B0
𝑏
= ditentukan sendiri secara bebas sesuai dengan batasan < 0,7
𝑑𝑏1

Maka b = 2 mm dan db1 = 8 mm


Maka dapat dicari nilai
a. Jarak Poros a
3 𝑑 𝑁
= 56,4 ( i+1 ) √ 𝑏1 1
𝑏𝑛 𝑏 1 𝑧𝑢𝑙

3 8 .0,025
=56,4 ( +1 ) √2 18000.0,144 = 6,09→ 6,1 mm

b. Diameter lingkaran gelinding Pinion 𝑑𝑏1


3 𝑑 𝑁
𝑑𝑏1 = 113 √𝑏 𝑛𝑏1 𝑏 1
1 𝑧𝑢𝑙

3 8 .0,025
𝑑𝑏1 = 113 √2 18000.0,144 = 3,82 mm

2 .𝑎
𝑑𝑏1 = 𝑖+1 = 3,9 > 3,82

c. Lebar gigi b
106 𝑁1 (𝑖+1)2 106 0,025 (2,2+1)2
= = = 0,9 → 1 mm
2,8 𝑛1 𝑎2 𝐵𝑧𝑢𝑙 2,8 18000 6,092 0,144
Setelah di dapat nilai diameter lingkaran gelining pinion sebesar 3,82 mm
Maka dihitung nilai v dengan rumus sebagai berikut :
Ƞ 𝑛1 𝑑𝑏1
𝑣= =
60000
3,14 𝑥 18000 𝑥 3,82
𝑣= = 3,59 m/s
60000

Hitung selisih v yang telah dihitungn dengan v yang telah diasumsikan


V hitung = 3,59 m/s
V asumsi = 2 m/s
V = 3,59 – 2 = 1,59 m/s

TAHAP ANALISIS PERHITUNGAN RODA GIGI

o Dimensi Tambahan
a. N1 = 0,025 Hp
b. n1 = 18000
c. Z1 = 14 buah
d. Z2 = 31 buah
e. I = Z2 / Z1
I = 31 /14 = 2,2
f. X1 = 1
g. X2 = 1
h. Modul pinion m1= 0,3
M2=mn 0,5 = 0,5 gear
i. Diameter roda gigi d01 pinion = m.z1 = 0,3 x 14 = 4 mm
j. Diameter roda gigi d02 gear = m.z2 = 0,50 x 50 = 16 mm
k. Diameter kepala roda gigi pinion
Dk1 = d01 + 2 mn.(1) = 4 + 2 . 0,3 (1) = 4,6 mm
Dk2 = d02 + 2.mn (1) = 16 + 2 . 0,60 (1) = 17,2 mm
l. Jarak poros standard a0 = 0,5 (d01 + d02) = 0,5(4+ 16) = 10 mm
m. Diameter gelinding roda gigi pinion
2 .𝑍1 2 .14
Db1 = 𝑍 = 14+31 = 0,6 𝑚𝑚
1 + 𝑍2

2 .𝑍2 2 .31
Db2 = = = 1,37 𝑚𝑚
𝑍1 + 𝑍2 14+31
n. Tinggi kepala roda gigi pinion
Hk1 = 0,5 (dk1 – db1) = 0,5 (4,6 – 0,6) = 2 mm
Hk2 = 0,5 (dk2 – db2) = 0,5 (17,2 – 1,37 ) = 7,9 mm
o. Sudut Tahan Gelinding
𝑞
ab = cos-1 ( 𝑎0 ) cos 𝑎0
10
ab = cos-1 (6,09) cos 10 = 45,38𝑜
𝑑
ak1 = cos-1 (𝑑01 ) cos 𝑎0
𝑘1

0,6
ak1 = cos-1 ( ) cos 10 = 68,75𝑜
4,6
𝑑
ak2 = cos-1 (𝑑02 ) cos 𝑎0
𝑘2

16
ak2 = cos-1 (17,2) cos 10 = 17,48𝑜

o Intensitas Beban Normal (B)


Daya masukan
a. N1 = 0.025 Hp
b. n1 = 18000 rpm
c. Kecepatan keliling
𝛱𝑛1𝑑𝑏1 3,14 . 18000 . 0,6
V (m/s) = = = 0,5 m/s
60000 60000

d. Momen punter, M1 (kgf.m) = 716 . 0,025 / 18000= 0,009944 kgf.m


e. Gaya keliling,
U (kgf) = 2.M1.103/db1 2 x 0,009944 x 103 / 0,6 = 3,314 kgf
f. Gaya keliling per lebar gigi,
u (khf/mm) = U/b = 3,314/2 = 1,657 kgf/mm
g. Intensitas beban nominal,
B (kgf/mm2) = U/db1.b = 3,314/0,6 . 2 = 2,76 kgf/mm2

o Kesalahan Roda gigi (f)


a. Data v = 0.5 m/sec
b. ge = 2,6 gr = 1,6
c. gk = 1,2 karena tumpuan overhanging
d. Kesalahan pitch dasar (fe)
Fe = ge(3+0,3 m + 0,2 √𝑑𝑜 ) = 2,6 (3 + 0,3 x 0,3 +0,2√16) = 10,114 
e. Kesalahan arah gigi, fr
fR = gR√𝑏 = 1,6 √2 = 2,26 
f. Kesalahan arah gigi efektif, fRw
FRw = 0,75 fr + gk U Cs =
FRw = 0,75 x 2,26 + 1,2 x 3,314 x 1,25 = 6,87 
g. Kesalahan gigi maksimum, f adalah
FRW = 10,114 

o Rasio Kontak Efektif (ɛw)


𝑍1
a. ɛ1 = 2.𝜋 ( tan K1 – Kab )
14
(tan 68, 75 − tan 45,83 ) = 6,99
2 .3,14
𝑍2
b. ɛ2 = ( tan K2 – Kab )
2.𝜋
31
(tan 17,19 − tan 45,83 ) = 6, 78
2 .3,14

c. ɛ = ɛ1 + ɛ2
ɛ = 6,99 + 6,78 = 13, 708
0,5
0,3
d. ɛw = 1 + ( 13,708 – 1 ) 4
10,144 = 3,35 karena > 2 maka ɛw = 2
0,6
6

e. ɛsp = 0 karena roda gigi lurus

o Faktor Beban (Cs, Cd, Ct dan Cb)


a. Cs = 1,25 dari tabel
b. Harga u.Cs + 0.26 . f = 3,16 x 1,25 + 0,26 x 11,04 = 6,82 kgf/mm2
c. Udyn dari tabel (22/37)
Udyn = 0,7 kg/mm
0,7
d. CD = 1 + 1,2 𝑥 1,25 𝑥 1 = 1,3

e. Cz = 0,5 Ct = 1,2 C𝛽 = 0,35


Nilai diatasn didapat pada tabel
0,5 𝑥 10,144 .𝑥 2
f. T = = 0,76
1,6 𝑥 1,25 𝑥 1,3

g. Faktor tekan kontak permukaan gigi


Untuk roda gigi 1 yw1 = 0,46
Untuk roda gigi 2 yw2 = 0,7
o Intensitas beban efektif (Bw )
Bw = b x Cs x Cd x Ct x C𝛽
Bw = 2,75 x 1,25 x 1,3 x 0, 35 = 1,92
o Tekanan kontak permukaan Gigi ( Kw )
Untuk roda gigi 1
Kw1 = Bw . Yw1 . ( i + 1 ) /i
Kw1 = 1,92 . 0,46. ( 2,2 + 1 ) /2,2 = 1,2
Untuk roda gigi 2
Kw2= Bw . Yw2 . ( i + 1 ) /i
Kw2= 1,92 . 0,7. ( 2,2 + 1 ) /2,2 = 1,9
o Mencari Tahanan scoring
Kf = Ktest x Cos 𝛽 x Yw2
Ktest = 8,5 Cos 𝛽 = 1 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑝𝑙𝑎𝑠𝑡𝑖𝑘
Kf = 8,5 x Cos 1 x 0,7 = 6,009
o Menghitung faktor keamana terhadap kegagalan pitting
𝐾 𝐾
SG1 = 𝐾 𝐷 SG2 = 𝐾 𝐷
𝑊1 𝑊2

2,48 2,48
SG1 = = 2,06 SG1 = = 1,31
1,2 1,9

o Faktor Keamanan terhadap scoring Sf


𝐾𝑓
Sf = 𝐾
𝑊2

6,009
Sf = = 3,7
1,9

5. Kesimpulan
Setelah dilakukanya perancangan melalui dua tahap diatas yaitu estimasi dan tahap
analisis didapat lah kesimpulan yaitu roda gigi yang dirancang memiliki faktor
kemanan yang telah sesuai dengan tabel 22/ 13 dimana roda gigi yang dihitung
menggunkana tipe long life dengan nilai 1,3 – 2,5 untuk pitting atau SG dan 3-5
untuk scoring atau SF, dengan nilai SG yang didapat 1,31 untuk SG1 dan 2,06 untuk
SG2 kemudian untuk nilai Sf 3,7. Hal ini menandakan jika perhitungan telah sesuai karena
tidak melewati batas sesuai dengan tabel 22/13

Anda mungkin juga menyukai