Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 4 (INDIVIDU)

ELEMEN MESIN II (A)

PERANCANGAN TRANSMISI DAYA PADA MESIN


PENCACAH DAUN KERING DENGAN MENGGUNAKAN
SYSTEM PULLEY DAN V-BELT

Disusun oleh :

Nama : Zulian Prabowo

NIM : 202154048

Kelas :A

Mata Kuliah : Elemen Mesin II

Dosen Pengampu : Sigit Arrohman S.T., M.T.

TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

2023
PERHITUNGAN

Mesin pencacah daun kering di gerakkan oleh motor listrik dengan daya 1,2 HP dengan
putaran motor listrik dari 1400 rpm menjadi 800 rpm. Perkiraan penggunaan mesin untuk
produksi dalam sehari 3-5 jam. Sehingga faktor koreksi nya 1,2. Carilah v belt dan pully
yang sesuai.
1. Diketahui :
P = 1,2 HP
P = 1,2 × 0,735 = 0,88 (KW)
n1 = 1400 rpm
n2 = 800 rpm
C = 609,23 mm
𝑛 1400
Perbandingan Putaran (i) = 𝑛1 = = 1,75 (buku hal. 166)
2 800

2. Faktor Koreksi ( fc )
fc = 1,2 (Buku hal. 165, Tabel 5.1)
3. Daya Rencana (Pd)
Pd = 𝑓𝑐 × 𝑃 = 1,2 × 0,88 = 1,05 (KW) (Buku hal. 7)
4. Momen Rencana (T)
𝑃
T1 = 9,74 × 105 (𝑛𝑑 ) (Buku hal. 7)
1

1,05
= 9,74 × 105 (1400) = 730 (kg/mm)
𝑃
T2 = 9,74 × 105 (𝑛𝑑 )
2

1,05
= 9,74 × 105 ( 800 ) = 1278 (kg/mm)

5. Bahan Poros
Bahan untuk poros yang digunakan adalah S30 (Buku hal. 3, Tabel 1.1)
𝜎𝐵 = 48 (kg/mm2) (Buku hal. 3, Tabel 1.1)
Sf1 = 6 untuk bahan S-C dengan pengaruh masa, dan baja paduan (Buku hal. 8)
Sf2 = 2 dengan alur pasak (Buku hal. 8)
Kt = 2 dengan bahan tumbukan (Buku hal. 8)
Cb = 2 untuk beban lentur (Buku hal. 8)
𝜎𝐵
𝜏𝒶 = (Sf (Buku hal. 8)
1 ×Sf2 )

48
= (6×2) = 4 (kg/mm2)
6. Perhitungan Diameter Poros
1
5,1 3
ds1 = [ 𝜏 K t Cb T1 ] (Buku hal.8)
𝒶
1
5,1 3
= [ 4 × 2 × 2 × 730] = 15,5 → 16 (mm)
1
5,1 3
ds2 = [ 𝜏 K t Cb T2 ] (Buku hal. 8)
𝒶
1
5,1 3
= [ 4 × 2 × 2 × 1278] = 18,7 → 19 (mm)

7. Pemilihan Penampang Sabuk


Sesuai grafik pemilihan sabuk pada gambar 5.3 dengan menggunakan putaran pully yang
direncanakan yaitu 1400 (rpm) dan daya rencana 1,05 (KW), maka dipilihlah penampang
sabuk V-belt type B (Buku hal. 164, Gambar 5.3)
8. Pemilihan Minimum Pully
Diameter minimum puli yang diizinkan sesuai Tabel 5.4 untuk penampang B adalah sebesar
dmin = 145 (mm) (Buku hal. 169, Tabel 5.4)
9. Diameter Lingkaran Pully dan Diameter naf
dp = 145 (mm)
Dp = dp × i = 145 × 1,75 = 253,7 (mm) (Buku hal. 177)
dk = dp + 2 × K = 145 + 2 × 5,5 = 156 (mm) (Buku hal. 166, tabel 5.2)
Dk = Dp + 2 × K = 253,7 + 2 × 5,5 = 264,7 (mm) (Buku hal. 166, tabel 5.2)

5 5
dB = 3 ds1 + 10 = 3 16 + 10 = 37 → 40 (mm), baik (Buku hal. 177)

5 5
Db = 3 d2 + 10 = 3 19 + 10 = 42 → 50 (mm), baik (Buku hal. 177)

10. Kecepatan Sabuk (ʋ)


𝜋 ×𝑑𝑝 ×𝑛1 3,14 ×145×1400
ʋ = = = 10,6 (m/s) (Buku hal. 177)
60×1000 60×1000

11. Analisa Kecepatan Sabuk


ʋ: 30
10,6 (m/s) < 30 (m/s), baik (Buku hal. 176, Diagram alir)
12. Perbandingan Keamanan Jarak Sumbu Poros
𝐷𝑘 +𝑑𝑘 264,7+156
𝐶−( ) = 609,23 − ( ) = 399 (mm) (Buku hal. 176, Diagram alir)
2 2

13. Pemilihan Sabuk-V dan Kapasitas Daya Transmisi (P0)


Dipakai tipe standar (Buku hal. 172, Tabel 5.5)
50 50
𝑃0 = 3,14 + (3,42 − 3,14) (200) + 0,41(0,47 − 0,41) (200) = 3,22 𝐾𝑊

14. Perhitungan Panjang Keliling (L)


𝜋 1 2
L = 2𝐶 + 2 (𝑑𝑝 + 𝐷𝑝 ) + 4𝐶 (𝐷𝑝 − 𝑑𝑝 ) (Buku hal. 170)
3,14 1
= 2 × 609,23 + (145 + 253,7) + (253,7 − 145)2 = 1849 (mm)
2 4×609,23

15. Nomor Nominal dan Panjang Sabuk (L)


Untuk menentukan nomor nominal sabuk dapat dilihat pada Tabel 5,3 (b) sesuai dengan
panjang keliling sabuk yang diperoleh yaitu 1849 (mm) maka yang dipilih adalah =
Nomor nominal = 75
Panjang sabuk dalam perdangan = 1905 (mm) (Buku hal. 168, Tabel 5.3)
16. Jarak Sumbu Poros (C)
b = 2𝐿 − 3,14(𝐷𝑝 + 𝑑𝑝 ) (Buku hal. 170)
= 2 × 1849 − 3,14(253,7 + 145) = 2446 (mm)
2
𝑏+√𝑏 2 −8(D𝑝 −𝑑𝑝 )
C = (Buku hal. 170)
8

2446+√24462 −8(253,7−145)2
= = 609 (mm)
8

17. Sudut Kontak θ dan Faktor Koreksi (Kθ)


57(𝐷𝑝−𝑑𝑝)
𝜃 = 180° − (Buku hal. 176, Diagram alir)
𝐶
57(253,7−145)
𝜃 = 180° − = 170°
609,23

Sudut kontak pully = 174˚ (Buku hal. 174, Tabel 5.7)


Faktor koreksi (Kθ) = 0,99 (Buku hal. 174, Tabel 5.7)
18. Jumlah Sabuk (N)
𝑃𝑑 1,05
N =𝑃 = 3,22×0,99 = 0,33 → 1buah (Buku hal. 173)
0 𝐾𝜃

19. Daerah Penyetelan Jarak Poros


∆Ci = 35 (mm) (Buku hal. 174, Tabel 5.8)
∆Ct = 50 (mm) (Buku hal. 174, Tabel 5.8)
20. Hasil Perhitungan
V-belt jenis standar tipe penampang B, No. 75, 1 pcs
Diameter luar pully kecil (dk) = 156 (mm)
Diameter luar pully besar (Dk) = 264,7 (mm)
+40 (𝑚𝑚)
Jarak sumbu poros (C) = 609−25 (𝑚𝑚)

Anda mungkin juga menyukai