Anda di halaman 1dari 9

Muhammad Fathoni (150511600169)

PERENCANAAN RODA GIGI LURUS

Dalam merencanakan roda gigi lurus ditentukan data:

Daya yang akan ditransmisikan (P) : 10 (Kw)


Putaran poros penggerak (n1) : 970 (Rpm)
Perbandingan reduksi (i) : 4,0
Jarak sumbu antar poros (a) : 180 (mm)
Sedut tekanan pahat : 200
Bahan pinyon : S 45 C
Bahan roda gigi besar : SC 49

(1) P = 10 Kw , n1 = 970 rpm , i = 4, a = 180 mm

(2) Misalkan daya motor adalah 10 (Kw) sudah termasuk kelebihan daya. Maka

faktor koreksi (fc) dapat diambil 1,0 (fc=1,0)

(3) Daya rencana Pd = 1,0 10 = 10

2180
(4) Perkiraan diameter 1 1 = = 72
1+4

21804
Perkiraan diameter 2 2 = = 288
1+4

(5) Dari pemilihan diagram modul, m = 3 , 0 = 20

72
(6) Jumlah gigi 1 1 = = 24
3

288
Jumlah gigi 2 2 = = 96
3

96
Angka reduksi = = 4 ,
24

(7) Diameter awal roda gigi 1 01 = 24 3 = 72 m

1
Diameter awal roda gigi 2 02 = 100 3 = 288

72+288
Jarak sumbu poros 0 = = 180
2

(8) Misalkan ck = 0,25 x m = 0,25 x3 = 0,75 (mm), c0 = 0

(9) Diameter luar roda gigi 1 (dk1) = (z1 + 2) m


= (24 + 2) 3
= 78 mm
Diameter luar roda gigi 2 (dk1) = (z2 + 2) m
= (96 + 2) 3
= 294 mm
Diameter kaki roda gigi 1 (df1) = (z1-2) x m -2 x ck
= (24-2) x 3 2 x 0,75
= 33 (mm)
Diameter kaki roda gigi 1 (df1) = (z2-2) x m -2 x ck
= (96-2) x 3 2 x 0,75
= 141 (mm)
Tinggi gigi (H) = 2m ck
= 2 x 3 x 0,75
= 4,5 (mm)
(10) Faktor bentuk gigi 1

0,3390,333
1 = 0,333 + (24 23) ( ) = 0,336 , 6.5
2523

Faktor bentuk gigi 2

0,446 0,434
2 = 0,434 + (96 75) ( ) = 0,444 6.5
100 75

72970
(11) Kecepatan keliling = = 3,65
601000

102
Gaya tangensial Ft =

2
102 10
= 3,65

= ,

(12) Misalnya roda gigi tersebut adalah roda gigi teliti dengan kecepatan (v)
3
kurang dari 10 m/s, maka: Jika < 10 /, maka = = 0,451
3+3,65

(F.dinamis)

(13) Pinyon:


Kekuatan tarik S45C 1 = 58 2

Kekerasan permukaan sisi gigi 1 = 220 (2)

Roda gigi besar:


Kekuatan tarik SC 49 2 = 49 2

Kekerasan permukaan sisi gigi 2 = 190 ( )

(14) Tegangan lentur yang diizinkan S 45 C 1 = 30 /2

Tegangan lentur yang diizinkan 49 2 = 20 /2

Misalkan faktor tegangan kontak (kH) diambil antara baja dengan kekerasan
(205 HB) dengan besi cor, maka kH = 0,130 (kg/mm2)

(15) Lebar sisi gigi 1 1 = 30 3 0,336 0,451 = 13,63


Lebar sisi gigi 2 2 = 20 3 0,444 0,451 = 12,01

22
Beban permukaan yang diizinkan ( ) = 01
1 +2

296
= 0,451 0,130 72 24+96

= , kg/mm) (Fmin)

3

(16) Lebar gigi () =

279,45
= 12,01

= 23,26 (mm) dibulatkan menjadi 24 (mm)


24
(17) = = 7,75 () . baik , karena tinggi gigi diluar dalam rentang (6-10)
3

mm
(18) m : 3 (mm)
0 : 20
0

z1 : 24 (mm)
z1 : 96 (mm)
i :4
a : 180 (mm)
d1 : 72 (mm)
d2 : 288 (mm)
dk1 : 7 (mm)
dk2 : 294(mm)
H : 4,5 (mm)
df1 : 33 (mm)
df2 : 141 (mm)
(19) Karena desain poros roda gigi 1 dan roda gigi 2 sama, maka Ft dan Fr yang
dipakai sama.

1 () = 279,45

2
1

1 () = 101,711
1

4
(20) Momen Puntir yang terjadi.

1 = 9,74105
1

10
= 9,74105 970

= 10041,2371(. )

2 = 9,74105
1

10
= 9,74105 242.5

= 40164,9485(. )
(21) H (Ft) = 279,45 kg
V (Fr) = tan 20
= tan 20 279,45 = 101,711
(22) Gaya reaksi yang terjadi ditumpuan A dan B (momen dititik tumpuan=0)
1
1 =
(279,45 100)
= 200

= 139,725
2 = 1 1
= 279,45 139,725= 139,725 kg
1
1 =
(101,711 100)
= = 50,855
200

2 = 1 + 2 1
=101,711 50,855 = 50,855
(23) Diagram momen lentur dan harga-harga momen lentur horizontal dan
vertikal pada roda gigi 1,
MH1= 139,725 x 100 = 13972,5
MH2= 139,725 x 100 = 13972,5
MV1= 50,855 x 100 = 5085,5
MV2= 50,855 x 100 = 5085,5
Momen lentur gabungan dari momen lentur vertikal dan momen lentur
horizontal adalah :
= (1)2 + (2)2

5
= (13972,5)2 + (13972,5)2

= 19760,099 (2 )

= (1)2 + (2)2

= (5085,5)2 + (5085,5)2

= 7191,98 (2 )

(24) Bahan poros 1 dipilih 45 ; = 58 (. ),


Bahan poros 2 dipilih SC 49; = 49 (. )
1 = 6,0, 2 = 2,0 =1,2 km=1,6
1
1 =
1 2

58
= 6,02,0 = 4,8 (kg/mm2)
2
2 =
1 2

49
= 6,02.0 = 4,08 (kg/mm2)

(25) Diameter rencana poros roda gigi 1 dan poros roda gigi 2.
5,1 1/3
1 [( ) ( )2 + ( 1 ) 2 ]
1

5,1 1/3
1 [(4,8 ) (1,6 19760,099)2 + (1,2 10041,2371)2 ]
1
[1,0625999581472 + 145190077]3
1
35949,127 3
33,00 > 40 mm
Konsentrasi tegangan dialur pasak adalah lebih besar daripada ditangga poros
Alur pasak adalah:
12 8 0,4 (0,4 jari-jari filet)
0,4
= = 0,01, = 3,1
1 40
16
= 403 999581472 + 145190077
16
= 403 33981,9297

= 2,7 (kg/mm2)
Jika 2 dibandingkan dengan
4,8 2,0 > 2,7 3,1 maka diameter 40 mm sudah baik.

6
5,1 1/3
2 [( ) ( )2 + ( ) 2 ]
2

5,1 1/3
2 [(4,08) (1,6 19760,099)2 + (1,2 40164,948)2 ]
1
[1.25999581472 + 2323041189]3
41,61 = 48 mm
Konsentrasi tegangan dialur pasak adalah lebih besar daripada ditangga poros
Alur pasak adalah:
14 9 0,6 (0,6 jari-jari filet)
0,6
= = 0,0125, = 2,8
2 48
16
= 483 999581472 + 2323041189

= 2,65 (kg/mm2)
Jika 2 dibandingkan dengan
4,08 2,0 > 2,65 2,8 maka diameter 48 mm sudah baik.
(26) Perencanan pasak dibuat berdasarkan data diatas.
Pasak poros roda gigi 1:
10041,2371
= = 502,06
40
(2)

Penampang pasak 12 8 0,4


Kedalaman alur pasak pada poros 1 = 4,65
Kedalaman alur pasak pada naf 2 = 3,35
Jika bahan pasak S 45 C dicelup dingin dan dilunakkan, maka

= 70 ( ) , 1 = 6, 2 = 2, 1 2 = 12
2
70
Tegangan geser yang diinginkan = 18 = 3,9 2

Tekanan permukaan yang diizinkan = 8 2
502,06
= 3,9 1 10,7
121
502,06
= 8,0 2 18,45
2 3,4

17,9
31

7
12
= = 0,3 0,25 < 0,3 < 0,35
40
31
= = 0,675 0,75 < 0,775 < 1,5
40
Ukuran pasak 12 x 8 (standard)
Panjang pasak aktif = 31 mm
Bahan pasak S 45 C dicelup dingin, dan dilunakkan.

Pasak poros roda gigi 2:


40164,948
= = 1673,53
48
(2)

Penampang pasak 14 9 0,6


Kedalaman alur pasak pada poros 1 = 4,5
Kedalaman alur pasak pada naf 2 = 4,5
Jika bahan pasak SNC 22 dicelup dingin dengan air, maka

= 100 ( ) , 1 = 6, 2 = 2, 1 2 = 12
2
100
Tegangan geser yang diinginkan = = 8,3
18 2

Tekanan permukaan yang diizinkan = 10 2
1673,53
= 8,3 1 14,4
141
1673,53
= 10,0 2 37,189
2 4,5

37,189
51,58
14
= = 0,3 0,25 < 0,29 < 0,35
48
51,58
= = 0,675 0,75 < 1,074 < 1,5
48
Ukuran pasak 12 x 8 (standard)
Panjang pasak aktif = 51,58 mm
Bahan pasak SCN 22 dicelup dingin dengan air

8
(27) Perencanaan bantalan
Bantalan yang dipakai kedua ujung poros dianggap tipis.

Anda mungkin juga menyukai