(2) Misalkan daya motor adalah 10 (Kw) sudah termasuk kelebihan daya. Maka
2180
(4) Perkiraan diameter 1 1 = = 72
1+4
21804
Perkiraan diameter 2 2 = = 288
1+4
72
(6) Jumlah gigi 1 1 = = 24
3
288
Jumlah gigi 2 2 = = 96
3
96
Angka reduksi = = 4 ,
24
1
Diameter awal roda gigi 2 02 = 100 3 = 288
72+288
Jarak sumbu poros 0 = = 180
2
0,3390,333
1 = 0,333 + (24 23) ( ) = 0,336 , 6.5
2523
0,446 0,434
2 = 0,434 + (96 75) ( ) = 0,444 6.5
100 75
72970
(11) Kecepatan keliling = = 3,65
601000
102
Gaya tangensial Ft =
2
102 10
= 3,65
= ,
(12) Misalnya roda gigi tersebut adalah roda gigi teliti dengan kecepatan (v)
3
kurang dari 10 m/s, maka: Jika < 10 /, maka = = 0,451
3+3,65
(F.dinamis)
(13) Pinyon:
Kekuatan tarik S45C 1 = 58 2
Kekuatan tarik SC 49 2 = 49 2
Misalkan faktor tegangan kontak (kH) diambil antara baja dengan kekerasan
(205 HB) dengan besi cor, maka kH = 0,130 (kg/mm2)
(15) Lebar sisi gigi 1 1 = 30 3 0,336 0,451 = 13,63
Lebar sisi gigi 2 2 = 20 3 0,444 0,451 = 12,01
22
Beban permukaan yang diizinkan ( ) = 01
1 +2
296
= 0,451 0,130 72 24+96
= , kg/mm) (Fmin)
3
(16) Lebar gigi () =
279,45
= 12,01
mm
(18) m : 3 (mm)
0 : 20
0
z1 : 24 (mm)
z1 : 96 (mm)
i :4
a : 180 (mm)
d1 : 72 (mm)
d2 : 288 (mm)
dk1 : 7 (mm)
dk2 : 294(mm)
H : 4,5 (mm)
df1 : 33 (mm)
df2 : 141 (mm)
(19) Karena desain poros roda gigi 1 dan roda gigi 2 sama, maka Ft dan Fr yang
dipakai sama.
1 () = 279,45
2
1
1 () = 101,711
1
4
(20) Momen Puntir yang terjadi.
1 = 9,74105
1
10
= 9,74105 970
= 10041,2371(. )
2 = 9,74105
1
10
= 9,74105 242.5
= 40164,9485(. )
(21) H (Ft) = 279,45 kg
V (Fr) = tan 20
= tan 20 279,45 = 101,711
(22) Gaya reaksi yang terjadi ditumpuan A dan B (momen dititik tumpuan=0)
1
1 =
(279,45 100)
= 200
= 139,725
2 = 1 1
= 279,45 139,725= 139,725 kg
1
1 =
(101,711 100)
= = 50,855
200
2 = 1 + 2 1
=101,711 50,855 = 50,855
(23) Diagram momen lentur dan harga-harga momen lentur horizontal dan
vertikal pada roda gigi 1,
MH1= 139,725 x 100 = 13972,5
MH2= 139,725 x 100 = 13972,5
MV1= 50,855 x 100 = 5085,5
MV2= 50,855 x 100 = 5085,5
Momen lentur gabungan dari momen lentur vertikal dan momen lentur
horizontal adalah :
= (1)2 + (2)2
5
= (13972,5)2 + (13972,5)2
= 19760,099 (2 )
= (1)2 + (2)2
= (5085,5)2 + (5085,5)2
= 7191,98 (2 )
58
= 6,02,0 = 4,8 (kg/mm2)
2
2 =
1 2
49
= 6,02.0 = 4,08 (kg/mm2)
(25) Diameter rencana poros roda gigi 1 dan poros roda gigi 2.
5,1 1/3
1 [( ) ( )2 + ( 1 ) 2 ]
1
5,1 1/3
1 [(4,8 ) (1,6 19760,099)2 + (1,2 10041,2371)2 ]
1
[1,0625999581472 + 145190077]3
1
35949,127 3
33,00 > 40 mm
Konsentrasi tegangan dialur pasak adalah lebih besar daripada ditangga poros
Alur pasak adalah:
12 8 0,4 (0,4 jari-jari filet)
0,4
= = 0,01, = 3,1
1 40
16
= 403 999581472 + 145190077
16
= 403 33981,9297
= 2,7 (kg/mm2)
Jika 2 dibandingkan dengan
4,8 2,0 > 2,7 3,1 maka diameter 40 mm sudah baik.
6
5,1 1/3
2 [( ) ( )2 + ( ) 2 ]
2
5,1 1/3
2 [(4,08) (1,6 19760,099)2 + (1,2 40164,948)2 ]
1
[1.25999581472 + 2323041189]3
41,61 = 48 mm
Konsentrasi tegangan dialur pasak adalah lebih besar daripada ditangga poros
Alur pasak adalah:
14 9 0,6 (0,6 jari-jari filet)
0,6
= = 0,0125, = 2,8
2 48
16
= 483 999581472 + 2323041189
= 2,65 (kg/mm2)
Jika 2 dibandingkan dengan
4,08 2,0 > 2,65 2,8 maka diameter 48 mm sudah baik.
(26) Perencanan pasak dibuat berdasarkan data diatas.
Pasak poros roda gigi 1:
10041,2371
= = 502,06
40
(2)
17,9
31
7
12
= = 0,3 0,25 < 0,3 < 0,35
40
31
= = 0,675 0,75 < 0,775 < 1,5
40
Ukuran pasak 12 x 8 (standard)
Panjang pasak aktif = 31 mm
Bahan pasak S 45 C dicelup dingin, dan dilunakkan.
37,189
51,58
14
= = 0,3 0,25 < 0,29 < 0,35
48
51,58
= = 0,675 0,75 < 1,074 < 1,5
48
Ukuran pasak 12 x 8 (standard)
Panjang pasak aktif = 51,58 mm
Bahan pasak SCN 22 dicelup dingin dengan air
8
(27) Perencanaan bantalan
Bantalan yang dipakai kedua ujung poros dianggap tipis.