Anda di halaman 1dari 7

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

ANALISIS FILM THREE IDIOT


DISUSUN OLEH
NICO WIRAWAN
NIM. 190511630847

UNIVERISTAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
DESEMBER 2019
1.1 SINOPSIS FILM

Ceritanya sendiri bermula ketika Farhan menerima sebuah panggilan telepon dari
rivalnya semasa kuliah yang bernama Cathur. Cathur mengabarkan Rancho yang telah lama
menghilang pulang. Cathur meminta agar Farhan menemuinya di atap menara Imperial College
of Engineering (ICE), tempat mereka kuliah dulu. Garagara kabar tersebut, Farhan pura pura
sakit dan membuat pesawat yang ditumpanginya mendarat darurat. Sebelum menemui Cathur
di tempat yang dijanjikan, ia menjemput Raju, sahabatnya.

Sampai di atap menara ICE, Farhan dan Raju tidak menemukan Rancho, hanya ada
Cathur seorang diri. Merasa ditipu, Farhan marah, dan Raju berusaha menenangkannya. Cathur
kemudian menjelaskan maksudnya memanggil mereka ke tempat itu. Ia mengingatkan Farhan
dan Raju pada taruhan yang telah mereka buat pada tanggal 5 September di tempat yang sama
sepuluh tahun lalu. Sepuluh tahun yang lalu, Cathur menantang Rancho, untuk membuktikan
siapa yang paling sukses diantara mereka.

Teringat akan taruhan tersebut serta ditambah dengan informasi terbatas yang dimiliki
Cathur tentang keberadaan Rancho, dimulailah perjalanan mereka bertiga mencari Rancho.
Dalam pencarian ini, Farhan mengalami flashback, ia teringat kembali akan sosok Rancho dan
kejadian kejadian yang mereka alami semasa kuliah. Susah, senang, sedih selama jadi
mahasiswa di ICE (Imperial College of Engineering).

Banyak hal yang mereka alami semasa kuliah. Rancho adalah satusatunya mahasiswa
yang berani menentang Viru Sahastrabudhhe (virus) (Boman Irani), rector ICE yang otoriter.
Rancho menjadi ‘musuh’ bagi Virus, ia selalu menjadi sasaran kemarahan Virus. Hal ini juga
berimbas pada Farhan dan Raju. Mereka sering mendapat masalah akibat ulah Rancho,
dimarahi orang tua karena mendapat surat peringatan dari Virus, bahkan Raju sampai pernah
mencoba bunuh diri karena tertekan. Namun iamasih berhasil diselamatkan dan sembuh dari
kelumpuhan berkat usaha Rancho.
Virus mau tak mau harus mengakui bahwa Rancho adalah mahasiswanya yang terbaik,
terutama setelah Rancho mendapat peringkat pertama di salah satu mata kuliah yang
membuatnya duduk berdampingan dengan Virus sebagai mahasiswa dengan peringkat
terbaik di kelasnya. Selain itu, Rancho membantu persalinan putri Virus, kakak dari
Pia anak terakhir dari Virus.

Dalam pencarian tersebut, mereka dikejutkan dengan fakta bahwa Rancho yang mereka
kenal selama ini bukanlah identitas sahabat mereka yang sebenarnya. Rancho yang mereka
kenal selama ini hanya seorang anak pelayan, tukang kebun yang disekolahkan oleh
majikannya orang tuanya yang tak lain adalah menteri pada waktu itu dan ia bernama asli
Chhote. Sedangkan Rancho yang asli adalah anak dari majikan nya. Selama Rancho kuliah di
ICE, Rancho yang asli tinggal di London. Ia tinggal menerima ijazah ICE saja atas namanya.
Rancho asli memberikan alamat Rancho ‘palsu’ pada Farhan dan Raju.

Di tengah perjalanan Farhan teringat pada saat kuliah dulu. Ia teringat saat ia dan kedua
temannya yang lain tengah mabuk, menyelundup ke rumah Virus yang tak lain adalah
rektornya sendiri. Di rumah Virus, Farhan dan Raju berniat mendesak Rancho (Chhote) untuk
mengungkapkan suara hatinya kepada Pia, anak Virus. Tibalah pada saat mereka tengah mabuk
berat, Raju dkk mengencingi halaman rumah Virus. Paginya Virus marah besar kepada Raju
karena Virus mengenal dengan cermat siapa orang yang semalam masuk ke rumahnya dengan
diam diam. Sampai akhirnya, Raju kena marah oleh Virus yang menyebabkannya dikeluarkan
dari ICE sehingga membuatnya loncat dari gedung asramanya hingga menyebabkan ia dilarikan
ke rumah sakit.

Berbagai cara telah dilakukan Farhan dan Rancho (Chhote) untuk menyembuhkannya dari
koma yang dideritanya akibat percobaan bunuh diri Raju. Mulai dari membelikan ibu Raju sari
baru, membual tentang kakak Raju yang akan dinikahi Farhan, dll. Sampai akhirnya, usaha
Rancho (Chhote) untuk menyembuhkan Raju Rastogipun tidak sia sia.

Raju kini tersadar dari koma yang dideritanya. Sampai akhirnya tes wawancara pekerjaan
itu tiba. Selama ini, hasil hobi memotret binatang milik Farhan ternyata dikirim secara diam
diam oleh Rancho (Chhote). Hal itu dilakukan tanpa sepengetahuan oleh Farhan. Hingga
membuat Farhan terharu dan tak percaya kalau ternyata ia diterima bekerja menjadi fotografer,
menjadi asisten seorang Andre Istvan. Farhan pun meminta izin kepada ayahnya untuk
menjadi seorang fotografer.

Farhan meyakinkan ayahnya sehingga membuatnya ayahnya luluh dan menerimanya,


Farhan ia perbolehkan menjadi seorang fotografer. Berbeda dengan Raju, ia tengah mengikuti
tes wawancara pekerjaan yang diikutinya. Pada awal nya,ia tak diterima di tes itu. Namun,
kejujuran Raju membuatnya mendapatkan sebuah pekerjaan. Dari Shimla―tempat Rancho asli
berada, mereka melanjutkan perjalanan ke Ladakh. Di tengah perjalanan mereka menjemput
Pia, gadis yang dicintai Rancho yang kebetulan adalah putri Virus. Mereka ‘menculik’ Pia yang
pada hari itu yang sebenarnya akan melangsungkan pernikahan dengan kekasihnya, Suhas.

Di hari itu, Virus tak dapat mempercayai kalau Raju akhirnya mendapatkan sebuah
pekerjaan. Ia mempunyai inisiatif yang buruk untuk menggagalkan hasil tes Raju dengan cara
membuat soal yang berbeda. Pia mengetahui apa yang direncanakan oleh ayahnya. Sehingga
membuatnya mengatakan kepada Rancho dan membuat Rancho mencuri soal itu untuk
diberikannya kepada Raju. Dengan susah payah, soal itu diperebutkan olehnya.

Hingga Virus mengetahui apa yang dilakukan Rancho yang membuatnya mengeluarkan
dan mengusir Rancho. Disaat yang sama, tengah terjadi banjir besar dan kakak Pia harus
melahirkan. Dengan kondisi yang seadanya, dengan bantuan Pia yang tak lain adalah dokter,
Ranchopun membantu persalinan kakak Pia pada waktu itu. Ketika bayi itu telah lahir,
Viruspun sadar bahwasanya tidak boleh memaksakan kehendak untuk menjadi seorang
Insinyur. Di saat yang bersamaan, Virus memberikan pulpen luar yang dapat dipakai di luar
angkasa kepada Rancho.

Di tengah perjalanan mencari Rancho (Chhote) akhirnya mereka berhasil menemukan


Rancho (Chhote). Ia mendirikan sebuah sekolah dasar di Ladakh. Terungkaplah identitas asli
Rancho. Ternyata ia bernama Phunsuk Wangdu ilmuwan dengan ratusan hak paten yang
mengadakan kontrak kerjasama dengan Cathur. Cathur yang belum mengetahui hal tersebut
awalnya merasa dialah yang memenangkan pertaruhan mereka, namun setelah tahu, ia menjadi
malu dan meminta Rancho―atau Wangdu―agar tidak membatalkan kontrak dengan
perusahaannya. Ceritapun berakhir.

1.2 ASPEK SOSIAL DALAM FILM THREE IDIOTS

Film yang mengupas kritik mengenai sistem pendidikan di India yang disuguhkan melalui cerita
remaja, bernada kritis dan dibungkus unsur komedi dan drama, seolah-olah seperti praktek nyata
di dunia pendidikan Indonesia yang tak jarang hanya memacu mahasiswanya hanya untuk
mendapatkan nilai bagus, lulus, kerja, kaya, tanpa memerdulikan potensi lain yang ada dalam
dirinya. Di sisi lain, sistem yang hanya mementingkan kompetisi yang akan membuat mahasiswa
tidak pernah berpikir kreatif, karena takut bahwa hasil karyanya tidak sesuai dengan yang
diinginkan dosen atau institusi. Demokrasi dalam berpendidikan inilah yang barangkali
mengilhami lahirnya konsep SCL (Student Center Learning).

Pesan lain yang ingin disampaikan dalam film ini adalah milikilah kepercayaan pada diri sendiri.
Jadilah orang yang memahami kemampuan diri sendiri dan maksimalkan potensi yang ada,
niscaya kesuksesan akan menyertai.

Selain memberikan beberapa kritik dan pelajaran penting seputar dunia pendidikan, film ini juga
memiliki beberapa kelemahan. Diantaranya, alur maju-mundur yang cukup dominan di film
dirasa agak membingungkan. Pada film-film lain, biasanya terdapat penanda yang menunjukkan
apakah adegan tersebut terjadi pada hari ini atau masa lampau. Tidak ada penanda (keterangan)
yang menyertai film sehingga sebagai penonton kita dibuat bingung. Selain itu penggunaan
bahasa India yang bercampur dengan bahasa Inggris berdialek India menjadi hal yang cukup
menggelikan sekaligus terdengar aneh. Penggunaan bahasa India memang sudah menjadi tradisi,
namun penonton sekali lagi dibuat bingung karena logat/dialek pemain yang menggunakan
kedua bahasa, yakni bahasa Inggris dan India tidak disertakan terjemahan, pada saat pemain
menggunakan dialog bahasa India.

Setelah menonton film 3 Idiotsini, banyak sekali nilai-nilai atau pelajaran yang dapat dipetik
diantaranya:
1) Nilai Pendidikan

 Pembelajaran bukan sebuah mesin yang selalu bekerja secara statis.

 Belajar untuk berani menerapkan teori-teori yang telah di pelajari.

 Belajar adalah memahami pengetahuan baru bukan menghafal isi buku.

 Belajar bukan untuk mencari nilai, tetapi untuk memperoleh pengetahuan.

 Belajar bukan untuk mengejar kesuksesan, tetapi untuk membesarkan jiwa.

 Belajar itu bukan untuk mengumpulkan ilmu, tetapi justru mempertajam cara
memperoleh ilmu.

 Kejujuran salah satu proses dalam pembelajaran.

 Belajar dan bekerjalah sesuai dengan pilihanmu sendiri, maka engkau akan senang
menjalaninya.

 Jangan belajar untuk menjadi sukses, tapi untuk membesarkan jiwa.

 Kita memang harus belajar dengan sangat serius, tapi, bukan cuma untuk lulus belaka.

 Jangan mengejar kesuksesan, kejarlah kesempurnaan, maka kesuksesan akan


mendatangimu

2) Nilai Sosial dan nilai moral

 Sebagai makluk sosial, harus saling membantu dalam suka dan duka.

 Jika ingin mendapatkan hasil yang baik, kita jangan mudah untuk putus asa dan harus
berpikiran positif.

 Perubahan dimulai dari diri sendiri. Percaya pada diri sendiri merupakan kunci utama
menuju kesuksesan.

 Jangan pernah merendahkan kemampuan orang lain.

 Persahabatan sejati yang tak memandang asal, rupa, harta, dan jabatan.
3) Nilai Religuisitas

 Dalam film, nilai religiusitas dapat dilihat pada saat mahasiswa ICE tengah menghadapi
ujian. Berdoa kepada Tuhan untuk meminta pertolongan dalam hal belajar memang baik,
namun ada kalanya berdoa tidak hanya dilakukan pada saat kita butuh semata, melainkan
setiap hari dan setiap saat.

 Mengingat Tuhan tidak hanya dilakukan pada saat kita tengah mengalami kesulitan
semata, namun mengingat Tuhan sebaiknya dilakukan pada saat senang maupun sedih.

Anda mungkin juga menyukai