Arsyi Robiansyah
220421001
2-DEC
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pada umumnya mesin gerinda digunakan untuk menggerinda atau memotong
sebuah benda logam, mesin gerinda dapat digunakan untuk memotong/ membelah benda
kerja dan didukung oleh mata mesin atau batu gerinda sesuai pada benda kerja seperti
kayu, beton, keramik, genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum
menggunakan mesin gerinda kita juga perlu tahu mengenai mesin gerinda agar kita
menggunakannya secara benar karena penggunaan mesin gerinda cukup luas dalam hal
penggunaannya. Mesin gerinda berperan penting dalam dunia kerja karena untuk
membantu meringankan beban kerja pekerja baik dalam proses pemotongan dan
penghalusan material.
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. DEFINISI GERINDA
Mesin gerinda adalah salah satu mesin yang digunakan untuk mengasah atau
memotong benda kerja. Prinsip kerja dari mesin gerinda adalah batu gerinda yang
berputar kemudian bergesekan dengan benda kerja sehingga terjadi pemotongan atau
pengasahan.
Gambar 2.2.1.
Seperti namanya mesin gerinda datar digunakan untuk menggerinda
bidang datar/ rata, yang dimaksud bidang datar/ rata meliputi, datar sejajar, datar
bertingkat, datar miring, datar alur dan datar profil. Pengikatan benda kerja
dilakukan dengan mencekam pada meja magnetik atau menggunakan alat
pencekam lainnya, yang bergerak mengikuti gerakkan meja mendatar arah
bolak-balik atau berputar. Macam – macam mesin gerinda datar yaitu :
2
a) Mesin gerinda datar spindel horizontal dengan gerak meja bolak-
balik
Prinsip kerja mesin gerinda datar spindel horizontal dengan gerak
meja bolak-balik adalah, akan terjadi proses pemotongan apabila roda
gerinda berputar pada posisi horizontal (searah jarum jam) dan
bersentuhan/ bersinggunggan dengan benda kerja yang bergerak mendatar
bolak-balik.
Gambar 2.2.1.a
b) Mesin gerinda datar spindel horizontal dengan gerak meja berputar
Prinsip kerja mesin gerinda datar spindel horizontal dengan gerak
meja berputar adalah, akan terjadi proses pemotongan apabila roda
gerinda berputar pada posisi horizontal (searah jarum jam) dan
bersentuhan/ bersinggunggan dengan benda kerja yang bergerak mendatar
mengikuti gerakan meja yang berputar. Mesin gerinda datar spindel
horizontal dengan gerak meja berputar digunakan untuk menggerinda
benda kerja berbentuk bulat dengan bidang permukaan rata.
Gambar 2.2.1.b
3
c) Mesin gerinda datar spindel vertical dengan gerak meja bolak-balik
dan
Prinsip kerja mesin gerinda datar spindel vertikal dengan gerak meja
bolak-balik adalah, akan terjadi proses pemotongan apabila roda gerinda
berputar pada posisi vertical (searah jarum jam) dan bersentuhan/
bersinggunggan dengan benda kerja yang bergerak mendatar bolak-balik
mengikuti gerakan meja. Mesin gerinda datar spindel vertical dengan gerak
meja bolak-balik, digunakan untuk menggerinda benda-benda berpermukaan
rata, lebar dan menyudut
Gambar 2.2.1.c
d) Mesin Gerinda datar spindel vertical dengan gerak meja berputar
Prinsip kerja mesin gerinda datar spindel vertical dengan gerak meja
berputar adalah, akan terjadi proses pemotongan apabila roda gerinda berputar
pada posisi vertical (searah jarum jam) dan bersentuhan/ bersinggunggan
dengan benda kerja yang bergerak mendatar mengikuti gerakan meja yang
berputar. Mesin gerinda datar spindel vertical dengan gerak meja berputar
digunakan untuk menggerinda permukaan rata pada sebuah poros dengan
jumlah banyak. Jenis mesin gerinda datar jenis ini terdapat beberapa type
diantaranya, pertama: mesin gerinda datar posisi spindel vertical (kolom
mesin satu buah), kedua: mesin gerinda datar posisi spindel vertical (kolom
mesin dua buah) dan ketiga: mesin gerinda datar posisi spindel vertical
(spindel mesin dua buah).
Gambar 2.2.1.d
4
2.2.2. Mesin Gerinda Silinder
Gambar 2.2.2
Mesin gerinda silindris adalah sebuah mesin gerinda untuk mengerjakan
benda berbentuk silindris dan tirus. Hasil benda yang bisa dikerjakan dari mesin
gerinda jenis ini yaitu Spindle Mesin, Bearing, Test Bar, Poros atau As, Sleeve
dan lainnya. Jenis – jenis mesin gerinda silinder yaitu :
a. Gerinda Diameter Luar Atau Outside Diameter Grinding (OD)
Gerinda Diameter Luar Atau Outside Diameter Grinding (OD) adalah
penggilingan yang terjadi pada permukaan luar suatu objek di antara pusat-
pusatnya. Pusat adalah unit akhir dengan titik yang memungkinkan objek untuk
diputar. Roda gerinda juga diputar ke arah yang sama ketika bersentuhan
dengan objek. Ini secara efektif berarti kedua permukaan akan bergerak
berlawanan arah saat terjadi kontak yang memungkinkan pengoperasian yang
lebih lancar dan kemungkinan kemacetan yang lebih kecil.
Gambar 2.2.2.a
b. Gerinda Diameter Dalam Inside Diameter Grinding (ID)
Gerinda Diameter Dalam Inside Diameter Grinding (ID) adalah adalah
penggilingan yang terjadi di bagian dalam suatu objek. Roda gerinda selalu
lebih kecil dari lebar lubang yang digiling. Objek ditahan di tempatnya oleh
collet , yang juga memutar objek di tempatnya. Sama seperti penggilingan OD,
roda gerinda dan objek diputar dalam arah yang berlawanan memberikan kontak
arah terbalik dari dua permukaan tempat penggilingan terjadi.
Gambar 2.2.2.b
5
c. Plunge grinding
Suatu bentuk penggilingan diameter luar, namun perbedaan utamanya
adalah bahwa roda gerinda membuat kontak terus menerus dengan satu titik
objek alih-alih melintasi objek.
d. Creep feed grinding
Creep Feed adalah bentuk penggilingan di mana kedalaman
pemotongan penuh dihilangkan dalam satu lintasan roda. Keberhasilan
pengoperasian teknik ini dapat mengurangi waktu pembuatan hingga 50%,
tetapi seringkali mesin gerinda yang digunakan harus dirancang khusus untuk
tujuan ini. Bentuk ini terjadi pada penggerindaan silindris dan permuakaan.
Gambar 2.2.2.c
e. Centerless grinding
Penggilingan tanpa pusat adalah bentuk penggilingan di mana tidak ada
collet atau sepasang pusat yang menahan objek di tempatnya. Sebagai gantinya,
ada roda pengatur yang diposisikan di sisi berlawanan dari objek ke roda
gerinda. Istirahat kerja menjaga objek pada ketinggian yang sesuai tetapi tidak
mempengaruhi kecepatan putarnya. Bilah kerja sedikit miring ke arah roda
pengatur, dengan garis tengah benda kerja di atas garis tengah roda pengatur
dan gerinda; ini berarti bahwa titik-titik tinggi tidak cenderung menghasilkan
titik-titik rendah yang berlawanan, dan karenanya kebulatan bagian dapat
ditingkatkan. Penggilingan tanpa pusat jauh lebih mudah untuk digabungkan
dengan prosedur pemuatan otomatis daripada penggilingan
terpusat; penggilingan melalui umpan, di mana roda pengatur dipegang sedikit
miring ke bagian sehingga ada gaya yang memberi makan bagian melalui
penggiling
Gambar 2.2.2.d
6
2.3.BAGIAN – BAGIAN UTAMA DARI MESIN GERINDA DAN FUNGSINYA
Gambar 2.3.a
Keterangan:
1. Body mesin, berfungsi sebagai dudukan bagian-bagian mesin lainnya
2. Kolom mesin, berfungsi sebagai dudukan spindel dan motor penggerak
3. Spindel mesin, berfungsi sebagai dudukan roda gerinda
4. Roda gerinda, berfungsi sebagai alat potong pada saat melakukan penggerindaan
5. Dudukan meja magnetic, berfungsi sebagai dudukan meja magnetik dan bak pelindung air
6. Meja magnetic, berfungsi untuk mengikat benda kerja yang akan dilakukan penggerindaan
7. Pelindung air pendingin, berfungsi agar air pendingin tidak menyebar kemana-mana
8. Handel penggerak meja memanjang, berfungsi untuk menggerakan meja arah memanjang
secara manual
9. Handel penggerak meja melintang, berfungsi untuk menggerakan meja arah melintang
secara manual
10. Tuas penggerak otomatis, berfungsi untuk penggerak meja secara otomatis
11. Handel/tuas pengatur pemakanan roda gerinda, berfungsi untuk mengatur pemakanan
roda gerinda jika diperlukan besar pemakanan yang teliti
12. System hidrolik, berfungsi sebagai sumber penggerak meja secara otomatis
13. System pendingin dan penyedot debu memiliki 3 sistem yaitu :
▪ Pertama: bak air pendingin, air pendingin, pompa air pendingin, berfingsi sebagai
sumber tekanan dan sirkulasi air pendingin.
▪ Kedua: magnet penyaring air pendingin (coolant magnetic separator), berfungsi
sebagai penyaring air pedingin.
▪ Ketiga: penyedot debu (exhause fane), berfungsi sebagai penyedot debu
14. Panel kelistrikan, berfungsi sebagai tempat tombol-tombol pengendali motor spindel,
pompa oli, pompa air dan tombol darurat (emergensi)
15. Panel ON-OFF meja magnetic, berfungsi sebagai pengatur aktif tidaknya meja magnetik
dan beasarnya kekuatan pengikatan benda kerja.
16. Panel indikator posisi pemakanan, berfungsi sebagai alat penunjuk posisi penggerindaan
berupa angka-angka
7
2.4. TUJUAN PENGGERINDAAN
1. Memotong benda kerja yang ketebalanya yang tidak relatif tebal
2. Menghaluskan dan meratakan permukaan benda kerja
3. Sebagai proses jadi akhir ( finishing ) pada benda kerja
4. Mengasah alat potong agar tajam
5. Menghilangkan sisi tajam pada benda kerja
6. Membentuk suatu profil pada benda kerja ( baik itu elips, siku, dan lain-lain )
2.5. JENIS DAN FUNGSI BATU GERINDA
1. Batu Gerinda Asah (Grinding Disc), Batu gerinda paling umum dipakai dalam
pengerjaan logam. Digunakan untuk mengikis permukaan logam besi, baja dan
stainless steel. Batu gerinda ini memiliki spesifikasi khusus sesuai jenis logam
peruntukkannya.
Gambar 2.5.a
2. Batu Gerinda Fleksibel (Flexible Disc) Serupa dengan batu gerinda asah
(grinding disc) tetapi memiliki pattern pada permukaannya. Digunakan untuk
mengikis permukaan logam pada area sempit. Dapat juga digunakan untuk
memotong material logam, tetapi celah potongnya lebih lebar dibandingkan batu
gerinda potong.
Gambar 2.5.b
3. Batu Gerinda Potong (Cutting Disc) Batu gerinda khusus untuk memotong
material logam, mulai dari besi mildsteel, baja, hingga stainless steel. Bentuknya
seperti piringan pipih. Celah potong yang dihasilkan lebih tipis dibandingkan batu
gerinda fleksibel karena memiliki ketebalan 3 – 8 mm.
Gambar 2.5.c
8
4. Mata Gerinda Sikat (Steel Wire Brush) Ada dua jenis Mata Gerinda Sikat ini,
yaitu piringan sikat (steel wheel wire brush) dan mangkuk sikat (cup wire brush).
Digunakan untuk membersihkan permukaan logam dari karat, kerak, dan kotoran
maupun mengelupas kulit kayu untuk dapat diproses lebih lanjut.
Gambar 2.5.d
5. Mata Gerinda Amplas Susun (Flap Disc) Berbentuk piringan dari susunan
lembaran kertas amplas. Digunakan untuk mengikis dan menghaluskan
permukaan logam dan kayu.
Gambar 2.5.e
6. Mata Gerinda Amplas Datar (Fiber Disc) Berbentuk piringan amplas datar.
Digunakan bersama rubber pad supaya penekanannya sempurna untuk
menghasilkan finishing yang lebih halus.
Gambar 2.5.f
9
7. Mata Gerinda Pisau Potong Keramik (Diamond Disc) Digunakan untuk
memotong keramik. Ada dua jenis mata gerinda ini: jenis pengerjaan basah yang
perlu diberikan air untuk melumasi pemotongannya dan jenis pengerjaan kering
yang tidak perlu dilumasi air.
Gambar 2.5.g
8. Mata gerinda tembok (diamond turbo disc) Mata gerinda ini digunakan untuk
mengikis permukaan material beton dan batu untuk membentuk lekukan sesuai
pola yang diminta. Baca juga: 5 Cara Memilih Gerinda yang Baik dan Sesuai
Kebutuhan
Gambar 2.5.h
9. Mata gerinda pisau potong kayu (circular saw) Digunakan untuk memotong
material kayu. Mata gerinda ini dibuat dari baja dengan TCT (Tungstaen Carbide
Tipped) pada bagian ujung mata gergajinya, sehingga memiliki tingkat kekerasan
tinggi dan tidak mudah rusak saat melakukan pemotongan.
Gambar 2.5.i
10
10. Batu gerinda asah spons (sponge grinding wheel) Digunakan untuk
menghaluskan permukaan batu marmer dan granit hingga mengkilap kembali
setelah melewati proses pemotongan.
Gambar 2.5.j
11. Batu Gerinda Asah Non-Woven (Non-Woven Nylon Wheel) Batu gerinda ini
digunakan pada proses finishing permukaan logam stainless steel dan aluminum.
Ternyata jenis batu gerinda yang digunakan pada mesin gerinda pedestal adalah
dengan menggunakan jenis batu gerinda Asah non-woven. Gerinda Pedestal
sendiri adalah mesin gerinda duduk. Jenis mesin gerinda yang digunakan untuk
mengasah alat potong seperti mata bor, pahat bubut juga untuk pengasahan atau
pembentukan benda kerja lain seperti pisau dapur, kampak, golok, dan perkakas
pisau lainnya sesuai dengan kapasitas dan peruntukannya.
Gambar 2.5.k
12. Polishing Pad & Kain Poles (Wool Polishing Bonnet) Digunakan untuk proses
polishing permukaan logam yang dilapisi cat dengan clear coat paint. Biasanya
digunakan untuk memoles cat mobil supaya mengkilap kembali.
Gambar 2.5.l
11
2.6. PROSES PEMBUATAN BATU GERINDA
1. PROSES PEMBUATAN SERBUK
Hal yang pertama dilakukan adalah pencampuran dan pengadukan tepung
dengan resin khusus pada wadah tertentu yang diaduk dan disangrai dengan mesin
pengaduk khusus. Dan sekitar 1 – 2 menit kemudian, barulah serbuk besi dan
perekat mineral Cryolite dimasukkan. Setelah tercampur selama sekitar 5 menit,
warna dari tepung dan bahan-bahan tadi akan berubah menjadi hitam dan mengeras
dengan tekstur yang kasar karena adanya campuran serbuk besi dan perekat mineral
cryolite tadi.
Gambar 2.6.a
Langkah selanjutnya setelah proses tersebut yaitu dengan melakukan
penyaringan agar campuran yang tadi telah dibuat dapat dipisahkan antara butiran
halus dengan butiran yang masih kasar. Dengan disaring begitu, maka hasil yang
didapatkan tentunya butiran halus yang konsisten.
2. PROSES PENCETAKAN MATA GERINDA
Setelah sudah didapatkan hasil yang halus dan konsisten, selanjutnya
butiran tadi akan disiapkan pada cetakan bulat agar nantinya dipress menjadi bentuk
mata gerinda seperti yang kalian ketahui bersama.
Gambar 2.6.b
Seperti yang bisa kalian lihat pada gambar diatas. Nantinya butiran tadi
akan dimasukkan pada cetakan tersebut. Dalam gambar terdapat susunan benda
kunning, susunan kuning itu adalah rajutan yang dibuat dari fiber glass atau serat
kaca fiber. Rajutan serat kaca fiber itu nantinya berfungsi sebagai pengikat dua
setelah perekat mineral cyrolite yang sudah dicampur pada proses yang pertama
tadi.
12
Jadi serbuk tadi akan dimasukkan pada cetakan tersebut yang sudah
dimasukkan fiber glass tadi. Karena fiber glass dan serbuk tadi sudah memiliki
perekat, jadi otomatis dari cetakan tersebut sudah bisa didapatkan bentuk
lempengan mata gerinda.
3. PROSES PEMASANGAN RING DAN PEMANASAN
Jadi setelah dari sudah didapatkan lempengan-lempengan mata gerinda.
Lempengan tersebut dikumpulkan menjadi tumpukan-tumpukan nih. Karena
nantinya akan diletakkan pada mesin pemasangan ring. Ring ini terbuat dari besi
yang di lapisi finishing galvanis agar terhindar dari karat.
Gambar 2.6.c
Dari tumpukan lempengan mata gerinda tersebut nantinya akan diambil
satu-persatu dengan mesin juga agar dapat dipasang dengan ring galvanis tadi. Ring
ini nantinya digunakan untuk melindungi lempengan dari gesekan pada ring
pengunci mesin gerinda.
Kemudian untuk proses akhirnya, mata gerinda yang tadi sudah dicetak dan
sudah dipasangi ring akan dimasukkan pada oven berukuran sangat besar. Yang
fungsi agar dapat menampung banyak mata gerinda sekaligus. Jadi nantinya pabrik
tersebut akan dapat menghasilkan banyak produk dalam sekali proses pemanasan
atau finishing ini.
13
2.7. PERHITUNGAN WAKTU PENGGERINDAAN
2.7.1. Pemotongan Pada Mesin Gerinda Datar
a. Kecepatan Putar Roda Gerinda
Secara teoritis kecepatan putar batu gerinda dapat dihitung
menggunakan rumus:
n=(Vc X 1000 X 60)/(π X D)
Dimana :
n = kecepatan putar (rpm)
Vc = kecepatan potong (m/det)
D = diameter roda gerinda (mm)
Contoh 1 : Sebuah batu gerinda berdiameter 120 mm, akan bekerja dengan
kecepatan potong 20 m/det. Hitung berapa kecepatan putar batu gerinda mesin
tersebut!
Jawab :
n = (Vc X 1000 X 60)/(π X D)
n = (20m/det〖X 1000 X 60)/(3,14 X 120mm)
n = 3185 rpm
Contoh 2 : Sebuah batu gerinda berdiameter 275 mm mempunyai kecepatan
putar batu gerinda 1700 rpm, hitung kecepatan potong batu gerinda!
Jawab :
Vc = (π X d X n)/(1000 X 60)
Vc = (3,14 X 275mm X 1700rpm)/(1000 X 60)
Vc = 25 m/det
b. Kecepatan Pemakanan
Pengaturan langkah meja adalah menentukan jarak gerakan memanjang
meja, yaitu jarak bebas sebelum proses pemakanan benda kerja dan jarak setelah
pemakanan benda kerja.
L=I+(2.15)mm
Dimana :
tn = (2 x L x i)/(v x 1000)
tn = (2 x L x B x i)/(v x 1000 x s)
L = panjang penggerindaan (mm)
l = panjang benda kerja (mm)
2.15 = jarak ujung batu gerinda terhadap ujung benda kerja (mm)
14
c. Waktu Pemesinan Penggerindaan Datar
Menghitung waktu pemesinan adalah waktu yang dibutuhkan oleh
mesin untuk menyelesaikan suatu proses penggerindaan. Waktu pemesinan
penggerindaan datar dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Dimana :
l = panjang benda kerja (mm)
L = panjang penggerindaan (mm)
i = jumlah pemakanan
v = kecepatan gerak meja (m/menit)
b = tebal benda kerja (mm)
B = tebal penggerindaan / B = b (mm)
s = pemakanan menyamping (mm/langkah)
2.7.2. Pemotongan Pada Mesin Gerinda Silinder
a. Kecepatan Putar Roda Gerinda
Kecepatan putaran roda gerinda sudah ditentukan oleh pabrik pembuat dan
langsung dicantumkan pada roda gerinda. Nilai kecepatan tersebut berlaku untuk
diameter roda gerinda yang baru. Untuk roda gerinda yang sudah dipakai di mana
ukuran diameternya sudah berkurang maka kecepatan kelilingnya pun akan
menurun. Oleh karena itu kecepatan keliling harus dijaga tetap dengan cara
menyesuaikan kecepatan putaran.
Dimana :
n = kecepatan putar (rpm)
Vc = kecepatan potong (mm/det)
d = diameter roda gerinda (mm)
b. Menghitung kecepatan putar benda kerja
Dimana :
nw = kecepatan putar benda kerja (rpm)
Vw = kecepatan potong benda kerja (mm/mnt)
d = diameter benda kerja (mm)
c. Menghitung kecepatan gerak meja (feeding)
Dimana :
Ls = kec. gerak meja (mm/mnt)
Nw = kec. putar benda kerja (rpm)
S = kec. pemotongan setiap putaran benda kerja (mm/putaran).
15
d. Kecepatan Potong Benda Kerja Konstruksi Mesin
Kecepatan potong adalah faktor yang berubah-ubah dan mempengaruhi
dalam pemilihan tingkat kekerasan roda gerinda Kecepatan potong adalah suatu
harga yang diperlukan dalam menentukan kecepatan pada proses penyayatan
atau pemotongan benda kerja. Harga kecepatan potong tersebut ditentukan oleh
jenis alat potong dan jenis benda kerja yang dipotong.
Faktor yang mempengaruhi harga kecepatan potong :
1. Bahan benda kerja/material
Semakin tinggi kekuatan bahan yang dipotong, maka harga
kecepatan potong semakin kecil.
2. Jenis alat potong
Semakin tinggi kekuatan alat potong maka harga kecepatan
potong semakion besar
3. Besarnya kecepatan penyayatan
Semakin besar jarak penyayatan maka kecepatan potong
semakin kecil
4. Kedalaman penyayatan
16
Beberapa hal lain yang harus juga di perhatikan ketika lakukan penggerindaan yaitu :
1. Posisi tubuh mesti dalam posisi aman untuk lakukan pekerjaan.
2. Jangan memberi desakan yang berlebihan pada batu gerinda untuk hindari pecahnya
batu akibat desakan yang dipaksakan.
3. Perkecil bagian batu gerinda yang kontak segera dengan benda kerja/material yang
digerinda atau dipotong.
4. Pastikan socket kabel power dicabut dari suplai power ketika pergantian batu
gerinda. Dan janganlah meninggalkan mesin gerinda dalam keadaan masihlah
tersambung dengan power suplai.
Dengan memerhatikan beberapa hal di atas maka kemungkinan kecelakaan dari
pekerjaan menggerinda atau yang memakai mesin gerinda bisa diperkecil bahkan juga dijauhi.
17
BAB 3
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dapat kita simpulkan bahwa mesin gerinda adalah salah satu mesin yang
digunakan untuk mengasah atau memotong benda kerja. Prinsip kerja dari
mesin gerinda adalah batu gerinda yang berputar kemudian bergesekan dengan benda
kerja sehingga terjadi pemotongan atau pengasahan. Mesin gerinda juga memiliki
jenisnya yaitu mesin gerinda datar dan mesin gerinda silinder. Masing – masing dari
jenis mesin gerinda memiliki bagian – bagian mesinnya yang memiliki fungsinya
masing – masing.
Tujuan utama dari meggerinda yaitu
1. Memotong benda kerja yang ketebalanya yang tidak relatif tebal
2. Menghaluskan dan meratakan permukaan benda kerja
3. Sebagai proses jadi akhir ( finishing ) pada benda kerja
4. Mengasah alat potong agar tajam
5. Menghilangkan sisi tajam pada benda kerja
6. Membentuk suatu profil pada benda kerja ( baik itu elips, siku, dan lain-lain )
Mesin gerinda memiliki jenis – jenis batu atau mata gerinda untuk meengasah
atau memotong sesuai dengan keguaannya dari bentuk benda kerja atau bentuk yang
akan dicapai baik mengasah atau memotong. Mata gerinda atau batu gerinda dibuat
dengan serbuk batu dan dicetak lalu pemasangan ring dan pemanasan.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.polsri.ac.id/6962/3/FILE%20III%20BAB%202.pdf
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fteknikece.com%2Fjenis-mesin-
gerinda%2F&psig=AOvVaw3LRoT6uPeAOWaFGbH_mqM3&ust=1642234543389000&source=images
&cd=vfe&ved=2ahUKEwj9sYXG5rD1AhUqyaACHQ5dDAUQjRx6BAgAEAk
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fblog.klikmro.com%2Fketahui-fungsi-setiap-
jenis-mesin-gerinda%2F&psig=AOvVaw0Ek7PSLLsUu-
WDn9YR38FE&ust=1642234534589000&source=images&cd=vfe&ved=2ahUKEwjOquzB5rD1AhUVi9
gFHQQ6DmQQjRx6BAgAEAk
https://shop.ajbs.co.id/2016/08/11/jenis-jenis-mesin-
gerinda/#:~:text=Mesin%20gerinda%20datar%20adalah%20mesin,yang%20rata%20pada%20benda
%20kerja
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fquizizz.com%2Fadmin%2Fquiz%2F5f22056
087d745001be646f3%2Fmesin-gerinda-datar-
1&psig=AOvVaw3wKAXRhGffLw7kzebi6aPy&ust=1642235788368000&source=images&cd=vfe&ved=
0CAsQjRxqFwoTCNjUuJ3rsPUCFQAAAAAdAAAAABAD
https://conectingwillys.blogspot.com/2018/10/mesin-gerinda-datar-surface-grinding.html
https://tehnikmesin.com/2021/08/jenis-jenis-mesin-gerinda-datar.html
https://www.klopmart.com/article/detail/fungsi-jenis-mesin-gerinda
https://en.wikipedia.org/wiki/Cylindrical_grinder#Outside_diameter_grinding
https://en.wikipedia.org/wiki/File:IDgrinding.jpg
https://en.wikipedia.org/wiki/File:Centerless_grinding_schematic.svg
https://conectingwillys.blogspot.com/2018/10/bagian-bagian-mesin-gerinda-datar.html
https://www.open.edu/openlearn/sites/www.open.edu.openlearn/files/ole_images/f06-1_400.jpg
https://blog.klikmro.com/ketahui-fungsi-setiap-jenis-mesin-gerinda/
https://www.klopmart.com/article/detail/macammacam-batu-gerinda
https://histeel.co.id/ckfinder/userfiles/images/GERINDA%20SIKAT.jpg
https://teknikece.com/wp-content/uploads/2020/08/batu-gerinda-grinding-wheel-
amazon.com_.jpg
https://www.klikmjm.com/article/84/jenis-jenis-mata-gerinda-serta-fungsinya/
https://teknikece.com/wp-content/uploads/2020/08/batu-gerinda-Non-Woven-Nylon-Wheel-
amazon.com_.jpg
https://ae01.alicdn.com/kf/H582b9a527eb645359c2e7058e7b90ader/Detail-2019-Terbaru-Wool-
Polishing-Pad-Japan-Quality-5-Inci-100-Kulit-Domba-Wol-Mobil-Polandia.jpg
https://blog.tehniq.com/proses-pembuatan-mata-gerinda/
19