4 Diagram Paduan Larut Sempurna Dalam Keadaan Cair, Larut Sebagian dalam
keadaan Padat.
Dalam paduan ada juga ditemukan komponen yang larut sempurna dalam keadaan cair
tetapi hanya dapat larut sebagian dalam keadaan padat. Logam-logam yang mempunyai paduan
seperti ini adalah : Cu – Sn, Cu – Zn, Cu – Be, Cu – Al, Cu – Ag, Al – Mg dan Pb – Sn.
Pada paduan semacam ini dihasilkan 1u atipe diagram fasa yaitu :
a. tipe eutectic.
b. Tipe peritectic.
Ad. A) Tipe Eutectic.
Gambar 5.9
Gbr. 5.10 Diagram paduan yang larut sempurna dalam keadaan cair,
larut sebagian dalam keadaan padat, tipe eutectic.
Bila kita perhatikan paduan dengan 90 % Pb dan 10 % Sn disini paduan mengandung
lebih sedikit Sn bila dibanding Pb pada konentrsi e.
Proses pmbekuan pada konsentrasi ini mempunyai kesamaan dengan paduan yang larut
sempurna dalam keadaan cair, larut sbagian dalam keadaan padat. Pembkuan dimulai pada
tempratur T1 dan berakhir pada T2, sehingga didapat larutan padat .
Batas kelarutan Sn dalam Pb ini dicapai pada tempratur T3, tetapi setelah temperatur T3 turun
mulai terbentuk larutan padat dan ehingga pada temperatur T4 terjadi larutan padat + .
Perbandingan dan ini dapat dihitung dengan rumus lever rule :
Berat EB
Berat = AE
Jika kita menghitung jumlah adalah :
AE
Berat = 100 %
AE + EB
Gbr. 5.11. Diagram paduan yang larut sempurna dalam keadaan cair,
larut sebagian dalam keadaan padat, tipe peritectic.
Sama halnya dengan diagram tipe eutectic, diagram ini mempunyai garis solidus
pada tempratur peritectic Tp. Proses pembekuan paduan pada kosentrasi paduan 100 %
Co sampai P mempunyai kesaman dengan diagram paduan tipe eutectic pada
kosentrasi 100 % Pb sampai e. Proses pembekuan paduan pada kosentrasi Lp sampai
100% Cu mempunyai kesamaan dengan diagram larut semua dalam keadaan padat.
Hal yang baru disini adalah pada komposisi p dan Lp.
Bila kita tinjau pada suatu paduan dengan komposisi peritektic Cp pembekuan
terjadi pada T1 dan dihasilkan pase dengan komposisi 1, setelah temperatur
pembekuan mencapai Tp maka dicapai komposisi p dan tertinggal cairan dengan
komposisi Lp. Pada temperatur pritektic ini seluruh cairan bereaksi dengan p untuk
membentuk dengan komposisi Cp.
LP + p p reaksi peritectic.
Pembekuan paduan pada komposisi antara p dan p adalah sama dengan pada
konsentrasi peritektic. Pada temperatur peritektic. Tp didapatkan Lp dan p tetapi
mempunyai perbangingan yang lain dan kemudian pada temperatur peritektic ini seluruh
cairan bereaksi dengan sebagian p dan membentuk p.
LP + p p + p
Dari diagram Fe-Fe3C tampak bahwa dalam jumlah yang terbatas karbon dapat larut dalam
besi (hanya sedikit sekali pada besi sampai sekitar 2 % pada besi ). Besi dengan karbon
juga dapat membentuk eutektik pada temperatur sekitar 1130 oC dengan kadar karbon
sekitar 4,3 % disamping itu pada temperatur 723 oC terbentuk eutectoid yang mengandung
0,8 % karbon. Eutectoid terdiri dari lamel-lamel perlit (larutan padat karbon dalam besi alfa)
dan sementit. Dari diagram itu juga tampak bahwa paduan dengan kadar karbon lebih dari 2
% akn terdirir dari sejmlah eutectic (disebut lideburit).
Eutectic ini bersifat getas, karenanya paduan ini juga getas. Sehingga tidak dapat dikerjakan
dengan cara lain selain dengan penuangan ( kemudian dimachining ). Karena itu paduan
dengan komposisi ini dinamakan besi tuang.
Paduan dengan kadar karbon dibawah 2 % mempunyai alat lebih ulet, dapat dibentuk
dengan berbagai proses pembentukan . Dinamakan Baja. Sifat baja banyak tergantung pada
kadar karbonya, makin tinggi kadar karbonnya baja itu makin kuat. Makin keras tetapi juga
makin getas. Ini terjadi karena perbedaan strukturmikronya. Pada kadar karbon yang sangat
rendah semua karbon dapat larut di dalam besi alpha. 13trukturmikro seluruhnya ferrit
(gambar 5.2 ), yang sangat lunak dan ulet.
Ferit, atau sering disebut -Fe, yaitu larutan padat besi karbon yang membentuk
struktur kristal BCC. Atom atom karbon pada fasa ini berkedudukan interstitial dan
kandungan karbon maksimum yang dapat dikandung ialah 0,02% pada temperatur 723°C,
sedangkan pada 0°C hanya mengandung 0,005% C.
Bila kadar karbon dalam baja itu sedikit lebih tinggi dari kemampan besi alpha
melarutkan karbon maka karbon yang tidak dapat larut dalam besi alpha itu menjadi
sementit dan merupakan bagian dari perlit ( eutiktoid ). Baja ini disebut baja hypoeutektoid.
Strukturnya terdiri dari butir kristal ferrit dan perlit ( Gambar 5.14). Di bawah mikroskop
perlit tampak berwarna hitam/kehitaman ( pada pembesaran rendah ) sedangkan ferrit putih.
Perlit, yaitu fasa gabungan antara ferit dan sementit secara berselang seling
membantuk lamelar. Perlit terbentuk pada kadar karbon 0.8% tepat di daerah eutectoid.
Perlit berstruktur kristal BCC.
Ferrit sangat lunak dan ulet sedang sementit keras dan getas. Kombinasi ini menghasilkan
struktur yang cukup kuat dan keras. Tetapi agak getas (dibanding dengan ferrit ). Karena itu
makin banyak perlitnya ( makin tinggi kadar karbonnya ) makin kuat dan keras baja tersebut
, tetapi juga semakin berkurang keuletannya. Kekuatan akan naik dengan naiknya kadar
karbon berlaku sampai komposisi eutektoid.
Pada saat struktur austenit fase tunggal mulai tercapai, butiran kristal austenit ini masih
halus, setelah temperatur dinaikan terus akan terjadi pertumbuhan butir kristal austenit dengan
sangat drastis.
Pada saat mulai terbentuk ( pada temperatur A1 ) butiran austenit ini masih sangat halus
dan akan bertambah besar bila temperatur naik. Tetapi selama masih ada fase lain, ferit pada
baja hypo-eutectoid atau sementit pada baja hyper-eutectoid , pertumbuhan butir sangat lambat.
Pertumbuhan ini akan sangat cepat apabila tidak ada lagi fase lain. Besarnya butiran austenit
akan mempengaruhi sifat dari struktur hasil dekoposisi austenit.
Penyelesaian:
a. Pada komposisi A, T1; paduan dalam keadaan fasa tunggal yaitu berupa liquid (0,2% C
dan 98% iron.
b. Pada komposisi A,T2: paduan dalam kondisi fasa ganda ( solid delta-iron dan liquid)
Diagaram TTT:
Diagram ini memberikan informasi awal dan akhir terjadinya transformasi pada
setiap suhu pendingin logam.
Diagram CCT:
Adalah diagram yang menggambarkan tentang kecepatan pendinginan dan fasa struktur
mikro yang terbentuk ketika transformasi berlangsung.