Anda di halaman 1dari 26

1

HUBUNGAN KUALITATIP FASA

Berbagai unsur dapat digabungkan membentuk satu bahan


dalam bentuk pelarutan atau campuran.
- Larutan padat

dapat mudah terbentuk bila

pelarut dan

atom yang larut memiliki ukuran yang sama dan struktur


electron yang serupa sebagai contoh tembaga seng.
Komposisi larutan banyak ragamnya karena
a. sebuah atom dapat digantikan oleh atom lainnya
pada letak kisi dari struktur fasa.
b. Atom dapat menempati

tempat sisipan dalam

struktur.
Yang larut tidak dapat merubah pola struktur pelarut.
- Campuran

mengandung lebih dari satu fasa

(pola

struktur).
Contoh :
- pasir dan air,
- karet dengan bahan pengisi karbon.
- karbida tungsten dengan kobalt.
Pada setiap contoh tersebut terdapat dua fasa yang
berbeda,

masing-masing

sendiri-sendiri.

dengan

pengaturan

atomnya

Campuran juga

dapat dibuat

berbeda, contohnya :

dari dua larutan yang

timah patri yang terdiri dari timah

hitam dan timah putih, satu fasa merupakan larutan padat,


dimana timah putih menggantikan kedudukan timah hitam
dalam struktur kps, dan fasa lainnya mempunyai struktur
timah putih ( tpr = tetragonal pemusatan ruang ).

b
a

a
a

tpr

kps

Pada suhu tinggi atom timah hitam dapat menggantikan


sejumlah atom timah putih dalam struktur tpr.

Pada

pembekuan timah patri 60- 40 ( 60% Sn 40% Pb ) didapati


dua struktur berbeda yang merupakan larutan padat.

Batas daya larut :


Suatu batas kondisi dimana dua bahan larutan mulai tidak
bisa larut lagi.

Gb. Larutan Air-Gula dan Air- Garam

Pada diagram larutan air gula, semua komposisi yang


berada pada sebelah kiri garis lengkung membentuk satu
fasa karena

gula

seluruhnya larut dalam fasa

cair,

membentuk sirop. Sebaliknya semua komosisi yang berada


pada sebelah kanan garis lengkung terdiri dari dua fasa
yaitu fasa cair b yang merupakan sirop dan fasa padat
yaitu gula yang sudah tidak bisa larut dalam air. Sehingga

garis lengkung pada diagram tersebut merupakan

garis

batas daya larut dimana batas larut dipengaruhi oleh suhu.

Gb. Larutan Air - Garam

Demikian halnya pada diagram larutan air garam.


Dari diagram menunjukkan bahwa batas
dalam air garam turun dengan

daya larut

air

turunnya suhu. Larutan

garam dan air dapat didinginkan dibawah 0 o C sampai


dibawah -1 o C .
Bila larutan garam didinginkan dibawah

-1 o C kristal es

akan terbentuk. Krista les akan memisahkan diri dari cairan


air garam

Pada - 20 o C kadar maksimum

air dalam larutan garam :

77% ( 23% NaCl ) Selanjutnya dibawah


komposisi

terdiri dari

garam

-21 o C

dan es mendekati

semua
H2O

murni.
Suhu eutektik :
Suhu terendah dimana larutan masih berupa cairan
pada komposisi eutektik.
Reaksi eutektik :
Perubahan fasa

pada komposisi

eutektik dalam

pendinginan dari suhu eutektik.


didinginkan
Cairan ( 23 NaCl )

Es + garam ( 100% NaCl)


- 21 C
o

L2

didinginkan

Dipanaskan

S1 + S

Batas Daya Larut Padat Pada Logam

Diagram paduan Pb-Sn


Pada diagram

bahan padat yang kaya

Pb terdapat atom

Sn yang larut dalam struktur kps.


( Berbeda

pada NaCl tidak larut dalam struktur kristal Es

dalam jumlah yang berarti )

Pada suhu 183 o C batas

daya larut Sn sekitar 29% atom

( 19% berat) dalam bahan padat yang kaya Pb.


Semakin tinggi

suhu larutan padat batas daya larutnya

semakin rendah Contoh : Pada 300 o C ada 10% atom ( 6%


berat ) Sn yang larut pada Pb
Demikian halnya pada 183 o C bahan padat yang kaya Sn
dapat mengandung 2.5% berat Pb yang larut pada struktur
tpr ( Sn)
Sesuai perjanjian kedua fasa disebut ( dengan struktur
kristal kps) dan ( dengan struktur kristal tpr) dari system
Pb Sn
Batas daya larut padat mempunyai

harga maksimum

pada suhu eutektik. Baik diatas maupun dibawah 183 o C


jumlah Sn yang dapat larut dalam
menurun. Hal yang serupa terjadi

kps yang kaya Pb

pada Pb

pada 183 o C,

maksimum 2,5% berat Pb larut dalam tpr yang kaya Sn

DIAGRAM FASA ( Diagram Keseimbangan )


Seperti pada diagram Pb Sn adalah diagram fasa yang
digunakan sebagai peta yang menunjukkan fasa yang ada
pada suhu tertentu dan komposisi paduan pada keadaan
keseimbangan, yaitu semua reaksi

yang mungkin terjadi

telah selesai.

Diagram Pb Sn

Pada diagram tersebut pada komposisi 50% Sn dan suhu


100 o C, menunjukkan bahwa terdapat dua fasa padat yaitu
fasa dan fasa .

Pada komposisi yang sama pada suhu 200 o C terdapat fasa


dan cairan. |Dan pada

suhu 250 o C

seluruh larutan

berupa cairan. Sebaliknya

pada komposisi 80% Sn

dan

suhu 200 o C terdapat fasa dan cairan. Dan pada komposisi


10% Sn dan suhu 200 o C hanya terdapat fasa saja.
Daerah fasa dalam diagram keseimbangan tergantung pada
system paduannya. Untuk diagram keseimbangan tembaga
dan nikel bentuk diagramnya sederhana karena hanya ada
satu macam fasa dari kedua logam tersebut.

10

Gbr. Diagram Fasa Cu-Ni


Pada bagian bawah dari diagram,
membentuk satu larutan padat

semua

paduan

yang terdiri dari

satu

11

struktur kristal yaitu kps. Karena

tembaga dan nikel

mempunyai struktur kristal kps dan ukuran kedua atom


hampir sama sehingga tembaga dapat saling menggantikan
dalam kristal dengan segala perbandingan pada suhu 1000
o

C.

KOMPOSISI FASA
Diagram keseimbangan selain berguna sebagai peta , juga
memberikan komposisi kimia fasa

yang terdapat pada

keadaan seimbang setelah semua reaksi berakhir.

Daerah Fasa Tunggal

12

Pada fasa tunggal ( keseluruhan


padat

atau cair )

komposisi

logam dalam keadaan

kimianya

sesuai dengan

paduannya.
Misalnya dalam paduan 60Sn dan 40 Pb pada 225 o C cairan
mempunyai komposisi 60 40, hal serupa berlaku untuk
diagram fasa dengan larutan padat fasa tunggal.
Daerah dua fasa
Komposisi kedua fasa terdapat pada kedua ujung garis
isotermis yang melintasi daerah dua fasa.
Sebagai contoh paduan timah patri 80Pb 20Sn pada 150 o
C.

Pada diagram

dapat dilihat bahwa

mempunyai

komposisi 10% Sn dan komposisi hampir 100% Sn.


Namun pada paduan yang sama dan suhu yang berbeda
komposisi dan

akan berbeda. Hal ini

kenyataan bahwa

batas larut Sn

dalam

berdasarkan

pada 150 o C

besarnya 10%. Karena paduan adalah 20%Sn maka jenuh


dengan Sn dan kelebihan Sn terdapat pada

. Demikian

batas daya larut Pb dalam < 1%, maka hampir seluruh Pb


berada dalam fasa .

13

Reaksi Eutektik
Cairan yang mempunyai komposisi eutektik

(38.1% Pb

61.9% Sn pada system Pb Sn ) terurai menjadi fasa padat


( dan ) pada suhu eutektik 183 o C . Pda suhu ini saja tiga
fasa berada dalam keseimbangan. Reaksi uetektik dapat
ditulis :

L2

didinginkan

Dipanaskan

S1 + S

Catatan : 1,2,3 menunjukkan kadar yang meningkat dari


salah satu diantara komponen

KUANTITAS FASA
Dengan melihat diagram fasa maka dapat mengidentifikasi:
1. Jenis fasa yang telah stabil/seimbang
2. Komposisi kimia
3. Kuantitas setiap fasa yang ada dalam keseimbangan

14

Daerah dua fasa


Kuantitas dari dua fasa ditentukan dengan cara interpolasi
komposisi paduan diantara komposisi kedua fasa itu.

Kuantitas Fasa ( paduan Pb Sn )


Sebagai contoh timah patri 80 Pb 20 Sn pada 150 o C, dari
diagram terlihat bahwa komposisi

80 Pb- 20 Sn terletak

pada titik sejauh 0.11 x jarak komposisi kimia ( 90 Pb -10


Sn ) dan komposisi kimia

(< 1 Pb dan ~ 100Sn ).

15

Sehingga jumlah seluruh patri , fraksi kuantitas = 0.11 dan


= 0.89 Jumlah ini dapat ditulis 89% untuk massa dan
11% untuk massa .

Dalam komposisi yang sama ( 80 Pb 20 Sn ) pada 250 o C


dari diagram dapat dilihat bahwa ( 88 Pb -12 Sn ) dan L ( 64
Pb - 36 Sn ). Komposisi kimi paduan ini secara keseluruhan
( 80 Pb 20 Sn ) sama dengan

1/3 jarak antara

dan

komposisi cairan. Sehingga jumlah patri keseluruhan pada


250 o C

kuantitas fraksi cairan 1/3 bagian dan fraksi padat (

) 2/3 bagian. Kuantitas dinyatakan dalam fasa dan


atau dan L, sesuatu yang beda dengan komposisi kimia
yang dinyatakan dalam jumlah komponen Pb dan Sn.

16

PADA SISTEM BESI KARBON.


Baja merupakan paduan dari besi dan karbon. Besi murni
berubah strukturnya pada 912 o C dari kpr menjadi kps. Pada
1394 o C berubah lagi dari kps menjadi kpr lagi dan kpr ini
stabil sampai besi mencair pada 1538 o C.

17

18

19

20

Ferit atau besi


Struktur besi murni pada suhu ruangan disebut ferit atau
besi . Ferit mempunyai struktur kpr, ruangan antar atom
kecil dan rapat sehingga

sulit menampung atom karbon

sekalipun kecil. Oleh sebab itu daya larut karbon dalam


ferit rendah ( < 1 karbon per 1000 atom besi ).

Austenit atau besi - .


Besi dengan struktur kps disebut Austenit atau besi - .
Besi ini stabil pada

suhu antara

Austenit mempunyai sifat yang


mudah dibentuk. Besi austenit

912 o C dan 1394 o C.

lunak dan ulet sehingga


berstruktur kps yang

mempunyai jarak atom yang lebih besar dibanding ferit.


Meskipun demikian lubang pada strtuktur kps hampir tidak
dapat

menampung

menyebabkan

atom karbon dan penyisipan ini

regangan dalam struktur. Akibatnya

tidak

semua lobang dapat diisi atom karbon (~ 6% pada 912 o C).


Daya larut maksimum 2.11% ( 9%atom)

karbon.

Besi- .
Di atas 1394 o C austenit

bukan

bentuk

besi yang

paling stabil karena struktur kristal berubah dari kps menjadi


kpr atau besi- . Besi- sama dengan besi kecuali daerah

21

suhunya. Oleh karena itu biasa disebut ferit


karbon dalam ferit

. Daya larut

kecil, akan tetapi lebih besar dari pada

ferit , karena suhunya lebih tinggi.

Karbida besi
Pada paduan

besi karbon, karbon melebihi daya larut

membentuk fasa ke dua yang disebut

karbida besi

(sementit) yang mempunyai kompsisi kimia

Fe C. Hal ini

tidak berarti sementit

membentuk molekul molekul Fe

C, akan tetapi membentuk kisi kristal mengandung atom


besi dan karbon dalam perbandingan tiga satu.
Fe C mempunyai sel satuan ortorombik ( semua sudut =
3

90 o C dan a b c )

dengan 12 atom besi

dan 4 atom

karbon per sel. Kandungan karbonnya 6.7%(berat)

dan

berat jenisnya 7,6 Mg/m 3

DIAGRAM FASA Fe-Fe C


3

Pada gambar bawah

terlihat

diagram fasa besi (Fe) dan

karbida besi(Fe C). Diagram ini merupakan landasan untuk


3

memberikan perlakuan panas (kebanyakan jenis baja).


Komposisi

eutektik

terdapat

pada 4.3% (berat) karbon

atau 17% atom karbon dan suhu eutektik adalah 1148 o C.

22

Besi - yang kaya Fe dapat menampung

sampai 2.11%

(berat) atau 9%(atom) karbon. Atom-atom karbon ini larut


secara intersisi dalam besi kps.
Reaksi eutektik
Pada gambar bawah
penambahan

merupakan perbandingan

karbon pada austenit

antara

dengan penambahan

garam pada air. Pada setiap keadaan penambahan bahan


yang dilarutkan

menurunkan jangkauan

suhu

stabil

larutan.

Pada system

es-garam, larutan

cairan ada diatas suhu

eutektik, sedangkan pada system besi-karbon

terdapat

23

larutan padat sehingga reaksi

eutektik sungguhan

tidak

terjadi sewaktu pendinginan. Akan tetapi karena analogi


reaksi ini dengan reaksi

eutektik, reaksi ini disebut

eutectoid ( secara harfiah berarti seperti eutektik ).

Eutektik :

L2

didinginkan

Dipanaskan

S1 + S

S1 + S

Didinginkan
Euitektoid

S2

Dipanaskan

Suhu eutectoid untuk paduan besi karbon adalah 727 o C


Komposisi eutectoid terdiri sekitar 0.8% karbon.
Reaksi eutectoid untuk paduan Fe C adalah :
723 o C
(0.77%C )
( 0.02% C ) + Fe C ( 6.7% C)
3

Pergeseran Eutektoid
Pada baja paduan
berkoordinasi

atom karbon dan atom

dengan atom lain. Oleh karena

karbon Euitektoid dan suhu Euitektoid


elemen paduan lainnya.

besi saling
itu

berubah bila

kadar
ada

24

Perubahan

kadar karbon Euitektoid dan suhu Euitektoid

dapat dilihat pada diagram bawah

Gb. Pergeseran titik eutectoid


Dekomposisi Austenit
Selama pendinginan terjadi reaksi eutiktoid Fe C yang
menyangkut pembentukkan ferit dan karbida C sebagai
hasil dekomposisi austenit berkomposisi eutektoid :

( ~ 0.8% C ) + C

Dalam campuran

yang dihasilkan terdapat ~ 12% karbida

dan lebih dari 88% ferit. Karena karbida dan ferit terbentuk
bersama-sama, keduanya bercampur dengan baik.

25

Dengan kata lain ferit adalah campuran khusus terdiri dari


dua fasa dan terbentuk sewaktu austenit dengan komposisi
eutectoid bertransformasi menjadi ferit dan karbida.
Perlit adalah campuran khusus dari dua fasa dan terbentuk
sewaktu

austenit

dengan

komposisi

bertransformasi menjadi ferit dan karbid

eutectoid

26

Anda mungkin juga menyukai