Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Meirizky Husada

Kelas : 6 MC
NPM : 062130200709
MK : Pneumatic & Hydraulic (Pneumatic Lab 3)

Lab Pneumatik 3_Silinder Kerja Ganda dikendalikan oleh dua Tombol


Tekan 3/2 NC

Definisi Masalah : - Silinder kerja ganda akan memanjang ketika tombol tekan hitam
ditekan.
- Silinder harus tetap dalam posisi memanjang sampai tombol merah
ditekan.
- Setelah tombol merah ditekan, silinder akan ditarik kembali.
- Apa kelemahan dari rangkaian ini ?
Pemecahan Masalah :
1, Mendesain rangkaian yang dapat memecahkan masalah
a. Kondisi kompresor belum dinyalakan (at rest condition)

Gambar 1.1 Kompresor belum dinyalakan


b. Kondisi kompresor sudah dinyalakan

Gambar 1.2 Kompresor sudah dinyalakan


c.Kompresor siap untuk menjalankan siklus kerja berikutnya
➢ Silinder kerja ganda akan memanjang setelah tombol hitam ditekan.
➢ Silinder harus tetap dalam posisi memanjang sampai tombol merah ditekan

Gambar 1.3 Kondisi ketika Valve Hitam (V1) ditekan


➢ Setelah tombol merah ditekan, silinder akan ditarik kembali

Gambar 1.4 Kondisi ketika valve merah (V2) ditekan

2. Mendeskripsikan perjalanan udara dari kompresor sehingga menjadi tenaga/energi


Setelah CAS 1 dihidupkan aliran udara mulai mngalir dari kompresor dan berhenti pada
saluran 1 pada katup hitam V1 dan merah V2 (gambar 1.2). Mengapa udara tidak langsung
mengalir ke saluran 2 setelah CAS 1 dihidupkan? Karena, jenis katup yang digunakan pada
rangkaian ini merupakan katup Normally Close.
Setelah katup hitam V1 ditekan, maka katup akan berpindah dari posisi normal ke posisi
kerja hal ini ditandai dengan berpindahnya posisi bilik katup hitam V1 dari bilik kanan ke bilik
kiri. Berpindahnya posisi katup dari kondisi normal ke kondisi kerja membuat udara yang berada
di saluran 1 katup hitam teralirkan menuju saluran 2 dan masuk ke ruang udara kiri (pump flow)
DAC 1 . Masuknya udara yang bertekanan tinggi ini ke ruang kiri DAC 1 mengakibatkan piston
memanjang (gambar 1.3). Saat katup hitam V1 dilepas, katup akan kembali ke posisi normal dan
udara dari CAS 1 akan terputus tetapi silinder DAC 1 akan tetap diam sampai tombol merah
ditekan.
Pada saat katup merah V2 ditekan, maka katup akan berpindah dari posisi normal ke posisi
kerja hal ini ditandai dengan berpindahnya posisi bilik katup merah V2 dari bilik kanan ke bilik
kiri. Berpindahnya posisi katup membuat udara yang berada di saluran 1 katup merah teralirkan
ke saluran 2 dan masuk ke ruang udara kanan (return flow) DAC 1. Masuknya udara tersebut
membuat piston kembali tertarik kedalam dan mendorong udara yang berada di ruang kiri (pump
flow) DAC 1 terbuang ke udara bebas melalui saluran 3 katup hitam V1 (gambar 1.4). Ketika
tombol merah dilepaskan katup merah V2 akan kembali ke posisi normal dan rangkaian pun
kembali pada posisi stand by.

KESIMPULAN
Dari rangkaian pneumatik Lab 3 ini dapat disimpulkan beberapa kelebihan dan kekurangan
dari rangkaian ini.
➢ Kelebihan
- Dengan Silinder kerja ganda, pengendalian dapat dilakukan dengan arah bolak-
Balik.
- Karena dapat bergerak bolak-balik secara terkontrol dengan valve 3/2,
pengaplikasian rangkaian ini dapat lebih fleksibel untuk berbagai aplikasi.

➢ Kelemahan
- Biaya pembuatan rangkain lebih mahal dari pada menggunakan silinder kerja
tunggal.
- Butuh perawatan yang lebih karena menggunakan komponen yang lebih
banyak.
- Kesalahan dalam pengendalian relatif lebih tinggi karena menggunakan 2
katup/valve

Anda mungkin juga menyukai