Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIMUM

Latihan 2, 5 dan 6

Dibuat untuk memenuhi salah-satu tugas mata kuliah Otomasi dengan dosen
pengampu:

Purnawan, SPd. M.T.

Oleh Kelompok 2:

Saepul Mustopa 1200639


Yanto Rudianto 1206500
Nur Muhammad Syarif M. 1206150
Jayanthi Ratna P. 1203181
M. Lie Suhandri 1206542

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2014
1. Latihan 2
1.1. Deskripsi Kerja Rangkaian
Silinder kerja ganda harus keluar saat tombol ditekan dan kembali saat
tombol dilepaskan. Silinder ini memiliki diameter 250, sehingga
memerlukan udara banyak

1.2.Idenifikasi Komponen

Aktuator = DAC 1 buah


Final control = DCV 4/2 P-Pgs 1 buah
Prosessor = -
Sensor = DCV 3/2 NC T-Pgs 1 buah
Energi Source = ASU 1 buah, Kompresor

1.3. Diagram Sirkuit

Gambar 1.1 : Rangkain pnematik soal 2 saat praktikum


(a) Rangkaian dasar (b) Posisi awal

(b) Tombol Ditekan (d) Tombol Dilepaskan


Gambar 1.2: Rangkain pnematik soal 2 pada berbagai kondisi
1.4. Prinsip Kerja Rangkai
 Posisi awal:
batang piston silinder kerja ganda 1.0 berada dalam keadaan masuk,
karena terdapat udara yang mengalir melalui 2 persimpangan, yaitu:
- Persimpangan pertama udara masuk ke lubang 1 pada katup 1.2
tetapi tidak diteruskan karena katup 1.2 dalam keadaan mati.
- Persimpangan kedua udara masuk dari lubang 1 ke lubang 2 pada
katup 1.1 kemudian diteruskan ke ruang piston.

 Bila tombol ditekan:


udara mengalir melalui dua persimpangan, yaitu:
- Persimpangan pertama udara mengalir dari lubang 1 ke lubang 2
pada katup 1.2 yang kemudian memberikan sinyal kepada katup
1.1 sehingga katup 1.1 pindah posisi.
- Persimpangan kedua udara mengalir dari lubang 1 ke lubang 4
pada katup 1.1 kemudian di alirkan masuk ke ruang pisto dan
mendorong piston melawan pegas silinder kedepan dan udara yang
masuk pada posisi awal dikeluarkan ke atmosfir dari lubang 2 ke
lubang 3 pada katup 1.1.

 Bila tombol dilepas:


udara mengalir melalui dua persimpangan, yaitu:
- Persimpangan kedua udara masuk ke lubang 1 pada katup 1.2
tetapi tidak diteruskan karena katup 1.2 dalam keadaan mati.
- Persimpangan kesatu udara mengalir dari lubang 1 ke lubang 2
pada katup 1.1 kemudian di alirkan masuk ke ruang pisto dan
mendorong piston masuk dan udara yang masuk pada saat tombol
ditekan dikeluarkan ke atmosfir dari lubang 4 ke lubang 5 pada
katup 1.1.
2. Latihan 5
2.1. Dskripsi Kerja rangkaian
Untuk mengambil komponen dari tempat penyimpanan, batang piston
silinder kerja-ganda harus keluar sampai posisi mkasimum. Begitu tombol
diaktifkan dan kemudian masuk kembali secara otomatis. Pencapaian posisi
akhir dapat disensor melalui katup tuas rol. Gerakan-keluar batang piston
tidak boleh berhenti setelah tombol dilepas. Kecepatan piston ke dua arah
harus dapat diatur.

2.2. Indentifikasi komponen


 Aktuator : 1 buah DAC (Double acting cylinder)
 Aux valve : OCV (One way Control Valve) 2 buah
 Final Control : DCV 4/2 P-P 1 buah
 Prosessor :-
 Sensor : DCV 3/2 NC T-Pg , DCV 3/2 NC R-Pg ,
 Energy Source : ASU, compressor.

2.3. Diagram Sirkuit

Gambar 2.1 : Rangkain pnematik latihan 5 saat praktikum


(b) Rangkaian dasar (a) Posisi Awal

(c) Tombol Ditekan (d) Tombol Dilepaskan


Gambar 2.2 : Rangkain pnematik latihan 5 pada beberapa kondisi
2.4. Prinsip Kerja Rangkaian
a. Posisi Awal (Idle)
 Pada posisi awal ini kedua tombol dalam kondisi NC (normaly Close)
sehingga tidak ada udara terkompresi yang masuk melalui saluran-
saluran pada tombol tersebut.
 Saluran 1 final control terhubung dengan ASU sehingga ada udara yang
masuk melalui saluran ini.
 Saluran 1 terhubung pada saluran 2 final control, maka udara
terkompresi sampai pada silinder melalui saluran kanan silinder, ini
menyebabkan batang silinder bergerak mundur (tetap pada kondisi
starting).
b. Kondisi pada saat tombol ditekan
 Pada saat tombol 1.2 ditekan, saluran 1 tombol terhubung dengan
saluran 2.
 Saluran 2 tombol 1.2 menyampaikan sinyal kepada final control
sehingga menyebabkan posisi katup final control berubah, dimana
saluran 1 terhubung dengan saluran 4 dan saluran 2 terhubung dengan
saluran 3
 Karena saluran 4 terhubung dengan saluran 1, maka udara masuk ke
silinder, ini menyebabkan batang silinder bergerak maju sampai
mencapai batas maksimum.
c. Kondisi saat tombol dilepaskan
 Meskipun tombol 1.2 seketika dilepaskan setelah ditekan, batang
silinder akan tetap maju sampai mencapai titik maksimum.
 Ketika batang silinder mencapai titik maksimum, ujung silinder tersebut
akan menyentuh roll katup 1.3 dan mengaktifkan katup tersebut.
 Ketika tombol 1.3 aktif, final control mendapat sinyal pada sisi
berlawanan, ini menyebabkan ruang katup final kontrol kembali kepada
kondisi semula. Dengan demikian batang silinder akan bergerak
mundur
.
3. Latihan 6
3.1. Deskripsi Kerja Rangkaian
Dengan menjalankan dua katup tombol sekaligus, stempel mesin lipat bergerak
keluar dan melipat bahan. Stempel digerakkan oleh silinder kerja ganda. Untuk
meningkatkan kecepatan gerakan luar harus dipasang katup buangan cepat.
Jika salah satu tombol dilepas, stempel kembali ke posisi awal dengan pelan.

3.2. Identifikasi Komponen


 Aktuator : 1 buah DAC (Double acting cylinder)
 Aux valve : OWCV, Quick exhaust valve
 Final Control : 1 buah katup DCV 4/2 P-Pg
 Prosessor : And valve
 Sensor : DCV 3/2 NC T-Pg 2 buah
 Energy Source : ASU, compressor.

3.3. Sirkuit Diagram

Gambar 3.1 : Rangkain pnematik latihan 6 saat praktikum


a) Rangkaian dasar b) Posisi Awal

c) Tombol Ditekan d) Tombol Dilepaskan

Gambar 3.2 : Rangkain pnematik latihan 6 pada beberapa kondisi


3.4. Prinsip Kerja Rangkaian
a. Posisi Awal:
3.5.Prinsip Kerja Rangkai
 Posisi awal:
batang piston silinder kerja ganda 1.0 berada dalam keadaan masuk,
karena terdapat udara yang mengalir melalui 3 persimpangan, yaitu:
- Persimpangan pertama udara masuk ke lubang 1 pada katup 1.2
tetapi tidak diteruskan karena katup 1.2 dalam keadaan mati.
- Persimpangan kedua udara masuk dari lubang 1 ke lubang 2 pada
katup 1.4 karena katup dalam keadaan mati.
- Udara yang disuplai langsung ke final control dan masuk pada
katup 4/2 pada saluran no 1 dan keluar ke no 2 dan menekan DAC
masuk sehingga DAC dalam keadaan masuk pada posisi awal.

 Bila tombol ditekan:


Bila kedua tombol ditekan dan keadaan aktif maka udara akan masuk
melalui katup DAN sehinggga menyebabkan DAC keluar dan udara
masukn dalam 2 persimpangan , yaitu:
- Persimpangan pertama udara mengalir dari lubang 1 ke lubang 2
pada katup 1.2 yang kemudian memberikan sinyal kepada katup
DAN sehingga katup DAN membutuhkan satu saluran masuk lagi
disaluran lainnya..
- Persimpangan kedua udara mengalir dari lubang 1 ke lubang 2
pada katup 1.4 kemudian di alirkan masuk katup DAN dan setelah
yang mengalirkan udara dari saluran kedua sinyal pada katup
DAN terpenuhi makan akan memberikan sinyal pada final control
mendorong piston melawan pegas silinder kedepan dan udara yang
masuk pada posisi awal dikeluarkan ke atmosfir dari lubang 2 ke
lubang 3 pada katup 1.1. sedangkan katup final kontrol menutup
saluran suplai langsung dari compressor pada saluran 1 ke 2

 Bila tombol dilepas:


Bila salah satu tombol dilepas maka uadara tidakan akan mengalir dari
output katup DAN karena katup ini harus ada dua sinyal masukan
sehingga ketika salah satu tombol dilepaskan maka katuop DAN tidak
akan memberikan sinyal ke final control oleh karena itu DAC akan
bergerak masuk.
Kesimpulan

1. Setelah kami melakukan praktik bahwasanya penggunaan silinder kerja ganda


untuk keperluan gaya penekanan yang besar dari Piston DAC memerlukan
volume udara yang besar karena diameter silinder yang besar pula, sehingga
harus digunakan katup pengontrol secara tidak langsung ini diakibatkan dari
gaya yang diperlukan untuk mengaktifkan tombol cukup besar apabila
menggunakan kontrol aliran langsung.
2. Pada kenyataannya penyimpanan katup roll berupa sensor diletakkan sejajar
dengan DAC meskipun pada diagram sistem pneumatik dikelompokan pada
grup sensor.

Kritik dan Saran

Alat system control pnumatik sudah lumayan memuaskan, namun perlu


diperhatikan bahwa ketika kita memasukan selang kedalam lubang yang kurang
baik, sehingga mengakibatkan udara akan bocor rata-rata praktikan mengira
bahwa rangkaiannnya yang salah atau kurang tepat. Maka lubang masuk selang
harus segera diperbaiki ataupun selanggya yang harus segera diganti agar tidak
terjadi kekeliruan.

Saran kami ketika akan masukan selang pada lubang katup maka selang harus
diisolasi terlebih dahulu dengan selotip yang biasa digunakan pada pipa-pipa PVC
agar tidak terjadi kebocoran, sia-sia udara bertekanan toinggi dari compressor
terbuang dengan percuma.
Lampiran
Dokumentasi Kegiatan Praktikum

Anda mungkin juga menyukai