Anda di halaman 1dari 7

Vol. 9, No.

2, Mei 2018 ISSN: 2085-8817

DINAMIKA Jurnal Ilmiah Teknik Mesin

ANALISA FAN CONTROL


ONTROL DECLINEPADA UNIT
NIT ALAT BERAT
BULLDOZER KOMATSU D375-6
Subur Mulyanto
Jurusan Teknik Mesin
Mesin-Politeknik Negeri Balikapapan
Email: subur.mulyanto@poltekba.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa kerusakan yang disebabkan oleh code error DLM3MB,
yang ditampilkan layar indikator pada unit bulldozer Komatsu D375-6. Kode tersebut mengindikasikan terjadi
perbedaan putaran actual fan motor dengan putaran perintah controler. Hasil analisa pengukuran perbandingan fan
motor speedactual dengan perintah controller menunjukan perbedaan lebih dari 100 RPM, standart dari pressure fan
pumpadalah 135 – 190 kg/cm2 tetapi kondisi actual adalah 112 kg/cm2. Hal tersebut menandakan adanya keadaan
abnormal, setelah dianalisa ini diakibatkan adanya kontaminasi material asing kedalam sistem dan menyebabkan
komponen EPC Solenoid jammed open sehingga sudut pompa selalu minimum dan pressure yang dihasilkan selalu
rendah. Kontaminasi material tersebut disebabkan kelalaian mekanik saat melakukan prosses troubleshooting.
troubleshooting Upaya
perbaikan yang dilakukan adalah mengganti unit solenoid valve dan flushing sistem hydraulic.

Kata Kunci: Bulldozer D375-6,


6, Fan Pump Abnormal, DLM3MB, EPC Valve

1. PENDAHULUAN

Salah satu alat berat yang mempunyai fungsi penggunaan pompa tersebut sebagai penggerak kipas
menggusur dan merapihkan adalah Bulldozer dalam maka kipas dapat menghasilkan
ghasilkan putararn tinggi
dunia tambang sebagai alat bantu, Bulldozer adalah walaupun dengan kecepatan unit rendah dan pompa
traktor yang mempunyai traksi besar. Unit ini dapat dapat menghasilkan tenaga yang besar walaupun
melakukan pekerjaan menggali, menggusur, dengan ruang terbatas.[4],[5]
meratakan, menarik dan dapat dioperasikan pada
medan yang berlumpur, berbatu, berbukit dan di Dalam kasus ini ditemukan adanya kerusakan pada
daerah yang berhutan. [1]Pada saat pembukaan bagian fan pump,, terindikasi dari kode error
lahan pertambangan yang baru, maka unit Bulldozer DLM3MB yang selalu muncul saat unit bekerja,
inilah yang pertama kali diterjunkan untuk proses kode tersebut mengindikasikan bahwa putaran kipas
land clearing. Seiring dengan kondisi kerja buldozer atau RPM (Rotation per Minutes)) fanmotor dengan
yang ekstrim, dan kebutuhan unit yang harus selalu RPM perintah ECU mempunyai perbedaan yang
menghasilkan torsi yang besar. [2],[3] Maka harus signifikan, diagnosa awal yang mungkin adalah telah
ada perhatian lebih khususnya pada sistem hydraulic terjadinya Premature Worn pada Inner Part dari Fan
bulldozer sebagai penghasil torsi yang biasa Pump sehingga tekanan oli turun dan adanya
digunakan untuk pekerjaan berat. kontaminasi pada oli sebagai penyalur tenaga
hidrolis sehingga akan mempengaruhi tenaga yang
Durasi kerja Bulldozer yang lama dan panas yang dihasilkan oleh fan motor.[3]
dihasilkan oleh engine harus dapat diminimalisir
agar kerusakan seperti overheating, ausnya
komponen engine yang bergerak lainnya tidak
terjadi, untuk itu perhatian khusus agar suhu engine
selalu optimal pada Bulldozer sangatlah penting,
pompa kipas hidrolik sebagai komponen yang ya
mengatur putaran kipas pendingin dengan cara
meminimalkan dan memaksimalkan sudut pompa
untuk mendapatkan putaran kipas yang diinginkan,
adalah penggunaan yang sangat efisien, dengan Gambar 1. Komponen Hydraulic fan motor
motor[4]
10
Vol. 9, No. 2, Mei 2018 ISSN: 2085-8817

DINAMIKA Jurnal Ilmiah Teknik Mesin

Keterangan Gambar:  Oli bertekanan dari switching valve di drain ke


1. Output shaft 6. Cylinder Block tangki melalui lubang (C) dan lubang (T2).
2. Case Valve plate
7.Valve
3. Thrust palte 8.. End over
4. Shoe 9.. Center spring
5. Piston

Prinsip kerja Hydraulic fan Motor:


a. Ketika pompa berputar
Jika oli bertekanan dari pompa disuplai ke port
dan pressure pada MA akan naik dan momen
awal akan membangkitkan putaran pada motor.
Oli bertekanan, sisi MB mengalir kembali ke
pompa.
Jika tekanan oli pada port bertambah diatas
cracking pressure dari safety valve 1, maka
saluran padasafety valve 1 terbuka untuk
mebuang tekanan ke tanki hydraulic,hydraulic ini
digunakan untuk mencegah tingginya tekanan oli
ke port.
Gambar 2. Prinsip kerja EPC valve (sinyal 0)
b. Ketika pompa berhenti
Jika engine berhenti berputar dan kecepatan fan
pump redah sampai 0 RPM, oli bertekanan dari
pompa tidak tersuplai ke port lagi. Karena oli
Ketika sinyal dalam jumlah kecil (coil is
tidak
idak tersuplai lagi mak kecepatan motor
energized)
menurun bertahap kemudian berhenti.
Jika motor shaft diputar oleh gaya inersia ketika
oli pada port berkurang, oli pada port sisi luar
dikirmkan melalui suction safetyvalve1
safetyvalve ke sisi
MA untuk mencegah kavitasi.

EPC valve adalah komponen katup yang digunakan


untuk menghasilkan output (arah, tekanan, aliran)
yang dapat disesuaikan pada input suatu pengendali.
[6] Gaya outputnya menggunakan armature dari DC
solenoid yang diatur oleh arus listrik yang masuk.
Dalam penggunaannya komponen ini dapat
dioperasikan dengan mudah menggunakan solenoid.
Control solenoid dapat diatur dengan digital control
system.. Katup dapat dibuka ketika solenoid terisi
tenaga dan tertutup ketika
ika tidak diberi tenaga.
Dengan cara kerja yang sangat cepat solenoid dapat Gambar 3. Prinsip kerja EPC valve (sinyal kecil)
menaikan tekanan dan menggerakan aliran.
aliran

Ketika arus sinyal 0 mA (coil is de-energized)


energized)  Ketika arus sinyal dalam jumlah kecil mengalir
 Ketika tidak ada arus sinyal yang mengalir dari ke coil (2), coil (2) bekerja, dan terbentuklah
controller ke coil (2), coil (2) tidak bekerja.
beke gaya medan magnet untuk mendorong plunger
 Spool (5) terdorong ke kiri karena spring (4). (7) ke kanan.
 Lubang (P) tertutup oleh spool (5) dan oli  Rod (6) mendorong spool (5) ke kanan, maka
bertekanan dari pompa tidak dapat mengalir ke oli bertekanan mengalir dari lubang (P) ke
switching valve melainkan ke lubang (T1) lewat lubang (C).
relief EPC untuk di drain.  Tekanan dilubang (C) semakin meningkat.
11
Vol. 9, No. 2, Mei 2018 ISSN: 2085-8817

DINAMIKA Jurnal Ilmiah Teknik Mesin

 Dan gaya untuk mendorong spool (5) ke kiri Error Code pada unit komatsu adalah kode yang
dan spring (4) akan lebih besar dari pada gaya muncul ketika sistem pada unit mengalami
dorong plunger (7). malfunction secara tiba-tiba. Peringatan melalui
 Lubang (P) terputus dengan lubang (C). kode ini sangat diperlukan guna mencegah
 Lubang (C) dan Lubang (T2) terhubung. teradinya kerusakan pada sistem yang
 Spool (5) bergerak ke kiri-ke kanan sedemikian berkepanjangan sehingga menghidari terjadinya
rupa hingga gaya dorong plunger (7) berimbang kerusakan berkelanjutan pada komponen-komponen
dengan tekanan oli pada lubang (C) + spring yang berhubungan dengan sistem tersebut. Pada
(4). saat terdapat masalah yang dapat teridentifikasi atau
 Tekanan oli diantara EPC Valve dan Actuator tidak bisa diidentifikasi melalui gejala fisik suatu
dikontrol dengan proporsional-nya jumlah unit biasanya pada display monitor unit tersebut,
sinyal arus dari controller. kode ini memudahkan mekanik dalam
mengidentifikasi masalah sehingga waktu saat pada
Ketika sinyal dalam jumlah besar(coil is saat melakukan troubleshooting lebih cepat.
energized)

 Selama arus sinyal mengalir ke coil (2), coil (2) 2. METODE PENELTIAN
bekerja.
 Ketika ini terjadi (dalam hal ini arus dalam Penelitian ini dirancang sebagai field research
jumlah yang besar) maka dorongan plunger (7) yaitu penelitian lapangan yang melibatkan
juga semakin jauh. pengumpulan data primer atau informasi yang
 Spool (5) didorong lebih jauh ke kanan oleh baru dan terkait dengan kondisi nyata yang ada
rod (6). di lapangan dengan metode observasi deskriptif
 Tekanan oli paling maksimum dari pompa (P) melalui observasi lapangan. Adapun tempat
terhubung dengan lubang (C) yang menuju ke penelitian dilaksanakan di Mining Area PT.
switching valve. Arkananta Apta Pratista, Site Kitadin, Separi-
 Ketika lubang (T2) tertutup, oli bertekanan Tenggarong Kalimantan Timur. Penelitian
tidak dapat mengalir ke tangki, melainkan di dilakukan selama 6 (enam) bulan, yaitu pada
drain lewat relief EPC
bulan Juni-Desember 2017.

Data-data yang telah didapatkan dari lapangan


kemudian akan diolah untuk mengetahui
penyebab masalah tersebut. Analisa tersebut
dengan membandikan data hasil dari
pengukuran atau percobaan dengan data yang
standart pada shop manual, ketika didapatkan
suatu perbedaan pada data perbandingan
tersebut, maka dapat diketahui kemungkinan
penyebabnya. Agar didapatkan suatu penjelasan
yang lengkap jika diperlukan maka penulis juga
akan merujuk pada sumber jurnal atau buku
yang berkorelasi pada pembahasan masalah
tersebut.

Objek yang diambil pada penelitian ini adalah


sistem hydraulic fan motor pada unit Dozer
Gambar 4. Prinsip kerja EPC valve (sinyal besar) D375-6, dengan kode DZ 026 dengan HM
17686, di karenakan adanya mallfunction pada
tersebut. Instrumen penelitian dalam hal ini
12
Vol. 9, No. 2, Mei 2018 ISSN: 2085-8817

DINAMIKA Jurnal Ilmiah Teknik Mesin

berguna untuk mendukung kelancaran Tabel 1. Informasi kode eror [1]


penelitian mengenai Analisa penyebab Fan Action Code E02
Speed Control Decline pada unit bulldozer
Failure Code DLM3MB
D375-6 ditandai Error Code DLM3MB.
Instrumen penelitian tersebut adalah alat-alat Failure Fan Speed Control Function
yang berguna untuk mengumpulkan data-data
Low (Work Equipment
penelitian. Instrumen penelitian dalam tugas
akhir ini adalah: Controller System)
1. Pressure Gauge
2. Tachometer Detail of Difference between fan speed
3. Kelengkapan PAP Failure set value with work equipment
controller and actual speed
sensed by fan speed sensor
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
exceeds 100rpm
Pada saat pengumpulan data mengenaihours meter,
diperoleh data error code DLM3MB padamonitor Action of Work equipment controller
panel. Kemudian dicari arti dari error code tersebut Controller
does not perform PID control
pada shop manual. Dari hasil data shop manual
didapatkan bahwa error code tersebut adalah salah on fan
satu permasalahan yang terjadi pada sistem
kelistrikan di bagian kipas pendingin, diketahui Related Fan speed value with work
adanya perbedaan yang jauh antara Rpm actual dan Information equipment controller can be
Rpm yang di setting oleh controller mencapai lebih
dari 100 Rpm, sehingga dikhawatirkan terjadinya checked with monitoring
kontaminasi material yang menghabat mengalirnya
function. (Code 10000 Fan
oli. Hasil tersebut di bandingkan dengan tabel 1
standar informasi kode eror dari shop manua. Speed Command).
Pengukuran Fan Circuit Oil Pressure Fan speed sensed by fan
Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui sensore can be chcked with
tekanan oli dari pompa yang disuplai ke fan
motor. Pressure pompa yang tidak sesuai dapat monitoring function.
menyebabkan berkurangnya suplai oli yang This code is conditioned that
dibutuhkan oleh fan motor dan dapat
menyebabkan putaran fan motor dibawah fan solenoid is normal and
standart. pula diketahui normal atau tidaknya fan speed sensor is also
pressure tersebut dengan cara membandingkan
standard pada shop manual. normal (it means normal
electricaly).
Cause Procedure, measuring,
location,criteria and remarks
Defective Perform Testing and adjusting.
Hydraulic "Testing fan hydraulic circuit"
System

13
Vol. 9, No. 2, Mei 2018 ISSN: 2085-8817

DINAMIKA Jurnal Ilmiah Teknik Mesin

Tabel 2. Hasil Pengukuran Pressure Pengecekan EPC Valve


Measurement Actual Standart Status Pemeriksaan dilakukan juga pada EPC Valve
yang merupakan salah satu komponen pada
112 135 – 190
Oil Pressure BAD hydraulic system dan berfungsi sebagai pengatur
kg/cm2 kg/cm2 swash plate melalui servo piston agar pressure
pompa dapat disesuakan dengan kecepatan fan
1159 1185 –
Fan Speed BAD motor.
RPM 1235 RPM Ini adalah komponen yang menghubungkan dan
menyesuaikan putaran fan motor yang
dibutuhkan oleh agar suhu water coolant selalu
Berdasarkan hasil pengukuran yang ditunjukan
terjaga dan tidak terjadi overheat Dalam
pada tabel 1, maka didapatkan pressure fan
pengecekan secara visual pada Solenoid
pump dan fan speed tidak mencapai standart.
terdapat kerusakan solenoid spull terjadi
Perbandingan pengukuran putaran fan jammed open dan tidak dapat digerakan hanya
motor actual dan perintah controller berdasarkan gaya magnet pada koil, terjadinya
kerusakan pada screener terlihat screener
Pengukuran ini mengetahui perbedaan putaran bolong kemungkinan screener sengaja di
tersebut, terjadi perbedaan yang signifikan maka lubangi, seal pada solenoid rusak.
kemungkinan adanya internal leakage yang
hilang pada sistem tersebut. Setelah diketahui permasalahan yang terjadi,
Diketahui telah terjadi perbedaan putaran yang maka selanjutnya
elanjutnya dilakukan pengukuran:
menyebabkan pompa mengalami penurunan 1. Pengukuran kesesuaian
sesuaian antara kecepatan
putaran. Jika perbedaan putaran ini terjadi terus Fan Motor actual dengan kecepatan fan
menerus efek yang akan ditimbulkan adalah motor perintah controller,, berdasarkan data
sebagai peringatan maka buzzer error akan terdapat penurunan kecepatan sebesar lebih
selalu menyala, akan menyebabkan kerusakan
keru dari 100 Rpm dan ketidak sesuaian antara
komponen hydraulic lainnya Karena, fan motor troler dengan kecepatan actual
perintah kontroler
yang tidak dapat mencapai putaran yang arah perintah controller dapat di gambarkan
diperintahkan kontroler maka water sebagi berikut,
coolanttemperature tidak dapat mencapai suhu
optimal sehingga kerusakan komponen engine
dapat terjadi.

Tabel 3. Pengukuran Fan Speed

Gambar 5. Diagram kerja sistem hydraulic fan motor

Controller menerima informasi dari W/T sensor


bahwa suhu mencapai 90⁰C C kemudian kontroler
menghentikan kiriman arus kepada koil
sehingga EPC Solenoid dapat mengatur sudut
fan pump menjadi maksimal agar pressure yang
dihasilkan fan pump besar sehingga dapat
memutar fan motor dengan RPM tinggi yang
ditentukan. Kondisi actual dari fan motor
14
Vol. 9, No. 2, Mei 2018 ISSN: 2085-8817

DINAMIKA Jurnal Ilmiah Teknik Mesin

tersebut tidak dapat berputar pada kecepatan kerja solenoid tersebut dikarenakan adanya
yang ditentukan sehingga kecepatan yang gaya magnetis yang mendorong solenoid
terdeteksi oleh sensor kecepatan pada fan motor tersebut melawan spring, jika koil diberi arus
selalu dibawah kecepatan yang diperintahkan maka plunger akan mendorong spull dan
kontroler yang menyebabkan tidak sesuainya menutup lubang ke tangki sehingga pressure
putran tersebut dan menyebabkan munculnya dari reducing valve akan masuk melewati
error DLM3MB. solenoid tersebut dan merubah sudut pompa
menjadi minimum sehingga pressure yang
2. Pengukuran Fan Pump, berdasarkan Shop dihasilkan kecil dikarenakan perbandingan
Manual hasil pengukuran menyatakan terbalik antar Arus dengan pump delivery.
pressure yang dihasilkan tidak standart. Jika spull pada solenoid mempunyai kondisi
Pressure yang tidak standart mengakibatkan jammed open dan port kearah tangki selalu
munculnya dugaan bahwa sistem telah tertutup, maka walapun arus yang diberikan
menglami internal leakage yang cukup besar diperkecil maka koil disenergized dan
yang mengakibatkan pressure dibawah seharusnya spring mendorong koil ke
standart. Pada saat pembongkaran pompa dudukan semula tetapi saat spull jammed
didapati adanya kondisi cradle pada pompa open tidak dapat mendorong kembali spull
yang abnormal terlihat bahwa dudukan tersebut ke dudukannya sehingga port kearah
snapring agar shaft dapat terkunci mengalami tangki selalu tertutup dan port oli kearah
kerusakan dan didapati adanya kondisi cradle swash plate selalu terbuka sehingga pressure
yang abnormal adanya kondisi tersebut dapat dari reducing valve yang besar selalu masuk
diindikasikan rocker arm yang duduk pada menekan servo piston dan mengakibatkan
cradle tidak terposisikan dengan servo piston mendorong swash plate
sempurna,sehingga menyebabkan pessure merubah sudutnya menjadi min, kondisi ini
yang berada dibawah standart dapat mengakibatkan pressure pompa selalu kecil
mengakibatkan putaran yang dihasilkan oleh sehingga tidak dapat memenuhi kecepatan
fan motor tidak sesuai dengan kontroler yang putaran yang di butuhkan oleh kontroler,
mengakibatkan munculnya error DLM3MB maka pada kondisi ini error selalu terjadi.
tersebut.
3. Pengecekan Visual terhadap Strainer, bukti
pengecekan strainer tersebut 4. KESIMPULAN
mengindikasikan besarnya hambatan yang
dilalui oli hydraulic pada menuju ke fan Kesimpulan yang dapatdiambil,bahwa dari hasil
pump dikarenakan supply oli yang tidak analisa dan pembahasan menunjukkan adanya
lancar maka dapat menimbulkan pressure material asing yang masuk ke dalam sistem
yang tidak maksimal. hydraulic dikarenakan beberapa sebab yaitu,
adanya majun yang tertinggal akibat
4. EPC Solenoid, kondisi dari screener EPC penyumbatan pada hose hydraulic system dan
Solenoid yang jebol dapat mengakibatkan adanya gram-gram yang menumpuk pada
masuknya kotoran kotoran atau logam yang screener.
dapat mengakibatkan Spull pada solenoid
sretch sehingga dapat dapat menyebabkan Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan
solenoid tersebut jammed. Penyebab dari peneliti menyarankan agar dilakukan penelitian
screener tersebut diindikasikan karena lebih lanjut yang membahas tentang bagaimana
adanya kesengajaan pada mekanik pada saat pengaruh material asing terhadap internal
pengecekan trouble tersebut. Permasalahan leakage yang menyebabkan fan control decline
ini mengakibatkan kotoran masuk kedalam pada hydraulic fan motor.
solenoid dan mengakibatkan jammed. Cara
15
Vol. 9, No. 2, Mei 2018 ISSN: 2085-8817

DINAMIKA Jurnal Ilmiah Teknik Mesin

DAFTAR PUSTAKA

[1] Komatsu. 2004. Shop Manual D375-6.


Komatsu
[2] Doddannavar, Ravi dan Barnard, Andries.
Practical HydraullicSistems: Operation and
Troubleshooting for Engineers and
Technicians.
[3] Ferdinand P. Boer. 1985,
“MekanikaUntukInsinyurStatika”,
PenerbitErlangga, Jakarta,
[4] United Tractor. 2008. Hydraulic System
Basic Course I. Jakarta:
YayasanKaryaBakti United Tractors.
[5] United Tractor. 2009. Basic Trouble
Shooting. Jakarta: YayasanKaryaBakti
United Tractors.
[6] United Tractor. 2011. Basic Mechanic
Course Product Knowledge and
Publication Book. Jakarta: PT. United
Tractors Tbk.

16

Anda mungkin juga menyukai