INFORMASI MANAJEMEN
Dosen Pengampu :
KELOMPOK 12
ANGGOTA :
- AMELIA PUTRI (1810313320015)
- ANNISA KHAIRANI (1810313120048)
- NIDA AZMI HIDAYANTI (1810313120061)
- SARMILA (1810313120009)
Contents
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 3
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 4
BAB I ........................................................................................................................................................ 5
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 5
BAB II ....................................................................................................................................................... 6
ISI............................................................................................................................................................. 6
2.1 Contoh Kasus Pengendalian Keuangan : Laporan Keuangan & Analisis ................................ 6
2.2 Contoh Kasus Sistem Informasi Manajemen : Informasi dan Manajer ................................. 8
2.3 Contoh Kasus 2 Sistem Informasi Manajemen : Informasi dan Manajer .............................. 9
KESIMPULAN ......................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSAKA ................................................................................................................................... 12
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
ANALISIS
Hasil dari Analisis data Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk dapat diperoleh
informasi sebagai berikut :
1. Rasio Likuiditas
Berdasarkan analisis Rasio Likuiditas, kinerja keuangan perusahaan mengalami penurunan di
tahun 2008, jika dibandingkan dengan satu tahun sebelumnya yaitu tahun 2007, begitu juga di
tahun 2009 dan dilanjutkan lagi penurunan di tahun 2010. Nilai Rasio Likuiditas pada
PT.UNILEVER Indonesia Tbk, sebagian besar berada di bawah angka 1, di mana semakin tinggi
Rasio Likuiditas suatu perusahaan seharusnya semakin besar kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban jangka pendek. Rasio Likuiditas yang lebih rendah pada tahun 2008
maupun di tahun 2010 menunjukkan manajemen yang buruk atas sumber likuiditas atau
pengelolaan aktiva lancar yang kurang bagus (kurang efisien) karena masih banyak aktiva yang
menganggur.
2. Rasio Aktivitas
Berdasarkan perhitungan pada analisis Rasio Aktivitas, Perusahaan hanya mengalami
perbaikan pada Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turnover) itu pun kecenderungannya
stabil, pada data Tabel 1 dapat dilihat Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turnover)
sempat mengalami kenaikan pada tahun 2009 dengan rasio 2,44 dari tahun sebelumnya, namun
kemudian mengalami penurunan di tahun 2010 dengan rasio 2,26. Sementara pada analisis rasio
lainnya mengalami kenaikan dimana berdasarkan evaluasi rasio jika rasio ini mengalami
kenaikan pada tahun berikutnya maka kinerja perusahaan tidak membaik bahkan bisa dikatakan
buruk dalam hal efisiensi nilai persediaan dan aktiva.
Kurang lebih selama 10 tahun, Facebook telah bermetamorfosis dari jejaring sosial
kecil dan khusus mahasiswa Ivy League College menjadi perusahaan go public dengan kekayaan
diperkirakan sebesar $50 milyar.
Perusahaan iklan telah lama memahami nilai informasi pribadi yang sangat berharga
yang belum pernah ada sebelumnya, yang dimiliki facebook mereka dapat membantu beriklanan
dengan perincian yang sagat spesifik, seperti hubungan status, lokasi, status ketenagakerjaan, buku
favorit, film atau tayangan televisi atau sumber-sumber kategori lainnya. Sebagai contoh, seorang
wanita yang tinggal di atlanta, yang memposting bahwa ia akan bertunangan mungkin akan ditawari
sebuah iklan tentang jasa fotografer pernikahan pada laman facebooknya. Ketika iklan ditanyangkan
pada kategiri Pengguna yang telah ditentukan, hasilnya jauh kebih baik, ketimbang periklanan
tradisional. Sejumlah perusahaan berkembang baik bersar maupun kecil telah memperhatikan : pada
2011, Facebook memperoleh pendapatan $3,2 Milyar untuk Periklanan yang mewakili 85% dari
keseluruhan pendapatannya. Sisanya berasal dari penjualan barang dan jasa digital, terutama dari
Zyng (Provider games yang terkenal dengan Poker).
Tujuan Facebook sebenarnya adalah untuk melayani jasa periklanan yang lebih
memiliki keterkaitan dengan penggunannya, ketimbang yang dapat dilakukan situs web lainnya.
Facebook memiliki beragam fitur yang berguna dan menarik. Hubungan facebook dengan
departemen tenaga kerja, membantu bertemunya pencari kerja dengan penyediaan lowongan
pekerjaan. Facebook membantu keluarga yang mengalami kehilangan hewan oeliharaan akibat
bencana alam ; Facebook memungkinkan tentara yang sedang bertugas untuk tetap dapat
berhubungan dengan keluarganya; Facebook memberikan peluang bagi perusahaan kecil untuk
menjaga kelangsungan upaya e-commercing mereka, serta perusahaan-perusahaan besar dalam
memperkuat merk mereka.
Nilai fundamental Facebook dan potensi pertumbuhannya bergantung pada
seberapa efisien ia dapat mempengaruhi data yang dikumpulkan dari pengguna untuk menarik
minat perusahaan iklan. Facebook juga berupaya untuk memperoleh keuntungan dari mengelola
dan menghindari tuntuntan privasi yang di suarakan oleh penggunanyadan pembuat undang-
undang. Seperti perusahaan yang sudah go public, Faceboon saat ini mengundang lebih banyak
perhatian dari kalangan investor dan pembuat undang-undang, karena tidak seperti dulu neraca,
aset,dan laporan keuangan yang dimilikinya saat ini dapat di akses setiap saat.
Facebook saat ini merupakan perusahaan tayangan iklan terkuat kedua di Amerika
Serikat setelah google dengan jumlah 28% iklan ditayangkan lewat facebook, namun
facebookberharapuntuk lebih dari sekedar pasar online, mefasilitasi penjualan barang dan jasa, yang
berpotensi mengancam amazon dan e-bay.
Analisis :
Facebook memperoleh pendapatan $3,2 Milyar untuk Periklanan yang mewakili 85% dari
keseluruhan pendapatannya. Facebook mengumpulkan data-data pribadi kita seperti hubungan
status, lokasi, status ketenagakerjaan, buku favorit, film atau tayangan televisi, dan lain-lainnya.
Facebook kemudian menghubungkan keperluan seorang pengguna dengan iklan perusahaan. Dari
sanalah FAcebook mendapatkan pendapatannya.
Starbucks merupakan perusahaan ritel penjual kopi terbesar di dunia dengan lebih dari
1.700 gerai di 55 negara di seluruh dunia. Selama bertahun-tahun, Starbucks terus tumbuh di
seluruh Amerika. Selama rentang waktu antara 2001-2007 perusahaan tersebut telah meningkatkan
jumlah gerainya sampai 3 kali lipat.
Ketika Starbucks mengetahui bahwa sepertiga dari pelanggan adalah pengguna aktif
smartphones, Starbucks menerapkan beberapa fitur dan perbaikan yang akan menarik bagi
pelanggan berbasis ini.
Starbucks menyiapkan teknologi yang memungkinkan pelanggan untuk membayar melalui
aplikasi dari smartphone. Aplikasi ini terintegrasi dengan Sistem Kartu Starbucks yang
memungkinkan pelanggan untuk melakukan pembayaran dimuka dan dapat diisi ulang di seluruh
kedai kopi Starbucks. Penerapan teknologi ini memberikan pelayanan yang lebih cepat dibandingkan
dengan metode pembayaran tradisional.
Starbucks Digital Networks adalah sebuah portal yang dikhususkan untuk telepon genggam
untuk menandingi teknologi web browsers. Pelanggan yang menggunakan teknologi ini akan
mendapatkan akses gratis untuk jurnal Wall Street, mengunduh iTunes secara gratis, dan berbagai
macam konten lainnya. Starbucks Digital Networks terbukti dapat meningkatkan hubungan antara
Starbucks dan pelanggannya.
Starbucks juga menggunakan teknologi jaringan informasi yang terhubung dengan sistem
internal persuhaan untuk membantu manager untuk melakukan pengawasan dan pembuatan
laporan atas kinerja kedai kopi dan karyawan di wilayahnya. Selain menggunakan teknologi jaringan
untuk karyawannya, Starbucks juga memanjakan pelanggan dengan fasilitas aplikasi pada platform
smartphone dan Starbucks Digital Network.
Teknologi informasi memegang peranan inti pada strategi bisnis yang diambil oleh
Starbucks. Teknologi informasi membatu starbucks untuk menyediakan jaringan, menyediakan
aplikasi di smartphone yang terintegrasi dengan sistem perusahaan, menganalisis kebutuhan
pelanggan, membantu melakukan pengolahan data penjualan, membantu dalam pembuatan
laporan dll.
Kemajuan starbucks dibidang penjualan tidak membuat starbucks berjalan sampai titik itu
saja. Starbucks mulai mengembangkan sistem informasi untuk mendukung proses bisnis yang sudah
baik dan tertata rapi tersebut. Dengan semakin banyak cabang kedai kopi diseluruh dunia, starbucks
ingin kedai kopinya tetap menjadi andalan para pelanggan dimanapun mereka berada.
Adapun sistem informasi yang digunakan oleh Starbucks adalah melalui website
www.starbucks.com dimana melalui website ini semua customer dari Starbucks dapat dengan
mudah mengakses apapun yang mereka butuhkan. Starbucks pun memiliki komunitas online jejaring
social facebook, twitter, flickr, dan youtube yang merupakan tempat para customer untuk bertukar
pikiran.Uniknya ada juga komunitas lainnya yaitu My Starbucks Idea dimana melalui komunitas ini
para customer dapat menuangkan ide-ide mereka mengenai apa yang dapat di buat oleh Starbucks
sesuai dengan ide-ide yang mereka berikan sehingga komunikasi antara pihak Starbucks dan
customers dapat terjadi contohnya: resep-resep baru dari konsumen yang dapat direalisasikan.
Semua ini dapat kita akses melalui website Starbucks. Sistem Informasi lainnya yang digunakan
adalah mobile Application untuk iPhone mobile application card untuk blackberry and iPhone
dimana customer bisa langsung mengecek kartu dan berapa banyak bintang yang mereka telah
kumpulkan secara mobile tanpa harus menggunakan kartu secara fisik. Untuk pemesanan coffee
secara online dapat kita akses melalui www.starbucksstore.com melaui 3 step yaitu pemilihan
pesanan, jumlah yang di pesan, dan “add to chart” dalam hal coffee delivery konsumen tidak perlu
khawatir karena Starbuck sendiri telah bekerja sama dengan pihak UPS (United Parcel Service) dalam
hal shipping. Jadi semuanya dapat kita atur hanya dalam sekali klik pada link “coffee delivery” yang
ada di StarbucksStore.
Dengan adanya Sistem Informasi diatas dapat terlihat bahwa Starbucks sendiri begitu
mementingkan kepuasan konsumen akan kopi dan produk lain yang mereka tawarkan. Adanya
konsistensi ini membuat customer menjadi loyal akan produk Sturbucks apalagi didukung Sistem
Informasi yang terbukti “going online and global” sehingga memudahkan konsumen dimana saja
untuk menikmati secangkir kopi.Hal inilah yang membuat Starbucks Coffee Company sebagai kedai
kopi no.1 di dunia hingga saat ini. Terbukti dengan misi mereka yaitu to inspire and nurture the
human spirit – one person, one cup and one neighborhood at a time.
ANALISIS :
Berfokus pada Peluang Pasar
Starbucks mengetahui bahwa sepertiga dari pelanggannya adalah pengguna smartphone
yang aktif. Oleh karena itu,dari informasi tersebut Starbucks menyiapkan sebuah aplikasi yang
terintegrasi dengan Starbucks Card System. Penggunaan aplikasi ini terbukti dengan adanya laporan
dari banyak pelanggan yang mengatakan bahwa metode ini memberikan pelayanan yang lebih cepat
jika dibandingkan dengan pelayanan tradisional.
KESIMPULAN
Laudon, Kenneth C dan Jane P. Laudon. 2007. Sistem Informasi Manajemen. Edisi Ke-10.
Terjemahan Chriswan Sungkono dan Machmudin Eka P. Jakarta : Salemba 4