Anda di halaman 1dari 19

Nurjannah Rianie, Pendekatan ...

JURNAL
“METODE DAN PENDEKATAN PENDIDIKAN ISLAM ”

Dosen Pengampu :
Ana Maryanti S.Ag, M.Pd
Disusun Oleh :
Sasi Hanila

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) CURUP
TAHUN 2023

PENDEKATAN DAN METODE PENDIDIKAN ISLAM


(Sebuah Perbandingan dalam Konsep Teori Pendidikan Islam
dan Barat)
Nurjannah Rianie
Abstrak
Jurnal: Management of Education, Volume 1, Issue 2, ISSN 977-2442404 [1]
Nurjannah Rianie, Pendekatan ...

Kemajuan sebuah Negara sangat tergantung kepada kemajuan pendidikannya (termasuk


di dalamnya pendidikan Islam), dan dalam pendidikan itu erat kaitannya dengan penggunaan
pendekatan dan metode yang dilakukan selama proses belajar mengajar terjadi. Pendekatan dan
metode selayaknya dikuasai oleh seorang pengajar supaya bisa mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan. Penggunaan pendekatan dan metode yang tepat dan sesuai dengan materi pelajaran
serta situasi dan kondisi yang ada akan mengantarkan anak didik ke dalam penguasaan isi
pelajaran yang diharapkan.
Begitu pentingnya pendekatan dan metode dalam pendidikan, maka pendidik dituntut
profesionalitasnya dalam mengembangkan pendekatan dan metode tersebut. Pendidik harus
mengetahui keunggulan dan kelemahan dari masing-masing pendekatan dan metode yang akan
diguna-kan serta menentukan pilihan yang paling tepat sehingga peserta didik lebih aktif dan
kritis dalam proses pembelajaran. Dan yang paling terpenting adalah dengan pendekatan dan
metode itu, peserta didik sampai kepada tujuan yang diinginkan.

Kata Kunci: Pendekatan, Metode, Pendidikan Islam

A. Pendahuluan Sebuah realita bahwa cara penyampai-


Pendidikan Islam sebagai sebuah an yang komunikatif lebih disenangi oleh
sistem adalah suatu kegiatan yang di peserta didik walaupun sebenarnya materi
dalamnya terkandung aspek tujuan, kuriku- yang disampaikan sesungguhnya tidak
lum, guru, metode, pendekatan, sarana terlalu menarik. Sebaliknya, sebagus apapun
prasarana, lingkungan, adminstrasi, dan materi yang akan kita ajarkan, kalau cara
sebagainya yang antara satu dan lainnya atau metodenya kurang tepat maka semua
saling berkaitan dan membentuk suatu itu tidak akan bisa dicerna oleh peserta
sistem yang terpadu. (Ahmad Tafsir, 2001: didik, sehingga tujuan yang sudah kita
47-151) tetapkan akan sia-sia dan percuma.
Dalam proses pendidikan Islam, Oleh karena itu penerapan metode dan
pendekatan dan metode memiliki keduduk- pendekatan yang tepat sangat mempengaruhi
an yang sangat signifikan untuk mencapai pencapaian keberhasilan dalam proses
tujuan. Bahkan melalui pendekatan dan belajar mengajar. Pendekatan dan metode
metode sebagai seni dapat mentransfer ilmu yang tidak tepat akan berakibat terhadap
pengetahuan/materi pelajaran kepada peserta pemakaian waktu yang tidak efesien.
didik dianggap lebih signifikan dibanding Keberhasilan penggunaan suatu pen-
dengan materi itu sendiri. Sebuah adigum dekatan dan metode merupakan keberhasilan
mengatakan bahwa ‘al-Thariqat Ahamm proses pembelajaran yang pada akhirnya
Min al-Maddah’ (metode jauh lebih penting berfungsi sebagai diterminasi kualitas pendi-
dibanding materi). dikan. Sehingga pendekatan dan metode

[2] Jurnal: Management of Education, Volume 1, Issue 1, ISSN 977-2442404


Nurjannah Rianie, Pendekatan ...
pendidikan yang dikehendaki akan mem- masih dibagi dua, berarti dipandang atau
bawa kemajuan pada semua bidang ilmu dihampiri dengan, dan cara menghampiri
pengetahuan dan keterampilan. atau memandang fenomena (budaya dan
Kemajuan sebuah Negara sangat social). Kalau dipandang dengan, pendekat-
tergantung kepada kemajuan pendidikannya an menjadi paradigma, sedang kalau cara
(termasuk di dalamnya pendidikan Islam), memandang atau menghampiri, pendekatan
dan dalam pendidikan itu erat kaitannya menjadi perspektif atau sudut pandang.
dengan penggunaan pendekatan dan metode Kedua, pendekatan berarti disiplin ilmu.
yang dilakukan selama proses belajar Maka ketika disebut studi Islam dengan
mengajar terjadi. Pendekatan dan metode pendekatan sosiologis sama artinya dengan
selayaknya dikuasai oleh seorang pengajar mengkaji Islam dengan menggunakan
supaya bisa mencapai tujuan yang sudah disiplin ilmu sosiologi. Konsekuensinya,
ditetapkan. Penggunaan pendekatan dan pendekatan di sini menggunakan teori atau
metode yang tepat dan sesuai dengan materi teori-teori dari disiplin ilmu yang dijadikan
pelajaran serta situasi dan kondisi yang ada sebagai pendekatan.
akan mengantarkan anak didik ke dalam Ada juga dua istilah lain yang juga
penguasaan isi pelajaran yang diharapkan. dengan pendekatan, yakni episteme dan
Pemilihan pendekatan dan metode wacana. Episteme adalah cara manusia
juga harus benar dan tepat sesuai dengan menangkap, yaitu cara manusia memandang
karakter dan sifat materi yang akan disaji- dan memahami sesuatu fenomena. (Moham-
kan, sehingga tidak akan menjadi pengha- mad Arkoun, 1994: 21) Adapun wacana
lang kelancaran jalannya proses belajar adalah cara manusia membicarakan kenyata-
mengajar. Oleh karena itu baik pendekatan an.
maupun metode yang digunakan oleh pendi- Michel Foucault (1926-1984),
dik dapat dikatakan berhasil apabila dengan manusia pada tiap-tiap zaman menangkap
pendekatan dan metode tersebut dapat kenyataan dengan cara-cara tertentu, atau
dicapai tujuan yang diharapkan. (Mahmud & dengan caranya sendiri-sendiri. Masih
Tedi Priatna, 2008: 160) menurut Foucault, episteme dan wacana juga
Dalam jurnal ini, akan digambarkan tunduk pada berbagai aturan yang
secara khusus terkait berbagai jenis pende- menentukan apa yang dipandang atau
katan dan metode yang digunakan dalam dibicarakan dari kenyataan, apa yang
konteks pendidikan Islam maupun Barat. dianggap penting dan tidak penting, hubung-
an apa yang diadakan antara berbagai unsur
B. Pembahasan kenyataan dalam penggolongan dan analisis,
1. Pengertian Pendekatan dan Metode dan sebagainya. Dengan kata lain, setiap
Pendidikan zaman, memandang dan membicarakan
Ada beberapa istilah lain yang kenyatakaan dengan cara yang berbeda-beda
mempunyai arti yang hampir sama dan (dengan caranya sendiri-sendiri).
menunjukkan tujuan yang sama dengan Karena itu, pendekatan sangat erat
pendekatan, yaitu theoretical framework, hubungannya dengan kerangka teori. Dalam
conceptual framework, approach, perspec- arti bahwa teori yang digunakan untuk
tive, point of view (sudut pandang), menganalisis fenomena yang diteliti adalah
paradigm (paradigm). Semua istilah ini bisa teori atau teori-teori yang dimiliki ilmu
diartikan sebagai cara memandang dan pendekatan yang digunakan.
menjelaskan gejala atau peristiwa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indone-
(Khoiruddin Nasution, 2009: 189-190) sia, pendekatan adalah (1) proses perbuatan,
Tentang apa yang dimaksud dengan cara mendekati; (2) usaha dalam rangka
pendekatan masih diperdebatkan dan mela- aktivitas penelitian untuk mengadakan
hirkan dua kelompok besar. Pertama, dan hubungan dengan orang yang diteliti;

Jurnal: Management of Education, Volume 1, Issue 2, ISSN 977-2442404 [3]


Nurjannah Rianie, Pendekatan ...
metode-metode untuk mencapai pengertian Kata-kata serupa ini banyak dijumpai dalam
tentang masalah penelitian. (Depdikbud, al-Qur'an menurut Muhammad Fuad Abd al-
1995: 218) Dalam bahasa Inggris, pendekat- Baqi di dalam al-Qur'an kata al-Thariq-
an diistilahkan dengan “approach”. Dalam ah diulang sebanyak sembilan kali. Kata ini
bahasa Arab disebut dengan “madkhal”. terkadang dihubungkan dengan objeknya
Secara terminology Mulyanto Sumar- yang dituju oleh al-Thariqah seperti neraka,
di (1975: 1-12) menyatakan, bahwa pende- sehingga jalan menuju neraka (Q.S 4:169)
katan bersifat axiomatic. Ia terdiri dari terkadang dihubungkan dengan sifat dari
serangkaian asumsi mengenai hakekat jalan tersebut, seperti al-Thariqah al-
bahasa dan pengajaran bahasa serta belajar Mustaqimah yang diartikan jalan yang lurus
bahasa. Bila dikaitkan dengan pendidikan, (Q.S. 46:30).
“pendekatan” berarti serangkaian asumsi Sebagaimana yang dikutip oleh Mu-
mengenai hakikat pendidikan Islam dan hammad Noor Syam (1986: 24), secara
pengajaran agama Islam serta belajara teknis menerangkan bahwa metode adalah:
agama Islam. 1) Suatu prosedur yang dipakai untuk
Ramayulis dan Samsul Nizar (2009: mencapai suatu tujuan. 2) Suatu teknik
209) mengemukan, pendekatan (approach) mengetahui yang dipakai dalam proses
merupakan pandangan falsafi terhadap mencari ilmu pengetahuan dari suatu materi
subjec-matter yang harus diajarkan dan tertentu. 3) Suatu ilmu yang merumuskan
selanjutnya melahirkan metode belajar. aturan-aturan dari suatu prosedur.
Dari uraian di atas dapat dikemuka- Selain itu ada pula yang mengatakan
kan bahwa pendekatan merupakan proses bahwa metode adalah suatu sarana untuk
kegiatan yang dilakukan dalam hal mende- menemukan, menguji, dan menyusun data
kati sesuatu. Jika dikaitkan dengan yang diperlukan bagi pengembangan. Ada
pendekatan pendidikan berarti suatu proses lagi pendapat yang mengatakan bahwa
kegiatan, perbuatan, dan cara mendekati metode sebenarnya berarti jalan untuk
bidang pendidikan sehingga mempermudah mencapai tujuan. Jalan untuk mencapai
pelaksanaan kegiatan pendidikan tersebut. tujuan itu bermakna ditempatkan pada
Jika dalam kegiatan pendidikan, metode posisinya sebagai cara untuk menemukan,
berfungsi sebagai cara mendidik, maka menguji, dan menyusun data yang
pendekatatan berfungsi sebagai alat bantu diperlukan bagi pengembangan ilmu atau
agar penggunaan metode tersebut mengala- tersistematisasikannya suatu pemikiran.
mi kemudahan dan keberhasilan. Dari beberapa pengertian yang
Kata metode atau metoda berasal dari diformulasikan oleh para pakar di atas
bahasa Greek (Yunani). Secara etimologi, tentang pengertian metode pendidikan
kata metode berasal dari dua suku perkataan Islam. Kita dapat menyimpulkan tentang
yaitu metha dan hodos. Metha berarti pengertian metode pendidikan. Seperti yang
melalui atau melewati, dan hodos berarti dikemukakan oleh al-Syaibaniy (1979: 553)
jalan atau cara yang harus dilalui untuk yaitu, segala segi kegiatan yang terarah yang
mencapai tujuan tertentu. (M. Arifin, 1991: dikerjakan oleh guru dalam rangka kemes-
61) tian-kemestian mata pelajaran yang
Dalam bahasa Arab metode diung- diajarkannya, ciri-ciri perkembangan peserta
kapkan dalam berbagai kata. Terkadang didiknya, dan suasana alam sekitarnya dan
digunakan kata al-thariqah, Manhaj, dan al- tujuan membimbing peserta didik untuk
Wasilah. Al-thariqah berarti jalan, Manhaj mencapai proses belajar yang diinginkan
berarti sistem, dan al-Wasilah berarti pe- dan perubahan yang dikehendaki pada
rantara atau mediator. Dengan demikian, tingkah laku mereka.
kata arab yang dekat dengan arti metode Ahmad Tafsir secara umum
adalah Al-thariqah. (Ramayulis, 2001: 77) membatasi bahwa metode pendidikan adalah

[4] Jurnal: Management of Education, Volume 1, Issue 1, ISSN 977-2442404


Nurjannah Rianie, Pendekatan ...
semua cara yang digunakan dalam upaya rational”atau makhluk yang berfikir “haya-
mendidik. Kemudian Abdul Munir Mulkan wanun nathiq”, sehingga segala sesuatu
(1993: 250), mengemukakan bahwa metode yang menyangkut perkembangannya
Pendidikan adalah suatu cara yang dipergu- didasarkan kepada sejauh mana pengem-
nakan untuk menyampaikan atau mentrans- bangan berpikir dapat dikembangkan.
formasikan isi atau bahan pendidikan Dalam proses belajar mengajar,
kepada anak didik. pendekatan filosofis dapat diaplikasikan
Selanjutnya jika kata metode tersebut ketika guru mengajar. Contohnya pada
dikaitkan dengan pendidikan Islam, dapat pelajaran mengenai proses terjadinya alam
membawa arti sebagai jalan untuk mena- atau manusia, dari mana manusia berasal,
namkan pengetahuan agama pada diri bagaimana proses kejadiannya sampai pada
seseorang sehingga dapat terlihat dalam terciptanya bentuk manusia. Hal ini terus
pribadi objek sasaran, yaitu pribadi Islami. berlangsung sampai batas maksimal pemi-
Selain itu metode pendidikan Islam dapat kiran manusia, hingga pada zat yang tidak
diartikan sebagai cara untuk memahami, dapat dijangkau oleh pemikiran, yaitu Allah
menggali, dan mengembangkan ajaran SWT.
Islam, sehingga terus berkembang sesuai Dalam hal ini Alquran benar-benar
dengan perkembangan zaman. memberikan motivasi kepada manusia untuk
2. Berbagai Jenis Pendekatan dan Meto- selalu menggunakan pikirannya secara tepat
de Pendidikan guna untuk menemukan hakikatnya selaku
Jenis Pendekatan Pendidikan, pendi- hamba Allah, selaku makhluk sosial dan
dikan tidak akan efektif jika tidak melaku- selaku khalifah Allah di bumi.
kan pendekatan ketika menyampaikan suatu Pendekatan filosofis, Alquran
materi dalam proses belajar mengajar. memberikan konsep secara konkrit dan
Dalam proses pendidikan Islam, pendidikan mendalam. Terbukti dengan adanya peng-
yang tepat guna adalah pendidikan yang hargaan Allah kepada manusia yang selalu
mengandung nilai-nilai yang sejalan dengan menggunakan rasio pemikirannya.
materi pelajaran dan secara fungsional dapat Tujuan pendekatan ini dimaksudkan
dipakai untuk merealisasikan nilai-nilai ideal agar siswa dapat menggunakan pemikiran
yang terkandung dalam tujuan pendidikan (rasio) seluas-luasnya sampai titik maksimal
Islam. dari daya tanggapnya, sehingga siswa
Ada beberapa pendekatan yang terlatih untuk terus berfikir dengan
dipakai dalam pendidikan Islam maupun menggunakan kemampuan berfikirnya.
Barat. Menurut Armai Arief, ada lima Pendekatan Induksi-Deduksi. Pende-
pendekatan yang dipakai dalam kegiatan katan induksi adalah suatu pendekatan yang
proses belajar mengajar, yaitu pendekatan penganalisaannya secara ilmiah, bertolak
filosofis, induksi-deduksi, sosio-kultural, dari kaidah (hal-hal, peristiwa) khusus untuk
fungsional dan emosional. menentukan hukum (kaidah) yang bersfat
Pendekatan filosofis. Berdasarkan umum (universal). Atau dengan kata lain
pendekatan filosofis, bagi pendidikan Islam penentuan kaidah umum berdasarkan
dapat diartikan sebagai studi proses tentang kaidah-kaidah khusus.
kependidikan yang didasari dengan nilai- Orang yang pertama memperkenal-
nilai ajaran Islam menurut konsep filosofis, kan pendekatan ini adalah para ilmuan
berdasarkan Alqur’an dan Assunnah. Berbe- muslim, namun kenyataannya orang lebih
da dengan Barat yang dilandasi oleh nilai- mengetahui bahwa yang memperkenalkan
nilai dari hasil pemikiran, hasil riset para pendekatan ini adalah Roger Bacon.
ahli, dan adat kebiasaan. Pendekatan Tujuan pendekatan ini adalah untuk
filosofis ini memandang bahwa manusia melatih siswa agar terbiasa berfikir ilmiah,
adalah makhluk rasional atau “homo membanding, menimbang antara bagian-

Jurnal: Management of Education, Volume 1, Issue 2, ISSN 977-2442404 [5]


Nurjannah Rianie, Pendekatan ...
bagian dan mengambil simpulan dan prin- 2. 2) Kesatuan masyarakat, seperti
sip-prinsip umum. dijelaskan dalam QS. Al-Anbiya ayat 92. 3)
Sedangkan pendekatan deduksi ada- Persaudaraan antar anggota masyarakat,
lah kebalikan dari pendekatan induksi. seperti dijelaskan dalam QS. Al-Hujurat ayat
Kalau induksi bergerak dari hal-hal yang 10.
bersifat khusus ke umum, sementara deduksi Pendekatan Fungsional. Sesuai deng-
adalah sebaliknya, yaitu cara berfikir analisa an pengertian fungsional yaitu dilihat dari
ilmiah yang bergerak dari hal-hal yang segi fungsi. Maka yang dimaksud dengan
bersifat umum kepada hal-hal yang bersifat pendekatan fungsional dalam kaitannya
khusus. dengan pendidikan Islam adalah “penyajian
Pendekatan deduksi ini paling banyak materi pendidikan Islam dengan penekanan
dipakai dalam logika klasik Aristoteles yaitu pada segi kemanfaatannya bagi siswa dalam
dalam bentuk sylogisme yang menarik kehidupan sehari-hari”.
simpulan berdasarkan atas premis-premis Dengan berdasarkan kepada pende-
sebelumnya. Contoh yang paling klasik: katan ini, materi yang dipersiapkan untuk
Semua manusi bisa mati. Sokrater adalah disampaikan kepada anak didik adalah
manusia. Jadi, Sokrates bisa mati. materi yang sesuai dengan kebutuhan anak
Tujuan pendekatan ini sama dengan didik dalam kehidupan bermasyarakat.
induksi, yang membedakannya terletak pada Karena harus disadari sepenuhnya bahwa
sifat kekhususan dan keumumannya saja, materi pelajaran yang disampaikan kepada
dan sama-sama membimbing siswa agar anak didik tidak hanya sekedar untuk
dapat mengambil kesimpulan dari berbagai memajukan aspek kognitifnya, tetapi juga
persoalan analiisis yang ada. untuk kelangsungan hidupnya di masa
Pendekatan Sosio-Kultural. Pende- mendatang.
katan ini bertumpu pada pandangan bahwa Pendekatan Emosional. Emosional
manusia adalah makhluk yang bermasyara- secara lughawi berarti “menyentuh perasa-
kat dan kebudayaan sehingga dipandang an, mengharukan”. Secara terminologi,
sebagai “homo socius” dan ”homo sapiens” pendekatan emosional adalah “usaha untuk
dalam kehidupan bermasyarakat dan menggugah perasaan dan emosi siswa
berkebudayaan. dalam meyakini, memahami dan menghayati
Pada hakikatnya, manusia itu di ajaran agamanya”.
samping sebagai makhluk individu juga Melalui pendekatan emosional, setiap
sebagai makhluk sosial, karena manusia pendidik selalu berusaha untuk “membakar”
tidak dapat hidup sendiri, terpisah dari semangat (ghirah) anak didiknya dalam
manusia-manusia yang lain. Manusia melaksanakan ajaran-ajaran agama yang
senantiasa hidup dalam kelompok-kelompok sesuai tuntunan Alqur’an dan Assunnah.
kecil, seperti keluarga atau masyarakat. Memberikan sentuhan rohani kepada anak
Pendekatan ini sangat efektif dalam didik diyakini sangat besar kontribusinya
membentuk sifat kebersamaan siswa dalam dalam memicu dan memacu semangat
lingkungannya, baik di sekolah maupun mereka dalam beribadah dan menuntut ilmu.
masyarakat. Pola pendekatan ini ditekankan Asumsi di atas didukung oleh sebuah
pada aspek tingkah laku di mana guru keyakinan bahwa setiap kita memiliki emosi
hendaklah dapat menanamkan rasa kebersa- dan emosi selalu berhubungan dengan
maan, dan siswa dapat menyesuaikan diri perasaan, setiap orang yang disentuh pera-
baik dalam individu maupun sosialnya. saannya, secara otomatis emosinya juga
Bentuk-bentuk pengaplikasian pende- akan tersentuh.
katan ini dalam Alquran disebutkan seperti Sebagai contoh, seorang anak didik
berikut: 1) Tolong menolong antar sesama, akan tersentuh perasaannya melihat dan
seperti dijelaskan dalam QS. Al-Maidah ayat mendengar saudaranya khususnya yang

Jurnal: Management of Education, Volume 1, Issue 2, ISSN 977-2442404 [109]


Nurjannah Rianie, Pendekatan ...
sebaya yang sedang mendapat kecelakaan. Menurut para ahli pendidikan, metode
Indikasi dari kesedihan itu, ia bisa menangis pendidikan yang dipakai dalam dunia
dan merasa kehilangan ketika temennya pendidikan sangat banyak. Hal ini tidak
yang sedang mendapat musibah tersebut terlepas dari tujuan yang ingin dicapai dalam
tidak bisa bermain bersamanya. Ketika kita dunia pendidikan, yaitu membentuk anak
melihat dan mendengar berita TV didik menjadi lebih baik dari sebelumnya.
bagaimana saudara-saudara kita di Palestina Dan berikut ini akan beberapa jenis metode
diperlakukan secara tidak manusiawi oleh pendidikan Islam baik secara umum maupun
tentara Israel, perasaan kita akan tersentuh khusus seperti yang dikemukakan oleh
dan dapat memicu emosi kita untuk tokoh pendidikan Islam seperti berikut:
menolong mereka serta berusaha untuk Omar Mohammad al-Toumy al-
melawan kaum zionis tersebut sebagai Syaibany. Dalam bukunya, Syaibany
bentuk empaty. memaparkan beberapa metode pendidikan,
Kedua contoh di atas memberikan yaitu:
gambaran bahwa perasaan yang ada pada Metode Pengambilan Kesimpulan atau
setiap manusia pada dasarnya dapat menye- Induktif. Metode ini bertujuan untuk
suaikan diri terhadap lingkungan sekitarnya. membimbing pelajar untuk mengetahui
Oleh karena itu pendidikan sebagai sebuah fakta-fakta dan hukum-hukum umum
proses dinilai sangat potensial dalam melalui jalan pengambilan kesimpulan.
membentuk manusia-manusia yang berkua- Metode ini mulai dengan membahas dari
litas melalui pendekatan emosional ini. bagian-bagian yang kecil untuk sampai
Karena emosi sangat berperan dalam kepada undang-undang umum.
pembentukan kepribadian seseorang. Metode ini dapat digunakan pada
Seiring dengan pendekatan emosio- berbagai ilmu yang mejadi tumpuan
nal tersebut, metode-metode yang dapat perhatian pendidikan Islam. Misalnya,
dipakai antara lain adalah metode cerita, nahwu, saraf, fiqhi, hitungan, teknik, fisika,
metode sosio drama dan ceramah. kimia dan dalam berbagai ilmu yang lain.
Ramayulis dan Samsul Nizar, ada 6 Dan metode ini telah digunakan oleh
pendekatan yang dipakai dalam kegiatan pendidik-pendidik dan cerdik pandai Islam.
proses belajar mengajar, yaitu pendekatan Orang-orang Islamlah yang mula-mula
pengalaman, pembiasaan, emosional, menggunakan dan memantapkan metode ini
rasional, fungsional, dan ketauladanan. sebelum munculnya Roger Bacon, dan
Syaiful Bahri Djamarah (2002: 81), sesudah itu Francis Bacon yang selalu
ada 11 pendekatan yang dipakai dalam dianggap orang sebagai pencipta metode
kegiatan proses belajar mengajar, yaitu tersebut.
pendekatan individual, kelompok, bervaria- Metode Perbandingan. Metode ini
si, edukatif, pengalaman, pembiasaan, berbeda dengan metode induktif, dimana
emosional, rasio-nal, fungsional, keagama- perpindahan menurut metode ini dari yang
an, dan kebermaknaan. umum kepada yang khusus, dari keseluruhan
3. Jenis Metode Pendidikan kepada bagian-bagian yang kecil, dimana
Dari literatur pendidikan Barat dapat disebutkan prinsip umum dahulu, kemudian
diketahui banyak metode pendidikan yang diberi contoh-contoh dan perincian-
berkembang secara umum seperti metode perincian yang menjelaskan dari prinsip-
ceramah, tanya jawab, diskusi, sosio drama, prinsip umum tersebut. Metode perbanding-
bermain peran, pemberian tugas, resitasi, an dapat digunakan pada pengajaran sains
dan sebagainya. Metode-metode pendidik- dan pelajaran-pelajaran yang mengandung
an yang dikembangkan di Barat dapat saja prinsip-prinsip, hukum-hukum, dan fakta-
diambil atau digunakan untuk memperkaya fakta umum yang dibawahnya termasuk
teori metode pendidikan Islam. bagian-bagian dan masalah cabang. Dapat

[110] Jurnal: Management of Education, Volume 1, Issue 1, ISSN 977-2442404


Nurjannah Rianie, Pendekatan ...
juga dipakai dalam mengajarkan bahasa, Metode Lingkaran. Pada metode ini,
baik sastra atau nahwu, sejarah, saraf dan yang terus menerus dipergunakan pada
lain-lain. yayasan-yayasan pendidikan dalam dunia
Pendidik-pendidik dan para ulama- Islam semenjak bermulanya dakwah Is-
ulama Islam sudah banyak menggunakan lamiyah. Pelajar-pelajar mengelilingi guru-
metode perbandingan dalam pengajaran, gurunya dalam setengah bulatan untuk
perbincangan dan dalam usaha membuk- mendengarkan syarahnya. Kalau guru itu
tikan kebenaran fikiran dan kepercayaan duduk, ia duduk bersandar pada sebuah
mereka pada karya-karyanya. Terutama tiang di Mesjid menghadap kiblat. Sebagian
sesudah mereka berhubungan dengan logika ulama mengkhususkan tiang-tiang tertentu
Aristoteles, yang pertama kali merupakan yang dijadikan majlisnya sepanjang hidup-
logika perbandingan. nya. Kalau seorang guru telah memilih
Metode Kuliah. Metode kuliah adalah tempat tertentu untuk tempat pengajarannya
metode yang menyatakan bahwa mengajar maka biasanya beliaulah mendapat keuta-
menyiapkan pelajaran dan kuliahnya, maan untuk menempati tempat tersebut.
mencatatkan perkara-perkara penting yang Guru-guru yang memasuki halaqah
ingin dibicarakannya. Ia memulai kuliahnya pelajaran harus telah berwudu' dan berbau
dengan mengutarakan sepintas lalu tentang harum dan dalam bentuk pakaian yang baik
perkara-perkara penting yang ingin dibicara- dan dengan khusu' kepada Allah, terutama
kan. Kemudian menjelaskan dengan terpe- pada pelajaran tafsir dan hadits. Guru
rinci tentang perkara-perkara yang memulai pelajaran dengan membaca Bis-
disimpulkannya pada permulaan kuliahnya. millah, dengan memuji kepada Allah dan
Pelajar-pelajar mengikuti dengan mendengar mengucapkan salawat kepada Nabi SAW.
dan mencatat apa yang difahami dari kuliah Kemudian barulah dia memulai pelajaran-
itu, untuk dipelajari sekali lagi dengan cara nya. Sehingga bila ia selesai ditutupnya
masing-masing. dengan membaca al-Fatihah kemudian
Pendidik-pendidik Islam mengenal murid-muridnya disuruh untuk membaca
metode ini, sebagaimana juga mereka telah pelajaran yang akan datang.
mengenal dua metode sebelumnya. Mereka Metode Riwayat. Metode ini dianggap
menggunakannya dalam pengajaran, bim- salah satu metode dasar yang digunakan
bingan, dan dakwah kepada jalan Allah. oleh pendidik Islam. Hadits, bahasa dan
Mereka telah meletakkan dasar-dasar, sastera Arab termasuk ilmu-ilmu Islam, dan
prinsip-prinsip dan syarat-syarat yang segi-segi pemikiran Islam yang paling
menjamin kejayaannya sebagai metode banyak menggunakan metode ini. Tentang
mengajar dakwah. hadits Nabi, sahabat-sahabat Nabi SAW
Metode Dialog dan Perbincangan. meriwayatkan apa yang didengarnya dari
Metode Dialog adalah metode yang ber- beliau tentang hukum-hukum petunjuk, atau
dasarkan pada dialog, perbincangan melalui pekerjaan-pekerjaan dan keadaan disaksikan
tanya jawab untuk sampai kepada fakta yang dan dilaksanakan.
tidak dapat diragukan, dikritik dan dibantah Metode Mendengar. Metode ini
lagi. Ahli-ahli pendidikan Islam telah dilakukan dengan cara mendengarkan
mengenal metode dialog yang dianggap oleh sesuatu. Metode ini banyak digunakan pada
pendidik-pendidik modern berasal dari abad pertama dakwah Islamiyah, karena
filosof Yunani Socrates, kemudian mereka pada saat itu tulisan dan pembacaan belum
kembangkan sesuai dengan tabiat agama dan tersebar luas dimasyarakat. Dan juga karena
ahlaknya. Dan atas itulah didasarkan metode para ahli pada abad itu tidak senang menulis
perdebatan yang betul-betul merupakan apa yang diriwayatkannya sebab kawatir
salah satu ciri-ciri khas pendidikan Islam. kalau tulisan itu akan serupa dengan al-
Qur’an.

Jurnal: Management of Education, Volume 1, Issue 2, ISSN 977-2442404 [111]


Nurjannah Rianie, Pendekatan ...
Metode Membaca. Metode ini biasa disebut dengan Studi Banding. Pada
merupakan alat yang digunakan dalam saat ini studi banding banyak dipraktekkan
mengajarkan dan meriwayatkan karya dalam lingkungan pendidikan dari TK, SD,
ilmiah yang biasanya bukan karya guru SMP, SMA, Perguruan Tinggi, bahkan
sendiri. Menurut metode ini murid instansi pemerintah maupun swasta. Hal ini
membacakan apa yang dihafalnya kepada didasarkan pada manfaat yang diperoleh dari
gurunya atau orang lain membacanya metode ini. Dengan metode ini kita akan
sedang dia mendengar. mempunyai banyak teman, mendapat ilmu,
Metode ini tersebar setelah pintu dan memperoleh pengalaman yang
ijtihad didunia Islam telah tertutup, dan sebelumnya tidak kita dapatkan ditempat
pengajaran terbatas hanya pada mengikuti kita belajar. Para ulama kita pada zaman
buku-buku tertentu yang berkisar dari situ ke dahulu banyak yang menggunakan metode
situ saja, tidak boleh melampuinya. Segala ini untuk mencari ilmu, menyebar luaskan
usaha hanya tertumpu pada membaca, Islam.
manghafal dan mengulang-ulang kata-kata Abdurrahman Saleh Abdullah (2005:
orang dahulu. 205-220) mengemukakan beberapa metode
Metode Imla’. Metode Imla’ adalah pendidikan, yaitu:
metode mencatat apa yang didengarnya. Metode cerita dan ceramah, yaitu
Misalnya seorang guru membacakan sebuah suatu metode yang dilakukan dengan cara
naskah kemudian murid-muridnya mencatat penyampaian pengertian-pengertian bahan
setiap kata yang didengarnya. Metode ini pembelajaran kepada pelajar dengan jalan
pernah digunakan pada saat memberikan penerangan atau penuturan secara lisan
imla’ dalam hadits seperti yang dilakukan dibarengi dengan cerita tentang kejadian,
oleh Al-Sayuti pada tahun 873 H. dan peristiwa sejarah dalam Alqur’an. Tujuan
metode ini juga digunakan pada pelajaran yang hendak dicapai dari metode ini adalah
bahasa Arab. untuk memberikan dorongan psikologis
Metode Hafalan. Metode hafalan kepada peserta didik.
adalah salah satu metode yang terpusat pada Metode Diskusi, yaitu suatu sistem
hafalan. Ulama-ulama terdahulu banyak pembelajaran yang dilakukan dengan cara
yang menggunakan metode ini untuk berdiskusi. Dalam metode ini pertanyaan
mengahafal al-Qur’an dan al-Hadits. Karena yang diajukan mengandung suatu masalah
pada saat itu sedikit sekali yang mengerti dan tidak bisa diselesaikan hanya dengan
tentang tulis menulis. Metode hafalan ini satu jawaban saja. Jawaban yang terdiri dari
masih digunakan sampai sekarang, karena berbagai kemungkinan, memerlukan pemiki-
terbukti bisa meningkatkan pemikiran. ran yang saling menunjang dari peserta
Metode Pemahaman. Metode pemaha- diskusi, untuk sampai pada jawaban akhir
man adalah memahami suatu wacana yang yang disetujui sebagai jawaban yang paling
sedang dikaji. Metode ini sangat penting benar atau terbaik.
dalam pendidikan Islam, karena dengan Metode Tanya jawab dan dialog, yaitu
memahami sebuah tulisan kita bisa mengerti penyampaian pembelajaran dengan guru
maksud dibalik tulisan itu. Banyak dari mengajukan pertanyaan dan pelajar atau
kalangan kita yang hanya membaca sebuah siswa menjawabnya atau berdialog dengan
buku tetapi sulit untuk memahaminya. cara saling bertukar fikiran. Metode ini
Karena metode ini memerlukan pemikiran secara murni tidak diawali dengan ceramah,
yang lebih dibandingkan dengan metode tetapi murid sebelumnya sudah diberi tugas,
yang lainnya. membaca materi pelajaran tertentu dari
Metode Lawatan Untuk Menuntut sebuah buku.
Ilmu. Metode lawatan adalah berkunjung Teknik ini akan membawa kepada
kesuatu tempat untuk mencari ilmu atau penarikan deduksi. Dalam pendidikan,

[112] Jurnal: Management of Education, Volume 1, Issue 1, ISSN 977-2442404


Nurjannah Rianie, Pendekatan ...
deduksi merupakan suatu metode pemikiran kepada suatu tujuan yang dikehendaki oleh
logis yang sangat bermanfaat. Formulasi pendidik.
dari suatu metode umum diluar fakta Jenis-jenis hiwar ini ada 5 macam,
ternyata lebih berguna sebab peserta didik yaitu: (1) Hiwar Khitabi, merupakan dialog
akan dapat membandingkan dan menyusun yang diambil dari dialog antara Tuhan
konsep-konsep. dengan hamba-Nya. (2) Hiwar Washfi, yaitu
Metode perumpamaan atau Metafora. dialog antara Tuhan dengan malaikat atau
Penjelasan konsep-konsep abstrak dengan dengan makhluk gaib lainnya. Seperti dalam
makna-makna kongkrit memberi gambaran surat Ash-Shaffat ayat 27-28 Allah SWT
yang jelas bagi peserta didik. Perumpamaan berdialog dengan malaikat tentang orang-
disini adalah perumpamaan yang terdapat orang zalim. (3) Hiwar Qishashi terdapat
dalam al-Qur'an. Seperti yang terdapat dalam al-Qur'an, yang baik bentuk maupun
dalam Surat Ankabut ayat 41, yang arti- rangkaian ceritanya sangat jelas, merupakan
nya: perumpamaan-perumpamaan orang- bagian dari Uslub kisah dalam Al-Qur'an.
orang yang mengambil pelindung-pelindung Seperti Syuaib dan kaumnya yang terdapat
selain Allah adalah seperti laba-laba yang dalam Surat Hud ayat 84-85. (4) Hiwar
membuat rumah, padahal sesungguhnya Jadali adalah hiwar yang bertujuan untuk
rumah yang paling lemah ialah rumah laba- memantapkan hujjah atau alasan baik dalam
laba kalau mereka mengetahui (Ankabut 41) rangka menegakkan kebenaran maupun
Metode hukuman dan ganjaran, yaitu menolak kebatilan. Contohnya dalam al-
metode yang dilakukan dengan memberikan Qur'an terdapat dalam Surat An-Najm ayat
hukuman kepada peserta didik. Hukuman 1-5. (5) Hiwar Nabawi adalah hiwar yang
merupakan metode paling buruk dari metode digunakan oleh Nabi dalam mendidik
yang lainnya, tetapi dalam kondisi tertentu sahabat-sahabatnya.
harus digunakan. Sedangkan ganjaran Metode Kisah Qur’ani dan Nabawi,
menunjukkan apa yang diperbuat seseorang adalah penyajian bahan pembelajaran yang
dalam kehidupan di dunia atau di akhirat menampilkan cerita-cerita yang terdapat
kelak karena amal pebuatan yang baik dalam al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Kisah Qur'ani bukan semata-mata karya seni
metode ini adalah: Hukuman adalah metode yang indah, tetapi juga suatu cara mendidik
kuratif artinya tujuan hukuman untuk umat agar beriman kepada-Nya, dan dalam
memperbaiki peserta didik dan bukan untuk pendidikan Islam, Kisah sebagai metode
balas dendam, hukuman baru digunakan pendidikan yang sangat penting, karena
apabila metode yang lainnya tidak berhasil, dapat menyentuh hati manusia.
sebelum dijatuhi hukuman peserta didik Metode Amtsal (perumpamaan) Qur-
hendaknya diberi kesempatan untuk mem- ’ani, adalah penyajian bahan pembelajaran
perbaiki dirinya, hukuman yang dijatuhkan dengan mengangkat perumpamaan yang ada
kepada peserta didik, hendaknya dapat dalam al-Qur’an. Metode ini mempermudah
dimengerti oleh peserta didik, sehingga ia peserta didik dalam memahami konsep yang
sadar akan kesalahannya. abstrak, ini terjadi karena perumpamaan itu
Abdurrahman an-Nahlawi (1989: 283- mengambil benda konkrit seperti kelemahan
413) mengemukakan metode pendidikan Tuhan orang kafir yang diumpamakan
yang berdasarkan metode Qur’an dan Hadits dengan sarang laba-laba, dimana sarang
yang dapat menyentuh perasaan yaitu: laba-laba itu memang lemah sekali disentuh
Metode Hiwar (percakapan) Qur’ani dengan lidipun dapat rusak. Metode ini sama
dan Nabawi, adalah percakapan silih seperti yang disampaikan oleh Abdurrahman
berganti antara dua pihak atau lebih Saleh Abdullah.
mengenai suatu topik, dan sengaja diarahkan Metode keteladanan, adalah mem-
berikan teladan atau contoh yang baik

Jurnal: Management of Education, Volume 1, Issue 2, ISSN 977-2442404 [113]


Nurjannah Rianie, Pendekatan ...
kepada peserta didik dalam kehidupan Aliran pendidikan Pestalozzianisme,
sehari-hari. Metode ini merupakan pedoman dengan tokohnya Pestalozzi, ada beberapa
untuk bertindak dalam merealisasikan tujuan metode pendidikan yang digunakan, yaitu:
pendidik. Pelajar cenderung meneladani 1) Pendidikan adalah perkembangan yang
pendidiknya, ini dilakukan oleh semua ahli harmonis antara akal (intelektual), hati
pendidikan, baik di barat maupun di timur. (moral), dan tangan (keterampilan). 2)
Dasarnya karena secara psikologis pelajar Pendidikan umum mendahului pendidikan
memang senang meniru, tidak saja yang keterampilan. 3) Pendidikan lebih meng-
baik, tetapi yang tidak baik juga ditiru. utamakan pengembangan kemampuan dari-
Metode Pembiasaan, adalah mem- pada penguasaan pengetahuan. 4) Pendi-
biasakan seorang peserta didik untuk dikan anak muncul dari dalam. 5) Pendi-
melakukan sesuatu sejak dia lahir. Inti dari dikan berlangsung secara bertahap sesuai
pembiasaan ini adalah pengulangan, jadi dengan tahap-tahap perkembangan. 6) Pen-
sesuatu yang dilakukan peserta didik hari ini didikan mengikuti tatanan alam (the road of
akan diulang keesokan harinya dan begitu nature). (Redja Mudyahardjo, 2009: 119)
seterusnya. Herbart melalui aliran pendidikannya
Metode Ibrah dan Mau’izah. Metode “Herbartianisme” menyatakan metode pen-
Ibrah adalah penyajian bahan pembelajaran didikan yang terdiri atas lima langkah
yang bertujuan melatih daya nalar pelajar formal dalam pendidikan, yaitu: 1) Persiap-
dalam menangkap makna terselubung dari an. 2) Penyajian. 3) Asosiasi. 4) Genera-
suatu pernyataan atau suatu kondisi psikis lisasi. 5) Aplikasi.
yang menyampaikan manusia kepada intisari Froebel melalui aliran pendidikannya
sesuatu yang disaksikan, yang dihadapi “Froebelianisme” menyatakan metode pen-
dengan menggunakan nalar. Sedangkan didikan yang terdiri atas lima langkah
metode Mau’izah adalah pemberian formal dalam pendidikan, yaitu: 1)
motivasi dengan menggunakan keuntungan Pengarahan kegiatan sendiri. 2) Permainan
dan kerugian dalam melakukan perbuatan sebagai pernyataan diri (self expression). 3)
Metode Targhib dan Tarhib. Metode Menggambar. 4) Ritme dan kegiatan-
Targhib adalah penyajian pembelajaran kegiatan yang bersifat penghalusan. 5) Alat-
dalam konteks kebahagian hidup akhirat. alat pendidikan sebagai sarana untuk
Targhib berarti janji Allah terhadap kesena- mengekspresikan kegiatan.
ngan, kenikmatan akhirat yang disertai Francis W. Paker sebagai tokoh aliran
bujukan. Tarhib adalah penyajian bahan pendidikannya “Progresivisme” menyatakan
pembelajaran dalam konteks hukuman metode pendidikan yang terdiri atas enam
akibat perbuatan dosa yang dilakukan. Atau langkah formal dalam pendidikan, yaitu:
ancaman Allah karena dosa yang dilakukan. Metode belajar aktif. Metode ini lebih
Adapun jenis metode pendidikan yang berupa penyediaan lingkungan dan fasiltas
dikemukakan oleh tokoh pendidikan Barat yang memungkinkan berlangsungnya proses
seperti berikut: belajar secara bebas pada setiap anak untuk
Aliran idealisme, metode yang mengembangkan bakat dan minatnya.
diutamakan dalam kegiatan pendidikan Metode monitoring kegiatan belajar.
meliputi metode dealektika, tetapi metode Mengikuti proses kegiatan-kegiatan anak
lain yang efektif dapat dimanfaatkan. belajar sendiri, sambil memberikan bantuan-
Aliran realisme, metode yang diutama- bantuan tertentu apabila diperlukan yang
kan dalam kegiatan pendidikan tergantung sifatnya memperlancar proses berlangsung-
pada pengalaman, baik langsung atau tidak nya kegiatan-kegiatan belajar tersebut.
langsung. Metode penyampaian harus logis Bantuan-bantuan yang diberikan sebagai
dan psikologis. campur tangan dari luar diusahakan se-
sedikit mungkin.

[114] Jurnal: Management of Education, Volume 1, Issue 1, ISSN 977-2442404


Nurjannah Rianie, Pendekatan ...
Metode penelitian ilmiah. Progresif memusatkan diri pada penggunaan metode-
merintis digunakannya motode penelitian metode latihan tradisional yang tepat. 3)
ilmiah yang tertuju pada penyusunan Metode utama adalah latihan mental,
konsep, sedangkan metode pemecahan misalnya melalui diskusi dan pemberian
masalah lebih tertuju pada pemecahan tugas; dan penguasaan pengetahuan,
masalah-masalah kritis. misalnya melalui penyampaian informasi
Metode pemerintahan pelajar. Prog- dan membaca.
resif memperkenalkan pemerintahan pelajar Hutchins melalui aliran pendidikannya
dalam kehidupan sekolah (student govern- “Perennialisme” menyatakan metode pendi-
ment) dalam rangka demokratisasi dalam dikan melalui latihan mental dalam bentuk
kehidupan sekolah, sehingga pelajar diskusi, analisis buku melalui pembacaan
diberikan kesempatan untuk turut serta buku-buku yang tergolong karya-karya
dalam penyelenggaraan kehidupan di besar, buku-buku besar tentang peradaban
sekolah. Barat.
Metode kerjasama sekolah dengan Benyamin S. Bloom dalam bukunya
keluarga. Progresif memperkenalkan peme- All Our Children Learning berpendapat,
rintahan pelajar dalam kehidupan sekolah bahwa masyarakat modern tidak dapat
(student government) dalam rangka diwujudkan dengan anak didik yang cerdas
demokratisasi dalam kehidupan sekolah, saja. Masyarakat harus menemukan cara
sehingga pelajar diberikan kesempatan untuk menciptakan anak didik yang cerdas.
untuk turut serta dalam penyelenggaraan Hal ini dilanjutkan dengan riset Bloom yang
kehidupan di sekolah. diarahkan pada upaya menemukan cara
Metode sekolah sebagai laboratorium mengubah pembelajaran di kelas dengan
pembaharuan pendidikan. Pendidikan prog- mengembangkan metode-metode yang akan
resif menganjurkan peranan baru sekolah, membuat pembelajaran kelompok (group
tidak lagi hanya tempat anak belajar, tetapi instruction) efektif sebagaimana pengajaran
berperanan pula sebagai laboratorium satu per satu (tutoring one to one). (Abuddin
pengembangan gagasan baru pendidikan. Nata, 2009: 296-297)
Hal ini baru dilaksanakan oleh J. Dewey. Dari beberapa metode pendidikan
Aliran pendidikan “Rekonstruksiona- yang dilahirkan oleh aliran dalam filsafat
lisme” yang dipelopori oleh John Dewey, pendidikan, menurut Tahar Yusuf dan
menyatakan bahwa dalam metode pendidik- Syaiful Anwar, ada dua metode pendidikan
an yang digunakan melalui analisis kritis mereka kemukakan, yaitu:
terhadap kerusakan-kerusakan masyarakat Metode Socrates. Metode Socrates
dan kebutuhan-kebutuhan programatik adalah metode yang dibuat/dirancang oleh
untuk perbaikan. Dengan demikian menggu- seorang tokoh filsafat Yunani yang ulung,
nakan metode pemecahan masalah, analisis yaitu Socrates. Socrates method adalah
kebutuhan, dan penyusunan program aksi suatu cara menyajikan bahan/materi pelajar-
perbaikan masyarakat. an, di mana siswa dihadapkan dengan suatu
William C. Bagley melalui aliran deretan pertanyaan-pertanyaan yang dari
pendidikannya “Esensialisme” menyatakan serangkaian pertanyaan-pertanyaan itu
metode pendidikan yang terdiri atas tiga diharapkan siswa dapat menemukan jawab-
langkah formal dalam pendidikan, yaitu: 1) annya, atas dasar kecerdasannya dan
Pendidikan berpusat pada guru (teacher kemampuannya sendiri.
centered). 2) Umumnya diyakini bahwa Dasar filsafat metode Socrates ini
pelajar tidak betul-betul mengetahui apa adalah pandangan dari Socrates, bahwa pada
yang diinginkan, dan mereka harus dipaksa tiap individu anak didik telah ada potensi
belajar. Oleh karena itu pedagogi yang untuk mengetahui kebenaran dan kebaikan
bersifat lemah lembut harus dijauhi, dan serta kesalahan. Dengan demikian seseorang

Jurnal: Management of Education, Volume 1, Issue 2, ISSN 977-2442404 [115]


Nurjannah Rianie, Pendekatan ...

sekalipun kelihatannya bodoh mungkin pula


berpendapat dan berbuat atau sebaliknya.
(Ing S. Ulih Bukit Karo-Karo, dkk., 1973:
23)
Metode Herbart. Metode ini diambil
dari nama seorang penciptanya yaitu Johan
Priedrich Herbart (1776-1841). Sebagai
seorang ahli di bidang filsafat dan ilmu jiwa
asosiasi, Ia banyak memberikan sumbangan
pemikiran dan pengetahun bagi dunia
pendidikan termasuk berhasil menciptakan
suatu metode pendidikan yaitu suatu cara
menyajikan bahan pelajaran dengan jalan
menghubung-hubungkan antara tanggapan
lama dengan tanggapan baru sehingga
menimbulkan berbagai tanggapan siswa.

C. Penutup
Dari paparan mengenai pendekatan
dan metode pendidikan Islam dalam
perspektif Filsafat Pendidikan Islam di atas,
dapat kemukakan beberapa hal, yaitu:
Pertama, pendekatan dan metode
merupakan salah satu komponen penting
dalam sistem pendidikan Islam. Sebaik
apapun materi ajar yang telah disiapkan atau
direncanakan, tanpa pendekatan dan metode
yang baik dan tepat, maka proses pem-
belajaran itu bisa menuai kegagalan dalam
mencapai tujuan. Oleh karena itu,
kemampuan pendidik dalam memilih dan
menerapkan pendekatan dan metode sangat
menentukan.
Kedua, begitu pentingnya pendekatan
dan metode dalam pendidikan, maka
pendidik dituntut profesionalitasnya dalam
mengembangkan pendekatan dan metode
tersebut. Pendidik harus mengetahui keung-
gulan dan kelemahan dari masing-masing
pendekatan dan metode yang akan diguna-
kan serta menentukan pilihan yang paling
tepat sehingga peserta didik lebih aktif dan
kritis dalam proses pembelajaran. Dan yang
paling terpenting adalah dengan pendekatan
dan metode itu, peserta didik sampai kepada
tujuan yang diinginkan.

[116] Jurnal: Management of Education, Volume 1, Issue 1, ISSN 977-2442404


Nurjannah Rianie, Pendekatan ...

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Abdurrahman Saleh, 2005. Educational Theory a Quranic Outlook, diterjemahkan


Oleh M. Arifin dan Zainuddi, Teori-Teori Pendidikan Berdasarkan Al-Qur’an, Jakarta:
Rineka Cipta.
Arief, Armai, 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press.
Arkoun, Mohammad, 1994. Nalar Islam dan Nalar Modern: Berbagai Tantangan dan Jalan
Baru, Jakarta: INIS.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995. Kamus Besar bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, 2002. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka
Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri, 2010. Guru & Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: Rineka
Cipta.

Karo-Karo, Ing S. Ulih Bukit, dkk., 1973. Suatu Pengantar Metodologi Pengajaran, Semarang:
Diponegoro.

Mahmud & Tedi Priatna, Kajian Epistimologi, 2008. Sistem dan Pemikiran Tokoh Pendidikan
Islam, Bandung: Azkia Pustaka Utama.

Mahmud, 2011. Pemikiran Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia.

Mudlofir, Ali, “Pendidikan Karakter Melalui Penanaman Etika Berkomunikasi dalam Al Quran”,
Jurnal Studi Keislaman Islamica, Volume 5 Nomor 2, Maret 2011.

Mudyahardjo, Redja, 2009. Pengantar Pendidikan: Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-Dasar
Pendidikan Pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia, Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Mulkan, Abdul Munir, 1993. Paradigma Intelektual Muslim, Yogyakarta: SI Press.

An-Nahlawi, Abdurrahman, 1989. Ushulut Islamiyah wa Asalibuha, diterjemahkan oleh Herry


Noer Ali, Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam, Bandung: Diponegoro.

Nata, Abuddin, 2009. Pemikiran Pendidikan Islam & Barat, Jakarta: RajaGrafindo Persada.

, 2009. Perspektif Islam Tentang Strategi Pemebelajaran, Jakarta: Kencana,

Nurdin, Muhammad, “Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Al-Qur’an”, Jurnal


Cendekia: Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan, Vol. 7 No.2 Juli-Desember 2009.

Ramayulis dan Samsul Nizar, 2009. Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia.

Pemahaman Saya Mengenai Jurnal Ini Adalah Sebagai Berikut :


1. Bahwa metode mempunyai beberapa pengertian
Jurnal: Management of Education, Volume 1, Issue 2, ISSN 977-2442404 [117]
Nurjannah Rianie, Pendekatan ...
1. Kata metode atau metoda berasal dari bahasa Greek (Yunani). Secara etimologi, kata metode
berasal dari dua suku perkataan yaitu metha dan hodos. Metha berarti melalui atau melewati, dan
hodos berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Dalam bahasa Arab metode diung- kapkan dalam berbagai kata. Terkadang digunakan kata al-
thariqah, Manhaj, dan al- Wasilah. Al-thariqah berarti jalan, Manhaj berarti sistem, dan al-Wasilah
berarti perantara atau mediator.
3. Dengan demikian, kata arab yang dekat dengan arti metode adalah Al-thariqah. Sebagaimana yang
dikutip oleh Mu- hammad Noor Syam (1986: 24), secara teknis menerangkan bahwa metode
adalah: 1) Suatu prosedur yang dipakai untuk mencapai suatu tujuan. 2) Suatu teknik mengetahui
yang dipakai dalam proses mencari ilmu pengetahuan dari suatu materi tertentu. 3) Suatu ilmu
yang merumuskan aturan-aturan dari suatu prosedur.
4. Metode adalah suatu sarana untuk menemukan, menguji, dan menyusun data yang diperlukan bagi
pengembangan. Ada lagi pendapat yang mengatakan bahwa metode sebenarnya berarti jalan untuk
mencapai tujuan. Jalan untuk mencapai tujuan itu bermakna ditempatkan pada posisinya sebagai
cara untuk menemukan, menguji, dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan ilmu
atau tersistematisasikannya suatu pemikiran.
2. Bahwa metode pendidikan islam
1. Kita dapat menyimpulkan tentang pengertian metode pendidikan. Seperti yang dikemukakan oleh al-
Syaibaniy (1979: 553) yaitu, segala segi kegiatan yang terarah yang dikerjakan oleh guru dalam rangka
kemestian-kemestian mata pelajaran yang diajarkannya, ciri-ciri perkembangan peserta didiknya, dan
suasana alam sekitarnya dan tujuan membimbing peserta didik untuk mencapai proses belajar yang
diinginkan dan perubahan yang dikehendaki pada tingkah laku mereka.
2. Selanjutnya jika kata metode tersebut dikaitkan dengan pendidikan Islam, dapat membawa arti sebagai
jalan untuk mena- namkan pengetahuan agama pada diri seseorang sehingga dapat terlihat dalam
pribadi objek sasaran, yaitu pribadi Islami. Selain itu metode pendidikan Islam dapat diartikan sebagai
cara untuk memahami, menggali, dan mengembangkan ajaran Islam, sehingga terus berkembang sesuai
dengan perkembangan zaman.
3. Jadi pendekatan yangs saya pahami dalam jurnal tersebut adalah
1. Dalam Kamus Besar Bahasa Indone- sia, pendekatan adalah (1) proses perbuatan, cara mendekati;
(2) usaha dalam rangka aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan dengan orang yang
diteliti; metode-metode untuk mencapai pengertian tentang masalah penelitian. (Depdikbud, 1995:
218)
2. Dalam bahasa Inggris, pendekat- an diistilahkan dengan “approach”. Dalam bahasa Arab disebut
dengan “madkhal”.
3. Secara terminology Mulyanto Sumar- di (1975: 1-12) menyatakan, bahwa pende- katan bersifat
axiomatic. Ia terdiri dari serangkaian asumsi mengenai hakekat bahasa dan pengajaran bahasa serta
belajar bahasa. Bila dikaitkan dengan pendidikan, “pendekatan” berarti serangkaian asumsi
mengenai hakikat pendidikan Islam dan pengajaran agama Islam serta belajara agama Islam.
4. Ramayulis dan Samsul Nizar (2009: 209) mengemukan, pendekatan (approach) merupakan
pandangan falsafi terhadap subjec-matter yang harus diajarkan dan selanjutnya melahirkan metode
belajar.
5. Dari uraian di atas dapat dikemuka- kan bahwa pendekatan merupakan proses kegiatan yang
dilakukan dalam hal mende- kati sesuatu. Jika dikaitkan dengan pendekatan pendidikan berarti
suatu proses kegiatan, perbuatan, dan cara mendekati bidang pendidikan sehingga mempermudah
pelaksanaan kegiatan pendidikan tersebut. Jika dalam kegiatan pendidikan, metode berfungsi
sebagai cara mendidik, maka pendekatatan berfungsi sebagai alat bantu agar penggunaan metode
tersebut mengala- mi kemudahan dan keberhasilan.
4. Ada beberapa pendekatan yang dipakai dalam pendidikan Islam maupun Barat.
1. Menurut Armai Arief, ada lima pendekatan yang dipakai dalam kegiatan proses belajar mengajar,
yaitu pendekatan filosofis, induksi-deduksi, sosio-kultural, fungsional dan emosional.
1) Pendekatan filosofis.
Berdasarkan pendekatan filosofis, bagi pendidikan Islam dapat diartikan sebagai studi
proses tentang kependidikan yang didasari dengan nilai- nilai ajaran Islam menurut
konsep filosofis, berdasarkan Alqur’an dan Assunnah.
[118] Jurnal: Management of Education, Volume 1, Issue 1, ISSN 977-2442404
Nurjannah Rianie, Pendekatan ...
2)Pendekatan Induksi-Deduksi.
Pende- katan induksi adalah suatu pendekatan yang penganalisaannya secara ilmiah,
bertolak dari kaidah (hal-hal, peristiwa) khusus untuk menentukan hukum (kaidah) yang
bersfat umum (universal). Atau dengan kata lain penentuan kaidah umum berdasarkan kaidah-
kaidah khusus.
3) Pendekatan Sosio-Kultural.
Pende- katan ini bertumpu pada pandangan bahwa manusia adalah makhluk yang
bermasyara- kat dan kebudayaan sehingga dipandang sebagai “homo socius” dan ”homo
sapiens” dalam kehidupan bermasyarakat dan berkebudayaan. Pada hakikatnya, manusia
itu di samping sebagai makhluk individu juga sebagai makhluk sosial, karena manusia
tidak dapat hidup sendiri, terpisah dari manusia-manusia yang lain. Manusia senantiasa
hidup dalam kelompok-kelompok kecil, seperti keluarga atau masyarakat.
4) Pendekatan Fungsional.
Sesuai deng- an pengertian fungsional yaitu dilihat dari segi fungsi. Maka yang
dimaksud dengan pendekatan fungsional dalam kaitannya dengan pendidikan Islam adalah
“penyajian materi pendidikan Islam dengan penekanan pada segi kemanfaatannya bagi
siswa dalamkehidupan sehari-hari.
5) Pendekatan Emosional.
Emosional secara lughawi berarti “menyentuh perasa- an, mengharukan”. Secara
terminologi, pendekatan emosional adalah “usaha untuk menggugah perasaan dan emosi
siswa dalam meyakini, memahami dan menghayati ajaran agamanya”. Melalui
pendekatan emosional, setiap pendidik selalu berusaha untuk “membakar” semangat
(ghirah) anak didiknya dalammelaksanakan ajaran-ajaran agama yang sesuai tuntunan
Alqur’an dan Assunnah. Memberikan sentuhan rohani kepada anak didik diyakini sangat
besar kontribusinya dalam memicu dan memacu semangat mereka dalam beribadah dan
menuntut ilmu.
2. Omar Mohammad al-Toumy al- Syaibany.
Dalam bukunya, Syaibany memaparkan beberapa metode pendidikan, yaitu:
1. Metode Pengambilan Kesimpulan atau Induktif.
Metode ini bertujuan untuk membimbing pelajar untuk mengetahui fakta-fakta
dan hukum-hukum umum melalui jalan pengambilan kesimpulan. Metode ini mulai
dengan membahas dari bagian-bagian yang kecil untuk sampai kepada undang-undang
umum.
2. Metode Perbandingan.
Metode ini berbeda dengan metode induktif, dimana perpindahan menurut
metode ini dari yang umum kepada yang khusus, dari keseluruhan kepada bagian-bagian
yang kecil, dimana disebutkan prinsip umum dahulu, kemudian diberi contoh-contoh dan
perincian- perincian yang menjelaskan dari prinsip- prinsip umum tersebut. Metode
perbanding- an dapat digunakan pada pengajaran sains dan pelajaran-pelajaran yang
mengandung prinsip-prinsip, hukum-hukum, dan faktafakta umum yang dibawahnya
termasuk bagian-bagian dan masalah cabang.
3. Metode Kuliah.
Metode kuliah adalah metode yang menyatakan bahwa mengajar menyiapkan
pelajaran dan kuliahnya, mencatatkan perkara-perkara penting yang ingin dibicarakannya.
Ia memulai kuliahnya dengan mengutarakan sepintas lalu tentang perkara-perkara penting
yang ingin dibicara- kan. Kemudian menjelaskan dengan terperinci tentang perkara-
perkara yang disimpulkannya pada permulaan kuliahnya. Pelajar-pelajar mengikuti
dengan mendengar dan mencatat apa yang difahami dari kuliah itu, untuk dipelajari sekali
lagi dengan cara masing-masing.
4. Metode Dialog dan Perbincangan.
Metode Dialog adalah metode yang ber- dasarkan pada dialog, perbincangan
melalui tanya jawab untuk sampai kepada fakta yang tidak dapat diragukan, dikritik dan
dibantah lagi. Ahli-ahli pendidikan Islam telah mengenal metode dialog yang dianggap
oleh pendidik-pendidik modern berasal dari filosof Yunani Socrates, kemudian mereka

Jurnal: Management of Education, Volume 1, Issue 2, ISSN 977-2442404 [119]


Nurjannah Rianie, Pendekatan ...
kembangkan sesuai dengan tabiat agama dan ahlaknya.
5. Metode Lingkaran.
Pada metode ini, yang terus menerus dipergunakan pada yayasan-yayasan pendidikan
dalam dunia Islam semenjak bermulanya dakwah Islamiyah. Pelajar-pelajar mengelilingi
guru- gurunya dalam setengah bulatan untuk mendengarkan syarahnya. Kalau guru itu
duduk, ia duduk bersandar pada sebuah tiang di Mesjid menghadap kiblat. Sebagian ulama
mengkhususkan tiang-tiang tertentu yang dijadikan majlisnya sepanjang hidup- nya.
6. Metode Riwayat.
Metode ini dianggap salah satu metode dasar yang digunakan oleh pendidik Islam.
Hadits, bahasa dan sastera Arab termasuk ilmu-ilmu Islam, dan segi-segi pemikiran Islam
yang paling banyak menggunakan metode ini. Tentang hadits Nabi, sahabat-sahabat Nabi
SAWmeriwayatkan apa yang didengarnya dari beliau tentang hukum-hukum petunjuk,
atau pekerjaan-pekerjaan dan keadaan disaksikan dan dilaksanakan.
7. Metode Mendengar.
Metode ini dilakukan dengan cara mendengarkan sesuatu. Metode ini banyak
digunakan pada abad pertama dakwah Islamiyah, karena pada saat itu tulisan dan
pembacaan belumtersebar luas dimasyarakat. Dan juga karena para ahli pada abad itu
tidak senang menulis apa yang diriwayatkannya sebab kawatir kalau tulisan itu akan
serupa dengan al- Qur’an.
8. Metode Membaca.
Metode ini merupakan alat yang digunakan dalam mengajarkan dan meriwayatkan
karya ilmiah yang biasanya bukan karya guru sendiri. Menurut metode ini murid
membacakan apa yang dihafalnya kepada gurunya atau orang lain membacanya sedang
dia mendengar.
9. Metode Imla’.
Metode Imla’ adalah metode mencatat apa yang didengarnya. Misalnya seorang
guru membacakan sebuah naskah kemudian murid-muridnya mencatat setiap kata yang
didengarnya. Metode ini pernah digunakan pada saat memberikan imla’ dalam hadits
seperti yang dilakukan oleh Al-Sayuti pada tahun 873 H. dan metode ini juga digunakan
pada pelajaran bahasa Arab.
10. Metode Hafalan.
Metode hafalan adalah salah satu metode yang terpusat pada hafalan. Ulama-
ulama terdahulu banyak yang menggunakan metode ini untuk mengahafal al-Qur’an dan
al-Hadits. Karena pada saat itu sedikit sekali yang mengerti tentang tulis menulis. Metode
hafalan ini masih digunakan sampai sekarang, karena terbukti bisa meningkatkan
pemikiran.
11. Metode Pemahaman.
Metode pemaha- man adalah memahami suatu wacana yang sedang dikaji.
Metode ini sangat penting dalam pendidikan Islam, karena dengan memahami sebuah
tulisan kita bisa mengerti maksud dibalik tulisan itu. Banyak dari kalangan kita yang
hanya membaca sebuah buku tetapi sulit untuk memahaminya. Karena metode ini
memerlukan pemikiran yang lebih dibandingkan dengan metode yang lainnya.
12. Metode Lawatan Untuk Menuntut Ilmu.
Metode lawatan adalah berkunjung kesuatu tempat untuk mencari ilmu atau biasa
disebut dengan Studi Banding. Pada saat ini studi banding banyak dipraktekkan dalam
lingkungan pendidikan dari TK, SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi, bahkan instansi
pemerintah maupun swasta. Hal ini didasarkan pada manfaat yang diperoleh dari metode
ini. Dengan metode ini kita akan mempunyai banyak teman, mendapat ilmu, dan
memperoleh pengalaman yang sebelumnya tidak kita dapatkan ditempat kita belajar. Para
ulama kita pada zaman dahulu banyak yang menggunakan metode ini untuk mencari ilmu,
menyebar luaskan Islam.
3. Abdurrahman Saleh Abdullah (2005: 205-220) mengemukakan beberapa metode pendidikan,
yaitu:
1. Metode cerita dan ceramah, yaitu suatu metode yang dilakukan dengan cara penyampaian

[120] Jurnal: Management of Education, Volume 1, Issue 1, ISSN 977-2442404


Nurjannah Rianie, Pendekatan ...
pengertian-pengertian bahan pembelajaran kepada pelajar dengan jalan penerangan atau
penuturan secara lisan dibarengi dengan cerita tentang kejadian, peristiwa sejarah dalam
Alqur’an. Tujuan yang hendak dicapai dari metode ini adalah untuk memberikan dorongan
psikologis kepada peserta didik.
2. Metode Diskusi, yaitu suatu sistem pembelajaran yang dilakukan dengan cara berdiskusi.
Dalam metode ini pertanyaan yang diajukan mengandung suatu masalah dan tidak bisa
diselesaikan hanya dengan satu jawaban saja. Jawaban yang terdiri dari berbagai
kemungkinan, memerlukan pemikiran yang saling menunjang dari peserta diskusi, untuk
sampai pada jawaban akhir yang disetujui sebagai jawaban yang paling benar atau terbaik.
3. Metode Tanya jawab dan dialog, yaitu penyampaian pembelajaran dengan guru mengajukan
pertanyaan dan pelajar atau siswa menjawabnya atau berdialog dengan cara saling bertukar
fikiran. Metode ini secara murni tidak diawali dengan ceramah, tetapi murid sebelumnya sudah
diberi tugas, membaca materi pelajaran tertentu dari sebuah buku.
4. Metode perumpamaan atau Metafora. Penjelasan konsep-konsep abstrak dengan makna-makna
kongkrit memberi gambaran yang jelas bagi peserta didik. Perumpamaan disini adalah
perumpamaan yang terdapat dalam al-Qur'an. Seperti yang terdapat dalam Surat Ankabut ayat
41, yang arti- nya: perumpamaan-perumpamaan orang- orang yang mengambil pelindung-
pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah, padahal sesungguhnya
rumah yang paling lemah ialah rumah labalaba kalau mereka mengetahui (Ankabut 41)
5. Metode hukuman dan ganjaran, yaitu metode yang dilakukan dengan memberikan hukuman
kepada peserta didik. Hukuman merupakan metode paling buruk dari metode yang lainnya,
tetapi dalam kondisi tertentu harus digunakan. Sedangkan ganjaran menunjukkan apa yang
diperbuat seseorang dalam kehidupan di dunia atau di akhirat kelak karena amal pebuatan yang
baik.
4. Abdurrahman an-Nahlawi (1989: 283- 413) mengemukakan metode pendidikan yang
berdasarkan metode Qur’an dan Hadits yang dapat menyentuh perasaan yaitu:
1. Metode Hiwar (percakapan) Qur’ani dan Nabawi, adalah percakapan silih berganti antara dua
pihak atau lebih mengenai suatu topik, dan sengaja diarahkan kepada suatu tujuan yang
dikehendaki oleh pendidik.
2. Metode Kisah Qur’ani dan Nabawi, adalah penyajian bahan pembelajaran yang menampilkan
cerita-cerita yang terdapat dalam al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW. Kisah Qur'ani bukan
semata-mata karya seni yang indah, tetapi juga suatu cara mendidik umat agar beriman
kepada-Nya, dan dalampendidikan Islam, Kisah sebagai metode pendidikan yang sangat
penting, karena dapat menyentuh hati manusia. Metode Amtsal (perumpamaan) Qur- ’ani,
adalah penyajian bahan pembelajaran dengan mengangkat perumpamaan yang ada dalam al-
Qur’an. Metode ini mempermudah peserta didik dalam memahami konsep yang abstrak, ini
terjadi karena perumpamaan itu mengambil benda konkrit seperti kelemahan Tuhan orang
kafir yang diumpamakan dengan sarang laba-laba, dimana sarang laba-laba itu memang lemah
sekali disentuh dengan lidipun dapat rusak. Metode ini sama seperti yang disampaikan oleh
Abdurrahman Saleh Abdullah.
3. Metode keteladanan, adalah mem- berikan teladan atau contoh yang baik kepada peserta didik
dalam kehidupan sehari-hari. Metode ini merupakan pedoman untuk bertindak dalam
merealisasikan tujuan pendidik. Pelajar cenderung meneladani pendidiknya, ini dilakukan oleh
semua ahli pendidikan, baik di barat maupun di timur. Dasarnya karena secara psikologis
pelajar memang senang meniru, tidak saja yang baik, tetapi yang tidak baik juga ditiru.
4. Metode Pembiasaan, adalah mem- biasakan seorang peserta didik untuk melakukan sesuatu
sejak dia lahir. Inti dari pembiasaan ini adalah pengulangan, jadi sesuatu yang dilakukan
peserta didik hari ini akan diulang keesokan harinya dan begitu seterusnya.
5. Metode Ibrah dan Mau’izah. Metode Ibrah adalah penyajian bahan pembelajaran yang
bertujuan melatih daya nalar pelajar dalam menangkap makna terselubung dari suatu
pernyataan atau suatu kondisi psikis yang menyampaikan manusia kepada intisari sesuatu yang
disaksikan, yang dihadapi dengan menggunakan nalar. Sedangkan metode Mau’izah adalah
pemberian motivasi dengan menggunakan keuntungan dan kerugian dalam melakukan
perbuatan Metode Targhib dan Tarhib.

Jurnal: Management of Education, Volume 1, Issue 2, ISSN 977-2442404 [121]


Nurjannah Rianie, Pendekatan ...
6. Metode Targhib adalah penyajian pembelajaran dalam konteks kebahagian hidup akhirat.
Targhib berarti janji Allah terhadap kesena- ngan, kenikmatan akhirat yang disertai bujukan.
Tarhib adalah penyajian bahan pembelajaran dalam konteks hukuman akibat perbuatan dosa
yang dilakukan. Atau ancaman Allah karena dosa yang dilakukan.
7. Metode belajar aktif. Metode ini lebih berupa penyediaan lingkungan dan fasiltas yang
memungkinkan berlangsungnya proses belajar secara bebas pada setiap anak untuk
mengembangkan bakat dan minatnya.
8. Metode monitoring kegiatan belajar. Mengikuti proses kegiatan-kegiatan anak belajar sendiri,
sambil memberikan bantuan- bantuan tertentu apabila diperlukan yang sifatnya memperlancar
proses berlangsung- nya kegiatan-kegiatan belajar tersebut. Bantuan-bantuan yang diberikan
sebagai campur tangan dari luar diusahakan se- sedikit mungkin.
9. Metode penelitian ilmiah. Progresif merintis digunakannya motode penelitian ilmiah yang
tertuju pada penyusunan konsep, sedangkan metode pemecahan masalah lebih tertuju pada
pemecahan masalah-masalah kritis.
10. Metode pemerintahan pelajar. Progresif memperkenalkan pemerintahan pelajar dalam
kehidupan sekolah (student govern- ment) dalam rangka demokratisasi dalam kehidupan
sekolah, sehingga pelajar diberikan kesempatan untuk turut serta dalam penyelenggaraan
kehidupan di sekolah. Metode kerjasama sekolah dengan keluarga. Progresif memperkenalkan
pemerintahan pelajar dalam kehidupan sekolah (student government) dalam rangka
demokratisasi dalam kehidupan sekolah, sehingga pelajar diberikan kesempatan untuk turut
serta dalam penyelenggaraan kehidupan di sekolah.
11. Metode sekolah sebagai laboratorium pembaharuan pendidikan. Pendidikan progresif
menganjurkan peranan baru sekolah, tidak lagi hanya tempat anak belajar, tetapi berperanan
pula sebagai laboratorium pengembangan gagasan baru pendidikan.
5. Dari beberapa metode pendidikan yang dilahirkan oleh aliran dalam filsafat pendidikan,
menurut Tahar Yusuf dan Syaiful Anwar, ada dua metode pendidikan mereka kemukakan,
yaitu:
1. Metode Socrates. Metode Socrates adalah metode yang dibuat/dirancang oleh seorang tokoh
filsafat Yunani yang ulung, yaitu Socrates. Socrates method adalah suatu cara menyajikan
bahan/materi pelajar- an, di mana siswa dihadapkan dengan suatu deretan pertanyaan-
pertanyaan yang dari serangkaian pertanyaan-pertanyaan itu diharapkan siswa dapat
menemukan jawab- annya, atas dasar kecerdasannya dan kemampuannya sendiri.
2. Metode Herbart. Metode ini diambil dari nama seorang penciptanya yaitu Johan Priedrich
Herbart (1776-1841). Sebagai seorang ahli di bidang filsafat dan ilmu jiwa asosiasi, Ia banyak
memberikan sumbangan pemikiran dan pengetahun bagi dunia pendidikan termasuk berhasil
menciptakan suatu metode pendidikan yaitu suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan
jalan menghubung-hubungkan antara tanggapan lama dengan tanggapan baru sehingga
menimbulkan berbagai tanggapan siswa.

[122] Jurnal: Management of Education, Volume 1, Issue 1, ISSN 977-2442404

Anda mungkin juga menyukai