OLEH :
KELOMPOK I
PROGRAM STUDI
PENDIDKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
STIT AL-HIKMAH TEBING TINGGI
TA.2023/2024
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
daninayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pendidikan
Inklusi dengan judul“Konsep Pendidikan Inklusif” dengan bantuan berbagai pihak, sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Abdul Halim, M.Pd selaku Dosen
pengampu matakuliah Pendidikan Inklusi. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak
terimakasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Namun
tidak lepas dari semuaitu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi
penyusun bahasanya maupun segilainnya.
Oleh karena itu dengan lapang dada dantanganterbuka kami membukaselebar-lebarnya
bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Pemakalah
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan inklusif merupakan layanan yang memberikan kesempatan kepada semua
anak untuk mendapatkan pendidikan di sekolah umum bersama anak lainnya. Sehingga
pemerintah mengeluarkan pelayanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK)
dengan dikeluarkannya permendiknas (peraturan menteri pendidikan nasional) no 70 tahun
2009 pelayanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus tidak hanya dikhususkan pada
sekolah luar biasa (SLB) saja, tetapi sudah dimasukkan kedalam jalur pendidikan reguler
atau yang sering disebut dengan sekolah inklusif. Berdasarkan hal ini, maka kesempatan
bagi anak berkebutuhan khusus untuk mengenyam bangku sekolah telah terbuka lebar.
B. RumusanMasalah
1. Pengertian Pendidikan Inklusif ?
2. Bagaimana Sejarah Perkembangan Pendidikan Inklusif ?
3. Apa Saja Tujuan dan Manfaat Pendidikan Inklusif?
4. Apa Saja Ciri-ciri Pendidikan Inklusif?
5. Apa Alasan Diterapkannya Pendidikan Inklusif?
6. Beberapa Kelebihan dari Pendidikan Inklusif?
C. TujuanMakalah
1. Untuk mengetahui apa itu pendidikan inklusif.
2. Untuk Mengetahui tentang sejarah perkembangan pendidikan inklusif
3. Untuk mengetahui Tujuan dan Manfaat Pendidikan Inklusif
4. Untuk mengetahui Ciri-ciri Pendidikan Inklusif
5. Untuk mengetahui Alasan Diterapkannya Pendidikan Inklusif
6. Untuk mengetahui Beberapa Kelebihan dari Pendidikan Inklusif
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
B. Sejarah Perkembangan Pendidikan Inklusif
Sejarah perkembangan inklusif di dunia pada mulanya diprakarsai dan diawali dari
negara-negara Scandinavia (Denmark, Norwegia, Swedia). Di Amerika Serikat pada tahun
1960-an oleh Presiden Kennedy mengirimkan pakar-pakar Pendidikan Luar biasa ke
Scandinavia untuk mempelajari mainstreaming dan Least restrictive environment, yang
ternyata cocok untuk diterapkan di Amerika Serikat.
Selanjutnya di Inggris dalam Ed.Act. 1991 mulai memperkenalkan adanya konsep
pendidikan inklusif dengan ditandai adanya pergeseran model pendidikan untuk anak
kebutuhan khusus dari segregatif ke intergratif. Tuntutan penyelenggaraan pendidikan
inklusif di dunia semakin nyata terutama sejak diadakannya konvensi dunia tentang hak
anak pada tahun 1989 dan konferensi dunia tentang pendidikan tahun 1991 di Bangkok
yang menghasilkan deklarasi ‘Education for All.’ Implikasi dari statement inimengikat
bagi semua anggota konferensi agar semua anak tanpa kecuali (termasuk anak
berkebutuhan khusus ) mendapatkan layanan pendidikan secara memadai.
Sebagai tindak lanjut deklarasi Bangkok, pada tahun 1994 diselenggarakan konvensi
pendidikan di Salamanca Spanyol yang mencetuskan perlunya pendidikan inklusif yang
selanjutnya dikenal dengan “the Salamanca statement on inclusive education.” Sejalan
dengan kecenderungan tuntutan perkembangan dunia tentang pendidikan inklusif,
Indonesia pada tahun 2004 menyelenggarakan konvensi nasional dengan menghasilkan
Deklarasi Bandung dengan komitmen Indonesia menuju pendidikan inklusif. Untuk
memperjuangkan hak-hak anak dengan hambatan belajar, pada tahun 2005 diadakan
simposium internasional di Bukittinggi dengan menghasilkan Rekomendasi Bukittinggi
yang isinya antara lain menekankan perlunya terus dikembangkan program pendidikan
inklusif sebagai salah satu cara menjamin bahwa semua anak benar-benar memperoleh
pendidikan dan pemeliharaan yang berkualitas dan layak. Berdasarkan perkembangan
sejarah pendidikan inklusif dunia tersebut, maka Pemerintah Republik Indonesia sejak
awal tahun 2000 mengembangkan program pendidikan inklusif. Program ini merupakan
kelanjutan program pendidikan terpadu yang sesungguhnya pernah diluncurkan di
Indonesia pada tahun 1980-an, tetapi kemudian kurang berkembang, dan baru mulai tahun
2000 dimunculkan kembali dengan mengikuti kecenderungan dunia, menggunakan konsep
pendidikan inklusif.
3
C. Tujuan dan Manfaat Pendidikan Inklusif
A. Bagi siswa
4
B. Bagi guru
C. Bagi Sekolah
Sedangkan, tujuan dari pendidikan inklusi itu sendiri menurut Abdul SalimChoiri (2012)
yaitu:
Menurut Prof Dr. Mulyono Abdur Rohman, ciri-ciri pendidikan inklusif adalah sebagai
berikut:
5
4. Siswa memiliki pengalaman berhasil
5. Siswa belajar mengembangkan sikap toleransi
6. Siswa belaja mengembangkan sikap empati
7. Guru menerima perbedaan siswa
8. Guru mengembangkan dialog dengan siswa
9. Guru mendorong terjadinya interaksipromotifa ntarsiswa
10. Guru menjadikan sekolah menarik bagi siswa
11. Guru membuat siswa aktif
12. Guru mempertimbangkan perbedaan antarsiswa dalam kelasnya
13. Guru menyiapkan tugas-tugas yang berbeda untuk siswa-siswanya
14. Guru fleksibel dan kreatif
1. Semua anak mempunyai hak yang sama untuk tidak didiskriminasikan memperoleh
pendidikan yang bermutu.
2. Semua anak mempunyai kemampuan untukmengikuti pelajaran tanpa melihat
kelainan dan kecacatannya.
3. Perbedaan merupakan penguat dalam meningkatkan mutu pembelajaran bagi semua
anak.
4. Sekolahdan guru mempunyai kemampuan untuk belajar merespon dari kebutuhan
pembelajaran yang berbeda.
5. Bentuk Sekolah Inklusif
6. Sekolah Biasa/Sekolah Umum, yang mengakomodasi semua Anak Berkebutuhan
Khusus
7. SLB/Sekolah Luar Biasa/Sekolah Khusus yang mengakomodasi anak normal
1. Pendidikan Inklusif adalah suatu strategi untuk memperbaiki sistem pendidikan melalui
perubahan kebijakan dan pelaksanaan yang eksklusif.
6
3. Pendidikan inklusif melihat perbedaan individu bukan suatu masalah, namun lebih pada
kesempatan untuk memperkaya pembelajaran bagi semua anak.
4. Pendidikan Inklusif melaksanakan hak setiap anak untuk tidak terdiskriminasikan secara
hukum sebagaimana tercantum dalam konvensi PBB (UNCRC) tentang hak anak.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Bagi orang tua, hendaknya lebih memahami lagi kebutuhan anaknya dan mengubah
anggapan bahwa memiliki anak dissabilitasmerupakan suatu hal yang hina. Orangtua
hendaknya juga menyadari bahwa memiliki anak dissabilitas tetap menjadi suatu anugerah
dan tanpa rasa malu memberanikan diri menyekolahkan anaknya baik di Sekolah Luar Biasa
maupun Sekolah Inklusi.
Bagi calon guru, hendaknya mempelajari secara matang dan lebih memahami arti
penting pendidikan inklusi.Bagi guru sebaiknya juga harus bisa memberikan pelayaan
maksimal ketika memberikan pelajaran kepada siswanya.Seorang guru harus bisa
menggunakan metode dan strategi yang tepat untuk menangani anak-anak berkebutuhan
khusus.
8
DAFTAR PUSTAKA
Abdul & Munawir. 2009. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus secara Inklusif. Surakarta:
Yuma Pustaka
Hargio. 2012. Cara Memahami & Mendidik Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta:
Gosyen Publishing
Ishartiwi. 2013. Jurnal Pendidikan Khusus. Implementasi Pendidikan Inklusif Bagi Anak
Berkebutuhan Khusus dalam Sistem Persekolahan Nasional. Vol.6 No. 1 Mei