Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MEMBACA AL- QUR’AN

Dosen Pengampu: Lutfi, M.E.

Di susun oleh:

Kelompok 8

Oleh:

Muhammad khafid akbar (211105020040)

Lucky Rahma Purwaningrum (211105020039)

Nur Alfin Khurin Aini (211105020009)

Anggi amelia ismiwandi (211105020036)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAUKLTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI K.H.ACHMAD SIDDIQ
2021-2021

KATA PENGANTAR

Dengan mengicapkan Puji Syukur atas Kehadiran Allah Yang Maha Kuasa karena

atas Rahmat dan Hidayah- Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas ini dengan

judul ”MEMBACA AL – QUR’AN” dengan tujuan untuk memenuhi Tugas Mata

Kuliah Kebijakan Pengembangan Kampus Tahun Ajaran 2021.

Penuliis menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini masih jauh dari kategori

sempurnah, oleh karena itu penulis dengan hati dan tangan terbuka mengharapkan saran

dan kritik yang membangun demi kesempurnaan tugas yang akan datang. Selanjutnya

dalam kesempatan ini penulis tidak lupa untuk menyampaikan ucapan terimakasih yang

sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan moral dam

sprititual, langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan tugas ini, semoga

Makalah ini dapat bermanfaat bago kita semua.

JEMBER, 02-11-2021

Penulis
DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................................

KATA PENGNTAR.................................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................

1.1 latar belakang ...................................................................................................


1.2 rumusan masalah...............................................................................................
1.3 tujuan.................................................................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN ..........................................................................................

2.1 teori baca al-qur’an ...........................................................................................


2.2 manfaat membaca al-qur’an...............................................................................
2.3 keutamaan mempelajari al-qur’an dan mengajarkan al-qur’an.........................
2.4 penjelasan hadist tentang ketentuan membaca al-qur’an..............................................
BAB 3 PENUTUP.....................................................................................................

3.1 kesimpulan ........................................................................................................

DAFTAR PUSAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang

Alquran adalah firman Allah SWT. Yang disampaikan oleh Malaikat Jibril dengan
redaksi langsung dari Allah SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW, dan yang diterima
oleh umat Islam dari generasi ke generasi tanpa ada perubahan.secara bahasa diambil dari
kata: ‫ ا قر‬- ‫ يقرا‬-‫ قراة‬-‫ وقرانا‬yang berarti sesuatu yang dibaca. Arti ini mempunyai makna
anjuran kepada umat Islam untuk membaca Alquran. Alquran juga bentuk mashdar dari
‫ القراة‬yang berarti menghimpun dan mengumpulkan. Dikatakan demikian sebab seolah-
olah Alquran menghimpun beberapa huruf, kata, dan kalimat secara tertib sehingga
tersusun rapi dan benar.1 Oleh karena itu Alquran harus dibaca dengan benar sesuai
sesuai dengan makhraj dan sifat-sifat hurufnya, juga dipahami, diamalkan dalam
kehidupan sehari-hari dengan tujuanapa yang dialami masyarakat untuk menghidupkan
Alquran baiksecara teks, lisan ataupun budaya. Menurut M. Quraish Shihab, Alquran
secara harfiyah berarti bacaan yang sempurna. Ia merupakan suatu nama pilihan Allah
yang tepat, karena tiada suatu bacaanpun sejak manusiamengenal tulis baca lima ribu
tahun yang lalu yang dapat menandingi Alquran, bacaan sempurna lagi mulia.2 Dan juga
Alquran mempunyai arti menumpulkan dan menghimpun qira’ah berarti menghimpun
huruf-huruf dan katakata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan yang tersusun rapih.
Quran pada mulanya seperti qira’ah, yaitu mashdar dari kata qara’a, qira’atan, qur’anan.
Alquran menurut istilah adalah firman Allah SWT. Yang disampaikan oleh Malaikat
Jibril dengan redaksi langsung dari Allah SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW, dan
yang diterima oleh umat Islam dari generasi ke generasi tanpa ada perubahan.

1.2 rumusan masalah


1. bagaimana cara membaca al-qur’an ?
2. apa saja menfaat membaca al-quran?
3. Apa saja hukum membaca al-quran?
4. Bagaimana penjelasan hadist tentang ketentuan membaca al-qur’an dan
penjelasan tentang mufrod, tasniyah dan jamak
1.3 tujuan
1. agarr bisa mengetahui baca al-qur’an yang benar
2. mengetahui dan memahami apa saja manfaat dari membaca al-qur’an
3. kita bisa memahami hukum membaca al-qur’an
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Teori baca al- qur’an

Metode tatbiqi adalah metodologi pembelajaran bahasa Al-Qur‟an yang menghantarkan


siswa ke tingkat tadabur (kajian dan tafsir),metode ini menitik beratkan pada tatbiq
(penerapan langsung) kata yang menjadi nama dari metode itu sendiri. Metode Tatbiqi
adalah metodologi belajar dan mengajarkan Al-Quran yang menitikberatkan pada praktik
dan langsung pada sumbernya Al Quran, yang dibutuhkan umat Islam saat ini. Adapun
kata Tatbiqi diambil dari kata bahasa arabyang artinya bersifat terapan. Begitu urgensinya
metodologi ini sebagai sarana pengembangan SDM dan dakwah kita keseluruh lapisan
masyarakat.Penulis metode ini sadar bahwa metodologi pengajaran Al-Qur‟an saat ini
sudah banyak hadir di masyarakat baik yang sudah lama maupun yang baru muncul.
Tetapi keberagaman ini akan menumbuhkan hal yang positif di masyarakat, di
antaranyamasyarakat akan mendapatkan wawasan yang lebih luastentang bagaimana
memahami Al-Qur‟an dan masyarakat akan banyak mendapatkan alternatif metodologi
pembelajaran Al-Qur‟an yang sesuai dengan kondisi dirinya dan lembaga pendidikanya.

Visi dan misi

1. Mengembalikan Umat Islam kepada kitab sucinya Al-Quran sebagai sumber


kebenaran dan kesatuan Muslimin.
2. Menyediakan sarana mudah dan praktis, dalam rangka belajar dan mengajarkan
Al Quran kepada selurah lapisan masyarakat.
3. Menumbuhkan persepsi bahwa memahami Al-Quran itu bisa diraih oleh siapa
saja,dimana saja, dan kapan saja.
4. Mengkader guru professional di bidang Al-Quran
5. Menumbuhkan keyakinan bahwa Al-Qur‟an adalah pondasi yang kuat untuk
membangun intelektualitas dan moralitas generasi bangsa.
6. Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak seperti media masa,lembaga
pendidikan,perusahaan-perusahaan,dan instansi lainnya demi
berkembangnya syiar Al-Qu‟ran.
7. Menciptakan ide-ide kreatif dan inovatif terhadap hal-hal yang
berhubungan dengan belajar dan mengajarkan Al-Quran

Arah dan Tujuan

Metode Tatbiqi akan dapat memberikan alternatif dan warna baru dalam pembelajaran
Al-Qur‟an di Indonesia ini, karena mayoritas metodologi yang ada hanya fokus pada satu
maharot (skill) saja sedangkan metode tatbiqi akan memberikan maharot yang lengkap
yang memenuhi standar pembelajaran bahasa arab yang baik dan tepat dan langsung
diterapkan pada Al-Qur‟an lebih dari itu sekaligus mentadaburinya dan tentu saja
disajikan dengan cara yang mudah, cepat dimengerti.Program pembelajaran metode
tatbiqi dirancang kepada dua tingkatan; pertama, tingkatan dasar yang disebut I‟dadi dan
yang keduatingkatan kajian yang di sebut tadabur.Program I‟dadi yang diperuntukkan
bagi mereka yang awam sekali tentang Al-Quran (belum bisa membaca), program ini
menggunakan metode pembelajaran yang lengkap dan memenuhi kriteria yaitu
pengajaran bahasa yang memenuhi maharot (Skill) bahasa yang lengkap.Maka dengan
demikian kemampuan yang akan di terapkan dalam program I‟dadi ini adalah empat skill
(Maharot):
 Kemampuan mendengar
Kemampuan mendengar dan mengenali serta membedakan huruf hijaiyyah
sampai pada kalimat-kalimat Al-Quran dalam bentuk suara dengan nada atau
lagu.
 . Kemampuan mengucapkan
Kemampuan mengucap sebagai realisasi dari pendengaran tentang huruf
hijaiyyah dan kalimat Al Quran dengan nadanya, sehingga diharapkan peserta
mampu membaca dan mengucapkan huruf hijaiyyah dan teks-teks dalam AlQuran
sesuai dengan makhraj yang benar.
 Kemampuan menulis
Kemampuan menulis agar dapat merangkai huruf hijaiyyah menjadi kata-kata
sesuai dengan bacaan atau suara yang diucapkan, sehingga dapat
menghasilkan kemahiran dalam tartil, tadabur dan maharot yang diharapkan.
 Kemampuan membaca
Mampu membaca dengan benar sesuai dengan makhroj, tartil dan
tahsin.Target kemampuan membaca yang akan diraihadalah sangat maksimal
karena empat maharot ini dikombinasikan dalam pembelajaran.

2.2 manfaat membaca al- qur’an menurut para ulama

Manfaat-manfaat membaca al-qur’an bagi orang muslim

Keutamaan Membaca Al Qur’an dapat Memberi Petunjuk

Penciptaan manusia oleh Allah SWT, tentunya bukan tanpa alasan dan bukan juga
sesuatu hal yang sia-sia. Manusia sengaja diciptakan oleh-Nya untuk senantiasa beribadah
kepada Allah agar kelak di kehidupan abadi mendapat balasan yang sesuai. Meskipun
begitu, terkadang umat manusia melenceng dari ketetapan yang sudah dibuat-Nya. Itulah
kenapa, manusia membutuhkan petunjuk atau pedoman yang bisa membawa mereka pada
kebenaran.Salah satu keutamaan dari membaca Al Qur’an, tentunya agar kita bisa
mendapatkan petunjuk agar bisa menjalani hidup di jalan yang benar. Sesuai dengan
firman Allah di dalam Al Qur’an yang artinya seperti berikut:

“Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan
memberi khabar gembira kepada orang-orang mu’min yang mengerjakan amal saleh
bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (QS. Al Isra : 9)
Setiap Huruf Al Qur’an Bernilai 1 Hasanah

“Kata ‘Abdullah ibn Mas‘ud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Siapa
saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka dia akan mendapat satu
kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak
mengatakan alif lâm mîm satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lâm satu huruf, dan mîm
satu huruf,” (HR. At-Tirmidzi).

Coba perhatikan hadits tersebut. Begitu istimewa sekali setiap huruf-huruf yang ada di
dalam Al Qur’an. Bagaimana tidak, setiap huruf yang dibaca oleh seseorang, maka orang
tersebut sudah pasti mendapatkan 1 kebaikan. Jika satu hari Anda membaca 1 surat,
dikalikan dengan berapa banyak huruf yang dibaca, maka sudah berapa banyak kebaikan
yang didapatkan?
Balasan Kebaikan Berlipat

Bukan hanya merupakan salah satu bentuk ibadah kepada Allah, membaca Al Qur’an bisa
mendatangkan balasan pahala dengan kebaikan yang berlipat-lipat. Bahkan, ketika
seseorag tidak meminta kepada Allah, namun dirinya rajin membaca Al Qur’an, Allah
akan senantiasa memberinya apapun yang dibutuhkannya. Terlebih Allah adalah yang
paling tahu terhadap apapun yang dibutuhkan oleh setiap hamba-Nya.

Diampuni Dosa-Dosa

Siapa yang tidak ingin diampuni dosa-dosanya? Setiap manusia, pastinya tidak pernah
luput dari kesalahan dan dosa. Apalagi kehadiran setan, iblis dan jin yang setiap harinya
bekerja untuk menggoda manusia agar melakukan hal-hal yang tidak baik.Jika seseorang
terjerumus ke dalam ajakan setan, maka bukan tidak mungkin dirinya akan melakukan
dosa. Apalagi jika dibiarkan, dosa tersebut terus dilakukan sehingga lama-lama menjadi
banyak dan semakin menumpuk. Meskipun begitu, sebanyak apapun dosa yang kita
miliki, Allah selalu memberi jalan agar kita bisa menebus dosa-dosa. Salah satunya
adalah dengan rajin membaca AL Qur’an secara sungguh-sungguh dan iklas. Pasalnya,
ketika seseorang membaca Al Qur’an bahkan hingga hatam keseluruhannya, maka
malaikat baik akan senantiasa berdoa dan memohonkan ampun pada Allah atas semua
dosa-dosa orang tersebut.

Mendapat Syafaat di Hari Akhir

Hari Kiamat merupakan sebuah kepastian yang akan datang. Kita tidak pernah tahu kapan
hari kiamat tersebut, bagaimana keadaan kita saat terjadinya, dan apa saja amal yang
sudah kita bawa untuk menghindarkan diri dari siksaan pedih di akhirat nanti. Jika dosa-
dosa kita aman banyak, tentu jaminan neraka jahannam sudah di pelupuk mata. Namun,
sebaliknya jika pahala dan amal kebajikan yang sangat banyak, meskipun hari kiamat
tiba, kita sudah siap karena ganjalannya Surga. Salah satu keutamaan dari membaca Al
Qur’an sebagaimana sabda Rosulullah adalah memberikan syafa’at ketika hari kiamat
tiba. Al Quran bisa menjadi saksi di depan Allah bahwasannya ketika hidup di dunia, kita
sering membacanya. Tentunya itu bisa menjadi penolong agar itu terbebas dari siksaan
yang pedih.

Mendatangkan Kebaikan dan Ditemani Malaikat

“Seorang yang lancar membaca Al Quran akan bersama para malaikat yang mulia dan
senantiasa selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca Al Quran dan terbata-bata di
dalamnya dan sulit atasnya bacaan tersebut maka baginya dua pahala” (HR. Muslim).

Tidak ada suatu ibadah apapun yang tidak mendatangkan kebaikan untuk pelakunya.
Allah sudah berjanji bahwasannya setiap kebaikan sebesar biji zarah, akan dibalas. Begitu
pun dengan kejahatan sebesar biji zarah akan dibalas juga. Membaca Al Qur’an adalah
salah satu bentuk ibadah umat Islam kepada manusia. Karena merupakan salah satu
ibadah, tentu Allah akan membalas ibadah tersebut dengan banyak sekali kebaikan. Di
dalam hadits yang sebelumnya dituliskan, menjelaskan bahwa malaikat akan menemani
orang yang lancar membaca Al Qur’an. Bahkan, setiap bacaan yang dibacanya, walaupun
dibaca dengan terbata, Allah akan tetap memberikan sebanyak dua pahala. Tentunya
pahala tersebut bisa memberikan banyak kebaikan dan ridho Allah di setiap langkahnya.

Mengerjakan Ibadah paling Agung

Sebagai umat Islam sudah sepantasnyalah kita mencintai Allah dan Rosulnya. Banyak
orang yang tidak tahu bagaimana cara mencintai Allah maupun Rosul. Padahal, hal ini
bisa dilakukan dengan sangat mudah. Sesuai dengan hadits tersebut, di mana ketika
seseorang rajin membaca Al Qur’an dan mencintainya, maka sudah otomatis mereka
adalah orang-orang yang cinta terhadap Allah dan Rosulnya. Itulah kenapa, membaca Al
Qur’an termasuk pada salah satu ibadah yang dinilai paling agung oleh Rosulullah SAW.

Diangkat Derajatnya

Pada dasarnya, derajat setiap umat manusia adalah sama. Namun, ada hal yang
membedakan derajat seseorang dengan orang yang lainnya di mata Allah, yakni seberapa
banyak amal ibadah dan kebaikannya. Semakin sering seseorang beribadah dan berbuat
baik, maka semakin tinggi derajatnya di mata Allah. Keutamaan lain dari membaca Al
Qur’an adalah bisa mengangkat derajat pembacanya di hadapan Allah. Hal ini pun sesuai
dengan hadits dari Umar RA berkata bahwa Rasulullah:

“Allah Ta’ala mengangakat derajat berapa kaum melalui kitab ini (Al-Qur’an) dan Dia
merendahkan beberapa kaum lainnya melalui kitab ini pula.” (HR Muslim)

Mendatangkan Rahmat dan Membuat Hati Merasa Tentram

Tak hanya memberikan ketenangan saja, Al Qur’an pun adalah rahmat bagi semua umat.
Bahkan ketika Anda membaca Al Qur’an, secara tidak langsung Anda pun sedang
mengingat Allah. Tak heran, Allah akan datang kepada kita dan memberikan rahmat
untuk kita. Hal itu karena Allah akan bersama dengan orang-orang yang selalu
mengingatnya. Ketika Allah selalu membersamai, tentu setiap langkah dan apapun yang
kita lakukan sudah barang tentu diberkahi dan diridhoi.

Membantu Orangtua di Akhirat

Keistimewaan dan keutamaan lain yang akan didapatkan ketika kita membaca Al Qur’an
adalah bisa memberikan syafaat untuk kedua orangtua kelak di akhirat. Pasalnya, orang
yang sering membaca Al Qur’an adalah orang yang senantiasa diberikan kemuliaan oleh
Allah. Apalagi bagi orang yang menghafalkannya serta bisa memahami tentang apa saja
isi kandungan, hikmah dan pelajaran yang ada di dalamnya. Nantinya, orang tersebut
akan mendapat rahmat yang luar biasa. Salah satunya adalah kemampuan untuk
membantu orangtua mereka di akhirat. Bahkan, para penghapal Al Qur’an ini bisa
memakaikan mahkota di kepala kedua orangtuanya dan membangunkan rumah untuk
mereka di surga Allah. Dengan memerhatikan beberapa keutamaan dan keistimewaan
tersebut, betapa banyak sekali kebaikan dan keuntungan yang dihadirkan karena kita
sering membaca Al Qur’an. Manusia adalah tempatnya salah, maka tidak ada salahnya
jika kita memperbaiki dan menghapus segala kesalahan kita dengan memanfaatkan
keutamaan dari Al Qur’an ini.

2.3 keutamaan mempelajari al-qur’an dan mengajarkan al-qur’an

Dari Abi Umamah r.a. berkata, aku” mendengar Rasulullah Saw. bersabda: ”Bacalah Ai-
Qur’an, karena sesungguhnya Al-Qur’an itu pada hari Kiamat akan memberikan syafa’at
kepada pembacanya.” (HR. Muslim)

Nabi Muhamad Saw. sangat mencintai ummatnya sehingga kita sebagai ummatnya
dibimbing dan dihimbau agar mendapatkan pertolongan pada hari Kiamat. Siapa saja
yang gemar membaca Al-Qur’an akan mendapat syafa’at dari AlQur’an yang pernah
dibacanya di dunia. Syafa’at artinya bantuan untuk menambal kekurangan, maksudnya
apabila amal-amal ibadah yang kita kerjakan di alam dunia ini ternyata masih belum
memadai untuk dapat menyelamatkan kita dari ‘azab siksaan, maka bacaan AlQur’an
akan menjadi penambah kekurangan tersebut. Al-Qur’an adalah bacaan kaum muslimin,
kitab suci ummat Islam dan petunjuk bagi manusia agar selamat dalam hidup di dunia.
Oleh karena itu, setiap muslim wajib membacanya dengan penuh khusu’ dan tadharru’.

Dari Usman bin Affan r.a. ia berkata, Rasullah Saw. bersabda: “orang terbaik dari kamu
ialah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya”. (HR al-Bukhari)

Kitab Al-Qur’an adalah petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa dan semua manusia
dan penjelasan-penjelasan dari petunjuk itu. Maka tidak mungkin seorang muslim mampu
membaca dan memahami kandungan isinya, melainkan harus mempelajarinya dengan
sungguh-sungguh. Untuk itu, mempelajari Al-Qur’an, baik mengenai bacaanya secara
benar sesuai dengan ilmu tajwid maupun mengkaji kandungan isinya hukumnya wajib
bagi setiap pribadi seorang muslim.
Kewajiban seorang muslim terhadap islam (yang bersumber dari Al-Qur’an) sedikitnya
ada 4 macam antara lain:

 Mempelajari peraturan dan hukum-hukum islam.


 Mengamalkan atau melaksanakan peraturan dan hukum-hukum islam.
 Mengajarkan peraturan dan hukum-hukum islam itu kepada orang lain! terutama
kepada sesama muslim.
 Menyi’arkan. ajaran Islam di tengah-tengah masyarakat, (sehingga orang
mengetahui bahwa di wilayah itu terdapat kaum muslimin.

2.4 penjelasan hadist tentang ketentuan membaca al-qur’an

Beberapa hadist yang

Hadits 1

‫سنَة ٌ َو ْال َح َسنَةُ ِب َع ْش ِر‬


َ ‫ب ﱠ ِ فَ َله ُ ِب ِه َح‬ِ ‫ع ْن َعبْد ﱠ ِ بْنَ َم ْسعُو ٍد رضى ﷲ عنه يَقُو ُل قَا َل َرسُو ُل ﱠ ِ ﷺ َم ْن َق َرأ َ َح ْر ًفا مِ ْن ِكت َا‬
َ
‫ف‬ٌ ‫ف َومِ ي ٌم َح ْر‬ ٌ ‫ف َوﻻَ ٌم َح ْر‬ ٌ ‫ِف َح ْر‬ َ َ
ٌ ‫ف َولك ِْن أل‬ ٌ ‫حر‬ ُ َ َ َ
ْ ‫أ ْمثا ِل َها ﻻَ أقو ُل الم‬.

Mufrod : ‫كتﺐ‬

Tasniyah: ‫كتبان‬

Jamak : ‫كتبون‬

Artinya : “Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu


‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya
satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan
semisalnya dan aku tidak mengatakan ‫ الم‬satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu
huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi) .

Hadits II

‫سو َل ﱠ ِ ﷺ َيقُو ُل ا ْق َر ُءوا ْالقُ ْرآنَ فَإِنﱠه ُ َيأْتِى َي ْو َم ْال ِق َيا َم ِة َشفِي ًعا‬ ‫َع ْن أَبي أ ُ َما َمةَ ْال َبا ِه ِل ﱡ‬
َ ‫ى رضى ﷲ عنه قَا َل‬
ُ ‫سمِ ْعتُ َر‬
‫ص َحابِ ِه‬ َ
ْ ‫ﻷ‬.

Mufrod : ‫يوم‬

Tasniyah:‫يومان‬

Jamak : ‫يومون‬
Artinya : “Abu Umamah Al Bahily ra. berkata: “Aku telah mendengar Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “ Bacalah Al Quran karena sesungguhnya dia akan
datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada orang yang membacanya ” (HR.
Muslim).

Hadits III

‫آن َم َع ال ﱠسف ََرةِ ْالك َِر ِام ْالبَ َر َرةِ َوالﱠذِى يَ ْق َرأ ُ ْالقُ ْرآنَ َو َيتَتَ ْعت َ ُع‬
ِ ‫سو ُل ﱠ ِ ﷺ ْال َماه ُِر بِ ْالقُ ْر‬
ُ ‫شةَ رضى ﷲ عنها قَالَتْ قَا َل َر‬ َ ‫ع ْن‬
َ ِ‫عائ‬ َ
‫ان‬ِ َ ‫ر‬ ْ‫ج‬ َ ‫أ‬ ُ ‫ه‬ َ ‫ل‬ ‫ﱞ‬
‫َاق‬
‫ش‬ ‫ه‬
ِ ‫ي‬
ْ َ ‫ل‬‫ع‬ ‫ُو‬
‫ه‬
َ َ َ‫و‬ ‫ه‬
ِ ‫ِي‬ ‫ف‬ .

Mufrod : ‫اجر‬

ِ ‫أَجْ َر‬
Tasniyah :‫ان‬

Jamak :‫اجرون‬

Artinya : “Aisyah radhiyallahu ‘anha meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi


wasallam bersabda: “Seorang yang lancar membaca Al Quran akan bersama para
malaikat yang mulia dan senantiasa selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca Al
Quran dan terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya bacaan tersebut maka baginya dua
pahala” (HR. Muslim).

ٌ‫ قَا َل َمث َ ُل ْال ُمؤْ مِ ِن الﱠذِى يَ ْق َرأ ُ ْالقُ ْرآنَ َمث َ ُل اْﻷُتْ ُر ﱠج ِة ِر ْي ُح َها طِ يِّﺐ‬،‫علَ ْي ِه َو َسلﱠ َم‬ َ ُ‫صلﱠى ﷲ‬ َ ِ ‫ع ِن ال ﱠنبِ ّي‬ َ ،ِ‫ي‬ ّ ‫سى ْاﻷ َ ْشعَ ِر‬ َ ‫ع ْن أَبِي ُمو‬ َ
‫ق الﱠذِى َي ْق َرأ ُ ْالقَ ْرآنَ َمث َ ُل‬ ِ
ِ ُ ‫ف‬‫َا‬ ‫ن‬‫م‬ ْ
‫ال‬ ُ
‫ل‬ َ ‫ث‬‫م‬ ‫و‬
َ َ ، ٌ‫ّﺐ‬ ‫ي‬‫ط‬َ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫م‬‫ع‬
ِ َُْ َ َ َ َِ
‫ط‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ه‬ َ ‫ل‬ ‫ح‬‫ي‬ْ ‫ر‬ َ ‫ﻻ‬ ‫ة‬
ِ ‫ر‬ ‫م‬ ‫ﱠ‬ ‫ت‬
َ ْ ِ َ ‫ال‬ ‫ل‬ َ ‫ث‬ ‫م‬‫ك‬َ َ‫آن‬ ‫ر‬ْ ُ ‫ق‬ ْ
‫ال‬ ُ ‫أ‬‫ر‬ ْ
‫ق‬
َ َ ‫ي‬ َ ‫ﻻ‬ ‫ِى‬ ‫ذ‬‫ﱠ‬ ‫ال‬ ‫ل‬ُ َ ‫ث‬‫م‬َ َ ِ َ ُ ْ ‫َو‬
‫و‬ ٌ‫ّﺐ‬ ‫ي‬ ‫ط‬ ‫ا‬ ‫ه‬‫م‬ ‫ع‬ ‫ط‬َ
‫ط ْع ُم َها ُم ﱞر )رواه‬ َ ‫ْس لَ َها ِر ْي ٌح َو‬ َ ‫ظلَ ِة لَي‬ ْ ْ ُ
َ ‫ق الذِى ﻻَ يَ ْق َرأ القُ ْرآنَ َك َمث َ ِل ال َح ْن‬‫ﱠ‬ ْ
ِ ِ‫ َو َمث َ ُل ال ُمنَاف‬، ‫ط ْع ُم َها ُم ﱞر‬ َ ‫طيِّﺐٌ َو‬ َ ‫الر ْي َحانَ ِة ِر ْي ُح َها‬
‫ﱠ‬
‫)البخارى ومسلم‬

َ
Mufrod : ٌ‫طيِّﺐ‬

Tasniyah :‫طيبان‬

Jamak :‫طيبون‬

Artinya :“ Dari Abi Musa Al-Asy’ari dari Nabi SAW, beliau bersabda, Perumpamaan
orang beriman yang membaca Al-Qur’an itu seperti utrujjah (jeruk wangi), baunya sedap
dan rasanya pun enak. Orang beriman yang tidak membaca Al-Qur’an bagaikan buah
kurma, tidak ada baunya, tetapi rasanya manis. Orang munafik yang membaca Al-Qur’an
bagaikan kemangi, baunya sedap tapi rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik
yang tidak membaca Al-Qur’an laksana bratawali (sejenis labu), tidak ada baunya dan
rasanya pahit.” (HR. Bukhari Muslim).
‫‪Hadits V‬‬

‫َاب ﷲِ‬ ‫ت ﷲِ تَعَالَى يَتْلُ ْونَ ِكت َ‬ ‫ت مِ ْن بُي ُْو ِ‬ ‫سلﱠ َم قَالَ‪َ :‬ما اجْ ت َ َم َع قَ ْو ٌم فِى بَ ْي ٍ‬ ‫صلﱠى ﷲُ َ‬
‫علَ ْي ِه َو َ‬ ‫يِ َ‬ ‫ع ِن ال ﱠنبِ ّ‬‫َع ْن أَبِي ه َُري َْرة َ‪َ ،‬‬
‫الرحْ َمة ُ َو َحفﱠتْ ُه ُم ْال َمﻼَئِ َكةُ َوذَك ََر ُه ُم ﷲ ُ فِ ْي َم ْن ِع ْندَهُ‬ ‫س ِك ْينَة ُ َو َ‬
‫غ ِش َيتْ ُه ُم ﱠ‬ ‫س ْونَه ُ َب ْينَ ُه ْم اِﻻﱠ نَزَ لَتْ َ‬
‫علَ ْي ِه ُم ال ﱠ‬ ‫ار ُ‬‫َو َيتَدَ َ‬

‫َبيْتٍ ‪Mufrod :‬‬

‫بيتان ‪Tasniyah :‬‬

‫بيتون ‪Jamak :‬‬

‫)‪Artinya : “Suatu kaum tidak berkumpul di suatu rumah dari rumah Allah ta’ala (masjid‬‬
‫‪dalam rangka membaca dan tadarus Al-Qur’an, kecuali mereka dianugerahi ketenangan,‬‬
‫‪diliputi rahmat, dikerumuni malaikat, dan dibanggakan Allah dihadapan para malaikat-‬‬
‫‪Nya.” (HR Muslim).‬‬

‫‪Hadits VI‬‬

‫علﱠ َمهَ‬
‫َعلم القُرانَ َو َ‬ ‫علَي ِه َو َس َ‬
‫لم َخيُر ُكم َمن ت َ‬ ‫عنه ُ قَا َل ‪ :‬قَا َل َر ُ‬
‫سو ُل ﷲِ صلى ﷲُ َ‬ ‫ى ﷲُ َ‬ ‫عثَمانَ َر ِ‬
‫ض َ‬ ‫عن ُ‬
‫‪َ .‬‬

‫َخيُر ُكم َمن‪Mufrod :‬‬

‫‪Tasniyah:‬‬

‫علﱠ َمه‪Jamak :‬‬


‫َو َ‬

‫‪Artinya : “Dari Utsman r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda, “sebaik-baiknya kamu adalah‬‬
‫”‪orang yang belajar al Qur’an dan mengajarkannya .‬‬

‫‪Hadits VII‬‬

‫شغَلَهُ الُقرانُ َعن‬ ‫لم يَقُو ُل ﱠ‬


‫الربﱡ تَبَاَركَ َوت َ َعالى َمن َ‬ ‫علَيه َو َس َ‬
‫صلى ﷲ َ‬ ‫سو ُل ﷲ َ‬ ‫عنه قَالَ‪:‬قَا َل َر ُ‬
‫عن اَبٍي َسعي ٍد َرضي ﷲُ َ‬ ‫َ‬
‫ْ‬
‫على خَلقِه )رواه‬ ‫َﻼم َكفَض ِل ﷲ َ‬ ‫على َسائ ِِر الك ِ‬‫َﻼم ﷲ َ‬ ‫ُ‬
‫ض َل َما اعطِ ي السائِلين‪َ ,‬وفَ ْ‬
‫ض ُل ك ِ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫ِذك ِري َو َمسْئلتي ِ اَعط ْيته اَف َ‬
‫‪).‬الترمذي والدارمي والبيهقي في الشعﺐ‬

‫َﻼم‪Mufrod :‬‬
‫الك ِ‬

‫‪:‬الكﻼمين ‪Tasniyah:‬‬
Jamak :‫الكﻼمون‬

Artinya : “Dari Abu Sa’id r.a. berkata, Rasulullah saw. Bersabda, “Allah berfirman,
‘barang siapa yang disibukan oleh al Qur’an daripada berdzikir kepada-Ku dan memohon
kepada-Ku, maka Aku berikan kepadanya sesuatu yang lebih utama daripada yang Aku
berikan kepada orang-orang yang memohon kepada-Ku dan keutamaan kalam Allah
diatas seluruh perkataan adalah seumpama keutamaan Allah atas makhluk-Nya.” (Hr.
Tirmidzi, Darimi, dan Baihaqi).

ْ ‫ » ا ْق َرؤُا القُ ْرآنَ القيام ِة ا ً ﻷ‬: ‫ َل ﱠ ِ لّى ﷲُ لَ ْي ِه لﱠم ُل‬: ‫أُما َمةَ ﱠ ال‬
‫صحابِ ِه « اه لم‬

Mufrod :‫لﱠم ُل‬

Tasniyah:‫ القُ ْرآن‬:

Jamak : ‫صحابِ ِه‬


ْ ‫ﻷ‬

Dari Abu Amamah ra, aku mendengar Rasulullah saw. doa, “Bacalah Al-Qur'an, karena
sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari ini.” (HR.Muslim);

‫البررةِ « ليه‬
َ َ ِ‫ » الﱠذِي القُ ْرآنَ اه ٌِر ال ﱠسفَرة‬: ‫ ال ُل ﱠ ِ لّى ﷲ ُ لَ ْي ِه لﱠم‬: ْ‫ عائشة ﱠ ا الت‬.
‫الكر ِام‬

Mufrod :‫ه ٌِر‬

Tasniyah: ‫هرن‬

Jamak :‫هرون‬

Dari Aisyah ra, berkata; bahwa Rasulullah saw. “Orang yang membaca Al-Qur'an dan ia
mahir belajar, maka kelak ia akan bersama para malaikat yang mulia lagi taat kepada
Allah.” (HR.Bukhari Muslim);

ِ ‫ض ُل ِعبَادَةِ أ ُ ﱠمتِي ق َِرا َءة ُ ْالقُ ْر‬


‫آن‬ َ ‫ أ َ ْف‬:‫سلﱠ َم‬ َ ُ‫صلﱠى ﷲ‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ ُ ‫قَا َل َر‬
َ ِ‫سو ُل ﷲ‬

Mufrod :‫أ ُ ﱠمتِي‬

Tasniyah‫امتين‬:

Jamak :‫امتون‬
Artinya: Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baiknya ibadah umatku
adalah membaca Al-Qur’an.” (HR. al-Baihaqi).

ِ ‫سلٌم ﻵ َح َسدَ أﻵ في ِ اثنَت‬


‫َين َر ُج ُل ات َاهُ ٌ ُ القُرانَ فَ ُهو‬ َ ‫ع َلي ِه َو‬َ ُ ٌ ‫صلٌي‬ َ ِ ٌ ‫سو ُل‬ ُ ‫ َقا َل َر‬:َ‫عنها َ َقال‬ َ ُ ٌ ‫ع َم َر َرضي‬ ُ ‫ابن‬ِ ‫عن‬ َ
‫)رواه البخارى ومسلم والترمذى‬.‫ار‬ ٌ َ ‫ار َو َر ُج ُل اع‬
ِ ‫طاهُ َماﻵ فَ ُه َو يُنفق مِنهُ انَأ َء اللَيِل َوانَأ َء النٌ َه‬ ِ ‫يَقُو ُم بِه انَأ َء اللًي ِل َوانَأ َء النَ َه‬
‫)والنسائى وأبن ماجه‬.

Mufrod :‫النهار‬

Tasniyah: ‫النهاري‬

Jamak :‫النهرون‬

Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak diperbolehkan hasad (iri hati)
kecuali terhadap dua orang: Orang yang dikaruniai Allah (kemampuan
membaca/menghafal Al-Qur'an). Lalu ia membacanya malam dan siang hari, dan orang
yang dikaruniai harta oleh Allah, lalu ia menginfakkannya pada malam dan siang hari."
(HR Bukhari, Tarmidzi, dan Nasa'i)

‫ارتق َو َرت ٌ ٌل‬ ِ ُ‫ﺐ الق‬


ٌ ‫ران اِقَرأ َو‬ َ ‫سلَ َم يُقَا ُل ِل‬
ِ ِ‫صاح‬ َ ‫ع َليِه َو‬
َ ٌ ‫ص َلي‬ َ ِ ٌ ‫سو ُل‬ ُ ‫ قَا َل َر‬: ‫عنُه َما قَا َل‬َ ُ ٌ ‫ضى‬ َ ‫ع َم َر َر‬ ِ ِ ٌ ‫عب ِد‬
ُ ‫بن‬ َ ‫عن‬
َ
‫ )رواه أحمد والترمذي وأبو داوود والنسائي‬.‫َقرأهُا‬ ُ َ ٌ ُ ُ ً
ِ ‫)كما كنتَ ت ًرت ٍل في ِ الدُنيَا فَا ٌِن َم‬.
َ ‫نزلكَ في ِ اخٍ ِرايَة ت‬

Mufrod :‫كنت‬

Tasniyah:‫كنتان‬

Jamak :‫كنتون‬

Dari Abdullah bin Umar RA, Rasulullah bersabda, "Pada hari Kiamat kelak akan diseru
kepada ahli Qur'an, 'Bacalah dan teruslah naik, bacalah dengan tartil seperti yang engkau
telah membaca dengan tartil di dunia, karena sesungguhnya tempatmu adalah pada akhir
ayat yang engkau baca." (HR. Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud, Nasa'i, Ibnu Majah, dan
Ibnu Haban)

َ‫ض ُع بِه اخ َِرين‬ ِ ‫سلٌ َم ِانَ ٌ َ يَرفَ ُع بِهذَ االكت َ ِا‬


َ َ‫ب اَقَوا ًما َوي‬ َ ‫علَي ِه َو‬
َ ُ ٌ ‫ قَا َل َرسُو ٌل‬:َ‫عنه ُ قَال‬
َ ُ ٌ ‫ضي‬ ٌ ‫بن الخ‬
ِ َ ‫َطا‬
َ ‫ب َر‬ ِ ‫ع َم َر‬
ُ ‫َعن‬
‫))رواه مسلم‬

Mufrod :‫كتﺐ‬

Tasniyah‫كتبان‬:
Jamak :‫كتبون‬

Dari Umar RA berkata bahwa Rasulullah: "Allah Ta'ala mengangakat derajat berapa
kaum melalui kitab in (Al-Qur'an) dan Dia merendahkan beberapa kaum lainnya melalui
kitab ini pula." (HR Muslim)
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

kita sebagai manusia yang di ciptakan allah swt. di dunia yang mana untuk
memperbanyak berbuat kebaikkan,memperbanyak ibadah dan banyakla berdzikir
semata2 karna allah swt. berbuat baik yang ringanan adalah beribadah pada allah swt.
dan beribadah sendiri banyak macamnya. seperti yang telah di terapkan di atas adalah
dengan membaca al-quran dengan cara kita membaca al-quran,mempelajari al-quran
kita akan paham bagaimana pedoman kehidupan. dengan kita membaca al-quran kita
menjadi tambah dekat kepada allah swt dan manfaat membaca al-quran begitu
banyak seperti: Keutamaan Membaca Al Qur’an dapat Memberi Petunjuk,Setiap
Huruf Al Qur’an Bernilai 1 Hasanah,Balasan Kebaikan Berlipat,Diampuni Dosa-
Dosa,Mendapat Syafaat di Hari Akhir,Mendatangkan Kebaikan dan Ditemani
Malaikat,Mengerjakan Ibadah paling Agung,Diangkat Derajatnya,Mendatangkan
Rahmat dan Membuat Hati Merasa Tentram,Membantu Orangtua di Akhirat,
DAFTAR PUSAKA

https://kemenag.go.id

https://www.liputan6.com

https://www.orami.co.id/

Anda mungkin juga menyukai