Anda di halaman 1dari 14

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat dan
hidayahNya telah membuat penulis bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu sebagaimana waktu yang telah ditentukan oleh Prof. Dr. Suratno, M.Si. dan
Ibu Kuswati, S.Pd., M.Pd. selaku dosen Mata Kuliah Profesi Kependidikan.
Makalah ini merupakan tugas yang harus dipenuhi untuk menempuh matakuliah
ini.
Makalah ini dibuat dengan mengacu dari beberapa sumber sehingga
diharapkan bisa bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Terutama penulis
berharap bagi siapa yang membacanya bisa lebih memajukan pendidikan yang ada
di Indonesia dengan menjadi pembenah dalam setiap permasalahan di Indonesia.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak sempurna. Maka kritik dan saran dari
pembaca sangatdiperlukan.

Jember,1 Maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan Makalah..........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................
2.1 Pengertian hakikat profesi kependidikan....................................................3
2.2 Tenaga kependidikan sebagai profesi.........................................................4
2.3 Syarat profesi kependidikan........................................................................5
BAB III PENUTUP...........................................................................................
3.1 Kesimpulan...............................................................................................10
3.2 Saran..........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran untuk mengembangkan
suatu kemampuan diri yang meliputi kemampuan kognitif (pengetahuan),
keterampilan dan juga kemampuan sosial seorang individu. Pendidikan dapat
pula didefinisikan sebagai suatu usaha yang secara sadar dilakukan dalam
suatu sistem dan suasana belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan
dalam mengembangkan potensi suatu individu. Tujuan pendidikan sendiri
telah tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1985
yang menyatakan bahwa tujuan pendidikan di Indonesia adalah untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, memiliki pengetahuan, sehat
jasmani dan rohani, memiliki budi pekerti luhur, mandiri, kepribadian yang
mantap, dan bertanggung jawab terhadap bangsa. Dengan begitu, pendidikan
merupakan salah satu hal pokok penting yang berhak didapatkan oleh setiap
individu.
Akan tetapi, untuk mendapatkan suatu pendidikan yang layak dibutuhkan
seorang dengan profesi yang ahli didalamnya atau biasa disebut dengan
profesi pendidik. Salah satunya adalah seorang guru. Menurut Undang-
Undang nomor 14 tahun 2005 disebutkan bahwa guru merupakan seorang
pendidik profesional yang memiliki berbagai tugas utama meliputi mendidik,
mengajak, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur formal, pendidikan dasar
dan pendidikan menengah. Guru yang baik dan berkualitas tentu dapat
mendidik dan membimbing generasi bangsa menjadi penerus yang berkulitas,
begitu juga sebaliknya. Sehingga dapat dikatakan bahwa guru merupakan
profesi yang sangat dibutuhkan untuk menentukan masa depan dan mencapai
cita-cita bangsa ini.
Untuk menjadi seorang pendidik yang baik dan berkualitas jelas itu bukan
perkara mudah. Ada banyak sekali syarat dan kriteria yang perlu dipenuhi

1
untuk menjadi seorang pendidik. Oleh karena itu sebagai mahasiswa yang
akan menjadi calon pendidik, pengetahuan dasar mengenai hakikat profesi
kependidikan sangat diperlukan. Hakikat profesi kependidikan sendiri
membahas mengenai makna profesi, syarat-syarat untuk menjadi profesi
kependidikan, kompetensi dan kode etik yang dibutuhkan ketika menjadi
seorang profesi kependidikan. Berdasarkan hal itu, makalah ini akan
membahas mengenai hakikat profesi kependidikan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian hakikat profesi kependidikan?
1.2.2 Bagaimana peran tenaga kependidikan sebagai profesi?
1.2.3 Bagaimana syarat-syarat profesi kependidikan?
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
1.3.1 Mahasiswa dapat mengetahui pengertian hakikat profesi
kependidikan.
1.3.2 Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana peran kependidikan sebagai
profesi
1.3.3 Mahasiswa dapat mengetahui syarat-syarat profesi kependidikan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian hakikat profesi kependidikan

Profesi merupakan kata yang berasal dari bahasa yunani “pbropbaino”


yang bermakna menyatakan secara publik dan menurut bahasa latin berasal dari
kata “professio” yang digunakan untuk menunjukkan pernyataan secara publik
yang dibuat untuk menyatakan seseorang yang menduduki suatu jabatan publik
(Musriadi, 2018). Adapula pendapat lain yang mengatakan bahwa profesi berasal
dari bahasa latin “profecus” yang berati mengakui, pengakuan, menyatakan
mampu atau ahli dalam melakukan pekerjaan tertentu (Yahya, 2013:14).
Sedangkan, secara tradisional profesi merupakan suatu hal yang memiliki arti
kehormatan, status sosial dan otonomi lebih besar yang diberikan masyarakat
kepadanya (Sagala Saiful, 2007).
Menurut Djam’an Satori (2007), profesi merupakan suatu jabatan atau
pekerjaan yang menuntut keahlian dari para anggotanya. Dengan begitu, profesi
memiliki makna yang berarti suatu hal yang tidak dapat dilakukan oleh sembarang
orang. Sedangkan, Dedi Supriadi (1998) menyatakan bahwa profesi adalah suatu
pekerjaan atau jabatan yang mengharuskan seseorang untuk memiliki tanggung
jawab, keahlian dan keloyalan terhadap pekerjaan tersebut. Berdasarkan kutipan
Wina Sanjaya (2000), Grete G. Morine mengatakan bahwa “A professional is a
person who posseses some spesialized knowledge and skill, can weigh
alternatives and select from among a number of potentially productive actions
that is particularly appropriate in a given situation”. Dari kutipan Grete G.
Morine tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu pekerjaan yang bersifat spesialis
dan diperoleh dengan pengetahuan serta kemampuan yang produktif dapat
dikatakan sebuah profesi atau pekerjaan profesional.
Selain itu, hal yang berkaitan erat dengan profesi adalah profesional,
profesiolisme, profesionalitas, dan profesionalisasi (Yahya, 2013:16). Semua kata
tersebut memiliki kesamaan makna hanya saja berbeda dalam penggunakan
penekanannya. Profesional merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan dan

3
menjadi sumber penghasilan untuk keberlangsungan hidup seseorang, dimana
diperlukan suatu keahlian serta kecakapan yang memenuhi standar dan mutu
tertentu serta perlu menempuh pendidikan profesi. Profesionalisme menekankan
kualitas, mutu sikap dari seseorang dalam melakukan profesinya. Sedangkan,
profesionalitas merupakan sebuah kata yang menekankan pada kemampuan
seseorang untuk bertindak secara profesional.

2.2 Tenaga kependidikan sebagai profesi

Tenaga kependidikan berkenaan dengan bidang pekerjaan yang berkaitan


dengan bidang “pekerjaan pendidik”. Kata kependidikan berasal dari kata
“pendidik” yang mendapat awalan “ke” dan berakhiran “an”, berarti proses atau
kegiatan mendidik. Kata kependididkan berarti sama dengan kata “Keguruan dan
Ilmu kependidikan” ini berarti orang-orang yang terlihat dalam proses kegiatan
kependidikan (Yahya, 2013:17-18). Berdasarkan Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 bahwa tenaga kerja
kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat
untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Hal ini masih bersifat umum, dan
mencakup seluruh penyelenggaraan pendidikan baik di lingkungan keluarga,
sekolah, maupun masyarakat. Untuk penjabaran tenaga kerja kependidikan secara
lebih khusus bermakna bahwa seseorang dapat menjadi tenaga kependidikan
sesuai dengan kriteria dan standar tertentu yang menunjang penyelenggaraan
proses pendidikan pada satuan pendidikan seperti peneliti, pendidik, dan masih
banyak lainnya.

Tenaga pendidik merupakan sebuah profesi yang terbuka bagi semua


orang yang ingin berjuang untuk mencapai tujuan dan menguasai persyaratan
untuk mencapai praktik yang kompeten (Musriadi, 2018:28). Pendidik adalah
profesi yang mengharuskan untuk bertanggung jawab dalam pembentukan moral
mendasar. Tidak hanya dibutuhkan pengetahuan dan keahlian, tetapi dibutuhkan
kemampuan untuk berinteraksi secara intens dalam kehidupan peserta didik.
Untuk menjadi seorang pendidik diharuskan memiliki kepercayaan bahwa semua

4
orang memiliki derajat yang sama sehingga dapat melakukan tugasnya secara adil
dan seimbang.

Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20


Tahun 2003 Bab XI Pasal 39 Ayat 1, tugas pokok tenaga kependidikan adalah
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan
pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan dalam satuan pendidikan.
Akan tetapi, tugas pokok dalam perundang-undangan tersebut masih bersifat
umum dan tidak spesifik dan perlu diperjelas kembali. Contohnya saja tugas
administrasi adalah tugas pokok yang dilaksanakan oleh tenaga kependidikan
yang bersangkutan seperti pegawai administrasi sekolah, pendidik bahkan kepala
sekolah. Sedangkan, tugas tenaga kependidikan sebagai pengembang dapat
dilakukan oleh para peneliti dan tugas pengawasan dilaksanakan oleh para
pengawas dalam konteks tenaga kependidikan.

Selain itu, tenaga kependidikan memiliki kewajiban untuk mengajar.


Mengajar merupakan seni berdasarkan pengalaman guru dan kebijaksanaan
praktik yang memiliki dasar ilmiah dalam mempraktikannya. Berdasarkan pada
penelitian dan bukti ilmiah tersebut. Bagian ini menggambarkan beberapa hal
yang kita ketahui tentang proses belajar mengajar dan menekankan bahwa belajar
mengajar adalah proses seumur hidup dan merupakan perkembangan yang tidak
terbatas pada periode waktu ke waktu. Metode pertama dan tanggal lisensi
pengajaran diperoleh sedikit. Pendidik afektif terlahir sebagai afektif. Mereka
menjadi semakin efektif dengan melalui perhatian pada pembelajaran mereka
sendiri serta pengembangan atribut dan keterampilan khusus mereka sendiri.

2.3 Syarat – syarat profesi kependidikan


Menurut Greenwood, terdapat lima tanda profesi yaitu sebagai berikut:
(Mahmud, 2011:130)
1. Adanya perangkat teori yang sistematis
2. Adanya otoritas dalam bidang kompetensinya
3. Adanya pengawasan terhadap otoritas dalam bidang kompetensinya

5
4. Mengetahui hal-hal yang paling baik bagi klien atau sasaran profesi
tersebut
5. Memiliki kode etik profesi yang disetujui.
Sedangkan, syarat profesi dalam bidang kependidikan menurut National
Education Association adalah sebagai berikut: (Rugaiyah dan Atiek, 2011:7).
1. Melibatkan kegiatan intelektual
2. Menggeluti dan fokus pada cabang ilmu khusus
3. Membutuhkan persiapan profesional yang cukup lama
4. Membutuhkan pelatihan dalam jabatan yang berkesinambungan
5. Memiliki stereotip bahwa menjanjikan karier hidup
6. Memiliki standar dan kriteria tertentu
Akan tetapi, tidak semua profesi dapat dengan mudah diakui dan ketahui
keberadaannya. Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk mendapatkan
pengakuan profesional suatu profesi yakni sebagai beriku (Supriadi, 2012: 25):
1. Profesi tersebut merupakan pekerjaan yang penuh waktu dan bukan
menjadi pekerjaan sambilan.
2. Menetapkan lembaga pendidikan sebagai tempat menjalani proses
pendidikan atau latihan.
3. Mendirikan asosiasi profesi
4. Melakukan agitasi secara politis untuk memperjuangkan adanya
perlindungan hukum terhadap asosiasi atau perhimpunan profesi.
5. Mengadopsi secara formal kode etik yang ditetapkan sebagai norma acuan
penyandang pekerjaan profesional.
Menurut UUSPN Nomor 20 tahun 2003 tenaga kependidikan memiliki hak
dan kewajiban yang dapat dilakukannya. Hak yang didapatkan oleh pendidik dan
tenaga kependidikan adalah sebagai berikut
1. Memperoleh penghasilan serta jaminan kesejahteraan sosial yang memadai
dan layak
2. Mendapatkan penghasilan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja yang telah
dilakukan

6
3. Memperoleh pembinaan karir sesuai dengan tuntutan pengembangan
kualitas
4. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas
hasil kekayaan intelektual
5. Memperoleh kesempatan untuk menggunakan sarana prasarana dan
fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
Sedangkan, kewajiban tenaga kependidikan adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, dinamis
kreatif, dan dialogis
2. Memiliki komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan
3. Memberikan teladan dan menjaga nama baik lembaga profesi dan
kedudukannya sesuai dengan kepercayaan yang telah diberikan.
Untuk menjadi seorang tenaga pendidik khususnya seorang guru
dibutuhkan beberapa kompetensi yang perlu dipenuhi. Kompetensi-
kompetensi tersebut meliputi Untuk menjadi tenaga pendidik yang
profesional khususnya sebagai guru dibutuhkan kompetensi kompetensi yang
harus dimiliki. Terdapat 4 macam kompetensi yang yang harus dimiliki oleh
seorang guru profesional meliputi (Rusman, 2012: 23):
1. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran agar
tujuan pembelajaran seperti pemahaman terhadap peserta didik
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran serta evaluasi hasil belajar dan
pengembangannya untuk diaktualisasikan dengan berbagai potensi yang
dimiliki peserta didik.
2. Kompetensi personal adalah kemampuan pribadi yang stabil dewasa
memiliki Wibawa serta dapat menjadi teladan bagi peserta didik.
3. Kompetensi profesional merupakan kemampuan untuk penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam sehingga memungkinkan untuk
membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan
dalam standar nasional pendidikan.

7
4. Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari
masyarakat untuk melakukan interaksi sosial seperti berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik sesama pendidik tenaga
kependidikan Wali peserta didik dan masyarakat sekitar.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam profesi pendidikan khusus untuk
jabatan guru ialah sebagai berikut:
a. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual,jabatan guru harus
memenuhi kriteria ini.,karena mengajar melibatkan upaya-upaya yang
sifatnya sangat didominasi kegiatan intelektual. Mengajar sering disebut
sebagai ibu dari segala profesi.
b. Jabatan yang menggeluti batang tubuh ilmu yang khusus,sebagai
seorang guru harus memiliki kemampuan dalam bidang yang digeluti
(khusus).
c. Jabatan memerlukan persiapan latihan yang sama. Penyelesaian
pendidikan melalui kurikulum merupakan sebuah aturan
universitas/institute atau melalui pengalaman praktik dan pemagangan
atau perguruan tinggi disediakan untuk jabatan professional,sedangkan
pendidikan melalui pengalaman praktik dan pemagangan atau
campuran pemagangan dan kuliah diperuntukkan bagi jabatan yang
nonprofesional.
d. Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang
berkesinambungan. Jabatan guru cenderung menunjukkan bukti yang
kuat sebagai jabatan professional,sebab hampir setiap tahun guru
melakukan berbagai latihan professional,baik yang mendapatkan
penghargaan maupun tidak.
e. Jabatan yang menjanjikan karir hidup dan keangggotaan yang
permanen. Maksud dari jabatan menjanjikan adalah profesi guru
berorientasi pada jabatan yang memiliki kedudukan sebagai pegawai
pemerintah. Sedangkan keanggotaan yang tetap dapat diartikan sebagai
anggota pegawai negeri sipil yang mendapat tunjangan hari tua
(pensiun).

8
f. Jabatan yang menentukan bakunya sendiri. Dapat dikatakan bahwa
seseorang telah diakui menjadi seorang guru apabila telah menjadi
pegawai negeri sipil.
g. Jabatan yang mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.
Jabatan mengajar adalah jabatan yang mempunyai nilai sosial yang
tinggi,tidak perlu diragukan lagi. Guru yang baik akan sangat berperan
dalam mempengaruhi kehidupan yang baik pada masa yang akan
datang.
h. Jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin
rapat. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menjadi wadah
seluruh guru di Indonseia,mulai dari guru taman kanak-kanak hingga
guru lanjutan atas. Selanjutnya terdapat ISPI (Ikatan Sarjana Pendidikan
Indonesia) yang menjadi wadah seluruh sarjana Indonesia.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Profesi kependidikan merupakan suatu hal yang berkaitan dengan pekerjaan


yang dilakukan dan menjadi sumber penghasilan guna kelangsungan hidup
seseorang dan diperlukan suatu keahlian serta kecakapan yang meemenuhi standar
dan mutu dalam menempuh pendidikan profesi. Profesionalitas menjadi sebuah
kata yang menekankan pada kemampuan seseorang untuk bertindak secara
profesional. Dalam hal ini profesi yang dibahas tentang tenaga
kependidikan,dimana untuk menjadi seorang tenaga pendidik yang profesional
diperlukan syarat-syarat profesi kependidikan.
Tugas tenaga kependidikan sebagai pengembang dapat dilakukan oleh para
peneliti dan tugas pengawasan dilaksanakan oleh para pengawas dalam konteks
tenaga kependidikan. Selain itu, tenaga kependidikan memiliki kewajiban untuk
mengajar. Mengajar juga merupakan seni berdasarkan pengalaman guru dan
kebijaksanaan praktik yang memiliki dasar ilmiah dalam mempraktikannya.
Syarat profesi dalam bidang kependidikan menurut National Education
Association adalah Melibatkan kegiatan intelektual, Menggeluti dan fokus pada
cabang ilmu khusus, Membutuhkan persiapan profesional yang cukup lama,
Membutuhkan pelatihan dalam jabatan yang berkesinambungan, Memiliki
stereotip bahwa menjanjikan karier hidup dan Memiliki standar dan kriteria
tertentu.
3.2 Saran

Dengan adanya berbagai macam syarat serta kriteria untuk menjadi seorang
profesi kependidikan, diharapkan seseorang yang ingin menggeluti bidang ini
lebih memahami dan dapat memenuhi segala syarat serta kriteria yang ada dan
mampu menjalankan hak serta kewajiban seorang tenaga pendidik profesional
secara maksimal.

10
DAFTAR PUSTAKA

Mahmud. 2011. Sosiologi Pendidikan Teori dan Kajian. Bandung: Sahifa.

Musriadi. 2018. Profesi Kependidikan Secara Teoritis dan Aplikatif Panduan


Praktis bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Deepublish.

Oding Supriadi, 2012. Profesi kependidikan. Yogyakarta: Leksbang Pressindo.

Rugaiyah dan Atiek Sismiati. 2011. Profesi Kependidikan. Jakatra: Ghalia


Indonesia.

Rusman. 2012. Model-model pembelajaran mengembangkan profesionalisme


guru. Bandung: PT Raja Grafindo Persada.

Sagala, S. 2007. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.


Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, Wina. 2000. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada


Media Group.

Yahya, Murip. 2013. Profesi Tenaga Kependidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.

11

Anda mungkin juga menyukai