KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat dan
hidayahNya telah membuat penulis bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu sebagaimana waktu yang telah ditentukan oleh Prof. Dr. Suratno, M.Si. dan
Ibu Kuswati, S.Pd., M.Pd. selaku dosen Mata Kuliah Profesi Kependidikan.
Makalah ini merupakan tugas yang harus dipenuhi untuk menempuh matakuliah
ini.
Makalah ini dibuat dengan mengacu dari beberapa sumber sehingga
diharapkan bisa bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Terutama penulis
berharap bagi siapa yang membacanya bisa lebih memajukan pendidikan yang ada
di Indonesia dengan menjadi pembenah dalam setiap permasalahan di Indonesia.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak sempurna. Maka kritik dan saran dari
pembaca sangatdiperlukan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran untuk mengembangkan
suatu kemampuan diri yang meliputi kemampuan kognitif (pengetahuan),
keterampilan dan juga kemampuan sosial seorang individu. Pendidikan dapat
pula didefinisikan sebagai suatu usaha yang secara sadar dilakukan dalam
suatu sistem dan suasana belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan
dalam mengembangkan potensi suatu individu. Tujuan pendidikan sendiri
telah tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1985
yang menyatakan bahwa tujuan pendidikan di Indonesia adalah untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, memiliki pengetahuan, sehat
jasmani dan rohani, memiliki budi pekerti luhur, mandiri, kepribadian yang
mantap, dan bertanggung jawab terhadap bangsa. Dengan begitu, pendidikan
merupakan salah satu hal pokok penting yang berhak didapatkan oleh setiap
individu.
Akan tetapi, untuk mendapatkan suatu pendidikan yang layak dibutuhkan
seorang dengan profesi yang ahli didalamnya atau biasa disebut dengan
profesi pendidik. Salah satunya adalah seorang guru. Menurut Undang-
Undang nomor 14 tahun 2005 disebutkan bahwa guru merupakan seorang
pendidik profesional yang memiliki berbagai tugas utama meliputi mendidik,
mengajak, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur formal, pendidikan dasar
dan pendidikan menengah. Guru yang baik dan berkualitas tentu dapat
mendidik dan membimbing generasi bangsa menjadi penerus yang berkulitas,
begitu juga sebaliknya. Sehingga dapat dikatakan bahwa guru merupakan
profesi yang sangat dibutuhkan untuk menentukan masa depan dan mencapai
cita-cita bangsa ini.
Untuk menjadi seorang pendidik yang baik dan berkualitas jelas itu bukan
perkara mudah. Ada banyak sekali syarat dan kriteria yang perlu dipenuhi
1
untuk menjadi seorang pendidik. Oleh karena itu sebagai mahasiswa yang
akan menjadi calon pendidik, pengetahuan dasar mengenai hakikat profesi
kependidikan sangat diperlukan. Hakikat profesi kependidikan sendiri
membahas mengenai makna profesi, syarat-syarat untuk menjadi profesi
kependidikan, kompetensi dan kode etik yang dibutuhkan ketika menjadi
seorang profesi kependidikan. Berdasarkan hal itu, makalah ini akan
membahas mengenai hakikat profesi kependidikan tersebut.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
menjadi sumber penghasilan untuk keberlangsungan hidup seseorang, dimana
diperlukan suatu keahlian serta kecakapan yang memenuhi standar dan mutu
tertentu serta perlu menempuh pendidikan profesi. Profesionalisme menekankan
kualitas, mutu sikap dari seseorang dalam melakukan profesinya. Sedangkan,
profesionalitas merupakan sebuah kata yang menekankan pada kemampuan
seseorang untuk bertindak secara profesional.
4
orang memiliki derajat yang sama sehingga dapat melakukan tugasnya secara adil
dan seimbang.
5
4. Mengetahui hal-hal yang paling baik bagi klien atau sasaran profesi
tersebut
5. Memiliki kode etik profesi yang disetujui.
Sedangkan, syarat profesi dalam bidang kependidikan menurut National
Education Association adalah sebagai berikut: (Rugaiyah dan Atiek, 2011:7).
1. Melibatkan kegiatan intelektual
2. Menggeluti dan fokus pada cabang ilmu khusus
3. Membutuhkan persiapan profesional yang cukup lama
4. Membutuhkan pelatihan dalam jabatan yang berkesinambungan
5. Memiliki stereotip bahwa menjanjikan karier hidup
6. Memiliki standar dan kriteria tertentu
Akan tetapi, tidak semua profesi dapat dengan mudah diakui dan ketahui
keberadaannya. Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk mendapatkan
pengakuan profesional suatu profesi yakni sebagai beriku (Supriadi, 2012: 25):
1. Profesi tersebut merupakan pekerjaan yang penuh waktu dan bukan
menjadi pekerjaan sambilan.
2. Menetapkan lembaga pendidikan sebagai tempat menjalani proses
pendidikan atau latihan.
3. Mendirikan asosiasi profesi
4. Melakukan agitasi secara politis untuk memperjuangkan adanya
perlindungan hukum terhadap asosiasi atau perhimpunan profesi.
5. Mengadopsi secara formal kode etik yang ditetapkan sebagai norma acuan
penyandang pekerjaan profesional.
Menurut UUSPN Nomor 20 tahun 2003 tenaga kependidikan memiliki hak
dan kewajiban yang dapat dilakukannya. Hak yang didapatkan oleh pendidik dan
tenaga kependidikan adalah sebagai berikut
1. Memperoleh penghasilan serta jaminan kesejahteraan sosial yang memadai
dan layak
2. Mendapatkan penghasilan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja yang telah
dilakukan
6
3. Memperoleh pembinaan karir sesuai dengan tuntutan pengembangan
kualitas
4. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas
hasil kekayaan intelektual
5. Memperoleh kesempatan untuk menggunakan sarana prasarana dan
fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
Sedangkan, kewajiban tenaga kependidikan adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, dinamis
kreatif, dan dialogis
2. Memiliki komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan
3. Memberikan teladan dan menjaga nama baik lembaga profesi dan
kedudukannya sesuai dengan kepercayaan yang telah diberikan.
Untuk menjadi seorang tenaga pendidik khususnya seorang guru
dibutuhkan beberapa kompetensi yang perlu dipenuhi. Kompetensi-
kompetensi tersebut meliputi Untuk menjadi tenaga pendidik yang
profesional khususnya sebagai guru dibutuhkan kompetensi kompetensi yang
harus dimiliki. Terdapat 4 macam kompetensi yang yang harus dimiliki oleh
seorang guru profesional meliputi (Rusman, 2012: 23):
1. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran agar
tujuan pembelajaran seperti pemahaman terhadap peserta didik
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran serta evaluasi hasil belajar dan
pengembangannya untuk diaktualisasikan dengan berbagai potensi yang
dimiliki peserta didik.
2. Kompetensi personal adalah kemampuan pribadi yang stabil dewasa
memiliki Wibawa serta dapat menjadi teladan bagi peserta didik.
3. Kompetensi profesional merupakan kemampuan untuk penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam sehingga memungkinkan untuk
membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan
dalam standar nasional pendidikan.
7
4. Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari
masyarakat untuk melakukan interaksi sosial seperti berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik sesama pendidik tenaga
kependidikan Wali peserta didik dan masyarakat sekitar.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam profesi pendidikan khusus untuk
jabatan guru ialah sebagai berikut:
a. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual,jabatan guru harus
memenuhi kriteria ini.,karena mengajar melibatkan upaya-upaya yang
sifatnya sangat didominasi kegiatan intelektual. Mengajar sering disebut
sebagai ibu dari segala profesi.
b. Jabatan yang menggeluti batang tubuh ilmu yang khusus,sebagai
seorang guru harus memiliki kemampuan dalam bidang yang digeluti
(khusus).
c. Jabatan memerlukan persiapan latihan yang sama. Penyelesaian
pendidikan melalui kurikulum merupakan sebuah aturan
universitas/institute atau melalui pengalaman praktik dan pemagangan
atau perguruan tinggi disediakan untuk jabatan professional,sedangkan
pendidikan melalui pengalaman praktik dan pemagangan atau
campuran pemagangan dan kuliah diperuntukkan bagi jabatan yang
nonprofesional.
d. Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang
berkesinambungan. Jabatan guru cenderung menunjukkan bukti yang
kuat sebagai jabatan professional,sebab hampir setiap tahun guru
melakukan berbagai latihan professional,baik yang mendapatkan
penghargaan maupun tidak.
e. Jabatan yang menjanjikan karir hidup dan keangggotaan yang
permanen. Maksud dari jabatan menjanjikan adalah profesi guru
berorientasi pada jabatan yang memiliki kedudukan sebagai pegawai
pemerintah. Sedangkan keanggotaan yang tetap dapat diartikan sebagai
anggota pegawai negeri sipil yang mendapat tunjangan hari tua
(pensiun).
8
f. Jabatan yang menentukan bakunya sendiri. Dapat dikatakan bahwa
seseorang telah diakui menjadi seorang guru apabila telah menjadi
pegawai negeri sipil.
g. Jabatan yang mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.
Jabatan mengajar adalah jabatan yang mempunyai nilai sosial yang
tinggi,tidak perlu diragukan lagi. Guru yang baik akan sangat berperan
dalam mempengaruhi kehidupan yang baik pada masa yang akan
datang.
h. Jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin
rapat. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menjadi wadah
seluruh guru di Indonseia,mulai dari guru taman kanak-kanak hingga
guru lanjutan atas. Selanjutnya terdapat ISPI (Ikatan Sarjana Pendidikan
Indonesia) yang menjadi wadah seluruh sarjana Indonesia.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan adanya berbagai macam syarat serta kriteria untuk menjadi seorang
profesi kependidikan, diharapkan seseorang yang ingin menggeluti bidang ini
lebih memahami dan dapat memenuhi segala syarat serta kriteria yang ada dan
mampu menjalankan hak serta kewajiban seorang tenaga pendidik profesional
secara maksimal.
10
DAFTAR PUSTAKA
11