Anda di halaman 1dari 18

PENGERTIAN PENDIDIKAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Landasan Pendidikan 03

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK III
ANISA HUMAIRAH (2106101030032)
HUSNAH (2106101030028)
MAHDALENA (2106101030018)

Dosen Pengampu:
Dr. Ismail, S.Pd., M.Pd.
(197507062006041007)

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Tuhan yang Maha pengasih

dan penyayang. Kasih-Nya tiada batas dan Sayang-Nya melimpah kepada hamba-Nya. Atas

rahmat dan pertolongan Allah, kami mampu menyelesaikan penyusunan makalah tentang

”Pengertian Pendidikan”.

Makalah ini kami susun dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah Landasan

Pendidikan dan menjadikan penambahan wawasan sekaligus pemahaman terhadap materi

tersebut. Akhirnya, semoga makalah ini bisa bermanfaat khususnya bagi kami selaku penyusun

dan umumnya bagi seluruh pembaca. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini

masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran, kritik,

serta bimbingan dari para dosen demi penyempurnaan di masa masa yang akan datang, semoga

makalah ini bermanfaat bagi kami dan pembaca. Akhirnya kami mohon maaf atas segala

kekurangan.

Banda Aceh, 07 Februari 2022

Penyusun

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i


DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii
BAB I ....................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
C. Tujuan .......................................................................................................................... 2
BAB II...................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 3
Pengertian Pendidikan ............................................................................................................. 3
A. Pendidikan Dalam Arti Luas Dan Sempit .................................................................... 5
1. Pengertian Pendidikan Dalam Arti Sempit ............................................................ 5
2. Pengertian Pendidikan Dalam Arti Luas................................................................ 6
3. Pengertian Pendidikan Dalam Arti Luas Dan Terbatas ......................................... 7
B. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Ilmiah.............................................. 8
C. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan System .......................................... 10
BAB III .................................................................................................................................. 14
PENUTUP ............................................................................................................................. 14
Kesimpulan ............................................................................................................................ 14
Saran ...................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 15

ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah pendidikan suatu masyarakat/bangsa, telah membentuk ciri khusus atau watak

bangsa yang bersangkutan, yang sering juga disebut kepribadian nasional. Melalui proses

pendidikan, watak bangsa atau kepribadian nasional tersebut dipelihara dan diperkembangkan

sehingga suatu bangsa bisa menampakkan keunggulan-keunggulan dan kelebihan-

kelebihannya dibandingkan dengan bangsa lainnya. Dan melalui proses pendidikan tersebut,

suatu bangsa berusaha untuk mencapai kemajuan-kemajuan dalam berbagai bidang

kehidupannya, baik dalam bidang ekonomi, sosial, politik, militer, ilmu pengetahuan,

teknologi, dan dalam bidang-bidang kehidupan kehidupan budaya lainnya. Melalui proses

pendidikan pula, suatu bangsa berusaha untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang

direncanakan.

Dasar dan tujuan pendidikan merupakan masalah yang fundamental dalam pelaksanaan

pendidikan, karena dasar pendidikan itu akan menentukan corak dan isi pendidikan. Tujuan

pendidikan itupun akan menentukan kearah mana anak didik akan dibawa. Untuk itu maka kita

harus benar benar memahami apa saja dasar pendidikan dan tujuan yang nantinya bisa dicapai.

B. Rumusan Masalah

1. Apa arti dan definisi pendidikan?

2. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan dalam arti luas dan sempit?

3. Apa pengertian dari Pendidikan berdasarkan pendekatan ilmiah?

4. Apa pengertian dari Pendidikan berdasarkan pendekatan system?

1

C. Tujuan

Tujuan diadakannya makalah pembelajaran Mata Kuliah Landasan Pendidikan ini

adalah agar mahasiswa mampu:

1. Salah satu syarat tugas dalam memenuhi tugas mata kuliah Landasan Pendidikan

Melakukan pemantapan pemahaman defenisi Pendidikan, mengetahui Pendidikan

secara luas, sempit, serta mengetahui pendidikan pendekatan berdasarkan ilmiah dan

pendekatan secara system.

2. Mampu memahami pembelajaran isi makalah tersebut.

2

BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Pendidikan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian pendidikan adalah proses

pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan

manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Atau bahkan Pendidikan juga dapat

diartikan sebagai proses, cara dan perbuatan mendidik.

Pendidikan adalah pembelajaran, pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan

sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui

pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang

lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Etimologi kata pendidikan itu sendiri berasal

dari bahasa Latin yaitu ducare, berarti “menuntun, mengarahkan, atau memimpin” dan

awalan e, berarti “keluar”. Jadi, pendidikan berarti kegiatan “menuntun ke luar”. Serta setiap

pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat

dianggap pula sebagai pendidikan. Pendidikan formal umumnya dibagi menjadi tahap seperti

prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan kemudian

perguruan tinggi. Sedangkan pendidikan non-formal nya adalah seperti pengajian, pondok

pesantren.

Sedangkan menurut para ahli Pendidikan adalah :

Ki Hajar Dewantara. (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia): Pendidikan yaitu

tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu

menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia

dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-

tingginya.

3

Plato. Menurut Plato, pendidikan adalah sesuatu yang dapat membantu perkembangan

individu dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang dapat memungkinkan tercapainya sebuah

kesempurnaan.

Menurut Plato pendidikan direncanakan dan di program menjadi tiga tahap dengan tingkat usia,

tahap pertama adalah pendidikan yang diberikan kepada murid hingga sampai dua puluh tahun;

dan tahap kedua, dari usia dua puluh tahun sampai tiga puluh tahun; sedangkan tahap ketiga,

dari tiga puluh tahun sampai usia empat puluh tahun.

Edgar Dalle. Pengertian pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga,

masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang

berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik

agar dapat mempermainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa

yang akan datang.

H. Horne. Menurut Horne, pendidikan adalah proses yang terus menerus (abadi) dari

penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan

mental, yang bebas dan sadar kepada tuhan, seperti ter-manifestasi dalam alam sekitar

intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.

Dan Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan ter-rencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian

diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa, dan Negara.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengertian pendidikan adalah pemberian

pemahaman, bimbingan dari seorang dewasa kepada murid untuk mendapatkan kedewasaan

dalam melaksanakan peranannya dalam kehidupan secara mandiri dan tidak bergantung pada

orang lain.

4

A. Pendidikan Dalam Arti Luas Dan Sempit

1. Pengertian Pendidikan Dalam Arti Sempit

Pendidikan dalam arti mikro (sempit) merupakan proses interaksi antara pendidik dan

peserta didik baik di keluarga, sekolah maupun di masyarakat. Namun pendidikan dalam arti

sempit sering diartikan sekolah (pengajaran yang di selenggarakan disekolah sebagai lembaga

pendidikan formal, segala pengaruh yang di upayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang

diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh

terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka.

1. Dalam arti sempit, pendidikan memiliki karakteristik sebagai berikut:

Tujuan pendidikan dalam arti sempit ditentukan oleh pihak luar individu peserta didik.

Sebagaimana kita maklumi, tujuan pendidikan suatu sekolah atau tujuan pendidikan

suatu kegiatan belajar-mengajar di sekolah tidak dirumuskan dan ditetapkan oleh para

siswanya.

2. Lamanya waktu pendidikan bagi setiap individu dalam masyarakat cukup bervariasi,

mungkin kurang atau sama dengan enam tahun, sembilan tahun bahkan lebih dari itu.

Namun demikian terdapat titik terminal pendidikan yang ditetapkan dalam satuan

waktu. Pendidikan dilaksanakan di sekolah atau di dalam lingkungan khusus yang

diciptakan secara sengaja untuk pendidikan dalam konteks program pendidikan

sekolah. Dalam pengertian sempit, pendidikan hanyalah bagi mereka yang menjadi

peserta didik (siswa/mahasiswa) dari suatu lembaga pendidikan formal

(sekolah/perguruan tinggi). Pendidikan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan belajar-

mengajar yang terprogram dan bersifat formal atau disengaja untuk pendidikan dan

terkontrol. Dalam pengertian sempit, pendidik bagi para siswa terbatas pada pendidik

profesional atau guru.

5

Setiap disiplin ilmu memiliki objek formal yang berbeda.

1. Berdasarkan hasil studi terhadap objek formalnya masing-masing, setiap disiplin ilmu

menghasilkan perbedaan pula mengenai konsep atau definisi yang identik dengan

pendidikan.

2. Berdasarkan pendekatan sosiologi, pendidikan identik dengan sosialisasi

(socialization).

3. Berdasarkan pendekatan antropologi, pendidikan identik dengan enkulturasi

(enculturation).

4. Berdasarkan pendekatan ekonomi, pendidikan identik dengan penanaman modal pada

diri manusia (human investment).

5. Berdasarkan pendekatan politik, pendidikan identik dengan civilisasi (civilization).

6. Berdasarkan pendekatan psikologis, pendidikan identik dengan personalisasi atau

individualisasi (personalization atau individualization).

7. Berdasarkan pendekatan biologi, pendidikan identik dengan adaptasi (adaptation).

2. Pengertian Pendidikan Dalam Arti Luas

Pendidikan dalam arti makro (luas) adalah proses interaksi antara manusia sebagai

individu/ pribadi dan lingkungan alam semesta, lingkungan sosial, masyarakat, sosial-

ekonomi, sosial-politik dan sosial-budaya. Pendidikan dalam arti luas juga dapat diartikan

hidup (segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang

hidup. Segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu, suatu proses

pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan

lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir). Jadi pendidikan dalam arti

luas, hidup adalah pendidikan, dan pendidikan adalah hidup (life is education, and education

6

is life). Maksudnya bahwa pendidikan adalah segala pengalaman hidup (belajar) dalam

berbagai lingkungan yang berlangsung sepanjang hayat dan berpengaruh positif bagi

pertumbuhan atau perkembangan individu.

Dalam arti luas, pendidikan memiliki karakteristik sebagai berikut:

1) Tujuan pendidikan sama dengan tujuan hidup individu, tidak ditentukan oleh orang

lain.

2) Pendidikan berlangsung kapan pun, artinya berlangsung sepanjang hayat (life long

education). Karena itu pendidikan berlangsung dalam konteks hubungan individu yang

bersifat multi dimensi, baik dalam hubungan individu dengan Tuhannya, sesama

manusia, alam, bahkan dengan dirinya sendiri.

3) Dalam hubungan yang besifat multi dimensi itu, pendidikan berlangsung melalui

berbagai bentuk kegiatan, tindakan, dan kejadian, baik yang pada awalnya disengaja

untuk pendidikan maupun yang tidak disengaja untuk pendidikan.

4) Berlangsung bagi siapa pun. Setiap individu anak-anak atau pun orang dewasa,

siswa/mahasiswa atau pun bukan siswa/ mahasiswa dididik atau mendidik diri.

5) Pendidikan berlangsung dimana pun. Pendidikan tidak terbatas pada schooling saja.

Pendidikan berlangsung di dalam keluarga, sekolah, masyarakat, dan di dalam

lingkungan alam dimana individu berada. Pendidik bagi individu tidak terbatas pada

pendidik profesional.

3. Pengertian Pendidikan dalam arti luas dan terbatas

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan

pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan yang berlangsung

disekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat

memainkan peranan dalam berbagai linkungan hidup secara tepat dimasa yang akan datang.

7

B. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Ilmiah

Sebelum mengetahui pendidikan berdasarkan pendekatan ilmiah kita harus mengetahui

ciri-ciri dan pendekatan ilmiah dalam pendidikan itu sendiri.

Ciri-ciri pendekatan ilmiah dalam pendidikan adalah:

1) Analisis

Menjabarkan sesuatu hal dalam unsur yang lebih kecil karena dalam pendidikan ada

batas tertentu dipandang dari sudut ilmu tertentu.

2) Deskriptif

Menggambarkan secara terinsi unsur kependidikan yang menjadi objek

penyelidikannya.

3) Empiris

Mengungkap prinsip pendidikan berdasarkan peristiwa yang terjadi dalam pendidikan

dengan menggunakan prosedur kerja yang cermat, terencana, melalui pendirian dan

berdasarkan pikiran yang logis.

4) Mulai dengan suatu asumsi

Suatu pendapat yang diakui kebenarannya tanpa pembuktian.

Pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan ilmiah adalah suatu kajian keilmuan

dari sebuah disiplin ilmu. Artinya dalam pendidikan berdasarkan pendekatan ilmiah mengkaji

seluruh bidang dan fokus sebuah kajian ilmu.

1) Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Psikologi

Psikologi adalah ilmu yang memepelajari tentang tingkah laku individu. Maka

pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan psikolohi adalah proses pengembangan

individu.

8

2) Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Sosiologi

Sosiologi adalah ilmu yang memprlajari tentang interkasi individu dengan

lingkungannya. Maka pendidikan berdasarkan pendekatan sosiologi tidak akan

terwujud apabila tidak ada interaksi antara manusia dengan manusia ataupun manusia

dan lingkungannya.

3) Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Antropologi.

Antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia. Maka pengertian

pendidikan berdasarkan pendekatan antropologi adalah proses pemindahan budaya satu

generasi ke generasi berikutnya.

4) Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Politik

Ilmu Politik adalah ilmu yang mempelajari tentang ketatanegaraan dan pemerintahan.

Maka pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan politik adalah proses seorang

individu untuk menjadi seorang warga negara yang diharapkan.

5) Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Ekonomi

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang usaha-usaha manusia dalam

mencapai kemakmuran hidup. Pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan ekonomi

terbagi menjadi dua, yaitu penegrtian pendidikan ekonomi makro dan ekonomi mikro.

Pengertian pedidkan berdasarkan ekonomi makro adalah seperti penanaman modal,

apabila suatu individu diberi pendidikan, maka pendidikan tersebut dapat menjadi

modal dalam menunjang kehidupan. Sedangkan pengertian pendidikan dalam ekonomi

mikro seperti profesionalisasi, dengan mendapatkan pendidikan auatu individu akan

menjadi manusia yang berkualitas.

9

C. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan System

Pendekatan sistem merupakan aplikasi pandangan sistem (system view or system

thinking) dalam upaya memahami sesuatu atau memecahkan suatu permasalahan. Apabila kita

mengaplikasikan pendekatan sistem dalam mempelajari pendidikan, maka dapat didefinisikan

bahwa pendidikan adalah suatu keseluruhan yang terpadu dari sejumlah komponen yang saling

berinteraksi dan melaksanakan fungsi-fungsi tertentu dalam rangka mencapai tujuan

pendidikan.

Ditinjau dari asal-usul kejadiannya, pendidikan tergolong ke dalam jenis sistem buatan

manusia (a man made system); ditinjau dari wujudnya, tergolong ke dalam jenis sistem sosial;

sedangkan ditinjau dari segi hubungan dengan lingkungannya, tergolong ke dalam jenis sistem

terbuka.

Pendidikan (sistem pendidikan) berada dalam suatu supra sistem, yaitu masyarakat.

Selain sistem pendidikan, di dalam masyarakat terdapat pula berbagai sistem lainnya seperti:

sistem ekonomi, sistem politik, sistem petahanan dan keamanan, dll. Karena sistem pendidikan

merupakan sistem terbuka, maka sistem pendidikan mengambil masukan (input) dari

masyarakat dan memberikan hasilnya/luaran (out put) kepada masyarakat. Sistem pendidikan

memiliki ketergantungan kepada sistem-sistem lainnya, dan terdapat saling hubungan atau

saling pengaruh antar sistem pendidikan dengan sistem-sistem lainnya yang ada di dalam

masyarakat.

Sebagaimana dikemukakan Philiph H. Coombs, ada tiga jenis sumber utama input dari

masyarakat bagi sistem pendidikan, yaitu:

1) Ilmu pengetahuan, tujuan-tujuan dan nilai-nilai yang berlaku di dalam masyarakat.

2) Penduduk serta tenaga kerja yang tersedia.

3) Ekonomi atau penghasilan masyarakat.

10

Terhadap ketiga sumber utama input sistem pendidikan tersebut, dilakukan seleksi

berdasarkan tujuan, kebutuhan, efisiensi dan relevansinya bagi pendidikan. Selain itu, seleksi

dilakukan pula atas dasar nilai dan norma tertentu dengan alasan bahwa pendidikan bersifat

normatif. Hasil seleksi tersebut selanjutnya diambil atau diterima sebagai input sistem

pendidikan.

Input sistem pendidikan dibedakan dalam tiga jenis, yaitu:

1) Input mentah (raw input), yaitu peserta didik.

2) Input alat (instrumental input) seperti: kurikulum, pendidik, dll.

3) Input lingkungan (environmental input) seperti: keadaan cuaca, situasi keamanan

masyarakat dll. yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi

proses pendidikan.

Berbagai jenis input pendidikan terseleksi sebagaimana dikemukakan di atas,

selanjutnya akan membentuk komponen-komponen pendidikan atau berbagai sub sistem

pendidikan. Dalam hal ini dilakukan diferensiasi sehingga setiap komponen memiliki fungsi-

fungsi khusus. Namun demikian, karena pendidikan adalah suatu sistem, maka pelaksanaan

fungsi setiap komponen pendidikan secara keseluruhan diarahkan demi pencapaian tujuan

pendidikan yang telah ditetapkan.

Philiph H. coombs mengidentifikasi 12 komponen sistem pendidikan, yaitu:

1) Tujuan dan prioritas. Fungsinya adalah memberikan arah kegiatan sistem.

2) Peserta didik (siswa). Fungsinya adalah belajar hingga mencapai tujuan

pendidikan.

3) Pengelolaan. Fungsinya adalah merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan,

dan menilai sistem.

11

4) Struktur dan jadwal. Fungsinya adalah mengatur waktu dan mengelompokan

peserta didik berdasarkan tujuan tertentu.

5) Isi atau kurikulum. Fungsinya adalah sebagai bahan yang harus dipelajari peserta

didik.

6) Pendidik (guru). Fungsinya adalah menyediakan bahan, menciptakan kondisi

belajar dan menyelenggarakan pendidikan.

7) Alat bantu belajar. Fungsinya memungkinkan proses belajar-mengajar sehingga

menarik, lengkap, bervariasi, dan mudah.

8) Fasilitas. fungsinya sebagai tempat terselenggaranya pendidikan.

9) Pengawasan mutu. Fungsinya membina peraturan-peraturan dan standar

pendidikan (peraturan penerimaan peserta didik, pemberian nilai ujian, kriteria

baku.

10) Teknologi. Fungsinya mempermudah atau memperlancar pendidikan.

11) Penelitian. Fungsinya mengembangkan pengetahuan, penampilan sistem dan hasil

kerja sistem.

12) Biaya (ongkos pendidikan). Merupakan satuan biaya untuk memperlancar proses

pendidikan. Fungsinya sebagai petunjuk tingkat efisiensi sistem.

Dalam sistem pendidikan terjadi proses transformasi, hakikatnya adalah proses

mengubah raw input (peserta didik) agar menjadi out put (manusia terdidik sesuai tujuan

pendidikan yang telah ditetapkan). Dalam hal ini semua komponen pendidikan idealnya

melaksanakan fungsinya masing-masing dan berinteraksi satu sama lain yang mengarah

kepada pencapaian tujuan pendidikan. Adapun out putnya diperuntukan bagi masyarakat atau

sistem-sistem lain yang ada di dalam supra sistem.

12

Sebagaimana dikemukakan terdahulu, di dalam sistem pendidikan terdapat komponen

pengawasan mutu (kontrol kualitas). Pelaksanaan fungsinya antara lain akan

menghasilkan feedback yang digunakan untuk melakukan koreksi atau perbaikan dalam proses

transformasi berikutnya. Sehingga dengan demikian diharapkan sistem pendidikan tersebut

mampu mengatasi entropi atau mampu mempertahankan eksistensi dan meningkatkan

pretasinya.

13

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi

orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang

diharapkan oleh pelaku pendidikan. Pendidikan dalam arti luas yaitu Pendidikan adalah hidup.

Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam lingkungan dan

sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan individu.

Pendidikan dalam arti sempit yaitu Pendidikan adalah sekolah. Pendidikan adalah

pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal.

Pendidikan berdasarkan pendekatan ilmiah adalah suatu kajian keilmuan dari sebuah disiplin

ilmu. Artinya dalam pendidikan berdasarkan pendekatan ilmiah mengkaji seluruh bidang dan

fokus sebuah kajian ilmu.

Pendidikan berdasarkan system adalah suatu keseluruhan yang terpadu dari sejumlah

komponen yang saling berinteraksi dan melaksanakan fungsi-fungsi tertentu dalam rangka

mencapai tujuan pendidikan.

Saran

Karena Pendidikan adalah hal yang sangat penting maka kita wajib memahami apa itu

Pendidikan, baik dalam artian sempit, luas, berdasarkan pendekatan ilmiah dan Pendidikan

system.

14

DAFTAR PUSTAKA

https://smkbinainsanmandirikotabogor.sch.id/pengertian-pendidikan/

https://asriny.wordpress.com/2016/12/22/pengertian-pendidikan-dalam-arti-sempit-arti-luas-

dan-ilmu-pendidikan/

http://blogcaritugas.blogspot.com/2016/10/bab-3-pengertian-pendidikan.html?m=1

https://sulipan.wordpress.com/2009/10/02/pengertian-pendidikan-menurut-pendekatan-

sistem/amp/

15

Anda mungkin juga menyukai