Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Landasan Pendidikan 03
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK III
ANISA HUMAIRAH (2106101030032)
HUSNAH (2106101030028)
MAHDALENA (2106101030018)
Dosen Pengampu:
Dr. Ismail, S.Pd., M.Pd.
(197507062006041007)
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Tuhan yang Maha pengasih
dan penyayang. Kasih-Nya tiada batas dan Sayang-Nya melimpah kepada hamba-Nya. Atas
rahmat dan pertolongan Allah, kami mampu menyelesaikan penyusunan makalah tentang
”Pengertian Pendidikan”.
Makalah ini kami susun dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah Landasan
tersebut. Akhirnya, semoga makalah ini bisa bermanfaat khususnya bagi kami selaku penyusun
dan umumnya bagi seluruh pembaca. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran, kritik,
serta bimbingan dari para dosen demi penyempurnaan di masa masa yang akan datang, semoga
makalah ini bermanfaat bagi kami dan pembaca. Akhirnya kami mohon maaf atas segala
kekurangan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah pendidikan suatu masyarakat/bangsa, telah membentuk ciri khusus atau watak
bangsa yang bersangkutan, yang sering juga disebut kepribadian nasional. Melalui proses
pendidikan, watak bangsa atau kepribadian nasional tersebut dipelihara dan diperkembangkan
kelebihannya dibandingkan dengan bangsa lainnya. Dan melalui proses pendidikan tersebut,
kehidupannya, baik dalam bidang ekonomi, sosial, politik, militer, ilmu pengetahuan,
teknologi, dan dalam bidang-bidang kehidupan kehidupan budaya lainnya. Melalui proses
pendidikan pula, suatu bangsa berusaha untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang
direncanakan.
Dasar dan tujuan pendidikan merupakan masalah yang fundamental dalam pelaksanaan
pendidikan, karena dasar pendidikan itu akan menentukan corak dan isi pendidikan. Tujuan
pendidikan itupun akan menentukan kearah mana anak didik akan dibawa. Untuk itu maka kita
harus benar benar memahami apa saja dasar pendidikan dan tujuan yang nantinya bisa dicapai.
B. Rumusan Masalah
2. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan dalam arti luas dan sempit?
1
C. Tujuan
1. Salah satu syarat tugas dalam memenuhi tugas mata kuliah Landasan Pendidikan
secara luas, sempit, serta mengetahui pendidikan pendekatan berdasarkan ilmiah dan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Pendidikan
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Atau bahkan Pendidikan juga dapat
sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang
lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Etimologi kata pendidikan itu sendiri berasal
dari bahasa Latin yaitu ducare, berarti “menuntun, mengarahkan, atau memimpin” dan
awalan e, berarti “keluar”. Jadi, pendidikan berarti kegiatan “menuntun ke luar”. Serta setiap
pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat
dianggap pula sebagai pendidikan. Pendidikan formal umumnya dibagi menjadi tahap seperti
prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan kemudian
perguruan tinggi. Sedangkan pendidikan non-formal nya adalah seperti pengajian, pondok
pesantren.
menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia
dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-
tingginya.
3
Plato. Menurut Plato, pendidikan adalah sesuatu yang dapat membantu perkembangan
individu dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang dapat memungkinkan tercapainya sebuah
kesempurnaan.
Menurut Plato pendidikan direncanakan dan di program menjadi tiga tahap dengan tingkat usia,
tahap pertama adalah pendidikan yang diberikan kepada murid hingga sampai dua puluh tahun;
dan tahap kedua, dari usia dua puluh tahun sampai tiga puluh tahun; sedangkan tahap ketiga,
Edgar Dalle. Pengertian pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga,
masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang
berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik
agar dapat mempermainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa
H. Horne. Menurut Horne, pendidikan adalah proses yang terus menerus (abadi) dari
penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan
mental, yang bebas dan sadar kepada tuhan, seperti ter-manifestasi dalam alam sekitar
Dan Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan ter-rencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
pemahaman, bimbingan dari seorang dewasa kepada murid untuk mendapatkan kedewasaan
dalam melaksanakan peranannya dalam kehidupan secara mandiri dan tidak bergantung pada
orang lain.
4
A. Pendidikan Dalam Arti Luas Dan Sempit
Pendidikan dalam arti mikro (sempit) merupakan proses interaksi antara pendidik dan
peserta didik baik di keluarga, sekolah maupun di masyarakat. Namun pendidikan dalam arti
sempit sering diartikan sekolah (pengajaran yang di selenggarakan disekolah sebagai lembaga
pendidikan formal, segala pengaruh yang di upayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang
diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh
Tujuan pendidikan dalam arti sempit ditentukan oleh pihak luar individu peserta didik.
Sebagaimana kita maklumi, tujuan pendidikan suatu sekolah atau tujuan pendidikan
suatu kegiatan belajar-mengajar di sekolah tidak dirumuskan dan ditetapkan oleh para
siswanya.
2. Lamanya waktu pendidikan bagi setiap individu dalam masyarakat cukup bervariasi,
mungkin kurang atau sama dengan enam tahun, sembilan tahun bahkan lebih dari itu.
Namun demikian terdapat titik terminal pendidikan yang ditetapkan dalam satuan
sekolah. Dalam pengertian sempit, pendidikan hanyalah bagi mereka yang menjadi
mengajar yang terprogram dan bersifat formal atau disengaja untuk pendidikan dan
terkontrol. Dalam pengertian sempit, pendidik bagi para siswa terbatas pada pendidik
5
Setiap disiplin ilmu memiliki objek formal yang berbeda.
1. Berdasarkan hasil studi terhadap objek formalnya masing-masing, setiap disiplin ilmu
menghasilkan perbedaan pula mengenai konsep atau definisi yang identik dengan
pendidikan.
(socialization).
(enculturation).
Pendidikan dalam arti makro (luas) adalah proses interaksi antara manusia sebagai
individu/ pribadi dan lingkungan alam semesta, lingkungan sosial, masyarakat, sosial-
ekonomi, sosial-politik dan sosial-budaya. Pendidikan dalam arti luas juga dapat diartikan
hidup (segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang
hidup. Segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu, suatu proses
pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan
lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir). Jadi pendidikan dalam arti
luas, hidup adalah pendidikan, dan pendidikan adalah hidup (life is education, and education
6
is life). Maksudnya bahwa pendidikan adalah segala pengalaman hidup (belajar) dalam
berbagai lingkungan yang berlangsung sepanjang hayat dan berpengaruh positif bagi
1) Tujuan pendidikan sama dengan tujuan hidup individu, tidak ditentukan oleh orang
lain.
2) Pendidikan berlangsung kapan pun, artinya berlangsung sepanjang hayat (life long
education). Karena itu pendidikan berlangsung dalam konteks hubungan individu yang
bersifat multi dimensi, baik dalam hubungan individu dengan Tuhannya, sesama
3) Dalam hubungan yang besifat multi dimensi itu, pendidikan berlangsung melalui
berbagai bentuk kegiatan, tindakan, dan kejadian, baik yang pada awalnya disengaja
4) Berlangsung bagi siapa pun. Setiap individu anak-anak atau pun orang dewasa,
siswa/mahasiswa atau pun bukan siswa/ mahasiswa dididik atau mendidik diri.
5) Pendidikan berlangsung dimana pun. Pendidikan tidak terbatas pada schooling saja.
lingkungan alam dimana individu berada. Pendidik bagi individu tidak terbatas pada
pendidik profesional.
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan
pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan yang berlangsung
disekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat
memainkan peranan dalam berbagai linkungan hidup secara tepat dimasa yang akan datang.
7
B. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Ilmiah
1) Analisis
Menjabarkan sesuatu hal dalam unsur yang lebih kecil karena dalam pendidikan ada
2) Deskriptif
penyelidikannya.
3) Empiris
dengan menggunakan prosedur kerja yang cermat, terencana, melalui pendirian dan
dari sebuah disiplin ilmu. Artinya dalam pendidikan berdasarkan pendekatan ilmiah mengkaji
Psikologi adalah ilmu yang memepelajari tentang tingkah laku individu. Maka
individu.
8
2) Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Sosiologi
terwujud apabila tidak ada interaksi antara manusia dengan manusia ataupun manusia
dan lingkungannya.
Ilmu Politik adalah ilmu yang mempelajari tentang ketatanegaraan dan pemerintahan.
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang usaha-usaha manusia dalam
terbagi menjadi dua, yaitu penegrtian pendidikan ekonomi makro dan ekonomi mikro.
apabila suatu individu diberi pendidikan, maka pendidikan tersebut dapat menjadi
9
C. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan System
thinking) dalam upaya memahami sesuatu atau memecahkan suatu permasalahan. Apabila kita
bahwa pendidikan adalah suatu keseluruhan yang terpadu dari sejumlah komponen yang saling
pendidikan.
Ditinjau dari asal-usul kejadiannya, pendidikan tergolong ke dalam jenis sistem buatan
manusia (a man made system); ditinjau dari wujudnya, tergolong ke dalam jenis sistem sosial;
sedangkan ditinjau dari segi hubungan dengan lingkungannya, tergolong ke dalam jenis sistem
terbuka.
Pendidikan (sistem pendidikan) berada dalam suatu supra sistem, yaitu masyarakat.
Selain sistem pendidikan, di dalam masyarakat terdapat pula berbagai sistem lainnya seperti:
sistem ekonomi, sistem politik, sistem petahanan dan keamanan, dll. Karena sistem pendidikan
merupakan sistem terbuka, maka sistem pendidikan mengambil masukan (input) dari
masyarakat dan memberikan hasilnya/luaran (out put) kepada masyarakat. Sistem pendidikan
memiliki ketergantungan kepada sistem-sistem lainnya, dan terdapat saling hubungan atau
saling pengaruh antar sistem pendidikan dengan sistem-sistem lainnya yang ada di dalam
masyarakat.
Sebagaimana dikemukakan Philiph H. Coombs, ada tiga jenis sumber utama input dari
10
Terhadap ketiga sumber utama input sistem pendidikan tersebut, dilakukan seleksi
berdasarkan tujuan, kebutuhan, efisiensi dan relevansinya bagi pendidikan. Selain itu, seleksi
dilakukan pula atas dasar nilai dan norma tertentu dengan alasan bahwa pendidikan bersifat
normatif. Hasil seleksi tersebut selanjutnya diambil atau diterima sebagai input sistem
pendidikan.
masyarakat dll. yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi
proses pendidikan.
pendidikan. Dalam hal ini dilakukan diferensiasi sehingga setiap komponen memiliki fungsi-
fungsi khusus. Namun demikian, karena pendidikan adalah suatu sistem, maka pelaksanaan
fungsi setiap komponen pendidikan secara keseluruhan diarahkan demi pencapaian tujuan
pendidikan.
11
4) Struktur dan jadwal. Fungsinya adalah mengatur waktu dan mengelompokan
5) Isi atau kurikulum. Fungsinya adalah sebagai bahan yang harus dipelajari peserta
didik.
baku.
kerja sistem.
12) Biaya (ongkos pendidikan). Merupakan satuan biaya untuk memperlancar proses
mengubah raw input (peserta didik) agar menjadi out put (manusia terdidik sesuai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan). Dalam hal ini semua komponen pendidikan idealnya
melaksanakan fungsinya masing-masing dan berinteraksi satu sama lain yang mengarah
kepada pencapaian tujuan pendidikan. Adapun out putnya diperuntukan bagi masyarakat atau
12
Sebagaimana dikemukakan terdahulu, di dalam sistem pendidikan terdapat komponen
menghasilkan feedback yang digunakan untuk melakukan koreksi atau perbaikan dalam proses
pretasinya.
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi
orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang
diharapkan oleh pelaku pendidikan. Pendidikan dalam arti luas yaitu Pendidikan adalah hidup.
Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam lingkungan dan
sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan individu.
Pendidikan dalam arti sempit yaitu Pendidikan adalah sekolah. Pendidikan adalah
Pendidikan berdasarkan pendekatan ilmiah adalah suatu kajian keilmuan dari sebuah disiplin
ilmu. Artinya dalam pendidikan berdasarkan pendekatan ilmiah mengkaji seluruh bidang dan
Pendidikan berdasarkan system adalah suatu keseluruhan yang terpadu dari sejumlah
komponen yang saling berinteraksi dan melaksanakan fungsi-fungsi tertentu dalam rangka
Saran
Karena Pendidikan adalah hal yang sangat penting maka kita wajib memahami apa itu
Pendidikan, baik dalam artian sempit, luas, berdasarkan pendekatan ilmiah dan Pendidikan
system.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://smkbinainsanmandirikotabogor.sch.id/pengertian-pendidikan/
https://asriny.wordpress.com/2016/12/22/pengertian-pendidikan-dalam-arti-sempit-arti-luas-
dan-ilmu-pendidikan/
http://blogcaritugas.blogspot.com/2016/10/bab-3-pengertian-pendidikan.html?m=1
https://sulipan.wordpress.com/2009/10/02/pengertian-pendidikan-menurut-pendekatan-
sistem/amp/
15