meskipun tidak semua gerakan bakteri disebabkan oleh flagel. Flagel berpangkal pada protoplas,
tersusun atas senyawa protein yang disebut flagelin, sedikit karbohidrat dan pada beberapa bakteri
mengandung lipid. Bentuk flagel seperti rambut yang teramat tipis, kecil, kaku, dan berpilin yang dapat
digunakan untuk berpindah tempat dengan gerakan berenang.
Flagel bakteri panjangnya berkisar antara 3 – 12 nanometer, dengan diameter antara 10 – 2 nanometer.
Tidak semua jenis bakteri mempunyai flagela, umumnya hanya bakteri bentuk basil dan spirilum yang
memilikinya. Flagel terdiri atas tiga bagian, yaitu tubuh dasar, struktur seperti kait dan sehelai filamen
panjang di luar dinding sel.
Jumlah dan kedudukan flagel pada berbagai jenis bakteri bervariasi. Jumlahnya bisa satu, dua atau lebih,
dan letaknya dapat di ujung, sisi atau pada seluruh permukaan sel. Karena keberagaman jumlah dan
letak flagel ini, maka flagel dijadikan salah satu dasar klasifikasi atau penggolongan bakteri. Berikut ini
ada lima macam bakteri yang dikelompokkan berdasarkan flagel atau alat geraknya.
#1 Bakteri atrik
Baca Juga:
Cyanobacteria: Pengertian, Ciri, Struktur, Reproduksi dan Peranan dalam
Kehidupan
Bakteri atrik adalah bakteri yang tidak memiliki flagel sama sekali. Contoh bakteri
atrik adalah Escherichia coli. Bakteri Escherichia coli atau biasa disingkat E. coli,
merupakan jenis bakteri gram negatif yang hidup di dalam usus besar manusia
dan kebanyakan bakteri ini tidak berbahaya.
#2 Bakteri monotrik
Bakteri monotrik adalah bakteri memiliki satu flagelum pada salah satu ujung
selnya. Contoh bakteri monotrik adalah Pseudomonas aeroginosa.
BakteriPseudomonas aeroginosa adalah bakteri gram negatif aerob obligat yang
menyebabkan penyakit pneumonia nosokomial. Selain itu, bakteri ini juga mampu
menghasilkan pigmen nonfluoresen bewarna kebiruan dan beberapa strain ada
yang menghasilkan pigmen fluoresen bewarna hijau.
#3 Bakteri lofotrik
Bakteri lofotrik adalah bakteri yang memiliki dua atau lebih flagela pada salah
satu ujung selnya. Contoh bakteri lofotrik adalah Pseudomonas fluorescens.
Bakteri Pseudomonas fluorescens adalah bakteri yang dapat menyebabkan warna
hijau pada sauerkraut (makanan fermentasi dari kubis).
#4 Bakteri amfitrik
Bakteri amfitrik adalah bakteri yang memiliki dua atau lebih flagela di kedua ujung
selnya. Contoh bakteri amfitrik adalah Aquaspirillum serpens. Seperti namanya,
bakteri Aquaspirillum serpens merupakan bakteri berbentuk spiral dan memiliki
habitat di air (aqua).
#5 Bakteri peritrik
Bakteri peritrik adalah bakteri yang memiliki flagela di seluruh permukaan selnya.
Contoh bakteri peritrik adalah Salmonella thyposa. Bakteri Salmonella thyposa
merupakan bakteri gram negatif yang berbentuk basil (tongkat) yang
menyebabkan penyakit tifus. Penyakit ini disebarkan melalui makanan (foodborne
disease).
Pada tahun 1884, seorang dokter dan Denmark, Hans Christian Gram,
mengembangkan teknik untuk membedakan jenis bakteri berdasarkan ketebalan
lapisan peptidoglikan pada dinding sel dengan sistem pewarnaan.
Bakteri diwarnai dengan zat warna violet dan yodium, kemudian dibilas (dicuci)
dengan alkohol, dan diwarnai sekali lagi dengan zat warna merah. Bila bakteri
menunjukkan warna ungu, maka dikelompokkan pada jenis bakteri Gram positif,
dan bila bakteri menunjukkan warna merah maka dikelompokkan pada jenis
bakteri Gram negatif. Namun, ada pula bakteri yang pada usia tertentu berubah
dari Gram positif menjadi Gram negatif, yang disebut Gram variabel. Contoh
bakteri Gram variabel, yaitu bakteri yang tergolong famili Bacillaceae.
Bakteri Gram positif adalah bakteri yang dinding selnya menyerap warna violet
dan memiliki lapisan peptidoglikan yang tebal. Contoh bakteri Gram positif, yaitu
Actinomyces, Lactobacillus, Propionibacterium, Eubacterium, Bifidobacterium,
Arachnia, Clostridium, Peptostreptococcus, dan Staphylococcus.
Dinding sel
Homogen dan tebal (20-80 nm) sebagian besar tersusun dari peptidoglikan
sebagian lagi terdiri dari polisakarida lain dan asam teikoat.
Bentuk sel
Reproduksi
Pembelahan biner.
Metabilosme
Alat gerak
Kebanyakan nonmotil, bila memiliki motil maka tipe falgelanya adalah petritrikus.
Clostridium tetani
Bentuk batang lurus, langsing, berukuran panjang 2-5 mikron, lebar 0,4-0,5
mikron, dapat bergerak, termasuk gram positif anaerob berspora, membentuk
exotoxin yang disebut tetanospasmin (tetanus spasmin), dan ketika bakteri ini
mengeluarkan eksotoxin maka akan menghasilkan 2 eksotoxin yaitu
tetanospasmin dan tetanolisin.
Bacillus cereus
Bacillus cereus telah dikenali sebagai salah satu penyebab keracunan pada
makanan sejak tahun 1955, sejak saat itu mikroorganisme ini telah menarik
banyak perhatian dan menjadi salah satu penyebab keracunan pada pangan yang
termasuk sering ditemukan.
Spora Bacillus cereus lebih tahan pada panas kering daripada pada panas lembab
dan dapat bertahan lama pada produk yang kering. Selnya berbentuk batang
besar (bacillus) dan sporanya tidak membengkakkan sporangiumnya.
Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus (S. aureus) adalah bakteri gram positif yang menghasilkan
pigmen kuning, bersifat aerob fakultatif, tidak menghasilkan spora dan tidak
motil, umumnya tumbuh berpasangan maupun berkelompok, dengan diameter
sekitar 0,8-1,0 µm. S. aureus tumbuh dengan optimum pada suhu 37oC dengan
waktu pembelahan 0,47 jam. S. aureus merupakan mikroflora normal manusia.
Bakteri ini biasanya terdapat pada saluran pernapasan atas dan kulit.
Clostridium perfringens
Bakteri Gram negatif adalah bakteri yang dinding selnya menyerap warna merah,
dan memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis. Lapisan peptidoglikan pada bakteri
Gram negatif terletak di ruang periplasmik antara membran plasma dengan
membran luar.
Bakteri Gram negatif yang bersifat patogen lebih berbahaya daripada bakteri
Gram positif, karena membran luar pada dinding selnya dapat melindungi bakteri
dan sistem pertahanan inang dan menghalangi masuknya obat-obatan antibiotik.
Senyawa lipopolisakarida pada membran luar bakteri Gram negatif dapat bersifat
toksik (racun) bagi inang.
Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada komponen
dinding selnya. Bakteri gram positif memiliki membran tunggal yang dilapisi
peptidoglikan yang tebal sedangkan bakteri negatif lapisan peptidoglikogennya
tipis.