Anda di halaman 1dari 6

TOPIK 3

HISTOLOGI JARINGAN TUMBUHAN

Nama:

NIM:

PRODI PETERNAKAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA KAMPUS 2

KEDIRI

2019
BAB I

PENDAHULUAN

TUJUAN

Mengamati susunan jaringan dan bentuk-bentuk sel pada tumbuhan.

DASAR TEORI

Epidermis merupakan jaringan paling luar dari tumbuhan yang umumnya terdiri dari selapis
sel, dan berfungsi melindungi bagian dalam organ tumbuhan, sehingga disebut sebagai jaringan
pelindung. Epidermis batang kadang-kadang telah rusak karena batang telah mengalami
perkembangan sekunder, sehingga fungsi epidermis sebagai pelindung diambil alih oleh jaringan
dibawahnya, yaitu periderm. Epidermis batang mempunyai derivat, misainya seI-sel silika dan seI-sel
gabus yang terdapat pada batang tebu (Saccharum offcinarum). Epidermis batang kadang-kadang
dilapisi oleh kutikula.

Epidermis akar, disebut epiblem atau rizodermis, hanya dijumpai pada akar yang masih muda.
Epidemis akar umumnya tidak berkutikula, hanya pada beberapa tumbuhan terdapat lapisan kutin
pada permukaan akarnya, misalnya pada akar Poaceae dan Palmae. Epidermas akar udara dari
tumbuhan familia Orchidaceae dapat berkembang menjadi velamen, yaitu jaringan yang terdiri dari
beberapa lapisan sel, sehingga membentuk epidermis ganda (multiple epidermis).

Epidermis daun, biasanya hanya selapis sel saja, kecuali pada beberapa genus, misalnya Ficus
yang mempunyai epidermis ganda. Ada pustaka yang menyebut bahwa epidermis ganda terdiri dari
selapis sel epidermis dengan selapis atau beberapa lapisan sel hipodermis. Kadang-kadang sel-sel
epidermis mengandung air, sehingga disebut jaringan air (pada daun Ficus sp.).

Diantara epidermis daun terdapat aIat-alat tambahan yang disebut derivat epidermis, misalnya
rambut daun (trikomata), mulut daun (stomata) dan sel kapas (terdapat pada daun Poaceae).

Jaringan epidermis berfungsi sebagai jarigan pelindung terhadap penguapan, kerusakan


mekanis, perubahan temperatur dan mencegah hilangnya zat-zat hara. Bentuk sel epidermis
bermacam-macam, misalnya kubus, ada yang tidak teratur sehingga bila dilihat dari permukaan
merupakan segi banyak, ada yang dindingnya berkelok-kelok tidak teratur, ada yang mempunyai
tonjolan-tonjolan seperti papila dan lain-lain. Sifat-sifat sel epidermis adalah:

 Selnya masih hidup, letaknya rapat satu sama lain, tanpa ruang antar sel
 Dinding sel bagian luar yang berbatasan dengan udara relatif lebih tebal daripada dinding sebelah
dalam.
 Plasma sel melekat pada dinding sel sebagai selaput dengan sebuah vakuola besar di bagian
tengah.
 Plastida umumnya berupa leukoplas, hanya pada tumbuhan tertentu berupa kloroplas.
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL

Batang bayam Daun Cocor Bebek

Akar bawang merah

PEMBAHASAN

Praktikum kali ini adalah Histologi Jaringan Tumbuhan yang bertujuan untuk mengamati
susunan jaringan dan bentuk-bentuk sel pada tumbuhan. Sel dianggap sebagai bagian sistem membran
dalam organisme multisel yang tidak terpisahkan. Pada pengamatan kali ini susunan jaringan yang
akan diteliti berupa akar bawang merah (Allium cepa L.), batang bayam (Amaranthus) dan daun cocor
bebek (Bryophyllum pinnatum).

Pada pengamatan akar bawang merah sel epidermis tersebar merata pada tiap bagian
tumbuhan. Sel epidermis sendiri merupakan jaringan paling luar dari tumbuhan yang umumnya terdiri
dari selapis sel, dan berfungsi melindungi bagian dalam organ tumbuhan. Sehingga pada saat diamati
terlihat begitu jelas. Jaringan epidermis pada akar bawang merah terlihat pada bagian terluar terlihat
seperti dinding yang melindungi lapisan sel-sel pada akar. Pada jaringan epidermis terdapat stomata
yang pada terlihat pada beberapa titik. Stomata terletak antara sel-sel epidermis akar dan ada stomata
terbuka dan tertutup. Hal ini sesuai dengan penelitian Rompas (2011), bahwasannya letak stomata
pada sel epidermis yaitu stomata dikelilingi oleh 2 sel tetangga yang merupakan sel epidermis khusus
yang dapat diamati dalam posisi terbuka dan tertutup.

Selanjutnya, pengamatan pada batang bayam. Epidermis pada batang mampu bermitosis
karena batang bayam termasuk dikotil. Pada pengamatan batang bayam terlihat jaringan pengangkut
xilem dan floem tetapi tidak tersusun rapih seperti pada batang berkambium. Xilem dan floem
tersebar pada bagian-bagian batang bayam. Pada batang bayam terdapat stomata tetapi hanya terlihat
sedikit, berbeda dengan penelitian yang dilakukan Anu, dkk. (2017), bahwasannya banyak stomata
yang ditemukan pada bagian batang dan daun. Tetapi epidermis tidak terlalu terlihat, hal itu
dipengaruhi karena kurang fokusnya arah mikroskop pada bagian epidermisnya. Tetapi bagian dalam
epidermis terlihat jelas.

Pengamatan ketiga pada daun cocor bebek. Pada daun cocor bebek terlihat jelas epidermis
yang melindungi bagian daun dan pada pengamatan terlihat kutikula. Menurut Nurul (2013) jaringan
epidermis pada daun terlihat jelas karena berperan dalam perngaturan pertukaran gas pada bagian
daun dan bagian permukaan luarnya dilapisi kutikula. Stomata terlihat menyebar dalam ukuran yang
sangat kecil, dikarenakan struktur jaringan pada daun cocor bebek sel-selnya sangat kecil. Sehingga
diperlukan perbesaran yang lebih.
BAB III

KESIMPULAN

Praktikum Histologi Jaringan Tumbuhan yang bertujuan untuk mengamati susunan jaringan
dan bentuk-bentuk sel pada tumbuhan. Pada pengamatan kali ini susunan jaringan yang akan diteliti
berupa akar bawang merah (Allium cepa L.), batang bayam (Amaranthus) dan daun cocor bebek
(Bryophyllum pinnatum). Pada pengamatan akar bawang merah sel epidermis tersebar merata pada
tiap bagian tumbuhan. Pada jaringan epidermis terdapat stomata yang pada terlihat pada beberapa
titik. Selanjutnya, pengamatan pada batang bayam. Epidermis pada batang mampu bermitosis karena
batang bayam termasuk dikotil. Pada pengamatan batang bayam terlihat jaringan pengangkut xilem
dan floem tersebar pada bagian-bagian batang bayam. Pada batang bayam terdapat stomata tetapi
hanya terlihat sedikit. Pengamatan ketiga pada daun cocor bebek. Pada daun cocor bebek terlihat jelas
epidermis yang melindungi bagian daun dan pada pengamatan terlihat kutikula. Stomata terlihat
menyebar dalam ukuran yang sangat kecil, dikarenakan struktur jaringan pada daun cocor bebek sel-
selnya sangat kecil. Sehingga diperlukan perbesaran yang lebih.
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Anu, Oktarin, Henny L. Rampe, dan Johanis J. Palealu. 2017. Struktur Sel Epidermis dan Stomata
Daun Beberapa Tumbuhan Suku Euphorbiaceae. Vol. 6(1): 69-73. Jurnal Biologi FMIPA
Unsrat Manado.

Nurul, A. 2013. Struktur Anatomi Daun Lengkeng (Dimocarpus longan Lour.) Kultivar Lokal,
Pingpong, Itoh, dan Diamond river. [Skripsi]. Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Jember.

Rompas, Y.H. Rampae dan Rumondor. 2011. Struktur Sel Epidermis dan Stomata Daun Beberapa
Tumbuhan Suku Orchidaceae. Vol 1(1): 1-19. Jurnal Biologos.

Anda mungkin juga menyukai