Anda di halaman 1dari 10

KARANTINA HEWAN

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah


Perundangan dan Peraturan Peternakan

Disusun oleh :
KELOMPOK 2
No.Absen Nama Nim
(7) Mellyana Ari Maharani (195050100113045)
(12) Mohammad Dzaudan Arafat (195050100113050)
(24) Windha Diah Kristyanti (195050107113003)
(28) Dimas Putra Mahendra (195050107113011)

KELAS B
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Karantina Hewan ini tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada mata kuliah Perundangan dan Peraturan Peternakan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Karantina Hewan bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Ir. Puguh Surjowardoyo, MR.
selaku dosen Perundangan dan Peraturan Peternakan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami semua.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Kediri, 14 Febuari 2020

Penulis.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................................................

TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................................................
Latar Belakang.........................................................................................................................
Tujuan Penulisan......................................................................................................................
Rumusan Masalah....................................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN.......................................................................................................................
Pengertian Karantina.................................................................................................................
Tugas dan Fungsi dari Karantina..............................................................................................
Peraturan Karantina Hewan......................................................................................................
Kebijakan Karantina Hewan.....................................................................................................
BAB III
PENUTUP................................................................................................................................
Kesimpulan...............................................................................................................................
Saran.........................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
TINJAUAN PUSTAKA

Menurut organisasi kepabeanan dunia (World Customs Organization) perbatasan


diartikan sebagai tempat di mana negara berhak melakukan kontrol terhadap pergerakan
keluar-masuk barang dan orang ke dan dari teritorialnya, termasuk di dalamnya menyangkut
keamanan pangan, prosedur kepabeanan, dan prosedur imigrasi. Pada daerah pabean
dilakukan clearance yang secara universal dilaksanakan oleh imigrasi, bea dan cukai, dan
karantina, yang bekerja secara bersama-sama dalam suatu perlintasan. Imigrasi untuk
clearance yang berkaitan dengan perlintasan manusia, bea cukai untuk clearance yang
berhubungan dengan perlintasan barang, dan karantina untuk clearance yang berkaitan
dengan kesehatan tumbuhan, hewan, dan ikan. Fungsi-fungsi ini secara internasional dikenal
sebagai Custom, Imigration, dan Quarantine (CIQ) dan merupakan fungsi-fungsi pokok di
wilayah lintas batas teritorial. Di samping itu, masih ada fungsi lain seperti fungsi kepolisian
dan/atau militer yang pada keadaan normal berfungsi sebagai supporting system.
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Peranan dan fungsi karantina dalam era globalisasi dan perdagangan bebas
dewasa ini semakin dirasakan sangat penting dan strategis dalam perdagangan dunia
(International Trade), yang tidak lagi mengenal batas-batas wilayah antar negara
(Borderless Country). Hal ini dapat menimbulkan mudahnya penyebaran hama
penyakit hewan menular dari suatu negara ke negara lain. Untuk itu Karantina Hewan
dituntut harus mampu menjalankan fungsi dan tugasnya secara professional, mandiri
dan lebih modern. Oleh sebab itu Karantina dalam menerapkan Sanitary and
Pythosanitary Agreement (SPS) - WTO terhadap lalu lintas komoditas pertanian
khususnya hewan dan produk hewan ditujukan untuk melindungi kehidupan dari
ancaman bahaya masuknya penyakit zoonosa atau bahan pangan yang tercemar
mikroba dan residu (antibiotika, logam berat, pertisida, dan bahan kimia lainnya) yang
dapat berakibat pada kematian atau gangguan kesehatan manusia atau kesehatan
hewan serta kelestarian sumber daya alam hayati dan lingkungan hidup.

B. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian karantina
2. Untuk mengetahui apa tugas dan fungsi dari karantina
3. Untuk mengetahui peraturan karantina hewan
4. Untuk mengetahui kebijakan karantina hewan
C. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian dari karantina ?
2. Bagaimana tugas dan fungsi dari karantina ?
3. Bagaimana peraturan karantina pada hewan ?
4. Bagaimana kebijakan karantina hewan?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Karantina
Kantina merupakan tempat pengasingan atau tindakan sebagai upaya
pencegahan masuk dan tersebarnya hama dan penyakit atau organisme pengganggu
dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri, atau keluarnya dari
dalam wilayah negara Republik Indonesia. Karantina hewan, ikan, dan tumbuhan
adalah tindakan sebagai upaya pencegahan masuk dan tersebarnya hama dan penyakit
hewan, hama dan penyakit ikan, atau organisme pengganggu tumbuhan dari luar
negeri dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri atau keluarnya dari dalam
wilayah Negara Republik Indonesia.
2. Tugas dan Fungsi dari Karantina
Tugas dan fungsi Karantina Hewan dan tumbuhan adalah mencegah masuk,
tersebar dan keluarnya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme
Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) .
3. Peraturan Karantina Hewan
Dalam melaksanakan pencegahan dan penolakan hama penyakit hewan
karantina, diimplementasikan peraturan perundangundangan sesuai dengan ketentuan-
ketentuan nasional dan internasional.
Ketentuan nasional yang erat kaitannya dengan karantina hewan antara lain :
a) Undang-undang No. 6 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Peternakan dan
Kesehatan Hewan.
b) Undang-undang No. 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan danTumbuhan;
c) Undang-undang No. 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishin The
World Trade Oragnization.
d) Undang-undang No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan.
e) Undang-undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
f) Peraturan Pemerintah No.15 Tahun 1978 tentang Penolakan, Pencegahan,
Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan.
g) Peraturan Pemerintah No.22 Tahun 1983 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner;
h) Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;
i) Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan
GiziPangan.
Ketentuan internasional yang erat kaitannya dengan karantina hewan antara
lain :
a) Office International des Epizooties (OIE) – Terresterial Animal Health Code
b) World Health Organization (WHO)
c) Food and Agriculture Organization (FAO)
d) Sanitary and Phytosanitary Agreement - World Trade Organization (SPS - WTO)
e) Convention on International Trade in Endangerous Species of Wild Faun and Flora
(CITES)

4. Kebijakan Karantina Hewan


Dalam melaksanakan tugas fungsi pencegahan dan penolakan masuk dan
tersebarnya hama penyakit hewan karantina maka Karantina Hewan melakukan
pengawasan lalulintas perdagangan hewan dan produknya sesuai dengan aturan dan
ketentuanketentuan tersebut diatas. Kebijakan Karantina Hewan dalam hal ini adalah :
1. Mempertahankan status bebasnya Indonesia dari beberapa penyakit hewan
menular utama (major epizootic disease) dari kemungkinan masuk dan
tersebarnya agen penyakit dari luar negeri.
2. Mengimplementasikan kebijakan pengamanan maksimum (maximum security
policy) dengan menerapkan kebijakan pelarangan atau pelarangan sementara jika
terjadi wabah penyaki hewan menular, yang dalam pelaksanaannya memantau
perkembangan situasi wabah melalui berbagai informasi resmi baik dari OIE
maupun dengan mencermati pelaporan negara yang bersangkutan atau melalui
komunikasi langsung dengan Negara tersebut.
3. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan lalu lintas hewan dan produknya dengan
menerapkan CIA (Controlling, Inpection and Approval) untuk melindungi sumber
daya alam hayati fauna dari ancaman penyakit hewan berbahaya lainnya serta
penyakit eksotik.
4. Melakukan Minimum Disease Program yaitu program untuk meminimalkan kasus
penyakit hewan di suatu wilayah/daerah tertentu di Indonesia melalui sistem
pengendalian dan pengawasan lalu lintas hewan dan produknya antar
wilayah/antar pulau sehingga dapat mencegah dan menangkal penyebarannya.
5. Mewujudkan pelayanan karantina hewan yang modern, mandiri dan professional.
Dalam menjalankan kebijakan karantina hewan yang dilaksanakan oleh petugas
karantina hewan di lapangan untuk memastikan dan meyakinkan bahwa media
pembawa tersebut tidak mengandung atau tidak dapat lagi menularkan hama
penyakit hewan karantina, tidak lagi membahayakan kesehatan manusia dan
menjaga ketenteraman bathin masyarakat, mengangkat harkat dan martabat hidup
masyarakat melalui kecukupan pangan yang bermutu dan bergizi, serta ikut
menjaga kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Karantina sebagai upaya pertahanan pertama dari penyebaran hama atau penyakit ini
semakin dibutuhkan pada era globalisasi dan perdagangan bebas ini. Karena pada era saat ini
semakin banyak perdagangan perdagangan internasional maupun nasional yang mungkin
banyak membawa virus virus yang belum pernah ada. Karantina sebagai penghambat
penyebaran virus. Tidak hanya itu, kebijakan dalam karantina juga sudah diatur untuk
melakukan pengawasan lalu Lintas perdagangan hewan dan produknya. Tidak hanya itu
kebijakan yang telah diatur juga sudah diperkuat dengan adanya perundang undangan yang
juga mengatur karantina dan juga ketentuan ketentuan nasional maupun internasional guna
memperketat peraturan tetapi tetap fleksibel.

SARAN

UU KHIT perlu direvisi dengan memperjelas dan mempertegas norma hukum yang
dapat dikenakan sangsi pidana. Apa bila dilanggar. Salah satunya, dengan merinci unsur-
unsur tindak pidana. Sangsi pidana perlu diperberat dan sangsi perlu diefektifkan. Penegakan
hukum yang dilakukan oleh petugas karantina perlu diefektifkan dengan cara menambah
jumlah petugas di pos-pos pemasukan atau pengeluaran. Selain itu, sarana dan prasarana yang
mendukung karantina hewan, ikan, dan tumbuhan perlu di tingatkan. Bagi masyarakat perlu
diberikan pemahaman dengan melakukan sosialisasi akan pentingnya tindakan karantina.
DAFTAR PUSTAKA

Baranial, A, Muchtar. "PERAN KARANTINA HEWAN DALAM MENCEGAH DAN


MENANGKAL PENYAKIT ZOONOSIS". Hal 47
Hikmawati,Puteri. 2015. "PENERAPAN SANKSI TERHADAP PELANGGARAN
KETENTUAN UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 1992 TENTANG
KARANTINA HEWAN, IKAN, DAN TUMBUHAN" . Jurnal negara hukum 6(1).
Hal 36

Anda mungkin juga menyukai