Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 1

SPERMATOPHYTA
Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
Istilah Spermatophyta berasal dari bahasa Yunani, sperma berarti biji dan phyta berarti tumbuhan

1. Ciri – ciri Umum


Disebut tumbuhan berbiji karena menghasilkan biji, dan termasuk tumbuhan kormophyta (memiliki akar, batang, dan daun sejati), dan
menghasilkan bunga sehingga disebut Anthophyta.
Memiliki plastida yang mengandung klorfil a dan b, sehingga bersifat autotrof.
Termasuk sel eukariotik dan mempunyai dinding sel yang tersusun dari selulose, hemiselulose, lignin.
Merupakan organisme bersel banyak (multiseluler)
Memiliki berkas pengangkut, berupa xylem (mengangkut air dan mineral dari tanah) dan floem (mengangkat zat-zat makanan hasil fotosintesis
dari daun ke seluruh tubuh).

2. Perkembangbiakan (reproduksi)
Perkembangbiakan secara generatif/seksual dengan membentuk biji yang diawali dengan pembentukan gamet (gametogenesis), penyerbukan
(polinasi), peleburan gamet jantan dan betina (fertilisasi) yang menghasilkan Misal, kemudian menjadi embrio.
Perkembangan secara vegetatif/aseksual dengan organ-organ vegetatif (tunas, tunas adventif, rhizoma, stolon).
Gymnospermae
▹ Dalam pengertian bahasa Yunani, Gymnospermae dapat diartikan menjadi 2 (dua) suku kata
yaitu gymnos artinya telanjang dan spermae yang artinya biji. Dengan begitu, gymnospermae
dapat disebut sebagai tumbuhan yang menghasilkan biji. Beberapa spesies gymnospermae
memiliki kemampuan untuk menggugurkan daunnya pada saat musim gugur agar bisa
mempertahankan diri dari kekeringan.

▹ Tumbuhan gymnospermae merupakan tumbuhan yang paling mendominasi daripada tanaman


siklus hidup tumbuhan angiospermae. Angiospermae adalah tumbuhan yang memiliki biji
tertutup. Oleh karena itu tumbuhan gymnospermae dan angiospermae termasuk tumbuhan
tingkat tinggi yang dapat digolongkan ke dalam tumbuhan spermatophyta. Spermatophyta adalah
tumbuhan berbiji. Hingga saat ini, keberadaan gymnospermae masih bisa dengan mudah kita
temukan. Ada sekitar kurang lebih 1057 spesies gymnospermae tersebar di penjuru dunia.
Ciri-ciri yang dapat dilihat dari tumbuhan biji terbuka Gymnospermae adalah sebagai berikut
▹ Bakal biji tumbuh di megasporofil (daun buah)
▹ Habitat semak, perdu atau pohon
▹ Memiliki akar tunggang
▹ Memiliki batang tumbuh tegak lurus dan bercabang
▹ Memiliki bunga terpisah
▹ Daun pipih dan lebar/ lancip,
▹ Zigot dilindungi oleh biji
▹ Ada epidermis, mesofil dan tulang daun pada struktur dan fungsi jaringan daun
▹ Reproduksi secara seksual
▹ Batang gymnospermae memiliki penebalan sekunder
▹ Sporofil terpisah atau membentuk strobilus jantan dan strobilus betina
▹ Alat reproduksi berbeda individu atau dalam 1 (satu) individu ada 2 (dua) alat reproduksi
▹ Klasifikasi Gymnospermae
Gymnospermae terbagi menjadi beberapa kelas meliputi
Kelas Cycadidae
Tumbuhan cycadidae memiliki penampakan yang hampir mirip dengan tumbuhan palem. Hanya saja mereka memiliki alat reproduksi yang
berbentuk seperti strobilus dan berbiji terbuka. Cycadidae dapat tumbuh dan mudah ditemukan di amerika selatan, australia, jepang bagian
selatan dan china bagian barat, madagaskar dan india. Mereka dapat tumbuh dalam pohon atau semak dengan pertumbuhan yang lambat karena
menggugurkan daunnya.
Kalau dilihat dari letak betina pada jenis cycadidae terdapat di atas batang pohon. Tumbuhan ini memiliki jenis tumbuhan yang dioecious.
Artinya organ reproduksi antara betina dan jantan terpisah dalam satu individu. Cycadidae memiliki karakteristik lain sepertin memiliki
pembuluh dan biasa disebut daun bersisik. Contoh tumbuhan gymnospermae yang termasuk kelas cycadidae adalah Cycas revoluta.
Kelas Konifer
Tumbuhan konifer pada kelas gymnospermae merupakan tumbuhan yang memiliki alat reproduksi yang terpisah antara jantan dan betina.
Tumbuhan ini memiliki daun berjarum sehingga sering disebut pohon jarum. Beberapa tumbuhan konifer biasa berbentuk pohon dan ada
sebagian yang perdu. Contoh tumbuhan gymnospermae kelas konifer adalah Pinus (Pinus sp) dan Damar (Agathis alba).
Tanaman konifer memiliki perkembang biakan dengan rujung dan berumah satu. Pada bagian rujung jantan memiliki ukuran yang lebih kecil
dibandingkan rujung betina. Kemudian bentuk rujung jantang memiliki sisik penghasil serbuk sari yang kecil sedangkan pada rujung betina
memiliki sisik yang lebih besar, agak berkayu sehingga lebih banyak sisik. Tanaman konifer bisa tumbuh dalam kondisi iklim tropis pada daerah
dengan ketinggian yang cukup tinggi atau pada daerah yang dingin dan beriklim sedang.
Kelas Ginkodidae
Kelas ginkodidae memiliki jenis yang dioecious, pertumbuhan pohon hingga mencapai kurang lebh 40 m, kulit batang pohon berwarna abu-abu
terang atau cokelat kelabu, buahnya berbentuk daging, menggantung. Contoh spesies jenis kelas ginkodidae adalah Ginkgo biloba.
Kelas Gnetidae
Gnetidae banyak ditemukan dalam bentuk semak atau pohon yang ukurannya kecil, termasuk yang tidak memiliki stipule, berbunga dengan 4-12
helai setiap ketiak cabang untuk betinanya, biji dari gnetidae menjuntai dan dapat tumbuh di asia, afrika dan bagian utara amerika. Contoh dari
tumbuhan gymnospermae yang termasuk kelas gnetidae adalah Gnetum africanum, Gnetum buchholzianum.
Reproduksi dan Siklus Hidup Gymnospermae
▹ Gymnospermae memiliki sistem reproduksi yang berbeda karena dalam 2 jenis alat reproduksi
terpisah. Pada strobilus jantan, mikrosporangium akan berkembang sedangkan strobilus betina
berkembang menjadi megasporangium. Megasporangium akan membentuk sel induk megaspora
dan terus berkembang menjadi megaspora. Pada strobilus jantan mikrosporangium membentuk
sel induk mikrospora dan membentuk mikrospora. Setelah itu strobilus betina akan berkembang
membentuk sel telur sedangkan strobilus jantan berkembang dari serbuk sari menjadi
spermatozoid.
▹ Sebelum membentuk spermatozoid, strobilus jantan berkembang membentuk buluh serbuk sari.
Pertemua antara spermatozoid dari strobilus jantan dengan sel telur dari strobilus betina akan
menghasilkan zigot. Kemudian zigot akan berkembang menjadi embrio. Lalu embrio
berkembang menjadi biji yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan gymnospermae baru.
Setelah itu tumbuhan gymnospermae bisa berkembang lagi tergantung dari strobilus yang
dihasilkan pada perkawinan sebelumnya. Perkawinan antara strobilus jantan dan betina bisa
terjadi melalui ciri-ciri penyerbukan anemogami dengan perantara angin.
Gymnospermae memiliki banyak spesies yang tersebar di beberapa wilayah salah satunya
Indonesia. Tumbuhan jenis ini sering dimanfaatkan dalam kehidupan kita yaitu :

▹ Pembuatan kertas (Pinus sp)


▹ Bahan bakar (getah Pinus sp)
▹ Meubel (Damar)
▹ Pembuatan bahan cat dan pernis
▹ Aromatherapi (Pinus sp)
▹ Hiasan dan souvenir (Strobilus Pinus)
▹ Produk makanan (sayur asam , keripik)
▹ Produk laundry menggunakan biji Macrozami

Anda mungkin juga menyukai