Anda di halaman 1dari 16

SISTEM PENCERNAAN TERNAK SAPI

SALAM N. ARITONANG

Bahan Kuliah Ternak Potong dan Kerja


PENCERNAAN ?????

Pencernaan adalah
rangkaian proses
perubahan fisik dan kimia
yangdialami bahan
makanan selama berada di
dalam alat pencernaan
STRUKTUR KHUSUS SISTEM PENCERNAAN
HEWAN RUMINANSIA

1. Gigi seri (Insisivus) memiliki bentuk untuk menjepit


makanan berupa tetumbuhan seperti rumput.
2. Geraham belakang (Molar) memiliki bentuk datar
dan lebar.
3. Rahang dapat bergerak menyamping untuk
menggiling makanan.
4. Struktur lambung memiliki empat ruangan, yaitu:
Rumen, Retikulum, Omasum dan Abomasum.
• Susunan gigi ruminansia
I = insisivus = gigi seri
C = kaninus = gigi taring
P = premolar = geraham depan
M = molar = geraham belakang

3 3 - - - - 3 3

M P C I I C P M

3 3 - 4 4 - 3 3
POLA SISTEM PENCERNAAN

Pola sistem pencernaan pada


hewan umumnya sama dengan
manusia, yaitu terdiri atas mulut,
faring, esofagus, lambung, dan
usus
SISTEM PENCERNAAN SAPI

Gbr. Saluran pencernaan sapi


SISTEM PENCERNAAN SAPI

• Jika dibandingkan dengan kuda, faring pada sapi


lebih pendek. Esofagus (kerongkongan) pada sapi
sangat pendek dan lebar serta lebih mampu
berdilatasi (mernbesar). Esofagus berdinding tipis
dan panjangnya bervariasi diperkirakan sekitar 5
cm.
• Lambung sapi sangat besar, diperkirakan sekitar 3/4
dari isi rongga perut. Lambung mempunyai peranan
penting untuk menyimpan makanan sementara yang
akan dimamah kembali (kedua kali). Selain itu,
pada lambung juga terjadi proses pembusukan dan
fermentasi.
LAMBUNG RUMINANSIA DAN
KAPASITASNYA

1. Rumen atau perut beludru


(80%)
2. Retikulum atau perut jala
(5%)
3. Omasum atau perut buku (7-
8%)
4. Abomasum atau perut sejati
(7-8%)
ALAT PENCERNAAN NON RUMINANSIA/UNGGAS
• MULUT:
Tidak mempunyai gig,bibir&pipi
Lidah berbentuk ujung panah&runcing bagian depan
• PHARYNX:
Besar,bagian belakang tebuka ke saluran oesophagus
• OESOPHAGUS:
Tidak mengandung urat daging sesempurna mamalia mengembang
• TEMBOLOK:
Oesophagus yang masuk ke rongga tubuh & membesar
Tempat penyimpanan maknan sementara +8 jam (hewan) &16-18jam (nabati)
• PROVENTICULUS:
Lambung kelenjar
• GIZARD:
Lambung otot ,terpisah dari proventi culus
Mengandung urat daging,licin,tebal,kuat,merah
Dilapisi membran tebal,liat &bergerigi
Fungsi:menggilng makanan
Kapasitas tergantung makanan lunak&berurat ”allmash”
• USUS HALUS:
duodenum
ileum
• CAECUM:
Menghubung ileum dengan usus besar
Terletak sepanjang usus halus &bagian ujung mengarah ke muka
• USUS BESAR
• CLOACA: Rongga tempat usus,ureter dan saluran telur bermuara
Mekanisme Pencernaan Ruminansia

• Mekanik - Mulut, Rumen


Omasum
• Enzimatis - Mulut
- Rumen, Retikulum
- Usus
• Mikrobial  - Rumen
- Retikulum
- Abomasum
Proses Pencernaan Ruminansia :

• Mastikasi
• Salivasi
• Ruminasi
• Digestion
• Absorption
PROSES PENCERNAAN
• Makanan dari kerongkongan akan masuk rumen yang berfungsi sebagai
gudang sementara bagi makanan yang tertelan.
• Di rumen terjadi pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi
selulosa oleh enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan jenis
protozoa tertentu.
• Dari rumen, makanan akan diteruskan ke retikulum dan di tempat ini
makanan akan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar
(disebut bolus). Bolus akan dimuntahkan kembali ke mulut
(regurgitasi) untuk dimamah kedua kali (remastikasi).
• Dari mulut makanan akan ditelan kembali untuk diteruskan ke omasum.
Pada omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan
bercampur dengan bolus. Akhirnya bolus akan diteruskan ke
abomasum, yaitu perut yang sebenarnya dan di tempat ini masih terjadi
proses pencernaan bolus secara kimiawi oleh enzim.
• Selulase yang dihasilkan oleh mikroba (bakteri dan protozoa) akan
merombak selulosa menjadi asam lemak. Akan tetapi, bakteri tidak
tahan hidup di abomasum karena pH yang sangat rendah, akibatnya
bakteri ini akan mati, namun dapat dicernakan untuk menjadi sumber
protein bagi hewan pemamah biak.
Mikroba Dalam Rumen :

• Bakteri
• Protozoa
• Flora
Bakteri Rumen

(a) Bakteri pencerna selulosa


(Bakteroidessuccinogenes, Ruminococcus
flavafaciens, Ruminococcus albus,
Butyrifibriofibrisolvens)
(b) Bakteri pencerna hemiselulosa (Butyrivibrio
fibrisolvens,Bakteroides ruminocola,
Ruminococcus sp)
(c) Bakteri pencerna pati(Bakteroides
ammylophilus, Streptococcus bovis,
Succinnimonas amylolytica,
(d) Bakteri pencerna gula (Triponema bryantii,
Lactobasilus ruminus)
(e) Bakteri pencerna protein (Clostridium
sporogenus, Bacillus licheniformis).

Anda mungkin juga menyukai