Anda di halaman 1dari 24

Potensi Produksi dan

Kemampuan adaptasi pada


Kambing dan Domba

Universitas Andalas
Fakultas Peternakan
KONDISI IKLIM INDONESIA
• Tropis lembab >>>>> produksi ternak
bermasalah

Produksi ternak : genetik dan lingkungan


Lingkungan: - nutrisi,
iklim
penyakit
managemen
Ciri khusus produksi kambing dan
domba di Indonesia
1. Kambing dan domba dipelihara secara
tradisional
2. Pola pemberian pakan bervariasi
3. Kualitas pakan umumnya rendah
4. Infeksi parasit tinggi
Manageable dan Unmanageable Environments

1. Manageable

1.1. pH tanah dan kesuburan tanah


1.3. Kebasahan tanah (soil moisture)
1.4. Spesies tanaman (rerumputan atau pasture)
1.5. Defisiensi nutrisi
1.6. Parasit dan penyakit
1.7. Tipe dan umur ternak
1.8. Grazing dan feeding systems (cara pepberian pakan )
2. Unmanageable
2.1. Iklim atau cuaca
2.2. Topografi dan tipe tanah
• Ternak yang pertama kali dikenalkan pada
lingkungan yang baru akan beradaptasi
yang berdampak pada METABOLISME

• Iklim panas dan lembab di Indonesia akan


menyebabkan ternak harus beradaptasi
dengan panas dan berdampak pada respon
metabolisme

• Pengaruh panas dan respon metabolik


tersebut sangat dipengaruhi oleh:
1. Kemampuan Adaptasi

Ternak harus menyesuaikan diri dengan


managemen, sumber daya pakan yang tersedia
dan juga iklim

Adaptasi fisiologis
Adalah kemampuan ternak mengatasi masalah
lingkungan dengan cara perubahan tingkah laku
atau respon metabolis
Tipe adaptasi fisiologis

 Aklimatisasi >>>adaptasi yang timbul karena


pengaruh iklim yang komplek
 Aklimasi >>>> adaptasi karena pengaruh
lingkungan yang tunggal atau terkontrol
 Kebiasaan >>>> adaptasi yang disebabkan oleh
rangsangan yang berulang-ulang
Potensi Produksi dan Kemampuan
Adaptasi pada Kambing dan Domba
Tujuan terpenting beternak kambing
dan domba adalah untuk
menghasilkan jumlah ternak (anak)
yang banyak dan bobot ternak yang
tinggi sehingga dapat diperoleh
produksi karkas, susu dan bulu dalam
jumlah yang besar dan bermutu baik.
Untuk mencapai tujuan
itu, maka dilakukan
perkembangbiakan untuk
mendapatkan :
bibit yang berkualitas baik
dan mampu bereproduksi
secara maksimal.
Daya adaptasi kambing dan
domba yang cukup tinggi
terhadap lingkungan dan
kemampuan reproduksinya
sepanjang tahun
menyebabkan domba dapat
hidup di lingkungan yang
berbeda-beda.
Salah satu bentuk aklimatisasi
kambing dan domba terhadap kondisi
lingkungan yang panas hampir sama
seperti pada sapi.

setelah kondisi acute terlampaui ternak


akan mengkonsumsi pakan dalam
jumlah yang normal seperti awal.

Secara hormonal juga dapat bahwa


produksi tiroksin akan kembali normal
setelah melewati masa acute .
2. Pengaruh Suhu dan kelembaban
• Temperatur sekitar 38oC dan humiditas 20%
merupakan awal terjadinya kondisi stres.
Langkah untuk mengurangi kondisi stres
harus mulai dilakukan.

• Temperatur 38oC dan humiditas 50%, ternak


memasuki ancaman yang membahayakan.
Bila kondisi tersebut bertahan dapat
menyebabkan kematian

• Temperatur 38 oC dan humiditas 80%


merupakan batas letal untuk ternak
Adaptasi ternak terhadap Lingkungan secara alami

• Ternak kecil dan ringan permukaan tubuh persatuan berat lebih luas
dibandingkan ternak besar dan berat

• Ternak kecil dan ringan kehilangan panas lebih cepat drpd ternak besar
& berat

• Ternak kambing dan domba lebih mampu beradaptasi dengan suhu


tinggi dibanding ternak sapi.
Zona temperatur
• Comfort zone :
temperatur dan kelembaban dimana kehilangan energi yang
diperlukan untuk menjaga suhu tubuh yang stabil adalah
minimal dan ternak tidak membutuhkan reaksi tubuh untuk
melawan panas atau dingin
• Thermoneutral zone :
suatu keadaan suhu lingkungan dimana terjadi pertahanan
secara fisiologis untuk melawan panas atau dingin namun
tidak membutuhkan energi yang banyak untuk
mempertahankan suhu tubuh tetap normal.
• Suhu kritis :
• suhu dibawah suhu tubuh terendah; berbeda antar spesies ,
tergantung pada ;
- Umur, tingkat perlemakan ketebalan bulu, berat, kualitas
dan kuantitas makanan, dan faktor yang mempengaruhi
kehilangan atau bertambahnya suhu tubuh
• Temperatur untuk hidup normal & produksi optimal
zone termonetral (thermonetral zone/
tnz). Diluar zone stres panas atau dingin.

• Zona stres panas (batas temperatur tinggi/ upper


critical temperature /uct ) :
temperatur ↑ ↑ kerja jantung dan
pernapasan ↑ pernapasan dan sirkulasi darah
↑ penggunaan energi ↑ metabolisme basal
SUHU KRITIS :
• 2 - 20oC pengaturan keseimbangan panas
ditujukan untuk merubah produksi panas melalui
proses kimia.
• 20 – 34oC pengaturan keseimbangn panas
tergantung proses penguapan (evaporasi)
• > 34oC yg diikuti kelembaban tinggi kesulitan
buang panas dan berakibat fatal
Thermonetral Zone ( TNZ )

TNZ dikenal sebagai comfort zone

SD SP
TNZ

Mati Kepanasan
cool warm
optimum
Mati Kedinginan
Produksi Panas

A B C D
Lower Critical Upper Critical
Temp Temp

Rendah Suhu Lingkungan Tinggi


• ZONA TERMONETRAL PADA BERBAGAI TERNAK
Jenis Ternak Zona Termonetral (oC)

SAPI
ANAK 13 -25
INDUK 0 – 16
SHORTHORN -1,11 – 15,6
BRAHMAN 10 – 26,7
SANTA GERTUDIS ANTARA BRAHMAN
& SANTA GERTUDIS
DOMBA
ANAK BARU LAHIR 29 – 30
DEWASA -2 – 20
BABI
ANAK 32 – 33
INDUK 0 – 15
KAMBING
DEWASA, PADANG PASIR 20 – 30
DEWASA, DELTA NIL 10 – 25
KELEDAI 26 – 32
UMUR 3 – 6 BL 20 – 36
Penyesuaian terhadap stress lingkungan secara
fisiologis
• Terjadi bila sudah dibiasakan dalam jangka periode waktu
tertentu
• Melibatkan perubahan hormonal dan fisiologi
– Kelenjar yang terlibat:
• Kelenjar adrenalin hormon corticoid
• Kelenjar thyroid hormon thyroxine
• Pada kondisi dingin sekresi hormon corticoid
meningkat
• Pada kondisi panas sekresi hormon thyroksin
sedikit
• Adaptasi setelah beberapa generasi perubahan dan
seleksi genetik

Menghasilkan spesies yang telah beradaptasi


STRATEGI PENGURANGAN STRES PANAS

• Perbaikan sumber pakan/ransum, dalam hal ini


keseimbangan energi, protein, mineral dan vitamin
• Perbaikan genetik untuk mendapatkan breed yang tahan
panas
• Perbaikan konstruksi kandang, pemberian naungan
pohon dan mengkontinyu kan suplai air 
• Penggunaan naungan, penyemprotan air dan
penggunaan kipas angin serta kombinasinya
Bagaimana respon Ternak Terhadap Lingkungan

TERGANTUNG PADA :

Umur, tipe breed, tingkat laktasi, bulu dan wool, derajat aklimasi,
kondisi nutrisi, ransum, frekwensi
pemberian pakan, kondisi tubuh, tingkat
insulasi, perkandangan, praktek
manajemen, tingkah laku
(individual atau kelompok)
Pengaruh lingkungan bersifat ekonomi berbeda-beda
KETERSEDIAAN PAKAN

• Iklim sangat berpengaruh pada kualitas


pakan
• Panas yang tinggi menyebabkan pakan
berkualitas rendah
• Ternak kambing dan domba beradaptasi
dengan pakan yag tersedia seperti limbah
tanaman pangan dan limbah rumah
tangga
• Hal ini menyebabkan produktivitas ternak
tersebut tidak memuaskan
Bagaimana respon metabolisme Ternak Terhadap
Lingkungan

Perubahan pada :
(1) Tingkah laku makan (ingestive behavior)
Minum lebih banyak
Penurunan konsumsi pakan (forage)
Kebutuhan mineral dan elektrolit meningkat

2. Perubahan Efisiensi Reproduksi


b Aktivitas dan intensitas seksual menurun
Kualitas sperma dan ovum menurun
Lingkungan uterus berubah
Perubahan siklus birahi
Bagaimana respon Ternak Terhadap Lingkungan

3. Biologis
Suhu tubuh meningkat
Nafas lebih cepat
Perubahan denyut jantung pulsus
Aliran darah lebih cepat
Perubahan hormonal (level atau kadarnya)
Komposisi darah berubah dan perubahan sekresi urinasi
Perubahan motilitas cerna dan fermentasi
Meningkat kepekaan susceptibility terhadap penyakit

Anda mungkin juga menyukai