Anda di halaman 1dari 12

“SISTEM TERMOREGULASI

HEWAN”

KELOMPOK V
FELIA H MAILANGKAY : 17 502 019
GULBUDIN IDRIS : 17 502 008
MILITIACHRISTY TAMBAJONG: 17 502 037
 
Pengertian Termoregulasi

Termoregulasi berasal dari kata “ termo” yang artinya suhu


dan “regulasi” yang artinya pengaturan sehingga
termoregulasi ialah pengaturan suhu tubuh. Termoregulasi
merupakan suatu pengaturan fisiologis tubuh manusia
mengenai keseimbangan produksi panas dan kehilangan
panas sehingga suhu tubuh dapat dipertahankan secara
konstan. Keseimbangan suhu tubuh diregulasi oleh
mekanisme fisiologis dan perilaku agar suhu tubuh tetap
konstan dan berada dalam batasan normal, hubungan antara
produksi panas dan pengeluaran panas harus dipertahankan.
Gambar Mekanisme Sistem Termoregulasi
Macam-Macam Suhu tubuh hewan

Suhu Tubuh Hewan

Suhu tubuh ideal yang paling disukai Suhu Ekritik berkisar antara 35-
40oC. Kisaran Toleransi Termal Kisaran suhu yang lebih luas dan dapat
diterima hewan. titik terendah dari kisaran toleransi termal adalah suhu
kritis minimum, dibawah suhu tersebut tidak cocok. Sedangkan titik
tertinggi dari kisaran toleransi termal adalah suhu kritis maksimum.
Suhu tubuh konstan sangat dibutuhkan karena perubahan suhu
berpengaruh pada konformasi protein dan ativitas enzim sehingga
aktivitas enzim terganggu, maka Reaksi dalam sel juga terganggu.
Selain itu juga berpengaruh pada energi kinetik molekul zat di mana
partikel zat saling bertumbukan sehingga laju reaksi dalam sel
terganggu. Kenaikan suhu lingkungan mengakibatkan peningkatan laju
reaksi yang berpengaruh aktivitas metabolisme sel tubuh.

1. Konduksi
Perpindahan atau pergerakan panas antara dua
benda yang saling bersentuhan. Panas mengalir
Interaksi panas hewan dengan lingkungan
dari benda bersuhu lebih tinggi ke benda bersuhu
menguntungkan untuk mengatur suhu tubuh lebih rendah. dipengaruhi oleh:
meningkatkan/menurunkan pelepasan panas dari  Luas permukaan benda yang saling bersentuhan
tubuh dan memperoleh panas melalui :
 Perbedaan suhu awal antara kedua benda tersebut
 Konduktivitas panas (tingkat kemudahan untuk
mengalirkan panas yang dimiliki suatu benda)
dari kedua benda.
2 Konveksi
Perpindahan panas antara dua benda yang
3. Radiasi
terjadi melalui zat alir (fluida) yang Perpindahan panas antara dua benda yang tidak
bergerak. saling bersentuhan misalnya pada proses
Proses Konveksi: perpindahan panas dari matahari ke tubuh hewan.
 Berlangsung sampai suhu tubuh kembali Frekuensi dan Intensitas Radiasi:
 Tergantung pada suhu benda yang mengeluarkan
ke suhu normal
radiasi. Semakin tinggi suhu benda yang
 Perpindahan panas bisa dipercepat, mengeluarkan radiasi, semakin tinggi pula
apabila kecepatan aliran fluida di intensitas radiasinya
sekeliling tubuh ditingkatkan  tubuh hewan (kulit, rambut, dan bulu) menyerap
 Terjadi dari lingkungan ke tubuh hewan, panas radiasi dengan baik
 berjemur pada hewan (khususnya poikiloterm)
misalnya pada saat udara panas bertiup di
untuk menaikkan atau
dekat hewan, lama-kelamaan tubuh
hewan akan menjadi lebih panas juga
4. Evaporasi
Proses perubahan benda dari fase cair ke fase gas misalnya
pada mekanisme ekskresi kelenjar keringat Evaporasi:
 Cara penting untuk melepaskan panas tubuh
 Hewan yang tidak memiliki kelenjar keringat, jika tubuhnya
panas, penguapan melalui saluran pernafasan dengan cara
terengah-engah (pada anjing diikuti dengan menjulurkan
lidahnya)
 Jika suhu tubuh meningkat, keringat akan membasahi kulit,
selanjutnya keringat akan menyerap kelebihan panas dari
tubuh dan mengubahnya menjadi uap, setelah keringat
mengering, suhu tubuh pun turun
Jenis Jenis Adaptasi pada termoregulasi berbagai hewan

 Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah
 Adaptasi Morfologi
penyesuaian yang dipengaruhi oleh
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian
lingkungan sekitar yang  Adaptasi Tingkah Laku
pada organ tubuh yang disesuaikan
menyebabkan adanya penyesuaian Adaptasi tingkah laku adalah
dengan kebutuhan organisme hidup.
pada alat-alat tubuh untuk penyesuaian mahkluk hidup pada
Misalnya seperti gigi singa, harimau,
mempertahankan hidup dengan baik.
citah, macan, dan sebagainya yang tingkah laku / perilaku terhadap
Contoh adapatasi fisiologis adalah
runcing dan tajam untuk makan daging.
seperti pada binatang / hewan onta lingkungannya seperti pada binatang
Sedangkan pada gigi sapi, kambing, bunglon yang dapat berubah warna
yang punya kantung air di punuknya
kerbau, biri-biri, domba dan lain kulit sesuai dengan warna yang ada
untuk menyimpan air agar tahan
sebagainya tidak runcing dan tajam
tidak minum di padang pasir dalam di lingkungan sekitarnya dengan
karena giginya lebih banyak dipakai
jangka waktu yang lama serta pada tujuan untuk menyembunyikan diri.
untuk memotong rumput atau daun dan
anjing laut yang memiliki lapisan
mengunyah makanan.
lemak yang tebal untuk bertahan di
daerah dingin.
Termoregulasi pada Hewan

2. Termoregulasi pada Hewan


1. Termoregulasi pada Hewan Poikilotermik Homeoterm
Suhu tubuh hewan poikilotermik ditentukan oleh Hewan homeoterm mempunyai suhu
keseimbangannya dengan kondisi suhu lingkungannya, tubuh yang konstan pada berbagai suhu
dan berubah seperti berubah-ubahnya suhu lingkungan. lingkungan yang berubah-ubah.
Pada hewan poikiloterm, misalnya kerang, udang, dan Kebanyakan burung dan mamalia dan
ikan, suhu tubuhnya sangat ditentukan oleh lingkungannya yang normal akan
keseimbangan konduktif dan konvektif dengan air
mempertahankan suhu tubuhnya di atas
mediumnya, dan suhu tubuhnya mirip suhu air
(lingkungan). Hewan memproduksi panas internal duhu lingkungannya. Suhu bagian dalam
secara metabolik, dan ini mungkin meningkatkan suhu mamalia umunya berkisar antara 37-40o
tubuh di atas suhu air (lingkungan). Namun, air C, sedangkan golongan burung
menyerap panas begitu efektif dan hewan poikilotermik mempunyai suhu tubuh sedikit lebih
tidak memiliki insulasi sehingga perbedaan suhu hewan tinggi yaitu 41-42,5o C. Kondisi
dengan air sangat kecil. homeotermik menyangkut keseimbangan
yang serasi antar dua factor.
3. Termoregulasi pada Hewan Heterotermik
Heterotermik adalah kelompok hewan yang 4.Termorregulasi Hewan Ekstoterm
pada saat tertentu memiliki sifat poikilotermik Suhu lingkungan relatif stabil Hewan tidak
dan pada saat lain bersifat homeotermik, dan mengalami permasalahan suhu lingkungan
kelompok hewan yang mengatur suhu tubuh yang rumit. Suhu tubuh stabil dan relatif sama
secara parsial, yaitu regulasinya terbatas pada dengan suhu air. Ikan Tuna mempunyai laju
bagian tubuh tertentu. Disebut juga endotermik reaksi metabolik yang tinggi. Perbedaan suhu
fakultatif , mampu melakukan regulasi antara bagian tubuh otot lebih panas daripada
fisiologik tetapi tidak mengatur secara tepat bagian lainnya yang digunakan untuk
sepanjang waktu. Heterotermik dapat di berenang. Heat Exchanger (penukar panas)
buktikan pada insekta tertentu, yang ektotermik bekerja dengan prinsip counter current (arus
pada saat istirahat dan tetapi bersifat endotermik bolak-balik) Hewan Ekstoterm Terestrial.
pada saat aktif.
5. Termoregulasi pada Hewan Endoterm
Hewan Endoterm adalah hewan yang panas
tubuhnya berasal dari dalam tubuh sebagai hasil dari
proses metabolisme sel tubuh. Suhu tubuh
dipertahankan agar tetap konstan, walaupun suhu
lingkungannya selalu berubah (contoh: burung dan
mamalia) dengan cara menyeimbangkan perolehan
dan pelepasan panas.
TERIMA KASIH
GBU

Anda mungkin juga menyukai