Anda di halaman 1dari 43

ANATOMI DAN FISIOLOGI

PENCERNAAN RUMINANSIA
KUIS
1. Apa yang dimaksut ternak monogastrik,
berikan contohnya
2. Apa saja organ pencernaan unggas ?
3. Apakah fungsi dari gizzard (ampela) ?
4. Dimana proses terjadi penyerapan nutrisi,
bagaimana caranya?
RUMINANSIA
• Secara etimologi, kata “ruminansia” berasal
dari bahasa Latin, yakni “Ruminae” yang
berarti mengunyah kembali. Dalam ilmu
peternakan dan ilmu hewan, hewan
ruminansia adalah hewan pemamah biak,
yang mana merupakan hewan pemakan
tumbuhan (herbivora) dengan sistem
pencernaan dalam dua langkah.
• Contoh dari hewan ruminansia ini sebagian
besar adalah hewan ternak yakni sapi, domba,
kambing, kerbau.
Ciri-Ciri Hewan Ruminansia
• Di dalam perutnya terdapat empat bilik dan kaki
dengan jumlah hanya dua jari saja.
• Memiliki gigi seri atas berkurang atau bahkan
tidak ada.
• Biasanya makan atau memamah rumput secara
cepat, kemudian memuntahkannya kembali dan
memakannya kembali.
• Di dalam perutnya memiliki empat kompartemen,
yakni rumen, retikulum, omasum, dan abomasum.
Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia

• Pencernaan adalah proses penguraian atau


pemecahan bahan makanan yang telah
dikunyah sebelumnya ke dalam bentuk bentuk
zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh
makhluk hidup. Pada hewan ruminansia,
sistem pencernaannya unik, sebab di dalam
perut mereka memiliki lambung ganda,
sehingga prosesnya lebih panjang dan
kompleks.
Anatomi Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia Sapi dan
Fungsinya

1. Rongga Mulut
Sama halnya dengan proses pencernaan hewan lain
yang bukan termasuk hewan ruminansia,
pencernaan pertama kali dilakukan pada mulut. di
dalam mulut pada hewan ruminansia terdiri atas gigi,
lidah, kelenjar ludah (saliva). Bagian kelenjar ludah
(saliva) ini merupakan cairan kompleks yang memiliki
komponen organik dan komponen anorganik. Saliva
ini memiliki banyak fungsi, sebut saja untuk
membantu penelanan dan suplai nutrien mikroba.
• Makanan yang masuk ke dalam mulut, secara
mekanik akan dihancurkan dengan gigi dan
campuran saliva.
• 2. Esofagus
• Dapat disebut bahwa esofagus ini adalah kerongkongan,
yang mana merupakan saluran untuk menghubungkan
antara rongga mulut dengan lambung. Pada ujung saluran
esofagus ini, terdapat daerah yang disebut faring. Di
dalam faring tersebut terdapat klep, yakni epiglotis yang
mengatus supaya makanan tidak masuk ke bagian trakea
(tenggorokan).
• Fungsi utama dari esofagus ini adalah untuk menyalurkan
makanan menuju ke lambung dengan gerakan peristaltik
• 3. Lambung
• Sama halnya dengan lambung pada umumnya,
lambung pada hewan sapi juga berperan
sebagai perut besar dan tempat makanan
yang telah dikunyah. Perbedaannya adalah
lambung pada hewan sapi ini memiliki 4
ruangan yang berbeda, yakni rumen,
reticulum, omasum, dan abomasum.
A) Rumen

• Fungsi rumen :
• 1. Tempat fermentasi oleh mikroba
rumen
• 2. Tempat Absorbsi VFA dan Amonia
• 3. Tempat pencampuran
- Kandungan Bahan Kering Isi Rumen 10-15%,
– pH 6.0 – 7,0.
– Suhu 38 – 42 oC
– Berat Jenis/BJ 1,022 – 1,055.
– Gas CO2, H2, CH4, N2, O2 , H2S.
– Mikroba (Bakteri, Protozoa, Fungi)
– An aerob.
Gambar . Penampang Ruman
b) Reticulum

• Secara fisik tidak terpisahkan dari rumen


• Terdapat lipatan-lipatan oesofagus yang
merupakan lipatan jaringan yang langsung dari
oesophagus ke omasum.
• Permukaan dalam : terdapat papilai
menyerupai bentuk sarang lebah (honey
comb) atau jala sehingga disebut perut jala.
Fungsi :
• Tempat fermentasi.
• Membantu proses fermentasi.
• Menyebarluaskan pakan
• ke rumen untuk dicerna (hijauan dan konsentrat )
ke omasum (cairan dan pakan yang telah dicerna)
• Absorbsi hasil-hasil fermentasi ( VFA, Amonia, Air
dan lainnya).
• Tempat berkumpulnya benda-benda asing.
• Membantu proses ruminasi (regurgitasi)
Gambar Penampang Retikulum
c) Omasum

• Dinding terdiri dari laminae berbentuk lipatan-lipatan


longitudinal, seperti lembaran buku sehingga disebut perut
buku.
Fungsi :
• Lokasi fermentasi
• Mengatur arus ingesta ke abomasum lewat
omasal-abomasal orifice
• Filtering : terutama menyaring partikel yang
besar
• Grinding/digerus dengan laminaenya.
d) Abomasum

• Letak : terletak didasar perut kanan bawah


• Bentuknya memanjang
• Terdapat tonjolan/fold pada bagian dalam
Fungsi :
• Tempat permulaan pencernaan enzymatis
(perut sejati) yaitu pencernaan protein
• Mengatur arus digesta dari abomasum ke
duodenum
Gambar Penampang Abomasum
Gambar rumen dan bagian-bagiannya
4. Usus Halus

• Usus halus pada hewan ruminansia ini memiliki


tiga bagian, yakni duodenum, jedunum, dan ileum.
Biasanya, panjang usus halus ini sekitar 22-30 kali
dari panjang tubuh hewan ruminansia itu sendiri.
• Pada duodenum, menghasilkan cairan alkali yang
berfungsi sebagai pelumas dan melindungi dinding
duodenum dari asam hidroklorat yang masuk dari
lambung abomasum. Pada bagian usus ini terdapat
juga kelenjar empedu dan pankreas.
• Proses pencernaan yang terjadi di dalam usus
halus adalah berupa gerakan mendorong dan
mencampur kimus (makanan yang sudah cair).
Hewan sapi umumnya menggunakan gerakan
peristaltik untuk mendorong kimus di usus
halus ini.
5. Usus Besar

• Usus besar pada hewan sapi memiliki 2 bagian dasar yakni


Cecum (kantong buntu) dan Colon. Pada bagian Cecum,
berbentuk seperti kantong yang mencabangkan diri dari usus
besar dan terletak mengarah ke arah belakang. Sementara
bagian Colon, memiliki bentuk gulungan layaknya obat
nyamuk dan terletak ke arah naik, datar, dan turun.
• Pada usus besar, biasanya akan terjadi proses pencernaan
terakhir yakni berupa penyerapan air dan sedikit sisa
nutrisi dari makanan yang telah dimamah sebelumnya. Di
usus besar juga akan terjadi proses pembentukan feses,
yang nantinya akan dikeluarkan melalui anus.
6. Rektum dan Anus

• Rektum adalah bagian lubang tempat pembuangan


feses dari tubuh hewan sapi. Sebelum dibuang melalui
anus, feses akan ditampung terlebih dahulu pada
bagian rektrum. Nah, apabila feses sudah siap dibuang,
maka otot spinkter rektum akan mengatur pembukaan
dan penutupan pada anus. Otot spinkter pada bagian
rektrum ini adalah 2 yakni otot polos dan otot lurik.
• Sementara pada bagian anus yang sebagai lubang
pembuangan kotoran, dikendalikan oleh otot sphincter
yang juga membantu melindungi pembukaan anus.
4 Bagian lambung :
1. Rumen (perut besar) : tempat pencernaan protein
dan polisakarida, juga tempat fermentasi selulosa
oleh bakteri yang menghasilkan selulosa
2. Reticulum (perut jala) : tempat pembentukan bolus
(gumpalan-gumpalan makanan yang masih kasar)
3. Omasum (perut kitab) : tempat bolus bercampur
dengan enzim
4. Abomasum (perut masam) : tempat pencernaan
oleh enzim
AKTIFITAS YANG BERHUBUNGAN DENGAN
RUMEN

1. Prehensi.
• Prehensi adalah gerakan
mendapatkan/pengambilan pakan untuk
dimasukkan ke mulut. Pada gerakan ini
memerlukan batuan gigi dan lidah. Untuk
ternak kuda menggunakan bibir dan sapi
menggunakan lidah. Domba lebih selektif dari
pada sapi.
2. Mastikasi.
• Mastikasi (chewing) adalah gerakan
memperkecil ukuran partikel pakan yang
terjadi di mulut. Hal ini merupakan gerakan
mengunyah yang pertama kali dan ada
kaitannya dengan produksi air liur (saliva)
3. Ensalivasi.
• Ensalivasi adalah proses keluarnya saliva dari
kelenjar ludah yang berhubungan dengan jenis
makanan yang ada dalam mulut misalnya
pakan hijauan akan mengeluarkan saliva lebih
banyak dibandingkan dengan pakan
konsentrat
4. Deglutisi.
• Deglutisi adalah aksi menelan dengan gerakan
reflek
5. Eruktasai.
• Eruktasi/belching adalah proses keluarnya gas dari
rumen ke oesophagus terus ke mulut. Fermentasi
dalam rumen menghasilkan gas (CO2 dan CH4) yang
harus dikeluarkan dari rumen sebab kalau tidak
dapat keluar dari rumen dapat menyebabkan bloat.
6. Ruminasi.
• Ruminasi adalah suatu proses mengunyah
kembali atau memamahbiak .
• Ada beberapa proses yang berhubungan dengan
ruminasi yaitu:
• 1. Regurgitasi yaitu proses kembalinya ingesta atau
bolus dari rumen ke mulut.
• 2. Remastikasi : . Fungsi remastikasi untuk mengurangi
ukuran partikel dan meningkatkan produksi saliva.
• 3. Reensalivasi adalah salivasi kembali, produksi saliva lebih
banyak pada remastikasi dibandingkan dengan mastikasi.
• 4. Redeglutisi yaitu menelan kembali bolus yang sudak di
remastikasi untuk dikirim kembali ke rumen.
Jalanya makanan
1. Makanan dikunyah dimulut masuk ke oesofagus
selanjutnya masuk ke rumen yang berfungsi sebagai
tempat sementara bagi makanan yang tertelan.
2. Di rumen terjadi pencernaan protein dan polisakarida
serta fermentasi selulosa oleh enzim selulosa yang
dihasilkan bacteri
3. Dari rumen makanan masuk ke retikulum dan
makanan dibentuk menjadi bolus
4. Bolus dikeluarkan kembali kemulut untuk dikunyah-
kunyah
5. Dari mulut makanan ditelan masuk ke
omasum dan bercampur dengan enzim
6. Selanjutnya bolus menuju ke abomasum dan
terjadi pencernaan secara kimiawi oleh enzim
7. Selanjutnya makanan menuju ke usus untuk
diserap sari-sarinya dan sisa makanan berupa
feses dikeluarkan melalui anus
Anatomi Alat Pencernaan

38
39
Pencernaan ruminansia
Terimakasih….

Anda mungkin juga menyukai