NIM : 23031035
Jawab : Tahapan pencernaan makanan pada hewan meliputi beberapa proses yang terjadi
sepanjang saluran pencernaan. Berikut adalah tahapan-tahapan tersebut:
1. Mulut: Makanan diambil dan dipecah menjadi potongan-potongan kecil oleh gigi dan
dicampur dengan air liur yang mengandung enzim pencernaan seperti amilase.
2. Kerongkongan: Makanan yang telah dikunyah dan dicampur dengan air liur kemudian
ditelan dan masuk ke kerongkongan, yang berfungsi sebagai saluran untuk mendorong
makanan ke lambung.
3. Lambung: Di lambung, makanan dicerna lebih lanjut oleh asam lambung dan enzim
pencernaan seperti pepsin untuk memecah protein.
4. Usus Halus: Proses pencernaan utama terjadi di sini, di mana nutrisi dari makanan
dicerna lebih lanjut dan diserap ke dalam darah melalui dinding usus halus.
5. Usus Besar: Di sini, penyerapan air dan pemadatan sisa-sisa makanan terjadi sebelum
sisa-sisa makanan dikeluarkan sebagai kotoran.
Setiap tahap ini penting untuk memastikan bahwa makanan dicerna dengan baik dan nutrisi
terserap oleh tubuh hewan.
3. Jelaskan jenis-jenis gigi berdasarkan cara pelekatannya kepada tulang rahang dan
berdasarkan pergantian gigi selama hidup hewan.
Jawab : Jenis-jenis gigi berdasarkan cara pelekatannya kepada tulang rahang adalah sebagai
berikut:
1. Gigi Sisir (Brakiodont): Gigi ini melekat teguh pada tulang rahang dan biasanya
digunakan untuk mengunyah makanan.
2. Gigi Taring (Canin): Gigi taring tumbuh lebih panjang dan tajam, digunakan untuk
merobek makanan.
3. Gigi Geraham (Molar): Gigi geraham lebih datar dan biasanya digunakan untuk
mengunyah dan menggiling makanan.
Sementara itu, berdasarkan pergantian gigi selama hidup hewan, terdapat dua jenis:
1. Diphyodont: Hewan yang mengganti gigi sekali dalam hidupnya. Contohnya adalah
manusia, dimana kita memiliki gigi susu pada masa anak-anak yang kemudian digantikan
oleh gigi permanen.
2. Polyphyodont: Hewan yang dapat mengganti giginya secara berkala sepanjang hidupnya.
Contohnya adalah beberapa jenis reptil, yang dapat terus mengganti gigi-giginya
sepanjang hidupnya.
Jawab : Struktur lambung pada aves (burung), ruminansia (seperti sapi, domba), dan manusia
memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal fungsionalitas dan adaptasi terhadap pola
makan serta pencernaan.
Lambung Aves:
Lambung pada burung memiliki struktur yang lebih sederhana dibandingkan dengan
mamalia. Lambung burung terdiri dari dua bagian, yaitu proventriculus (bagian depan)
yang berperan dalam pencernaan kimiawi dengan enzim, dan ventriculus (bagian
belakang) yang berfungsi sebagai gizzard atau penggiling makanan yang keras.
Lambung Ruminansia:
Lambung Manusia:
Dengan demikian, struktur lambung aves, ruminansia, dan manusia telah mengalami
adaptasi yang sesuai dengan pola makan dan kebutuhan pencernaan spesies tersebut.
5. Apa yang dimaksud dengan kelenjar pencernaan intrinsik dan kelenjar pencernaan
intrinsik? Berikan 2 contoh untuk masing-masingnya.
Jawab : Kelenjar pencernaan intrinsik adalah kelenjar yang menghasilkan dan melepaskan
sekresi langsung ke dalam saluran pencernaan, sedangkan kelenjar pencernaan
ekstrinsik adalah kelenjar yang menghasilkan sekresi yang dilepaskan ke dalam saluran
pencernaan melalui saluran kelenjar atau saluran ekskresi.
2. Kelenjar Usus: Kelenjar usus menghasilkan enzim pencernaan seperti lipase, amilase,
dan tripsinogen.
1. Kelenjar Getah Bening: Kelenjar getah bening memproduksi cairan getah bening
yang mengandung limfosit dan berperan dalam sistem kekebalan tubuh.
Jawab : Hati adalah organ besar yang terletak di bagian atas rongga perut, di sebelah kanan
lambung. Struktur hati terdiri dari lobus kanan dan lobus kiri yang dipisahkan oleh
ligamen. Hati memiliki dua sirkulasi darah utama, yaitu sirkulasi darah arteri yang
membawa darah kaya oksigen dari jantung dan sirkulasi darah vena portal yang
membawa darah yang mengandung nutrisi dari saluran pencernaan.
1. Metabolisme: Hati memproses nutrisi yang diserap dari usus, termasuk karbohidrat,
lemak, dan protein, serta mengubahnya menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh
tubuh.
2. Produksi empedu: Hati memproduksi empedu yang disimpan di kantong empedu dan
dilepaskan ke usus untuk membantu dalam pencernaan dan penyerapan lemak.
3. Detoksifikasi: Hati membersihkan darah dari zat-zat berbahaya atau racun yang
masuk ke dalam tubuh, serta mengubahnya menjadi zat yang aman untuk diekskresikan.
4. Penyimpanan: Hati berperan dalam menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen untuk
digunakan sebagai sumber energi saat dibutuhkan.
Dengan fungsi-fungsi penting ini, hati memainkan peran vital dalam sistem pencernaan
dengan mengatur dan memproses nutrisi serta membersihkan darah sebelum disalurkan
kembali ke tubuh.