Anda di halaman 1dari 29

FISIOLOGI

PENCERNAAN
CACING TANAH & RUMINANSIA
Kelompok 4
ANGGOTA :
Ranny Wirmasari 1503122826
Syafia Diang Rana 1503117160
Widya Hidayana 1503117398
Novia Rizki Pangestu 1503122895

Kelas : A

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS RIAU
2017
CACING TANAH
Organ Pencernaan
Proses Pencernaan
Makanan diambil oleh prostomium.
Kemudian dimasukkan ke dalam mulut.
Selanjutnya diteruskan ke faring.
Dari Faring, makanan masuk ke esophagus.
Dilanjutkan ke tembolok. Di tembolok makanan disimpan untuk sementara.
Makanan setelah disimpan sementara dilanjutkan ke lambung otot. Di dalam
lambung otot, makanan dihancurkan oleh gerakan otot lambung. Biasanya cacing
tanah memakan pasir atau benda kecil lainnya dengan tujuan untuk membantu
menghancurkan makanan dalam lambung
Makanan yang telah halus masuk ke dalam usus halus. Di dalam usus halus
makanan dipecahkan dari bentuk komplek menjadi bentuk sederhana sehingga
dapat dipakai oleh tubuh. Aktivitas penghancur makanan menjadi zat makanan
sederhana tadi dilakukan oleh enzim-enzim tertentu. Aktivitas bakteri dan protozoa
yang masuk bersama-sama makanan.
Zat makanan kemudian diabsorbsi oleh dinding usus halus.
Kemudian masuk ke dalam pembuluh darah.
Lewat pembuluh darah zat makanan diedarkan ke seluruh tubuh.
Sisa-sisa makanan yang tidak tercerna keluar bersama-sama kotoran lainnya dalam
bentuk kotoran cacing tanah atau casting, casting keluar lewat anus/ dubur.
RUMINANSIA
Ruminansia dan
Pseudoruminansia

Ruminansia merupakan hewan herbivora yang aktifitas


mikroba pada sistem pencernaan letaknya sebelum
lambung sejati, contohnya pada sapi
Pseudoruminansia merupakan hewan herbivora yang pada
sistem pencernaannya tidak memiliki omasum
Gambar Sistem Pencernaan
Gambar Sistem Pencernaan
Gambar Sistem Pencernaan
Saluran Pencernaan
MULUT
ESOFAGUS
LAMBUNG, terdiri atas : Rumen, Retikulum, Omasum,
Abomasum.
USUS HALUS
KOLON
REKTUM
Mulut
Di dalam mulut terdapat saliva
Komposisi saliva: Air, Sodium, Potassium (sebagai kation), Khlorida, dan Bikarbonat (sebagai
anion-nya), Enzim amilase, Maltase, Serum albumin, Asam urat, Kretinin, Mucin, vitamin C,
beberapa asam amino, Lisosim, Laktat, dan beberapa hormon seperti testosteron dan
kortisol.Selain itu, saliva juga mengandung gas CO2, O2, dan N2. Fungsi saliva:
a. membantu penelanan
b. buffer (ph 8,4 8,5)
c. suplai nutrien mikroba

Gigi
Hewan Ruminansia tidak memiliki gigi seri bagian atas dan
gigi taring.
Memiliki gigi geraham yang lebih banyak
Fungsi : untuk mengunyah makanan berserat
Lambung
Lambung hewan ruminansia terdiri atas 4 bagian :
1. Rumen
terjadi pencernaan secara fermentatif dan pencernaan secara
hidrolitik.
2. Retikulum
3. Omasum
4. Abomasum
PENCERNAAN FERMENTATIF RUMEN, RETIKULUM,OMASUM (Dengan
bantuan mikroba )
PENCERNAAN ENZIMATIS ABOMASUM
KEUNTUNGAN PENCERNAAN FERMENTATIF :
Dapat makan cepat dan menampung pakan banyak
Dapat mencerna pakan kasar : sumber energi (VFA)
Dapat menggunakan NPN : sumber protein
KERUGIAN PENCERNAAN FERMENTATIF :
Banyak energi terbuang sebagai gas metan
Protein nilai hayati tinggi didegradasi : amonia
Rumen
LETAK: sebelah kiri rongga perut
ANATOMI : - Permukaan dilapisi papila (papila lidah) memperluas
permukaan untuk absorbsi
- Terdiri 4 kantong (saccus)
- Terbagi menjadi 4 zona
KONDISI : - BK isi rumen : 10 -15%
- Temperatur : 39-40C
- pH = 6,7 7,0 FUNGSI : - Tempat fermentasi oleh mikroba rumen
- BJ = 1,022 1,055
- Gas: CO2, CH4, N2, O2, H2, H2S
- Absorbsi : VFA, amonia

- > mikroba: bakteri, protozoa, jamur - Lokasi mixing
- Anaerob
-Menyimpan bahan makanan fermentasi
Rumen
Zona Rumen
PEMBAGIAN MIKROBIOLOGIS:
1. Zona gas : CO2, CH4, H2, H2S, N2, O2
2. Zona apung (pad zone) : Ingesta yang mengapung (ingestabaru dan
mudah dicerna)
3. Zona cairan (intermediate zone) : cairan dan absorbsi metabolit yang
terlarut dalam cairan (>>mikroba)
4. Zona endapan (high density zone) : ingesta tidak dapat dicerna dan
benda-benda asing
Retikulum
Secara fisik tidak terpisahkan dari rumen
Terdapat lipatan-lipatan esofagus yang merupakan lipatan jaringan yg langsung dr
esofagus ke omasum
Permukaan dalam : papila sarang laba-laba (honey comb) perutjala
Fungsi:
- tempat fermentasi
- membantu proses ruminasi
- mengatur arus ingesta ke omasum
- Absorpsi hasil fermentasi
- tempat berkumpulnya benda-benda asing
Retikulum
Omasum
Letak : sebelah kanan(retikulum) garis median (disebelah rusuk 7-11)
Bentuk : ellips
Permukaan dalam berbentuk laminae perut buku (pada lamina terdapat papila
untuk absorpsi)
Fungsi: grinder, filtering, fermentasi, absorpsi
Abomasum
Abomasum sering juga disebut dengan perut sejati.
Letak : dasar perut (kanan bawah)
- Bentuk : memanjang
- Bagian dalam terdapat tonjolan : fold absorpsi
- Terdiri 3 bagian:
- kardia : sekresi mukus
- Fundika: pepsinogen, renin, HCl, mukus
- Pilorika : sekresi mukus
- Fungsi: - Tempat permulaan pencernaan enzimatis
- (perut sejati) Pencernaan protein
- Mengatur arus digesta dari abomasum ke duodenum
Abomasum
Usus Halus
USUS HALUS (INTESTINUM TENUE)
Fungsi : pencernaan enzimatis dan absorpsi
Kedalam usus halus masuk 4 sekresi:
Cairan duodenum: alkalis, fosfor, buffer
Cairan empedu: dihasilkan hati, K dan Na (mengemulsikan lemak),
mengaktifkan lipase pankreas, zat warna
Cairan pankreas: ion bikarbonat untuk menetralisir asam lambung
Cairan usus
Usus Halus
PANKREAS
Letak : lengkungan duodenum
Mensekresikan enzim:
Amilase : alfa amilase, maltase, sukrase
Protease : tripsinogen, kemotripsinogen,prokarboksi,peptidase
Lipase : lipase, lesitinase, fosfolapase, kolesterol,esterase
Nuklease: ribonuklease, deoksi ribonuklease
KOLON
Bentuk: tabung berstruktur sederhana, kondisi sama dengan rumen
Fungsi: fermentasi oleh mikroba
Absorpsi VFA dan air kolon

Anda mungkin juga menyukai