Anda di halaman 1dari 15

FISIOLOGI

HIPOTALAMUS DAN
HIPOFISIS
Dhia Adhi Perwirawati
1910211125
Hormon adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, disekresikan ke darah dan
dibawa ke jaringan tertentu untuk menghasilkan efek fisiologis sebagai pembawa pesan (klasik)

Sifat Hormon:
1. Hormon Hidrofilik  Hormon Peptida, Katekolamin, Indolamin
 hormon yang disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior dan posterior, pankreas (insulin dan glukagon),
kelenjar paratiroid (hormon paratiroid), dan banyak hormon lainnya

2. Hormon Lipofilik  Hormon Steroid, Tiroid


 disekresi oleh korteks adrenal (kortisol dan aldosteron), ovarium (estrogen dan progesteron), testis
(testosteron), dan plasenta (estrogen dan progesteron)
 disekresi oleh kelenjar tiroid (tiroksin dan triiodotironin)
1. Mengatur metabolisme nutrien serta
keseimbangan H2O dan elektrolit, yang
secara kolektif penting dalam
mempertahankan lingkungan internal yang
konstan.
2. Menginduksi perubahan adaptif untuk
membantu tubuh menghadapi situasi stres.
3. Mendorong tumbuh kembang yang lancar
dan berurutan.
4. Mengontrol reproduksi
5. Mengatur produksi sel darah merah
6. Bersama sistem saraf autonom, mengontrol
dan mengintegrasikan aktivitas sistem
sirkulasi dan pencernaan.
Hipofisis posterior  Neurohipofisis
Hipofisis anterior  adenohipofisis

Hipofisis anterior & posterior secara


langsung dikontrol oleh hipotalamus
Hipotalamus-Hipofisis Posterior
Membentuk sistem neuroendokrin (terdiri
neurosekretorik)nucleus supraoptikus &
nucleus paraventrikel

Menyimpan dan pada rangsangan


sesuaimengeluarkan hormone peptide kecil
(vasopressin dan oksitosin)

Masukan stimulatorik ke hipotalamusRespon


potensial aksi dari badan sel hipotalamus
(neurosekretorik)merambat ke ujung saraf di
hipofisis posterior pelepasan hormon
VASOPRESIN
1. meningkatkan retensi H2O oleh nefron ginjal selama
pembentukan urine (efek antidiuretik)
2. kontraksi otot polos arterio

• Kontrol utama adalah masukan dari osmoreseptor


hipotalamus
• Masukan yang lebih lemah dari reseptor volume atrium
kiri

OKSITOSIN
1. kontraksi otot polos uterus
2. merangsang ejeksi susu dari kelenjar mamaria
(payudara)

• oksitosin memengaruhi berbagai perilaku, terutama


perilaku ibu
Hipofisis Anterior

5 populasi sel:

1. Somatotrop  hormone pertumbuhan (GH,


somatotropin)
2. Tirotrop  thyroid-stimulating hormone (TSH,
tirotropin)
3. Kortikotrop  hormon adrenokortikotropik (ACTH,
adrenokortikotropin)
4. Gonadotrop  follicie-stimulating hormone (FSH)
dan luteinizing hormone (LH)
5. Luteinizing hormone (LH)
6. Laktotrop  prolaktin (PRL)
GH, TSH, ACTH, FSH, dan LH adalah hormon tropik
karena masing2 mengatur sekresi kelenjar endokrin
spesifik lain

FSH dan LH disebut gonadotropin karena mengontrol


sekresi hormone-hormone seks oleh gonad

TSH, ACTH, FSH, dan LH bekerja pada organ target


melalui pengikatan dengan reseptor bergandeng
protein G yang mengaktifkan sistem messenger kedua
cAMP (cyclic adenosin monofosfat)
Peran Hormon Pelepas & Penghambat Hipotalamus

Rantai komando hormone hipofisiotropik (aksis endokrin:

Hormon hipofisiotropik hipotalamus (hormone 1) 


mengontrol pengeluaran hormon tropic hipofisis anterior
(hormone 2)

Hormon tropicmengatur sekresi hormone kelenjar


endokrin sasaran (hormone 3) menimbulkan efek
fisiologi akhir
Sistem Porta Hipotalamus-Hipofisis
Kontrol hormone Pelepas dan
penghambat &
Umpan-balik negatif
Referensi
• Sherwood
• Guyton
• BKBlok10KPhormon.pdf (uki.ac.id)
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai