Anda di halaman 1dari 11

Anatomi Hipothalamus Hipothalamus adalah bagian dari diencephalon yang terbentang dari daerah chiasma opticum ke tepi kaudal

corpus mammilare. Struktur ini terletak di bawah sulcus hypothalamicus pada dinding lateral ventriculus tertius. Jadi secara anatomi hipothalamus merupakan area kecil di otak yang terletak dekat dengan sistim limbik , thalamus, tractus-tractus asendens dan desendens, serta hipofisis. Anterior hipothalamus terdapat suatu area yang membentang ke depan dari chiasma opticum ke lamina terminalis dan commisura anterior yang disebut sebagai area preoptikum. Ke arah kaudal hipothalamus bergabung dengan tegmentum mesencephalon. Di superior hipothalamus terdapat thalamus, di bagian inferiolateral terdapat daerah subtalamik. Struktur yang berhubungan dengan hipothalamus dari anterior ke posterior(1) kiasma optikum (2) tubersinereum, (3) corpus mammilare. Hipothalamus tempat utama dimana nervus dan endokrin sistem berhubungan. Hypothalamus regulasi dari aktivasi sekresi kelenjar dari kelenjar pituitary. Bagian posterior dari kelenjar pituitary adalah perpanjangan dari hipothalamus. Secara fisiologis fungsi hipothalamus adalah mengendalikan dan mengistegrasikan fungsi sistem saraf otonom dan sistem endorkin serta beperan penting dalam mempertahankan homeostasis.

Anatomi Kelenjar Pituitary/Kelenjar Hipofisis Hipofisis dianggap sebagai mastergland atau instansi hormonal tertinggi, yang apabila mengeluarkan hormonnya dapat mempengaruhi kerja kelenjar yang lain. Namun demikian, sekresi kelenjar hipofisis diatur oleh hipotalamus. Kelenjar hipofisis posterior diatur oleh serabut saraf yang berasal dari hipotalamus, sementara kelenjar hipofisis anterior oleh hormon-hormon yang disekresikan hipotalamus yang disebut hormon pelepas ( releasing hormone) dan hormon penghambat (inhibiting factor). Jalur-jalur pengaruh hipothalamus ke kelenjar hipofisis digambarkan sebagai berikut :

Struktur dari Kelenjar Pituitary Kelenjar pituitary diameternya lebih kurang 1 cm, dengan berat 0,5 -1,0 gr. Dan berada di sella turcica(Terletak di kantung kecil dari tulang dasar otak)dari tulang sphenoid. Letaknya berada di inferior dari hypothalamus dan dihubungkan dengan jaringan berbentuk batang yang disebut infudibulumm. Kelenjar pituitary secara fungsional dibagi menjadi posterior pituitary atau neurohypophysis dan annterior pituitary atau adenohypophysis.

Posterior pituitary atau Neurohypophysis Posterior pituitary disebut sebagai neurohypophysis karena bersambung dengan otak(neuroberarti nervus sistem). Ini dibentuk selama proses perkembangan embrionic dari hasil perkembangan bagian inferior dari otak pada area hipothalamus. Hasil perkembangan dari otak tersebut membentuk infundibulum dan bagian distal dari infundibulum memanjang membentuk posterior pituitary. Sekresi dari pituitary diperkirakan merupakan neurohormone karena merupakan kelanjutan dari sistem nervus. Posterior pituitari adalah tempat menyimpan hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus. Pada keadaan yang sesuai, hormon-hormon ini dilepaskan dengan perintah dari hipotalamus. Hormon-hormon itu adalah: a. Hormon antidiuretik (ADH) atau vasopresin ; mengatur kecepatan ekskresi air ke dalam urin b. Oksitosin, membantu kontraksi uterus pada akhir kehamilan, dan berperan pada proses laktasi untuk menyalurkan air susu dari kelenjar payudara ke puting susu waktu ada pengisapan. Prosesnya : stimulus isapan pada putting susu sinyal sensorik melewati batang otak menuju hipotalamus lepasnya oksitosin masuk pembuluh darah payudara kontraksi sel-sel mioepitel payudara ASI mulai keluar dalam waktu kurang dari satu menit setelah awal pengisapan.

Anterior Pituitary atau Adenohypophysis Anterior pituitary atay adenohypophysis(adeno bearti kelenjar), muncul sebagai

evaginasi(outpocketing) pelipatan epithelium ke arah luar dari langit-langit dari embriogenic kavitas oris yang disebut pituitary divertikulum atau rathkes pouch, yang tumbuh ke arah pituitary posterior. Saat mendekati posterior pituitary, pituitary divertikulum kehilangan hubungannya dengan oral cavity dan berubah menjadi anterior pituitary. Anterior pituitary dibagi menjadi 3 area, pars tuberalis, pars distalis dan pars intermedia. Sekresi hormon pituitary anterior sangat berbeda jauh dari hormon posterior piituitary, dimana hormon yang disekresikan bukan neurohormone karena asalnya merupakan jaringan epitel dari embriogenik oral cavity dan bukan berasal dari jaringan saraf. Kelenjar pituitari depan menghasilkan enam hormon berbeda yang fungsinya tertentu. Sebagian hormon yang bekerja pada kelenjar hormon lainnya disebut hormon tropik. Hormon ini dirancang untuk mengatur sistem hormon. Nama-nama hormonnya sebagai berikut: Hormon yang merangsang kelenjar endokrin/hormon lain (tropik): a. Hormon perangsang tiroid (TSH), mengatur kecepatan sekresi hormon tiroksin dan triiodotironin oleh kelenjar tiroid. b. Hormon perangsang kelenjar adrenal (ACTH, hormon adrenokortikotropik), mengatur sekresi beberapa hormone adrenokortika seperti kortisol, yan g selanjutnya akan mempengaruhi metabolisme glukoa, protein dan lemak. c. Hormon perangsang folikel (FSH), mengatur pertumbuhan folikel dlam ovaium d. sebelum ovulasi, dan meningkatakn pembentukan sperma dalam testis e. Hormon Luteneizing (LH). berperan dalam proses ovulasi, menimbulkan sekresi hormone f. kelamin wanita oleh ovarium, dan testosterone oleh testis. Hormon-hormon yang bekerja pada jaringan tubuh (non-tropik) a. Hormon pertumbuhan (GH), atau hormon somatotropik; meningkatkan pertumbuhan dengan cara mempengaruhi sebagian besar fungsi metaabolisme tubuh.

b. Hormon prolaktin (PRL) ; meningkatkan pertumbuhan kelenjar payudara dan produksi air susu.

HUBUNGAN DARI PITUITARY MENUJU KE OTAK Pembuluh porta adalah pembuluh darah yang dimulai dan diakhiri di jaringan/network kapiler. Sistem Porta Hypothalamohypophysial memanjang dari bagian hypothalamus menuju anterior pituitary. Network kapiler primer pada hipothalamus menyediakan darah dari arteri menuju ke hypothalamus. Dari network kapiler primer ini pembuluh porta hypothalamohupophysial membawa darah menuju network kapiler sekunder. Dari sini Neurohormon meninggalkan darah dan mengaktivasi sel dari anterior pituitary. Aktivasi ini menghasilkan yang disebut releasing hormons (peningkatan sekresi dari anterior pituitary hormones) atau menghasilkan yang disebut inhibitor hormones(penurunan sekresi dari pituitary anterior hormone).Masing-masing menrangsang dan menghambat produksi dan sekresi beberapa hormon spesifik di kelenjar pituitary anterior. Kelenjar pituitary anterior mensekreskan

hormonnya yang selanjutnya akan dibawa oleh kapiler network sekunder menuju ke pembuluh darah utama untuk dibawa ke target sel atau jaringan. Beberapa relasing hormone dan inhibiting hormone yang disekresikan oleh

hypothalamus. Seperti growth hormone-releasing hormone(GNRH) merupakan protein peptide kecil yang merangsang sekresi dari growth hormone dari kelenjar pituitary anterior dan hormone inhibitornya adalah growth hormone inhibiting hormone(GHIH) atau dikenal sebagai somatostatin. Peptida kecil yang menstimulus sekresi dari Tyroid stimulating hormone disebut Thyroid relasing Hormone(TRH). Corticotropin-releasing Hormone(CRH) menstimulus adrenocorticotropic hormone, Gonadotropin releasing hormone(GnRH) menstimulus Luteinizing hormone dan Follicle stimulating hormone, Prolactin-releasing Hormone(PRH) dan Prolacting inhibiting hormone(PIH). Hypothalamus juga merangsang pengeluaran sejumlah hormone dibagian kelenjar pituitary posterior melalui hypothalamohypophysial tract. Neurohormone yang ada di hypothalamus dikirim melalui serangkaian jalur axon-axon sampai menuju terminal axon yang berada di pituitary posterior. Hal ini dapat terjadi karena badan sel dari sel saraf yang ada di hypothalamus memiliki axon terminal yang berada di kelenjar pituitary posterior, dengan mekanisme postensial aksi mengirim sinyal rangsang untuk melepaskan neurohormone pada axon terminal dan neurohormne tersebut nanti akan dikirim masuk ke pembuluh darah.

Fisiologis Hormon kelenjar Pituitary Posterior Hormon yang berasal dari kelenjar pituitary posterior adalah hormon-hormon yang disintesis di dalam badan sel nukleus supraoptik dan nukleus paraventrikular dan kemudian bergabunng dengan protein pembawa yang disebut neurofisin yang akan diangkut ke ujung saraf yang berada di hipofisis posterior. Untuk mencapai kelenjar tersebut dibutuhkan waktu beberapa hari. ADH dibentuk terutama di dalam nukleus supraoptik, sedangkan oksitosin dibentuk terutama di dalam nukleus paraventrikular. Bila ada impuls yang dijalarkan sepanjang serabut

yang berjalan dari nukleus supraoptik atau nukleus paraventrikular, hormon segera dilepaskan dari granula sekretorik di ujung saraf melalui mekanisme biasa yakni dengan cara eksositosis dan akan diabsorpsi oleh kapiler didekatnya. Secara bersamaan neurofisin dan hormon yang disekresikan akan segera terpisah. Belum diketahui fungsi dari hormon neurofisin setelah meninggalkan ujung saraf. Struktur Kimia ADH dan Oksitosin Oksitosin dan ADH merupakan polipeptida yang mengandung sembilan asam amino dengan rangkaian sebagai berikut. Vasopresin: Cys-Tyr-Phe-Gln-Asn-Cys-Pro-Arg-GlyNH2 Oksitosin: Cys-Tyr-Ile-Gln-Asn-Cys-Pro-Leu-GlyNH2 Fisiologis ADH Rangkaian Sistem Umpan balik Osmoreseptor ADH 1. Peningkatan osmolaritas cairan eksterasel( meningkatkan kosentrasi natrium plasma) menyebabkan sel saraf khusus yang disebut osmoreseptor, yang terletak di hipothalamus anterior dekat nukleus supraoptikus mengkerut. 2. Pengkerutan sel osmoreseptor menyebabkan sel tersebut merengang, yang akan menstimulasi sinyal saraf ke sel saraf tambahan di nukleus supraoptikus yang kemudian meneruskan rangsangan menyusuri tangkai hipofisis ke hipofisis posterior 3. Potensial aksi yang disalurkan ke hipofisis posterior akan merangsang pelepasan ADH, yang disimpan di granula sekretorik dari ujung sel saraf. 4. ADH ditranspot dari ujung saraf menuju ginjal melalui pembuluh darah, ADH meningkatkan permeabilitas air dibagian akhir dari tubulus distal, tubulus kolingentes kotikalis, dan duktus kolingentes medula 5. Peningkatan permeabilitas air di segmen nefron distal akan menyebabkan peningkatan reabsorpsi air dan eksresik sejumlah kecil urin yang pekat. Dan pada saat itu terjadi

penurunan osmolalitas dari cairan ekstraselluler sehingga Sel Osmoreseptor berhenti mengerut dan terjadi penurunan dari sekresi ADH Bagan yang menjelaskan mengenai mekanisme dari Sistem Umpan Balik Osmoreseptor dan ADH

Mekanisme kerja ADH di Duktus Kolingentes , bila ADH berkerja pada sel, ADH mulamula akan bergabung dengan reseptor membran yang mengaktifkan adenilil siklase dan menyebabkan pembentukan cAMP di dalam sitoplasma sel tubulus, cAMP menyebabkan fosforilasi elemen di dalam vesikel khusus, yang kemudian menyebabkan vesikel masuk ke dalam membran sel apikal sehingga menyebabkan banyak daerah yang permeabel terhadap air. Semua proses ini terjadi dalam waktu 5-10 menit. Kemudian tidak ada ADH dan seluruh proses akan kembali berbalik dalam waktu 5-10 menit. Seluruh proses ini intinya menyediakan banyak pori untuk mempermudah difusi air dari cairan tubulus melewati sel epitel tubulus dan masuk ke dalam cairan intertisial ginjal.

Fisiologis Oksitosin Hormon oksitosin dipercaya membantu dalam proses kontraksi uterus menjelang proses kelahiran. Selain itu hormon ini juga berperan dalam perangsang pengeluaran air susu melalui payudara. Penigkatan sekresi hormon ini berasal dari stimulus perengangan serviks dan juga stimulus berupa stimulus isapan pada puting susu yang menimbulkan mekanisme umpan balik positif kepada nukleus hipothalamus supraoptik dan paraventikular untuk menjalarkan sinyal ke hipofisis posterior dalam mensekresikan oksitosin.

Sumber : Guyton & Hall.2008. Buku Ajar Fisiologis Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC Snell, RS. 2007. Neuroanatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi 5. Jakarta: EGC Seeley, Stephens, & Tate. 2004. Anatomy and Physiology. Sixth Edition. The McGrawHill Companies

Anda mungkin juga menyukai