Anda di halaman 1dari 20

Assalamualaikum Wr. Wb...

Involusi Uteri
Created By:
1. Eka Nur C. 6. Maftuhah Ryandrini
2. Nara Diana P. 7. Rita Dwi A.
3. Lusiana W. 8. Melati Izza A.
4. Meliska Novyana P. 9. Neta Ayu A.
5. Nindia Ayu Lorenza 10. Yayuk Sulistiyowati
Masa Nifas
Nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari
persalinan selesai sampai alat-alat kandungan
kembali seperti pra-hamil
Nifas dibagi menjadi 3 periode:
Puerperium dini
Puerpreium intermedial
Remote puerperium
Sistem Reproduksi pada Masa Nifas
Perubahan yang terjadi di dalam tubuh seorang wanita sangatlah
menakjubkan. Uterus atau rahim yang berbobot 30 gram sebelum
kehamilan secara perlahan-lahan bertambah besarnya hingga 1 kg
selama masa kehamilan dan setelah persalinan akan kembali ke
keadaan sebelum hamil.
Seorang bidan dapat membantu ibu untuk memahami perubahan-
perubahan ini. Pada masa nifas terjadi perubahan dari tubuh ibu
kekeadaan sebelum hamil, perubahan tersebut adalah hal yang
fisiologis bagi perkembangan manusia sebagai wanita hamil.
Involusi Uteri
Pengertian Involusi Uterus
Involusi adalah perubahan retrogresif pada uterus yang
menyebabkan berkurangnya ukuran, involusi puerperium
dibatasi pada uterus dan apa yang terjadi pada organ dan
struktur lain hanya di anggap sebagai perubahan puerperium
(Varneys, 2004).
Involusi atau pengerutan uterus merupakan suatu proses
dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil dengan berat
sekitar 60 gram. Proses ini di mulai segera setelah plasenta
lahir akibat kontraksi otot-otot polos uterus (Ambarwati dan
Wulandari, 2008).
Mekanisme terjadinya Kontraksi
pada Uterus

Mekanisme terjadinya kontraksi Pada Uterus


adalah melalui 2 cara yaitu :
Kontraksi oleh ion kalsium
Kontraksi yang disebabkan oleh hormon
beberapa hormon yang mempengaruhi adalah
epinefrin, norepinefrin, angiotensin, endhothelin,
vasoperin, oksitonin serotinin, dan histamine.
Fisiologi Involusi Uteri
Involusi uterus melibatkan reorganisasi dan penanggalan
decidua/endometrium dan pengelupasan lapisan pada tempat
implantasi plasenta sebagai tanda penurunan ukuran dan berat serta
perubahan tempat uterus, warna dan jumlah lochia.
Pada akhir kala II persalinan
uterus berada di garis tengah, kira-kira 2 cm dibawah umbilikus
dengan fundus bersandar pada promontorium sakralis. Pada saat ini
besar uterus kira-kira sama dengan besar uterus sewaktu usia
kehamilan 16 minggu dengan berat 1000 gram. Peningkatan kadar
esterogen dan progesteron bertanggung jawab untuk pertumbuhan
masif uterus selama masa hamil. Pertumbuhan uterus pada masa
prenatal tergantung pada hyperplasia, peningkatan jumlah sel-sel
yang sudah ada. Pada masa post partum penurunan kadar hormon-
hormon ini menyebabkan aoutolisis.
Proses involusi uterus adalah sebagai
berikut :
Iskemia Miometrium
Autolysis
Atrofi Jaringan
Efek Oksitosin
Tinggi fundus uteri dan berat uterus
menurut masa involusi
Pemeriksaan uterus melipui mencatat
lokasi, ukuran, dan konsistensi.

Penentuan lokasi uterus


Penentuan ukuran uterus
Penentuan konsistensi uterus
Subinvolusi
Bila uterus mengalami kegagalan dalam involusi disebut
subinvolusi.
Subinvolusi sering disebabkan oleh infeksi dan
tertinggalnya sisa plasenta dalam uterus sehingga proses
involusi uterus tidak berjalan dengan normal atau
terlambat, bila subinvolusi uterus tidak ditangani
dengan baik, akan mengakibatkan perdarahan yang
berlanjut atau post partum haemorrhage.
Ciri-ciri subinvolusi
tidak secara progresif dalam pengembalian ukuran
uterus
uterus teraba lunak
kontraksinya buruk
sakit pada punggung atau nyeri pada pelvik yang
persisten
perdarahan pervagina abnormal seperti perdarahan
segar
lochea rubra banyak, persisten, dan berbau busuk.
Involusi alat-alat kandungan lainnya:

Involusi tempat plasenta


Setelah persalinan, tempat plasenta merupakan
tempat dengan permukaan kasar, tidak rata dan
kira-kira sebesar telapak tangan. Dengan cepat
luka ini mengecil, pada akhir minggu ke-2 hanya
sebesar 3-4 cm dan pada akhir nifas 1-2 cm.
Perubahan Ligamen
Ligamen-ligamen dan diafragma pelvis serta fasia yang
meregang sewaktu kehamilan dan partus, setelah janin
lahir, berangsur-angsur menciut kembali seperti sediakala.
Tidak jarang ligamentum rotundum menjadi kendor yang
mengakibatkan letak uterus menjadi retroflexi.
Untuk memulihkan kembali jaringan-jaringan penunjang
alat genetalia tersebut juga otot-otot dinding perut dan
dasar panggul dianjurkan untuk melakukan latihan-latihan
tertentu dan gimnastik pasca persalinan. Pada hari ke 2
post partum sudah dapat diberikan fisioterapi.
Perubahan pada Serviks
Serviks mengalami involusi bersama-sama uterus.
Perubahan-perubahan yang terdapat pada serviks
postpartum adalah bentuk serviks yang akan menganga
seperti corong.
Beberapa hari setelah persalinan, ostium externum dapat
dilalui oleh 2 jari, pinggir-pinggirnya tidak rata tetapi
retak-retak karena robekan dalam persalinan.
Pada serviks terbentuk sel-sel otot baru yang
mengakibatkan serviks memanjang seperti celah. Karena
hyperplasi ini dan karena retraksi dari serviks, robekan
serviks menjadi sembuh.
Luka
Luka-luka pada jalan lahir bila tidak disertai infeksi
akan sembuh dalam 6-7 hari

Rasa sakit
Yang disebut after pains, (merian atau mules-mules)
disebabkan kontraksi rahim, biasanya berlangsung 2-4
hari pasca persalinan. Perlu diberikan pengertian pada
ibu mengenai hal ini dan bila terlalu menggagu dapat
diberikan obat-obat anti sakit dan anti mules.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Involusi
TERIMAKASIH
WASSALAMUALAIKUM
WR. WB...

Anda mungkin juga menyukai