Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KELOMPOK 9 TENTANG GIZI

IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM

DOSEN PENGAMPU

N.KADEK SRI EKA P, M,KES

DI SUSUN OLEH

1.LISTYANA FICO PUTRI RAHAYU ( 22.0.B.1392 )

2.ANISA PUTRI NANDA SYAHRI ( 22.0.B.1396 )

3.STEVA ALDINA YUD FARA ( 22.0.B.1408 )

4.HAZNA PRADHITA YUDHIANING P ( 22.0.B.1412 )

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


MITRA HUSADA KARANGANYAR

2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan
makalah laporan ini yang berjudul :“GIZI SEIMBANG BAGI IBU HAMIL
HIPEREMESIS GRAVIDARUM”.
Penulisan makalah ini adalah merupakan salah satu tugas mata kuliah Gizi yang
diberikan oleh dosen pengajar kami yakni Ibu Yeni Anggraeni , MPH. Makalah ini
berisi Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil trimester I, Tanda-tanda kecukupan
gizi pada ibu hamil trimester I, Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
hiperemesis gravidarum, Kebutuhan gizi seimbang ibu hamil Hiperemesis
Gravidarum.
Dalam makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada pihak-pihak yang membantu menyelesaikan makalah ini, untuk semua pihak
yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memebrikan bantuan dalam
penulisan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan khususnya kepada
dosen pembimbing demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Semoga makalah
ini dapat memberikan manfaan bagi kita semua. Akhir kata kami mengucapkan
terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

Karanganyar, 14 juni 2023

Penulis
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................................................4
1.3 PENYELESAIAN MASALAH.................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
2.1 Pengertian Hiperemesis Gravidarum......................................................................................5
2.1.1 Tingkat I................................................................................................................................5
2.1.2 Tingkat II...............................................................................................................................5
2.1.3 Tingkat III..............................................................................................................................5
2.2 Faktor penyebab Hiperemesis Gravidarum............................................................................6
2.3 Gizi Seimbang Ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum.................................................7
2.4 Asuhan Yang di Berikan Bidan Kepada Ibu Hamil Dengan Hiperemesis Gravidarum......8
2.5 Hasil Wawancara.......................................................................................................................8
BAB III...............................................................................................................................................10
PENUTUPAN....................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................10
3.2 Saran.........................................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Banyak perubahan fisik yang akan dialami ibu hamil selama trimester pertama.
Periode ini juga merupakan waktu pembentukan sekaligus perkembangan pesat dari semua
sistem dan organ tubuh bayi. Berbagai gejala kehamilan akan datang di trimester pertama
kehamilan ini misalnya pembesaran payudara, sering buang air kecil, konstipasi, mual
muntah, merasa lelah, pusing, emosional, mood akan berubah secara tidak terduga, nafsu
makan akan berubah dan cenderung menyukai makanan lunak atau lembut (Runiari, 2014).
Mual (nausea) dan muntah (emesis) merupakan gangguan yang paling sering dijumpai
pada kehamilan muda. Kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita, sehingga
terjadi peningkatan hormone estrogen, progesterone, dan dikeluarkannya HCG (Human
Chorionic Gonadotrophin) dihasilkan oleh korpus luteum yang berfungsi untuk mencegah
haid dan meningkatkan kadar progesterone. Kadar HCG yang tinggi pada tiga bulan pertama
diperkirakan menjadi penyebab morning sicknes (Maulana, 2015).
Hiperemesis gravidarum merupakan gejala mual muntah berlebihan pada wanita
hamil yang menyebabkan penurunan berat badan (lebih dari 5% berat badan awal), dehidrasi,
ketosis, dan tidak normalnya kadar elektrolit. Secara fisiologis pada kehidupan wanita dan
janinnya, hiperemesis gravidarum memberikan dampak secara psikologis dapat menimbulkan
dampak kecemasan, rasa bersalah ,stres, dan marah.
Penatalaksanaan Hiperemesis Gravidarum penting di lakukan dengan cara perubahan
pola diet, makan dengan porsi kecil sedikit tapi sering, dalam keadaan hangat dan bervariasi
secara menarik, pemberiaan cairan dan vitamin agar dapat meminimalisir terjadinya mual
muntah yang berlebihan dan mencegah terjadinya komplikasi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan Hiperemesis Gravidarum?
2. Apa saja faktor penyebab dan gejala Hiperemesis Gravidarum?
3. Jelaskan apa saja gizi seimbang Ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum?
4. Jelaskan Asuhan Yang di Berikan Bidan Kepada Ibu Hamil Dengan Hiperemesis
Gravidarum?

1.3 PENYELESAIAN MASALAH


1. Untuk mengetahui pengertian Hiperemesis Gravidarum.
2. Untuk mengetahui faktor penyebab dan gejala Hiperemesis Gravidarum.
3. Untuk mengetahui gizi seimbang ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum.
4. Untuk mengetahui Asuhan Yang di Berikan Bidan Kepada Ibu Hamil Dengan
Hiperemesis Gravidarum.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil
sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari sehingga keadaan umumnya menjadi buruk karena
terjadi dehidrasi. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, akan tetapi dapat juga timbul setiap
saat dan pada malam hari dan pada saat mual terjadi 10kali/hari. Gejala-gejala ini biasanya
terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10
minggu. Menurut asumsi peneliti, kejadian hiperemesis gravidarum merupakan salah satu
komplikasi yang sering terjadi, hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan
kepedulian ibu terhadap kehamilan yaitu tidak mencari tahu informasi dari petugas kesehatan
untuk menjaga dan memelihara kehamilannya sehingga dapat mencegah terjadinya
hiperemesis gravidarum.

Penelitian memperkirakan bahwa mual dan muntah terjadi pada 50-90% dari
kehamilan. Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida.
Akan tetapi, jika keluhan mual muntah tersebut sampai mempengaruhi keadaan umum ibu
dan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari sudah dapat dianggap sebagai hiperemesis
gravidarum. Hiperemesis Gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagai dalam
tiga tingkatan, yaitu :

2.1.1 Tingkat I

Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa
lemah, nafsu makan semakin tidak ada, berat badan menurun dan nyeri pada epigastrum.
Nadi meningkat sekitar 100/menit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit menurun,
lidah mengering dan mata cekung.

2.1.2 Tingkat II

Penderita tampak lebih lemas dan apatis, turgor kulit lebih menurun, lidah mengering
dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit ikterus.
Berat badan menurun dan mata menjadi cekung, tekanan darah turun, hemokonsetrasi, oliguri
dan konstipasi. Aseton dapat tercium dalam bau pernapasan, karena mempunyai aroma yang
khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.

2.1.3 Tingkat III

Keadaan umum penderita lebih buruk, muntah berhenti, kesadaran menurun dari
somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat dan tekanan darah menurun.
Komplikasi fatal terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai Encephalopathy Wernicke
dengan gejala nistagmus, diplopia, dan perubahan mental. Keadaan ini terjadi akibat
defisiensi zat makanan, termasuk vitamin B kompleks, dan timbulnya ikterus menunjukkan
adanya gangguan hati.
2.2 Faktor penyebab Hiperemesis Gravidarum
Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum diketahui dengan pasti. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan pada 1.301 kasus hiperemesis gravidarum di Canada diketahui
beberapa hal yang menjadi faktor risiko terjadinya hiperemesis gravidarum diantaranya
komplikasi dari kelainan hipertiroid, gangguan psikiatri, kelainan gastrointestinal, dan
diabetes progestasional. Tidak ada bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik,
juga tidak ditemukan kelainan biokimia. Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang
telah ditemukan adalah sebagai berikut:

1. Primigravida, mola hidatidosa, dan kehamilan ganda. Pada mola hidatidosa dan
kehamilan ganda, faktor hormon memegang peranan dimana hormon khorionik
gonadotropin dibentuk berlebihan.
2. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat
hamil serta resistensi yang menurun dari ibu terhadap perubahan tersebut.
3. Alergi, sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak.
4. Faktor psikologis seperti depresi, gangguan psikiatri, rumah tangga yang retak,
kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap
tanggung jawan sebagai ibu, dan tiadak siap untuk menerima kehamilan memegang
peranan yang cukup penting dalam menimbulkan hiperemesis gravidarum.

Kejadian Hiperemesis Gravidarum lebih sering dialami oleh primigravida daripada


multigravida, hal ini berhubungan dengan tingkat kestressan dan umur sang ibu saat
mengalami kehamilan pertama, ibu primigravida belum mampu beradaptasi terhadap hormon
estrogen dan chorionic gonadotropin. Peningkatan hormon ini, membuat kadar asam lambung
meningkat, hingga muncul keluhan rasa mual dan muntah. Keluhan ini biasanya muncul di
pagi hari saat perut ibu dalam keadaan kosong karena terjadi peningkatan asam lambung,
kadar gula dalam darah menurun sehingga ibu hamil merasa pusing, lemas dan mual yang
bisa terjadi. Janin memproduksi hormon chorionic gonadotropin (HCG) yang merangsang
indung telur untuk terus meningkat selama kehamilan sehingga berpengaruh terhadap
melambatnya gerakan dan mengendurnya otot-otot pada sistem pencernaan, agar gizi
makanan yang ibu konsumsi bisa lebih banyak diserap oleh bayi. Otot pada area rahim dan
katup antara perut dan kerongkongan juga ikut mengendur, sehingga memicu meningkatnya
asam lambung.

Peningkatan hormon Chorionic Gonadotropin khususnya pada usia kehamilan 8 minggu.


Di samping itu, peningkatan hormon progesteron dan estrogen bisa mengakibatkan
penurunan pada kinerja otot lambung serta membuat sang ibu lebih mudah memuntahkan
seluruh isi perut. Beberapa faktor lainnya yaitu tingkat stress sang ibu saat hamil, hamil
sesudah berusia 30 tahun, hamil anggur, faktor genetika, dan mengalami hipotiroidisme atau
hipertiroidisme.
2.3 Gizi Seimbang Ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum
Terkait asupan makanan dan gizi ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum yang
meliputi pola konsumsi ibu, pemberian makanan dan gizi, bahan makanan atau minuman
yang dikonsumsi, penggunaan obat atau herbal suplemen, pengetahuan atau kepercayaan,
ketersediaan makanan dan persediaan, serta aktivitas fisik. Dan ada beberapa diet untuk ibu
hamil dengan hiperemesis gravidarum.

Tujuan diet hiperemesis gravidarum adalah mengganti glikogen tubuh dan


mengontrol asisdosis serta secara bertahap dan berangsur memberikan makanan berenergi
dan zat gizi yang cukup. Diet Hiperemesis Gravidarum memiliki beberapa syarat,
diantaranya: Karbohidrat tinggi yaitu 75-80% dari kebutuhan energi total, Lemak rendah
yaitu 10% dari kebutuhan energi total, Protein sedang yaitu 10-15% dari kebutuhan energi
total, Makanan diberikan dalam bentuk kering, Pemberian cairan sesuai dengan keadaan ibu
yaitu 7-10 gelas/hari, Makanan yang mudah dicerna dan diberikan sering dalam porsi kecil,
bila makan pagi dan sulit diterima dapat diberikan maksimal pada makan malam dan selingan
malam. Makanan secara bertahap ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai dengan
kebutuhan gizi dan kondisi ibu.

Diet Hiperemesis Gravidarum dapat dikelompokkan dalam tiga macam, yaitu :

1. Diet Hiperemesis I
Diberikan kepada kasus penderita hiperemesis berat dalam bentuk roti kering,
singkong bakar atau rebus, ubi bakar atau rebus, dan buah-buahan. Cairan sebaiknya
tidak diberikan bersamaan dengan makanan, namun 1-2 jam sesudahnya. Makanan ini
mengandung kurang hampir semua zat gizi, kecuali vitamin C, sehingga hanya dapat
diberikan beberapa hari saja.
2. Diet Hiperemesis II
Diberikan bila rasa mual muntah sudah berkurang. Pada kondisi ini, pemberian
makanan dari bahan makanan yang bernilai gizi tinggi mulai dapat diangsur dan
minuman sebaiknya tidak diberikan bersama dengan makanan. Pemilihan bahan
makanan yang tepat pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi, kecuali
kebutuhan energi.
3. Diet Hiperemesis III
Diberikan kepada kasus penderita hiperemesis ringan dengan modifikasi dilakukan
sesuai kesanggupan penderita. Minuman dapat diberikan bersamaan dengan makanan
dan makanan pada diet ini telah mencukupi energi dan semua zat gizi.
2.4 Asuhan Yang di Berikan Bidan Kepada Ibu Hamil Dengan Hiperemesis
Gravidarum
1. Memberikan asuhan tentang bagaimana mencegah terjadinya mual dan muntah seperti
memberi edukasi untuk menghindari makananan makanan pemicu mual dan muntah
tersebut.
2. Memberikan asuhan atau penkes ( pendidikan kesehatan) bahwasanya gizi pada ibu
hamil tm 1 itu sangat di butuhkan dan sangat penting guna membantu tumbuh
kembang janin untuk pembentukan organ organ tubuh bayi.
3. Memberikan edukasi tentang tanda bahaya yang dapat menyerang keselamatan ibu
dan bayi apabila kebutuhan gizi pada ibu tidak terpenuhi.
4. Memberikan suport kepada ibu dan menjelaskan bahwasanya mual mutah tersebut
sudah biasa terjadi pada awal kehamilan supaya ibu tidak khawatir dengan
kehamilannya.
5. Selain itu bidan juga memberikan penkes tentang konsumsi tablet fe pada saat awal
kehamilan guna untuk mencegah terjadinya anemia pada ibu dan hal hal yang dapat
membahayakan bayi

2.5 Hasil Wawancara


Nama : Andari Yogi Saputri

Umur : 25 tahun

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Alamat : Jumapolo

TB/BB : 155/44

Asupan makanan : Makan pagi : ubi, jagung manis rebus

Makan siang : nasi 2 sendok makan+sayur

Makan malam: ubi, jagung manis rebus

Permasalahan:

1. Pada TM 1 ibu mengalami mual, muntah yang sangat parah sampai ibu tidak
menyukai nasi dan sempat rawat di Puskesmas jumapolo kurang lebih 3 hari.
2. Aktivitas yang harus dikerjakan ibu sangat terganggu karena ibu selalu merasakan
mual, mutah tersebut.
3. Pola makan ibu terganggu karena ibu selalu merasakan mual, muntah pada saat ingin
makan.
4. Karena mual, muntah ibu sangat pantang untuk memakan makanan yang berbau amis
seperti telur, bakso, nasi.
Kesimpulan:
Diperoleh Hasil IMT, BMR TM 1:
IMT : BB/TB(m)2 = 44/1,552 = 44/ 3,1 =14,19
(Kesimpulannya IMT normal 18,5-25,0 tetapi IMT ibu 14,19 dengan status gizi
kurang dan katagori sangat kurus)
BMR TM 1 : 655 +(9,6 x 44) + (1,8 x 155) - (4,7 x 25)
= 655 + 422 + 279 – 117 = 1.239kkal
Seharusnya untuk ibu hamil dibutuhkan kalori sebanyak 1.800 Pada TM 1 namun hasil dari
BMR ibu Andari Yogi Saputri hanya 1.239 kkl sehingga ibu membutuhkan kalori tambahan
sebanyak 561 kkal namun Aktivitas Fisik yang di dapat dari BMR di atas tergolong aktivitas
ringan.
BAB III

PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Hiperemesis gravidarum lebih sering terjadi pada kehamilan ganda dan mola
hidatidiformis dari pada kehamilan tanpa komplikasi lainnya. Hiperemesis gravidarum
merupakan gejala mual muntah berlebihan pada wanita hamil yang menyebabkan penurunan
berat badan (lebih dari 5% berat badan awal), dehidrasi, ketosis, dan tidak normalnya kadar
elektrolit. Hiperemesis gravidarum dapat mulai terjadi pada minggu keempat sampai minggu
kesepuluh dan selanjutnya akan membaik umumnya pada usia kehamilan dua puluh minggu.
Penatalaksanaan Hiperemesis Gravidarum penting di lakukan dengan cara perubahan pola
diet, makan dengan porsi kecil sedikit tapi sering, dalam keadaan hangat dan bervariasi
secara menarik, pemberiaan cairan dan vitamin agar dapat meminimalisir terjadinya mual
muntah yang berlebihan dan mencegah terjadinya komplikasi.

3.2 Saran
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari tulisan
maupun bahasan yang kami sajikan, oleh karena itu, mohon diberikan sarannya agar kami
bisa membuat makalah lebih baik lagi,dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita
semua. Dengan adanya pembahasan tentang “gizi ibu hamil dengan hiperemesis
grafidarum“ di harapkan pembaca dapat memahami lebih lanjut dan dapat memahami
tentang “gizi ibu hamil dengan hiperemesis grafidarum“ pada kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Goodwin TM. Hyperemesis Gravidarum. Obstet Gynecol Clin N am. Sept 2008;35:401-417.

Prawirohardjo S, Wiknjosastro H. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Ilmu Kebidanan;


Jakarta; Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardji; Jakarta;2001; hal.275-280.

Wibowo, D.A. 2013. Gambaran Pengetahuan Cara mengatasi Mual Muntah Pada Ibu Hamil
Trimester I Primigravida Di Rumah Bersalin Mutiara Bunda Kawalu Kota Tasikmalaya.
Jurnal Cakrawala Galuh Vol.2:28.

Anda mungkin juga menyukai