DOSEN PENGAMPU
DI SUSUN OLEH
2022/2023
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan
makalah laporan ini yang berjudul :“GIZI SEIMBANG BAGI IBU HAMIL
HIPEREMESIS GRAVIDARUM”.
Penulisan makalah ini adalah merupakan salah satu tugas mata kuliah Gizi yang
diberikan oleh dosen pengajar kami yakni Ibu Yeni Anggraeni , MPH. Makalah ini
berisi Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil trimester I, Tanda-tanda kecukupan
gizi pada ibu hamil trimester I, Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
hiperemesis gravidarum, Kebutuhan gizi seimbang ibu hamil Hiperemesis
Gravidarum.
Dalam makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada pihak-pihak yang membantu menyelesaikan makalah ini, untuk semua pihak
yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memebrikan bantuan dalam
penulisan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan khususnya kepada
dosen pembimbing demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Semoga makalah
ini dapat memberikan manfaan bagi kita semua. Akhir kata kami mengucapkan
terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................................................4
1.3 PENYELESAIAN MASALAH.................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
2.1 Pengertian Hiperemesis Gravidarum......................................................................................5
2.1.1 Tingkat I................................................................................................................................5
2.1.2 Tingkat II...............................................................................................................................5
2.1.3 Tingkat III..............................................................................................................................5
2.2 Faktor penyebab Hiperemesis Gravidarum............................................................................6
2.3 Gizi Seimbang Ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum.................................................7
2.4 Asuhan Yang di Berikan Bidan Kepada Ibu Hamil Dengan Hiperemesis Gravidarum......8
2.5 Hasil Wawancara.......................................................................................................................8
BAB III...............................................................................................................................................10
PENUTUPAN....................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................10
3.2 Saran.........................................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak perubahan fisik yang akan dialami ibu hamil selama trimester pertama.
Periode ini juga merupakan waktu pembentukan sekaligus perkembangan pesat dari semua
sistem dan organ tubuh bayi. Berbagai gejala kehamilan akan datang di trimester pertama
kehamilan ini misalnya pembesaran payudara, sering buang air kecil, konstipasi, mual
muntah, merasa lelah, pusing, emosional, mood akan berubah secara tidak terduga, nafsu
makan akan berubah dan cenderung menyukai makanan lunak atau lembut (Runiari, 2014).
Mual (nausea) dan muntah (emesis) merupakan gangguan yang paling sering dijumpai
pada kehamilan muda. Kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita, sehingga
terjadi peningkatan hormone estrogen, progesterone, dan dikeluarkannya HCG (Human
Chorionic Gonadotrophin) dihasilkan oleh korpus luteum yang berfungsi untuk mencegah
haid dan meningkatkan kadar progesterone. Kadar HCG yang tinggi pada tiga bulan pertama
diperkirakan menjadi penyebab morning sicknes (Maulana, 2015).
Hiperemesis gravidarum merupakan gejala mual muntah berlebihan pada wanita
hamil yang menyebabkan penurunan berat badan (lebih dari 5% berat badan awal), dehidrasi,
ketosis, dan tidak normalnya kadar elektrolit. Secara fisiologis pada kehidupan wanita dan
janinnya, hiperemesis gravidarum memberikan dampak secara psikologis dapat menimbulkan
dampak kecemasan, rasa bersalah ,stres, dan marah.
Penatalaksanaan Hiperemesis Gravidarum penting di lakukan dengan cara perubahan
pola diet, makan dengan porsi kecil sedikit tapi sering, dalam keadaan hangat dan bervariasi
secara menarik, pemberiaan cairan dan vitamin agar dapat meminimalisir terjadinya mual
muntah yang berlebihan dan mencegah terjadinya komplikasi.
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil
sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari sehingga keadaan umumnya menjadi buruk karena
terjadi dehidrasi. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, akan tetapi dapat juga timbul setiap
saat dan pada malam hari dan pada saat mual terjadi 10kali/hari. Gejala-gejala ini biasanya
terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10
minggu. Menurut asumsi peneliti, kejadian hiperemesis gravidarum merupakan salah satu
komplikasi yang sering terjadi, hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan
kepedulian ibu terhadap kehamilan yaitu tidak mencari tahu informasi dari petugas kesehatan
untuk menjaga dan memelihara kehamilannya sehingga dapat mencegah terjadinya
hiperemesis gravidarum.
Penelitian memperkirakan bahwa mual dan muntah terjadi pada 50-90% dari
kehamilan. Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida.
Akan tetapi, jika keluhan mual muntah tersebut sampai mempengaruhi keadaan umum ibu
dan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari sudah dapat dianggap sebagai hiperemesis
gravidarum. Hiperemesis Gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagai dalam
tiga tingkatan, yaitu :
2.1.1 Tingkat I
Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa
lemah, nafsu makan semakin tidak ada, berat badan menurun dan nyeri pada epigastrum.
Nadi meningkat sekitar 100/menit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit menurun,
lidah mengering dan mata cekung.
2.1.2 Tingkat II
Penderita tampak lebih lemas dan apatis, turgor kulit lebih menurun, lidah mengering
dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit ikterus.
Berat badan menurun dan mata menjadi cekung, tekanan darah turun, hemokonsetrasi, oliguri
dan konstipasi. Aseton dapat tercium dalam bau pernapasan, karena mempunyai aroma yang
khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.
Keadaan umum penderita lebih buruk, muntah berhenti, kesadaran menurun dari
somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat dan tekanan darah menurun.
Komplikasi fatal terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai Encephalopathy Wernicke
dengan gejala nistagmus, diplopia, dan perubahan mental. Keadaan ini terjadi akibat
defisiensi zat makanan, termasuk vitamin B kompleks, dan timbulnya ikterus menunjukkan
adanya gangguan hati.
2.2 Faktor penyebab Hiperemesis Gravidarum
Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum diketahui dengan pasti. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan pada 1.301 kasus hiperemesis gravidarum di Canada diketahui
beberapa hal yang menjadi faktor risiko terjadinya hiperemesis gravidarum diantaranya
komplikasi dari kelainan hipertiroid, gangguan psikiatri, kelainan gastrointestinal, dan
diabetes progestasional. Tidak ada bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik,
juga tidak ditemukan kelainan biokimia. Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang
telah ditemukan adalah sebagai berikut:
1. Primigravida, mola hidatidosa, dan kehamilan ganda. Pada mola hidatidosa dan
kehamilan ganda, faktor hormon memegang peranan dimana hormon khorionik
gonadotropin dibentuk berlebihan.
2. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat
hamil serta resistensi yang menurun dari ibu terhadap perubahan tersebut.
3. Alergi, sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak.
4. Faktor psikologis seperti depresi, gangguan psikiatri, rumah tangga yang retak,
kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap
tanggung jawan sebagai ibu, dan tiadak siap untuk menerima kehamilan memegang
peranan yang cukup penting dalam menimbulkan hiperemesis gravidarum.
1. Diet Hiperemesis I
Diberikan kepada kasus penderita hiperemesis berat dalam bentuk roti kering,
singkong bakar atau rebus, ubi bakar atau rebus, dan buah-buahan. Cairan sebaiknya
tidak diberikan bersamaan dengan makanan, namun 1-2 jam sesudahnya. Makanan ini
mengandung kurang hampir semua zat gizi, kecuali vitamin C, sehingga hanya dapat
diberikan beberapa hari saja.
2. Diet Hiperemesis II
Diberikan bila rasa mual muntah sudah berkurang. Pada kondisi ini, pemberian
makanan dari bahan makanan yang bernilai gizi tinggi mulai dapat diangsur dan
minuman sebaiknya tidak diberikan bersama dengan makanan. Pemilihan bahan
makanan yang tepat pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi, kecuali
kebutuhan energi.
3. Diet Hiperemesis III
Diberikan kepada kasus penderita hiperemesis ringan dengan modifikasi dilakukan
sesuai kesanggupan penderita. Minuman dapat diberikan bersamaan dengan makanan
dan makanan pada diet ini telah mencukupi energi dan semua zat gizi.
2.4 Asuhan Yang di Berikan Bidan Kepada Ibu Hamil Dengan Hiperemesis
Gravidarum
1. Memberikan asuhan tentang bagaimana mencegah terjadinya mual dan muntah seperti
memberi edukasi untuk menghindari makananan makanan pemicu mual dan muntah
tersebut.
2. Memberikan asuhan atau penkes ( pendidikan kesehatan) bahwasanya gizi pada ibu
hamil tm 1 itu sangat di butuhkan dan sangat penting guna membantu tumbuh
kembang janin untuk pembentukan organ organ tubuh bayi.
3. Memberikan edukasi tentang tanda bahaya yang dapat menyerang keselamatan ibu
dan bayi apabila kebutuhan gizi pada ibu tidak terpenuhi.
4. Memberikan suport kepada ibu dan menjelaskan bahwasanya mual mutah tersebut
sudah biasa terjadi pada awal kehamilan supaya ibu tidak khawatir dengan
kehamilannya.
5. Selain itu bidan juga memberikan penkes tentang konsumsi tablet fe pada saat awal
kehamilan guna untuk mencegah terjadinya anemia pada ibu dan hal hal yang dapat
membahayakan bayi
Umur : 25 tahun
Alamat : Jumapolo
TB/BB : 155/44
Permasalahan:
1. Pada TM 1 ibu mengalami mual, muntah yang sangat parah sampai ibu tidak
menyukai nasi dan sempat rawat di Puskesmas jumapolo kurang lebih 3 hari.
2. Aktivitas yang harus dikerjakan ibu sangat terganggu karena ibu selalu merasakan
mual, mutah tersebut.
3. Pola makan ibu terganggu karena ibu selalu merasakan mual, muntah pada saat ingin
makan.
4. Karena mual, muntah ibu sangat pantang untuk memakan makanan yang berbau amis
seperti telur, bakso, nasi.
Kesimpulan:
Diperoleh Hasil IMT, BMR TM 1:
IMT : BB/TB(m)2 = 44/1,552 = 44/ 3,1 =14,19
(Kesimpulannya IMT normal 18,5-25,0 tetapi IMT ibu 14,19 dengan status gizi
kurang dan katagori sangat kurus)
BMR TM 1 : 655 +(9,6 x 44) + (1,8 x 155) - (4,7 x 25)
= 655 + 422 + 279 – 117 = 1.239kkal
Seharusnya untuk ibu hamil dibutuhkan kalori sebanyak 1.800 Pada TM 1 namun hasil dari
BMR ibu Andari Yogi Saputri hanya 1.239 kkl sehingga ibu membutuhkan kalori tambahan
sebanyak 561 kkal namun Aktivitas Fisik yang di dapat dari BMR di atas tergolong aktivitas
ringan.
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Hiperemesis gravidarum lebih sering terjadi pada kehamilan ganda dan mola
hidatidiformis dari pada kehamilan tanpa komplikasi lainnya. Hiperemesis gravidarum
merupakan gejala mual muntah berlebihan pada wanita hamil yang menyebabkan penurunan
berat badan (lebih dari 5% berat badan awal), dehidrasi, ketosis, dan tidak normalnya kadar
elektrolit. Hiperemesis gravidarum dapat mulai terjadi pada minggu keempat sampai minggu
kesepuluh dan selanjutnya akan membaik umumnya pada usia kehamilan dua puluh minggu.
Penatalaksanaan Hiperemesis Gravidarum penting di lakukan dengan cara perubahan pola
diet, makan dengan porsi kecil sedikit tapi sering, dalam keadaan hangat dan bervariasi
secara menarik, pemberiaan cairan dan vitamin agar dapat meminimalisir terjadinya mual
muntah yang berlebihan dan mencegah terjadinya komplikasi.
3.2 Saran
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari tulisan
maupun bahasan yang kami sajikan, oleh karena itu, mohon diberikan sarannya agar kami
bisa membuat makalah lebih baik lagi,dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita
semua. Dengan adanya pembahasan tentang “gizi ibu hamil dengan hiperemesis
grafidarum“ di harapkan pembaca dapat memahami lebih lanjut dan dapat memahami
tentang “gizi ibu hamil dengan hiperemesis grafidarum“ pada kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Goodwin TM. Hyperemesis Gravidarum. Obstet Gynecol Clin N am. Sept 2008;35:401-417.
Wibowo, D.A. 2013. Gambaran Pengetahuan Cara mengatasi Mual Muntah Pada Ibu Hamil
Trimester I Primigravida Di Rumah Bersalin Mutiara Bunda Kawalu Kota Tasikmalaya.
Jurnal Cakrawala Galuh Vol.2:28.