Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“ HYPREEMESIS GRAVIDARIUM GRADE 1”


Diajukan untuk memenuhi tugas Pengantar Asuhan Kebidanan
Dosen Pengampu : MAGDALENA AGU YOSALI , SST., M.K.M

Disusun Oleh :
Fira Ratnadila (102110005)

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN TK1


STIkes AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR
2021/2022

Jl. Letjen Ibrahim Adjie No.181, Sindangbarang, Kec Bogor Bar, Kota Bogor
Jawa Barat 16117
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul "Hyperemesis gravidum kala 1." Tidak
lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Magda selaku dosen Mata kuliah
Pengantar asuhan kebidanan yang telah membantu penulis dalam mengerjakan makalah ini ..
makalah ini memberikan panduan dalam pembelajaran pengantar asuhan kebidanan ..
Penulis menyadari ada kekurangan pada makalah . Oleh sebab itu, saran dan kritik senantiasa
diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga berharap semoga makalah ini
mampu memberikan pengetahuan tentang mata kuliah pengantar asuhan kebidanan

Jakarta, 25 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I

PENDAHULUAN............................................................................................................1

1.1. Latar Belakang..............................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................1

1.3. Tujuan Makalah............................................................................................1

BAB II

KONSEP TEORI

A. Pengertian..........................................................................................................2

B. Klasifikasi..........................................................................................................2

C. Etiologi ................................................................................................................2

D. Patofisiologi.........................................................................................................3

E. Prosedur Diagnostik.........................................................................................3

F. Komplikasi..........................................................................................................4

G. Penatalaksanaan................................................................................................4

BAB III

KEBIDANAN TEORITIS.....................................................................................5

BAB IV

KESIMPULAN ..........................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................7
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan menurut Morgan (2009) adalah merupakan proses produksiyang


memerlukan perawatan yang khusus agar persalinan dapat berjalandengan lancar dan aman,
sehingga bayi terlahir dengan sehat, selamat sesuai keinginan keluarga. Sedangkan menurut
Hutaean (2009), kehamilan merupakan peristiwa yang sangat ditunggu bagi perempuan yang
sudah menikah. Saat perempuan tidak lagi mendapat menstruasi dan setelah melakukan
pemeriksaan urin serta ditandai dengan hasil positif maka bisa dikatakan hamil. Perempuan
tersebut akan merasa senang begitu juga dengan keluarganya.

Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah suatu yang wajar pada ibu
hamil trimester 1. Kondisi ini akan berubah jika mual muntahterjadi >10 kali dalam sehari,
sehingga dapat mengganggu keseimbangangizi, cairan elektrolit, dan dapat memengaruhi
keadaan umum serta menganggu kehidupan sehari-hari (Morgan, 2009).

Hiperemesis gravidarum merupakan ibu hamil yang mengalami mual muntah yang
berlebih, dapat menimbulkan gangguan aktivitas sehari-harisehingga membahayakan
kesehatan bagi janin dan ibu, bahkan dapatmenyebabkan kematian. Selain itu, mual muntah
juga berdampak negatifbagi ibu hamil, seperti aktivitas sehari-hari menjadi terganggu.
Biasanya mual muntah sering terjadi saat pagi hari, bahkan dapat timbul kapan saja maupun
terjadi kadang dimalam hari. Gejala tersebut 40-60% biasa terjadi pada multigravida
(Rocmawati, 2011).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Hyperemesis Gravidum kala 1?

2. Bagaimana cara pencegahannya?

1.3 Tujuan Makalah

1. Mengetahui Hyperemesis Gravidum kala 1

2. Mengetahui cara pencegahan


BAB II

KONSEP TEORI

A. Pengertian

Hiperemesis gravidarum merupakan ibu hamil yang mengalami mual muntah yang
berlebih, dapat menimbulkan gangguan aktivitas sehari-harisehingga membahayakan
kesehatan bagi janin dan ibu, bahkan dapatmenyebabkan kematian. Selain itu, mual muntah
juga berdampak negatifbagi ibu hamil, seperti aktivitas sehari-hari menjadi terganggu.
Biasanya mual muntah sering terjadi saat pagi hari, bahkan dapat timbul kapan saja maupun
terjadi kadang dimalam hari. Gejala tersebut 40-60% biasa terjadi pada multigravida
(Rocmawati, 2011).

B. Klasifikasi

Hiperemesis gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual muntah lebih dari 10
kali dalam 24 jam, sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum menjadi
buruk. Keadaan ini rata-rata muncul pada usia kehamilan 8-12 minggu16. Hiperemesis
gravidarum adalah kondisi persisten mual muntah ibu hamil pada trimester pertama sampai
dengan usia kehamilan 22 minggu yang apabila berkelanjutan bisa mengakibatkan
kekurangan karbohidrat dalam lemak, dehidrasi dan kekurangan elektrolyt.

C. Etiologi

Hiperemesis gravidarum ditandai dengan mual muntah, ketonuria dan kehilangan 5% dari
berat sebelum hamil, 0,3 hingga 0,2 % hiperemesis gravidarum membutuhkan perawatan di
rumah sakit. Hiperemesis gravidarum adalah keluhan mual dan muntah hebat lebih dari 10
kali sehari dalam masa kehamilan yang dapat menyebabkan kekurangan cairan, penurunan
berat badan, atau gangguan elektrolit, sehingga menganggu aktivitas sehari-hari dan
membahayakan janin dalam kandungan. Mual dan muntah berlebihan yang terjadi pada
wanita hamil sehingga menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan kadar elektrolit,

penurunan berat badan (lebih dari 5% berat badan awal), dehidrasi, ketosis, dan kekurangan
nutrisi. Hal tersebut mulai terjadi pada minggu keempat sampai kesepuluh kehamilan dan
selanjutnya akan membaik pada usia kehamilan 20 minggu, namun pada beberapa kasus
dapat terus berlanjut sampai pada kehamilan tahap berikutnya.
D. Patofisiologi

Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti, namun kondisi ini
sering kali dikaitkan dengan tingginya kadar hormon human chorionic gonadotropin
(HCG) dalam darah. Hormon ini dihasilkan oleh ari-ari (plasenta) sejak trimester pertama
kehamilan dan kadarnya terus meningkat sepanjang masa kehamilan.

Ada beberapa kondisi yang membuat ibu hamil lebih berisiko mengalami hiperemesis
gravidarum, yaitu:

 Baru pertama kali mengandung


 Mengandung anak kembar
 Memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami hiperemesis gravidarum
 Mengalami hiperemesis gravidarum pada kehamilan sebelumnya
 Mengalami obesitas
 Mengalami hamil anggur

E. Prosedur Diagnostik

Dalam mendiagnosis hiperemesis gravidarum, dokter akan menanyakan gejala dan


memeriksa riwayat kesehatan ibu hamil dan keluarga. Pemeriksaan fisik juga dilakukan untuk
melihat dampak dari hiperemesis gravidarum, seperti tekanan darah rendah dan denyut
jantung cepat.

Dari pemeriksaan fisik tersebut, dokter dapat menentukan apakah muntah yang
dialami ibu hamil masih normal atau sudah berlebihan (hiperemesis gravidarum). Untuk
melihat lebih detail akibat dari hiperemesis gravidarum, dokter akan melakukan pemeriksaan
lanjutan.

Pemeriksaan lanjutan tersebut dapat dilakukan dengan tes darah dan urine. Tes ini
dilakukan untuk memeriksa tanda-tanda dehidrasi dan gangguan elektrolit yang dapat muncul
akibat terjadi hiperemesis gravidarum. USG kehamilan juga dilakukan untuk memantau
kondisi janin dan mendeteksi kelainan dalam kandungan.

Selain itu, untuk memastikan gejala mual dan muntah yang dialami ibu hamil bukan
disebabkan oleh suatu penyakit, misalnya penyakit liver, dokter akan melakukan pemeriksaan
lanjutan, misalnya uji fungsi hati.
F. Komplikasi

Gejala utama hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah saat hamil, yang bisa
terjadi hingga lebih dari 3-4 kali sehari. Kondisi ini bisa sampai mengakibatkan hilangnya
nafsu makan dan penurunan berat badan. Muntah yang berlebihan juga dapat menyebabkan
ibu hamil merasa pusing, lemas, dan mengalami dehidrasi.

Selain mual dan muntah secara berlebihan, penderita hiperemesis gravidarum juga dapat
mengalami gejala tambahan berupa:

 Sakit kepala
 Konstipasi
 Sangat sensitif terhadap bau
 Produksi air liur berlebihan
 Inkontinensia urine
 Jantung berdebar

Gejala hiperemesis gravidarum biasanya muncul di usia kehamilan 4-6 minggu dan mulai
mereda pada usia kehamilan 14-20 minggu.

G. Penatalaksanaan

Ibu hamil perlu melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin ke dokter kandungan,


sejak awal kehamilan. Tindakan ini dilakukan untuk memantau kesehatan ibu hamil dan janin
yang dikandungnya. Jadwal pemeriksaan kehamilan yang dianjurkan adalah:

 Usia kehamilan 4-28 minggu: 1 kali tiap 1 bulan.


 Usia kehamilan 28-36 minggu: 1 kali tiap 2 minggu.
 Usia kehamilan 36-40 minggu: 1 kali tiap 1 minggu.

Di samping melakukan pemeriksaan rutin, ibu hamil perlu segera memeriksakan diri ke
dokter jika mual dan muntah bertambah parah atau disertai dengan:

 Pusing.
 Tidak mau makan atau minum selama 12 jam.
 Sakit perut.
 Timbul gejala dehidrasi, seperti lemas, jarang buang air kecil, kulit kering, dan
jantung berdebar.
 Muntah darah.
 Berat badan turun drastis.
BAB III

ASUHAN KEBIDANAN TEORITIS

Dilakukan monitoring keadaan umum, tanda-tanda vital yaitu dilihat apakah terjadi
penurunan tekanan darah, peningkatan denyut nadi atau peningkatan suhu tubuh yang
merupakan tanda-tanda dehidrasi dan monitoring berat badan. Keluhan pasien perlu
diperhatikan untuk mencari apakah masih terdapat keluhan mual maupun muntah dari pasien
BAB IV

KESIMPULAN

Hiperemesis gravidarum tidak hanya mengancam kehidupan klien, namun dapat


menyebabkan efek samping pada janin seperti abortus, berat badan lahir rendah, kelahiran
prematur dan malformasi pada bayi lahir, Didapatkan bahwa hiperemesis gravidarum
merupakan faktor yang signifikan terhadap memanjangnya hari rawat bagi bayi yang
dilahirkan. Ada peningkatan angka kematian Intrauterin Growth Retardation (IUGR) pada
klien hiperemesis gravidarum yang mengalami penurunan berat badan lebih dari 5%. Selain
berdampak fisiologis pada kehidupan klien dan janinnya, hiperemesis gravidarum juga
memberikan dampak secara psikologis, sosial, spiritual dan pekerjaan
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/hiperemsis-gravidarum

Anda mungkin juga menyukai