PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tanda dan gejala), ditandai oleh sesak napas dan fatik ( saat istirahat atau saat
aktivitas) yang disebabkan oleh kelainan struktur dan fungsi jantung. CHF
dengan usia sekitar lebih dari 65 tahun dengan presentase sekitar 6-10% lebih
banyak mengenai laki-laki dari pada wanita. Pada tahun 2030 WHO
dunia.
Adapun tanda dan gejala yang muncul pada pasien CHF antara lain
dyspnea, fatigue dan gelisah. Congestive Heart Failure merupakan salah satu
masalah khas utama pada beberapa negara industri maju dan negara
2017).
1
Dalam profil kesehatan Indonesia pada tahun (2005) CHF merupakan
Tingkat kematian untuk CHF sekitar 50% dalam waktu lima tahun (Arini,
2015). Pada tahun 2014 terdiri dari 1380 orang terdiri dari 667 laki-laki dan
713 perempuan. Pada tahun 2015 sampai dengan bulan Oktober terdiri dari
863 orang yang terdiri dari 375 perempuan dan 488 laki-laki. Dari tahun
B. Tujuan Pembahasan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2
d. Membuat rencana tidakan pada pasien dengan kasus Congestive Heart
Failure (CHF)
Failure (CHF).
C. Manfaat
keperawatan.
telah ditentukan.
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
adalah sindrome klinis (sekumpulan tanda dan gejala), ditandai oleh sesak
napas dan fatigue (saat istirahat atau saat aktivitas) yang disebabkan oleh
(Aspani, 2016)
B. Anatomi jantung
4
Sistem peredaran darah terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan
peredaran melalui seluruh tubuh. Arteri membawa darah dari jantung. Vena
terentang diantaranya dan merupakan jalan lalu lintas antara makanan dan
bahan buangan. Disini juga terjadi pertukaran gas dalam cairan ekstraseluler
dan interstisial.
C. Etiologi
a. Disfungsi miokard
paten
3. Disaritmia
5
D. Penatalaksanaan
berikut :
a. Terapi farmakologi :
6
BAB III
7
hasilnya
11. Menginformasikan hasil pemeriksaan ke pasien.
12. Merapikan kembali pakaian pasien dan membantu ke posisi yang
nyaman.
13.Masukkan dalam larutan sabun bersihkan dengan tisu dari pangkal
ke reservoir dengan gerakan sirkuler, masukkan ke larutan
desinfektan bersihkan dengan tisu kemudian masukkan ke air bersih
dan bersihkan dengan tisu dari pangkal ke reservoir dengan gerakan
sirkuler.
14.Mencuci tangan.
15. Mencatat hasil pemeriksaan suhu pada buku catatan
Mengukur nadi
1. Mencuci tangan.
2. Membawa alat-alat ke dekat pasien.
3. Menjelaskan prosedur kepada pasien.
4. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
5. Meraba/menentukan letak arteri denyut nadi yang akan dihitung.
6. Bila denyut nadi sudah teraba teratur, pegang jam tangan dengan
penunjuk detik pada tangan yang lain.
7. Menghitung denyut nadi selama ¼ menit (bila teratur) dikalikan 4,
jika nadi tidak teratur dihitung selama 1 menit penuh.
8. Merapikan pasien kembali dan membantu ke posisi yang nyaman.
9. Mencuci tangan dan mencatat hasil pengukuran nadi pada buku.
Mengukur pernapasan
1. Mencuci tangan
2. Membawa alat-alat ke dekat pasien.
3. Menjelaskan prosedur kepada pasien.
4. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin.
5. Mengobservasi satu siklus pernapasan lengkap kemudian mulai
menghitung frekuensi pernapasan dan memperhatikan kedalaman,
irama serta karakter pernapasan selama 30 detik hasilnya dikalikan 2
bila pernapasan teratur. Bila tidak teratur , pernapasan dihitung
selama 1 menit.
6. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin dan mencuci tangan.
7. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada pasien.
8
4. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin.
5. Meminta/membantu pasien menggulung/membuka lengan baju yang
akan diperiksa.
6. Meraba arteri brakialis dengan jari tengah dan telunjuk.
7. Memasang manset pada lengan atas kira-kira 2,5 cm di atas arteri
brakialis.
8. Memakai stetoskop pada telinga, meletakkan bagian diafragma
stetoskop di atas arteri brakialis dan memegangnya dengan ibu jari
atau beberapa jari.
9. Menutup klep/skrup pompa balon dengan memutar searah jarum jam
dan membuka kunci air raksa jika menggunakan tensi air raksa.
10. Mendengarkan dengan seksama sambil membaca skala air raksa
dimana suara denyut nadi pertama sampai menghilang dimana
denyut nadi pertama merupakan sistolik dan denyut nadi kedua
adalah diastolik.
11. Mengempeskan dengan cepat setelah suara denyut tidak terdengar
sampai air raksa pada angka nol.
12. Membuka manset, digulung dilipat dengan rapi kemudian manset
diletakkan pada tempatnya.
13. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin.
14. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada pasien.
15. Mencuci tangan.
9
BAB IV
TINJAUAN KASUS
I. BIODATA
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. Z
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 65 tahun
Status Perkawinan : kawin
Agama : islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : aron
Tanggal masuk RS : 28 agustus 2021
No. Register : 13 63 44
Ruangan/Kamar : MS (Malikulsaleh)
Golongan Darah :-
Tanggal Pengkajian : 30 Agustus 2021
Diagnosa Medis : CHF
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. Y
Hubungan dengan pasien : anak
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Hagu Selatan
10
III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
1. Provocative /Palliative
A. Apa Penyebabnya : sesak nafas
B. Hal-hal yang memperbaikikeadaan : istrirahat, dan memakai nasal
kanul
2. Quantity / Quality
A. Bagaimana dirasakan : pasien susah bernapas dan lemas
B. Bagaimana dilihat : pasien sesak nafas
11
F. Genogram
65
Keterangan :
: laki-laki hidup umur / umur : Pasien
X : laki-laki meninggal
X : perempuan meninggal
12
B. Tanda-tanda Vital
Suhu Tubuh : 38, 5c
TD : 70/50 mmHg
Nadi : 68x/menit
RR : 28x/menit
2. Mata
a. Kelengkapan dan kesimetrisan : simetris
b. Palpebra :
c. Konjungtiva : normal
d. Selera : putih
e. Pupil : normal (ada reaksi kiri dan
kanan)
f. Cornea dan iris : normal warna merah dan jenih
g. Visus :tidak dilakukan pemeriksaan
h. Tekanan bola mata : Normal, kiri sama dengan kanan.
3. Hidung
a. Tulang hidung dan posisi septum : Simetris tidak ada kelainan.
b. Lubang hidung : Bersih dan lembab.
13
c. Cuping hidung : ada pernafasan cuping hidung
d. Fungsi penciuman : normal
4. Telinga
a. Bentuk telinga : simetris dan lengkap
b. Ukuran telinga : semeris
c. Lubang telinga : tidak dikaji
d. Ketajaman pendengaran : normal
6. Leher
a. Posisi trachea : normal, simetris
b. Thyroid :Tidak ada pembesaran kelenjar
Thyroid.
c. Suara : suara klien jelas dan normal.
d. Kelenjar limfe : tidak dikaji
e. Vena jugularis : tidak dikaji
f. Denyutna dikarotis : Denyut ndi tearaba.
D. Pemeriksaan Integuman
1. Kebersihan : kulit tidak terlalu bersih
2. Kehangatan : hangat
3. Warna : saumatang
4. Turgor : elastis
5. Kelembaban : tidak terlalu lembab
6. Kelainan pada kulit : tidak ada
14
b. Pernafasan :
- Frekuensi : 28 x/menit
- Irama : reguler
c. Tanda kesulitan bernafas : ada
2. Pemeriksaan Paru
a. Palpasi getaran suara : getaran terasa pada telapa tangan,ketika
kedua tangan diletakkan pada punggung
pasien dan pasien dianjurkan
mengatakan tujuh puluh tujuh.
a. Perkusi : suara resonor
b. Auskultasi :
- Suara nafas : suara nafas vasukulat
- Suara tambahan : ada
3. PemeriksaanJantung
a. Insfeksi : tidak ada pembesaran
b. Palpasi : tidak ada pembesaran
c. Perkusi : suara resonor
d. Auskultasi : bunyi jantung normal, tidak ada suara
tambahan
F. Pemeriksaan Abdomen
- Inspeksi : bentuk tidak simetris dan distensi..
- Auskultasi :peristalticusus menurun.
- Palpasi : adanya nyeri tekan.
- Perkusi : suara hiperesonan.
Pemeriksaan neurologi (Nervous scranialais)
1. Nervous Olfaktoris/ N I
2. Nervous Optikus/ N II
15
Pergerakan bola mata klien baik.
4. Nervous Trigeminus/ N V
8. Nervous Aksesorius/ N XI
16
- Kesulitan mengunyah : tidak ada
- Kesulitan menelan : tidak ada
- Tidak dapat makan sendiri : klien bisa makan sendiri
5. Pola Minum
- Jumlah/porsi : 2500 ml
- Kesulitan Menelan : tidak ada
b. Selama Sakit
1. Pola Makan
- Diet (type) : padat
- Jumlah/porsi : satu porsi
- Pola Diet : baik
- Anoreksia : tidak ada
- Mual-muntah : tidak ada
- Nyeri uluhati : tidak ada
- Alergi makanan : tidak ada
- BB biasa (sebelumnya) : 65
2. Tanda Objek
- BB Sekarang : 60 Kg
- TB : 150 Cm
- Bentuk Tubuh :
3. Waktu pemberian makanan
4. Masalah makanan
- Kesulitan mengunyah : tidak ada
- Kesulitan menelan : tidak ada
- Tidak dapat makan sendiri : bisa makan sendiri
5. PolaMinum
- Jumlah/porsi : 250 ml
- Kesulitan Menelan : tidak ada
17
H. Kebersihan Diri / personal hygiene
a. Sebelum Sakit
1. Pemeliharaan badan : baik
2. Pemeliharaan gigi dan mulut : baik
3. Pemeliharaan kuku : baik
b. Selama Sakit
1. Pemeliharaan badan : kurang baik
2. Pemeliharaan gigi dan mulut : kurang baik
3. Pemeliharaan kuku : kurang baik
18
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Kimia Klinik
Ureum 37.5 mg/dL 19.0-44.0
Creainin 0.90 mg/dL 0.70-1.20
Bun 17.5 mg/dL 7.0-18.0
AST 58.0 U/L 7.0-45.0
Paket Elektrolit
Natrium 137.0 mmol/L 136.0-145.0
Kalium 3.50 mmol/L 3.50-5.10
Chlorida 102.0 mmol/L 98.0-107.0
ALT 171.8 U/L 7.0-41.0
DO:
wajah klien tampak meringis
kesakitan. skala nyeri 6. Klien
tampak sulit bernafas Tekanan
darah : 70/50 mmHg, nadi 68
x/menit
2 DS : intoleransi aktivitas Ketidakseimbangan
Pasien mengatakan tenaga nya . antara suplai oksigen
lemah, cepat lelah, dan sesak jaringan yang kebutuhan
19
nafas akibat sekunder dari
penuruna curah jantung.
DO :
Klien tampak berbaring di
tempat tidur, keringat dingin,
dan lemah.
X. Diagnosa Keperawatan
ventrikel kiri.
jantung.
20
XI. RENCANA ASUHANKEPERAWATAN
21
murmur dapat menunjukkan
inkompetensi/stenosis mitral
4. Penurunan curah jantung
menunjukkan menurunnya nadi,
radial, popliteal, dorsalis pedis,
dan postibial. Nadi mungkin
cepat hilang atau tidak teratur
untuk dipalpasi, dan pulsus
alteran (denyut kuat lain dengan
denyut lemah) mungkin ada
2 intoleransi aktivitas Tujuan : 1. Catat frekuensi jantung; irama; dan 1. Respons klien terhadap aktivitas
berhubungan dengan Diharapkan setelah dilakukan
perubahan TD, selama dan sesudah dapat mengindikasikan adanya
Ketidakseimbangan tindakan keperawatan selama
antara suplai oksigen 3x24 jam terdapat respons aktivitas. penurunan oksigen miokard.
jaringan yang kebutuhan perbaikan dengan meningkatnya
2. Tingkatkan istirahat, batasi 2. Menurunkan kerja
akibat sekunder dari kemampuan beraktivitas klien
penuruna curah jantung aktivitas, dan berikan aktivitas miokard/konsumsi oksigen.
kriteria hasil
Klien menunjukkan kemampuan senggang yang tidak berat. 3. Dengan mengejan dapat
beraktivitas tanpa gejala-gejala 3. Anjurkan klien untuk menghindari mengakibatkan bradikardi,
yang berat, terutama mobilisasi
di tempat tidur. peningkatan tekanan abdomen, menurunkan curah jantung dan
22
missal; mengejan saat defekasi. takikardia, serta peningkatan TD
4. Jelaskan pola peningkatan bertahap 4. Aktivitas yang maju memberikan
dari tingkat aktivitas kontrol jantung, meningkatkan
regangan, dan mencegah aktivitas
berlebihan.
23
intoleransi aktivitas Selasa 1. Mencatat frekuensi jantung; irama; dan S:klien mengatakan sangat lemas
berhubungan dengan 31-08-2021
perubahan TD, selama dan sesudah
Ketidakseimbangan antara
suplai oksigen jaringan aktivitas. O:
yang kebutuhan akibat Klien hanya berbaring di
2. meningkatkan istirahat, batasi aktivitas, tempa tidur
sekunder dari penuruna
curah jantung dan berikan aktivitas senggang yang TTV
TD : 70/50 mmHg
tidak berat.
RR: 29x/ menit
3. Menganjurkan klien untuk menghindari T : 38,5`c
P: 68x/menit
peningkatan tekanan abdomen, missal;
mengejan saat defekasi. A: masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjukan
4. Menlaskan pola peningkatan bertahap
dari tingkat aktivitas
24
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Peran perawat dalam penangananan pasien dengan Congestive Heart
disamping tim kesehan lain. Oleh karna itu perawat diharapkan dapat
terjadinya komplikasi.
25
DAFTAR PUSTAKA
Sudoyo AW, Setiohadi B, dkk. (2015).Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta:
Interna.
26
27