DISUSUN OLEH :
Nama : Halimatussyadiah
Nim : (2017.C09a.0889)
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena atas
Rahmat dan Kuasanya-Nya Saya daoat menyelesaikan Laporan Pendahuluan Asuhan
Keperawatan pada pada Tn.K dengan diagnosa medis Hipertensi Emergensi dan
Kebutuhan Dasar Manusia Dengan Pemenuhan Nutrisi. Adapun tujuan penulisan
Laporan ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktik Pra Klinik I (PPKI )
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar ............................................................................................................ i
Daftar Isi ...................................................................................................................... ii
BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Konsep Penyakit...................................................................................................... 1
1.1.1 Definisi ...................................................................................................... 1
1.1.2 Anatomi Fisiologi ....................................................................................... 6
1.1.3 Etiologi ..................................................................................................... 10
1.1.4 Klasifikasi ................................................................................................ 11
1.1.5 Patofisiologi (Pathway) ........................................................................... 14
1.1.6 Manifestasi Klinis ..................................................................................... 15
1.1.7 Komplikasi................................................................................................ 15
1.1.8 Pemeriksaan Penunjang ............................................................................ 16
1.1.9 Penataklasanaan Medis ............................................................................ 17
1.2 Konsep Kebutuhan Dasar Manusia ....................................................................... 17
1.3 Manajemen Asuhan Keperawatan......................................................................... 19
1.3.1 Pengkajian Keperawatan .......................................................................... 19
1.3.2 Diagnosa Keperawatan ............................................................................. 23
1.3.3 Intervensi Keperawatan ........................................................................... 23
1.3.4 Implementasi Keperawatan ...................................................................... 26
1.3.5 Evaluasi Keperawatan .............................................................................. 26
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 28
3.2 Saran ............................................................................................................ 28
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Konsep Penyakit
1.1.1 Definisi
Nutrisi adalah elemen yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi tubuh.
Kebutuhan energi didapatkan dari berbagai nutrisi, seperti: karbohidrat, protein,
lemak, air, vitamin, dan mineral. Makanan terkadang dideskripsikan berdasarkan
kepadatan nutrisi mereka, yaitu proporsi nutrisi yang penting berdasarkan jumlah
kilokalori. Makanan dengan kepadatan nutrisi yang rendah, seperti alkohol atau gula,
adalah makanan yang tinggi kilokalori tetapi rendah nutrisi. (Potter & Perry, 2010;
274).
Nutrisi adalah proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh
yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh. (AAA,
Hidayat, 2006; 52).
Gangguan pemenuhan nutrisi adalah pemenuhan nutrisi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan metabolic yang dibutuhakan oleh tubuh. (Lynda Juall,Carpenito,2006)
1
2
sekitar 15% dari kalori yang ada dapat menyebabkan terjadi kelaparan dan berat
badan menurun. Demikian sebaliknya, apabila jumlah kalori yang tersedia atau
berasal dari karbohidrat dengan jumlah yang tinggi dapat menyebabkan terjadi
peningkatan berat badan (obesitas). Jumlah karbohidrat yang cukup dapat diperoleh
dari susu, padi – padian, buah – buahan, sukrosa, sirup, tepung, dan sayur – sayuran.
(AAA.Hidayat.2011; 42).
3) Lemak
Merupakan zat gizi yang berperan dalam pengangkut vitamin A, D, E, dan K yang
larut dalam lemak. Komponen lemak terdiri atas lemak alamiah sekitar 98%
(diantaranya trigliserida dan gliserol), sedangkan 2%-nya adalah asam lemak bebas
(diantaranya monogliserida, digleserida, kolesterol, serta fosfolipid termasuk lesitin,
sefalin, sfingomielin, dan serebrosid). Lemak merupakan sumber yang kaya akan
energi dan pelindung organ tubuh terhadap suhu, seperti pembuluh darah, saraf,
organ, dan lain lain. Lemak juga dapat membantu memberikan rasa kenyang
(penundaan waktu pengosongan lambung). Komponen lemakdalam tubuh harus
tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan lemak akan menyebabkan
terjadinya perubahan kulit, khususnya asam linoleat yang rendah dan berat badan
kurang. Namun, apabila jumlah lemak pada anak terlalu banyak dapat menyebabkan
terjadi hiperlipidemia, hiperkolesterol, penyumbatan pembuluh darah, dan lain – lain.
Jumlah lemak yang cukup dapat diperoleh dari susu, mentega, kuning telur, dagig,
ikan, keju, kacang – kacangan, dan minyak sayur (Pudjiadi, 2001).
4) Protein
Merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan protoplasma sel.
Selain itu, tersedianya protein dalam jumlah yang cukup pentig untuk pertumbuhan
dan perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan untuk menjaga keseimbangan osmotik
plasma. Protein terdiri atas dua puluh empat asam amino, diantaranya sembilan asam
amino esensial (seperti treonin, valin, leusin, isoleusin, lisin, triptofan, fenilalanin,
metionin, dan histidin) dan selebihnya asam amino nonesensial. Protein tersebut
dalam tubuh harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Jika jumlahnya berlebih atau
tinggi dapat memperburuk insufisiensi ginjal. Demikian juga jika jumlahnya kurang,
3
maka dapat menyebabkan kelemahan, edema, bahkan dalam kondisi lebih buruk
dapat menyebabkan kwasiorkor dan marasmus. Kwasiorkor terjadi apabila
kekurangan protein dan marasmus merupakan kekurangan protein dan kalori.
Komponen zat gizi protein dapat diperoleh dari susu, telur, daging, ikan, unggas,
keju, kedelai, kacang, buncis, dan paid – padian. (Pudjiadi, 2001).
5) Air
Air dalam tubuh berfungsi sebagai pelarut untuk pertukaran seluler, sebagai
medium untuk ion, transpor nutrien dan produk buangan, serta pengaturan suhu
tubuh. Sumber air dapat diperoleh dari air dan semua makanan. (AAA.Hidayat.2011;
43).
6) Vitamin
Vitamin merupakan zat organic yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit
dan akan menimbulkan penyakit yang khas bila tubuh tidak memperolehnya dalam
jumlah yang mencukupi. (Asmadi.2008; 70).
Digunakan untuk mengatalisasi metabolisme sel yang berguna untuk pertumbuhan
dan perkembangan serta pertahanan tubuh. Vitamin yang dibutuhkan tubuh antara
lain sebagai berikut:
(1) Vitamin A (retinol)
mempunyai pengaruh dalam kemampuan fungsi mata,pertumbuhan tulang dan
gigi, serta pembentukan maturasi epitel. Vitamin ini dapat diperoleh dari hati,
minyak ikan, susu, kuning telur, margarin, tumbuh – tumbuhan, sayur – sayuran
dan buah – buahan.
(2) Vitamin B kompleks (tiamin).
Kekurangan vitamin dapat menyebabkan penyakit beri – beri, kelelahan,
anoreksia, konstipasi, nyeri kepala, insomnia, takikardi, edema, dan
peningkatan kadar asam piruvat dalam darah. Kebutuhan vitamin ini dapat
diperoleh dari hati, daging, susu, padi, biji – bijian, kacang, dan lain- lain.
3) Vitamin B2 (riboflavin) vitamin ini harus tersedia dalam jumlah yang
cukupkarena jika tidak akan menyebabkan fotofobia, penglihatan kabur, dan
4
gagal dalam pertumbuhan. Vitamin ini dapat diperoleh dari susu, keju, hati,
daging, telur, ikan sayur – sayuran hijau, dan padi.
4) Vitamin B12 (sianokobalamin)
kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan anemia. Vitamin ini dapat
diperoleh dari daging organ, ikan telur, susu, dan keju.
5) Vitamin C (asam askornat)
kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan lamanya proses penyembuhan luka.
Vitamin ini dapat diperoleh dari tomat, semangka, kubis, dan sayur – sayuran
hijau.
6) Vitamin D,
berguna untuk mengatur penyerapan serta pengendapan kalsium dan fosfor
dengan mempengaruhi permeabilitas membran usus, juga mengatur kadar
alkalin fosfatase serum. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan gangguan
pertumbuhan dan osteomalasia. Vitamin ini dapat diperoleh dari susu, margarin,
minyak sayur, minyak ikan, sinar matahari, dan sumber ultaraviolet lain.
7) Vitamin E
berfungsi untuk meminimalkan oksidasi karoten, vitamin A, dan asam linoleat;
disamping menstabilkan membran sel. Apabila kekurangan vitamin ini dapat
menyebabkan hemolisis sel darah merah pada bayi prematur dan kehilangan
keutuhan sel syaraf. Vitamin E ini dapat diperoleh dari minyak, biji – bijian dan
kacang – kacangan.
8) Vitamin K
berfungsi untuk pembentukan protrombin, faktor koagulasi II, VII, IX, dan X
yang harus tersedia pada tubuh dalam jumlah yang cukup. Kekurangan vitamin
K dapat menyebabkan pendarahan dan metabolisme tulang yang tidak stabil.
Vitamin ini tersedia dalam sayur – sayuran hijau, daging, dan hati. (Pudjiadi,
2001).
7) Mineral
(1) Kalsium
Berguna untuk pengaturan struktur tulang dan gigi, kontraksi otot, iritabilitas
saraf, koagulasi darah, kerja jantung, dan produksi susu. Kalsium dapat diperoleh dari
susu, keju, sayur – sayuran hijau, kerang, dan lain – lain.
5
(2) Klorida
Berguna dalam pengaturan tekanan osmotik serta keseimbangan asam dan basa.
Klorida dapat diperoleh dari garam, daging, susu, dan telur.
(3) Kromium
Berguna untuk metabolisme glukosa dan metabolisme dalam insulin. Kromium
dapat diperoleh dari ragi.
(4) Tembaga
Berguna untuk produksi sel darah merah, pembentukan hemoglobin,
penyerapan besi, dan lain – lain. Tembaga dapat diperoleh dari hati, daging, ikan
padi, dan kacang – kacangan.
(5) Fluor
Berfungsi untuk pengaturan struktur gigi dan tulang sehingga jika kekurangan
fluor dapat menyebabkan karies gigi. Sumber fluor terdapat dalam air, makanan laut,
dan tumbuh – tumbuhan.
(6) Iodium
Kekurangan iodium dapat menyebabkan penyakit gondok. Iodium dapat
diperoleh dari garam.
(7) Zat besi
Merupakan mineral yang menjadi bagian dari struktur hemoglobin untuk
pengangkutan CO2 dan O2. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia dan
osteoporosis, sedangkan kelebihan zat besi menyebabkan sirosis, gastritis, dan
hemolisis. Zat besi dapat diperoleh dari hati, daging, kuning telur, sayur – sayuran
hijau, padi, dan tumbuh tumbuhan.
(8) Magnesium
Berguna dalam aktivasi enzim pada metabolisme karbohidrat dan sangat
penting dalam proses metabolisme. Kekurangan magnesium menyebabkan
hipokalsemia atau hipokalemia. Magnesium dapat diperoleh dari biji – bijian, kacang
kacangan, daging, dan susu.
(9) Mangan
Berfungsi dalam aktivasi enzim. Mangan dapat diperoleh dari kacang–
kacangan, padi, biji – bijian, dan sayur – sayuran hijau.
(10) Fosfor
6
1) Saluran Pencernaan
(1) Mulut
Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan terdiri atas dua bagian
luar yang sempit (vestibula), yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir, pipi dan bagian
dalam, yaitu rongga mulut. Di dalam mulut, makanan mengalami proses mekanis
melalui pengunyahan yang akan membuat makanan dapat hancur sampai merata,
7
dibantu oleh enzim amilase yang akan memecah amilum yang terkandung dalam
makanan menajdi maltosa. (AAA.Hidayat.2006;52).
2) Faring & Esofagus
Faring merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak di belakang hidung,
mulut, dan laring. Faring berbentuk kerucut dengan bagian terlebar di bagian atas
hingga vertebra servikal keenam. Faring langsung berhubungan dengan esofagus,
sebuah tabung yang memiliki otot dengan panjang kurang lebih 20 – 25 sentimeter
dan terletak di belakang trakea, di depan tulang punggung, kemudian masuk melalui
toraks menembus diafragma yang berhubungan langsung dengan abdomen serta
menyambung dengan lambung.
Esofagus merupakan bagian yang berfungsi menghantarkan makanan dari
faring menuju ke lambung. Esofagus berbentuk seperti silinder yang berongga dengan
panjang kurang lebih dua sentimeter dengan kedua ujungnya dilindungi oleh sfingter.
Dalam keadaan normal, sfingter bagian atas selalu tertutup, kecuali bila ada makanan
dilakukan dengan cara peristaltik, yaitu lingkaran serabut otot di depan makanan
mengendor dan yang di belakang makanan berkontraksi. (AAA.Hidayat.2006;52).
3) Lambung
Lambung merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri atas bagian atas
disebut fundus bagian utama, dan bagian bawah berbentuk horizontal (antrum
pilorik). Lambung berhubungan langsung dengan esofagus melalui orifisium atau
kardia dan dengan duodenum melalui orifisium pilorik. Lambung terletak di bawah
diafragma dan di depan pankreas, sedangkan limpa menempel pada sebelah kiri
fundus.
Lambung mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi sekresi dan pencernaan. Fungsi
motoris lambung adalah sebagai reservoir untuk menampung makanan samapi
dicerna sedikit demi sedikit dan sebagai pencampur adalah memecah makanan
menjadi partikel – partikel kecil yang dapat bercampur dengan asam lambung. Fungsi
sekresi dan pencernaan adalah mensekresi pepsin dan HCl yang akan memecah
protein menjadi pepton, amilase memecah amilum menjadi maltosa, lipase memecah
lemak menjadi asam lemak, dan gliserol membentuk sekresi gastrin, mensekresi
faktor intrinsik yang memungkinkan absorbsi vitamin B12 yaitu di ileum, dan
mensekresi mukus yang bersifat protektif. Makanan berada pada lambung selama 2 –
8
6 jam, kemudian bercampur dengan getah lambung (cairan asam bening tak
berwarna) yang mengandung 0,4% HCl untuk mengasamkan semua makanan serta
bekerja sebagai antiseptik dan desinfektan. Dalam getah lambung terdapat beberapa
enzim, diantaranya pepsin, dihasilkan oleh pepsinogen serta berfungsi mengubah
makanan menjadi bahan yang lebih mudah larut dan renin, berfungsi mengubah
makanan menjadi bahan yang lebih dari karsinogen yang dapat larut.
(AAA.Hidayat.2006;53).
4) Usus Halus
Usus halus merupakan tabung berlipat – lipat dengan panjang kurang lebih 2,5
meter dalam keadaan hidup. Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaiut duodenum
dengan panjang kurang lebih 25 cm, jejunum dengan panjang kurang lebih 2 m, dan
ileum dengan panjang kurang lebih 1 m atau 3/5 akhir dari usus. Lapisan dinding
dalam usus halus menyerupai beludru. Pada permukaan setiap vili terdapat tonjolan
yang menyerupai jari – jari, yang disebut mikrovili.
Fungsi usus halus pada umumnya adalah mencerna dan mengabsorbsi chime
dari lambung. Zat – zat makanan yang telah halus akan diabsorbsi di dalam usus
halus, yaitu pada duodenum, dan disini terjadi absorbsi besi, kalsium dengan bantuan
vitamin D. Vitamin A, D, E, dan K dengan bantuan empedu dan asam folat.
(AAA.Hidayat.2006;53).
5) Usus Besar
Usus besar atau juga disebut sebagi kolon merupakan sambungan dari usus
halus yang dimulai dari aktup ileokolik yang merupakan tempat lewatnya makanan.
Usus besar memilki panjang kurang lebih 1,5 meter. Kolon terbagi atas desenden,
sigmoid, dan berakhir di rektum yang panjangnya kira – kira 10 cm dari usus besar,
dimulai dari kolon sigmoideus dan berakhir pada saluran anal. Tempat kolon asenden
membentuk belokan tajam di abdomen atas bagian kanan disebut fleksura hepatis,
sedang tempat kolon transversum membentuk belokan tajam di abdomen atau bagian
kiri disebut fleksura lienalis.
Fungsi utama usus besar adalah mengabsorbsi air (kurang lebih 90%) elektrolit,
vitamin, dan sedikit glukosa. Kapasitas absorbsi air kurang lebih 5000 cc/hari. Flora
yang terdapat pada usus besar berfungsi untuk menyintesis vitamin K dan B serta
memungkinkan pembusukan sisa – sisa makanan. (AAA.Hidayat.2006;54).
9
6) Anus
7) Organ Asesoris
(1) Hati
Hati merupakan kelenjar tersbesar di dalam tubuh yang terletak di bagian paling
atas rongga abdomen, di sebelah kanan di bawah diafragma, dan memiliki berat
kurang lebih 1500 gram (kira – kira 2,5% orang dewasa).
Hati terdiri atas dua lobus, yaitu lobus kanan dan kiri yang dipisahkan oleh
ligamen falsiformis. Pada lobus kanan bagian belakang kantong empedu terdapat sel
yang bersifat fagositosis terhadap bakteri dan benda asing lain dalam darah. Fungsi
hati adalah menghasilkan cairan empedu, fagositosis bakteri, dan benda asing lainnya,
memproduksi sel darah merah dan menyimpan glikogen. (AAA.Hidayat.2006;56).
(2) Kantong Empedu
Kantung emepedu merupakan sebuah organ berbentuk seperti kantong yang
terletak di bawah kanan hati atau lekukan permukaan bawah hati sampai pinggiran
depan yang memiliki panjang 8 – 12 cm dan berkapasitas 40 – 60 cm2. Kantong
empedu memilki bagian fundus, leher, dan tiga pembungkus, yaitu sebelah luar
pembungkus peritoneal, sebelah tengah jaringan berotot tak bergaris, dan sebelah
dalam membran mukosa.
Fungsi kantong empedu adalah tempat menyimpan cairan empedu, memekatkan
cairan empedu yang berfungsi memberi pH sesuai dengan pH optimum enzim –
enzim pada usus halus, mengemulsi garam – garam empedu, mengemulasi lemak,
mengekskresi beberapa zat yang tak digunakan oleh tubuh, dan memberi warna pada
feses, yaitu kuning kehijau – hijauan (dihasilkan oleh pigmen empedu). Cairan
10
empedu mengandung air, garam, empedu, lemak, kolesterol, pigmen fosfolipid, dan
sedikit protein. (AAA.Hidayat.2006;55)
(3) Pankreas
Pankreas meupakan kelenjar yang strukturnya sama seperti kelenjar ludah dan
memilki panjang kurang lebih 15 cm. Pankreas terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian
kepala pankreas yang paling lebar, badan pankreas yang letaknya di belakang
lambung dan di depan vertebra lumbalis pertama, serta bagian ekor pankreas yang
merupakan bagian runcing di sebelah kiri dan menyentuh limpa.
Pankreas memilki dua fugsi, yaitu fungsi eksokrin yang dilaksanakan oleh sel
sekretori yang membentuk getah pankreas berisi enzim serta elektrolit dan fungsi
endokrin yang tersebar di antara alveoli pankreas. (AAA.Hidayat.2006;56).
1.1.3 Etiologi
Kelainan Nutrisi disebabkan oleh
1) Kekurangan Nutrisi
(1) Gangguan sistem pencernaan (misalnya :sakit gigi ,stomatis ,faringitis
,gastritis GERD,dll)
(2) Gangguan sistem endokrin (Hipertiroidisme,Diabetes Melitus
(3) Gangguan sistem Neurobehaiour (Kelemahan pada nervus vagus,Nervus
Glossus,Nervus Hipoglossus)
(4) Gangguan sistem muskuloskeletal (Trauma pada tulang dan otot
pencernaan seperti fraktur mandibularis ,dll)
(5) Proses penyakit (diare,kanker,tb typhoid aids,dll)
(6) Efek terapi (kemoterapi, radioterapi)
2) Kelebihan Nutrisi
(1) Gangguan sistem Endokrin (Hipotiroidisme)
(2) Gangguan sistem pola aktifitas dan olah raga ( makan berlebihan ,kurang
olah raga)
11
1.1.4 Klasifikasi
2) Tanda klinis :
(1) Berat badan 10-20% dibawah normal
(2) Tinggi badan dibawah ideal
(3) Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar.
(4) Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
(5) Adanya penurunan albumin serum
(6) Adanya penurunan transferin
3) Kemungkinan penyebab :
(7) Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat
penyakit infeksi atau kanker
(8) Disfagia karena adanya kelainan
(9) Penurunan absrobsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi laktosa.
(10) Nafsu makan menurun. (AAA.Hidayat. 2006; 67).
4) Tanda klinis :
(1) Berat badan lebih dari 10% berat ideal
(2) Obesitas (lebih dari 20% berat ideal).
(3) Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita
(4) Adanya jumlah asupan yang berlebihan
(5) Aktivitas menurun atau monoton.
5) Kemungkinan penyebab :
(6) Perubahan pola makan
(7) Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman. (AAA.Hidayat.2006; 67).
6) Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih
dari 20% berat badan normal. (AAA.Hidayat.2006; 68).
Perubahan pola makan normal yang mengakibatkan perubahan berat badan.
(Taylor, M, 2010; 235).
Munculnya resiko perubahan pola makan normal yang mengakibatkan
peningkatan berat badan (Taylor, M, 2010; 237).
7) Malnutrisi
Kurang nutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat
gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang
tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah
dengan asupan makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh,
adanya kelemahan otot, dan penurunan energi, pucat pada kulit, membrane mukosa ,
konjungtiva, dan lain – lain. (AAA.Hidayat.2006; 68).
8) Diabetes Melitus
Diabetes melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan
adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau
penggunaan karbohidrat secara berlebihan. (AAA.Hidayat.2006; 68).
9) Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai
masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas serta
asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan. (AAA.Hidayat.2006; 68).
13
Dehidrasi
1.1.6 Komplikasi
1) Malnutrisi
Kekurangan Zat makanan (nutrisi) ataupun kelebihan (nutrisi)
2) Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20%
berat badan normal. Status nutrisnya adalah melebihi kebutuhan metabolisme
karena kelebihan asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori.
3) Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah
pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas ,serta
asupan kalsium ,natrium, dan gaya hidup yang berlebuhan.
4) Penyakit jantung Koroner
Merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh adanya peningkatan
kolesterol darah dan merokok. Saat ini, gangguan ini sering dialami karena
adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat, oesitas ,dan lain- lain .
5) Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan yang disebabkan oleh pengonsumsian lemak
secara berlebihan
16
6) Anoreksia nervosa
Merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan berkepanjangan, ditandai
dengan adanya konstipasi ,pembengkakanbadan, nyeri abdomen, kedinginan,
letargi ,dan kelebihan energi.
4) Lemak
Lemak merupakan sumber energi paling besar 1g lemak akan menghasilkan 9
kkal.lipid adalah lemak yan dapat membeku pada suhu ruangan tertentu,dimana lipid
tersebut terdiri atas trigliserida dan asam lemak.
Kegiatan yang membutuhkan energi, antara lain :
(1) Pernapasan ,sirkulasi darah ,suhu tubuh dll
(2) Kegiatan mekanik oleh otot
(3) Aktivitas otak saraf
(4) Energi kimia untuk membangun jaringan enzim
(5) Sekresi cairan pencernaan
(6) Absorbsi zat –zat gizi disaluran pencernaan
(7) Pengeluaran hasil metabolisme
Faktor- faktor yang mempeharuhi kebutuhan energi :
(1) Basal metabolisme meningkat
(2) Aktivitas tubuh
(3) Faktor usia
(4) Suhu lingkungan
(5) Penyakit
5) Vitamin
Merupakan subtansi prganic dalam jumlah kecil pada makanan yang esensial
untuk metabolisme normal. Tubuh tidak mampu mensintesis vitamin dalam jumlah
yang dibutuhkan dan tergantung pada asupan diet.
6) Mineral
Mineral dikategorikan menjadi 2 :
(1) Macromineral, yaitu : seseorang memerlukan setiap harinya sejumlah lebih dari
100 mg.
Contohnya : kalsium, phospor ,sodium,potasium,magnesium ,klorida dan sulfur.
(2) Micromineral, yaitu : seseorang memerlukan setiap harinya sejumlah kyrang
lebih 100 mg
Contohnya : besi,seng,mangan, iodium,selinium,cobalt,kromium,tembaga dan
klorida.
19
waktu yang diperlukan untuk mencapai dari suatu proses NERM ke posisi
yang rileks, waktu bangun dapat dikaji pada saat pasien sebelum sakit dan pada saat
pasien sudah di rumah sakit
(3) masalah tidur
apa saja masalah-masalah tidur yang dialami oleh pasien pada saat sebelum
sakit dan pada saat sudah masuk di rumah sakit
(4) hal-hal yang mempermudah tidur
hal-hal yang dapat membuat pasien mudah untuk dapat tidur secara nyenyak
(5) hal-hal yang mempermudah pasien terbangun
hal-hal yang menyangkut masalah tidur yang menyebabkan pasien secara mudah
terbangun. (Stuart dan Sunden, 1995)
1.3.1.7 Pola Eliminasi
1) Buang Air Kecil
Berapa kali dalam sehari, adakah kelainan, berapa banyak, dibantu atau secara
mandiri
2) Buang Air Besar
Kerutinan dalam eliminasi alvi setiap harinya, bagaimanakah bentuk dari
BAB pasien (encer, keras, atau lunak)
berapakah jumlah dan apasajakah cairan yang bisa dikonsumsi oleh pasien
yang setiap harinya di rumah maupun dirumah sakit
8) waktu pemberian cairan
waktu yang di butuhkan pasien untuk mendapatkan asupan cairan
9) masalah makan dan minum
masalah-masalah yang dialami pasien saat akan ataupun setelah
mengkonsumsi makanan maupun minuman
Kebersihan Diri / Personal Hygiene
10) pemeliharaan badan
kebiasaan pasien dalam pemeliharaan badan setiap harinya mulai dari mandi,
keramas, membersihkan kuku dan lain-lain
11) pemeliharaan gigi dan mulut
rutinitas membersihkan gigi, berapa kali pasien menggosok gigi dalam sehari
12) pola kegiatan lain
kegiatan yang biasa dilakukan oleh pasien dalam pemeliharaan badan
Data Psikososial
13) pola komunikasi
pola komunikasi pasien dengan keluarga atau orang lain, orang yang paling dekat
dengan pasien
14) dampak di rawat di Rumah Sakit
dampak yang ditimbulkan dari perawatan di Rumah Sakit
1.3.1.8 Data Spiritual
1) ketaatan dalam beribadah
2) keyakinan terhadap sehat dan sakit
3) keyakinan terhadap penyembuhan
1.3.1.9 Pemeriksaan fisik
1) Keadaan Umum
Composmentis, somnolen, koma, delirum
3) Kesadaran
(1) Tanda-tanda vital
Ukuran dari beberapa criteria mulai dari tekanan darah, nadi, respirasi, dan suhu
(2) Pemeriksaan Kepala
22
28
DAFTAR PUSTAKA
Perry & Potter. 2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan
Praktik Vol. 1. Edisi 4.Jakarta:EGC