Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Metode pemenuhan kebutuhan nutrisi pada klien yang tidak bisa makan

melalui mulut, pasien tidak sadar, atau oleh karena suatu sebeb, maka dapat

dilakukan melalui nasogastric tube (NGT) atau nutrisi secara parentaral. Pada

bagian ini, akan dijelaskan mengenai pemenuhan nutrisi melalui pemasangan NGT.

Sedangakan pemenuhan nutrisi secara parenteral akan dibahas pada metode

pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit yaitu melalui metode perawat juga harus

mampu menghitung kebutuhan kalori pasien termasuk menghitung berat badan ideal

pasien. (Haroen, 2008)

Untuk memenuhi kebutuhan pasien, pengetahuan dan kemampuan perawat

dalam memasukan dan melakukan perawatan NGT adalah sangat dibutuhkan. Bagi

anak-anak,kebutuhan akan NGT disebabkan oleh beberapa kondisi seperti anomali

anatomi jalan makanan; oesophagus atau alat eliminasi, kelemahan reflek menelan,

distress pernafasan atau tidak sadarkan diri. Keselamatan adalah selalu menjadi

perhatian,dimana kerjasama perawat pasien dan keluarga sangat dibutuhkan dan

pada sebagian anak terkadang agak sedikit dipaksakan.

Sebagai perawat profesional,harus berhati-hati dalam melaksanakan tindakan

serta memperhatikan keunikan variasi di dalam melaksanakan tindakan secara aman

dan nyaman. (Wong W, 2000).

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan nutrisi ?

2. Apa yang dimaksud dengan pemberian nutrisi melalui NGT ?

3. Apa tujuan dari pemberian nutrisi melalui NGT ?

4. Apa prinsip dalam melakukan pemberian nutrisi melalui NGT?

5. Apa indikasi dan kontra indikasi pemberian nutrisi melalui NGT?

6. Bagaimana prosedur pemberian nutrisi melalui NGT ?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan penulisan laporan pendahuluan ini sebagai pembelajaran tentang

bagaimana proses pemberian nutrisi melalui NGT pada pasien secara benar

dan tepat sehingga tidak beresiko bagi pasien dan petugas kesehatan.

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan nutrisi.

b. Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud pemberian nutrisi melalui

NGT.

c. Mahasiswa dapat mengetahui apa tujuan dari pemberian nutrisi melalui

NGT.

d. Mahasiswa dapat mengetahui apa prinsip dalam melakukan pemberian

nutrisi melalui NGT.

e. Mahasiswa dapat mengetahui apa indikasi dan kontra indikasi pemberian

nutrisi melalui NGT.

f. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana prosedur pemberian nutrisi melalui

NGT.

2
D. Manfaat

Mahasiswa dapat memahami :

a. Pengertian nutrisi.

b. Pengertian pemberian nutrisi melalui NGT.

c. Tujuan dari pemberian nutrisi melalui NGT.

d. Prinsip dalam melakukan pemberian nutrisi melalui NGT.

e. Indikasi dan kontra indikasi pemberian nutrisi melalui NGT.

f. Prosedur pemberian nutrisi melalui NGT secara tepat, benar, aman dan tidak

beresiko.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar

1. Pengertian Nutrisi

Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan

fungsinya yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur

proses proses kehidupan (Soenarjo, 2000).

Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk

fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi

didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh.

Dalam penanganan penyakit, penggunaan nutrisi sebagai pengobatan

komplementer dapat membantu efektifitas dari pengobatan dan pada saat yang

bersamaan mengatasi efek samping dari pengobatan. Karena itu, nutrisi / gizi

sangat erat kaitannya dengan kesehatan yang optimal dan peningkatan kualitas

hidup.

Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam

makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh. Nutrient terdiri dari

beberapa, diantarannya:

a. Karbohidrat

Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon,

hidrogen dan oksigen. Karbohidrat dibagi atas :

1) Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul

tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa

4
berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa),

maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).

2) Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun

banyak molekul glukosa.

3) Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan,

tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan

kalori tetapi dapat meningkatkan volume feces.

Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup,

terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan

(misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi

pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur).

Kebutuhan karbohidrat  60-75% dari kebutuhan energi total.

b. Protein

Protein sangat penting untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan

tubuh. Beberapa sumber protein berkualitas tinggi adalah: ayam, ikan,

daging, babi, domba, kalkun, dan hati. Beberapa sumber protein nabati

adalah: kelompok kacang polong (misalnya buncis, kapri, dan kedelai),

kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini

berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein

akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-

asam amino yang kemudian akan diserap oleh usus. Fungsi protein :

1) Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme

yang normal dan proses  pengausan yang normal.

5
2) Protein menghasilkan jaringan baru.

3) Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan

fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.

4) Protein sebagai sumber energi.

Kebutuhan protein  10-15%  atau 0,8-1,0 g/kg BB dari kebutuhan energi

total.

c. Lemak

Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak

terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak. Kebutuhan lemak  

10-25% dari kebutuhan energi total. Fungsi lemak :

1) Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan

dengan memberikan 9 kal/gr.

2) Ikut serta membangun jaringan tubuh.

3) Perlindungan.

4) Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.

5) Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung

dan mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.

d. Vitamin

Vitamin adalah bahan organik yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh

dan berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.

Vitamin dibagi dalam dua kelas besar yaitu vitamin larut dalam air

(vitamin C, B1, B2, B6, B12) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin

A, D, E dan K).Berikut ini rincian dari beberapa vitamin dan penting:

1) Vitamin A

6
Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan

dalam proses kerja sel tulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin A

akan menderita rabun senja serta gangguan pertumbuhan. Mereka juga

rentan terhadap infeksi. Sumber vitamin A antara lain: telur, keju, dan

hati.

2) Vitamin B-kompleks

Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu

terbentuknya sel-sel otak bayi. Vitamin B1 dan niasin (salah satu anggota

B-kompleks) membantu sel tubuh menghasilkan energi. Vitamin B6

membantu tubuh melawan penyakit dan infeksi. B12 digunakan dalam

pembentukan sel darah merah. Kecukupan vitamin B-kompleks

membantu mencegah kelambatan pertumbuhan, anemia, gangguan

penglihatan, kerusakan syaraf, dan gangguan jantung. Makanan seperti

misalnya roti, padi-padian, dan hati banyak mengandung vitamin B-

kompleks. Setiap anggota vitamin B-kompleks bersumber dari makanan

tertentu misalnya: B1 dari kacang buncis dan daging babi; B12 dari

daging, ikan, telur, dan susu.

3) Vitamin C

Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk dan berbagai sayuran.

Mereka memerlukan vitamin C untuk membentuk beberapa zat kimia

dan menggerakkan zat kimia lain (salah satu anggota grup vitamin B,

misalnya) agar dapat digunakan tubuh. Vitamin C juga membantu

penyerapan zat besi. Mereka yang kekurangan vitamin C bisa menderita

kelemahan tulang, anemia, dan gangguan kesehatan lainnya.

7
4) Vitamin D

Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri vitamin D, bahkan

pada sejumlah anak, kebutuhan vitamin  ini sudah terpenuhi dengan

bantuan sinar matahari. Vitamin D sangat penting karena membantu

kalsium masuk ke tulang. Inilah sebabnya mengapa vitamin D kadang

ditambahkan ke dalam susu sapi (disebut susu yang telah “diperkaya”).

Sayangnya, banyak produk susu olahan yang digemari anak-anak justru

tidak diperkaya dengan vitamin D. Keju dan yogurt  kaya kalsium tetapi

tidak mengandung vitamin D. Makanan yang diperkaya vitamin D lebih

baik daripada suplemen vitamin. Anak-anak yang mengkonsumsi diet

rendah vitamin D bisa menderita ricketsia, suatu penyakit yang

melemahkan tulang atau menjadikan tulang cacat.

e. Mineral dan Air

Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian enzim,

dan sangat penting dalam pengendalian sistem cairan tubuh. Mineral

merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka.

Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis

sehingga harus disediakan lewat makanan. Tiga fungsi mineral :

1) Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.

2) Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi

cairan tubuh ; contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).

3) Bahan dasar enzim dan protein.

4) Kira-kira 6% tubuh manusia dewasa terbuat dari mineral.

8
5) Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh

tubuh manusia. Tubuh manusia terdiri dari atas 50%-70% air. Pada orang

dewasa asupan air berkisar antara 1200-1500cc per hari, namun

dianjurkan sebanyak 1900 cc sebagai batas optimum.

B. Pemberian Nutrisi Melalui NGT

1. Pengertian Pemberian Nutrisi Melalui NGT

Menurut Ellet (2004) memberikan nutrisi melalui Nasogastric Tube (NGT)

adalah “ Memberikan makan dalam bentuk cair dan minum melalui selang atau

pipa NGT kepada klien yang tidak mampu makan secara normal”.

2. Tujuan Pemberian Nutrisi Melalui NGT

Memberikan nutrisi melalui NGT bertujuan untuk memenuhi, memperbaiki, dan

mempertahankan kebutuhan nutrisi klien yang tidak mampu makan dan minum

secara normal. Sedangkan manfaatnya adalah untuk mempertahankan

metabolisme tubuh dan mempercepat penyembuhan.

3. Prinsip Pemberian Nutrisi Melalui NGT

a. Bersih
b. Makanan yang dapat diberikan adalah makanan cair dan makanan yang
berlendir halus.
c. Sebelum dan seduh makan dianjurkan untuk memberi air hangat terlebih
dahulu.
d. Pastikan tidak ada udara yang masuk ke dalam selang saat memberikan
makanan dan minuman.
e. Pastikan selang dalam keadaan tertutup selama tidak diberi makan.

9
4. Indikasi Pemberian Nutrisi Melalui NGT

Pasien yang mengalami gangguan pencernaan tepatnya pada gangguan reflek

menelan.

5. Kontra Indikasi Pemberian Nutrisi Melalui NGT

Pasien yang memungkinkan untuk diberi nutrisi secara peroral.

6. Prosedur Pemberian Nutrisi Melalui NGT

A. FASE PRA INTERAKSI


1 Verifikasi Data
2 Persiapan Alat :
a. Air matang
b. Makanan Cair/ obat
c. Corong
d. Spuit / 10 cc
e. Perlak atau pengalas
f. Bengkok
g. Sarung tangan bersih
h. Servet makan
B. FASE ORIENTASI
1 Memberi salam/menyapa klien
2 Memperkenalkan diri
3 Menjelaskan tujuan tindakan
4 Menjelaskan langkah prosedur
5 Menanyakan kesiapan pasien

C FASE KERJA
1 Petugas mencuci tangan
2 Menutup pintu dan tirai
3 Mengatur posisi pasien semifowler/ fowler jika tidak ada kontra indikasi
4 Memakai sarung tangan
5 Memasang pengalas diatas dada
6 Memastikan letak NGT dengan cara aspirsi isi lambung
7 Melepas tutup pia / klem sambil pipa dijepit dengan jari sehingga udara
tidak masuk melalui pipa ( tinggi ujung pipa dengan hidung pasien
kurang lebih 30cm )
8 Memasang corong pada pipa sambil pipa sambil pipa tetap dijepit Atau

menghubungkan ujung selang makanan cair dengan ujung selang NGT


9 Memasukan makanan cair, membuka jepitan meninggikan 30 cm , jepit
kembali sebelum cairan habs atau menggantungkan makann cair pada
infus dan mengatur keceptanny hingga dapat habis sekitar ½ jam
10 Memasukan air matang, membuka jepitan,tinggikan 30cm ,jepit kembali

10
sebeum cairan habis
11 Menutup ujung NGT dengan spuit atau klem
12 Melepas sarung tangan

D FASE TERMINASI
1 merapikan pasien
2 Melakukan evaluasi
3 Menyampaikan rencana tindak lanjut
4 Berpamitan
5 Membereskan alat
6 Mencuci tangan

E PENAMPILAN
1 Ketenangan
2 Melakukan komunikasi terapeutik selama tindakan
3 Ketelitian
4 Menjaga keamanan pasien
5 Menjaga keamanan petugas/perawat

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Memberi makan kepada pasien yang mengalami gangguan-gangguan

tertentu bisa dibantu oleh perawat, keluarga, atau kolaborasi antara keduanya.

Sebagai perawat yang membantu pasien dalam memenuhi nutrisinya,

kita juga perlu memperhatikan makanan yang diperlukan kepada pasien dengan

tujuan pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien dengan memberi makan pasien

tersebut yaitu semata-mata untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi

pasien dengan membangkitkan selera pasien yang tidak mandiri serta untuk

mempercepat proses penyembuhan yang dilakukan.

Membantu memberi makan pasien menggunakan NGT membutuhkan

ketelitian, pengetahuan, dan keterampilan yang memadahi karena disini

perawat dituntut untuk memberikan nutrisi kepada pasien agar pasien lebih

cepat dalam proses penyembuhan.

B. Saran

Semoga pembaca dapat memahami isi dari laporan pendahuluan NGT tersebut.

Dengan memahami laporan pendahuluan ini pembaca ataupun perawat

diharapkan dapat menerapkannya di rumah sakit.

12

Anda mungkin juga menyukai