1. PENGERTIAN EKLAMSIA
Eklampsia merupakan komplikasi kehamilan yang serius,dan dapat dikarakteristikan
dengan adanya kejang.Biasanya eklamsia merupakan lanjutan dari pre-eklamsia walaupun
kadang kadang tidak diketahui terlebih dahulu.Pengertian lain dari eklamsia adalah onset
baru hipertensi gestasi yang diikuti dengan kejang,dan kejang pada pre-eklamsia yang tidak
bisa dikaitkan oleh penyebab lain.Kejang pada pre-eklamsia tidak berhubungan dengan
kondisi otak dan biasanya terjadi setelah 20 minggu kehamilan.
2. ETIOLOGI
Eklamsia dapat terjadi apabila pre-eklamsia tidak ditangani,sehingga penyebab dari eklamsia
sama dengan penyebab pre-eklamsia.Ada beberapa faktor resiko predisposisi tertentu yang
dikenal,antara lain:
Status primigravida
Riwayat keluarga pre-eklamsia atau eklamsia
Pernah eklamsia atau pre-eklamsia
Suami baru
Usia ibu yang ekstrem (<20 tahun,>35 tahun)
Sejak awal menderita hipertensi vascular,penyakit ginjal atau autoimun
Diabetes melitus
Kehamilan ganda
3. PATOFISIOLOGI
Pada kehamilan normal,volume vascular dan cardiac output meningkat,meskipun
meningkat,tekanan darah tidak normal pada kehamilan normal.Hal ini mungkin disebabkan
oleh karena wanita hamil menjadi resisten terhadap efek kontriktor.Prostaglandin E
(PGE),dan endhotelium derived relaxing faktor.
5. KLASIFIKASI
Eklampsia menjadi 3 bagian berdasarkan waktu terjadinya eklampsia, yaitu :
Eklampsia gravidarum
Kejadian 50% sampai 60 %
Serangan terjadi dalam keadaan hamil
Eklampsia parturientum
Kejadian sekitar 30 % sampai 50 %
Saat sedang inpartum
Batas dengan eklampsia gravidarum sukar di tentukan terutama saat
mulai impartum
Eklampsia puerperium
Kejadian jarang 10 %
Terjadi serangan kejang atau koma seletah persalinan berakhir
6. KOMPLIKASI
Sulusio plasenta
Hipofibrinogenemia
Hemolisis
Perdarahan otak
Kelainan mata
Edeme paru-paru
Nekrosis hati
Kelainan ginjal
Prematuritas
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a) Pemeriksaan laboratorium
Albuminuria +2 atau +4
Proteinuria(5 g dalam urine 24 jam atau +3 atau lebih pada dipstick)
Nitrogen urea darah(BUN)kurang dari 10
Kreatinin serum meningkat
Krilens kreatinin 130-180
Trombositopenia(trombosit<100.000/mm)
AST meningkat
Hipofibrinagemia
Olygohydramnion:amniotec fluid index kurang lebih 50 mm
Asam urat:7mg/100ml
pH darah janin:<7,20
b) Pemeriksaan diagnostik
MRI:terlihat adanya ptekie/edeme
8. TERAPI OBAT
Hydralazine,labetol,dan nifedipine
Berfungsi untuk menurunkan tekanan darah hingga di bawah 160 mmHg
Magnesium sulfat
Berfungsi untuk menurunkan resiko berulang kejang pada ibu hamil yang
mengalami eklamsia,dan biasanya diberikan dalam bentuk larutan secara
intravena pemberian obat ini untk meredakan kejang umumnya dilakukan
selama 24-48 jam.
Diazepam,phenytoin,dan natrium amobarbital
9. PENATALAKSANAAN MEDIS
Penataksanaan eklamsi sama dengan pre-eklamsi berat dengan tujuan
menghentikan berulangnya serangan konvulsi dan mengakhiri kehamilan secepatnya
dengan cara yang aman setelah keadaan ibu mengizinkan.
Penderita eklamsia harus di rAwat inap di rumah sakit
Saat membawa ibu ke rumah sakit, berikan obat penenang untuk mencegah
kejang-kejang selama dalam perjalanan. Dalam hal ini dapat diberikan
pethidin 100 mg atau luminal 200mg atau morfin 10mg.
Tujuan perawatan di rumah sakit:
Menghentikan konvulsi
Mengurangi vaso spasmus
Meningkatkan diuresis
Mencegah infeksi
Memberikan pengobatan yang tepat dan cepat
Terminasi kehamilan dilakukan setelah 4 jam serangan kejang terakhir dengan
tidak memperhitungkan tuannya kehamilan.
10. PENGKAJIAN SISTEM
Data subjektif
Umur biasanya sering terjadi pada primigravida,<20 tahun atau>35
tahun
Riwayat kesehatan ibu sekarang
Riwayat ibu sebelumnya
Riwayat kehamilan
Pola nutrisi
Data objektif
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
Perkusi
Tanda tanda vital
Labolatorium
Berat badan
Tingkat kesadaran
USG
NST
11. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kekurangan volume cairan b.d kehilangan protein plasma
Penurunan curah jantung b.d hipovolemia
Resiko tinggi cidera b.d kejang tonik-klonik
Perubahan perfusi jaringan utero-placenta b.d vasospasme arterispiral
Perubahan rasa nyaman nyeri