ginjal.
Faktor resiko
Usia
GEJALA
SUBYEKTIF
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
FISIK
GEJALA SUBYEKTIF
sakit kepala
di daerah
frontal
Penglihatan
Skotoma
kabur
GEJALA
SUBYEKTI
F
Nyeri
Diplopia
epigastrium
Mual dan
muntah
PEMERIKSAAN FISIK
peningkatan tekanan
sistolik 30mmHg dan takikardia, takipneu,
diastolik 15 mmHg edema paru, perubahan
kesadaran, hipertensi
≥ 140/90mmHg ensefalopati,
preeklampsia ringan dan≥ hiperefleksia,sampai tanda-
160/110 mmHg pada tanda pendarahan otak
preeklampsia berat
LABORATORIUM
• Pada preeklampsia ringan kadarnya secara kuantitatif yaitu ≥ 300 mg
perliter dalam 24 jam atau secara kualitatif +1 sampai +2 pada urine
kateter atau midstream. Sementara pada preeklampsia berat kadanya
PEMERIKSA mencapai ≥ 500 mg perliter dalam 24 jam atau secara kualitatif ≥ +3.
AN URIN
mencegah terjadinya
preeklampsia berat atau
eklampsia,
mencegah perdarahan
intrakranial serta mencegah
gangguan fungsi organ vital
Preeklampsia Ringan
Istirahat merupakan terapi utama dalam penanganan preeklampsia ringan.
Diet diberikan cukup protein, rendah karbohidrat, lemak, garam secukupnya dan
roboransia prenatal.
Tidak diberikan obat-obat diuretik antihipertensi, dan sedative.
Dilakukan pemeriksaan laboratorium HB, hematokrit, fungsi hati, urin lengkap
dan fungsi ginjal.
Indikasi rawat inap
a) Bila tidak ada perbaikan : tekanan darah, kadar proteinuria selama 2
minggu.
Pada preeklampsia berat dapat terjadi edema paru akibat kardiogenik (payah
jantung ventrikel kiri akibat peningkatan afterload) atau non kardiogenik
(akibat kerusakan sel endotel pembuluh darah paru).
Janin
Adanya tanda-tanda fetal distress
Adanya tanda-tanda intra uterine growth restriction
Terjadinya oligohidramnion Laboratorik
Adanya tanda-tanda “sindroma HELLP” khususnya menurunnya trombosit
dengan cepat
Perawatan konservatif
(kehamilan tetap dipertahankan bersamaan dengan pemberian
medikamentosa)