Anda di halaman 1dari 15

CLINICAL SCIENCE SESSIONS

(CSS)
ULKUS KORNEA
O L E H : Y E S T I PA R A M I TA
NIM: G1A219001

P E M B I M B I N G : D R . V O N N A R I A S A R I , S P. M
PENDAHULUAN

• Kornea merupakan bagian anterior dari mata, yang merupakan bagian dari media refraksi
• Kornea juga berfungsi sebagai membran pelindung dan jendela yang dilalui berkas cahaya
menuju retina
• Kornea terdiri atas lima lapis yaitu epitel, membrane bowman, stroma, membran descemet, dan
endotel
• Ulkus kornea ditandai adanya infiltrat supuratif disertai defek kornea bergaung, diskontinuitas
jaringan kornea
ULKUS KORNEA
• Hilangnya sebagian permukaan
kornea akibat kematian jaringan
kornea, yang ditandai dengan
adanya infiltrat supuratif disertai
defek kornea bergaung, dan
diskontinuitas jaringan kornea
FAKTOR RISIKO

• Faktor Okular
– Trauma, infeksi, nutrisi, lensa kontak, defisiensi vitamin A, Compromised cornea
• Faktor Sistemik
– Diabetes mellitus, Stevens Johnson Syndrome, Blepharoconjunctivitis, Infeksi Gonococcal
dengan konjungtivitis, Immunocompromised status.
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
• Kornea avaskuler maka pertahanan pada waktu peradangan tidak segera datang Maka
badan kornea, wandering cell dan sel-sel lain yang terdapat dalam stroma kornea, segera
bekerja sebagai makrofag dilatasi pembuluh darah yang dilimbus baru terjadi infiltrasi
dari sel-sel mononuclear, sel plasma, leukosit polimorfonuklear (PMN) mengakibatkan
timbulnya infiltrat, yang tampak sebagai bercak berwarna kelabu
KLASIFIKASI
ULKUS KORNEA SENTRAL
• Ulkus Kornea Bakterialis
– Ulkus streptococcus : Khas sebagai ulkus yang menjalar dari
tepi kearah tengah kornea (serpinginous). Ulkus berwarna
kuning keabu – abuan berbentuk cakram dengan tepi ulkus
yang menggaung. Ulkus cepat menjalar kedalam dan
menyebabkan perforasi kornea.
– Ulkus Stafilococcus : Pada awal nya berupa ulkus yang
berwarna putikh kekuningan disertai infiltrate berbatas tegas
tepat dibawah defek epitel
– Ulkus Pseudomonas : Lesi pada ulkus ini dimulai dari daerah
sentral kornea. kadang bentuk ulkus ini seperti cincin.
hipopion yang banyak.
– Ulkus pneumokokus : Terlihat sebagai bentuk ulkus kornea
sentral yang dalam. Ulkus terlihat dengan infiltrate sel yang
penuh dan berwarna kekuning – kuningan
• ULKUS KORNEA FUNGI
– Mata dapat tidak memberikan gejala selama beberapa hari sampai beberapa minggu
– Pada permukaan lesi terlihat bercak putih dengan warna keabu–abuan yang agak kering
– Tepi lesi berbatas tegas irregular
– Tukak kadang- kadang dalam
• Ulkus Kornea Virus
– Ulkus Kornea Herpes Zoster :
• Biasanya diawali rasa sakit pada kulit.
• Gejala ini timbul 1 – 3 hari sebelum timbulnya gejala kulit.
• Pada mata ditemukan vesikel kulit dan edem palpebra, konjungtiva hiperemis, kornea keruh
akibat terdapatnya infiltrate subepitel dan stroma.
• Infiltrate dapat berbentuk dendrite
– Ulkus Kornea Herpes Simplek
• Infeksi Primer yang diberikan virus herpes simplek dapat terjadi tanpa gejala.
• Biasanya gejala dini dimulai dengan tanda injeksi siliar yang kuat
• sel dipermukaan epitel kornea disusul dengan bentuk dendrit atau bintang infiltrate
• . Terdapat pembesaran kelenjar preaurikel.
• ULKUS KORNEA PERIFER
– Ulkus Marginal :
• Bentuk ulkus marginal dapat simple atau cincin. Bentuk
simple berbentuk ulkus superficial yang berwarna abu – abu
dan terdapat pada infeksi stafilcoccus.
• toksik atau alergi dan gangguan sistemik pada influenza
disentri basilar gonokok arteritis nodosa
– Ulkus Mooren :
• ulkus yang berjalan progresif dari perifer kornea kearah
sentral
• Penyebabnya sampai sekarang belum diketahui
• Biasanya menyerang satu mata. Perasaan sakit sekali. Sering
menyerang seluruh permukaan kornea
– Ring Ulcer :
• Ring ulcer terlihat injeksi perikorneal sekitar limbus.
• kadang – kadang timbul perforasi
MANIFESTASI KLINIS
• Gejala Subjektif:
• Eritema pada kelopak mata dan
konjungtiva Gejala Objektif:
• Injeksi siliar
• Sekret mukopurulen
• Hilangnya sebagian jaringan kornea, dan
• Merasa ada benda asing di mata adanya infiltrat
• Hipopion
• Pandangan kabur
• Mata berair
• Bintik putih pada kornea, sesuai lokasi
ulkus
• Silau
• Nyeri
DIAGNOSIS
• Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan klinis
dengan menggunakan slit lamp dan pemeriksaan laboratorium
• Disamping itu perlu juga dilakukan pemeriksaan diagnostik seperti :
• Ketajaman penglihatan
• Tes refraksi
• Tes air mata
• Pemeriksaan slit-lamp
• Keratometri (pengukuran kornea)
• Respon reflek pupil
• Pewarnaan kornea dengan zat fluoresensi.
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa Penatalaksanaan bedah
• Antibiotik • Flap Konjungtiva
– Gentamisin dan cefotaksim • Flap Konjungtiva Indikasinya adalah situasi
dimana terapi medis
– Tobramycin (14 mg/ ml)
• kerusakan epitel berulang dan stroma
• Anti jamur ulserasi
– golongan Imidazole : topikal
amphotericin B 1, 2, 5 mg/ml, • Keratoplasti
Thiomerosal 10 mg/ml, Natamycin • Indikasi Dengan pengobatan tidak sembuh;
> 10 mg/ml • Terjadinya jaringan parut yang menganggu
• Anti Viral penglihatan;
– acyclovir • Kedalaman ulkus telah mengancam terjadinya
• Anti Acanthamoeba perfo-rasi
– Sulfas atropine
– Dekongestif
KOMPLIKASI

• Kornea perforasi dapat berlanjut menjadi endoptalmitis dan panopthalmitis


• Prolaps iris
• Sikatrik kornea
• Katarak
• Glaukoma
THANK YOU! ☺

Anda mungkin juga menyukai