Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat, karunia
serta kasih sayang-Nya berupa kesehatan jasmani dan rohani penulis dapat
menyelesaikan makalah "Neonatus Dengan Masalah Obstipasi" ini dengan sebaik
mungkin. Makalah Neonatus Dengan Masalah Obstipasi ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah
dengan dosen pengampu ibu Anik Sri Purwanti, S.ST., M.Keb. Prodi Sarjana Terapan
Kebidanan di Institut Teknologi Sains dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang. Selain
itu, penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada ibu Anik Sri Purwanti, S.ST., M.Keb. Selaku
dosen mata kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah,
dimana tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
tentang Neonatus Dengan Masalah Obstipasi.
Penulis menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna,oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun dari pembaca sangat dibutuhkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR..................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................5
1.3 Tujuan................................................................................................................................5
1.4 Manfaat..............................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................6
2.1 Pengertian Opstipasi...........................................................................................................6
2.2 Jenis – Jenis Obstipasi........................................................................................................7
2.3 Penyabab Terjadinya Obstipasi..........................................................................................7
2.4 Tanda dan Gejala................................................................................................................7
2.5 Patofisiologi dan Pathogenesis...........................................................................................8
2.6 Diagnosa Obstipasi.............................................................................................................9
2.7 Penanganan Obstipasi.......................................................................................................11
BAB III PENUTUP....................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................12
3.2 Saran.................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
Lebih dari 90% bayi baru lahir mengeluarkan mekonium dalam 24 jam
pertama, sedangkan sisanya akan mengeluarkan mekonium dalam 36 jam
pertama kelahiran, jika hal ini tidak terjadi, di maka harus dipikirkan Adanya
kemungkinan obstipasi. tetapi diingat bahwa ketidakteraturan defekasi
bukanlah suatu obstipasi. bayi yang menyusu pada ibunya dapat terjadi
obstipasi Tanpa defect Sasi selama 5-7 hari dan tidak menunjukkan adanya
gangguan yang kemudian akan mengeluarkan tinta dalam jumlah yang banyak
ketika defekasi.
Menurut data WHO, keluhan obstipasi dapat terjadi pada segala usia dari bayi
sampai orang tua. pada bayi angka kejadian ini bisa mencapai 30-40% yang dapat
mengalami masalah dengan keluhan obstipasi ini. Di Indonesia sendiri angka
insidennya belum ada yang menjelaskan secara nominal tanpa melihat etiologinya,
sedangkan berdasarkan etiologi obstipasi parsial didapatkan 10-15% dari seluruh
kejadian obstipasi. angka kejadian obstipasi pada bayi berdasarkan penyebabnya
memiliki frekuensi yang berbeda-beda berdasarkan keadaan yang mendasarinya.
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah:
a. Untuk mengetahui pengertian Obstipasi pada neonatus
b. Untuk mengetahui Jenis-jenis Obstipasi
c. Untuk mengetahui penyebab dari Obstipasi
d. Untuk mengetahui Tanda dan Gejala pada Obstipasi
e. Untuk mengetahui Patofisiologi dan Pathogenesis dari Obstipasi
f. Untuk mengetahui Diagnosa dan Penanganan dari Obstipasi
g. Memenuhi tugas kelompok mata kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus,
Bayi,Balita dan Anak Prasekolah.
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan ini antara lain:
Mengetahui dan memahami Pengertian dari obstipasi neonatus
Mengetahui penyebab dan jenis dari Obstipasi
Mengetahui diagnosa dari Obstipasi Neonatus
Mengetahui dan memahami keterkaitan cara penanganan Obstipasi
BAB II
PEMBAHASAN
Secara umum, obstipasi adalah pengeluaran mekonium tidak terjadi pada 24 jam
pertama sesudah kelahiran atau kesulitan atau keterlambatan pada faeces yang
menyangkut konsistensi faeces dan frekuensi berhajat. Sedangkan pada neonatus
lanjut didefinisikan sebagai tidak adanya pengeluaran feses selama 3 hari/lebih.
Ada beberapa variasi pada kebiasaan buang air besar yang normal. Lebih dari
90% bayi baru lahir akan mengeluarkan mekonium dalam 24 jam pertama,
sedangkan sisanya akan mengeluarkan mekonium dalam 36 jam pertama kelahiran.
Jika hal ini tidah terjadi, maka harus dipikirkan adanya obstipasi. Akan tetapi, harus
diingat bahwa ketidakteraturan defekasi bukanlah suatu obstipasi karena pada bayi
yang menyusu dapat terjadi keadaan tanpa defekasi selama 5-7 hari dan tidak
menunjukkan adanya gangguan feses karena feses akan dikeluarkan dalam jumlah
yang banyak sewaktu defekasi. Hal ini masih dikatakan normal. Menurut data
WHO, keluhan obstipasi dapat terjadi pada segala usia dari bayi sampai orang tua.
pada bayi angka kejadian ini bisa mencapai 30-40% yang dapat mengalami masalah
dengan keluhan obstipasi ini. Di Indonesia sendiri angka insidennya belum ada
yang menjelaskan secara nominal tanpa melihat etiologinya, sedangkan
berdasarkan etiologi obstipasi parsial didapatkan 10-15% dari seluruh kejadian
obstipasi. angka kejadian obstipasi pada bayi berdasarkan penyebabnya memiliki
frekuensi yang berbeda-beda berdasarkan keadaan yang mendasarinya.
2.2 Jenis – Jenis Obstipasi
1. Obstipasi Total
Memiliki ciri khas tidak keluarnya feses atau flatus dan pada pemeriksaan colok
dubur didapat rectum yang kosong, kecuali jika obstruksi terdapat pada rectum.
2. Obstipasi Parsial
Memiliki ciri pasien tidak dapat buang air besar selama beberapa hari, tetapi
kemudian dapat mengeluarkan feses disertai gas. Keadaan obstruksi parsial
kurang darurat dari pada obstruksi total.
Penyaluran makanan yang kurang baik, misalnya masukan makanan bayi muda
kurang mengandung air / gula, sedangkan pada bayi usia lebih tua biasanya karena
makanan yang kurang mengandung polisakarida atau serat. Kemungkinan adanya
gangguan pada usus seperti pada penyakit Hirschpung yang berarti usus tidak
melakukan gerakan peristaltik.
a. Pada neonatus jika tidak mengeluarkan mekonium dalam 36 jam pertama, pada
bayi jika tidak mengeluarkan feses selama 3 hari atau lebih.
e. Kadang-kadang muntah.
Proses dapat terjadi bila menurun peristaltik usus. Hal tersebut menyebabkan
sisa metabolisme berjalan lambat yang kemungkinan akan terjadi penyerapan air
yang berlebihan.Bahan makanan berserat sangat dibutuhkan untuk merangsang
peristaltik usus dan pergerakan normal dari metabolisme dalam saluran cerna
menuju ke saluran yang lebih besar. Sumbatan pada usus dapat juga menyebabkab
obstipasi.
1. Anamnesis
Dicari juga apakah ada kelainan usus sebelumnya, nyeri pada perut, dan
masalah sistemik lain yang penting, sebagai contoh riwayat adanya penurunan
berat badan yang kronis dan feses yang bercampur darah kemungkinan akibat
obstruksi neoplasma.
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan penunjang
4. Pencitraan
5. Pemeriksaan Laboratorium
4. Usahakan diet pada ibu dan bayi yang cukup mengandung makanan yang
banyak serat, buah-buahan dan sayur-sayuran.
6. Pada obstruksi parsial, dapat diberikan makanan cair dan obat-obat oral.
9. Bila diduga terdapat penyakit hirscprung dapat dilakukan tes tekanan usus.
10. Bayi kurang dari dua bulan yang menerima susu formula atau ASI yang
memadai bisa diberi 1 sendok teh sirup jagung ringan pada botol pagi dan
malam hari.
11. Apel atau jus prem efektif bagi bayi antara 2 bulan dan 4 bulan.
12. Bayi antara 4 bulan dan 1 tahun dapat sembuh dengan sereal serat tinggi atau jus
aprikot,buah prem kering atau prem.
13. Anak usia lebih dari 1 tahun sebaiknya diberi makan serat tinggi seperti buah-
buahan,kacang polong,sereal,keripik graham,buncis dan bayam.
15. Operasi
3.1 Kesimpulan
Obstipasi merupakan penyakit yang disebabkan oleh terhalangnya gerakan feses
dalam usus. Obstipasi berbeda dengan konstipasi meski keduanya agak mirip. Obstipasi
terbagi dua macam yaitu opstipasi total dan opstipasi parsial.
3.2 Saran
Untuk saran kami serahkan kepada Ibu Dosen. Selebihnya, kami sebagai mahasiswa
bila ada kekurangan dalam penulisan makalah, mohon bimbingannya. Karena kami
manusia biasa tidak luput dari kesalahan, dengan kesalahan tersebut kami jadikan
pedoman atau pembelajaran untuk kedepannya
DAFTAR PUSTAKA