Anda di halaman 1dari 42

Kelainan letak janin

DEFINISI

PRESENTASI
LETAK JANIN
Presentasi digunakan untuk
Letak janin adalah bagaimana sumbu
menentukan bagian janin yang ada
janin berada terhadap sumbu ibu,
di bagian bawah rahim yang
misalnya letak lintang di mana sumbu
dijumpai pada palpasi atau pada
janin tegak lurus pada sumbu ibu,
pemeriksaan dalam. Misalnya
letak membujur dimana sumbu janin
presentasi kepala, presentasi
sejajar dengan sumbu ibu, seperti
bokong, presentasi bahu, dan lain-
letak kepala atau letak sungsang.
lain.

POSISI
Posisi merupakan indikator untuk menetapkan arah bagian
terbawah janin apakah sebelah kanan, kiri, depan, atau belakang
terhadap sumbu ibu (maternal pelvis).
KELAINAN PADA LETAK JANIN

LETAK SUNGSANG LETAK LINTANG


LETAK SUNGSANG

Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak


memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada
di bagian bawah kavum uteri.

KLASIFIKASI

Letak bokong (Frank


Breech)
Letak sungsang sempurna Letak sungsang tidak
(Complete Breech) sempurna (Incomplete Breech)
ETIOLOGI
1. Fiksasi kepala pada pintu atas panggul tidak baik atau tidak ada, misalnya pada
panggul sempit, hidrosefalus, anensefali, plasenta previa, tumor pelvis, dan lain-
lain
2. Janin mudah bergerak, seperti pada hidramnion, multipara, janin kecil
(prematur)
3. Kelainan uterus, seperti uterus arkuatus, bikornis, mioma uteri
4. Idiopatik
Tanda dan Gejala
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan USG:
untuk konfirmasi letak janin, bila pemeriksaan fisik belum jelas, me
nentukan letak  plasenta, menentukan kemungkinan cacat bawaan.

Pada foto rontgen (bila perlu):
untuk menentukan posisi tungkai bawah, konfirmasi
letak janin, serta fleksi kepala,menentukan kelainan bawaan anak
Diagnosis
1. Anamnesis 
ibu hamil akan merasakan perut terasa penuh bagian atas 
gerakan anak lebih banyak dibagian bawah rahim. 
Riwayat kehamilan diketahui pernah melahirkan sungsang. 
2. Pemeriksaan Fisik
pemeriksaan fisik Leopold
3. Pemeriksaan Penunjang
USG dan rontgent 
Persalinan
PROGNOSIS PENANGANAN
Bagi ibu: Sikap sewaktu hamil
Kemungkinan robekan pada Karena kita tahu bahwa prognosa
perineum lebih besar, juga karena bagi anak tidak begitu baik, maka
dilakukan tindakan, selain itu usahakan merubah letak janin
ketuban lebih cepat pecah dan dengan VERSI LUAR.
partus lebih lama, mengakibatkan
mudahnya terjadi infeksi.
Bagi anak:
Prognosa tidak begitu baik,
karena adanya gangguan
peredaran darah plasenta setelah
bokong lahir dan juga setelah
perut lahir, tali pusat terjepit
antara kepala dan panggul, anak
bisa menderita asfiksia.
Komplikasi
LETAK LINTANG
Letak lintang ialah suatu keadaan dimana janin melintang di dalam uterus
dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong berada pada sisi yang
lain. Punggung janin dapat berada di depan (dorsoanterior), di belakang
(dorsoposterior), di atas (dorsosuperior)

ETIOLOGI
1. Fiksasi kepala tidak ada, karena panggul sempit, hidrosefalus,
anensefalus, plasenta previa, dan tumor-tumor pelvis.
2. Janin sudah bergerak pada hidramion, multiparitas, anak kecil, atau
sudah mati.
3. Gemeli (kehamilan ganda)
4. Kelainan uterus, seperti arkuatus,bikornus atau septum
5. Lumbar skoliosis
Diagnosis
Inspeksi
Uterus tampak lebih lebar dan fundus uteri lebih rendah tidak sesuai dengan
umur kehamilannya.

Palpasi
Px luar:
fundus uteri kosong, kepala janin berada di samping, dan di atas simfisis juga
kosong, kecuali bila bahu turun ke dalam panggul.
Px dalam:
Teraba bahu dan ketiak yang bisa menutup ke kanan atau ke kiri, bila kepala
terletak di kiri, ketiak menutup ke kiri.
Letak punggung ditentukan dengan adanya scapula.
Letak dada dengan klavikula.

Auskultasi
Denyut jantung janin ditemukan di sekitar umbilikus.
MEKANISME PERSALINAN

Menurut DENMAN
Bahu tertahan pada simfisis dan Menurut DOUGLAS
dengan fleksi kuat di bagian bawah Bahu masuk ke dalam rongga
tulang belakang, badan bagian bawah, panggul, kemudian dilewati
bokong dan kaki turun di rongga oleh bokong dan kaki, sehingga
panggul dan lahir, kemudian disusul bahu, bokong dan kaki lahir,
badan bagian atas dan kepala. selanjutnya disusul oleh
lahirnya kepala.
PROGNOSIS PENANGANAN

Bagi ibu
Bahaya yang mengancam adalah Sewaktu hamil
ruptur uteri, baik spontan atau Usahakan jadi letak membujur
sewaktu versi dan ekstraksi. Partus (kepala atau bokong) dengan
lama, ketuban pecah dini dengan melakukan versi luar pada primi
demikian mudah dapat infeksi dengan usia kehamilan 34 minggu,
intrapartum. atau multi pada kehamilan 36
Bagi janin minggu.
Angka kematian tinggi (25-40%), Sewaktu partus
yang dapat disebabkan oleh: Janin dapat dilahirkan dengan cara
1) Prolapsus funiculi pervaginam, yaitu dengan versi dan
2) Trauma partus ekstraksi, atau embriotomi bila
3) Hipoksia karena kontraksi janin sudah meninggal; atau
uterus terus menerus perabdominan: seksio sesarea.
4) Ketuban pecah dini
Presentasi Puncak kepala
Presentasi puncak kepala disebut juga
presentasi sinput terjadi bila derajat deflexinya
ringan, sehingga ubun-ubun besar merupakan
bagian terendah. Pada presentasi puncak
kepala lingkar kepala yang melalui jalan lahir
adalah sirkumfrensia fronto oxipito dengan
titik perputaran yang berada di bawah simfisis
adalah glabella.
Diagnosis:
• Sumbu panjang janin sejajar dengan sumbu panjang ibu
• Di atas panggul teraba kepala
• Punggung terdapat pada satu sisi, bagian-bagian kecil
terdapat pada sisi yang berlawanan.
• Di fundus uteri teraba bokong.
• DJJ terdengar paling keras dikuadran bawah perut ibu,
pada sisi yang sama dengan punggung janin.
• Sutura sagitalis umumnya teraba pada diameter
transversa panggul
• Kedua ubun-ubun sama-sama dengan mudah dapat
diraba dan dikenal.keduannya sama tinggi didalam
panggul.
Etiologi :
1. Kelainan panggul
2. Kepala berbentuk bulat
3. Anak kecil/mati
4. Kerusakan dasar panggul
Komplikasi
• Ibu :
Robekan jalan lahir yang lebih luas
• Anak:
Karena partus lama dan molase hebat
sehingga mortalitas anak agak tinggi
Penanganan
• Usahakan lahir pervaginam karena kira-kira
75 % bisa lahir spontan
• Bila ada indikasi ditolong dengan
vakum/forsep biasanya anak yang lahir di
dapati caput daerah Ubun-ubun besar
Presentasi Dahi
Presentasi dahi adalah posisi kepala
antara flexi dan deflexi, sehingga dahi
merupakan bagian terendah. Posisi ini
biasanya akan berubah menjadi letak
muka/letak belakang kepala.
Kepala memasuki panggul dengan dahi
melintang/miring pada waktu putar
paksi dalam, dahi memutar kedepan
depan dan berada di bawah arkus pubis,
kemudian terjadi flexi sehingga belakang
kepala terlahir melewati perinerum lalu
terjadi deflexi sehingga lahirlah dagu.
Diagnosa
• Pemeriksaan abdominal: kepala janin lebih
separuhnya di atas pelvis, denyut jantung
janin sepihak dengan bagian kecil
• Pemeriksaan vaginal: oksiput lebih tinggi dari
sinsiput, teraba fontanella anterior dan orbita,
bagian kepala masuk pintu atas panggul (PAP)
adalah antara tulang orbita dan daerah ubun-
ubun besar. Ini adalah diameter yang PALING
besar, sehingga sulit lahir pervaginam
Etiologi :
1. Panggul sempit
2. Janin besar
3. Multiparitas
4. Kelainan janin
Ex : anansefalus
Komplikasi
• Ibu :Partus lama dan lebih sulit, bisa terjadi
robekan yang hebat dan ruptur uteri
• Anak: Mortalitas (jumlah kematian) janin
tinggi
Penanganan
Presentasi dahi dengan ukuran panggul dan
janin yang normal, tidak dapat lahir spontan
pervaginam, jadi lakukan SC (janin hidup).
Janin mati pembukaan  SC, pembukaan
lengkap Kraniotomi.
Presentasi Occipito posterior
Pada persalinan presentasi belakang kepala, kepala
janin turun melalui PAP dengan sutura sagitalis
melintang/miring, sehingga ubun-ubun kecil dapat
berada di kiri melintang, kanan melintang, kiri
depan, kanan depan, kiri belakang/kanan belakang.
Dalam keadaan flexi bagian kepala yang pertama
mencapai dasar panggul adalah Occiput. Occiput
akan memutar kedepan karena dasar panggul dan
muculus levator aninya mementuk ruangan yang
lebih sesuai dengan occiput.
Diagnosis
• Pemeriksaan abdomen
Bagian bawah perut mendatar, ekstremitas janin
teraba anterior
• Auskultasi
DJJ terdengar disamping
• Pemeriksaan vagina
Fontanella posterior dekat sakrum, fontanella
anterior dengan mudah teraba jika kepala dalam
keadaan defleksi.
Etiologi
a. Sering dijumpai pada panggul anthropoid,
android dan kesempitan midpelvis.
b. Letak punggung janin dorsoposterior
c. Putar paksi salah satu tidak berlangsung pada:
1)  Perut gantung
2)   Janin kecil atau janin mati
3)   Arkus pubis sangat luas
4)  Panggul sempit
Penanganan
• Lakukan pengawasan dengan seksama dengan harapan dapat lahir
sontan pervaginam
• Tindakan baru dilakukan jika kalla II terlalu lama/ada tanda-tanda
bahaya terhadap janin
• Pada persalinan dapat terjadi robekan perenium yang teratur atau
extensi dari episiotomi
• Periksa ketuban. Bila intake, pecahkan ketuban
• Bila pesisi kepala > 3/5 diatas PAP atau diatas 2 maka SC
• Bila pembukaan serviks belum lengkap dan tidak ada tanda
obstruksi, beri oksitosin drip
• Bila pembukaan lengkap dan tidak ada kemajuan pada fase
pengeluaran, ulangi apakah ada obstruksi. Bila tidak ada tanda
obstruksi oksitosin drip
• Bila ada tanda obstruksi/gawat janin maka SC
Presentasi muka
Disebabkan oleh
terjadinya ekstensi
yang penuh dari
kepala janin.
Yang teraba muka
bayi = mulut, hidung,
dan pipi
Etiologi
• Panggul sempit
• Janin besar
• Kematian intrauterine
• Multiparitas
• Perut gantung
• Janin ansefalus dan tumor di leher bagian depan
Dagu merupakan titik acuan dari posisi kepala, sehingga
ada presentasi muka dagu anterior dan     postorior.
• Presentasi muka dagu anterior posisi muka fleksi
• Presentasi muka dagu posterior posisi muka defleksi max
Diagnosis
1. Tubuh janin dalam keadaan fleksi, sehingga pada
pemeriksaan luar dada akan teraba punggung.
2. bagian kepala menonjol yaitu belakang kepala
berada di sebelah yang berlawanan dengan
letak dada.
3. Didaerah itu juga dapat diraba bagian-bagian
kecil janin dan DJJ lebih jelas.
4. Periksa dalam meraba dagu, mulut, hidung,
pinggir orbita.
Penanganan
 Dagu Anterior
a. Bila pembukaan lengkap
• Lahirkan dengan persalinan spontan pervaginam
• Bila kemajuan persalinan lambat lakukan disitoksin drip
• Bila kurang lancar, lakukan forseps
b. Bila pembukaan belum lengkap
Tidak didapatkan tanda obtuksi, lakukan oksitosin drip. Lakukan evaluasi
persalinan sama dengan   persalinan vertekx
 Dagu Posterior
a. Bila pembukaan lengkap maka SC
b. Bila pembukaan belum  lengkap, lakukan penilaian penurunan rotasi, dan
kemajuan persalinan,     jika macet maka SC
c. Jika janin mati maka Kraniotomi
 
PRESENTASI MAJEMUK
Adalah bila ada satu
atau lebih anggota
badan menumbung
bersama dengan kepala
atau bokong, keduanya
bersama-sama masuk
ke dalam panggul.
Etiologi
• prematuritas,
• multiparitas,
• panggul sempit,
• kehamilan ganda, atau
• pecahnya selaput ketuban dengan bagian
terendah janin yang masih tinggi.
Diagnosis
Kemungkinan adanya presentasi majemuk dapat
dipikirkan apabila terjadi kelambatan kemajuan persalinan
pada fase aktif, bagian terendah janin tidak dapat masuk
panggul terutama setelah terjadi pecah ketuban.
Diagnosis presentasi majemuk dibuat melalui periksa
dalam vagina. Apabila pada presentasi kepala teraba juga
tangan/lengan/kaki atau apabila pada presentasi bokong
teraba juga tangan/lengan, maka diagnosis presentasi
majemuk dapat ditegakkan. Kesulitan menegakkan
diagnosis tersebut oleh karena seringkali terjadi koreksi
spontan terutama pda derajat ringan prolaps ekstremitas.
Penanganan
a. Tatalaksana Umum
• Persalinan spontan hanya bisa terjadi jika janin sangat
kecil/mati dan maserasi.
b. Tatalaksana Khusus
• Coba reposisi:
– Ibu diletakkan dalam posisi Trendelenburg (knee-chest
position).
– Dorong tangan ke atas luar dari simfisispubis dan
pertahankan di sana sampai timbul kontraksi sehingga
kepala turun ke rongga panggul.
– Lanjutkan penatalaksanaan persalinan normal.
– Jika prosedur gagal/terjadi prolapsus tali pusat, lakukan
seksio sesarea.
PRESENTASI BOKONG (SUNGSANG)
Diagnosis
a. Palpasi: pemeriksaan Leopold di bagian bawah teraba bagian yang
kurang keras dan kurang bundar (bokong), sementara di fundus teraba
bagian yang keras, bundar dan melenting (kepala), dan punggung teraba
dikiri atau kanan.
b.  Auskultasi: DJJ (denyut jantung janin) paling jelas terdengar pada
tempat yang lebih tinggi dari pusat.
c. Pemeriksaan foto rontgen, USG, dan Foto Sinar -X : bayangan kepala di
fundus
d.  Pemeriksaan dalam: Dapat diraba os sakrum, tuber ischii, dan anus,
kadang – kadang kaki (pada letak kaki). Bedakan antara : 
• Lubang kecil – Mengisap
•  Tulang (-) - Rahang Mulut
•  Isap (-) Anus – Lidah
•  Mekoneum (+)
• Tumit - Jari panjang
• Sudut 90 derajat Kaki - Tidak rata Tangan siku 
• Rata jari – jari - Patella (-)
• Patella Lutut
•  Poplitea
• Komplikasi Persalinan Sungsang Pervaginam

• a.    Komplikasi ibu
– Perdarahan
– Trauma jalan lahir
– Infeksi
• b.    Komplikasi anak

• 1)    Sufokasi / aspirasi :
• Bila sebagian besar tubuh janin sudah lahir, terjadi pengecilan rongga uterus yang menyebabkan gangguan sirkulasi dan menimbulkan anoksia. Keadaan ini merangsang
janin untuk bernafas dalam jalan lahir sehingga menyebabkan terjadinya aspirasi.
• 2)    Asfiksia :
• Selain hal diatas, anoksia juga disebabkan oleh terjepitnya talipusat pada fase cepat
• 3)    Trauma intrakranial:
• Terjadi sebagai akibat :
• ·      Panggul sempit
• ·      Dilatasi servik belum maksimal (after coming head)
• ·      Persalinan kepala terlalu cepat (fase lambat kedua terlalu cepat)
• 4)    Fraktura / dislokasi:
• Terjadi akibat persalinan sungsang secara operatif
• ·      Fraktura tulang kepala
• ·      Fraktura humerus
• ·      Fraktura klavikula
• ·      Fraktura femur
• ·      Dislokasi bahu
• 5)    Paralisa nervus brachialis yang menyebabkan paralisa lengan terjadi akibat tekanan pada pleksus brachialis oleh jari-jari penolong saat melakukan traksi dan juga akibat
regangan pada leher saat membebaskan lengan.

Anda mungkin juga menyukai