Anda di halaman 1dari 6

Gambar 41.

Leukoma kornea dengan nevakularisasi

Ulkus Ateromatosis
Ulkus ateromatosis adalah ulkus yang terjadi pada jaringan parut
kornea. Jaringan parut kornea atau sikatriks pada kornea sangat rentan
terhadap serangan infeksi. Ulkus ateromatosis berkembang secara cepat ke
segala arah. Pada ulkus ateromatosis sering terjadi perforasi dan diikuti
panoftalmitis.
Keratoplasti merupakan tindakan yang tepat bila mata dan pengliha-
tan masih dapat diselamatkan.

Glaukoma akut
Mata merah dengan penglihatan turun mendadak merupakan
Glaukoma sudut tertutup akut.
Glaukoma sudut tertutup akut ditandai dengan tekanan intraokular
yang meningkat secara mendadak, dan terjadi pada usia lebih dari 40
tahun dengan sudut bilik mata sempit.
Cairan mata yang berada di belakang iris tidak dapat mengalir melalui
pupil sehingga mendorong iris ke depan, mencegah keluarnya cairan mata
melalui sudut bilik mata (mekanisme blokade pupil).
Pada glaukoma primer sudut tertutup akut terdapat anamnesa yang
khas sekali berupa nyeri pada mata yang mendapat serangan yang ber-
langsung beberapa jam dan hilang setelah tidur sebentar. Melihat pelangi
(halo)sekitar lampu dan keadaan ini merupakan stadium prodromal.
Terdapat gejala gastrointestinal berupa enek dan muntah yang
kadang-kadang mengaburkan gejala daripada serangan glaukoma akut.
Serangan glaukoma akut yang terjadi secara tibatiba dengan rasa
sakit hebat dimata dan di kepala, perasaan mual dengan muntah,
bradikardia akibat refleks okulokardiak, mata menunjukkan tanda-tanda

169
kongestif (peradangan) dengan kelopak mata bengkak, mata merah,
tekanan bola mata sangat tinggi yang mengakibatkan pupil lebar, kornea
suram dan edem, iris sembab meradang, papil saraf optik hiperemis, edem
dan lapang pandangan menciut berat. lris bengkak dengan atrofi dan
sinekia posterior dan lensa menjadi keruh (katarak Vogt - katarak pungtata
disiminata subkapsular anterior). Pemeriksaan funduskopi sukar karena
kekeruhan media penglihatan. Tajam penglihatan sangat menurun dan
pasien terlihat sakit yang berat.
Gejala spesifik seperti di atas tidak selalu terjadi pada mata dengan
glaukoma akut. Kadang-kadang riwayat mata sakit disertai penglihatan
yang menurun sudah dapat dicurigai telah terjadinya serangan glaukoma
akut. Glaukoma primer Sudut Tertutup Akut bila tidak diobati dapat
menjadi kronis.
Tekanan bola mata antara dua serangan dapat normal sama sekali.
Biasanya serangan ini di provokasi oleh lebarnya pupil (tempat gelap).
Pada mata sudut sempit harus waspada terhadap kemungkinan serangan
pada pupil yang dapat lebar, dapat terjadi bilateral.
Mata yang lain diserang 2-5 tahun kemudian. Sesudah beberapa
kali serangan atau berlangsung lama maka terjadi perlengketan antara
pangka iris dan kornea (Goniosinekia).
Pada serangan akut sebaiknya tekanan diturunkan terlebih dahulu
dengan pilokarpin 2oh setiap menit selama 5 menit yang disusul setiap 1
jam selama satu hari. Pengobatan glaukoma akut harus segera berupa
pengobatan topikal dan sistemik. Tujuan pengobatan ialah merendahkan
tekanan bola mata secepatnya kemudian bila tekanan bola mata normal
dan mata tenang dilakukan pembedahan. Pengobatan topikal diberikan
pilokarpin 2%. Sistemik diberikan intravena karena sering disertai mual.
Diberikan Asetazolamid 500 mg lV, yang disusul dengan 250 mg tablet
setiap 4 jam sesudah keluhan enek hilang. lntravena dapat juga diberikan
manitol 1.5 -2 mg/kg bb dalam larutan 20o/o atau urea lV mg/kg bb hati-
hati kelainan ginjal. Gliserol sering dipakai dokter mata diberikan peros
1 gikg bb badan dalam larutan 50%.
Anestesi retrobulbar xilokain 2oh dapal mengurangkan produksi
akuos humor selain mengurangkan rasa sakit. Rasa sakit yang sangat
dapat dikurangi dengan pemberian morfin 50 mg subkutis.
Pada pengobatan ini tekanan bola mata turun sesudah 30 menit
atau beberapa jam kemudian.
Hanya pembedahan yang dapat mengobati glaukoma akut kongestif.
Tindakan pembedahan harus dilakukan pada mata dengan glaukoma

170
sudut sempit karena serangan akan berulang lagi pada suatu saat. Tindakan
pembedahan dilakukan pada saat tekanan bola mata sudah terkontrol,
mata tenang dan persiapan pembedahan sudah cukup.
Tindakan pembedahan pada glaukoma sudut sempit adalah iridektomi
atau suatu pembedahan filtrasi.
Mata yang tidak dalam serangan juga diberikan miotik untuk mence-
gah serangan. Perawatan pada mata yang tidak menunjukkan gejala
dilakukan dengan miotik bila mata sebelahnya masih dalam serangan
akut. lridektomi dipertimbangkan bila mata yang mendapat serangan
sudah tidak terancam lagi.

Nasihat pada pasien glaukoma sudut sempit :

- Emosi (bingung dan takut)dapat menimbulkan serangan akut


- Membaca dekat yang mengakibatkan miosis atau pupil kecil akan
menimbulkan serangan pada glaukoma dengan blok pupil
- Pemakaian simpatomimetik yang melebar pupil berbahaya
- Sudut sempit dengan hipermetropia dan bilik mata dangkal berbahaya
memakai obat antihistamin dan antispasme.

Pengobatan adalah pembedahan, bila baru terjadi gejala prodromal


saja maka tindakan pembedahan cukup dengan iridektomi saja.
Diagnosis banding adalah sindrom Posner Schlossman, glaukoma
sudut terbuka meradang, perdarahan retrobulbar, dan glaukoma hemolitik.
Glaukoma akut dibangkitkan lensa merupakan glaukoma akibat katarak
intumesen dapat dalam bentuk glaukoma akut kongestif. Terjadi akibat
katarak senil, katarak trauma tumpul ataupun trauma perforasi pada lensa.
Gejalanya sangat sama dengan gejala glaukoma akut kongestif dengan
perbedaan terdapatnya bilik mata yang dangkal pada kedua mata sedang
pada katarak intumesen kelainan sudut hanya terdapat pada satu mata,
sedang pada glaukoma akut kongestif biasanya hiperrnetropia. Pada katarak
intumesen sumbu anteroposterior lensa makin panjang sehingga
mengakibatkan terdapatnya resistensi pupil pada pengaliran cairan mata ke
depan yang mengakibatkan blokade pupil.
Akibat blokade ini akan terjadi pendorongan iris sehingga pangkal iris
akan menutup saluran trabekulum yang akan mengakibatkan bertambahnya
bendungan cairan mata sehingga terjadi glaukoma akut kongestif. Pada
keadaan ini pemberian pilokarpin bertujuan membuka sudut bilik mata selain
untuk mencegah kendornya pupilsehingga mengakibatkan iris bombe.
Glaukoma fakolitik merupakan glaukoma sekunder sudut terbuka
dengan tanda-tanda dan gejala klinik glaukoma akut, sudut bilik mata terbuka

171
lebar dan lensa dengan katarak hipermatur disertai masa seperti susu ( lensa
yang mencair keluar melalui kapsul utuh mengalami degenerasi )didalam bilik
mata depan.
Masa lensa yang terdapat di dalam bilik mata depan mengundang
sebukan sel radang, dan tidak terlihat adanya reaksi antigen antibodi yang
nyata. Di dalam bilik mata depan terdapat efek Tyndal (fler = suar) sehingga
gambaran menyerupai suatu uveitis. Pada glaukoma fakolitik jarang
ditemukan keratik presipitat dan sinekia posterior.

Kalsifikasi Glaukoma
l. Glaukoma Sudut Terbuka
A, Primer
B. Normal tensi glaukoma
C. Juvenile glaukoma sudut terbuka
D. Suspek glaukoma
E. Sekunder

ll, Glaukoma Sudut Tertutup


A. Primer dengan pupil blok
B. Glaukoma akut sudut tedutup
C. Subakut glaukoma sudut tertutup
D. Glaukoma kronik sudut tertutup
E. Sekunder tanpa pupil blok
F. Sindrom plateau iris

lll. Glaukoma Kongenital


A. Primer
B. Berhubungan dengan Anomali Kongenital
C. Sekunder
A.Zorab "American Academy of Opihalmology * London * san francisco 2010"p.5.
Richard
Table.l -1 . Clasification of Glaucoma.

172
D.D. Glaukoma sudut tertutup
Glaukoma sudut tertutup lritis akut Konjungtivitas akut
Sakit Hebat "prostrating" Sedang sampai hebat Membakar, gatal
lnjeksi Tipe siliar yaitu lebih hebat Tipe konjungtival yaitu
dekat limbus kornea-skleral lebih pada formiks dan
& berkurang keardh for- berkurang kearah limbus;
miks; tidak konstriksi Mata menjadi putih
dengan epinefrin 1;1000; dengan epinefrin 1:'1000;
pembuluh tidak bergerak pembuluh superfisial,
dengan konjungtiva, warna bergerak dengan
violet, dan masing2 konjungtiva, warna merah
pembuluh tak dapat diusut bata,
dan masing2 pembuluh
jelas terlihat.
Pupil Semi-dilatasi, tak bereaksi Miotik, reaksi lambat Normal
terhadap sinar atau absen
Kornea Suram, dan rincian iris tak Biasanya jernih Jernih
tampak kadang2 terlihat & normal+
dengan deposit pada
permukaan posterior
kornea
Sekresi Air Air Pus bergetah
Serangan Mendadak Perlahan Perlahan
Visus Sangat turun Turun sedikit Normal
Tt0 Meninoqi Normal atau rendah Normal

Frank W. Newwll/J. Terry Ernest: "Ophthalmology. Principles and Concepts". Saint Louis.
Mosby. Third edition. 1974.p.338. Table.20-2. Differencial Diagnosis of angle -closure
glaucoma.

173
Tindakan bedah yang dianjurkan Pada Glaukoma Tipe-Tipe Pilihan
Kondisi Prosedur Pilihan yang lazim Progedur Alternatif
Bedah hampir selalu diperlukan
Glaukoma kongenital Goniotomi Trabekulotomi
Glaukoma fakolitik Ekstraksi katarak
Glaukoma primer sudultedutup akut lridektomi perifer* Trabekulektomi
Glaukoma blok pupil lridektomi perifer. Sinekialisis
lVata sebelah pPasien dengan glaukoma primer lridektomi perifef
sudultertutup
Glaukoma primer sudut {erbuka progresif Trabekuloktomi atau aser Laser trabekuloplasti atau
trabekuloplasti Prosedur filter
Glaukorna dengan 8-hall hemoragi Mengeluarkan bekuan Standar
Glaukoma dengan tumor intra okular Enukleasi lradiasi
Bedah filtrasigagal Prosedur filter dengan 5 FU Nd:YAG siklofotokoagulasi
molteno jmplant
Bedah selalu diperlukan
Sudut bilik-depan sempit tanpa gejala lridekiomi perifer-
Glaukoma primer sudut-tebuka (dengan Laser trabekuloplasti atau Prosedur filter standar atau
varian-variannya: glaukoma pigmentari, Trabekulektomi + trabekulotomi
glaukoma dengan sindroma eksfoliasi,dll)
Glaukoma primer sudut- tertutup kronik Trabekulekiomi dengan jahiian lridektomi perifer-
ketat flap sklera
Glaukoma dengan salah jurus posterior cairan Vitrektomi Ruptur badan-kaca trans
humor akuos pupil atau elGtraksi lensa
dengan vitrektomi
Glaukoma sekunder sudut-tertutup lridektomi-
Glaukoma non-
sekunder sudut-tertutup Trabekulektomi Siklodialisis
meradang (sindroma Chandler, dll)
Glaukoma sekunder sudultertutup meradang
Glaukoma developmental, selain dari Molteno implant Nd : YAG siklofotoko-
kongenital agulasi koagulasi
Krisis glaukoma siklitik Trabekulektomi Prosedur
filter standar
Glaukoma pada pasien afakia YAG
Trabekulektomi atau Nd: Molteno implant atau
si ulasi
klofotokoag siklokrioterapi
Glaukoma anglecleveage pada mata yang Trabekulektomi Prosedur filter
tenang
Glaukoma dengan hifema traumatik Mengalirka darah Mengalirkan
dan trabekulektomi
Bedah biasanya biasanya dihindari, tetapi tidak
kontraindikasi
Aniridia Trabekulektomi Goniotomi
Glaukoma uveitis Trabekulektomi Trabekulektomi ante
Glaukoma neovaskular Molteno implant Nd:YAG lridektomi perifer dengan
siklofotokoagulasitrabekulektomi thermalsklerostomiatau
anterior atau siklokrioterapi
Glaukoma dengan sindroma Sturge-Weber Trabekulektomi anterior Goniotomi
pada bayi
Glaukoma sekunder karena skleritis dan Tak satupun baik Prosedur filer atau Nd-
episkleritis
skeleritis dan YAG
Hipertensi okular Trabekulektomi
Bedah jarang dianjurkan
Nanoftalmos kadang-kadang
Tak satupun baik Nd:YAG siklofotokoagulasi
laseriridotomisikloklorioterapi atau
Mata buta sakit Alkohol retrobulbar atau enukleasi Eviserasi

George L. Spaeth, M.D. Ophthalmic Surgery: Principles & Practice. Second edition, 1990. W.B. Saunders
Company. P.21 6.
fabel 11-2. Advisability of Surgical Treatment in Selected Types of Glaucoma.

174

Anda mungkin juga menyukai