Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Melanoma maligna ialah neoplasma maligna yang berasal daei sel melanosit di samping
di kulit dapat pula terjadi pada mukosa. Di amerika serikat melanoma maligna
merupakan tumor ganas nomer 6 atau 7 terbanyak.melanoma maligna dapat terjadi pada
semua usia dan paling banyak pada usia 35-55 tahun, insidensi pada pria sama dengan
wanita
Inseiden melanoma maligna itu sendiri berbeda-beda di tiap negara,dengan insiden
tertinggi terjadi di Australia dan selandia baru. Sebagai kanker kulit yang paling ganas,
pada penemuan kasus kanker yang baru terdiagnosis, melanoma menduduki urutan ke6
laki-laki dan urutan ke7 perempuan di amerika. Diperkirakan jumlah maligna kasus baru
melanoma maligna di Amerika pada tahun 2008 sebesar 62.480 kasus terjadi pada laki-
laki dan 27.350 pada wanita.
Melanoma merupakan salah satu kanker yang insidennya terus meningkat pada tahun
1930an di amerika resiko terkena melanoma malgna adalah 1:1.500, sekarang ini resiko
meningkat menjadi 1:74. Selain itu. The Annual Incidence of invasive cutaneous
melanoma melaporkan bahwa terjadi peningkatan insidens pada perempuan caucasian di
Amerika Serikat pada usia 15-39antara tahun 1980-2004 sebesar 50% dibanding ras
lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah, sebagai berikut ini :
1. Apa definisi dari Melanoma Maligna ?
2. Apa saja klasifikasi Melanoma Maligna?
3. Apa saja etiologi dari Melanoma Maligna?
4. Bagaimana patofisiologi dan WOC dari Melanoma Maligna?
5. Bagaimana manifestasi klinis dari Melanoma Maligna?
6. Apa saja pemeriksaan diagnostik dari Melanoma Maligna?
7. Bagaimana penatalaksanaan dari Melanoma Maligna?
8. Apa saja komplikasi dari Melanoma Maligna?

Asuhan keperawatan melanoma maligna Page 1


1.3 Tujuan
Adanya tujuan dalam penulisan makalah, sebagai berikut ini:
1. Mengetahui definisi dari Melanoma Maligna
2. Menegathaui klasifikasi melanoma maligna
3. Mengetahui etiologi dari Melanoma Maligna
4. Mengetahui patofisiologi dari Melanoma Maligna.
5. Mengetahui manifetasi klinis dari Melanoma Maligna
6. Mengetahui pemeriksaan diagnostik dari Melanoma Maligna.
7. Mengetahui penatalaksanaan dari Melanoma Maligna.
8. Mengetahui apa saja komplikasi dari Melanoma Maligna.

Asuhan keperawatan melanoma maligna Page 2


BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi
Melanoma maligna adalah keganasan sel yang menghasilkan pigmen (melanosit) yang
terletak terutama dikulit, tetapi juga ditemukan di mata, telinga, saluran pencernaan,
leptomeninges, serta membran mukosa oral dan kelamin. (Arif mutaqin.2012)
Melanoma maligna adalah tumor ganas kulit yang berasal dari selmelanosit dengan
gambaran berupa lesi kehitam-hitaman pada kulit atau mukosa. Melanoma sebagaian
besar di temukan dikulit, namun kemungkinan juga dapat terjadi pada tempat lain,
dimana melanosit ditemukan ( Price,Sylvia 2005)
2.2 Klasifikasi
Melanoma maligna secara morfologi melanoma maligna dapat diklasifikasi menajdi 4
tipe yang tersering, yaitu
1. Nodular Melanoma (NM), merupakan jenis yang tersering di indonesia sedangkan di
negara barat merupakan yang kedua terbanyak 15-30%, pertumbuhannya lebih
agresif. Jenis kelamin ini sering menimbulkan ulkus yang berwarna hitam pekat, yang
tumbuh secara bersamaan baik secara vertikal maupun radial. Lokasi terserang adalah
trunkus, kepala atau leher.dapat munculdari nevus atau kulit normal.lesi dapat
berupapapula, nodule atau pedunculated dengan diameter rata-rata 1-2 cm. Berbeda
dengan tipe melanoma lainnya warna uniform blue-black, bluish-red atau
amelanotik.lesi terkadang simeris dengan tepi teratur. Diagnosa differensialadalah
hemangioma, pyogenic granuloma,blue nevus, eccrine poroma, dan karsinoma sel
basal tipe pigmented

Gambar.2.2 Nodular Melanoma

Asuhan keperawatan melanoma maligna Page 3


2. Superfisial Spreading Melanoma (SSM), jenis ini di indonesia merupakan yang kedua
terbanyak, akan tetapi di negara-negara barat merupakan yang banyak (70%). Dan
jenis ini tumbuh radial jauh mendahului pertumbuhan vertikel,yang kebanyakan
berasaldari nevus. Tanda awal dari perubahan nevus adalah adanya fokal area
kehitaman dengan batas tidak tegas. SSM dapat muncul banyak tempat namun yang
sering adalah di kaki/tungkai dan pungung dengan puncak insiden pada dekadeke 4
dan ke 5

Gambar 2.2 Superfisial Spreading Melanoma

3. Lentigo Maligna Melanoma (LMM), tipe ini jarang di temukan di indonesia, di negara
barat sekitar 4-10%lokasi yang sering adalah pada wajah, dan umumnya terjadi pada
usia tua (medianage 65 tahun),pertumbuhan vertikel dan sangat lambat, lokasi yang
sering terkena adalah daerah muka yang sering terpapar sinar matahari,walaupun
dapat juga di daerah yang tidak terpapar sinar matahari.

Gambar 2.2 Lentigo Maligna Melanoma

Asuhan keperawatan melanoma maligna Page 4


4. Acral Lentigo Melanoma (ALM),ini merupakan jenis yang lebih banyak di temukan
pada orang kulit berwarna .di jepang kasus ini mempunyai insidensi 70% dari semua
kasus melanoma maligna dinegara barat 2-8%, sering terjadi pada telapak tangan kaki,
atau di bawah nailbed.diagnosisALM sering terlambat karena pasien umumnya datang
saat stadium lanjut dan berhubungan dengan prognosis yang lebih buruk.jenis ini
mungkin karena sering terlambat di diagnosis

Gambar 2.2 Acral Lentigo Melanoma

2.3 Etiologi
Melanoma maligna. Adapun lesi nevus yang mengarah keganasan melanoma mempunyai
tiga gejala yang mudah dan sering di dapat yaitu perubahan warna kulit ( lebih gelap),
perubahan ukuran lesi dan peninggian lesi.
Identifikasi faktor resiko dan estimasi individual beresiko untuk terkena melanoma
adalah penting. Sertifikasi pasien berdasarkan resiko secara klinis dapat digunakan untuk
menentukan strategi pencegahan dan dalam mengarahkan level screening. Adapun faktor
resiko untuk terkena melanoma maligna adalah:
1. tipe kulit : kulit putih insidennya 10 kali dibanding Afro-Amerika dan 7 kali dari
Hispanik. Pasien dengan rambut merah, kulit terang, dan mata biru cenderung untuk
meningkat resikonya.
2. Usia: insiden meningkat seiring dengan penambahan usia. insiden melanoma adalah
sama pada wanita dan pria usia kurang dari 50 tahun dan lebih tinggi pada pria untuk
usia diatas 50 tahun
3. Gender: Secara umum insiden lebih tinggi pada pria. resiko untuk terkena melanoma
sepanjang hidupnya 1,7 kali wanita.

Asuhan keperawatan melanoma maligna Page 5


4. Tanning bed use: Penggunaan tanning bed lebih dari 10 kali pertahun beresiko 2 kali
lipat untuk terkana melanoma runtuk pasien usia 30 tahun atau lebih. Usia mudah
dengan pemakaian yang sama berisiko 7 kali lipat dibanding yang tidak
menggunakan.
5. Riwayat melanoma sebelumnya: resiko untuk second melanoma adalah 3-7 %
resikoini lebih dari 900 kali dari populasi umum.
6. Paparan sinar matahari: Paparan sinar rekreasional, khususnya dengan riwayat severe
blistering sunburn meningkatkan resiko melanoma. Pasien dengan riwayat paparan
berat lebih dari 10 kali, adalah 2 kali lebih sering terkena melanoma di banding yang
tidak ada riwayat paparan berat. Efeksinar matahari ini dihubungkan dengan
radiasiultra violet B yang tinggiatara jam 10 pagi sampai jam 4 sore
7. Benign nevi: Walaupun nevus jinak umumnya buka prekursor melanoma adanya
nevus dalam jumlah yang banyak berhubungan dengan peningkatan resiko
melanoma. Pasien yang memiliki nevus resiko 5-17 kali lipat di banding pasien
dengan sedikit nevus
8. Riwayat keluarga: Resiko meningkat 3-8 kali bila terdapat riwayat keluarga. Pasien
yang memilki 2 atau lebih anggota keluarga dengan melonama adalah yang paling
utama resiko.
9. Predisposisi genetika: Perubahan genetik berimplikasi dalam patologenesi melanoma.
Paling tidak terdapat 4 jenis gen yang berlokasi dikromosom1p. 6q,7 dan 9 yang
mungkin berperan dalam melanoma. tumor supperssor gen yang berlokasi di
kromosom 9q21 mungkin terlibat dalam sporadic cutaneus melanoma. Delesi dan
rearrangements kromosom 10 dan 11 juga tercatat pada melanoma kulit. Perubahan
genetik lain yang berhubungan melanoma adalah mutasi CDKN2A dan mutasi B-
RAF. Mutasi dari glutamic-acid untuk substitusi valine pada posisi 600 (V600E),
berjumlah lebih dari 90% mutasi B-RAF dalam melanoma. Mutasi ini menyebabkan
aktivitas MAPK-signaling cascade yang menghasilkan progresi melanoma.
10. Penderita karsinoma sel basal juga mempunyai resiko yang meningkat untuk
menderita melanoma meligna.resiko tersebut nempaknya berhubungan dengan
paparan radiasi sinar ultraviolet
11. Atypical mole dan melanoma syndrome: Merupakan pre kursor melanoma atau
marker yang meningkatkan resiko melanoma. Walaupun kejadian atypical mole yang
ber progresi menjadi melanoma adalah kecil, pasien dengan atypical mole dan
melanoma syndrome harus diobservasi ketat dan anggota keluarga harus di skrining

Asuhan keperawatan melanoma maligna Page 6


2.4 Patofisilogi
Melanoma bisa berawal sebagai percumbuhan kulit baru yang kecil dan berpigmen
pada kulit yang normalpaling sering tumbuh pada kulit yang terpapar sinar matahari,
tetapi hampir separuh kasus tumbuh dari tahi lalat yang berpigmen. Melanoma mudah
menyebar kebagian tubuh yang jauh ( metastase), di mana akan terus tumbuh dan
menghacurkan jaringan. Semakin sedikit pertumbuhan melanoma ke dalam kulit, maka
semakin besar peluang untuk menyembuhkannya, jika melanoma telah tumbuh jauh ke
dalam kulit akan lebih mungkin menyebar melalui pembuluh getah bening dan pembuluh
darah dan bisa menyebabkan kematian dalam beberapa bulan atau tahun. Perjalanan
penyakit melanoma berfariasi dan tampaknya di pengaruhi oleh kekuatan pertahanan
sistem kekebalan tubuh. Beberapa penderita yang keadaan kesehatanya baik bisa
bertahan hidup selama bertahun-tahun meskipun melanomanya telah menyebar titik.
WOC
Radiasi UV (agen inisiator, promotor, karsinogen, agen imunosupresi)

MK : gangguan
Merusak epidermis Mutasi DNA
integritas kulit

MK : kurangnya Melanosit rusak


Lesi, sisik, gatal
pengetahuan

Proliferasi
melanosit

Deposisi melanin dalam


keratinosit

Lentigo Maligna Hiperpigmentasi

Insisi bedah Perubahan status


kesehatan

MK : nyeri
Stress psikologi

MK : Ansietas Takut mati

Asuhan keperawatan melanoma maligna Page 7


2.5 Manifestasi klinis
Melanoma maligna keluhan utama umunya adalah
1. tahi lalat yang membesar
2. tumbuh progresif
3. gatal, rasa terbakar atau rasa sakit
4. berdarah
5. peradangan pada kulit di sekitar tahi lalat. ( Graham, R.2005)
6. borok
pada pemerikasaan fisik tumor dikulit berwarna kecoklatan mudah sampai hitam, bentuk
nodule, plak disertai luka. Terkadang lesi tidak berwarna ( amelanotik melanoma). Untuk
menegakkan diagnosa secara klinis melanom amaligna, sebagai penuntun untuk
menyarinya 3 gejala mayor dan 4 gejala minor yang ditemukan pada lesi yang
berpigmentasi (nevus).
Tiga gejala mayor itu adalah
1. perubahan ukuran
2. tepi yang irreguler
3. warna yang tidak merata
Empat gejala minor adalah
1. ukuran lesi dengan diameter lebih dari 7 mm
2. inflamasi
3. sering berdarah
4. perubahan sensasi dari kulit sekitar
Apabila menemukan bentuk lesi pigmentasi yang memenuhi 1 gejalah mayor atau 3
minor maka lesi tersebut kemungkinan besar adalah melanoma maligna. Secara klinis
kita dapat berpedoman pada jembatan keledai “ABCDE” dimana lesi yang berpigmen
mencurigakan adalah A ( Asymmetry = tidak teratur), B ( Border irregularity = tepi tidak
teratur), C ( colour = warna bervariasi), D ( Diameter > 6 mm), E ( Elevation/Evolving =
permukaan yang tidak teratur an menonjol dalam beberapa minggu atau bulan)

Asuhan keperawatan melanoma maligna Page 8


2.6 Pemeriksaan diagnostik
Selain biopsi dari dugaan lesi, laboratorium dan tes diagnostik digunakan menentukan
keadaan tumor apakah telah metastase. karena maligna melona dapat metastase pada
beberapa organ atau jaringan dari tubuh, dilakukan macam-macam tes
1. Tes laboratorium
a. Tes fungsi liver untuk menentukan keadaan tumor yang telah metastase pada liver.
Kombinasi dari elevasi LDH, alkhaline phosphatase, dan SGOT mempengaruhi
liver
b. Menghitung jumlah darah yang di lakukan untuk menentukan abnormalitas
hematologi
c. Tes serum darah dilakukan untuk mengidentifikasi elektrolit mineral yang
abnormal).
2. Tes diagnostik dapat meliputi jugaseperti ini:
a. Biopsi lesi adalah hanya metode definitif pada diagnosa maligna melanoma.
Eksisi biopsi adalah prosedur diagnostik dari pilihan karena dibawah ini lebih
komplit histologic evaluasi dan tingkat mikroskop.biopsi tidak harus dilakukan
jika terduga melanoma,karena ketebalan dan dalamnya lesi tidak dapat di kaji,
membuat keputusan tentang prognosis dan pengobatan sangat sulit.
b. CT-scan liver menentukan jika enzim hati abnormal dan menentukan luasnya
metastasis dari hati lebih akurat
c. X-ray dada di lakukan jika klien sulit bernafas atau hemoptisis, dimana
rangsangan paru-paru menjadi metastasis
d. Scan tulang dilakukan untuk menetukan metastastik karena tidak dapat
menentukan nyeri tulang
e. CT scan atau MQI dari otak yaitu menentukan pengkajian dari metastasis jika
klien sakit kepala, seizure, atau defisit neurology.
f. Biopsi jaringan dari limpa tulang belakang atau lesi kulit lain dilakukan untuk
mengidentifikasi metastasis

Asuhan keperawatan melanoma maligna Page 9


2.7 Penatalaksaaan
a. Pembedahan
Eksis dilakukan seluas 1cm di luar tumor, Eksis dengan menyertakan fasia profunda
tidak mempengaruhi prognosis, demikian juga di seksi getah bening regional pada
tumor yang belum menunjukkan tanda metastasis jauh.
b. Perfusi
Setelah eksis melanoma di ekstremitas, dapat dilakukan perfusi untuk pembertian
sitostatikajuvan.perfusi merupakan tindakan bedah yang agak besar sebab ekstremitas
harus di kosongkan dari peredarann darah sehingga harus di kerjakan dengan pompa
pengantar suhu dan oksigenator (mesin jatung paru)
c. Imunologi
Melanoma memperlihatkan reaksi yang tidak dimengerti yang di duga berdasarkan
pengaruh imunolpgik. penggunaan vaksin sebagai terapi seperti vaksin BCG kadang
menyebabkan regresi parsial untuk waktu terbatas tetapi tidak mempengaruhi
prignosis. stelah pembedahan perlu ditekankan pentingnya pengawasan karena
walaupun di temukan pada derajat satu, kemungkinan kambuh cukup besar
d. Operasi Eksisi
Breslow thickness Batas eksisi
0,75 mm onless 1 cm
0,76 to 4.0 mm 2 cm
4,0 mm and greater 3 to
e. Diseksi limfonodi
Lymposcintigraphy untuk mengidentifikasi cairan nodus
f. Kemotrapi
1. Topical atau sistemik
2. 5- fluorouracil, doxorubicin, atau cisplatin
3. Mencegah penyebaran tumor dan terkadang mengurangi gejala
4. Tidak dapat mengobati melanoma yang sudah metastasis
5. Efek samping: imunodefesiensi

Asuhan keperawatan melanoma maligna Page 10


g. Radioterapi
1. Menggunakan energy tinggi dengan dosis rendah untuk melanoma dengan
kedalaman yang bervariasi
2. Teletherapy(externar source), untuk terapi jangka panjang dan efek sebagai
paliatif
3. Sebagai terapi adjuvant
h. Imunoterapi
1. Nin-spesifik stimulan
2. BCG, corynebacterium parvum, levimasole
3. Interferon a-2b gives a 24% improvement in 5 YSR
4. Vaccines
5. Viral oncosylates
6. Gangliosides
i. Pengobatan
Untuk pengobatan secara medikomentosa dengan kemoterapi (obat-obat anti kanker)
yang dikelompokkan menjadi beberapa kategori yaitu : alkylating agents,
antimetabolit, alkaloid tanaman, antibiotik antitumor, enzim, hormon dan pengubah
respon biologis. Dan pengobatan secara nonmedikomentosa meliputi radioterapi,
pembedahan dan terapi fisik.
j. pencegahan
1. Penghindaran terhadap sinar matahari yang berlebihan, terutam usia 20, adalah
pencegahan yang paling efektif
2. Pemeriksaan kulit pada diri sendiri direkondasikan dalam sebuah penelitian
ternyata dapat mengurangi mortalitas melanoma sampai 65%
3. Asuhan primer teratur atau penapisan dermatologi memungkinkan lesi
terdiagnosis pada stadium yang lebih awal.

Asuhan keperawatan melanoma maligna Page 11


2.8 Komplikasi
Komplikasi dari suatu pada umumnya sama, yakni merusak organ-organ tubuh lainnya,
seperti paru-paru, hati, otak, GI tract, akibat metastasis sel kanker. Pada melanoma juga
di temukan adanya kerusakan kelenjar getah bening pada stadium III. Komplikasi yang
paling parah adalah kematian, dan amputasi
1. Hipertensi
Metastasis dalam waktu singkat tidak hanya melalui kelenjar limfet regional tetapi
juga melalui aliran darah sehingga menyebabkan hipertensi

2. Hypercholesterolemia
Menderita kanker kulit karena kelainan pada genetiknya.
2.9 Asuhan keperawatan teori
A. Pengkajian
Pengkajian terhadap pasien melanoma meligna di lakukan berdasarkan riwayat
pasien dan gejalanya.pasien ditanya khususnya mengenai gejala pruritus,nyeri tekan,
dan rasa sakit yang bukan merupakan cirik has nevus yang bernigna.pasien juga di
tanyakan mengeni perubahan yang terjadi pada nevus yang bernigna. Pasien juga di
tanyakan mengenai perubahan yang terjadi pada nevus yang sudah ada sebelumnya
atau pertumbuhan lesi baru yang berpigmen. orang-orang yang beresiko harus
diperiksa dengan cermat.
Melanoma maligna dengan penyebaran superfisial terjadi pada setiap bagian tubuh
dan merupakan bentuk melanoma yang paling sering di temukan.biasanya jenis
melanoma ini mengenai orang yang berusia pertengahan danpaling sering terjadi
pada batang tubuh, serta ekstremitas bawah, lesi cenderung sirkuler dengan bagian
luar yang tidak teratur. Tepi lesibisa datar atau menonjol dan dapat diraba
Melanoma noduler, yaitu tipe melanoma paling sering kedua merupakan nodul yang
berbentuk sferis dan menyerupai blueberry dengan permukaan yang relatif licin, serta
berwarna biru-hitam yang seragam. Melanoma ini dapat berbentuk kubah dengan
permukaan yang licin. Banyangan warna yang lain seperti merah, kelabu, atau
ungujuga bisa terdapat.terkadang melanoma noduler tampak sebagai plakyang
bentuknya ireguler. Pasien mungkin menjelaskan kelainan ini sebagai bula berisi
darah yang tidak mau hilang.

Asuhan keperawatan melanoma maligna Page 12


Smeltzer (2002) memberikan panduan tentang teknik dalam melakukan inspeksi kulit
menunjukan perubahan iregularitas dan perubahan pada nevus. Tanda-tanda yang
menunjukan perubahan maligna mencakup berikut ini
1. Warna yang bervariasi
a. Warna yang dapat menunjukan keganasan pada lesi yang coklat atau hitam
adalah bayangan warna merah, putih,dan biru :bayangan warna biru dianggap
lebih mengkhawatirkan
b. Daerah-daerah putih dalam lesi yang berpigmen perlu curigai
c. Sebagai melanoma maligna tidak memilki warna yang bervariasi,tetapi
sebaliknya mempunyai warna yang seragam (hitam kebiruan, kelabu
kebiruan,merah kebiruan)
2. Tepi yang ireguler. Indentasi atau lekukan yang menyudut pada bagian tepi nevus
harus dicatat
3. Permukan yang ireguler
a. Tonjolan permukan yang tidak merata (topografi ireguler) dapat teraba atau
terlihat.perubahan pada permukaan bisa licin hingga seperti sisik
b. Sebagai melanoma noduler memiliki permukaan yang licin

Lokasi melanoma yang sering adalah kulit pada bagian punggung, tungkai (khususnya
wanita), antara jari-jarikaki dan pada kaki, muka, kulit kepala, jari-jari tangan serta
bagian dorsal tangan. Pada orang yang berkulit gelap, melanoma paling sering
terdapat di tempat yang tidak begitu mengandung pigmen seperti: telapak tangan,
telapak kaki, daerah subungual, dan membran mukosa.diameter nevus harus di ukur
karena umumnya melanoma berukuran lebih dari6 mm, lesi satelit ( lesi yang terletak
di dekat nevus) harus di catat.

B. Diagnosis keperawtan
1. Nyeri yang b.d tindakan eksisi dan graft kulit.
2. Kecemasan dan depresi b.d konsekuensi melanoma yang dapat membawa
kamatian dan menimbulkan cacat
3. Kurang pengetahuan tentang tanda-tanda dini melanoma.

Asuhan keperawatan melanoma maligna Page 13


C. Rencana keperawatan
Sasarn utama bagi pasien dapat mencakup penurunan respon nyeri, meningkatnya
pengetahuan tentang melanoma, dan berkurangnya ansietas atau kecemasan

Nyeri b.d tindakan eksisi dan graft kulit

Tujuan: dalam reaksi 1x24 jam nyeri berkurang/hilang atau terdaptasi.


Kreteria evaiuasi
- Secara subjektif melaporkan nyeri berkurang atau dapat di adaptasi. Skala nyeri
0-1 ( 0-4)
- Dapat mengidentifikasi aktivitas yang meningkatkan atau menurunkan nyeri
- Pasien tidak gelisah

Intervensi Rasional

Kaji nyeri dengan pendekatan PQRST Menjadi parameter dasar untuk


mengetahui sejauh mana intervensi
yang di perlukan dan sebagai evaluasi
keberhasilan dari intervensi
manajemen nyeri keperawatan

Kaji fokus yang meningkatkan dan Pengangkatan melanoma dengan


menurunkan respons nyeri pada melanoma pembedahan pada berbagai tempat
yang berbeda-beda (kepala serta leher,
mata batang tubuh, abdomen,
ekstremitas, sistem saraf pusat) akan
menimbulkan berbagai tantangan
dengan mempertimbangkan
pengakatan melanoma
primer,pembuluh darah kelenjar limfe
yang mengintervensi lesi tersebut,
serta menjadi tempat penyebaran lesi
metastatik.intervensi keperawatan
pasca bedah untuk melanoma maligna
berfokus pada peningkatan rasa
nyaman karena mungkin di perlukan

Asuhan keperawatan melanoma maligna Page 14


tindakan eksisi yangluas. Graft kulit
tipe split-thickness atau full-thickness
mungkin harus di lakukan kalau
timbuldefek yang hilang akibat
pembedaham untuk mengangkat
melanoma.

Jelaskan dan bantupasien dengan tindakan Pendekatan dengan menggunakan


pereda nyeri non farmakologidan noninvasif relaksasi dan non farmakologi lainnya
telah menunjukan keafektifan dalam
mengurangi nyeri
Lakukan manjemen nyeri keperawtan Posisifisiologisakan meningkatkan
1. Atur posisifisiologisdan imobilisasi asupan O2 ke jaringan yang mengalami
ektremitas yang mengalami selulitis peradangan subkutan.pengaturan posisi
2. Manajemen lingkungan : lingkungan idealnya adalah pada arah yang
tenang dan batasi pengunjung berlawanan dengan letak dari selulitis
3. Ajarkan teknik distraksi pada saat Bagian tubuh yang mengalami
nyeri inflamasi lokaldilakukan imobilisasi
untuk menurukan respon peradangan
dan meningkatkan kesembuhan
Lingkungan tenang akan menurunkan
stimulus nyeri ekternal dan
pembatasan pengunjung akan
membantu meningkatkan kondisi O2
ruangan yang akan berkurang
apabilabanyak pengunjung yang
berada di ruangan.
Distraksi (penglihatan perhatian) dapat
menurunkan stimulus internal dengan
mekanisme peningkatan produksi
endofrin dan enkefalin yang dapat
memblok reseptornyeri untuk tidak
dikirimkan ke korteks serebri sehingga
menurunkan persepsi nyeri

Asuhan keperawatan melanoma maligna Page 15


Kolaborasi dengan dokter,, pemberian Analgenik membloklintasan nyeri,
analgetik sehingga nyeri akan berkurang

Kecemasan dan depresi b.d melanoma yang dapat membawa kematian dan
menimbulkan cacat
Tujuan: dalam waktu 1x24 jam kecemasan pasien berkurang
Kreterian hasil
1. Pasien mengatakan kecamasan berkurang, mengenal perasaanya, dapat
mengidentifikasi penyebab atau faktor yang memengaruhinya, kooperatif
terhadap tindakan, dan wajah rileks
Intervensi Rasional
Kaji tanda verbal dan nonverbal Reaksi verbal/nonvverbal dapat
kecemasan, damping pasien dan lakukan menunjukan rasa agitasi marah dan gelisah.
tindakan merusak menunjukan perilaku
merusak
Hindari konfrontasi Konfrontasi dapat meningkatkan rasa
marah,penurunkan kerja sama, dan
mungkin memperlambat penyembuhan
Beri dukungan psikologis Dukungan psikologis sangant penting jika
akan dilakukan pembedahan yang
menimbulkan cacat.
Dukungan ini mencangkup upaya
memberikan pasien untuk mengekpresikan
perasaannya tentang keseriusan neoplasma
kulit, pengertian terhadap kesehatan serta
depresi yang diperlihatkan pasien, dan
penyampaian pesan bahwa perawat dapat
memahami semua perasaan ini. Selama
proses penegakan diagnosis dan penentuan
stadium kedalaman, tipe, serta luas tumor,
perawat harus dapat menjawab berbagai
pertanyaan, memberikan penjelasan

Asuhan keperawatan melanoma maligna Page 16


mengenai informasi yang di sampaikan,
dan membantuh menjernihkan
kesalahpahaman. Mengetahui bahwa
dirinya menderita melanoma dapat
membuat pasien merasa sangat kuatdan
sedih. Penjelasan mengenai sumber-sumber
dana pasien, mekanisme koping yang
efektif dan berbagai sitem dukungan sosial
akan membantu pasien untuk mengatasi
maslah yang berkaitan dengan penegakan
diagnosis, pelaksanaan terapi, dan tindakan
follow up yang berkelanjutan
Bina hubungan saling percaya Mereka harus di dorong untuk
mengeskpresikan perasaan terhadap
seseorang yang mereka percayai untuk
mendengarkan keperhatian mereka dan
selalu siap untuk memberikan perawatan
yang tampil, serta penuh kehangatan
merupakan intervensi yang penting untuk
mengurangi ansietas
Beri kesempatan kepada pasien untuk Dapat menghilangkan ketegangan terhadap
mengungkapkan asietasnya kehawatiran yang tidak di ekpresikan
Berikan privasi untuk pasien dan orang Memberikan waktu untuk mengekpresikan
terdekat perasaan menghilangkan cemas dan
perilaku adaptasi. Adanya keluarga dan
teman-teman yang dipilih pasien melayani
aktivitas dan pengalihan (misal: membaca)
akan menurunkan perasaan terisolasi.
Pengaturan agar anggota keluarga dan
setiap teman dekatnya untuklebih banyak
mencurahkan waktu merekla bersama
pasien dapat menjadi upaya yang bersifat
suportif.

Asuhan keperawatan melanoma maligna Page 17


Kolaborasi Meningkatkan relaksasi dan meurunkan
Berikan anticemas sesuai indikasi kecemasan
contohnya diazepam

Kurang pengetahuan tentang tanda-tanda dini melanoma


Tujuan: terpenuhnya pengetahuan pasien tentang kondisi penyakit
Kreteria evaluasi
Mengungkapkan pengertian tentang proses infeksi tindakan yang dibutuhkan dengan
kemungkinan komplikasi
Mengenai perubahan gaya hidup/tingkah laku untuk mencegah terjadinya komplikasi
Intervensi Rasional
Berikan penekanan akan pentingnya Harapan yang terbesar untuk
pengenalan dini tanda-tanda melanoma mengendalikan penyakit terletak pada
pendidikan pasien mengenai pengenalan
tanda-tanda dini melanoma.pasien yang
beresiko harus di ajarkan untuk memeriksa
kulit dan data mereka sebulan sekali
dengan cara yang sistematis
Identifikasi sumber-sumber pendukung Keterlibatan keluaga terhadapcara-cara
yang memungkinkan untuk untuk mendeteksi melanoma akan
mempertahankan perawatan di rumah meningkatkan resiko metastasisyang lebih
yang di butuhkan. berat.
Ajarkan tentang tanda-tanda bahaya Tanda bahaya melanoma berikut ini:
melanoma perubahan pada ukuran, warna, bentuk,
atau garis bentuk nevus, permukaan nevus
atau kulit di sekitar nevus

Asuhan keperawatan melanoma maligna Page 18


D. Evaluasi
1. Mengalami pengurangan rasa sakit dan gangguan rasa nyaman.
a. Menyatakan bahwa rasa sakit atau nyeri sudah berkurang dan menghilang
b. Memperlihatkan kesembuhan perut bekas pembedahan tanpa bekas
kemerahan, atau pembengkakan.
2. Mencapai pengurangan kecemasan
a. Mengekspresikan ketakutan dan khayalan
b. Mengajukan pertanyaan mengenai kondisi medis
c. Memohon pengulangan fakta-fakta tentang melanoma
d. Mengenali dukungan dan kenyamanan yang di berikan oleh anggota keluarga
atau orang lain yang signifikan
3. Memperlihatkan pengertian terhadap cara-cara untuk mendeteksi melanoma
a. Memperlihatkan cara pelaksanaan pemeriksaan kulit yang mendiri sebulan
sekali
b. Mengutamakan dengan kata-kata tanda bahaya melanoma berikut ini:
perubahan pada ukuran, warna, bentuk atau garis bentuk nevus, permukaan
nevus atau kulit di sekitar nevus.
c. Mengidentifikasi tindakan untuk melindungi diri dari pajanan sinar matahari

Asuhan keperawatan melanoma maligna Page 19


BAB III
APLIKASI TEORI

Asuhan keperawatan kasus


Tn B 62 tahun, seorang buruh bangunann memilki tahi lalat di sebelah hidung bagian kiri
berwarna hitam kehijau-hijauan, sering gatal sejak 2 hari yang lalu dan dilakukan garukan
yang mengakibatkan luka dan berair. klien mangatakan rasa gatalnya memuncak pada hari ke
2. di bawah ke rumah sakit, ternyata di diagnosa kanker kulit. Luka semakin lama semakin
besar, pipi, hidung, dan bibir bawah juga menjadi luka. Kondisi luka sebagian kuning
kehijauan dan berbau. klien mengatakan nyeri di bagian yang luka, keluarga klien
mengatakan bahwa nafsu makan Tn.B berkurang sehingga berat bedannya menjadi turun.
Keluarga Klien mengatakan tidak tau penyakit yang dia alami, keluarga Klien mengatakan
penyakitnya yang dia derita hanya gatal-gatal biasa. Keluarga klien mengatakan bahwa Tn.B
hanya berdiam diri di rumah saja karena merasa malu kepada orang lain dengan keadaannya
sekarang.sekarang Tn.B hanya diberisihkan dengan Nacl 0,9% HR: 110, RR:24, TD:150/90
MnHg, T:380c, N:90x/menit
Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
1. IdentitasPasien :
Nama : Tn.B
Umur : 62Tahun
Alamat :Jl F Desa E Kelurahan D
Pendidikan : SD
JenisKelamin : Laki-laki
Status : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh bangunan
TanggalMasuk : 12 oktober 2015
TanggalPengkajian : 12 oktober 2015
No. Register : 01.05.04.19
Diagnosa Medis : melanoma maligna
2. IdentitasPenanggungJawab
Nama : Tn.X
Umur : 57 Tahun

Asuhan keperawatan melanoma maligna Page 20


Hub dengan Pasien : Suami
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Jl F Desa E Kelurahan D
3. Status Kesehatan
a. Status Kesehatansaatini :
1) Keluhan Utama (saat MRS dan saat ini)
Klien mengeluh nyeri, gatal dan dilakukan garukan yang mengakibatkan
luka dan berair. Dan terdapat lesi kulit
2) Riwayat Penyakit sekarang
P :Klien mengatakan nyeri gatal yang dirasakan pada sebelah hidung bagian
kiri
Q: Klien mengatakan nyeri gatal seperti di tusuk-tusuk jarum
R :Klien mengatakan nyeri gatal pada sebelah hidung bagian kiri
S :Klien mengatakan nyeri nya skala 4
T :Klin mengatakan nyeri gatal sejak 2 hari.
3) Riwayat Penyakit Terdahulu
Klien mengatakan bahwa dia pernah terkena hipertensi
4) Riwayat Keluarga
Klien mengatakan salah satu keluarganya yang meninggal perna mengalami
penyakit melanoma maligna
5) Riwayat Geografis
Klien mengatakan lingkungannya kumuh
6) Riwayat Alergi
Klien mengatakan tidak memiliki alergi makanan dan tidak alergi antibiotic
7) Kebiasaan sosial
Klien mengatakan kurang bersosialisasi dengan warga
b. PemeriksaanFisik
1) B1 (Breathing)
Inspeksi: ada cuping hidung, tidak ada pernafasaan jungkat-jungkit, irama
pernafasan normal. Bentuk dada simetris. Sebelah hidung bagian
kiri berwarna hitam kehijau-hijauan, Kondisi luka dan berair
sebagian kuning kehijauan dan berbau, tahi lalat membesar
Palpasi: taktil fremitus normal, tidak ada nyeri tekan, terdapat massa dan
benjolan, nyeri tekan RR: 18x/menit

Asuhan keperawatan melanoma maligna Page 21


Perkusi: -
Auskultasi: tidak ada suara tambahan
2) B2 ( Blood)
Inspeksi: tidak ada sianosis, ada nanah bercampur dara di bagian sebelah
hidung bagian kiri
Palpasi: N = 90x/menit, HR: 110
Auskultasi : TD : 150/90 MmHg
3) B3 ( Brain)
Kesadaran umum : (composmentis)
Klien tampak lemah, wajahnya meringis menahan gatal yang tak
tertahankan
4) B4 ( Bladder)
-
5) B5 ( Bowel)

Klien mengalami penurunan berat badan


6) B6 ( Bone)
-
c. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium :
CT scan atau MQI: terdapat massa
Menghitung jumlah darah: 6000mm/dl
Biopsy lesi menunjukkan terjadinya lentigo maligna
d. Analisa data

NO DATA ETIOLOGI PROBLEM


1. DS : klien mengatakan kulit Kerusakan kulit atau nyeri
terasa gatal dan seperti jaringan
terbakar di daerah
abdomen atas

DO : lesi dan pucat

Asuhan keperawatan melanoma maligna Page 22


2. DS : klien mengatakan sering Asupan nutrisi Perubahan nutrisi
merasa mual tidak nafsu kurang adekuat kurang dari
makan kebutuhan tubuh

DO: BB turun 3 kg
pucat

3. DS : Destruksi lapisan Kerusakan


- kulit intergritas kulit
DO :
- Bersisik
- Hiperpekmentasi
- Adanya lesi
- Palpebra kehitaman
4. DS: klien mengatakan selama Gangguan pola tidur Intoleransi
di rumah sakit tidak bisa aktivitas
tidur
Klien mengatakan tidur
malam hanya 4 jam
Klien mengatakan tidak
perna tidur siang
Klien tidak bisa
melakukan aktivitas
bertani
Klien mengatakan mudah
lelah saat beraktivitas
DO: pucat
HB:11gr/dl

5. DS: Klien mengatakan tidak Kurang familiar Defisiensi


tau penyakit yang dia dengan tanda-tanda pengetahuan
alami penyakit

Asuhan keperawatan melanoma maligna Page 23


Klien mengatakan
penyakitnya yang dia
derita hanya gatal-gatal
biasa

DO: klien tampak bingung


saat di tanya tentang
penyakit pasien tampak
lemah. Klien
memberikan pengobatan
sebelum masuk rumah
sakit dengan minyak
tawon

B. Diagnosa
1. nyeri berhubungan dengan kerusakan kulit pada jaringan
2. perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan
nutrisi kurang adekuat
3. kerusakan intergritas kulit berhubungan dengan destruksi lapisan kulit
4. intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan gangguan pola tidur
5. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan Kurang familiar dengan tanda-
tanda penyakit
C. IntervensiKeperawatan

NO.
TUJUAN RENCANA RASIONAL
DX
1. Setelah dilakukan tindakan Mandiri
keperawatan selama 2x24 jam 1. Kaji lokasi 1. Dengan mengkaji dapat
nyeri berkurang nyeri, skala dilakukan pengobatan
Kriteria hasil: nyeri, dan secara dini
1. Klien mampu mengendalikan frekuensi nyeri
nyeri 2. Kaji tanda- 2. Tanda-tanda vital bisa
2. Skala nyeri berkurang menjadi tanda vital klien menunjukan kondisi klien

Asuhan keperawatan melanoma maligna Page 24


2
3. Fokuskan klien 3. Dengan teknik pengalihan
3. Tidak ada massa pada lokasi
ke aktifitas lain, nyeri klien bisa berkurang
4. TTV dalam batas normal
seperti
mengalihkan
untuk membaca
majalah atau
nonton tv
4. Ajarkan teknik 4. Teknik relaksasi dapat
relaksasi mengurangi nyeri

5. Beri klien 5. Istirahat yang cukup dapat


waktu istirahat mengurangi aktivitas klien
yang cukup yang bisa menyebabkan
nyeri
Kolabirasi
6. Berikan obat 6. Anti biotik dapat
analgesic membunuh bateri atau
mikro organisme dan
antihistamin dapat
mengungai rasa gatal
7. Kolaborasi dengan 7. Pemebedahana dalah suatu
dokter untuk tindakan dokter untuk
tindakan mengangkat jaringan yang
pembedahan abnormal
3. Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji lokasi kulit 1. Dengan mengkaji lokasi
keperawatan 2x24 jam tidak ada yang mengalami akan mengetahuai lokasi
kerusakan intergritas kulit erosi luka ataupun injuri yang akan di obati
Kriteria hasil: lesi
a. Tidak ada luka atau lesi pada
kulit
b. Mampu melindungi kulit dan 2. Bantu klien untuk 2. Bantuan akan
mempertahankan kelembapan pemberian obat mempermuda pasien untuk

Asuhan keperawatan melanoma maligna Page 25


kulit serta perawatan alami tropikal untuk mendapatkan pengobatan
c. Mampu menjaga kebersihan daerah yang sulit di
kulit agar tetap bersih dan jangkau
kering
3. Untuk mencegah
3. Ajarkan teknik-
terjadinya infeksi
teknik mencegah
nosokomial
infeksi yaitu tidak
mengaruk lesi dan
menjaga kebersihan
kulit
4. Untuk sirkulasi tubuh
4. Berikan pakean
yang longgar dan
mampu menyerap
keringat
Kolaborasi

5. Untuk mengondisikan
5. Pemberian
klien stabil
sesuai dengan
program
pengobatan

5. Setelah dilakukan tindakan 1. Bina hubungan 1. Dengan membuat percaya


keperawatan 2x24 jam klien saling percaya klien akan merasakan
mampum deskripsikan tanda dan kenyamanan dan
gejala dari penyakit melanoma kepercayaan setiap
maligna tindakan
Kriteria hasil: 2. Berikan informasih 2. Harapan yang terbesar
a. Klien mampu menjelaskan tentang penekanan untuk mengendalikan
kembali tentang penyakit akan pentingnya penyakit terletak pada
melanoma maligna pengenalan dini pendidikan pasien
b. Mampu mengidentifikasi tanda-tanda mengenai pengenalan

Asuhan keperawatan melanoma maligna Page 26


tanda-tanda melanoma maligna penyakin melanoma tanda-tanda dini
melanoma. pasien yang
beresiko harus di ajarkan
untuk memeriksa kulit dan
data mereka sebulan sekali
dengan cara yang
sistematis
3. Ciptakan 3. Agar klien mampu lebih
lingkungan yang nyaman belajar tentang
kunduktif untuk penyakit melanoma
belajar maligna
4. Identifikasi sumber- 4. Keterlibatan keluaga
sumber pendukung terhadap cara-cara untuk
yang mendeteksi melanoma
memungkinkan akan meningkatkan resiko
untuk metastasis yang lebih
mempertahankan berat.
perawatan di rumah
yang di butuhkan.

5. Ajarkan tentang 5. Tanda bahaya melanoma


tanda-tanda berikut ini: perubahan pada
penyakit melanoma ukuran, warna, bentuk,
atau garis bentuk nevus,
permukaan nevus atau kulit
di sekitar nevus

Asuhan keperawatan melanoma maligna Page 27


D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO. Tgl/Hari/Jam TindakanKeperawatan Respon Paraf


Dx
1 Sabtu, 1. Mengkaji lokasi nyeri, 1. Skala nyeri: 2 lokasi Nurse
12-10-2015 skala nyeri dan frekuensi gatal pada sela-sela jari
08.00 WIB nyeri dan dada
08.30 WIB 2. Mengkaji tanda-tanda vital 2. HR:100 nurse
klien RR:20,
09:00WIB 3. Memfokuskan klien ke TD:140/100MnHg,
aktifitas lain,seperti T: 36,5C
mengalihkan untuk N:80x/menit
membaca majalah atau Klien menonton tv
nonton tv 3. Memberikan nurse
09:30 WIB 4. Memberi perawatan kulit pendidikan kesehatan
sesering mungkin kepada klien
10.00 WIB 5. Mengajarkan teknik 4. Klien mampu nurse
relaksasi melakukan relaksasi
10:30 WIB 6. Memberi klien waktu sendiri setelah diajarkan
istirahat yang cukup TD: 140/100MnHg
11:00 WIB 7. Kolaborasi dengan dokter N: 80x/menit
untuk tindakan RR: 20x/menit
pembedahan S:3,5c
Klien mengatakan nyeri
berkurang
5. Klien istirahat siang
6. Klien tidak mau di
lakukan pembedahan
3. Minggu, 1. Mengkaji lokasi kulit yang 1. Lokasi erosi pada sela- Nurse
13-10-2015 mengalami erosi luka atau sela jari tangan dan
07: 00 WIB lesi dada, ruam memudar
setelah diberikan salep,
luka lesi mengering

Asuhan keperawatan melanoma maligna Page 28


08:30 WIB 2. Membantu klien untuk 2. Membantu klien
pemberian obat tropikal memberikan salep pada
untuk daerah yang sulit daerah sela-sela jari
dijangkau tangan dan dada
08:50 WIB 3. Mengajarkan teknik-teknik 3. Diajarkan untuk
mencegah infeksi yaitu sebelum dan selesai
tidak menggaruk lesi dan aktifitas mencuci tangan
menjaga kebersihan kulit dengan sabun, tidak
melakukan kontak yang
kuat dan sering kepada
orang lain.
09.15 WIB 4. Memberikan pakaian yang 4. klien menggunakan
longgar dan mampu baju berbahan kaos
menyerap keringat
09:30 WIB 5. Mengkolaborasi pemberian 5. pemberian obat anti
obat sesuai program inflamasi
pengobatan
5. Senin, 1. mem bina hubungan saling 1. klien mampu Nurse
14-10-2015 percaya mempercayai apa
06.45 WIB 2. memberikan penekanan yang di tindakan oleh
akan pentingnya perawat
07.00 WIB pengenalan dini tanda- 2. klien mampu mengerti nurse
tanda melanoma tentang pentingnya
pengenalan dini tanda-
tanda melanoma
3. menciptakan lingkungan 3. klien merasakan
yang kunduktif untuk menerima materi
07.20 WIB belajar dengan nyaman nurse
4. memidentifikasi sumber- 4. keluarga klien mampu
sumber pendukung yang mendukung
memungkinkan untuk melaksanakan
mempertahankan perawatan di rumah
perawatan di rumah yang

Asuhan keperawatan melanoma maligna Page 29


di butuhkan
5. memajarkan tentang tanda- 5. klien mampu
tanda bahaya melanoma memehami tentang
tanda-tanda melanoma

6. EVALUASI

NO Dx Tgl/hari/jam EVALUASI Paraf


1 selasa, S : Klien mengatakan nyeri dan gatal-gatal berkurang Nurse
14-10-2015 dengan skala 2
08.00 WIB O : TD: 140/100MnHg
N: 80x/menit
RR: 20x/menit
S: 36,5c
Hasil pemerikasaan lab:
CT scan atau MQI: terdapat massa
Menghitung jumlah darah: 6000mm/dl
Biopsy lesi menunjukkan terjadinya lentigo maligna
A : masalah sebagian teratasi
P : tindakan nomer 2,3 dan 5 dilanjutkan
3 08.45 WIB S : klien mengatakan saat gatal tidak digaruk dan tau cara Nurse
mencegah infeksi
O : N : 80x/menit
TD: 140/100MnHg
RR: 20x/menit
S: 36,5c
A : Masalah sebagian teratasi
P :Tindakan no 1 dihentikan, tindakan no 2, 3 dan 4
dilanjutkan.

Asuhan keperawatan melanoma maligna Page 30


5 09.15 WIB S : klian mampu menjelaskan kembali apa yang di jelaskan Nurse
perawat
O : Tanpak tidak gelisah
TD: 140/100 MnHg
N: 80x/menit
RR: 20x/menit
S: 36,5c
A : Masalah sebagian teratasi
P : Tindakan 2 dan 3 dilanjutkan

Asuhan keperawatan melanoma maligna Page 31


BAB IV
PEMBAHASAN

Melanoma maligna adalah tumor ganas kulit yang berasal dari selmelanosit dengan gambaran
berupa lesi kehitam-hitaman pada kulit atau mukosa. Melanoma sebagaian besar di temukan
dikulit, namun kemungkinan juga dapat terjadi pada tempat lain dimana melanosit
ditemukan. Melanoma maligna secara morfologi melanoma maligna dapat diklasifikasi
menajdi 4 tipe yang tersering
1. Nodular Melanoma (NM)
2. Superfisial Spreading Melanoma (SSM)
3. Acral Lentigo Melanoma (ALM)
4. Lentigo Maligna Melanoma (LMM),
Penyakit ini menyebabkan nyeri dan gatal sehingga mengakibatkan luka dan berair. penyakit
melanoma maligna bisa di sebabkan berapa faktor resiko di antaranya usia, ras, mempunyai
riwayat melanoma maligna, riwayat keluarga, gender, paparan sinar matahari dll. Dalam
kasus klien keluarga klien perna mempunyai riwayat tersebut tapi sudah
meninggal.olehkarena itu melanoma jumlah terbesar kematian terkait kanker kulit di seluruh
dunia.
Berbagai macam-macam cara pemeriksaan yang dapat di lakukan untuk mendeteksi
melanoma maligna, dalam kasus pemerikasaan yang paling diutamakan yaitu pemerikasaan
laboratorium yaitu Ct-Scan dan MQI dan menghitung jumlah darah untuk menentukan
terdapat massa di bagian hidung apa tidak dan jumlah leukosit dalam darah dalam batas
normal atau tidak Diagnos keperawatan untuk penderita melanoma maligna antara lain nyeri
berhubungan dengan kerusakan kulit pada jaringan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh, berhubungan dengan asupan nutrisi kurang adekuat kerusakan intergritas kulit
berhubungan dengan destruksi lapisan kulit, intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan
gangguan pola tidur, dan pola tidur yang berhubungan dengan perubahan lingkungan.
Tindakan yang di berikan pada penderita melanoma bisa dilakukan pembedahan, atau kemo
terapi,imunotrapi dan radiotrapi untuk mengilangkan nyeri beri obat analgesick untuk
mengilangkan rasa nyeri atau dengan rileksas,

Asuhan keperawatan melanoma maligna Page 32


Pada klien dengan melanoma maligna yang perlu di evaluasi adalah nyeri terkontrolatau
tidak, gatal mulai hilang, massa tidak ada, intergritas kulit, dan pengeteahuan terhadap tanda
dan gejala pada penyakit melanoma maligna.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Melanoma maligna merupakan neoplasma maligna dengan terdapatnya melanosit
(sel-sel pigmen).
2. Melanoma maligna merupakan jenis kanker kulit yang paling mematikan dan
menyebabkan 2% dari seluruh kematian karena kanker.
3. Melanoma maligna dapat terjadi sebagai salah satu dari beberapa bentuk ini:
melanoma dengan penyebaran superficial, melanoma lentigo-maligna, melanoma
nodular dan melanoma akral-lentiginosa.
4. Etiologi dari penyakit ini sebagian besar disebabkan oleh pejanan sianar ultraviolet
yang mensitasi ke lapisan Epidermis dermis dan juga subkutan. Selain itu juga bisa
disebabkan oleh factor keturunan namun sangat kecil presentasenya.
5. Melanoma maligna dapat terjadi sebagai salah satu dari beberapa bentuk ini:
melanoma dengan penyebaran superficial, melanoma lentigo-maligna, melanoma
nodular dan melanoma akral-lentiginosa. Semua tipe ini memiliki ciri klinis serta
histologik tertentu disamping perilaku biologik yang berlainan.
6. Pemerikasaan yang di lakukan salah satunya pemerikasaan laboratorium yaitu dengan
Ct-Scan dan MQI, menghitung darah lengkat dan biopsi

5.2 Saran
Untuk meminimalkan kemungkinan terserang kanker melanoma maligna sebaiknya
bagi orang berkulit yang memiliki melamin kurang agar meminimalkan pajanan dengan sinar
ultraviolet, menjaga kebersihan kulit dan menjaga kesehatan . Hendaknya perawat
memberikan asuhan keperawatan dengan profesional dalam penanganan penyakit
melanoma maligna.

Asuhan keperawatan melanoma maligna Page 33


DAFTAR PUSTAKA

Bilotta kimberly A. 2012. Kapital selekta penyakit dengan implikasi keperawatan.


Jakarta: EGC

Mutaqin, Arif. 2011. Asuhan keperawatan gangguan sitem intergumen. Jakarta:


Salemba Medika

Dr. Suyatno SpB (K) onk. 2014. Bedah onkologi diagnosis dan terapi edisi ke 2
Jakarta: Sagung Seto.

2012. http:// www. Scribid.com/- 6-09-2015 pukul 20:00 WIB

Wilkinson, judith M,Nacy R. Ahhern. 2011. Buku saku diagnosis keperawatan. Edisi
9: diagnosis NANDA, intervensi NIC, kriteria hasil. Jakarta: EGC

Asuhan keperawatan melanoma maligna Page 34


Pertanyaan:
1. Siti maisaroh (1130013134)
Manifestasi tipe kulit bagaimana yang bisa menyerang melanoma
maligna? Dan mengapa di lakukan tes fungsi liver?
2. Firtika yuliani (1130013112)
Sebagai perawat tindakan apa yang di lakukan terlebih dahulu jika klien
mengalami komplikasi hipertensi, apakah menangani penyakit melanoma
terlebih dahulu apakah menurunkan hipertensi?
3. Leli rezky dwi oktavia (1130013119)
Faktor apa yang menyebabkan komplikasi melanoma dan apakah setelah
di lakukan pembedahan bisa muncul kembali?

Asuhan keperawatan melanoma maligna Page 35

Anda mungkin juga menyukai