PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Melanoma maligna ialah neoplasma maligna yang berasal daei sel melanosit di samping
di kulit dapat pula terjadi pada mukosa. Di amerika serikat melanoma maligna
merupakan tumor ganas nomer 6 atau 7 terbanyak.melanoma maligna dapat terjadi pada
semua usia dan paling banyak pada usia 35-55 tahun, insidensi pada pria sama dengan
wanita
Inseiden melanoma maligna itu sendiri berbeda-beda di tiap negara,dengan insiden
tertinggi terjadi di Australia dan selandia baru. Sebagai kanker kulit yang paling ganas,
pada penemuan kasus kanker yang baru terdiagnosis, melanoma menduduki urutan ke6
laki-laki dan urutan ke7 perempuan di amerika. Diperkirakan jumlah maligna kasus baru
melanoma maligna di Amerika pada tahun 2008 sebesar 62.480 kasus terjadi pada laki-
laki dan 27.350 pada wanita.
Melanoma merupakan salah satu kanker yang insidennya terus meningkat pada tahun
1930an di amerika resiko terkena melanoma malgna adalah 1:1.500, sekarang ini resiko
meningkat menjadi 1:74. Selain itu. The Annual Incidence of invasive cutaneous
melanoma melaporkan bahwa terjadi peningkatan insidens pada perempuan caucasian di
Amerika Serikat pada usia 15-39antara tahun 1980-2004 sebesar 50% dibanding ras
lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah, sebagai berikut ini :
1. Apa definisi dari Melanoma Maligna ?
2. Apa saja klasifikasi Melanoma Maligna?
3. Apa saja etiologi dari Melanoma Maligna?
4. Bagaimana patofisiologi dan WOC dari Melanoma Maligna?
5. Bagaimana manifestasi klinis dari Melanoma Maligna?
6. Apa saja pemeriksaan diagnostik dari Melanoma Maligna?
7. Bagaimana penatalaksanaan dari Melanoma Maligna?
8. Apa saja komplikasi dari Melanoma Maligna?
2.1 Definisi
Melanoma maligna adalah keganasan sel yang menghasilkan pigmen (melanosit) yang
terletak terutama dikulit, tetapi juga ditemukan di mata, telinga, saluran pencernaan,
leptomeninges, serta membran mukosa oral dan kelamin. (Arif mutaqin.2012)
Melanoma maligna adalah tumor ganas kulit yang berasal dari selmelanosit dengan
gambaran berupa lesi kehitam-hitaman pada kulit atau mukosa. Melanoma sebagaian
besar di temukan dikulit, namun kemungkinan juga dapat terjadi pada tempat lain,
dimana melanosit ditemukan ( Price,Sylvia 2005)
2.2 Klasifikasi
Melanoma maligna secara morfologi melanoma maligna dapat diklasifikasi menajdi 4
tipe yang tersering, yaitu
1. Nodular Melanoma (NM), merupakan jenis yang tersering di indonesia sedangkan di
negara barat merupakan yang kedua terbanyak 15-30%, pertumbuhannya lebih
agresif. Jenis kelamin ini sering menimbulkan ulkus yang berwarna hitam pekat, yang
tumbuh secara bersamaan baik secara vertikal maupun radial. Lokasi terserang adalah
trunkus, kepala atau leher.dapat munculdari nevus atau kulit normal.lesi dapat
berupapapula, nodule atau pedunculated dengan diameter rata-rata 1-2 cm. Berbeda
dengan tipe melanoma lainnya warna uniform blue-black, bluish-red atau
amelanotik.lesi terkadang simeris dengan tepi teratur. Diagnosa differensialadalah
hemangioma, pyogenic granuloma,blue nevus, eccrine poroma, dan karsinoma sel
basal tipe pigmented
3. Lentigo Maligna Melanoma (LMM), tipe ini jarang di temukan di indonesia, di negara
barat sekitar 4-10%lokasi yang sering adalah pada wajah, dan umumnya terjadi pada
usia tua (medianage 65 tahun),pertumbuhan vertikel dan sangat lambat, lokasi yang
sering terkena adalah daerah muka yang sering terpapar sinar matahari,walaupun
dapat juga di daerah yang tidak terpapar sinar matahari.
2.3 Etiologi
Melanoma maligna. Adapun lesi nevus yang mengarah keganasan melanoma mempunyai
tiga gejala yang mudah dan sering di dapat yaitu perubahan warna kulit ( lebih gelap),
perubahan ukuran lesi dan peninggian lesi.
Identifikasi faktor resiko dan estimasi individual beresiko untuk terkena melanoma
adalah penting. Sertifikasi pasien berdasarkan resiko secara klinis dapat digunakan untuk
menentukan strategi pencegahan dan dalam mengarahkan level screening. Adapun faktor
resiko untuk terkena melanoma maligna adalah:
1. tipe kulit : kulit putih insidennya 10 kali dibanding Afro-Amerika dan 7 kali dari
Hispanik. Pasien dengan rambut merah, kulit terang, dan mata biru cenderung untuk
meningkat resikonya.
2. Usia: insiden meningkat seiring dengan penambahan usia. insiden melanoma adalah
sama pada wanita dan pria usia kurang dari 50 tahun dan lebih tinggi pada pria untuk
usia diatas 50 tahun
3. Gender: Secara umum insiden lebih tinggi pada pria. resiko untuk terkena melanoma
sepanjang hidupnya 1,7 kali wanita.
MK : gangguan
Merusak epidermis Mutasi DNA
integritas kulit
Proliferasi
melanosit
MK : nyeri
Stress psikologi
2. Hypercholesterolemia
Menderita kanker kulit karena kelainan pada genetiknya.
2.9 Asuhan keperawatan teori
A. Pengkajian
Pengkajian terhadap pasien melanoma meligna di lakukan berdasarkan riwayat
pasien dan gejalanya.pasien ditanya khususnya mengenai gejala pruritus,nyeri tekan,
dan rasa sakit yang bukan merupakan cirik has nevus yang bernigna.pasien juga di
tanyakan mengeni perubahan yang terjadi pada nevus yang bernigna. Pasien juga di
tanyakan mengenai perubahan yang terjadi pada nevus yang sudah ada sebelumnya
atau pertumbuhan lesi baru yang berpigmen. orang-orang yang beresiko harus
diperiksa dengan cermat.
Melanoma maligna dengan penyebaran superfisial terjadi pada setiap bagian tubuh
dan merupakan bentuk melanoma yang paling sering di temukan.biasanya jenis
melanoma ini mengenai orang yang berusia pertengahan danpaling sering terjadi
pada batang tubuh, serta ekstremitas bawah, lesi cenderung sirkuler dengan bagian
luar yang tidak teratur. Tepi lesibisa datar atau menonjol dan dapat diraba
Melanoma noduler, yaitu tipe melanoma paling sering kedua merupakan nodul yang
berbentuk sferis dan menyerupai blueberry dengan permukaan yang relatif licin, serta
berwarna biru-hitam yang seragam. Melanoma ini dapat berbentuk kubah dengan
permukaan yang licin. Banyangan warna yang lain seperti merah, kelabu, atau
ungujuga bisa terdapat.terkadang melanoma noduler tampak sebagai plakyang
bentuknya ireguler. Pasien mungkin menjelaskan kelainan ini sebagai bula berisi
darah yang tidak mau hilang.
Lokasi melanoma yang sering adalah kulit pada bagian punggung, tungkai (khususnya
wanita), antara jari-jarikaki dan pada kaki, muka, kulit kepala, jari-jari tangan serta
bagian dorsal tangan. Pada orang yang berkulit gelap, melanoma paling sering
terdapat di tempat yang tidak begitu mengandung pigmen seperti: telapak tangan,
telapak kaki, daerah subungual, dan membran mukosa.diameter nevus harus di ukur
karena umumnya melanoma berukuran lebih dari6 mm, lesi satelit ( lesi yang terletak
di dekat nevus) harus di catat.
B. Diagnosis keperawtan
1. Nyeri yang b.d tindakan eksisi dan graft kulit.
2. Kecemasan dan depresi b.d konsekuensi melanoma yang dapat membawa
kamatian dan menimbulkan cacat
3. Kurang pengetahuan tentang tanda-tanda dini melanoma.
Intervensi Rasional
Kecemasan dan depresi b.d melanoma yang dapat membawa kematian dan
menimbulkan cacat
Tujuan: dalam waktu 1x24 jam kecemasan pasien berkurang
Kreterian hasil
1. Pasien mengatakan kecamasan berkurang, mengenal perasaanya, dapat
mengidentifikasi penyebab atau faktor yang memengaruhinya, kooperatif
terhadap tindakan, dan wajah rileks
Intervensi Rasional
Kaji tanda verbal dan nonverbal Reaksi verbal/nonvverbal dapat
kecemasan, damping pasien dan lakukan menunjukan rasa agitasi marah dan gelisah.
tindakan merusak menunjukan perilaku
merusak
Hindari konfrontasi Konfrontasi dapat meningkatkan rasa
marah,penurunkan kerja sama, dan
mungkin memperlambat penyembuhan
Beri dukungan psikologis Dukungan psikologis sangant penting jika
akan dilakukan pembedahan yang
menimbulkan cacat.
Dukungan ini mencangkup upaya
memberikan pasien untuk mengekpresikan
perasaannya tentang keseriusan neoplasma
kulit, pengertian terhadap kesehatan serta
depresi yang diperlihatkan pasien, dan
penyampaian pesan bahwa perawat dapat
memahami semua perasaan ini. Selama
proses penegakan diagnosis dan penentuan
stadium kedalaman, tipe, serta luas tumor,
perawat harus dapat menjawab berbagai
pertanyaan, memberikan penjelasan
DO: BB turun 3 kg
pucat
B. Diagnosa
1. nyeri berhubungan dengan kerusakan kulit pada jaringan
2. perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan
nutrisi kurang adekuat
3. kerusakan intergritas kulit berhubungan dengan destruksi lapisan kulit
4. intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan gangguan pola tidur
5. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan Kurang familiar dengan tanda-
tanda penyakit
C. IntervensiKeperawatan
NO.
TUJUAN RENCANA RASIONAL
DX
1. Setelah dilakukan tindakan Mandiri
keperawatan selama 2x24 jam 1. Kaji lokasi 1. Dengan mengkaji dapat
nyeri berkurang nyeri, skala dilakukan pengobatan
Kriteria hasil: nyeri, dan secara dini
1. Klien mampu mengendalikan frekuensi nyeri
nyeri 2. Kaji tanda- 2. Tanda-tanda vital bisa
2. Skala nyeri berkurang menjadi tanda vital klien menunjukan kondisi klien
5. Untuk mengondisikan
5. Pemberian
klien stabil
sesuai dengan
program
pengobatan
6. EVALUASI
Melanoma maligna adalah tumor ganas kulit yang berasal dari selmelanosit dengan gambaran
berupa lesi kehitam-hitaman pada kulit atau mukosa. Melanoma sebagaian besar di temukan
dikulit, namun kemungkinan juga dapat terjadi pada tempat lain dimana melanosit
ditemukan. Melanoma maligna secara morfologi melanoma maligna dapat diklasifikasi
menajdi 4 tipe yang tersering
1. Nodular Melanoma (NM)
2. Superfisial Spreading Melanoma (SSM)
3. Acral Lentigo Melanoma (ALM)
4. Lentigo Maligna Melanoma (LMM),
Penyakit ini menyebabkan nyeri dan gatal sehingga mengakibatkan luka dan berair. penyakit
melanoma maligna bisa di sebabkan berapa faktor resiko di antaranya usia, ras, mempunyai
riwayat melanoma maligna, riwayat keluarga, gender, paparan sinar matahari dll. Dalam
kasus klien keluarga klien perna mempunyai riwayat tersebut tapi sudah
meninggal.olehkarena itu melanoma jumlah terbesar kematian terkait kanker kulit di seluruh
dunia.
Berbagai macam-macam cara pemeriksaan yang dapat di lakukan untuk mendeteksi
melanoma maligna, dalam kasus pemerikasaan yang paling diutamakan yaitu pemerikasaan
laboratorium yaitu Ct-Scan dan MQI dan menghitung jumlah darah untuk menentukan
terdapat massa di bagian hidung apa tidak dan jumlah leukosit dalam darah dalam batas
normal atau tidak Diagnos keperawatan untuk penderita melanoma maligna antara lain nyeri
berhubungan dengan kerusakan kulit pada jaringan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh, berhubungan dengan asupan nutrisi kurang adekuat kerusakan intergritas kulit
berhubungan dengan destruksi lapisan kulit, intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan
gangguan pola tidur, dan pola tidur yang berhubungan dengan perubahan lingkungan.
Tindakan yang di berikan pada penderita melanoma bisa dilakukan pembedahan, atau kemo
terapi,imunotrapi dan radiotrapi untuk mengilangkan nyeri beri obat analgesick untuk
mengilangkan rasa nyeri atau dengan rileksas,
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Melanoma maligna merupakan neoplasma maligna dengan terdapatnya melanosit
(sel-sel pigmen).
2. Melanoma maligna merupakan jenis kanker kulit yang paling mematikan dan
menyebabkan 2% dari seluruh kematian karena kanker.
3. Melanoma maligna dapat terjadi sebagai salah satu dari beberapa bentuk ini:
melanoma dengan penyebaran superficial, melanoma lentigo-maligna, melanoma
nodular dan melanoma akral-lentiginosa.
4. Etiologi dari penyakit ini sebagian besar disebabkan oleh pejanan sianar ultraviolet
yang mensitasi ke lapisan Epidermis dermis dan juga subkutan. Selain itu juga bisa
disebabkan oleh factor keturunan namun sangat kecil presentasenya.
5. Melanoma maligna dapat terjadi sebagai salah satu dari beberapa bentuk ini:
melanoma dengan penyebaran superficial, melanoma lentigo-maligna, melanoma
nodular dan melanoma akral-lentiginosa. Semua tipe ini memiliki ciri klinis serta
histologik tertentu disamping perilaku biologik yang berlainan.
6. Pemerikasaan yang di lakukan salah satunya pemerikasaan laboratorium yaitu dengan
Ct-Scan dan MQI, menghitung darah lengkat dan biopsi
5.2 Saran
Untuk meminimalkan kemungkinan terserang kanker melanoma maligna sebaiknya
bagi orang berkulit yang memiliki melamin kurang agar meminimalkan pajanan dengan sinar
ultraviolet, menjaga kebersihan kulit dan menjaga kesehatan . Hendaknya perawat
memberikan asuhan keperawatan dengan profesional dalam penanganan penyakit
melanoma maligna.
Dr. Suyatno SpB (K) onk. 2014. Bedah onkologi diagnosis dan terapi edisi ke 2
Jakarta: Sagung Seto.
Wilkinson, judith M,Nacy R. Ahhern. 2011. Buku saku diagnosis keperawatan. Edisi
9: diagnosis NANDA, intervensi NIC, kriteria hasil. Jakarta: EGC