Anda di halaman 1dari 15

MALPRESENTASI JANIN DAN MALPOSISI

Di SUSUN
OLEH :

MELLY ILO N M.KARIM


SUNDUSIA M ABD.MANY

JURUSAN D III KEBIDANAN


STIKES NUSANTARA JAYA MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gangguan dalam kehamilan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain dengan
adanya kelainan malpresentasi malposisi. Sepeti Presentasi dahi ialah keadaan dimana
kedudukan kepala berada diantara fleksi maksimal, sehingga dahi merupakan bagian terendah.
Letak muka adalah letak kepala dengan defleksi maksimal, hingga occiput mengenai punggung
dan muka terarah ke bawah. Presentasi ganda terjadi bila ekstremitas (bagian kecil janin) prolaps
disamping bagian terendah janin. Letak sungsang adalah letak memanjang dengan bokong
sebagai bagian terendah (presentasi bokong). Distosia bahu setelah melahirkan kepala, akan
terjadi putaran paksi luar yang menyebabkan kepala berada pada sumbu normal dengan tulang
belakang. Bahu pada umumnya akan berada pada sumbu miring (oblique) dibawah ramus pubis.
Dorongan pada saat ibu mengedan akan menyebabkan bahu depan (anterior) berada dibawah
pubis. Bila bahu gagal untuk mengadakan putaran menyesuaikan dengan sumbu miring panggul
dan tetap berada pada posisi anteroposterior, pada bayi yang besar akan terjadi benturan bahu
depan terhadap simpisis. intra uterine. Diagnosa presentasi ganda terjadi jika prolaps tangan
bersama dengan bagian terendah janin, lengan yang mengalami prolaps dan kepala janin terdapat
di rongga panggul secara bergantian. Ibu hamil dengan presentasi ganda di wilayah Banten tahun
2007 sebanyak 2 orang, tahun 2008 sebanyak 2 orang dan tahun 2009 (sampai dengan bulan
agustus) sebanyak 3 orang. Ibu hamil dengan faktor resiko usia kurang dari 20 tahun di Banten
pada 2007 adalah 38 orang (%) dan pada tahun 2009 (sampai bulan agustus) adalah 40 orang (%)

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian malpresentasi dan malposisi?
2. Apa yang dimaksud dengan presentasi dahi?
3. Sebutkan tanda gejala presentasi dahi!
4. Sebutkan penanganan pada presentasi dahi!
5. Apa yang dimaksud dengan presentasi muka?
6. Apa yang dimaksud dengan presentasi ganda?
7. Sebutkan tanda gejala presentasi ganda!
8. Sebutkan penanganan pada presentasi ganda!
9. Apa yang dimaksud dengan presentasi bokong?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian malpresentasi dan malposisi
2. Mengetahui pengertian presentasi dahi
3. Menyebutkan tanda gejala presentasi dahi
4. Mengetahui cara penanganan pada presentasi dahi
5. Mengetahui pengertian presentasi muka
6. Mengetahui pengertian presentasi ganda
7. Menyebutkan tanda gejala pada presentasi ganda
8. Mengetahui cara penanganan pada presentasi ganda
9. Mengetahui pengertian presentasi bokong
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Malpresentasi dan Malposisi


Malpresentasi adalah semua presentasi janin selain vertex sementara malposisi adalah posisi
kepala janin relatif terhadap pelvis dengan oksiput sebagai titik referensi, masalah; janin yang
dalam keadaan malpresentasi dan malposisi kemungkinan menyebabkan partus lama atau partus
macet. (Rukiyah. 2010)
Malposisi merupakan posisi abnormal dari vertex kepala janin (dengan ubun-ubun kecil
sebagai penanda) terhadap panggul ibu. Malpresentasi adalah semua presentasi lain dari janin
selain presentasi vertex (Prawirohardjo.2011)
Pemeriksaan umum:
(1) Lakukan evaluasi cepat kondisi ibu termasuk tanda vital
(2) Lakukan evaluasi kondisi janin:
a. Dengarkan DJJ atau CTG, selama dan segera sesudah kontraksi. Hitung DJJ selama satu
menit penuh minimal setiap 30 menit dalam fase aktif dan setiap 5 menit dalam kala dua.
b. Bila ketuban pecah, lihat warna air ketuban. Bila didapatkan mekonium awasi lebih ketat
atau lakukan intervensi. Dan bila tidak ada cairan ketuban atau oligohidramnion pada saat
ketuban pecah menandakan adanya pengurangan jumlah air ketuban yang ada hubungannya
dengan gawat janin
c. Pemberian bantuan secara umum pada ibu inpartu akan memperbaiki kontraksi atau
mempercepat kemajuan persalinan:
(a) Berikan dukungan emosi dan dorongan mental. Anjurkan berjalan, duduk atau merubah
posisi
(b) Berikan massase dan air hangat
(c) Berikan minuman atau cairan intravena yang cukup dan anjurkan kencing
(d) Lakukan penilaian kemajuan persalinan memakai partograf
(e) Bila terjadi partus lama lakukan penatalaksanaan secara spesifik sesuai dengan keadaan
malposisi dan malpresentasi yang didapatkan (Saifuddin, 2001)
(f) Untuk menegakan diagnose lakukan penilaian klinik untuk menentukan bagian terendah
janin: bila bagian terendah kepala lakukan evaluasi posisi kepala janin; posisi oksiput transversal
atau anterior adalah keadaan normal, bila terjadi fleksi maka oksiput lebih rendah dari pada
sisiput.
Menentukan bagian terendah janin:
2.1.1 Malpresentasi dan malposisi meliputi diagnostic dan penanganan umum/khusus
mengenai:
2.1.1.1 Presentasi dahi
Presentasi dahi ialah keadaan dimana kedudukan kepala berada diantara fleksi maksimal,
sehingga dahi merupakan bagian terendah.
Pada presentasi dahi, biasanya kepala tidak turun dan persalinan macet. Konversi spontan
kearah presentasi verteks atau muka jarang terjadi, khususnya jika janin mati atau kecil.
Konversi spontan biasanya jarang terjadi pada janin hidup dengan ukuran normal jika ketuban
telah pecah (sarwono.prawirohardjo.2011)
1. Tanda dan gejela:
1) Presentasi dahi terjadi karena ekstensi parsial kepala janin sehingga terletak lebih tinggi
dari sinsiput
2) Pada abdomen, kepala janin 3/5 di atas simfisis pubis. Oksiput lebih tinggi dari sinsiput.
3) Pada pemeriksaan vagina, teraba fontanella anterior dan orbita.

2. Penanganan:
a. Jika janin hidup, lakukan seksio sesarea
b. Jika janin mati dan pembukaan serviks
a) Tidak lengkap, lakukan seksio sesarea
b) Lengkap, lakukan kraniotomi
c. Jika tidak terampil melakukan kranoitomi, lakukan seksio sesarea.
Pada permulaan persalinan, diagnosis prentasi dahi sulit ditegakkan. Pemeriksaan luar
memberikan hasil seperti pada presentasi muka, tetapi pada bagian kepala tidak seberapa
menonjol. Denyut jantung janin jauh lebih jelas didengar debagian dada, yaitu disebelah yang
sama dengan bagian-bagian kecil.
Sebab terjadinya presentasi dahi sama seperti terjadinya presentasi muka
Prentasi dahi dengan ukuran panggul dan janin yang normal, tidak akan dapat lahir spontan
pervaginam, sehingga harus dilahirkan dengan secsio sesaria.
2.1.1.2 Presentasi muka
Letak muka adalah letak kepala dengan defleksi maksimal, hingga occiput mengenai
punggung dan muka terarah ke bawah.
Dagu berfungsi sebagai indicator posisi kepala. Dalam hal ini, sangat penting untuk
membedakan posisi dagu depan, dimana dagu terletak dibagian depan pada rongga panggul ibu,
dengan posisi dagu belakang. (sarwono.prawirohardjo.2011)
Pada pemeriksaan luar dada akan teraba seperti punggung. Bila muka sudah masuk ke dalam
rongga panggul, jari pemeriksa dapat meraba dagu, mulut, hidung dan pinggir orbita.
Pemeriksaan harus dilakukan dengan hati-hati, sehingga tidak melukai mata dan mulut. Hal
ini disebabkan karena keadaan yang memaksa terjadinya defleksi kepala atau keadaan yang
menghalangi terjadinya fleksi kepala. Oleh karena itu janin tidak dapat lahir spontan kecuali bila
janin kecil atau mati. Umumnya bila terdapat letak muka segera dilakukan operasi seksio sesaria.
Disebabkan oleh terjadinya ekstensi yang penuh dari kepala janin, penolong akan meraba muka,
mulut, hidung dan pipi.
Secara Etiologi presentasi muka bisa terjadi karena sebagai berikut:
a. Panggul sempit
b. Janin besar
c. Multiparitas
d. Perut gantung
e. Anensefal
f. Tumor dileher
g. Lilitan tali pusat
h. Teraba dagu, dagu merupakan titik acuan sehingga terjadi presentasi muka dengan dagu
anterior dan posterior, sehingga terjadi partus lama. Pada dagu anterior kemungkinan persalinan
dengan terjadinya fleksi.

2.1.1.3 Presentasi ganda


Presentasi ganda terjadi bila ekstremitas (bagian kecil janin) prolaps disamping bagian
terendah janin.
Persalinan spontan hanya biasa terjadi jika janin sangat kecil atau mati dan maserasi.
Persalinan macet terjadi pada pase ekspulsi. (Prawirohardjo.2011)
1. Tanda gejala:
Prentasi ganda (Majemuk) terjadi jika prolaps tangan bersama dengan bagian terendah janin,
lengan yang mengalami prolaps dan kepala janin terdapat di rongga panggul secara bergantian.

2. Penanganan:
Lengan yang mengalami prolaps kadang-kadang dapat diubah posisinya:
1) Bantulah ibu untuk mengambil posisi knee-chest (posisi terendelenburg)

2) Sorong tangan ke atas ke luar simfisis pubis dan pertahankan di sana sampai timbul
kontaraksi kemudian dorong kepala masuk ke dalam panggul.
3) Lanjutkan dengan penatalaksaan untuk persalinan normal
4) Jika prosedur gagal atau terjadi prolapsus tali pusat, lakukan seksio sesarea.

2.1.1.4 Presentasi bokong


1. Defenisi dan kriteria
Letak sungsang adalah letak memanjang dengan bokong sebagai bagian terendah (presentasi
bokong). Dibagi menjadi:
a) Letak bokong murni (frank breech) ialah bokong yang menjadi bagian depan, kedua tungkai
lurus keatas
b) Letak bokong kaki (complete breech) yaitu disamping bokong teraba kaki, biasa disebut letak
bokong kaki sempurna jika disamping bokong teraba kedua kaki atau tidak sempurna jika
disamping bokong teraba satu kaki
c) Letak lutut
d) Letak kaki (incomplete breech presentation) yaitu presentasi kaki (obstetric patologi; 132)
2. Diagnosis
Untuk menegakan diagnosa maka yang harus dilakukan oleh seorang bidan adalah dengan
melakukan:
1) Anamnesis
Pergerakan anak teraba oleh ibu di bagian perut bawah, ibu sering merasakan ada benda keras
(kepala) yang mendesak tulang iga dan rasa nyeri pada daerah tulang iga karena kepala janin
2) Palpasi
Teraba bagian keras, bundar, melenting pada fundus. Punggung dapat diraba pada salah satu sisi
perut, bagian kecil pada salah satu sisi yang berlawanan, diatas simfisis teraba bagian yang
kurang bundar atau lunak
3) Auskultasi
Denyut jantung janin (DJJ) sepusat atau DJJ ditemukan paling jelas pada tempat yang lebih
tinggi (sejajar atau lebih tinggi dari pusat)
4) Vagina toucher
Terbagi 3 tonjolan tulang yaitu kedua tubera ossis ischii dan ujung os sacrum, anus, genetalia
anak jika edema tidak terlalu besar dapat diraba
5) Perbedaan antara letak sungsang dan kepala pada pemeriksaan dalam jika anus posisi
terendah maka akan teraba lubang kecil, tidaka ada tulang, tidak menghisap, keluar
mekonium, jika presentasi kaki maka akan teraba tumit dengan sudut 90, terasa jari-jari, pada
presentasi lutut akan teraba patella dan poplitea. Pada presentasi mulut maka akan teraba ada
hisapan di jari, teraba rahang dan lidah. Presentasi tangan siku: terasa jari panjang, tidak rata,
patella (-).
6) Untuk menentukan perbedaan tangan dan kaki: pada kaki ada kalkaneus, sehingga terdapat
tonjolan tulang yaitu mata kaki dan kalkaneus. Pada tangan hanya ada mata di pergelangan
tangan, kaki tidak dapat diluruskan terhadap tungkai, jari kaki jauh lebih pendek dari telapak
kaki (obstetri patologi: 132)
3. Penyebab letak sungsang
Penyebab dari letak sungsang antara lain disebabkan oleh: prematuritas karena bentuk
rahim relatif kurang lonjong, air ketuban masih banyak dan kepala relatif besar; hidramnion
karena anak mudah bergerak; plasenta previa karena menghalangi turunnya kepala ke dalam
pintu atas panggul; bentuk rahim yang abnormal; kelainan bentuk kepala seperti anensefalus
dan hidrosefalus (obstetric patologi: 134)
4. Mekanisme persalinan sungsang
Mekanisme persalinan sungsang antara lain:
(a) Garis pangkal paha masuk serong kedalam PAP. Pantat depan memutar ke depan
setelah mengalami rintangan dari otot-otot dasar panggul sehingga terjadi retrofleksi
badan untuk menyesuaikan diri dengan lengkungan panggul
(b) Pantat depan tampak lebih dulu terlihat di vulva dengan trokanter depan sebagai
hipomoklion dan laterofleksi dari badan, lahirlah pantat belakang pada pinggir depan
perineum disusul dengan kelahiran panatan depan
(c) Setelah bokong lahir terjadi putaran paksi luar agar punggung berputar sedikit ke depan
sehingga bahu dapat masuk pintu atas panggul (PAP) dalam ukuran serong dari pintu
atas panggul
(d) Setelah bahu turun, terjadilah putaran paksi dari bahu sampai ukuran bisakrominal
dalam ukuran muka belakang dari pintu bawah panggul (PBP), oleh sebab itu punggung
berputar lagi ke samping
(e) Pada saat bahu akan lahir, kepala dalam keadaan fleksi masuk pintu atas panggul dalam
ukuran melintang PAP. Kepala mengadakan putaran sehingga kuduk terdapat dibawah
simfisis dan dagu sebelah belakang
(f) Berturut-turut lahirlah dagu, mulut, hidung, dahi dan belakang kepala (obstetric
patologi: 136)

5. Prognosis
Bagi ibu: robekan perineum lebih besar, jika ketuban pecah dini (KPD) dapat terjadi
partus lama, dan infeksi. Sementara bagi janin/anak: prognosis tidak terlalu baik karena
adanya gangguan peredaran darah plasenta setelah bokong dan perut lahir karena tali pusat
terjepit.
Pertolongan persalinan dilakukan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang dapat
melakukan operasi; bila menungkinkan lakuan versi luar; bila tidak berhasil lakukan
persalinan sungsang per vaginam atau SC.
6. Perhatian
Pertolongan persalinan spontan (Bracht) pada primigravida sebaikan di RS dan harus
dievaluasi ditakutkan ada kesulitan pada after coming head (kepala lahir belakangan); kepala
janin harus lahir dalam waktu maksimal 8 menit sejak lahir sebatas pusat; pertolongan
persalinan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih agar persalinan aman dengan
syarat: pelvimetri klinis yang adekuat, janin tidak terlalu besar, tidak ada riwayat section
cesaria (SC) dengan indikasi cepalo pelvik disproportion (CPD), kepala fleksi, ikuti kemajuan
persalinan dengan seksama menggunakan partograf; jika ketuban pecah perhatikan adakah
prolap tali pusat, jangan pecahkan ketuban; apabila ada prolap tali pusat dan kelahiran
pervaginam tidak memungkinkan, lakuan SC; jika denyut jantung janin (DJJ) abnormal (<100
atau >180 kali per menit) atau persalinan lama SC.
7. Ada 2 fase waktu memimpin persalinan
Ada 2 fase dalam menolong persalinan sungsang yakni:
(1) Fase menunggu yaitu sebelum bokong lahir seluruhnya jangan lakukan klisteller karena
akan memudahkan terjadinya nuchal arm
(2) Fase untuk bertindak cepat yaitu dilakukan setelah badan janin sudah lahir sampai pusat
diperlukan waktu 8 menit dan untuk mempercepat lahirnya kepala janin dapat dilakukan
manual aid
2.2 Distosia Bahu
2.2.1 Definisi
Setelah melahirkan kepala, akan terjadi putaran paksi luar yang menyebabkan kepala berada
pada sumbu normal dengan tulang belakang. Bahu pada umumnya akan berada pada sumbu
miring (oblique) dibawah ramus pubis. Dorongan pada saat ibu mengedan akan menyebabkan
bahu depan (anterior) berada dibawah pubis. Bila bahu gagal untuk mengadakan putaran
menyesuaikan dengan sumbu miring panggul dan tetap berada pada posisi anteroposterior, pada
bayi yang besar akan terjadi benturan bahu depan terhadap simpisis.
Distosia bahu terutama disebabkan oleh deformitas panggul, kegagalan bahu untuk
melipat kedalam panggul (missal: pada makrosomia) disebabkan oleh fase aktif dan pesalinan
kala II yang pendek pada multipara sehingga penurunan kepala yang terlalau cepat
menyebabakan bahu tidak melipat pada saat melalui jalan lahir atau kepala telah melalui pintu
tengah panggul setelah mengalami pemanjangan kala II sebelum bahu bersalin melipat masuk
kedalam panggul.
2.2.2 Penanganan Umum
1. Pada setiap persalinan bersiaplah untuk menghadapi distosia bahu, khususnya pada
persalinan dengan bayi besar.
2. Siapkan beberapa orang untuk membantu
2.2.3 Diagnosa
1. Kepala janin dapat dilahirkan tetapi berada dekat vulva.
2. Dagu tertarik dan meneksn perineum
3. Tarikan pada kepala gagal melahirkan bahu ynag terperangkap di belakang simfisis pubis.
2.2.4 Penanganan
1. Buatlah episiotomi yang cukup luar, untuk mengurangi obstruksi jaringan lunak dan
memberi ruangan yang cukup untuk tindakan.
2. Dalam posisi ibu berbaring terlentang, mintalah ia untuk kedua tungkainya dan
mendekatkan lututnya sejauh mungkin ke arah dadanya. Mintalah batuan dua orang asisten
untuk menekan fleksi kedua lutut ibu kea rah dada.

3. Dengan memakai sarung tangan yang telah didisinfeksi tingkat tinggi


a. Lakukan tarikan yang kuat dan terus menerus kea rah bawah pada kepala janin untuk
menggerakkan bahu depan dibawah simfisis pubis.
Catatan : hindari tarikan yang berlebihan pada kepala yang dapat mengakibatkan trauma
pada pleksus brakhialis
b. Mintalah seseorang asisten untuk melakukan tekanan secara simultan kearah bawah pada
daerah suprapubis untuk membantu persalianan bahu.
Catatan : jangan lakukan tekanan fundus. Hal ini dapat mempengaruhi bahu lebih lanjut
dan dapat mengakibatkan ruptura uteri.
4. Jika bahu masih belom dapat dilahirkan :
a. Pakailah sarung tangan yang telah disinfeksi tingkat tinggi, masukan tangan kedalam
vagina.
b. Lakukan penekanan pada bahu yang terletak didepan dengan arah sternum bayi untuk
memutar bahu dan mengecilkan diameter bahu.
c. Jika diperlukan, lakukan penekanan pada bahu belakang sesuai dengan arah sternum.
5. Jika bahu masih belom dapat dilahirkan setelah dilakukan tindakan diatas:
a. Masukan tangan kedalam vagina
b. Raih humerus dari lengan belakang dan dengan mejaga lengan tetap fleksi pada siku,
gerakkan lengan kearah dada. Tindakan ini akan memberikan ruangan untuk bahu depan agar
dapat bergerak dibawah simfisis pubis
6. Jika semua tindakan diatas tetap tidak dapat melahirkan bahu, pilihan lain adalah :
a. Patahkan klavikula untuk mengurangi lebar bahu dan bebaskan bahu depan,
b. Lakukan tarikan dengan mengait ketiak untuk mengeluarkan lengan belakang.

2.2.5 Syarat
(1) Kondisi vital ibu cukup memadai sehingga dapat bekerjasama untuk menyelesaikan
persalinan.
(2) Masih memiliki kemampuan untuk mengedan
(3) Jalan lahir dan pintu bawah panggul memadai untuk akomodasi tubuh bayi
(4) Bayi masih hidup atau diharapkan dapat bertahan hidupn
(5) Bukan monstrum atau kelainan kongenital yang menghalangi keluarnya bayi.
BAB IV
PEMBAHASAN

Malpresentasi adalah semua presentasi janin selain vertex sementara malposisi adalah posisi
kepala janin relatif terhadap pelvis dengan oksiput sebagai titik referensi, masalah; janin yang
dalam keadaan malpresentasi dan malposisi kemungkinan menyebabkan partus lama atau partus
macet. (Rukiyah. 2010)
Presentasi ganda terjadi bila ekstremitas (bagian kecil janin) prolaps disamping bagian
terendah janin. Persalinan spontan hanya biasa terjadi jika janin sangat kecil atau mati dan
maserasi. Persalinan macet terjadi pada pase ekspulsi. (Prawirohardjo.2011)
Pada kasus ini Ny. H Tidak tampak oedema diwajah,tidak ada cloasma dan tidak ada anemi.
Tekanan darah ibu 120/80 mmHg, Nadi 82 x/menit, Pernapasan21x/menit, Suhu 36.0 C, LILA
26 cm. tampak dari hasil USG terdapat presentasi ganda pada janin ibu.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Malpresentasi dalam kehamilan terbagi menjadi beberapa masalah seperti presentasi dahi,
presentasi muka, presentasi ganda, presentasi bokong, dan distosia bahu. Presentasi dahi ialah
keadaan dimana kedudukan kepala berada diantara fleksi maksimal, sehingga dahi merupakan
bagian terendah. Letak muka adalah letak kepala dengan defleksi maksimal, hingga occiput
mengenai punggung dan muka terarah ke bawah. Presentasi ganda terjadi bila ekstremitas
(bagian kecil janin) prolaps disamping bagian terendah janin. Letak sungsang adalah letak
memanjang dengan bokong sebagai bagian terendah (presentasi bokong). Distosia bahu setelah
melahirkan kepala, akan terjadi putaran paksi luar yang menyebabkan kepala berada pada sumbu
normal dengan tulang belakang. Bahu pada umumnya akan berada pada sumbu miring (oblique)
dibawah ramus pubis. Dorongan pada saat ibu mengedan akan menyebabkan bahu depan
(anterior) berada dibawah pubis. Bila bahu gagal untuk mengadakan putaran menyesuaikan
dengan sumbu miring panggul dan tetap berada pada posisi anteroposterior, pada bayi yang besar
akan terjadi benturan bahu depan terhadap simfisis.
DAFTAR PUSTAKA

Saifuddin, Abdul Bari. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakatra: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Saifuddin, Abdul Bari. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Rukiyah, Ai Yeyeh. 2010. Buku Asuhan Kebidanan Patologi. Jakarta: Trans Info Media
Saifuddin, Abdul Bari, dkk. 2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Sarwono Prawirohardjo

Anda mungkin juga menyukai