Oleh Kelompok 5 :
Annisa Farida P07124118166
Bella Riski Novelia P07124118176
Endah Sulistiawati P07124118188
Ferananda Junaedi P07124118194
Ghina Mahdiyah P07124118198
Iis Almaidah P07124118202
Maulida Hayati P07124118210
Milliani Nur P07124118212
Nur Syifa. S P07124118225
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Asuhan
Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita, dan Pra Sekolah ”Perdarahan Tali Pusat pada
Neonatus”. Tak lupa sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan
ilmu pengetahuan.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Rusmilawaty, SKM., M.PH
sebagai dosen pembimbing yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan tidak hanya diberikan kepada ibu, tapi juga sangat diperlukan oleh
bayi baru lahir (BBL). Walaupun sebagian besar proses persalinan terfokus
pada ibu, tetapi karena proses tersebut merupakan pengeluaran hasil
kehamilan (bayi) maka penatalaksanaan persalinan baru dapat dikatakan
berhasil apabila selain ibunya, bayi yang dilahirkan juga berada dalam kondisi
yang optimal. Memberikan asuhan segera, aman, dan bersih untuk BBL
merupakan bagian esensial asuhan BBL.
Perdarahan yang terjadi pada tali pusat bisa timbul sebagai akibat dari
trauma pengikatan tali pusat yang kurang baik atau kegagalan proses
pembentukkan trombus normal. Selain itu perdarahan pada tali pusat juga bisa
sebagi petunjuk adanya penyakit pada bayi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perdarahan tali pusat ?
2. Apa penyebab perdarahan tali pusat ?
3. Apa saja tanda dan gejala perdarahan tali pusat ?
1
4. Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi tali pusat ?
5. Bagaimana penanganan perdarahan tali pusat ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian perdarahan tali pusat
2. Untuk mengetahui penyebab perdarahan tali pusat
3. Untuk mengetahui tanda dan gejala perdarahan tali pusat
4. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi tali pusat
5. Untuk mengetahui penanganan perdarahan tali pusat
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
b. Varises juga dapat menyebabkan pendarahan ketika varises tersebut
pecah
c. Aneurisma pembuluh darah pada umbilikus, yaitu terjadi pelebaran
pembuluh darah setempat saja karena salah dalam proses
perkembangan atau terjadi kemunduran dinding pembuluh darah. Pada
aneurisma, pembuluh darah menyebabkan pembuluh darah rapuh dan
mudah pecah.
3. Robekan pembuluh darah abnormal
Pada kasus robekan pembuluh darah umbilikus tanpa adanya trauma,
hendaknya dipikirkan kemungkinana adanya kelainan anatomi pembuluh
darah seperti berikut ini.
a. Pembuluh darah abdomen yang mudah pecah karena dindingnya tipis
dan tidak ada perlindungan jely wharton.
b. Insersi velamentosa tali pusat, yaitu pecahnya pembuluh darah pada
percabangan tali pusat sampai ke membran tempat masuknya plasenta.
Umbilikus dengan kelainan insersi ini sering terdapat pada kehamilan
ganda
c. Plasenta multilobularis, pendarahan terjadi pada pembuluh darah yang
menghubungkan masing-masing lobus dengan jaringan plasenta
karena bagian tersebut sangat rapuh dan mudah pecah
4. Pendarahan akibat plasenta Previa dan abrupsio plasenta
Pendarahan akibat plasenta Previa dan abrupsio plasenta dapat
membahayakan bayi. Plasenta Previa cenderung menyebabkan anemia,
sedangkan pada kasus abrupsio plasenta lebih sering mengakibatkan
kematian intrauterin karena dapat terjadi anoreksia. Lakukan pengamatan
pada plasenta dengan teliti untuk menentukan adanya perdarahan pada
bayi baru lahir dan lakukan pemeriksaan hemoglobin secara berkala pada
bayi baru lahir dengan kelainan plasenta atau dengan SC
4
C. Tanda dan Gejala Perdarahan Tali Pusat
1. Ikatan tali pusat lepas atau klem pada tali pusat lepas tapi masih
menempel pada tali pusat.
2. Kulit di sekitar tali pusat memerah dan lecet.
3. Ada cairan yang keluar dari tali pusat. Cairan tersebut bisa berwarna
kuning, hijau, atau darah.
4. Timbul sisik di sekitar atau pada tali pusat.
5
a. Jaga agar tali pusat tetap kering setiap saat. Kenakan popok di bawah
tali pusat.
b. Biarkan tali pusat terbuka, tidak tertutup pakaian bayi sesering
mungkin.
c. Bersihkan area di sekitar tali pusat. Lakukan setiap kali Anda
mengganti popok. Gunakan kapas atau cotton bud dan cairan alkohol
70% yang dapat dibeli di apotek.
d. Angkat tali pusat dan bersihkan tepat pada area bertemunya pangkal
tali pusat dan tubuh. Tidak perlu takut hal ini akan menyakiti bayi
Anda. Alkohol yang digunakan tidak menyengat. Bayi akan menangis
karena alkohol terasa dingin. Membersihkan tali pusat dengan alkohol
dapat membantu mencegah terjadinya infeksi. Hal ini juga akan
mempercepat pengeringan dan pelepasan tali pusat.
e. Jangan basahi tali pusat sampai tidak terjadi pendarahan lagi. Tali
pusat akan terlepas, dimana seharusnya tali pusat aka terlepas dalam
waktu 1-2 minggu. Tapi, yang perlu diingat adalah jangan menarik tali
pusat, walaupun sudah terlepas setengah bagian.
f. Hindari penggunaan bedak atau losion di sekitar atau pada tali pusat.
3. Segera lakukan inform consent dan inform choise pada keluarga pasien
untuk dilakukan rujukan. Hal ini dilakukan bila terjadi gejala berikut:
a. Tali pusat belum terlepas dalam waktu 3 minggu.
b. Klem pada pangkal tali pusat terlepas
c. Timbul garis merah pada kulit di sekitar tali pusat.
d. Bayi menderita demam.
e. Adanya pembengkakan atau kemerah-merahan di sekitar tali pusat.
f. Timbul bau yang tidak enak di sekitar tali pusat.
g. Timbulnya bintil-bintil atau kulit melepuh di sekitar tali pusat.
h. Terjadi pendarahan yang berlebihan pada tali pusat. Pendarahan
melebihi ukuran luasan uang logam.
i. Pendarahan pada tali pusat tidak berhenti walaupun sudah di tekan.
6
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
PENGKAJIAN
IDENTITAS
7
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Alamat : RT/RW 27/29 Ds. “H”, Kec. “G”, Kab. “C”
DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan adanya darah yang keluar dari tali pusat bayinya sejak tadi pagi jam
06.30 WIB, dan bayinya menangis.
DATA OBJEKTIF
8
2. Pemeriksaan khusus.
a. Inspeksi
Kepala : tidak ada caputsuccedaneum, dan chepalhematoma.
Ubun-ubun : Datar, tidak ada moulase.
Muka : Simetris, Tidak ada kelainan.
Mata : Simetris, tidak ada kelainan.
Telinga : Simetris, tidak ada serumen
Mulut : Simetris, tidak ada bibir sumbing.
Hidung : Simetris, tidak ada secret, tidak ada pernapasan cuping
Hidung
Leher : Tidak ada tyroid, tidak ada pembengkakan.
Dada : Simetris, gerakan rongga dada teratur, tidak ada tarikan
Intercostae
Abdomen : Simetris, tidak kembung, Tali pusat terbungkus kasa steril,
terlihat perdarahan
b. Palpasi
Kepala : Tidak ada benjolan, UUB datar, UUK belum menutup
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan limfe
c. Reflek
Reflekmoro : Ada
ReflekRooting : Ada
9
ReflekGraphs/plantar : Ada
ReflekSucking : Ada
ReflekWalking : Tidak ada
d. Antropometri
Lingkar kepala : FO : 34 cm
MO : 35 cm
SOB : 32 cm
Lingkar dada : 32 cm
Lingkar lengan atas : 11 cm
e. Eliminasi
Miksi : Sudah pada jam 22.05 WIB
BAB : Sudah : Warna : Hijau Kehitaman
Tgl : 01 Desember 2013
Jam : 22.05 WIB
3. Pemeriksaan Penunjang : -
ANALISA
Bayi Ny. “W” 1 hari postpartum dengan perdarahan tali pusat fisiologis
PENATALAKSANAAN
10
4. Angkat tali pusat dan bersihkan tepat pada area bertemunya pangkal tali pusat
dan tubuh. Tidak perlu takut hal ini akan menyakiti bayi Anda.
5. Bersihkan area di sekitar tali pusat. Lakukan setiap kali Anda mengganti
popok. Bungkus tali pusat dengan kasa steril. Hal ini akan mempercepat
pengeringan dan pelepasan tali pusat.
6. Jaga agar tali pusat tetap kering setiap saat.
7. Jangan basahi tali pusat sampai tidak terjadi pendarahan lagi. Tali pusat akan
terlepas, dimana seharusnya tali pusat aka terlepas dalam waktu 1-2 minggu.
Tapi, yang perlu diingat adalah jangan menarik tali pusat, walaupun sudah
terlepas setengah bagian.
8. Hindari penggunaan bedak atau losion di sekitar atau pada tali pusat.
9. Memberikan kehangatan pada bayi dengan cara :
menggedong, memberi selimut, dan memberi penutup/topi pada kepala
10. Ganti pakian yang basah dengan pakaian kering
Ganti popok setiap BAK/BAB
11. Menganjurkan pemberian ASI eksklusif sampai usia 6 bulan dan pemberian
ASI sesering mungkin agar bayi mendapatkan nutrisi yang cukup
Memberikan ASI setiap 2 jam sekali atau sesering mungkin
12. Melakukan konseling kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya BBL dengan
kriteria kegawatan , seperti : Bayi tidak mau menetek, tampak lesu,
pernapasan lambat, suhu naik, terjadi perdarahan/ keluar cairan berbau pada
tali pusat.
13. Segera lakukan informconsent dan informchoise pada keluarga pasien apabila
dilakukan rujukan
14. Menganjurkan ibu pergi ke tenaga kesehatan jika terjadi tanda-tanda bahaya
pada BBL
11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perdarahan tali pusat yaitu adanya cairan (darah) yang keluar di sekitar
tali pusat bayi. Perdarahan yang terjadi pada tali pusat bisa timbul sebagai
akibat dari trauma pengikatan tali pusat yang kurang baik atau kegagalan
proses pembentukan trombus normal.
B. Saran
Kami berharap sebagai tenaga kesehatan lebih memahami tentang
macam – macam masalah sering terjadi pada neonatus (bayi baru lahir) dan
bayi terutama perdarahan tali pusat. Serta bagaimana tindakan kita untuk
mengatasinya
12
DAFTAR PUSTAKA
Sudarti dan Afroh Fauziah. 2017. Asuhan Neonatus Risiko Tinggi dan Kegawatan.
Yogyakarta : Nuha Medika
Marni dan Kukuh Rahardjo. 2015. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak
Prasekolah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita. Jakarta :
Salemba Medika
Kusmiyati, Yuni. 2009. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Yogyakarta :
Fitramaya
13