Kelompok 5 :
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya pada kami, sehingga dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Merumuskan Diagnose Masalah Aktual : Masalah Kb, Gizi,
Tanda Bahaya, Senam Nifas, Teknik Menyusui”
Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas dan
Menyusui yang diberikan Ibu Isnaniah, M.Pd ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca.Akhirnya besar harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Penyusun
i
Daftar Isi
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses manajemen kebidanan diawali dari mengumpulkan semua data
yang dibutuhkan untuk menilai keadaan klien secara keseluruhan. Berasal dari
data-data dasar tersebut baik subjektif maupun objektif dilakukan interpretasi
kemudian diproses menjadi masalah atau diagnosis khusus.
1
ketidaknyamanan akibat perubahan fisiologis yang terjadi pada masa nifas,
sehingga bidan harus dapat merumuskan apakah kebutuhan spesifik ibu.
B. Rumusan Masalah
Apa dan Bagaimanakah Masalah KB Postpartum, Gizi Ibu Menyusui, Tanda
Bahaya Masa Nifas, Senam Nifas, dan Teknik Menyusui?
C. Tujuan
Untuk Mengetahui Apa dan Bagaimana Masalah KB Postpartum, Gizi Ibu
Menyusui, Tanda Bahaya Masa Nifas, Senam Nifas, Dan Teknik Menyusui?
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. KB
Pemilihan kontrasepsi harus sudah dipertimbangkan pada masa
nifas. Apabila hendak memakai kontrasepsi yang mengandung hormon,
harus menggunakan obat yang tidak mengganggu produksi ASI.
3
c. Pasien mengatakan pernah memakai beberapa alat kontrasepsi, tapi
rata-rata tidak cocok.
4
d. Bagaimana menggunakan metode ini?
e. Kapan metode ini dapat digunajkan untuk wanita pasca bersalin
yang menyusui.
5
Data dasar objektif dapat berupa :
6
g. Putting susu pecah dan mamae banyak
h. Sulit menyusui
i. Rabun senja
j. Edema, sakit, panas pada tungkai
4. Senam Nifas
Senam Nifas adalah senam yang dilakukan ibu-ibu setelah
melahirkan setelah keadaan tubuhnya pulih kembali
Tujuan :
7
konstipasi. Beberapa institusi mempunyai brosur tentang latihan yang
sesuai.
b. Bidan memperkenalkan beberapa latihan yang umum digunakan.
Ada beberapa faktor yang menentukan kesiapan ibu untuk
memulai senam postpartum, yaitu :
a. Tingkat kesegaran tubuhnya sebelum kelahiran bayi.
b. Apakah ibu telah mengalami persalinan yang lama atau sulit
c. Apakah bayinya tenang atau rewel
d. Penyesuaian postpartum yang sulit.
Latihan penting dilakukan dalam beberapa minggu pertama setelah
melahirkan, namun yang paling penting adalah beristirahat dan mengenal
bayinya. Relaksasi dan tidur sangat penting. Semua wanita akan sembuh
dari persalinannya dalam waktu yang berbeda beda. Oleh karena itu, ibu
harus bersikap ramah terhadap dirinya sendiri.
5. Teknik Menyusui
Teknik menyusui adalah suatu cara pemberian ASI yang dilakukan
oleh seorang ibu kepada bayinya, demi mencukupi kebutuhan nutrisi bayi
tersebut. Kehadiran seorang bayi dalam sebuah keluarga adalah
merupakan dambaan setiap orang. Karena dengan kehadiran seorang
bayilah mereka dapat meneruskan garis keturunan mereka. Seorang bayi
tentu saja masih punya nilai ketergantungan yang tinggi kepada kedua
ortunya harus ekstra cermat dan penuh perhatian dalam merawat bayi.
8
Posisi ibu dan bayi yang benar saat menyusui:
a. Berbaring miring posisi ini adalah posisi yang amat baik untuk
pemberian ASI yang pertama kali atau bila ibu merasa lelah atau
merasakan nyeri.
b. Duduk penting untuk member topangan atau sandaran pada punggung
ibu dalam posisi nya tegak lurus ini mungkin dapat dilakukan dengan
duduk bersila diatas tempat tidur atau dilantai.
c. Berbaring miring atau duduk (dengan punggung dan kaki di topang)
akan membantu bentuk untuk payudara dan memberikan ruang untuk
menggerakan bayi nya ke posisi yang baik.
d. Badan bayi harus di hadapkan kea rah badan ibu dan mulutnya bayi
dihadapkan ke putting susu ibu.
e. Bayi sebaiknya ditopang pada bahu nya sehingga posisi kepala yang
agak terngadah dapat di pertahankan posisi bibir bawah paling sedikit
1,5 cm dari pangkal putuing susu
f. Bayi harus di tempat kan dekat dan ibu nya dikamar yang sama
g. Pemberian ASI pada bayi sesering mungkin, biasanya BBL ingin
minum ASI setiap 2-3jam atau 10-12 kali dalam 24 jam
h. Hanya berikan kolostrum dan ASI makanan lain termasuk air dapat
membuat bayi sakit dan menurunkan persendian ASI
i. Hindari susu botol dan dot kompeng
j. Susu botol dan kompeng dan membuat bayi bingung dan membuatnya
menolak puting ibunya atau tidak mengisap dengan baik.
9
B. Dokumentasi Asuhan
DATA SUBYEKTIF
1) Identitas
Nama : Ny. F Nama : Tn.A
Umur : 22 Thn Umur : 32Thn
Suku : Banjar/Indonesia Suku : Banjar/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : S2
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Dosen
Alamat : Jl. Sultan Adam Alamat : Jl. Sultan Adam
2) Anamnesa
a. Alasan datang : Ibu mengatakan ingin kunjungan nifas
b. Keluhan : Ibu mengatakan saat ini kondisinya baik dan
bertanya apakah tanda bahaya pada ibu nifas
dan juga ibu masih bingung dalam pemilihan
alat kontrasepsi serta dalam menyusui, dan
apakah ada kegiatan yang dapat memperlancar
10
ASI serta masalah gizi yang harus dikonsumsi
perhari untuk ibu nifas.
c. Riwayat Menstruasi
Menarche : 14 tahun
Siklushaid : teratur dan berlangsung setiap bulan selama 7 hari
Darah : cair dan tidak ada disminorea
d. Riwayat Pernikahan
Ibu mengatakan ini pernikahan pertama dan menikah pada usia 22
tahun, ibu mengatakan sudah menikah selama 1 tahun dengan status
pernikahan yang sah.
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaanfisik
a. Keadaanumum : Baik
b. Kesadaran : Komposmentis
c. Tanda – tanda vital :
Tekanan Darah : 120/70mmHg
Nadi : 78 x/m
Respirasi :20x/m
Suhu : 36.50C
d. Kepala
Rambut : Bersih
Muka : Oedema tidak ada
Mata : Konjungtiva Merah Muda ,Skrela Mata Putih
11
Telinga : Bersih, Pendengaran baik
e. Leher
TVJ : Tidak ada peningkatan
Kelenjar getah Bening : Tidak ada pembesaran
Kelenjar Tiroid : Tidak ada pembengkakan
f. Dada danPayudara
1) Dada
Jantung : Bunyi jantung normal, tidak ada mumur
Paru – paru : Bunyi paru-paru baik, tidak terdengar bunyi
ronchi maupun wheezing
2) Payudara
Bentuk : Simeteris
Putting Susu : Menonjol
Pengeluaran : Ada, ASI
Rasa Nyeri : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
g. Pemeriksaan Abdomen
1) Infeksi
Bentuk :Simetris
Striae :Tidak ada
Bekas luka :Tidak ada
12
2) Palpasi
TFU : 2 Jari di bawah pusat
Kontraksi Uterus : Kersa
Kandung kemih : Kosong
Diastasi Rekti : Tidakada
h. Ekstremitasatasdanbawah
1) Atas
Bentuk : Simetris
Oedema : Tidakada
Pergerakan : Baik
2) Bawah
Oedema :Tidakada
Varises :Tidakada
Reflek patella : (+)
Kekuatan otot : Baik
Pergerakan :Baik
Human sign :Tidak ada
i. Genetalia
1) Keadaan : Bersih
2) Vulva/ vagina : T.A.K
3) Oedema : Tidakada
4) Varises : Tidakada
5) Kelenjar bartholini & skene : Baik, tidak ada pembengkakan
6) Perenium : Baik
j. Anus
Hemoroid :Tidak ada.
13
ANALISA
PENATALAKSANAAN
14
5) Memberikan penyuluhan pada ibu tentang masalah gizi pada ibu post
partum, yaitu dengan :
a. Mengkonsumsi tambahan 500 kalori setiap hari
b. Makanan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein,
mineral dan vitamin yang cukup
c. Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari
d. Minum kapsul vitamin A agar dapat memberikan vitamin A
kepada bayi melalui ASI
Evaluasi : ibu mengerti serta ibu akan melakukannya.
6) Menganjurkan ibu untuk tidur/istirahat yang cukup, tidurlah pada saat
bayi tidur serta menganjurkan suami atau keluarga untuk bergantian
menjaga bayinya agar ibu bisa istirahat yang cukup.
Evaluasi : ibu menegrti dengan apa yang di jelaskan oleh bidan dan
ibu mau melakukan anjuran tersebut.
7) Memberikan tablet penambah darah dan vitamin pada ibu serta
menganjurkan ibu untuk selalu meminumnya.
Evaluasi : tablet penambah darah dan vitamin telah di berikan dan ibu
bersedia meminumnya.
8) Memberikan penjelasan tentang masalah KB dan apa saja kontrasepsi
yang cocok untuk ibu yang menyusui pada ibu dan suami
Evaluasi : Ibu dan suami mengerti dengan apa yang dijelaskan
9) Menganjurkan ibu untuk control kembali 4 minggu ke Klinik
Evaluasi : ibu mengerti dengan apa yang di ajarkan ibu akan kontrol 4
minggu kemudian atau jika terdapat tanda-tanda bahaya pada ibu
maupun pada bayinya.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada masalah kb pemilihan kontrasepsi harus sudah
dipertimbangkan pada masa nifas. Apabila hendak memakai kontrasepsi
yang mengandung hormon, harus menggunakan obat yang tidak
mengganggu produksi ASI.
Gizi pada ibu menyusui juga perlu diperhatikan jumlah kalori dan
protein ibu menyusui harus lebih besar daripada ibu hamil. Kebutuhan
nutrisi pada masa menyusui meningkat 25% yaitu untuk produksi ASI dan
memenuhi kebutuhan cairan yang meningkat tiga kali dari biasanya.
16
Teknik menyusui adalah suatu cara pemberian ASI yang dilakukan
oleh seorang ibu kepada bayinya, demi mencukupi kebutuhan nutrisi bayi
tersebut.
B. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
Bahiyatun. 2013. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : EGC
? (Bukunya buram)
18