Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL (PRENATAL)

DENGAN PRESENTASI BOKONG

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan


tugas keperawatan maternitas

Di susun oleh :
Arindiani (029PA22065)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN (POLTEKES) YAPKESBI
JL.Subang jaya No.12A Ciaul Pasir Kota Sukabumi 4311
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita haturkan kehadiran ALLAH SWT . Sebagai penguasa
yang akbar bagi seluruh alam semesta karena atas rahmat dan berkatnyalah
sehingga kami dapat menyelesaikan masalah ini dengan judul “Asuhan
keperawatan pada ibu hamil dengan presentasi bokong ” dengan waktu yang
telah di ditentukan.
Saya mengucapkan terimakasih Kepada ibu Lailia, S.S.T, MKM Selaku
Dosen Pengampu Mata kuliah Keperawatan Maternitas yang Membimbing
kami Dalam Mengerjakan Tugas makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini sehingga belum begitu sempurna . Oleh karena itu , kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
kekurangan – kekurangan tersebut, sehingga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua . Semoga ALLAH SWT. Senantiasa memberikan petunjuk
kepada kita semua, agar apa yang kita cita citakan menjadi sukses.

Sukabumi ,19 Oktober 2023


Penyusun

(Arindiani)
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan Penulisan
1.3. Rumusan Permasalahn
1.4. Kegunaan
1.5. Sistematika Penulisan
BAB II Tujuan Teoritis / Laporan pendahuluan
2.1. Konsep Dasar
2.1.1. Pengertian
2.1.2. Tanda dan Gejala
2.1.3. Etiologi
2.1.4. Pohon Masalah (dalam bentuk bagan berdasarkan
Patofisiologis)
2.1.5. Faktor Resiko
2.1.6. Pemeriksaan Diagnostik
2.1.7. Pemeriksaan medis
2.2. Konsep Asuhan Keperawatan
BAB III Tinjauan Kasus
3.1 Pengkajian
3.2 Analisa Data
3.3 Daftar Asuhan Keperawatan
3.4 Rencana Asuhan Keperawatan
3.5 Catatan Perkembangan
BAB IV Pembahasan
4.1. Pengkajian
4.2. Diagnosa Keperawatan
4.3. Perencanaan
4.4. Implementasi
4.5. Evaluasi
BAB V Penutup
5.1. Kesimpulan
5.2. Kritik dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Presentasi bokong merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang
dengan kepala di fundus uteri dan bokong di bawah kavum uteri
(Prawirohardjo, 2010). Klasifikasi presentasi bokong yaitu : letak bokong
dengan kedua tungkai terangkat ke atas, letak sungsang sempurna, di mana letak
kaki ada di samping bokong, letak sungsang tidak sempurna yaitu letak
sungsang di mana selain bokong bagian yang terendah juga kaki atau lutut
(Purwaningsih, 2010).
Kematian perinatal langsung yang disebabkan karena persalinan presentasi
bokong sebesar 4-5 kali dibanding presentasi kepala. Sebab kematian perinatal
pada persalinan presentasi bokong yang terpenting adalah prematuritas dan
penanganan persalinan yang kurang sempurna, dengan akibat hipoksia atau
perdarahan di dalam tengkorak. Trauma lahir pada presentasi bokong banyak
dihubungkan dengan usaha untuk mempercepat persalinan dengan tindakan-
tindakan untuk mengatasi macetnya persalinan (Manuaba, 2010).
Kehamilan dengan presentasi bokong merupakan kehamilan yang memiliki
risiko. Hal ini dikaitkan dengan abnormalitas janin dan ibu. Pada tahun 2011
ditemukan 67 kasus letak sungsang di RSUD Sukoharjo. Banyak faktor yang
dapat menyebabkan kelainan letak presentasi bokong, diantaranya paritas ibu
dan bentuk panggul ibu. Angka kejadian presentasi bokong jika dihubungkan
dengan paritas ibu maka kejadian terbanyak adalah pada ibu dengan
multigravida dibanding pada primigravida, sedangkan jika dihubungkan dengan
panggul ibu maka angka kejadian presentasi bokong terbanyak adalah pada
panggul sempit, dikarenakan fiksasi kepala janin yang tidak baik pada Pintu
Atas Panggul (Syaifuddin, 2010).
1.2 Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui definisi presentasi bokong
2. Untuk mengetahui etiologi presentasi bokong
3. Untuk mengetahui tanda dan gejala. Presentasi bokong
4. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik pada Presentasi bokong
5. Untuk mengetahui pengaruh Presentasi bokong terhadap kehamilan
6. Asuhan keperawatan pada kasus ibu hamil dengan Presentasi bokong
1.3 Rumusan permasalahan
1. Apakah yang dimaksud presentasi bokong?
2. Apa saja etiologi Presentasi bokong?
3. Apa saja dan gejala Presentasi bokong?
4. Apa saja pemeriksaan diagnostik pada presentasi bokong
5. Bagaimana pengaruh Presentasi terhadap kehamilan
6. Asuhan keperawatan pada kasus ibu hamil dengan presentasi bokong
1.4 Kegunaan
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara etis
Diharapkan bermanfaat bagi :
1. Penulis ,sebagai wahana penambah pengatahuan dan konsep keilmuan
khususnya tentang “Asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan
presentasi bokong".
2. Pembaca ,sebagai media menginformasikan tentang asuhan keperawatan
padaibu hamil dengan presentasi bokong
1.5.Sistematika penulisan
1. Judul
2. Pendahuluan
3. Metode penelitian
4. Pembahasa
5. Tujuan dari hasil penelitan
6. Kesimpulan
7. Daftar pustaka

BAB II
TUJUAN TEORITIS ATAU LAPORAN PENDAHULUAN
2.1 Konsep dasar
2.1.1 Pengertian
Presentasi bokong merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang
dengan kepala di fundus uteri dan bokong di bawah kavum uteri
(Prawirohardjo, 2010). Klasifikasi presentasi bokong yaitu : letak bokong
dengan kedua tungkai terangkat ke atas, letak sungsang sempurna, di mana letak
kaki ada di samping bokong, letak sungsang tidak sempurna yaitu letak
sungsang di mana selain bokong bagian yang terendah juga kaki atau lutut
(Purwaningsih, 2010).
Kematian perinatal langsung yang disebabkan karena persalinan presentasi
bokong sebesar 4-5 kali dibanding presentasi kepala. Sebab kematian perinatal
pada persalinan presentasi bokong yang terpenting adalah prematuritas dan
penanganan persalinan yang kurang sempurna, dengan akibat hipoksia atau
perdarahan di dalam tengkorak. Trauma lahir pada presentasi bokong banyak
dihubungkan dengan usaha untuk mempercepat persalinan dengan tindakan-
tindakan untuk mengatasi macetnya persalinan (Manuaba, 2010).
Kehamilan dengan presentasi bokong merupakan kehamilan yang memiliki
risiko. Hal ini dikaitkan dengan abnormalitas janin dan ibu. Pada tahun 2011
ditemukan 67 kasus letak sungsang di RSUD Sukoharjo. Banyak faktor yang
dapat menyebabkan kelainan letak presentasi bokong, diantaranya paritas ibu
dan bentuk panggul ibu. Angka kejadian presentasi bokong jika dihubungkan
dengan paritas ibu maka kejadian terbanyak adalah pada ibu dengan
multigravida dibanding pada primigravida, sedangkan jika dihubungkan dengan
panggul ibu maka angka kejadian presentasi bokong terbanyak adalah pada
panggul sempit, dikarenakan fiksasi kepala janin yang tidak baik pada Pintu
Atas Panggul (Syaifuddin, 2010).

2.1.2 Tanda dan Gejala presentasi bokong


1. Pergerakan anak terasa oleh ibu dibagian perut bawah dibawah pusat dan ibu
sering merasa benda keras (kepala) mendesak tulang iga.
2. Pada palpasi teraba bagian keras, bundar dan melenting pada fundus uteri.
3. Punggung anak dapat teraba pada salat satu sisi perut dan bagian-bagian kecil
pada pihak yang berlawanan. Diatas sympisis teraba bagian yang kurang budar
dan lunak.
4. Bunyi jantung janin terdengar pada punggung anak setinggi pusat.
2.1.3 Etiologi
a) Multiparitas
Ibu telah melahirkan banyak anak sehingga rahimnya sudah sangat elastis
dan membuat janin berpeluang besar untuk berputar hingga minggu ke-37
dan seterusnya dan juga jika ibu memiliki riwayat persalinan sungsang
akan kemungkinan mengalami persalinan sungsang kembali (grandemulti
gravida).
b) Berat lahir rendah pada pelahiran preterm dan menyebabkan
pertumbuhan terhambat (Cuningham, 2006). Sehingga muncul rasa
khawatir jika terjadi masalah dalam kehamilannya bahwa ada
kemungkinan bayinya tidak normal seperti pada letak sungsang
(Indrayani, 2013).
c) Gemelli
Adanya lebih dari satu janin dalam rahim menyebabkan terjadinya
perebutan tempat. Setiap janin beusaha mencari tempat yang lebih
nyaman, sehingga ada kemungkinan bagian tubuh yang lebih besar yakni
bokong janin berada di bagian bawah rahim. Pada kasus bayi kembar,
kemungkinan sungsang menjadi lebih besar sebab janin yang kepalanya
berputar ke arah bawah lebih dulu akan membuat rongga panggul ibu
susah dilalui janin kembarannya. Maka pada bayi kembar, posisi salah
satu janinnya sungsang.
d) Hidramnion
Jumlah air ketuban yang melebihi normal menyebabkan janin lebih
leluasa bergerak walau sudah memasuki trimester ketiga.
e) Hidrosefalus
6Besarnya ukuran kepala akibat kelebihan cairan (hidrosefalus) membuat
janin mencari tempat yang lebih luas yakni di bagian atas rahim (fundus
uteri).
f) Plasenta
1) Adanyaplasentapreviayangmenutupijalanlahirdapatmengurangi
luas ruangan dalam rahim. Akibatnya, janin berusaha mencari
tempat yang lebih luas yakni di bagian atas rahim
2) Adanya lilitan tali pusat dan tali pusat yang pendek akibatnya bayi
tidak bisa memutar .
g) Panggul sempit
Sempitnya ruang panggul mendorong janin mengubah posisinya menjadi
sungsang. Kepala di fundus dan bokong di bagian terendah janin.
h) Kelainan panggul
Terdapat berbagai tumor dalam ruang panggul sehingga menyebabkan
janin letak sungsang.
(Rohani, 2011)
2.1.4 Pohon masalah
2.1.5.faktor resiko
1. Multifaritas
2. Hamil kembar
3. Hidramnion
4. Hidrosefalus
5. Plasenta previa
6. Kelainan uterus dan berat badan bayi
7. Mioma uteri
8. Abnormalitas
9. Struktur uterus
10. Anomali janin(anensefali,hidrosefalus)

2.1.6 Pemeriksaan Diagnostik


No Jenis Hasil Nilai normal Satuan
pemeriksaan
Hematologi
Darah Periver
lengkap
1 Haemoglobin 10,6 10 - 18 g/dl
2 Leucosit 12,1 4,0 - 11,0 10^3/ul
3 Trombosit 213 150 - 450 10^3/ul
4 Hematokrit 33,0 31 - 55 %
5 Erotrosit 4,38 4,76 - 6,95 10^3/ul
6 Golongan darah
B

2.1.7 Pemeriksaan Medis


 Pemeriksaan USG:
Pemeriksaan ini dapat dilakukan untuk memastikan perkiraan klinis presentasi
bokong dan bila mungkin untuk mengidentifikasi adanya anomali janin
(Cunningham, 2006; h. 562).
 Pemeriksaan sinar X:
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menegakkan diagnosis maupun
memperkirakan ukuran dan konfigurasi panggul ibu (Oxorn, 2010; h, 1981)

2.1.8 Konsep Asuhan Keperawatan


1.Pengkajian
Pengkajian keperawatan terhadap masalah Pada Ibu Hamil Dengan Diabees
Melitus Gestasional pengkajian khusus dan pengkajian fisik secara umum,
yang berhubungan dengan masalah pada ibu hamil dengan diabetes melitus
gestasional
1. Pengkajian identitas
a.) Identitas pasien : Nama, alamat, tanggal lahir, jenis kelamin, status, agama,
No RM, pendidikan.
b). Identitas penanggung jawab : Nama, tanggal lahir, Agama, Pendidikan,
hubungan dengan pasien.
2).Riwayat kesehatan
a). Keluhan utama
b). Riwayat kesehatan sekarang
c). Riwayat kesehatan dahulu
d). Riwayat kesehatan keluarga
3). Pola aktivitas sehari-hari
a). Pola makan dan minum : jumlah dan jenis makanan, jumlah dan jenis cairan,
masalah makan dan minum.
b). Pola eliminasi : jumlah Bab dan Bak, warna Bab dan Bak, kesulitan Bab dan
Bak
c). Pola istirahat : waktu tidur, waktu bangun, masalah tidur
d). Personal hygiene : pemeliharaan badan, gigi, mulut
4). Pemeriksaan fisik
a) Kesadaran umum
b) TTV
c) Pemeriksaan fisik
d) Data penunjang
e) Program terapi
f) Data fokus
5).Implementasi keperawatan
Beberapa prosedur keperawatan sesuai dengan intervensi yang telah dibuat
sebelumnya.
6).Evaluasi
Dilakukan dengan cara menilai dalam merespon tindakan yang telah diberikan
DAFTAR PUSTAKA
Bobak. Loedermilk. & Jensen. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Carpenito, L. 2007. Diagnosa Keperawatan. Alih Bahasa Monica Sister, S.Kp.
Jakarta: EGC.
Manuaba. 2010.Buku Ajar Patologi Obstetri.Jakarta : EGC
Mitayani. 2011. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Salemba Medika.
NANDA. 2011. Panduan Klasifikasi dan Diagnosa Keperawatan. Alih Bahasa :
Sumarwati. Jakarta : Prima Medika.
Prawirohardjo, S. 2010.
BAB III
Tinjauan kasus
1.pengkajian
a.identitas klien
 Nama. :ny.s
 Umur :29 tahun
 Agama. :islam
 Jenis kelamin. :perempuan
 Pendidikan. :sma
 Suku bangsa. :Sunda
 Pekerjaan. :ibu rumah tangga
 Alamat. :jln hati
 Diagnosa medis. :presentasi bokong
 Tanggal pengkajian :19 Oktober 2023
 No medrec. :2046xxxx

B.identitas penanggung jawab klien


 Nama. :Tn.p
 Umur. :40 tahun
 Agama. :islam
 Jenis kelamin. :laki laki
 Pendidikan. :sma
 Pekerjaan :buruh
 Hubungan dengan klien :suami
2.Riwayat kesehatan
A.keluhan utama
Klien mengeluh merasakan pusing,pegal,dan kesemutan pada bagian kaki
B.keluhan kesehatan sekarang
Pasien mengeluh cemas dan khawatir dengan operasi sc nanti,keluhan nya
meningkat saat beraktivitas dan keluhan nya menurun saat beristirahat atau
tidur,keluhan pegal dikaki yang dirasakan klien yaitu nyeri seperti ditarik tarik
dan terasa menegang dengan skala nyeri 3.klien mengaram keluhan yang
dirasakan klien hilang saat malam hari.
C.riwayat kesehatan terdahulu
Klien mengatakan tidak pernah punya penyakit berat
D.riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan bahwa keluarganya tidak mempunyai penyakit keturunan
E.riwayat keperawatan prenatal
1.GPA. :G1P0A0
2.riwayat penggunaan kontrasepsi
 Jenis. : Pil KB
 Mulai menggunakan. : klien mengatakan mulai menggunakan pil KB 10
tahun yang lalu.
 Terakhir menggunakan: 2 tahun yang lalu
 Keluhan. : tidak ada
3.riwayat mentruasi
 Menarche. : 17 hari
 Siklus. : 28 hari
 Keluhan. : desminhorea
 HPHT. :
4.riwayat perkawinan
 Status perkawinan. : kawin
 Berapa kali menikah. : 1 kali
 Usia pernikahan. : 20tahun
 Lama pernikahan. : 9 tahun
4.riwayat kehamilan sekarang
 Usia kehamilan. : 38 minggu
 Tes kehamilan. : + hamil
 Keluhan atau masalah.:ibu mengatakan merasakan pusing,pegal
pegal,dan kesemutan pada telapak kaki.
 Mulai pergerakan anak.:klien mengatakan ada pergerakan janin pada usia
25 minggu
 Pemeriksaan kehamilan ANC:klien mengatakan telah melakukan ANC
sebanyak 6 kali
3.Pemeriksaan fisik
1.keadaan umum
 Penampilan :pasien tampak lemas
 Kesadaran.:composmentis
 TD. :110/80 mmhg
 N. :80Xpermenit
 RR. :21Xpermenit
 Suhu. :36,5•
 Bb sebelum hamil:43kg
 BB sekarang. :53kg
2. Rambut dan kulit kepala
Bentuk simetris, rambut dan kulit kepala klien bersih, tidak ada benjolan, tidak
ada keluhan.
3.muka
Muka Bentuk simetris, tidak ada edema, tidak sembab, tidak ada cloasma
gravidarum.
4.Mata
Conjungtiva anemis, sclera an-ikterik, pungsi penglihatan klien baik terbukti
klien dapat membaca papan nama yang mengkaji dalam jarak ± 30 cm.
5.Hidung
Bentuk simetris, keadaan bersih, pernafasan cuping hidung (-), fungsi
penciuman baik terbukti klien dapat mencium aroma kayu putih.
6.leher
Leher Tidak ada peningkatan JVP, tidak ada pembesaran KGB dan tidak ada
peningkatan tyroid.
7.Dada
Bentuk simetris, bunyi jantung reguler, tidak terdapat bunyi ronchi maupun
wheezing, mamae simetris tidak ada benjolan, puting susu menonjol, sudah ada
pengeluaran colostrum.
8.abdomen
Abdomen Tidak ada luka bekas operasi, bentuk abdomen simetris, lingkar perut
92 cm.
 Pemriksaan leopad
TFU = 29 cm
DJJ = 142 x / menit
Ballotemen Pada fundus teraba keras bundar melenting yang berarti kepala.
 Letak janin
Bagian kaan teraba keras memanjang yang berarti punggung. Bagian kiri teraba
bagian-bagia kecil yang berarti ekstermitas.
 Presentasi
Bagian terbawah janin teraba lunak, kurang bulat, kurang melenting yang
berarti bokong.
 Masuknya presentasi
Bokong belum masung PAP ( pintu Atas Panggul )
 Linea dan striae gravidarum
Ada linea nigra, dan striae.
Tungkai
Tidak terdapat edema, terdapat parises, reflek patela (+)
4.Data psikososial dan spiritual
a.psikososial
Klien merasa takut dan khawatir akan kelahiran (operasi sc)tidak lancar dan
takut anak mya terjadi apa apa
b.Spiritual
Pasien beragama Islam dan selalu berdoa untuk kelancaran persalinan nya.
5.Kebiasaan Sehari hari
1.Nutrisi
Klien mengatakan makan dengan jenis nasi, sayura juga lauk pauk dengan
frekuensi tiga kali sehari dan minum frekuensi ± 8 gelas = 2000 ml/ hari dengan
jenis air putih dan air teh.
2.Istirahat/tidur
Klien mengatakan tidur siang ±1 jam dan tidur malam ± 6 jam dengan kualitas
tidak nyenyak.
3. Personal Hygien
Klien mengatakan mandi dua kali sehari, cuci rambut tiga kali seminggu, gosok
gigi dua kali sehari, dan ganti pakaian 2kali sehari.
4.Eliminasi
Klien mengatakan BAB sehari satu kali dengan konsentrasi padat, warna
kuning khas feces. BAK sehari ± 6 kali sehari dengan warna kuning jernih.
5.Pola aktivitas
Kegiatan dalam pekerjaan selama hamil memasuki trimester ke- III klien
istirahat bekerja hanya diam dirumah,membantu memasak dan bersih-bersih
rumah,olahraga jalan-jalan pagi dan ikut senam hamil 0,5 jam1 jam keluhan
dalam aktivitas nyeri pinggang dan pusing.
6.Pemeriksaan penunjang
No Jenis Hasil Nilai normal Satuan
pemeriksaan
Hematologi
Darah Periver
lengkap
1 Haemoglobin 10,6 10 - 18 g/dl
2 Leucosit 12,1 4,0 - 11,0 10^3/ul
3 Trombosit 213 150 - 450 10^3/ul
4 Hematokrit 33,0 31 - 55 %
5 Erotrosit 4,38 4,76 - 6,95 10^3/ul
6 Golongan darah
B
3.2 Analisis Data
No Data Penyebab Masalah
1 S: klien merasa khawatir Hamil 38 cemas
dengan proses operasi SC nanti. minggu
O: Banyak bertanya gelisah,tdk Prosedur
konsentrasi dalam menjawab invasif yang
pertanyaan,riwayatpersalinan caesar akan dilakukan
tidak ada, TD=110/80 mmHg

cemas
2 S: klien mengeluh sering Hamil 38 Resiko
pusing,keletihan, kaki terasa pegal minggu terjadinya
dan kesemutan.
cedera
O: TD= 110/80 mmHg,P=80x/m, R=
TD=110/80
20x/m, S= 36,5 cm, BB=51Kg,TB=
mmHg
153 cm

Keletihan

cidera

3.3 Daftar asuhan keperawatan


1. Cemas b.d prosedur invasif saat operasi sc yang akan dilakukan
2. Resiko terjadi cedera b.d keletihan
3.4 Rencana Asuhan Keperawatan
Nama : Ny. S Tanggal masuk RS. : 19 September 2012
Umur : 29 th No. Med. Rec : 2046xxxxx
Jenis Kelamin :P Diagnosa medis :G1P0A0 H. Aterm dgn Presbo

N Tgl/ No dex.Kep Perencanaa


o jam n
Tujuan Intervensi Rasional
1. Cemas b.d Cemas kaji tingkat  Dapat
prosedur berkuran kecemasan: dilakukan
invasif saat g atau ringan,seda penanganan secara
operasi sc hilang ng,berat,pan cepat dan tepat.
yang akan setelah ik. Berikan  Meyakinkan klien
dilakukan. dilakukan kenyaman bahwa ia benar
tindakan & mendapat
keperawa ketentraman pertolongan.
tan 2x24 hati.  Mengurangi
jam kecemasan karena
Jelaskan
berikan klien sudah
tentang
penyuluh mengerti apa yang
perawatan
an. akandihadapi
hamil,
Kriteria persalinan, /jalani nya nanti.
hasil: pasca
persalinan,p
Klien
rognosa &
menjelas
prosedur
kan
yang akan
iatidak
dilakukan
lagi
(operasi Sc)
khawatir.
Tidak
lagi
gelisah.
2 Risiko Setelah Anjurkan  Mencegah
terjadi dilakukan klien untuk terjadinya cidera.
cedera b.d Tindakan tidak  Aktivitas tetap
keletihan keperawa melakukan dapat dilakukan
tan 2x24 aktivitas dengan
jam sendiri dan resiko cidera
Cidera menghindar
tidak i akti vitas minimal.
terjadi. yang  Kelainan
setelah membahaya menjelang proses
diberikan kandiri dan persalinan dapat
penyuluh kandungann segera diketahui
an. ya. dan diatasi.
Kriteria Ajarkan
hasil : klien untuk
melakukan
Dapat
aktivitas
mengiden
yang aman
tifikasi
& ringan.
faktor-
Pantau TTV
faktor
dan keluhan
yang
klien.
meningka
tkan
kemu

ngkinan
terhadap
cidera.
Dapat
menerang
kan cara
agar tidak
sampai
cidera.
TTV
Normal

4.4 Implementasi
3.5 Catatan Perkembangan
No Tnggl/jam No.Dx kep Perkembanga pasien
1. S:klien mengatakan Tidak lagi merasa
khawatir .
O:klien tidak lagi gelisah,tenang dan dan
tidak lagi tegang.
A:Masalah teratasi
P:Intervensi dihentikan

S:klien mengatakan sudah tidak


pusing, kaki sudah tidak
pegal dan kesemutan.
O:klien sudah tidak mengerti
apa saja yanng menimbulkan
cedera dan cara mencegah
menghindari nya
A:masalah teratasi
P:intervensi dihentikan

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Pengkajian
a.identitas klien
 Nama. :ny.s
 Umur :29 tahun
 Agama. :islam
 Jenis kelamin. :perempuan
 Pendidikan. :sma
 Suku bangsa. :Sunda
 Pekerjaan. :ibu rumah tangga
 Alamat. :jln hati
 Diagnosa medis. :presentasi bokong
 Tanggal pengkajian :
 No medrec. :2046xxxx

B.identitas penanggung jawab klien


 Nama. :Tn.p
 Umur. :40 tahun
 Agama. :islam
 Jenis kelamin. :laki laki
 Pendidikan. :sma
 Pekerjaan :buruh
 Hubungan dengan klien :suami

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai