Dosen Pengampuh :
Disusun oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa atas segala limpahan rahmat, taufik dan
hidayah-NYA sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai s alah
Dalam penulisan makalah ini penulis masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
Akhirnya penulis berharap semoga Allah imbalan yang setimpal pada mereka yang
memberikan bantuan dan dapat menjadikan semuabantuan ini sebagai ibadah. Amin Yaa Robbal
‘Alamin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................
C. Tujuan..................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .........................................................................................................
B. Saran ...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tempat. Sekalipun kejadiannya kecil tetapi mempunyai penyulit yang besar dengan angka
kematian berkisar 20 sampai 30%. Pada letak kepala, kepala yang merupakan bagian
terbesar bayi akan lahir terakhir. (Manuaba, 2010, hal : 491). Presentasi bokong adalah
letak memanjang dengan bagian terbawah bokong. Presentasi bokong memiliki angka
kejadian sekitar 3-8% dari seluruh persalinan pervaginam. Dengan adanya presentasi
bokong, ibu memiliki resiko lebih besar untuk terjadinya komplikasi selama proses
yangterjadi pada ibu yaitu perdarahan, robekan jalan lahir dan infeksi sedangkan
komplikasi yang terjadi pada janin adalah asfiksia, trauma persalinan, infeksi,
Letak sungsang terjadi dalam 3-4% dari persalinan yang ada. Terjadinya letak
sungsang berkurang dengan bertambahnya umur kehamilan. Letak sungsang terjadi pada
25% dari persalinan yang terjadi sebelum umur kehamilan 28 minggu. Terjadi pada 7%
persalinan yang terjadi pada minggu ke 32 dan terjadi pada 1-3% persalinan yang terjadi
pada kehamilan arterm. Faktor lain yang memegang peranan dalam terjadinya letak
plasenta previa, panggul sempit dan kadang-kadang letak sungsang disebabkan oleh
kelainan uterus dan kelainan bentuk uterus. (Profesor Jeremy Oats and Prof Suzanne
Abraham, 2005).
Komplikasi pada janin mordibitas dan mortalitas perinatal meningkat pada
sekitar 25/1000 kelahiran hidup. Faktor-faktor yang ikut serta dalam mordibitas dan
mortalitas perinatal antara lain anomaly letak bawaan, cidera kelahiran, anoksia kelahiran
biasanya disebabkan kompresi tali pusat selama persalinan atau terperangkapnya kepala
selama kelahiran pervaginam. (Fadlun Achmad Feryanto, 2011, hal :127). Padapasal 19
wewenang bidan yang di atur dalam 1464 / MENKES / PER / X /2010 kewenangan
bidan dalam memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggapan terhadap kebudyaan
seetempat, selama persalinan, memimpin suatu persalinan yang bersih dan aman,
dan bayinya yang baru lahir. Dalam indicator komplikasi persalinanyaitu perdarahan,
dengan presentasi bokong di RSUD purbalingga pada tahun 2011 dari bulan januari
sampai bulan desember, kejadiannya adalah 34 persalinan presentasi bokong dari 856
persalinan, yaitu presentasinya 0,4% dan tidak ada kematian baik pada ibu maupun pada
janin, walaupun tidak ada mortalitas di RSUD purbalingga namun angka mordibitasnya
cukup tinggi. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengambil kasus dengan
judul asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan presentasi bokong RSUD purbalingga.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah adalah sebagai
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Menerapkan manajemen kebidanan pada ibu bersalin dengan presentasi bokong atau
2. Tujuan khusus
bokong.
e. Mampu merencanakan asuhan yang akan diberikan pada ibu bersalin dengan
presentasi bokong.
masalah.
presentasi bokong.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Letak Sungsang
Persalinan letak sungsang adalah letak bayi sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala
berada pada fundus uteri sedangkan bokong merupakan bagian terbawah (di daerah
Letak sungsang atau presentasi bokong adalah suatu keadaan yang terjadi dimana
bokong atau tungkai janin sebagai bagian yang terendah di dalam panggul ibu
Letak sungsang atau presentasi bokong adalah janin letak memanjang dengan
sungsang adalah suatu keadaan dengan letak janin memanjang dan bokong atau
2. Penyebab Janin
Sering kali tidak ada penyebab yang bisa diidentifikasi, tetapi berbagai kondisi
a. Tungkai ekstensi
b. Persalinan premature
sehingga presentasi bokong lebih sering sering terjadi pada prsalinan premature
c. Kehamilan kembar
yang dapat menyebabkan salah satu janin atau lebih memiliki presentasi bokong
d. Polihidromnion
e. Hidrosefalus
fundus
f. Abnormalitas uterus
g. Plasenta previa
3. Etiologi
a. Faktor ibu
1) Keadaan rahim
a. Rahim arkuatus
c. Uterus dupleks
b. Plasenta previa
a. Kesempitan panggul
c. Teradapat
b. Faktor janin
c) Kehamilan kembar
e) Prematuritas
padaabomen. Tujuh puluh persen presentasi bokong adalah jenis ini dan banyak
Sikap janin pada posisi ini fleksi sempurna, dengan pinggul dan lutut
Hal ini jarang terjadi. Satu atau kedua kaki menjadi bagian presentasi
karena baik pinggul atau lutut tidak sepenuhnya fleksi. Kaki lebih rendah dari
d. Presentasi lutut
Haal ini jarang terjadi. Satu atau kedua pinggul menggalami ekstensi,
Pergerakan anak teraba oleh ibu dibagian perut bawah, dan ibu sering merasa
benda keras (kepala) mendesak tulang iga dan rasa nyeri pada daerah tulang iga
karena kepala janin, sering kali ibu menyatakan bahwa kehamilannya terasa lain
daripada kehamilan yang terdahulu karena terasa penuh dibagian atas dan gerakan
a. Pemeriksaan abdominal
1) Palpasi
yang keras, bulat dan dapat diraba dengan ballottement karena sudah
sudah berada pada satu sisi abdomen dan bagian-bagian kecil berada pada sisi
yang lain. Padaperasat leopold III, bila engagement, perasat leopold IV
2) Auskultasi
Jika bokong belum melewati gelang pelvis, jantung janin terdengar paling
jelas diatas umbilicus. Jika tungkai terekstensi, bokong akan turun kedalam
pelvis dengan mudah. Jantung janin kemudian dapat terdengar dibagian yang
lebih rendah.
Cara bracth adalah melahirkan bahu lengan depan bisa spontan atau dikait dengan
satu jari menyapu muka. Lahirkan bahu belakang dengan menarik kaki ke atas lalu bahu
Bokong ditangkap, tangan diletakkan pada paha dan sacrum, kemudian janin
ditarik keatas. Biasanya hal ini dilakukan pada janin kecil dan multipara.
Teknik pertolongan :
2. Sifat penolong adalah pasif, hanya menolong membuka vulva, saat bokong dan kaki
lahir kedua tangan memegang bokong secara Bracht yaitu kedua ibu jari sejajar
sumbu panjang paha janin sedangkan jari-jari yang lain memegang pada pelvis (bila
dekat dengan perut bayi mengendorkan tali pusat dan menunggu sampai ujung
3. Saat ujung scapula anterior terlihat dibawah sympisis penolong melakukan gerakan
hiperlodosis yaitu punggung janin didekatkan diperut ibu, bersamaan dengan gerakan
posisi janin).
2 Pakai celemek.
saat his
profilaksi.
ibu.
14 Bereskan alat-alat.
Nama :
Nim :
Tingkat/kelas :
4 3 2 1
akan dilakukan
JUMLAH
4 3 2 1
B. Isi/Conten
7 Memakai celemek
membuka vulva
IU IM sebagai profiklasi
dengan hiperlordisis
badan bayi
19 Membereskan alat-alat
clorin
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penerapan materi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kelainan pada letak
sungsang merupakan kondisi dimana presentasi janin dalam uterus teruma bokong janin
lebih dulu mamasuki rongga panggul, terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri
Kemudian pertolongan pada persalinan dengan letak sungsang dapat ditolong melalui
jalan lahir (per vaginam) dan section ceasarian (per abdomen). Baik keduanya memiliki
risikonya masing-masing apabila diterapkan, baik resiko untuk bayi maupun janin.
A. Saran
Seorang bidan memang tidak memiliki wewenang untuk menolong persalinan sungsang
kecuali, dalam kondisi-kondisi tertentu. Oleh karena itu sebagai calon tenaga kesehatan
yang bergerak dalam pelayanan kebidanan, alangkah baiknya sebagai seorang mahasiswi
bidan untuk mempelajari dan memahami semua hal yang berkaitan dengan persalinan
sungsang.
DAFTAR PUSTAKA